BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Penyakit Myalgia
1. Pengertian
Myalgia adalah nyeri otot yang dialami akibat penggunaan otot yang
salah saat beraktivitas berat yang terus menerus dilakukan atau terlalu
(Soedirman, 2014).
14
2. Etiologi Myalgia
nyeri yang ringan sampai nyeri yang sangat sakit. Otot yang menerima
beban statis secara berulang-ulang dan dalam waktu yang lama dapat
otot skeletal terjadi pada umur 30-60 tahun. Dimana keluhan mulai
dirasakan dari umur 30 tahun dan keluhan nyeri tersebut dapat terus
adalah nyeri akut dan setelah itu menghilang. Penyebab nyeri muskulo
tidak selalu bisa untuk ditentukan, tapi tempat munculnya rasa sakit yang
dalam hali ini kejadian back pain dipengaruhi oleh perilaku kurang olah
raga, sikap kerja yang tidak ergonomis dan pengaruh lingkunga berupa
umur dan tekanan / stres di tempat kerja (Basuki, 2009). Beberapa jenis
otot), Myofascial pain (rematik otot akibat dari kesalahan postur dalam
15
terlalu lama dan ketegangan emosi), Post exercise muscle soreness (nyeri
berlebihan).
sebagai berikut:
tengkurap.
d. Banyak berdiri atau jalan, memakai sepatu atau hak/tumit yang tinggi.
naskah.
b. Secara medis hal tersebut terjadi karena pembentukan asam laktat dari
berikut:
keadaan yang seara umum terjadi pada setiap individu yang telah tidak
utama dari kelelahan dipicu oleh peningkatan serotonin dalam sistem saraf
segmen awal akson dari motoneurons dengan hasil bahwa saraf inisiasi
berikut:
a. Monotonitas
b. Intensitas kerja yang terlalu besar dan durasi kerja yang terlalu
lama.
disebabkan dari aktivitas yang sangat kuat/ berat dan gejala nutrisi
a. Pegal linu
b. Nyeri otot
a. Sakit leher akibat dari peningkatan tegangan otot atau myalgia, leher
medianus.
bahu, lengan dan tangan yang ditandai dengan nyeri, kelemahan dan
tendon yang berasal dari siku lengan bawah berjalan keluar dari
pergelangan tangan.
f. Low back pain terjadi apabila ada penekanan pada daerah lumbal,
6. Penatalaksanan
sebagai berikut:
19
a. Posisikan otot secara relaksasi, misalnya jika otot lengan yang nyeri,
beredar dipasaran, oleskan cream atau gel anti nyeri sambil sedikit-
wangian, dll.
B. Gaya Hidup
Gaya hidup dapat diartikan sebagai suatu pola hidup seseorang untuk
adalah suatu cara seseorang yang ditunjukan kedalam minat dan opini dalam
bertingkah laku dan akan membentuk pola perilaku tertentu (Susanto, 2006).
Gaya hidup yang diterapkan oleh masyarakat Indonesia dalam berkerja dan
fisik seperti olahraga yang kurang, postur bekerja yang kurang baik, pola
istirahat yang tidak teratur, stress yang didapatkan dari perkerjaan. Hal ini
Kegiatan fisik secara teratur dan cukup. Kegiatan fisik disini tidak
yang rendah diseimbangkan pada dasa pendukung yang lebar dan stabil
dan garis vertikal jatuh dari pusat gravitasi melalui dasar pendukung. Jika
garis vertikal jatuh tidak pada pusat gravitasi melalui dasar pendukung,
tubuh yang paling mendukung fungsi, membutukan usaha otot terkecil dan
penyakit kronis (Flood & Constance, 2002). Aktivitas fisik dan olahraga
jantung dan paru (ketahanan), kebugaran otot dan tulang (fleksebilitas dan
2. Postur kerja
kerja, yang terdiri dari orang tersebut, pekerjaan, alat dan peralatan,
tempat kerja dan ruang kerja, dan lingkungan sekitarnya, sebagai berikut:
b. Desain dan modifikasi ruang kerja serta tata letak tempat kerja untuk
produktivitas.
1) Kebisingan: 85 dBA.
2) Iklim Kerja: suhu kering (24-26 oC), suhu basah (21-30 oC),
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana
kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.
Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat
a. Posisi Duduk
Beberapa jenis perkerjaan ada yang harus dilayani oleh pekerja dengan
Bekerja untuk jangka waktu yang lama dalam posisi duduk terjadi
belakang manusia terdiri dari 24 ruas tulang yang terpisah satu sama
tulang rusuk dan pinggul). Posisi normal dari tulang belakang dilihat
saat manusia berdiri secara tegak. Saat kita duduk, sebagai berat badan
kita tertumpu pada ischial tuberpsities (dua tulang menonjol pada area
pantat). Pada posisi rileks, kombinasi gerak otot dan sudut yang
kehilangan tensinya sehingga terasa lebih rileks. Akan tetapi hal ini
pada ruas tulang belakang yang cenderung condong ke depan. Hal ini
2.1)
5) Bagian atas tubuh harus tegak lurus dengan kursi (gerakan tubuh
tulang punggung)
9) Sudut antara tulang kering dan paha berada pada kisaran 115o
Gambar 2.1 : Posisi Ideal pada Postur Duduk Berdasarkan ISO 1126
Sumber: Anghel, Mirella et.al., Musculoskeletal Disorders (MSDs) – Consequence of Prolonged Static
Posture, Journal of Experimental Medical & Surgical Research Year XIV; No, 4/2007
duduk dalam waktu yang relatif lama harus dihindari karena dapat
c. Posisi Berdiri
tumpuan tubuh.
Tugas yang harus dilakukan dalam waktu lama dalam posisi berdiri
Orang juga harus diberikan untuk duduk, saat istirahat alami dalam
di toko-toko).
30
3. Pola Istirahat
fisik individu dan juga faktot-faktor lain, seperti kurang tidur dan
(Kuswana, 2014)
kesehatan seseorang.
31
secara mental, bebas dari kecemasan dan tenang secara fisik. ketika orang
sedang beristirahat mereka berada pada aktivitas mental dan fisik yang
melakukan aktivitas pada hari itu. (Perry & Potter, 2006). Semua orang
beristirahat.
dengan istirahat, otak hanya dapat dipulihkan dengan tidur. Tidur paling
setiap 24 jam, hal ini dikenal sebagai ‘jam tubuh’ kita mengatur fungdi
termasuk pola tidur, suhu tubuh, kadar hormone dan pencernaan. Seperti
jam tubuh manusia keluar dari irama itu, kewaspadaan kita berkurang dan
sebagai hasilnya kita merasa lelah. Hal ini meningkatkan resiko terjadinya
sampai 81/2 jam, tetapi hal ini bervariasi, dewasa muda jarang kali tdur
siang. Kurang lebih 20% waktu tidur yang dihabiskan yaitu tidur REM,
aktivitas yang mengisi hari-hari mereka. Akan tetapi, adalah hal yang
umum dan tuntutan gaya hidup yang mengganggu pola tidur yang umum.
4. Stress
kehidupan setiap orang, tanpa pandang bulu. Semua orang terlepas dari
mengalami stress. Stress tidak dapat dihindari oleh siapapun, namun dapat
memberikan tuntutan pada seseorang, dan jika hal tersebut tidak dapat
individu yang berakar dari proses psikologis dan kognitif yang berasal dari
pada intensitas, cangkupan, dan durasi stressor dan besarnya stressor lain.
keteganggan (Perry & Potter, 2005). Penyebab utama stress fisik adalah
terlalu memaksakan diri dari dalam segala hal. Jika tubuh dipaksa bekerja
16 jam sehari, maka akan mengurangi waktu istirahat. Cepat atau lambat,
energy persendian akan habis, tidak sesuai dengan energi yang didapat.
Hal ini mengakibatkan tidak ada waktu yang cukup bagi tubuh untuk
5. Usia
Secara umum usia dewasa tengah memiliki fase “tenang” atau settling
down dan fase “tahun keberhasilan” atau payoff years dari teori
dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat, Furqaan dkk pada tahun
perubahan dalam penampila fisik. Harga diri yang tinggi, bentuk tubuh
biasanya terjadi pada saat individu dewasa melakukan latihan fisik, diet
seimbang, tidur yang cukup dan praktik hyigine yang baik. Semua hal
tersebut menjadi sehat dan bersemangat. Perubahan yang terjadi pada usia
autoimun, nyeri tulang atau otot belakang, atritis dan kanker. Ketika
D. Kerangka Konsep
Kota Bandung
1. Kurang aktivitas
fisik
3. Pola istirahat
4. Stress
5. Usia