Lap Akhir Buku 1 Final
Lap Akhir Buku 1 Final
Kerjasama Daerah 29
Kondisi Iklim 44
Penggunaan Lahan 44
Kota Pusaka 66
Batik Sumenep 66
Upacara Adat Nyaddar dan Petik Laut, Labuh Laut, Rokatan Laut 66
Tari 67
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 2
Analisis SWOT Suprastructure 72
Smart Governance 90
Smart Branding 90
Smart Economy 90
Smart Living 90
Smart Society 90
Smart Environment 90
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 3
Daftar Gambar
Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Sumenep ................................................................................ 5
Gambar 2. Website Pemerintahan Kabupaten Sumenep ........................................................................ 6
Gambar 3. Struktur PDRB Harga Konstan Tahun 2023 dan 2028 ...................................................... 9
Gambar 4. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sumenep ......................................................................... 12
Gambar 5. Logo Visit Sumenep 2018 ........................................................................................................... 14
Gambar 6. Pelabuhan Gili Iyang .................................................................................................................... 16
Gambar 7. Bandara Trunojoyo ...................................................................................................................... 21
Gambar 8. Persebaran Jaringan di Kabupaten Sumenep ................................................................... 22
Gambar 9. PT. KEI di Pagerungan Besar Kabupaten Sumenep ........................................................ 27
Gambar 10. Sumenep Kota Keris .................................................................................................................. 28
Gambar 11. Struktur Kelembagaan Dinas Komunikasi Kabupaten Sumenep ........................... 41
Gambar 12. Penggunaan Lahan di Kabupaten Sumenep.................................................................... 46
Gambar 13. Komposisi Penduduk Kabupaten Sumenep .................................................................... 46
Gambar 14. Komposisi Penduduk Kab. Sumenep Menurut Jenis Kelamin 2010-2020 ......... 47
Gambar 15. Komposisi Penduduk Kab. Sumenep Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016 ....... 47
Gambar 16. PDRB per Kapita Kabupaten Sumenep periode 2010- 2016 ................................... 48
Gambar 17. Komposisi Penduduk Kabupaten Sumenep Tahun 2016 .......................................... 49
Gambar 18. Angka Partisipasi Pendidikan 2017 ................................................................................... 50
Gambar 19. Proyeksi PDRB per Kapita Kabupaten Sumenep periode 2016-2026 ................ 51
Gambar 20. Dimensi Aspek Pengukuran Gross National Happiness .............................................. 52
Daftar Tabel
Tabel 1. Aplikasi atau Sistem Informasi Kabupaten Sumenep .......................................................... 7
Tabel 2. Proyeksi Penduduk Kabupaten Sumenep ................................................................................. 9
Tabel 3. Perhitungan Proyeksi PDRB Kabupaten Sumenep.............................................................. 10
Tabel 4. Perhitungan LQ Kabupaten Sumenep ....................................................................................... 32
Tabel 5. Perbandingan Ekonomi Berdasar LQ di Pulau Madura ..................................................... 33
Tabel 6. Rangkuman Daya Saing Kabupaten Sumenep ....................................................................... 38
Tabel 7. Penggunaan Lahan Kabupaten Sumenep ................................................................................ 45
Tabel 8. Kesiapan Kualitas SDM Kabupaten Sumenep ........................................................................ 53
Tabel 9. Kesiapan Sumber Daya Pemerintahan Kabupaten Sumenep.......................................... 54
Tabel 10. Kesiapan Kapasitas Keuangan Daerah Kabupaten Sumenep ....................................... 56
Tabel 11. Kesiapan Infrastruktur Fisik Daerah Kabupaten Sumenep .......................................... 58
Tabel 12. Tabel Kesiapan Infrastruktur Digital Daerah Kabupaten Sumenep .......................... 60
