Anda di halaman 1dari 2

Media digital adalah sarana dan wadah bagi para pengguna untuk mengakses segala
sesuatu. Seiring dengan perkembangan zaman, media digital sudah digunakan oleh semua
manusia di dunia. Media digital telah berpengaruh besar bagi manusia dalam setiap aspek
kehidupan. Masyarakat sudah akrab dengan pengunaan media TIK ( Teknologi,Informasi,dan
Komunikasi) bahkan sudah menjadi kebutuhan hidup dalam beraktivitas sehari-hari.
Ledakan media sosial seakan membawa pengaruh besar bagi bangsa di Dunia. Media
sosial juga telah berpengaruh dalam segala aspek termasuk aspek pendidikan di Indonesia.
Pendidikan formal dan nonformal telah hadir dengan terobosan baru yaitu dengan penggunaan
media TIK dalam setiap proses pembelajarannya sehingga siswa-siswi telah merasakan pengaruh
dari penggunaan Media TIK itu sendiri dalam aspek pendidikan. Saat ini, bukan hanya sekolah
negeri yang bisa menikmati semua fasilitas yang berhubungan dengan media TIK tetapi
Pendidikan nonformal di Indonesia seperti Pesantren juga telah berperan aktif dalam
menggunakan media TIK dalam proses pembelajaran.
Dengan adanya media TIK, para santri bisa menikmati fasilitas seperti layaknya sekolah
negeri walaupun fasilitas yang disediakan minim untuk dipakai oleh seluruh santri. Selain
bermanfaat untuk pembelajaran, media TIK juga berperan penting dalam pemanfaatan media
dakwah oleh para santri. Jadi, para santri juga bisa berperan aktif sebagai pengguna bijak internet
dalam memanfaatkan media digital.
Jika melihat sejarah perkembangan dakwah yang dilakukan pada zaman Rasulullah SAW
dulu sangatlah rumit untuk dilakukan. Banyak sekali pemboikotan yang dilakukan oleh kaum
Quraisy terhadap Rasulullah pada saat itu. Rasulullah melakukan dakwahnya secara diam-diam
agar tidak diketahui oleh kaum Qurasiy. Di Indonesia sendiri, Wali Song sebagai penyebar
agama Islam di Nusantara, khususnya di Pulau Jawa, telah mencontohkan ragam metode dakwah
yang variatif dengan menghadirkan unsur kebudayaan dan kearifan lokal masing-masing wilayah
seperti penggunaan wayang, panggung sandiwara maupun tari-tarian.
Kini, para santri,ulama,dan masyarakat yang memiliki pengetahuan yang lebih mengenai
agama islam bisa langsung menyampaikan dakwah kedalam media sosial tanpa harus takut
dengan siapapun. Di zaman sekarang, banyak pesantren yang telah membuat situs web yang bisa
diakses oleh para santri dalam menyebarkan agama islam. Salah satu Pesantren yang telah
membuat situs web untuk media penyebaran dakwah adalah Pesantren Gontor yang tepatnya
berada di Desa Gontor,Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pesantren Gontor juga melakukan
metode dakwah yang unik dengan membuat desain grafis yang mengandung islamiyah. Desain
grafis yang telah mereka buat seperti pembuatan logo,tulisan, dan berbagai tulisan yang dimana
mereka akan mengaksesnya melalui komputer Pesantren yang nantinya bisa diakses oleh semua
orang.
Media dakwah yang unik juga dilakukan dengan pembuatan Stasiun Radio Suara Gontor
(Suargo) FM yang telah dipublikasikan oleh para santrinya ke dalam media sosial salah satu
contohnya adalah Youtube. Dengan melakukan dakwah islam menggunakan media digital,
penyebaran informasi dan komunikasi berjalan dengan lancar serta dapat menambah wawasan
pembaca dan pendengar mengenai isi dakwah yang disampaikan sehingga penyampaian dakwah
tidak dinilai membosankan untuk didengarkan dan dibaca.
Tidak hanya Pesantren Gontor saja yang telah melakukan penyampaian dakwah alternatif
bagi perkmbangan zaman di dunia ini, tetapi sudah banyak konten-konten yang memuat dakwah
islam bertebaran di media sosial yang menjadi wadah bagi pengamat internet untuk membuka
wawasan mereka mengenai dakwah islam secara lebih dalam. Salah satu contoh penyampaian
dakwah yang telah bertebaran di media sosial saat ini adalah video dakwah yang memaparkan
mengenai berbagai seluk-beluk islam, blog di dalam laman yang memuat tulisan yang menjadi
sarana dakwah, serta penggunaan aplikasi media sosial yang dijadikan sebagai wadah bagi para
santri khususnya dan bagi masyarakat umum untuk menyebarkan dan melanjutkan dakwah
rasulullah SAW.
Dengan adanya internet, jangkauan teknologi informasi menjadi lebih luas. Tidak
mengenal batas ruang dan waktu serta memiliki dunianya sendiri menjadi keunggulan dunia
maya. Tidak dipungkiri bahwa dengan adanya akses internet bukan hanya hal positif yang
terkandung di dalamnya begitu pula dengan yang negatif senantiasa beriringan. Oleh karena itu,
seandainya dakwah tidak menggunakan media dunia maya sebagai akses penyebaran nilai
dakwah, dakwah tersebut akan dinilai sebagai sesuatu yang sudah usang baik dari sisi metode
yang digunakan maupun subjeknya. Namun tidak dapat kita pungkiri bahwa media dakwah yang
mereka sampaikan sekarang juga memiliki kesalahan apabila kita lebih dalam mengkaji
mengenai isi dakwah yang mereka sampaikan. Tidak banyak dakwah yang mereka sampaikan
menyesatkan bagi pembacanya. Jadi, dalam menerima suatu informasi tidaklah langsung diserap
secara mentah-mentah tetapi lebih bisa mengetahui informasi yang bisa diterima dan informasi
yang tidak masuk akal bagi pikiran kita.

Anda mungkin juga menyukai