Anda di halaman 1dari 8

PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK

“QUIZ PTLP”
(Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Penilaian Akhir Mata Kuliah Perancangan Tata Letak Pabrik)

DISUSUN OLEH :
ASHRUL ADI MUHAMMAD NASUTION
NPM : 17114001

KELAS :
TI RM 16A

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
2019
Pertanyaan :
1. Sebutkan definisi Material Handling!
2. Jelaskan sejauh mana sistem Material handling yg baik akan berdampak pada peningkatan
prosuktivitas suatu pabrik!
3. Jelaskan apa hubungan nya perencanaan tata letak pabrik dengan sistem material handling
dan jelaskan bagaimana keduanya bisa diandalkan untuk mendapatkan output produksi yg
maksimal dg cost minimal??
4. Dari ARC dibawah ini,
a. Buatlah tabel TCR dari masinh departemen
b Tentukan urut urutan TCR per Dep.
c Tentukan peyusunan tata letak departemen tsb dengan algoritma CORELAP!

Assumsi nilai kedekatan :


A = 125 , E = 75 , I = 5 , O = 1 , X = -125 (minus 125)
Jawaban :
1. Material Handling (Penanganan Bahan) adalah salah satu jenis transportasi
(pengangkutan) yang dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan
bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi dari tempat asal ketempat tujuan yang
telah ditetapkan (Wignjosoebroto, 2000).

2. Beberapa prinsip dasar agar memperoleh sistem Material Handling yg baik dan akan
berdampak pada peningkatan produktivitas suatu pabrik, yaitu antara lain :
 Sistem material handling yang disusun harus memenuhi tujuan dan persyaratan dasar.
 Sistem penanganan dan penyimpanan hendaknya terintegrasi.
 Peralatan material handling dan prosedurnya didisain sedemikian rupa dengan
mempertimbangkan faktor kemampuan manusia dan keterbatasanya.
 Metode dan peralatan material handling yang dipilih harus memberikan biaya per unit
angkut yang rendah.
 Faktor pemakaian energi dari sistem material handling dan prosedurnya harus
diikutsertakan dalam melakukan justifikasi ekonomi.
 Pemakaian ruangan yang seefektif mungkin.
 Sedapat mungkin memanfaatkan gaya berat dalam memindahkan material dengan tetap
memperhatikan keterbatasan.
 Gunakan komputerisasi dalam material handling.
 Dalam penanganan dan penyimpanan arus data harus terintegrasi dengan arus fisik
material.
 Urutan operasi dan tata letak peralatan harus efektif dan efisien.
 Standarisasikan metode dan peralatan material handling.
 Mekanisasikan peralatan material handling untuk efisiensi.
 Metode dan peralatan material handling harus mempunyai dampak minimal terhadap
lingkungan.
 Metode penanganan harus sesederhana mungkin dengan mengeliminasi, mengurangi
atau mengkombinasikan gerakan dan atau peralatan yang tidak perlu.
 Metode dan peralatan harus bisa menangani berbagai kondisi operasi.
 Metode dan peralatan material handling harus sesuai dengan peraturan keselamatan
yang berlaku.
 Sistem material handling harus mencakup jadwal pemeliharaan, jadwal perbaikan, serta
kebijakan jangka panjang.
3. Hubungan antara perencanaan tata letak pabrik dengan sistem material handling, yaitu :
Dalam sistem manufaktur, dua aktivitas yang sering berpengaruh satu sama lain
adalah penanganan material (material handling) dan tata letak fasilitas. Hubungan dua
aktivitas tersebut menyangkut data yang diperlukan untuk rancangan tiap aktivitas, tujuan
umum, pengaruh ruangan dan pola aliran. Secara khusus masalah tata letak pabrik
membutuhkan informasi mengenai biaya operasi peralatan agar penempatan departemen
dapat menimbulkan total biaya penanganan material yang minimum. Oleh karenanya
dalam perancangan sistem penanganan material, harus diketahui panjang perpindahan
material, waktu perpindahan, sumber dan tujuan perpindahan.
Minimasi biaya dan memaksimalkan output produksi merupakan salah satu tujuan
utama dari perencanaan tata letak dan sistem penanganan material. Ada beberapa cara
untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain Wignjosoebroto, 2009:
1. Mengurangi waktu menganggur peralatan.
2. Pemakaian maksimum peralatan untuk mendapatkan satuan muatan yang tinggi.
3. Meminimumkan perpindahan material.
4. Mengatur departemen-departemen sedekat mungkin agar jarak perpindahan
material lebih pendek.
5. Mencegah perbaikan yang besar dengan melakukan perencanaan aktivitas
perawatan yang lebih baik.
6. Harus menggunakan peralatan yang tepat untuk mengurangi kerusakan material.
7. Menghindari pekerjaan yang tidak aman bagi tenaga kerja seperti mengangkat
beban yang terlalu berat.
8. Mengurangi keanekaragaman jenis peralatan untuk mengurangi kebutuhan
investasi.
9. Mengganti peralatan yang sudah usang dengan peralatan yang baru agar lebih
efisien.
4. ARC (Activity Relationship Chart) :
 Tabel TCR pada masing – masing department