Tabel 13. Kesiapan Infrastruktur Sosial Daerah Kabupaten Sumenep ........................................ 62
Tabel 14. Kesiapan Kebijakan Kabupaten Sumenep ............................................................................ 63
Tabel 15. Kesiapan Kelembagaan Kabupaten Sumenep ..................................................................... 64
Tabel 16. Kesiapan Organisasi Masyarakat Kabupaten Sumenep .................................................. 65
Tabel 17. Analisis SWOT Nature ................................................................................................................... 68
Tabel 18. Analisis SWOT Structure .............................................................................................................. 69
Tabel 19. Analisis SWOT Infrastructure .................................................................................................... 71
Tabel 20. Analisis SWOT Suprastructure................................................................................................... 73
Tabel 21. Analisis SWOT Culture .................................................................................................................. 74
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 4
BAB I
ANALISIS KONDISI MASA DEPAN
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 5
Secara geografis, Kabupaten Sumenep dibagi menjadi dua kategori, yaitu
wilayah darat (54,79%) dan wilayah kepulauan (45,21%). Sebesar 70% masyarakat
Kabupaten Sumenep tinggal di wilayah darat, sedangkan sisanya tersebar di
berbagai pulau. Keadaan tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah dalam
menjalankan roda pemerintahan. Terdapat kurang lebih 126 Pulau yang termasuk
dalam wilayah Kabupaten Sumenep, dimana 48 diantaranya berpenghuni. Jarak,
prasarana, dan kondisi geografis menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah
Kabupaten Sumenep. Tahun 2002, Pemerintah Kabupaten Sumenep merintis
penerapan E-Government melalui program G-Online yang diawali di lingkup Dinas
Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) hingga berkembang di semua Organisasi
Perangkat Daerah (OPD). Tak hanya lingkungan pemerintahan, tahun 2005
pemerintah juga membuat hotspot publik pertama di alun-alun dan menjadi
percontohan se-Jawa Timur.
Selain G-Online, di tahun 2014, Kabupaten Sumenep mencanangkan ‘Sumenep
Go Smart City’. Untuk mewujudkannya, pemerintah telah merancang penunjang
berupa website kabupaten yang terintegrasi antara OPD untuk menyajikan
informasi kependudukan, ketenagakerjaan, sistem informasi perizinan, pendidikan,
jaring pengaman sosial, informasi kesehatan, pelaporan masyarakat, pajak daerah,
e-procurement, dan e-surat. Selain itu, Kabupaten Sumenep sudah terpasang 25
CCTV. Kerjasama dengan provider juga dilakukan untuk menunjang jaringan
internet hingga Pulau Sapeken.
Sampai saat ini, Kabupaten Sumenep telah memiliki 30 aplikasi atau sistem
informasi dengan kondisi aktif, sebagai berikut:
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 6
Tabel 1. Aplikasi atau Sistem Informasi Kabupaten Sumenep
No Kategori Nama
2. Aplikasi - Hi Sumenep
- mFish
- E-Finance
- E-Surat
- E-Government
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 7
a. Teknologi di bidang penyimpanan data terpadu yang dapat diakses oleh umum
seperti London Datastore. Nantinya, datastore akan menampung banyak data
secara realtime, termasuk di wilayah kepulauan.
b. Teknologi di bidang transportasi laut yang dapat mengetahui jumlah
penumpang secara realtime, kondisi cuaca, dan manajemen armada sehingga
mobilitas perjalanan antar pulau lancar dan minim akan kecelakaan. Teknologi
ini juga didukung fakta bahwa Kabupaten Sumenep memiliki potensi wisata
bahari yang sangat besar.
c. Teknologi di bidang manajemen wajah/penampilan kota, teknologi yang dapat
diterapkan berupa pelaporan online oleh masyarakat melalui pengiriman foto
dan lokasi kondisi infrastruktur daerah. Hal ini juga dapat diterapkan di lokasi-
lokasi pariwisata dengan bertujuan agar kondisi/tampilan destinasi pariwisata
tetap terjaga dan selalu dijaga dengan baik.
d. Teknologi di bidang kesehatan, Kabupaten Sumenep dapat mengembangkan
pelayanan kesehatan online antara pasien dan dokter, seperti Care Connect di
London.
