B. PENYEBAB
Harga diri rendah sering disebabkan oleh adanya koping individu yang tidak
efektif akibat adanya kurang umpan balik positif, kurangnya sistem pendukung,
kemunduran ego, pengulangan umpan balik yang negative disfungsi system keluarga.
(town sand 1998:3666)
koping individu tidak efektif sering ditunjukan dengan prilaku sebagi berikut:
1. mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau menerima
bantuan
2. mengungkapkan perasaan kuatir dan cemas yang berkepanjangan.
3. mengungkapkan ketidakmampuan menjalankan peran.
a. Factor Predisposisi
1) Factor predisposisi citra tubuh
a) Kehilangan atau kerusakan organ tubuh (anatomi dan fungsi)
b) Perubahan ukuran, bentuk dan penampilan tubuh
c) Proses patalogik penyakit dan dampaknya terhadap struktur maupun
fungsi tubuh
d) Prosedur pengobatan seperti radiasi, kemoterapi dan transpantasi
2) Factor predisposisi harga diri
a) Penolakan dari orang lain
b) Kurang penghargaan
c) Pola asuh yang salah yaitu terlalu dilarang , terlalu dikontrol, terlalu
diturut, terlalu dituntut dan tidak konsisten
b. Factor Presipitasi
1) Trauma
Masalah spesifik sehubungan dengan konsep diri situasi yang membuat
individu sulit menyesuaikan diri atau tidak dat menerima khususnya
trauma emosi seperti penganiayaan fisik, seksual, dan psikologis pada
masa anak-anak atau merasa terancam kehidupannya atau menyaksikan
kejadian berupa tindakan kejahatan.
2) Ketegangan peran
Pada perjalanan hidup individu sering menghadapi Transisi peran yang
beragam, transisi peran yang sering terjadi adalah perkembangan, situasi,
dan sehat sakit.
D. RENTANG RESPON
RENTANG RESPON
Aktualisasi Diri Konsep diri + Harga Diri Rendah Identitas Kacau Depersonalisasi
1. Respon adaptif
Pernyataan dimana klien jika menghadapi suatu masalah akan dapat memecahkan
masalah tersebut.
a. Aktualisasi diri
Pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang
pengalaman yang sukses dan dapat diterima, konsep diri yang positif dapat
berakalisasi dimana individu dapat berpikir lebih efektif terlihat dari
kemampuan interpersonal dari pernyataan lingkungan.
b. Konsep diri positif
Apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negative dari
dirinya
2. Respon maladaptif
Keadaan klien dalam menghadapi suatu masalah tidak dapat memecahkan
masalah tersebut.
a. Harga Diri Rendah
Individu cenderung untuk menilai dirinya negative dan merasa lebih rendah
dari orang lain
c. Depersonallisasi
Perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak membedakan dirinya
dengan orang lain.
E. PSIKODINAMIKA
Fortinash dan woret , 1991 mengemukakan ada empat factor penting yang
dapat menimbulkan harga diri rendah,yaitu :
1. Faktor Biologi
Menurunnya kadar norepeneprine dan serotonine pada pasien yang depresi,
karena pengaruh genetic yang diturunkan pada keturunan berikutnya
2. Faktor Kognitif
Terjadi karena persepsi yang negative pada diri sendiri dunia, dan masa
depannya, pandangan yang sempit ini menimbulkan orang yang pesimis dan
mudah putuh asa.
3. Faktor Psikologik
Kehilangan yang terjadi pada masa sebelumnya dipersepsikan menjadi
kehilangan secara nyata terhadap sesuatu yang dianggap bermakna atau bernilai
tinggi seperti : cinta, status, dan harga diri. Persepsi ini menyebabkan perasaan
ketergantungan, ketidakmampuan,dan ketidakberdayaan.
4. Faktor Sosio cultural
Lingkungan berkontribusi terhadap perkembangan individu dapat
menimbulkan : perasaan harga diri rendah, merasa tidak mampu menghasilkan,
kurangnya dorongan yang positif dan terlampau banyak mengalami stress maka
akan mengalami diskriminasi status dan disfungsi keluarga yang dating terhadap
dirinya.
F. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian keperawatan
Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial. Menarik diri adalah
gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang maladaptif,
mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial. isolasi sosial : menarik diri
sering ditunjukkan dengan perilaku antara lain :
a. Data Subyektif
d. Test Diagnostik
1) Test psikologik: test keperibadian
2) EEG: ganguan jiwa yang disebabkan oleh neorologis
3) Pemeriksaan sinar X: mengetahui kelainan anatomi
4) Pemeriksaan laboratorim kromosom: ginetik
e. Penatalaksanaan medis
1) Psikofarmaka
2) Elektro convulsive therapy
3) Psikoterapy
2. Diagnosa keperawatan
a) Harga Diri Rendah
Diagnosa Perencanaan
Tgl
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Tujuan keperawatan: Bina hubungan saling Kepercayaan dari
Harga Diri
Klien memiliki percaya dengan klien merupakan hal
Rendah
konsep diri yang menggunakkan prinsip yang mutlak serta
positif terapeutik: akan memudahkan
o Sapa klien dengan ramah
dalam melakukan
SP 1: klien dapat baik verbal maupun pendekatan dan
membina hubungan nonverbal. tindakan keperawatan
o Perkenalkan nama, nama
saling percaya dengan kepada klien.
panggilan, dan tujuan
perawat.
perawat berkenalan.
o Tanyakan nama lengkap
dan nama panggilan yang
disukai klien
o Buat kontrak yang jelas.
o Tunjukkan sikap jujur dan
menepati janji setiap kali
Azis R, dkk.2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino
Gondoutomo
Fitria, Nita. 2010.Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan.Jakarta: Medika Salemba
Keliat B.A.1999. Proses Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC
Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa, Cet. 2; Th. Bandung : Refika Aditama