E-Book Milenial PDF
E-Book Milenial PDF
MILLENNIAL’S HOME
IndONESIA
IndONESIA Millennials
Millennials JOurney
JOurney
IndONESIA
IndONESIA Millennials
Millennials JOurney
JOurney
#1 the end OF BRAND
The same
14.6%
Millennials are
more loyal 15.2%
customers
Teknologi digital telah memungkinkan milenial mendapatkan informasi yang presisi menge-
nai value sebuah produk melalui tools seperti: search, rating dan review (SRR). Ketika pasar
bergeser dari asymmetric information ke symmetric information, maka bran menjadi kurang
relevan lagi.
#1 the end OF BRAND
Saat kita memesan hotel melalui situs pemesanan online, maka pengambilan keputusan
pembelian ditentukan oleh: search, rating, review (SRR). SRR memungkin konsumen
mendapatkan value terbaik dari pilihan produk yang tersedia di pasar, sehingga pengambilan
keputusan bergeser dari “brand consideration” ke “value consideration”.
#1 the end OF BRAND
Sama halnya ketika kita memilih ojek online, Gojek, Uber dan Grab menawarkan fitur dan
layanan yang hampir sama, maka konsumen milenial akan memilih mana yang memberikan harga
paling murah dan benefit yang paling bagus saat itu. Dalam kasus ini, brand menjadi kurang
relevan lagi.
#2 FROM GOODS TO EXPERIENCE
Milenial adalah konsumen yang paling haus akan pengalaman (experience) dibanding generasi-generasi
sebelumnya. Survei di seluruh dunia (Everbrite-Harris Poll, 2014) membuktikan bahwa milenial lebih
memilih menghabiskan uang mereka untuk pengalaman (experience) ketimbang barang (material goods).
#2 FROM GOODS TO EXPERIENCE
5.50
5.00
4,3%
NON-LEISURE
4.50
4.00
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2014 2015 2016 2017 Sumber: Faisal Basri, 2017.
#3 FrOM OCCASIONAL TO Habitual leisure
Occasional Habitual
Terjadi fundamental shift dalam perilaku konsumsi leisure di Indonesia, yaitu dari occasional leisure ke habitual leisure.
Dulu nonton film dilakukan sebulan atau dua minggu sekali di bioskop, sekarang bisa tiap hari melalui layanan seperti
Netflix. Begitu juga aktivitas dine out, dulu sebulan sekali, sekarang menurut survei bisa seminggu sekali atau duakali.
#4 The Rise OF UBER Millennials
Median Usia Menikah Pertama Perempuan
yang Pernah Menikah Usia 25-49 Tahun
Uber millennial adalah milenial yang rela menunda berkeluarga, memilih anak, dan memiliki rumah
hanya untuk mempertahankan gaya hidup milenial seperti travelling, nongkrong dan berbagai
kehidupan hedon lainnya. Ini melahirkan era “singlenomic”. Ingat, dengan gaya hidup hedon ini,
pengeluaran konsumtif “single-millennials” cukup tinggi.
20.1
19.8
19.2
18.6
18.1
17.1
Keterangan:
Sumber: Tirto, 2017.
SDKI 2002-2003 kecuali Provinsi Aceh, Maluku, dan Papua
sd
#5 SOCMED is The New Leisure Hub
62%
Di era leisure economy, sebagian besar konsumsi milenial
ke leisure termasuk konsumsi media. Mereka menggunakan
Responden membuka sosial media seperti facebook, instagram, twitter, youtube
Facebook lebih dari atau whatsapp sebagai sarana mencari hiburan. Mereka
2-3x dalam sehari menyikapi viral meme, hoax, gosip, tweetwar, dan vlog
sebagai hiburan di tengah kepenatan dan kejenuhan hidup
sehari-hari.
70%
Responden membuka
Instagram setiap hari.
http://bit.ly/2BPtdoj
N: 1033
A: 16-35
Sumber: Jakpat, 2016.
#5 SOCMED is The New Leisure Hub
Contohnya ketika Setya Novanto pura-pura sakit untuk menghindar dari KPK, netizen
milenial menjadikannya hiburan dengan membuat meme-meme dan memviralkannya.
Begitu juga saat film Dilan sedang buming bertebaran meme-meme lucu di social media.
http://bit.ly/2nCgm3A
#6 SHARING IS THE NEW HAVING
Kini mulai muncul pergeseran gaya hidup di kalangan milenial dari memiliki
barang (owning) ke berbagi (sharing). Mengoleksi CD/DVD sudah tergantikan
oleh koleksi musik atau film seperti Spotify, atau Netflix. Mereka juga mu-
lai memilih layanan Gojek atau Grab ketimbang mempunyai mobil atau motor
sendiri.
#6 DisOwnership Is The New NOrmal
97.3%
38.73%
2.7%
61.27%
Gaya hidup sharing yang dimungkinkan oleh teknologi digital (sharing N:1008
economy) menjadi sebuah trend yang meluas dikalangan milenial. Ironisnya, Sumber: DailySocial, 2015.
alasan mengadopsi sharing lifestyle bukan dilandasi oleh faktor efisiensi
sumber daya tetapi karna gaya hidup tersebut dianggap keren.