Untuk mendukung dari segi regulasi dan memperkuat komitmen pemerintah
dalam pemanfaatan teknologi, dibuat Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2017
tentang Pelaksanaan dan Pengembangan E-Government di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sumenep, Keputusan Bupati Nomor 188/279/KEP/435/012/2017
tentang Pelaksana E-Government, dan Keputusan Bupati Nomor
188/88/KEP/435/012/2018 tentang Panitia Pelaksana Pengembangan Jaringan G-
Online.
Dari aspek sumber daya manusia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
diukur dari Kabupaten Sumenep sejak 2012 hingga 2016 mengalami rata-rata
kenaikan sebesar 0.83% hingga mencapai angka 63,42% yang tergolong cukup baik
di tingkat provinsi. Indeks tersebut dapat meningkat secara progresif kedepannya
seiring dengan meningkatnya aksesibilitas Kabupaten Sumenep yang menjadi fokus
Pemerintah. Selain itu, pemanfaatan teknologi yang optimal di akan datang di
berbagai sektor strategis berpengaruh terhadap masyarakat dalam mendapatkan
pelayanan yang layak.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 8
Tabel 2. Proyeksi Penduduk Kabupaten Sumenep
Tahun Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi
Tahun Tahun Tahun Tahun
Uraian 2013 2018 r
2023 2028 2033 2038
(jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa)
Penduduk 1.061.211 1.109.489 0,01 1.161.129 1.215.173 1.271.732 1.330.923
Dilihat dari fakta yang telah disebutkan diatas, dapat dikatakan bahwa
Kabupaten Sumenep bisa jadi merupakan salah satu kabupaten yang beruntung bisa
merasakan potensi bonus demografi secara langsung. Bonus demografi mencapai
75,04% pada tahun 2017. Jika merujuk kepada Visi Indonesia 2045 disebutkan
bahwa salah satu visi Indonesia 2045 adalah Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi
Kreatif dan Digital Kelas Dunia, dimana terdapat 4 pilar di dalamnya yang salah
satunya adalah peningkatan kompetensi SDM Kreatif, seperti creative millenial.
dengan bonus demografi sebesar 75,04% Kabupaten Sumenep memiliki potensi
besar sebagai penyumbang creative millenial di Indonesia.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 9
Tabel 3. Perhitungan Proyeksi PDRB Kabupaten Sumenep
Tahun Laju Proyeksi Proyeksi
Lapangan
Pertum PDRB PDRB
No Usaha 2013 (Dalam 2018 (Dalam
buhan Konstan Konstan
(Sektor) Satuan Juta) Satuan Juta)
(%) tahun 2023 tahun 2028
1 Pertanian,
Kehutanan, dan 6.681.011,0 7.943.569,0 4 9.444.721 11.229.557
Perikanan
2 Pertambangan
6.364.221,7 5.710.796,2 -2 5.124.459 4.598.322
dan Penggalian
3 Industri
Pengolahan 929.100,8 1.280.678,4 7 1.765.295 2.433.294
4 Pengadaan
Listrik dan Gas 6.596,3 7.881,9 4 9.418 11.254
5 Pengadaan Air,
Pengelolaan
Sampah, 9.491,4 11.001,0 3 12.751 14.779
Limbah dan
Daur Ulang
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 10
Tahun Laju Proyeksi Proyeksi
Lapangan
Pertum PDRB PDRB
No Usaha 2013 (Dalam 2018 (Dalam
buhan Konstan Konstan
(Sektor) Satuan Juta) Satuan Juta)
(%) tahun 2023 tahun 2028
11 Jasa Keuangan
324.088,1 473.852,6 8 692.825 1.012.987
dan Asuransi
12 Real Estate 176.183,8 247.240,2 7 346.954 486.884
13 Jasa
34.206,0 47.506,3 7 65.978 91.632
Perusahaan
14 Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan 613.008,8 715.645,5 3 835.467 975.350
dan Jaminan
Sosial Wajib
15 Jasa
420.827,0 612.867,5 8 892.544 1.299.848
Pendidikan
16 Jasa Kesehatan
dan Kegiatan 61.198,2 89.415,8 8 130.644 190.882
Sosial
17 Jasa lainnya 126.984,6 170.322,3 6 228.450 306.417
*= Pertumbuhan rata-rata 2011-2016-2026
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan informasi bahwa laju pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Sumenep pada tahun 2023 dan 2028 progresif di sektor
penyediaan akomodasi dan makan minum dan transportasi dan pergudangan.
