Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS

PENYAKIT ASPIRASI MEKONIUM

1. Pengertian (Batasan) Terhisapnya cairan amnion yang tercemar mekonium


ke dalam paru pada bayi yang mengalami stress
intrauterine, yang dapat terjadi pada saat interauterine
dan persalinan

2. Anamnesis Manifestasi Klinis


Manifestasi klinis MAS bervariasi dan bergantung pada
derajat hipoksia, jumlah serta konsistensi mekonium yang
teraspirasi
- Bayi dan MAS sering menunjukkan tanda
postmaturitas, yaitu kecil masa kehamilan, kuku
panjang, kulit terkelupas dan pewarnaan kuning-hijau
pada kulit
- Adanya mekonium pada cairan ketuban. Konsistensi
mekonium bervariasi. Walaupun MAS dapat terjadi
pada mekonium yang hanya sedikit, sebagian besar
bayi dengan MAS memiliki riwayat mekonium kental
seperti lumpur
- Obstruksi jalan napas. MAS dini akan bermanifestasi
sebagai obstruksi saluran napas. Gasping, apnu, dan
sianosis dapat terjadi akibat mekonium kental yang
menyumbat saluran napas besar
- Distres pernapasan. Mekonium yang teraspirasi
sampai saluran napas distal tetapi tidak menyebabkan
obstruksi total akan bermanifetasi sebagai distress
pernapasan, berupa takipnu, napas cuping hidung,
retraksi interkostal, peningkatan diameter
anteroposterior

Faktor risiko :
- Hamil lebih bulan
- Ibu pre-eklampsia/eklampsia
- Ibu hipertesi
- Ibu DM
- Ibu perokok berat, penyakit saluran nafas kronik,
kelainan jantung
- Bunyi jantung anak abnormal
- Bayi KMK

3. Pemeriksaan Fisik - Takipnea (> 60x/menit)


- Dapat juga disertai dengan gangguan nafas, nafas
cuping hidung, retraksi interkostal, peningkatan
diameter AP dada, sianosis

4. Pemeriksaan Penunjang  Darah perifer lengkap


 Foto thorak :
Foto thoraks menunjukkan hiperinflasi, diafragma
mendatar, dan infiltrat kasar/bercak iregular. Dapat
ditemukan pneumotoraks/ spneumomediastinum.

5. Kriteria diagnosis 1. Sesuai anamnesis


2. Sesuai pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang

6. Diagnosis Kerja
Aspirasi mekonium

7. Diagnosis Banding  Transient tachypnea of the newborn


 Pneumonia
 Penyakit membrane hialin (PMH)

8. Terapi Manajemen umum :


Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka
Terapi oksigen sesuai dengan kondisi (down score)
Jaga kehangatan
Pemberian infus cairan intravena dengan dosis rumatan
Pemberian nutrisi bertahap, diutamakan ASI

Antibiotik :
Diberikan antibiotik spektrum luas, dimulai dengan :
ampisilin sulbaktam dosis 50mg/kgbb intravena tiap 12 jam
dan gentamisin dosis 5 mg/kgbb/kali, satu kali pemberian
9. Edukasi Memberikan penjelasan mengenai penyakit kepada orang tua
pasien meliputi etiologi, diagnosis dan pengobatan
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens IV
12. Tingkat Rekomendasi C

Anda mungkin juga menyukai