Anda di halaman 1dari 3

TAMBANG EMAS YANG DIKELOLA PT KARYA BUKIT UTAMA

(KBU) MASIH DALAM PENGAWASAN PEMPROV LAMPUNG

TUGAS TA4103 - LINGKUNGAN TAMBANG

Jalu De Neiro Mozes Rais Indonesia (12116060)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2019
REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG (Senin 18 Mar 2019 17:45 WIB) Diduga mencemari
lingkungan warga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terpaksa menutup sementara
operasional tambang emas di Desa Babakan Loa, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran,
Lampung. Tambang emas yang dikelola PT Karya Bukit Utama (KBU) masih dalam pengawasan
pemprov.

Kabag Humas dan Komunikasi Publik Pemprov Lampung Heriyansyah membenarkan penutupan
sementara operasional tambang emas di Desa babakan Loa yang dikelola PT KBU. Pemprov masih
menunggu kelengkapan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan izin
lingkungan sebagaimana dalam peraturan perizinan. “Ditutup sementara sambil menunggu
melengkapi dokumen Amdalnya,” katanya, Senin (18/3).

Desakan penutupan tambang emas tersebut, pernah disampaikan warga pada aksi unjuk rasa di Kantor
Gubernur Lampung pada Senin (18/2) lalu. Warga merasakan lingkungannya tercemar dari aktivitas
penambangan emas di sekitar permukimannya. Warga mendesak Gubernur Lampung mencabut izin
pertambangan PT KBU karena melanggar Permen ESDM nomor 26 tahun 2018 Pasal 54 ayat 3
mengenai pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik dan pengawas pertambangan mineral dan
batubara.

Menurut dia, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung Taufik Hidayat telah
memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung untuk mengecek lokasi tambang emas PT
KBU dan kedua perusahaan tersebut yakni PT Napal Umbar Picung (NUP) dan PT Lampung
Kencana Cikantor (LKC) lainnya. Kedua perusahaan tersebut (NUP dan LKC) juga diduga
membuang limbah penambangan emas yang menyebabkan pencemaran lingkungan pemukiman
warga sekitar.

Ia mengatakan semua keluhan warga sudah ditampung. Kemudian pihak DLH Lampung turun ke
lapangan mengecek kedua perusahaan tersebut untuk memastikan ada dan tidaknya pencemaran
lingkungan sebagai dampak dari penambangan emas di desa tersebut. “Pemprov akan menindak tegas
setiap perusahaan yang terbukti mencemari lingkungan,” katanya.

Taufik menyatakan, penutupan sementara PT KBU sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Selama
masa penutupan sementara, pihak perusahaan terkait masih diberian kesempatan untuk melengkapi
dokumen Amdal dan administrasi lainnya sesuai dengan persyaratan perizinan pertambangan.

Adi, warga setempat menyatakan, perusahaan penambangan di desanya yakni PT KBU, PT NUP, dan
PTKLC. Ketiga perusahaan tersebut melakukan aktivitas penambangan emas dengan mengabaikan
lingkungan sekitar yang menyebabkan pencemaran lingkungan di sekitar pemukiman warga. “Air
yang mengalir di permukiman warga sudah tercemar limbah dampak penambangan emas tersebut,”
katanya.

Menurut dia, penutupan operasional sementara PT KBU, PT NUP, dan PT KCL di sekitar desanya
sangat diharapkan. Aktivitas perusahaan tersebut tidak memberikan keuntungan warga sekitar,
namun lebih banyak menimbulkan kemudharatan warga seperti menampung limbah perusahaan
penambangan saja.
Tanggapan:
Dari berita mengenai pencemaran lingkungan akibat kegiatan penambangan emas yang dilakukan
oleh PT Karya Bukit Utama (KBU) di Desa Babakan Loa, Kecamatan Kedondong, Kabupaten
Pesawaran, Lampung, dapat diketahui bahwa hal tersebut diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya
adalah perusahaan tersebut belum memiliki dokumen AMDAL dan Izin Lingkungan sebagaimana
tercantum dalam PP No. 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan dimana seharusnya dokumen
tersebut dibuat pada waktu feasibility study sebelum dimulainya kegiatan penambangan, namun saat
dimintai oleh pemprov, perusahaan tersebut tidak bisa melengkapi dokumen AMDAL dan izin
lingkungan yang diminta.
Selanjutnya PT KBU tersebut terbukti tidak melaksanakan kaidah pertambangan yang baik dan benar
atau good mining practice sebagaimana tercantum dalam Permen ESDM nomor 26 tahun 2018 Pasal
54 ayat 3 mengenai pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik dan pengawas pertambangan
mineral dan batubara. Saat good mining practice tidak diindahkan sudah dapat dipastikan dampak
yang terjadi pada lingkungan pun tidak akan diperhatikan pula.
PT KBU juga membuang limbah bekas pengolahan dekat dengan pemukiman warga sekitar yang
membuat protes datang dan menuntut PT KBU untuk segera ditutup. Disini dapat dilihat bahwa
perusahaan mengabaikan lingkungan sekitar dalam melakukan kegiatan penambangannya. Ditambah
lagi PT KBU tidak melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility sehingga warga sekitar
tidak merasakan keuntungan apapun dari kegiatan penambangan emas PT KBU, hanya merasakan
dampak buruk yang diakibatkan oleh pencemaran yang dilakukan PT KBU terhadap lingkungan
sekitar.
Dari berbagai permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa memang permasalahan lingkungan ini
diakibatkan oleh PT KBU yang tidak melaksanakan prosedur dengan benar sejak awal mula
dibukanya tambang, terbukti dari tidak adanya dokumen AMDAL dan Izin Lingkungan, kemudian
saat kegiatan penambangan juga tidak melaksanakan good mining practice dan juga tidak adanya
pengawasan selama kegiatan penambangan, dan yang terakhir tidak adanya program-program seperti
CSR yang ditujukan kepada warga sekitar yang membuat protes keras muncul dari masyarakat.
Sehingga pada akhirnya sebagaimana kita ketahui bahwa kegiatan pertambangan adalah sebagian atau
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau
batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Dari semua
urutan kegiatan tersebut sudah seharusnya seluruh kegiatan sudah direncanakan dan dilakukan dengan
baik dan benar. Seluruh aspek tersebut harus dilakukan secara berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan. Jika semua hal tersebut sudah dilakukan, dampak buruk dari kegiatan pertambangan
dapat di minimalisir atau bahkan dapat dihilangkan.

Anda mungkin juga menyukai