Anda di halaman 1dari 8

JUDUL INDIKATOR:

Ketidaktepatan identifikasi pasien

DO:
Ketidaktepatan identifikasi adalah kesalahan penentuan identitas pasien sejak awal
pasien masuk sampai dengan pasien keluar,terhadap semua pelayanan yang diterima
oleh pasien

INKLUSI:

 Ketidaktepatan penulisan identitas (nama, tanggal lahir,  nomor RM)


 Ketidaktepatan pemilihan gelang identitas
 Ketidaktepatan prosedur konfirmasi identitas pasien (antara lain konfirmasi
dengan pertanyaan terbuka)
SUMBER DATA:
Laporan Inssiden

TIPE INDIKATOR:
PROSES OUTCOME

JUDUL INDIKATOR:

Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai

DO:
Obat yang perlu diwaspadai (High allert ) adalah obat yang memiliki risiko lebih
tinggi untuk menyebabkan  / menimbulkan adanya komplikasi atau membahayakan
pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan dan penyimpanan.

INKLUSI:

 Penyimpanan obat high allert  tidak dilakukan secara benar (prosedur


penyimpanan yang benar : obat High Allert disimpan terpisah; elektrolit
konsentrat diberi stiker orange; NORUM / LASA diberi stiker hijau ; insulin
dan nutrisi parenteral diberi stiker kuning; obat sedasi, heparin, agen
radiokntras IV diberi stiker merah; agen kemoterapi diberi stiker ungu)
 Pemberian obat High Allert tidak menggunakan prosedur 5 (lima) Benar
 Tidak ada daftar obat High allert di masing-masing unit
 Prosedur ejaan tidak digunakan untuk obat yang bersifat LASA / NORUM
EKSLUSI:

Obat-obatan yang tidak tergolong High Allert

SUMBER DATA:
Laporan Inssiden

TIPE INDIKATOR:

Proses Outcome

JUDUL INDIKATOR:

Kejadian pasien jatuh

DO:
Pasien jatuh di lingkungan rumah sakit oleh sebab apapun

INKLUSI:
Semua insiden pasien jatuh di lingkungan rumah sakit
EKSLUSI:

Obat-obatan yang tidak tergolong High Allert

SUMBER DATA:
Laporan Inssiden

TIPE INDIKATOR:

Proses Outcome

JUDUL INDIKATOR:

Kepatuhan Identifikasi Pasien

DO:
Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien menggunakan minimal
2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada gelang, label atau bentuk identitas
lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai dengan regulasi yang berlaku di rumah
sakit.
 
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh petugas pada
saat,  antara lain :

1. pemberian obat
2. pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. pemberian darah dan produk darah
4. pengambilan specimen
5. sebelum melakukan tindakan diagnostik / therapeutic.
 
Pengukuran dilakukan terpisah untuk masing-masing proses tersebut diatas dan
menghasilkan lima sub indikator yaitu:

1. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pemberian obat


2. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pengobatan termasuk
pemberian nutrisi pada diet khusus
3. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pemberian transfusi darah
dan produk darah.
4. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pengambilan spesimen
pemeriksaan
Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum melakukan tindakan diagnostik
( contoh: pungsi lumbal, endoskopi dsb) dan terapi (operasi, debridement dll)

INKLUSI:
Semua pasien 
EKSLUSI:

Semua pasien 

SUMBER DATA:
sensus pada saat pengambilan data/ observasi

TIPE INDIKATOR:

Proses

JUDUL INDIKATOR:

Kepatuhan Cuci Tangan

DO:
Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang dilakukan untuk
membersihkan kotoran yang secara kasat mata terlihat dan pengangkatan
mikroorganisme yang tinggal sementara di tangan dengan menggunakan sabun dan air
mengalir (hand wash) atau dengan cairan berbasis alkohol (handrub) dalam 6 langkah
(WHO,2009)
 
Audit kebersihan tangan adalah prosedur penilaian kepatuhan petugas melakukan
kebersihan tangan sesuai 5 indikasi dari WHO yaitu sebelum kontak dengan pasien,
setelah kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan invasif dan aseptik,
setelah kontak dengan cairan tubuh, dan setelah  kontak dengan lingkungan dengan
menjalankan 6 tahap teknik melakukan kebersihan tangan.
 