 TCR dan urutan department

Nilai Closeness
Dept. TCR URUTAN
A E I O U X
A 3 1 - 2 2 - 452 3
B 2 2 - 1 3 - 401 4
C 2 4 - - 2 - 550 2
D 2 5 - 1 - - 626 1
E 3 - - 3 2 - 378 5
F 2 1 1 1 2 1 206 6
G 1 2 1 1 2 1 156 7
H 2 - 2 - 3 1 135 8
I 1 3 - 1 - 3 -24 9

 Susunan tata letak department menggunakan Algoritma CORELAP


Asumsi nilai kedekatan : A=125 , E=75 , I=5 , O=1 , X= - 125(minus 125)
1. Pilih order 1  D = 626, posisikan ditengah.

8 7 6

1 D 5

2 3 4
2. Pilih order 2  C = 550, tempatkan C (nilai kedekatan A,E) pada D.
Act C pada posisi 1,3,5,7, maka letakan posisi C pada 3.

8 7 6

1 D 5

2 C 4

3. Pilih order 3  A = 452, tempatkan A (nilai kedekatan A,E) pada D,C.


Act A pada posisi 2,4, maka posisikan A pada 4.

8 7 6

1 D 5

2 C A

4. Pilih order 4  B = 401, tempatkan B (nilai kedekatan A,E) pada A,D,C.


Act B diposisikan pada posisi 5.

8 7 6

1 D B

2 C A
5. Pilih order 5  E = 378, tempatkan E (nilai kedekatan A,E) pada B,D.
Act E pada 6,7 , maka posisikan E pada 6.

8 7 E

1 D B

2 C A

6. Pilih order 6  F = 206, tempatkan F (nilai kedekatan A,E) pada C,D,E.


Act F pada 2,7 , maka posisikan F pada 2.

8 7 E

1 D B

F C A

7. Pilih order 7  G = 156, tempatkan G (nilai kedekatan A,E) pada C,D,E.


Act G pada 1,7 , maka posisikan G pada 1.

8 7 E

G D B

F C A
8. Pilih order 8  H = 135, tempatkan H (nilai kedekatan A,E) pada D,E.
Act H pada 7 , maka posisikan H pada 7.

8 H E

G D B

F C A

9 10 11

*tambah satu baris kotak

9. Pilih order 9  I = -24, tempatkan I (nilai kedekatan A,E) pada A.


Setelah ditambah satu baris kotak, Act I pada posisi 11, maka posisikan I pada 11.

8 H E

G D B

F C A
H E
9 10 I
G D B

F C A

Anda mungkin juga menyukai