Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 4

Nama Anggota :

-Misbahul Jannah (F.16.063)

-Muhammad Rizky Rais (F.16.064)

-Nadimah Firza (F.16.065)

-Noorjannah (F.16.066)

-Novia Henjani (F.16.067)

-Nurlisani (F.16.068)

-Nurul Hikmah (F.16.069)

Kelas : Farmasi 4B
Mekanisme transport memegang peranan penting secara pasif atau aktif
agar zat kimia dapat melintasi membran semi permiabel berdasarkan adanya
perbedaan konsentrasi. Transport pasif merupakan bentuk transport lintas
membran yang proses perpindahan zatnya dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah (tidak melawan gradien konsentrasi). Proses transport pasif tidak
menggunakan energi pada proses pelaluannya. Proses transport pasif dapat terjadi
dengan dua cara yaitu, filtrasi atau transport konvektif dan difusi.
Transport konvektif berlaku untuk membran berukuran kecil dan hanya
dapat dilalui oleh molekul dengan bobot molekul yang kecil yaitu kurang dari 150
untuk senyawa yang bulat atau kurang dari 400 jika senyawa rantai panjang.
Transport konvektif khusus untuk senyawa-senyawa yang berukuran kecil.
Contohnya : molekul alkohol, urea, air, dan gula. Transport konvektif terjadi
untuk partikel kecil yang bersifat hidrofobik atau senyawa yang menyukai air.
Proses transpor konvektif terjadi pada seluruh organ dan jaringan absorpsi,
yaitu :
1. Dalam rongga mulut
2. Dalam lambung
3. Dalam usus kecil
4. Dalam usus besar dan rektum
5. Pada kulit
Transport konvektif perlaluan dilakukan oleh zat kimia yang berukuran kecil dan
bersifat hidrofobik disebabkan mekanisme obat akan bereaksi dengan lipid
membran sehingga untuk dapat melarut sempurna zat kimia harus berupa
hidrofobik atau lipofilik.
Transport konvektif merupakan jenis dari transport difusi yang mekanisme
terjadinya tidak melibatkan proses melawan gradien konsentrasi sehingga tidak
memerlukan energi. Proses transport terjadi hingga adanya kesetimbangan atau
telah mencapai steady state atau dicapai kadar obat bentuk ion-ion dikedua sisi
membran akan sama atau telah tercapai kesetimbangan.
Mekanisme terjadinya transport konvektif yaitu mula-mula obat berada
dalam larutan air pada permukaan membran sel, kemudian karena adanya
kandungan obat diluar sel menyebabkan kompatemen luar atau luar sel
mengalami kenaikan konsentrasi tinggi. Untuk menyeimbangkan konsentrasi obat
yang bersifat hidrofobik bersama air masuk ke membran melalui bantuan protein
transport atau protein integral. Protein integral disebut sebagai kanal ion atau
saluran aquaporins karena kemampuan untuk dilewati oleh molekul air.
Obat yang telah melewati protein integral akan masuk ke sistemik yang
terdapat pada lapisan dalam membran. Obat bergerak dari sisi yang kadarnya
lebih tinggi ke sisi lain. Setelah steady state dicapai kadar obat dalam bentuk non-
ion dikedua sisi membran akan sama, maka kesetimbangan terbentuk dan proses
transport pasif berakhir.
Proses pelaluan molekul pada membran organ absorpsi terjadi hanya untuk
molekul hidrofilik atau polar yang merupakan basa lemah. Obat yang bersifat
asam atau basa kuat tidak stabil, hal ini ditandai dengan kemampuan obat untuk
menjadi ion-ion bermuatan ketika bereaksi dengan air sehingga dibutuhkan obat
dalam bentuk asam atau basa lemah agar tidak terbentuk ion-ion bermuatan. Obat
asam atau basa lemah dapat membentuk ion bermuatan apabila lingkungan
absorpsinya berada pada sifat keasam/basaannya berbeda dan merupakan asam
atau basa kuat. Obat asam lemah tidak akan membentuk ion bermuatan pda
lingkungan asam kuat baik untuk absorpsi dilambung, sedangkan obat basa lemah
membentuk ion bermuatan pada lingkungan basa kuat dan baik diabsorpsi di usus.
Contoh obat yang menggunakan sistem transport konvenktif adalah obat yang
larut dalam air seperti vitamin B dan C, sulfonamida terioniasasi.
Transport konvektif berkenaan dengan pelaluan zat melewati pori-pori
membran yang terjadi disebabkan gradien tekanan hidrostatik atau osmotik. Obat
larut dalam medium air pada tempat absorpsi bergerak melalui pori bersama
pelarutnya.

Anda mungkin juga menyukai