Lima indikasi kebersihan tangan: 

1. Sebelum kontak dengan pasien, yaitu sebelum masuk ruangan perawatan


pasien                                                                                                                     
                                                         
2. Kontak dengan pasien meliputi menyentuh tubuh pasien, baju atau
pakaian                                                                                                          
3. Prosedur aseptik contoh: tindakan transfusi, perawatan luka, pemasangan
kateter urin, suctioning, perawatan daerah tindakan invasif
4. Tindakan invasif contohnya pemasangan kateter intravena (vena pusat/ vena
perifer), kateter arteri
5. Cairan tubuh pasien seperti muntah, darah, nanah, urin, feces, produksi drain,
dll                                               
6. Menyentuh lingkungan meliputi: menyentuh tempat tidur pasien, linen yang
terpasang di tempat tidur, alat-alat di sekitar pasien atau peralatan lain yang
digunakan pasien, kertas/lembar untuk menulis yang ada di sekitar pasien
 
Enam langkah teknik melakukan kebersihan tangan sesuai WHO

1. Ratakan dan gosokkan sabun dengan kedua telapak tangan


2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
4. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
6. Gosokkan dengan memutar ujung jari–jari tangan kanan di telapak tangan kiri
dan sebaliknya, telapak tangan kiri dan sebaliknya  
 
Petugas yang dinilai mencakup SEMUA PETUGAS yang bertugas di ruangan
(dokter, perawat, peserta didik, pekarya, cleaning service)

INKLUSI:
Semua peluang kebersihan tangan
EKSLUSI:
SUMBER DATA:
Catatan data dan pengamatan kebersihan tangan di semua unit pelayanan pasien

TIPE INDIKATOR:

Proses Outcome

JUDUL INDIKATOR:

Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh pada pasien
Rawat Inap

DO:
Upaya pencegahan jatuh meliputi :

1. Screening di rawat jalan/ IGD


2. Asesmen awal risiko jatuh
           Asesmen Awal risiko jatuh adalah………….

1. Assesment Ulang risiko jatuh


           Asesmen Ulang risiko jatuh adalah…….

1. Edukasi pencegahan pasien jatuh.


           Edukasi pencegahan pasien jatuh adalah………..
 
Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya pencegahan jatuh pada pasien
yang berisiko sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh rs.
 
Catatan :

1. Assessment awal hanya dilakukan pada pasien rawat inap


2. Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya dilakukan screening 

INKLUSI:
Semua kasus berisiko jatuh

EKSLUSI:

Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi seperti pasien
meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah melewati fase akut, dan pasien menolak
edukasi.
SUMBER DATA:
Rekam Medis pasien rawat inap

TIPE INDIKATOR:

Proses Outcome

JUDUL INDIKATOR:

Komunikasi Efektif

DO:
Upaya pencegahan jatuh meliputi :

3. Screening di rawat jalan/ IGD


4. Asesmen awal risiko jatuh
           Asesmen Awal risiko jatuh adalah………….

2. Assesment Ulang risiko jatuh


           Asesmen Ulang risiko jatuh adalah…….

2. Edukasi pencegahan pasien jatuh.


           Edukasi pencegahan pasien jatuh adalah………..
 
Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya pencegahan jatuh pada pasien
yang berisiko sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh rs.
 
Catatan :

3. Assessment awal hanya dilakukan pada pasien rawat inap


4. Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya dilakukan screening 

INKLUSI:
Semua kasus berisiko jatuh

EKSLUSI:

Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi seperti pasien
meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah melewati fase akut, dan pasien menolak
edukasi.
SUMBER DATA:
Rekam Medis pasien rawat inap

TIPE INDIKATOR:

Proses Outcome
Sasaran Keselamat Pasien
1. Indetifikasi pasien secara benar:
Kepatuhan pelaksanaan identifikasi pasien dengan menyebutkan nama
dan tanggal lahir sebelum dilakukan tindakan operasi

2. Meningkatkan Komunikasi Efektif : Kelengkapan pengisian asuhan


paska bedah di form cppt pasien sesuai SOAP
3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai :Kepatuhan
pelebelan dan penyimpanan obat High Alert serta Konsentrasi tinggi di
kamar operasi
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur , tepat pasien operasi: Kepatuhan
membuat marking atau tanda pada sisi lokasi operasi berupa garis lurus
dengan spidol hitam permanen oleh dokter bedah
5. pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan:
Kepatuhan cuci tangan sebelum pasang infus, kepatuhan kesesuaian
cuci tangan bedah sesuai prosedur
6. pengurangan resiko pasein jatuh
kepatuhan
: kepatuhan pemasangan gelang kuning pada kondisi pasien resiko sedang dan tinggi

Anda mungkin juga menyukai