Nama : Yonathan Kristian Yuan

Putra

/
Pathway
Definisi Pemeriksaan Penunjang
Komplikasi 1. Rontgen dada untuk menentukan adanya
Tanda dan gejala
Sindroma aspirasi mekonium (SAM) Etiologi a. Cairan ketuban yang berwarna
1. Dysplasia atelektasis
adalah kumpulan gejala yang 1. Kehamilan post-matur kehijauan atau jelas terlihat
bronkopulmoner 2. Pre-eklamsi 2. Analisa gas darah untuk
diakibatkan oleh terhisapnya 2. Pneumotoraks mengidentifikasi asidosis metabolic atau
adanyamekonium di dalam
mekonium kedalam saluran 3. Ibu yang menderita diabetes cairanketuban
3. Aspirasi pnemonia 4. Ibu yang menderita hipertensi rspiratorik dengan penurunan PO2 dan
pernafasan bayi. b. Kulit bayi tampak kehijauan
5. Persalinan yang sulit peningkatan tingkat PCO2
c. Ketika lahir bayi tampak
6. Gawat janin lemas/lemah
7. Hipoksia inra-uterin d. Kulit bayi tampak kebiruan (sianosis)
Resiko tinggi injury karena peningkatan Pengobatan e. Takipneu (laju pernafasan yang
tekanan intracranial berhubungan cepat)
dengan sistem saraf pusat yang
1. Fisioterapi dada
Fase mekonium fisiologis Fetal compromise
immature dan respon setres fisiologik 2. Antibiotik (khusus jika lebih bulan) (hipoksia,kompresi umbilical) pasase mekonium
(untukmengatasi
Intervensi : )
infeksi
1. Turunkan stimulus lingkungan
3. Menempatkan banyi di
2. Kurangi tindakan rutin yang Air ketuban bercampur
ruang yang hangat mekonium Spasme umbilikal
mengganggu periode istirahat Polanafas tidak efektif berubungan
3. Atur perawatan selama periode 4. Ventilasi mekanik dengan imaturitas pulmonary dan
terjaga selama memungkinkan neuromuscular, penurunan energy dan
4. Tutupingkubator dengan kain atau kelelahan
Aspirasi post Gasping intra
penutup
partum uterin Compromise berlanjut Intervensi :
5. Kaji tanda stress fisik dan over
stimulus 1. Berikan posisi untukmengoptimalkan
6. Hindarkan medikasi dan solution pertukaran udara
hipertonik Sindroma aspirasi mekonium 2. Hindari hiperektensi leher
7. Berikan oksigenasi adekuat karena 3. Observasi deviasi fungsi nafas,
hipoksia seperti tanda grunting, sianosis, nasal
flaring, apnea
Obstruksi jalan Obstruksi jalan Aktivasi sitokin Inaktivsi 4. Lakukan suction dengan teknik yang
napas perifer napas proksimal surfaktan
benar
Koping keluarga yang tidak efektif 5. Lakukan perkusi, vibrasi dan postular
berhubungan dengan kecemasan, rasa Pneumonitis
Com[liance paru drainase bila perlu
bersalah dan kemungkinan perawatan
jangka panjang Komplit Parsial berkurang 6. Observasi tanda distress pernafasan
Intervensi : Asidosis 7. Pertahankan suhu lingkungan normal
1. Kaji ekspresi verbaldan non verbal, Hipoksemia
perasaan dan penggunaan koping Atelektasis Efek Hiperkapnea
mekanisme
2. Anjurkan orang tua ballvalve
Remodelling vaskularisasi paru
mengungkapkan perasaanya (Hyperplasia otot)
tentang sakit anaknya Ventilation / perfusion Air trapping
3. Berikan informasi yang konsisten mismatch (udara terjebak)
)
dan akurat tentang kondisi dan
perkembangan bayinya, perawatan Persisten pulmonary hipertension
di masa yang akan datang, dan Air leak
potensialproblem pernafasan mediator
(Udara bocor) )
4. Informasikan kepada orang tua vaso aktif
tentang kebutuhan setelah pulang
dan instruksikan prosedur yang
penting setelah dirumah
5. Rujuk orang tua pada perawat DAFTAR PUSTAKA Resiko tinggi insufisiensi pernafasan berhubungan dengan aspirasi meconium
komunitas dan informasi tentang Doengoes, M. E (2000) Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan Intervensi :
pasilitas kesehatan yang bisa dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. ECG.Jakarta 1. Observasi kebuthan akan suctioning nasofaring saat kepalabayi lahir
dihubungi Soerjiningsih. (2016) Tumbuh kembang anak edisi 2. Jakarta : ECG 2. Lakukan suction pada trachea infant dengan selang endotrakheal setelah kelahirsn
Wilkinson, J.M.,Ahern. N R (2011) Buku saku diagnose keperawatan edisi 9. Diagnosis 3. Lanjutkan suction pada mulut bayi untuk mengeluarkan partikel mekoniumyang lebih besar
Nanda, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC. Jakarta . ECG 4. Berikan istirahat dan ketenangan pada infant