#7 GO Minimalist
Early Millennials kini
berusia 30tahun keatas
sehingga mereka sudah
mulai berkeluarga dan
punya rumah sendiri.
Mengingat keterbatasan
dana yang dimiliki dan
kebutuhan yang banyak,
mereka cenderung mener-
apkan gaya hidup minimalist
(dengan rumah yang kecil
dan perlengkapan yang es-
ensial saja).
#8 POlitical COrrect
Generasi ini cenderung lebih menyukai dan mengapresiasi brand-brand lokal yang unik dan
beda. Berbagai event yang mengurasi brand-brand lokal seperti Brightspot Market, Localfest,
hingga Jakcloth selalu ramai dipadati pengunjung.
#9 SEARCHING FOR MEANING
Sebagai generasi yang mengalami krisis identitas, mereka mencari jati diri dengan ingin
berkontribusi dan menjadi bagian dari dunia yang lebih baik. Termasuk dalam hal memilih pro-
duk atau brand, mereka menyukai produk atau brand yang memberikan solusi untuk kemasla-
hatan seperti Google, Body Shop, Filosofi Kopi atau Bumi Langit.
#10 values first, nOt status
Mereka lebih memilih tempat kerja dengan culture yang sesuai dengan values mereka
seperti: kekinian, flexible time, casual, egaliter dan colaborative. Mereka lebih suka
bekerja di perusahaan start-up yang cool, alih-alih di perusahaan besar dan mapan
seperti astra atau telkom; mereka lebih memeilih perusahaan vintage ketimbang bank
konvesional.
#10 THE END OF 8 am and 5 pm
Milenial lebih suka bekerja dengan waktu yang fleksible, tidak terikat harus jam 8-5 seperti
selama ini. Beberapa perusahaan seperti nutrifood atau telkomsel sudah menjalankan pola ini.
seiring dengan berjalannya waktu, trend ini akan diikuti perusahaan lain.
69% 68%
Flexible Role
Flexible Time
Employees choosing within
Employees choosing when certain guidelines, what they
they start/finish work. do as part of their job.
67% 64%
Flexible Recruitment Flexible Location
Offering different types of Employees choosing to work
contracts, crowd-sourcing from the office, from home,
talent, etc. or other locations.
Tren di berbagai negara, konsep Flexible Time, Flexible Role, Flexible Recruitment dan
Flexible Location sudah mulai terjadi.
http://bit.ly/2DWVJ9j
#10 FrOM
#10 FROM LOCATION
LOCATION TO
TO ACCESS
ACCESS
#10 wOrk and leisure are blurring
Fenomenalnya Snapchat
segera diikuti oleh
Instagram dengan
menghadirkan Instastory,
bahkan socmed lain
seperti Facebook, Path
hingga Whatsapp juga
membuat fitur yang sama.
Hal ini karena milenial
suka sharing konten-
konten yang privat
dimana hanya tampil
selama 24 jam, lalu hilang
jejak digitalnya.
http://bit.ly/2vM0x0P
#13 The Death Of Mainstream Media:
Lambe Turah Effect
(Immediacy, Intimacy, SpOntanity)
Media-media mainstream kini tergantikan oleh media-media personal (ingat, “every person is
a publisher”) yang menawarkan Immediacy, Intimacy, dan Spontanity. Milenial lebih suka
media seperti Lambe Turah, yang menyajikan kehidupan selebritas secara spontan dan intim.
#13 The Death Of Mainstream Media:
LINE TODAY
http://bit.ly/2FFaJch
Media-media mainstream baik yang konvensional seperti cetak atau TV bahkan online tak lagi
menjadi sumber utama informasi bagi generasi ini. Mereka mendapatkan informasi terbaru
melalui newsfeed di Facebook atau agregrator-agregrator news seperti Line Today, Babe,
UC News dan sebagainya.
#13 The Death Of Mainstream Media:
Hipwee PhenOmena
Hadirnya portal-portal media seperti Hipwee, IDN, Brilio, yang menawarkan konten-konten
listikal dengan gaya bahasa yang lebih ekpresif dan dramatik serta judul yang berlebihan
(mengundang clickbait), sangat digemari oleh milenial. Trend tersebut bahkan diikuti oleh
media-media online mainstream.
#14 BAPER GENERATION
Generasi ini mudah baper dan sangat ekspresif terutama di social media. Mereka dengan mudah
akan tersentuh dengan story-story yang menggugah dan viral. Mereka juga sangat ekspresif
mencurahkan isi hatinya saat lagi senang hingga sedih di socmed.
http://bit.ly/2DWNz0K
#15 HYPER-REALITY COMPLEX
Iryan Herdiansyah
iyan.herdiansyah@gmail.com
@iryanah
Farid Fatahilah
faridferre@gmail.com
@faridferre
Inventureid@gmail.com