Namun, secara nilai tambah, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki
nilai tinggi dibandingkan sektor lainnya. Nilai tambah sektor tersebut dapat jauh
lebih tinggi dengan adanya prioritas penataan ruang Kabupaten Sumenep di sektor
minapolitan yang didukung dengan sektor agropolitan. Secara tidak langsung,
penataan ruang di sektor minapolitan juga akan membantu perkembangan kawasan
kepulauan yang ada di Kabupaten Sumenep. Selain itu, perkembangan teknologi di
pertanian dan perikanan juga tersedia, seperti micro-bubble technology yang dapat
meningkatkan kualitas ikan dari segi ukuran ikan, berat ikan, dan kesehatan ikan.
Di sektor pengadaan listrik dan gas, nilai tambah akan progresif dengan adanya
elektrifikasi kepulauan yang menjadi program pemerintah Kabupaten Sumenep
beberapa tahun kedepan. Data tahun 2017, baru sebagian kecil dari wilayah
kepulauan yang teraliri listrik, sebagian besar masih menggunakan biodiesel,
solarcell bahkan ada kecamatan yang belum teraliri listrik. Bagi daerah yang teraliri
listrik dari PLN hanya untuk jam 18.00-04.00 malam hari. Untuk sektor transportasi
dan pergudangan serta sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, nilai
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 11
kedua sektor tersebut di masa depan akan bertambah dengan adanya Visit Sumenep
yang sedang digalakkan dan pengembangan penerbangan komersial di Bandara
Trunojoyo. Hal tersebut juga diperkuat dengan adanya rencana pengembangan
destinasi pariwisata kabupaten (DPK) dan kawasan strategis pariwisata kabupaten
(KSPK), akan makin banyak prasarana transportasi laut yang dikembangkan.
40.000.000
35.488.949
35.000.000
30.000.000
28.539.616
25.000.000 21.750.576 22.949.696
20.218.073
20.000.000 23.636.220
22.311.690
21.476.944
15.000.000
10.000.000
5.000.000
-
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2023 2028
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 12
terdapat hal-hal yang bersinggungan dengan nilai-nilai Islam, baik itu dari segi
penerapan maupun perencanaan, maka otomatis masyarakat akan menolak.
Hal tersebut juga menyasar kepada perencanaan pembangunan wisata hiburan
di beberapa pulau yang hendak dijadikan destinasi wisata.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 13
kondisi sekarang adalah kondisi paling ideal yang telah ditakdirkan. Oleh sebab
itu, perlu pendekatan yang hati-hati dan tepat untuk bisa membuat masyarakat
mendukung atau bahkan turut serta dalam pembangunan.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 14
Dengan tagline “Visit Sumenep 2018”, pemerintah daerah
menempatkan kompleks Asta Tinggi sebagai salah satu destinasi wisata
utama [7]. Oleh sebab itu, penataan kompleks makam raja menjadi sangat
penting karena merupakan titik strategis pemasukan pemerintah
Kabupaten Sumenep. Masyarakat juga berharap tersedia aplikasi di
handphone atau website sehingga wisata dapat lebih mudah diakses
melalui gawai. Keberadaan aplikasi tersebut masih belum optimal di
Kabupaten Sumenep sehingga potensi wisata belum bisa dimaksimalkan.
