PERANCANGAN PRODUK
Produk perbaikan sistem pengapian pada mobil Kijang 5K menghasilkan Job Sheet
(Lembar Kerja) yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan perbaikan sistem
pengapian Kijang 5K.
b. Alat ukur:
1) AVOmeter
2) Hidrometer
3) Timing light
4) Feeler gauge
5) Dwell tester
6) Tachometer
c. Alat Bantu:
1) Majun
2) Kompresor
3) Amplas
d. Bahan:
Mobil Toyota Kijang seri 5K (KF)
1. Keselamatan kerja
a) Berdoa sebelum melaksanakan praktik
b) Memakai baju praktik (wear pack)
c) Menggunakan alat sesuai dengan kegunaannya
d) Melaksanakan praktik sesuai intruksi
e) Mengguanakan Manual book Toyota Kijang 5K
f) Menjaga kebersihan alat dan bahan
2. Alat yang diperlukan
a) Kunci ring set
b) Kunci pas set
c) Kunci T 12
d) Kunci shock 14 dan penyambung
e) Kunci busi
f) Tang kombinasi
g) Obeng (-) (+) dan obeng (-) kecil
3. Alat ukur yang diperlukan
a) AVOmeter
b) Hidrometer
c) Timing light
d) Feeler gauge
e) Dwell tester
f) Tachometer
4. Job Sheet Praktik Pengapian Kijang 5K
Kesimpulan:
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
Kesimpulan:
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
TABEL 3.2 Ukuran sekring ………………………………….
………………………………….
Komponen Nilai ………………………………….
Fusiblelink dari accu 60 Ampere ………………………………….
Kesimpulan:
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
10. Pemeriksaan Cara Kerja Governor Advance Hasil pemeriksaan cara kerja
governor advance:.......................
a) Putar rotor berlawanan arah jarum jam dan
(Baik/Jelek)
lepaskan, rotor harus kembali ke posisi
Kesimpulan:
semula dengan perlahan.
………………………………….
b) Rotor tidak boleh terlalu longgar. ………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
12. Pemeriksaan Cara Kerja Vacum Advance Hasil pemeriksaan cara kerja
vacum advance:………………...
a) Hubungkan slang vacum distributor dengan
(Baik/Jelek)
vacum tester.
Kesimpulan:……………………
b) Saat dihisap breaker plate harus dapat
………………………………….
bergeser dari dudukannya. ………………………………….
………………………………….
c) Saat selang vakum dilepas, breaker plate
………………………………….
harus kembali ke posisi awal. ………………………………….
………………………………….
………………………………….
13. Pemeriksaan Dan Penyetelan Celah Kontak Hasil pemeriksaan celah kontak
Pemutus pemutus:…...……...(Baik/Jelek)
a) Cek kondisi kontak pemutus dari keausan
Hasil pengukuran celah kontak
maupun kontak yang tidak tepat, perbaiki
pemutus:………………………..
atau ganti bila platina sudah aus
(0,40mm– 0,50 mm)
b) Stel celah platina
Kesimpulan:
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
1) Putar poros engkol sampai rubbing ………………………………….
blok posisi terendah
2) Kendorkan skrup pengikat paltina
3) Sisipkan feller gauge 0,45 mm diatara
rubbing blok dengan lembah nok
4) Bila celah tidak tepat, geser platina
menggunakan obeng (-) pada tempat
penyetelan sampai tepat
5) Kencangkan sekrup platina.
Kesimpulan:
………………………………….
………………………………….
………………………………….
……….…………………………
……..…...………………………
……….…………………………
Kesimpulan:
………………………………….
………………………………….
………………………………….
……….…………………………
……..…...………………………
……….…………………………
i. Periksa cara kerja percepatan vakum Hasil pemeriksaan slang vakum
advance. Pastikan slang vakum distributor saat dipasang:………………......
terpasang dengan baik. Posisi oktan selektor (Baik/Jelek)
harus berubah-ubah sesuai dengan buka- Hasil pemeriksaan posisi oktan
tutup katup throttle. selektor:…………………..…….
(Sesuai/TidakSesuai)
Kesimpulan:
………………………………….
………………………………….
………………………………….
……….…………………………
……..…...………………………
……….…………………………
Kesimpulan:
Kondisi berat jenis cairan
elektrolit baterai masih baik,
selain itu selisih berat jenis setiap
sel tidak tejadi perbedaan yang
begitu banyak.
10. Pemeriksaan Cara Kerja Governor Advance Hasil pemeriksaan cara kerja
governor advance: Baik
a) Putar rotor berlawanan arah jarum
(Baik/Jelek)
jam dan lepaskan, rotor harus
Kesimpulan:
kembali ke posisi semula dengan
Sewaktu rotor diputar
perlahan. berlawanan arah jarum jam, rotor
memberikan gaya tekanan saat
b) Rotor tidak boleh terlalu longgar.
diputar dan sewaktu dilepas rotor
bergerak sesuai arah putaran
jarum jam dan kembali ke posisi
semula saat rotor sebelum
diputar.
12. Pemeriksaan Cara Kerja Vacum Advance Hasil pemeriksaan cara kerja
vacum advance: Baik
a) Hubungkan slang vacum distributor
(Baik/Jelek)
dengan vacum tester.
Kesimpulan:
b) Saat dihisap breaker plate harus Cara kerja Vacum Advance
masih bagus, sewaktu dilakukan
dapat bergeser dari dudukannya.
penghisapan pada lubang vakum
c) Saat selang vakum dilepas, breaker breaker plate dapat bergerak /
bergeser dari dudukannya, dan
plate harus kembali ke posisi awal.
setelah proses penghisapan
dihentikan, breaker plate kembali
pada posisi semula.
