PEMBAHASAN
1. Terapi Relaksasi
Terapi relasksai menurut Townsend, 2009 merupakan terapi yang digunakan untuk
energi untuk otak. Terapi ini cocok pada klien dengan ansietas dimana respon
tekanan atreti dan frekuensi jantung, membuat kontriksi pembuluh darah verifer
jantung, otot dan sistem saraf pusat (Videback, 2001). Dengan demikian pada saat
gangguan pola makan, pola tidur dan adanya ketegangan otot (Stuart dan laraia,
2005). Latihan tehnik relaksasi didasarkan pada kerja sistem saraf simpatis dengan
relaksasi akan menghambat jalur tersebut dengan cara mengaktivasi sistim saraf
melepaskan kelompok otot , diawali dari otot muka dan bergerak ke seluruh
bagian tubuh sampai ke bagian kaki( Stuart, 2009). Tindakan relaksasi seperti
tarik nafas dalam menurunkan tegangan otot dan mengubah kesadaran, jika
berkurang, individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta
tidak berfikir tentang hal lain, aktifitas motoriik meningkat persepsi yang
menyimpang dan kehilangan pikiran yang rasional (Videback, 2001). Kondisi ini
membuat klien kehilangan pikiran rasional dan mempunyai persepsi yang buruk
akan dirinya dan menilai buruk atau negatif terhadap dirinya. Terapi Thought
stopping diberikan pada klien ansietas, dimana klien diberi latihan tehnik
penghentian yang dipelajari yang dapat digunakan setiap kali klien ingin
diinginkan dari dirinya ( Townsend, 2009). Latihan thougth stopping adalah suatu
(Stuart dan Laraia, 2005). Dengan latihan thougth stopping klien yang
mempunyai pikiran negatif akan dirubah proses pikirnya. Mengubah proses pikir
penting dilakukan oleh seorang terapis kepada klien untuk menghentikan alur
pikiran negatifnya saja yang menjadi pemikiran setelah selesesai terapi tersebut
klien perlu diberikan terapi lanjutan untuk mengisi kekosongan yang ada agar
merupakan terapi yang didasarkan pada keyakinan klien dalam kesalahan berfikir,
mendorong pada penilaian negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain.
5. Terapi per
6.