Selain itu, diharapkan juga akses informasi wisata hanya satu pintu dari
pemerintah sehingga pemantauan dapat lebih mudah.
b. Wisata Alam
Kabupaten Sumenep merupakan Kabupaten yang terdiri dari banyak
pulau. Berdasarkan data Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Sumenep
tahun 2017, jumlah pulau di Kabupaten Sumenep berjumlah 126 pulau
dengan 48 pulau berpenghuni, sedangkan 78 tidak berpenghuni [8]. Oleh
karena itu, potensi alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sektor
pariwisata adalah pantai dan atraksi bahari lainnya yang ada di
kepulauan.
Salah satu pulau tersebut adalah Gili Iyang yang merupakan salah satu
lokus strategis pengembangan wisata pantai di Kabupaten Sumenep.
Pulau dengan luas 921,2 Ha [9] tersebut disebut sebagai “Pulau Awet
Muda”. Hal ini dikarenakan kadar oksigen yang berada pada pulau
tersebut mencapai 21,5%, lebih tinggi daripada rerata kadar oksigen di
dunia. Hal ini menjadikannya sebagai lokasi dengan kadar oksigen
terbanyak kedua di dunia setelah Laut Merah di Yordania [10].
Mengetahui hal tersebut, banyak pengunjung yang datang ke pulau
tersebut. Hal ini membuat pemerintah memfasilitasi kunjungan para
wisatawan dengan membuka bandara dimana terdapat penerbangan satu
kali sehari. Apalagi, berdasarkan data statistik pemerintah daerah,
persentase pengunjung Kabupaten Sumenep mengalami kenaikan hingga
mencapai 87% [11].
Selain itu, penyediaan homestay yang mengadopsi konsep green
building juga penting. Hal ini dijadikan sebagai tempat bagi para
wisatawan untuk beristirahat selama berwisata [12]. Dengan adanya
homestay tersebut, para pengunjung akan dapat menghabiskan waktu
lebih lama untuk menikmati berbagai pemandangan alam yang tersedia di
pulau tersebut. Adapun berbagai wisata yang terdapat di pulau tersebut
antara lain goa makarya berisi stalaktit, pajangan fosil ikan paus, dan lain
sebagainya [13].
Penyediaan akses menuju pulau juga menjadi penting. Hingga saat ini,
akses utama menuju Gili Iyang dari Pulau Madura menggunakan ojek yang
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 15
berjarak 28 KM dari pusat Kabupaten Sumenep dengan biaya Rp. 50.000,-
. Setelah itu, pengunjung harus naik kapal yang hanya beroperasi dari
pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB dengan biaya sebesar Rp. 10.000,-
hingga Rp. 20.000,-[14].
OPD Kabupaten Sumenep masih belum optimal dalam mengelola
wisata di Gili Iyang tersebut. Hal ini dikarenakan belum adanya
pembangunan sarana dan prasarana yang bisa dijadikan sebagai akses
wisata. Meskipun demikian, sudah terdapat beberapa pembangunan yang
bersifat inisiasi dari pemerintah, diantaranya pembuatan MCK, gazebo-
gazebo, dan pembukaan lahan untuk jalan sepanjang 10 km dengan lebar
3 m. Hal tersebut menjadi tugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
(Disparbud) Kabupaten Sumenep, di mana dananya sudah dialokasikan
pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 16
untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut. Oleh karena itu, kebijakan
akan pengalokasian dana menjadi hal penting untuk dibahas dan
diimplementasikan ke dalam pengembangan wisata alam tersebut [17].