13. Pemeriksaan Dan Penyetelan Celah Kontak Hasil pemeriksaan celah kontak
Pemutus pemutus: Baik (Baik/Jelek)
a) Cek kondisi kontak pemutus dari keausan
Hasil pengukuran celah kontak
maupun kontak yang tidak tepat, perbaiki
pemutus: 0,45mm
atau ganti bila platina sudah aus
(0,40mm– 0,50 mm)
b) Stel celah platina
Kesimpulan:
Kondisi kontak pemutus bersih,
tidak aus, dan tidak terdapat
kotoran.
Saat diperiksa celah kontak
c) Putar poros engkol sampai rubbing blok
pemutus sebesar 0,45 mm. Hal
posisi terendah
tersebut sudah sesuai dengan
d) Kendorkan skrup pengikat paltina
spesifikasi dari pabrikan
e) Sisipkan feller gauge 0,45 mm diatara
rubbing blok dengan lembah nok
f) Bila celah tidak tepat, geser platina
menggunakan obeng (-) pada tempat
penyetelan sampai tepat
g) Kencangkan sekrup platina.
14. Pemeriksaan Sudut Dwell Hasil pemeriksaan besar sudut
Dwell: 0,54°
a) Periksa sudut Dwell saat mesin hidup,
(0,52° −0,56°)
dengan menggunakan Dwell tester
Kesimpulan:
b) Sudut Dwell standar: 54° ( toleransi ±2°)
c) Jika sudut Dwell tidak pas, stell ulang Setelah dilakukan perbaikan dan
penyetelan. Mobil Kijang 5K
celah Platina.
dilakukan pemeriksaan sudut
Dwell saat mesin mobil kondisi
hidup, besar sudut Dwell
diperoleh hasil 0,54° setelah
melakukan penyetelan.
Pemeriksaan sudut Dwell
menggunakan alat Dwell Tester.
15. Pemeriksaan saat pengapian (Ignition Timing) Hasil pemeriksaan slang vakum
Pemeriksaan dan penyetelan dilakukan pada saat disumbat: Baik
kondisi (Baik/Jelek)
a) Oktan selektor pada posisi standar. Hasil pemeriksaan waktu
b) Lepaskan slang vakum dari sub pengapian saat langsam: Sesuai
diafragma distributor dan sumbat ujung (Sesuai/TidakSesuai)
slangnya.
Kesimpulan:
Slang vakum ditutup, posisi
oktan selektor dibiarkan pada
posisi standar, pemeriksaan
waktu pengapian menggunakan
c) Dengan mesin berputar idling sesuai alat Timing light. Pemeriksaan
spesifikasi, gunakan timing light untuk Rpm mobil dalam kondisi
memeriksa saat pengapian. langsam (idle) yaitu 750 Rpm.
o Saat pengapian: (maksimal pada 950 Kondisi awal waktu pengapian
RPM) tidak pas di posisi 5o maka
o Seri 5K: 5o sebelum TMA pada RPM 750 distributor perlu dilakukan
(idle) pemutaran agar didapatkan
waktu pengapian yang sesuai
standar pabrik.
d) Bila tidak pas kendorkan baut pengikat
distributor, putar distributor untuk
meluruskan dengan tanda.
e) Jangan memutar setelan oktan selektor
pada distributor
f) Periksa kembali saat pengapian setelah
baut pengikat distributor dikencangkan.
g) Lepas slang vakum pada distributor, Hasil pemeriksaan slang vakum
waktu pengapian berubah-ubah sesuai saat disumbat: Baik
besarnya RPM mesin. (Baik/Jelek)
Kesimpulan:
Slang vakum yang ada di
distributor dilepas dan disumbat
lalu Rpm dinaik-turunkan
dengan memutar gas di
karburator, terjadi perubahan
waktu pengapiaan yang diikuti
juga dengan perubahan besar
kecilnya Rpm mesin.
Kesimpulan:
Sewaktu slang vakum dipasang
putaran mesin menjadi lebih
tinggi disertai waktu pengapian
menjadi lebih mundur, ± 8°
sebelum TMA. Hasil pengukuran
tersebut sesuai spesifikasi
pabrikan.
Kesimpulan:
Saat katup gas bergerak
(berubah-ubah) dari membuka
sedikit sampai membuka penuh,
posisi oktan selektor juga
bergerak sedikit maju-mundur.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan bahasan ynag telah diuraikan sebelumnnya, maka penulis
dapat menyimpulkan mobil Kijang 5K yang diperbaiki menggunakan
batterai berkapasitas 12V 45Ah, Bagian terminal positif terhubung dengan
Fusiblelink berkapasitas ±60A, sedangkan terminal negatif dihubungkan
dengan ground atau massa. Tegangan dari baterai selanjutnya menuju ke
terminal B kunci kontak, besaran tegangan baterai diantara 12V sampai
13,5V. Saat kunci kontak on (posisi IG) maka arus dari baterai mengalir
melewati Fuse sebelum masuk ke terminal positif Primer Koil. Besarnya
Fuse adalah ± 20A. Untuk jenis koil yang lain terdapat tahanan luar
(Ballast). Terminal negatif Koil disambungkan dengan kontak pemutus
(Platina) yang berguna menghubungkan dan memutuskan massa (ground)
sirkuit primer koil agar terjadi induksi pada sirkuit primer, dengan diatur
oleh putaran nok/cam distributor.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis berikan, sistem pengapian merupakan hal
yang sangat penting untuk memaksimalkan pembakaran di mesin mobil.
Melakukan perawatan pada pengapian konvensional bertujuan
meningkatkan efesiensi bahan bakar dengan daya yang dihasilkan.
Pengecekkan secara rutin celah platina dan sudut pengapian sangat perlu,
agar sistem bisa bekerja dengan baik.