c. Transportasi
Sebagai wilayah kepulauan, keberadaan transportasi antar pulau
menjadi sangat diperlukan, terutama keberadaan tambat labuh. Hingga
tahun 2017, jumlah tambat labuh yang terdapat di Kabupaten Sumenep
adalah 66 yang tersebar di 9 kecamatan. Namun, kondisi fisiknya
mayoritas dalam keadaan rusak sedang. Berikut rincian tambat labuh dan
dermaga di Kabupaten Sumenep:
Tabel 4. Rincian Dermaga dan Tambatan Perahu Kabupaten Sumenep
Nama Dermaga/
No Dusun Desa Kecamatan
Tambatan Perahu (TP)
1 TP Tanjung Tanjung Saronggi
2 TP Talepbung Pagar Batu Saronggi
Kebudadap
3 TP Omber Sari Saronggi
Timur
4 TP Pinggir Papas Pinggir Papas Saronggi
5 TP Saronggi Saronggi Saronggi
6 TP Lobuk Lobuk Bluto
Aeng Baja
7 TP Aeng Baja Kenek Bluto
Kenek
Pakandangan
8 TP Pakandang Tengah Bluto
Tengah
Pakandangan
9 TP Pakandang Barat Bluto
Barat
Guluk
10 TP Guluk Manjung Bluto
Manjung
11 TP Kapedi Kapedi Bluto
12 TP Aeng Panas Aeng Panas Pragaan
13 TP Prenduan Prenduan Pragaan
14 TP Pragaan Laok Pragaan Laok Pragaan
Pakamban
15 TP Pakamban Laok Pragaan
Laok
16 TP Sentol Daya Sentol Daya Pragaan
Kaduara
17 TP Kaduara Timur Pragaan
Timur
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 17
Nama Dermaga/
No Dusun Desa Kecamatan
Tambatan Perahu (TP)
Pelabuhan
Kalianget
18 Penyeberangan Kalianget
Timur
Kalianget
Kalianget
19 TP Somor Keteran Kalianget
Timur
Kalianget
20 TP KMP. Lendur Kalianget
Timur
21 TP Boom Kertasada Kalianget
22 TP Karanganyar Karanganyar Kalianget
Pelabuhan
23 Talango Talango
penyeberangan Talango
24 TP Lembana Lembana Kombeng Talango
25 TP Bintaro Longos Gapura
26 TP Gersik Putih Gersik Putih Gapura
27 TP Grujugan Grujugan Gapura
28 TP Muara Muara Lapa Daya Dungkek
29 TP Lapa Laok Lapa Laok Dungkek
30 TP Bancamara Bancamara Dungkek
31 TP Banraas Banraas Dungkek
32 TP Romben Barat Romben Barat Dungkek
33 TP Romben Rana Romben Rana Dungkek
34 TP Romben Guna Romben Guna Dungkek
35 TP Jadung TP Jadung Dungkek
36 TP Pantura Lebag Sergang Batu Putih
37 TP Sarang Burung Talaga Bantelan Batu Putih
Gedang-
38 TP Dag-dag Tambaraan Batu Putih
gedang
Batu Putih
39 TP Dempo Abang Buluk Barat Batu Putih
Daya
40 TP Sumber Badur Muraas Badur Batu Putih
41 TP Dasuk Timur Dasuk Timur Dasuk
42 TP Slopeng Slopeng Dasuk
Ambunten
43 TP Pasar Baru Pasar Baru Ambunten
Timur
Ambunten
44 TP Juntoro Daja Juntoro Daja Ambunten
Timur
45 TP Blok Peapeh Binteng Panaongan Pasongsongan
46 TP Blok Pinggir Sungai Letak Pasongsongan Pasongsongan
Sokorami
47 Dermaga Nonggunong Nonggunong
Peseser
48 TP Aenganyar Aenganyar Aenganyar Gili Genting
49 TP Bringsang Bringsang Bringsar Gili Genting
50 TP Banbaru Somor Dalem Banbaru Gili Genting
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 18
Nama Dermaga/
No Dusun Desa Kecamatan
Tambatan Perahu (TP)
51 TP Lombang Cang-cang Lombang Gili Genting
52 TP Lombang Taman Lombang Gili Genting
53 TP Banmaleng Bundajah Banmaleng Gili Genting
54 TP Banmaleng Komandu Banmaleng Gili Genting
Dermaga Penyeberangan
55 Tarebung Gayam
Tarebung
56 TP Motor Somor Tase' Prambanan Gayam
Gendang
57 TP Talon Gayam
Timur
58 TP Tanjung Malaya Tanjung Paliat Sapeken
59 TP Baresuk Berumbung Paliat Sapeken
60 TP Salarangan Salarangan Paliat Sapeken
61 TP Jeruk Pajan Barat Sepanjang Sapeken
62 TP Perahu Tembing Tembing Sepanjang Sapeken
63 TP Mutiara Laut Saeseel Saeseel Sapeken
64 TP Lama Sapeken Bukut Sapeken Sapeken
65 TP Saibus Saibus Sapeken Sapeken
66 TP Saur Saur Sapeken Sapeken
Sadulang
67 TP Sadulang Kecil Sapeken Sapeken
Kecil
Sadulang
68 TP Sadulang Besar Sapeken Sapeken
Besar
69 TP Saular Saular Sapeken Sapeken
70 TP Sabuntan Sabuntan Sapeken
Sepangkur
71 TP Sepangkur Kecil Sabuntan Sapeken
Kecil
Sepangkur
72 TP Sepangkur Besar Sabuntan Sapeken
Besar
73 TP APBD Sakala Sapeken
74 TP PNPM MP Sakala Sapeken
Pagerungan
75 TP Pagerungan Besar Sapeken
Besar
Pagerungan
76 TP Pagerungan Kecil Sapeken
Kecil
77 TP Tanjung Kiaok Tanjung Kiaok Sapeken
78 TP Pajenasem Saobi Sapeken
79 TP Pajenassem Pajennasem Kangayan Kangayan
80 TP Patapan Patapan Kangayan Kangayan
81 TP Somor Koddu' Tengah Kangayan Kangayan
82 TP Kayuaro Kayuaro Kangayan Kangayan
Jukong-
83 TP Jukong-jukong Kangayan
jukong
84 TP Bantilan Da'andung Kangayan
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 19
Nama Dermaga/
No Dusun Desa Kecamatan
Tambatan Perahu (TP)
85 TP Labbuen Paser Da'andung Kangayan
86 TP Pabitta Batu Putih Kangayan
87 TP Cangkraman Cangkraman Kangayan
88 TP Saobi Saobi Kangayan
89 TP Bungin Nyarat Saobi Kangayan
90 TP Sapapan Saobi Kangayan
91 TP Pajennangger Pajennangger Pajennangger Arjasa
92 TP Daeng Palewang Barat Pajennangger Arjasa
93 TP Binteng Kalisangka Arjasa
94 TP Baru Baru Masalima Masalembu
Tanjung
95 TP Tanjung Selamat Masakambiing Masalembu
Selamat
96 TP Sudi Mampir Sudi Mampir Kramian Masalembu
97 TP Alas Jaya Alas Jaya Kramian Masalembu
98 TP Klosot Klosot Brakas Masalembu
99 TP Noko Noko Ketupat Masalembu
100 TP Jungkat Utara Jungkat Utara Jungkat Masalembu
101 TP Kropo Kropo Kropo Masalembu
102 TP Barat Sawah Barat Sawah Alas Malang Masalembu
Tonduk
103 TP Tonduk Timur Tonduk Masalembu
Timur
104 TP Guwa-guwa Timur Guwa-guwa Masalembu
Sumber: Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten Sumenep 2016
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 20
Gambar 7. Bandara Trunojoyo
Sumber: (1) www.ngopibareng.id (2) m.harian88.com
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 21
Gambar 8. Persebaran Jaringan di Kabupaten Sumenep
Sumber: www.nperf.com/en/map/ID/1626099.Sumenep
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 22
signifikan yang terjadi di wilayah kepulauan, jalan masih rusak dan masih
belum teraspal, termasuk jalan akses menuju tempat wisata.
Keberadaan jaringan sinyal juga menjadi keinginan masyarakat.
Mereka berharap agar wilayah mereka dimasuki sinyal seluler sehingga
dapat maksimal dalam mengakses dan mengirimkan informasi terkait
pariwisata di pulau bersangkutan. Dengan demikian, wisatawan juga
dapat mengakses wilayah tersebut secara mudah. Sejauh ini, hanya di
beberapa pulau saja yang memiliki akses provider namun belum optimal,
kecepatannya masih belum bisa untuk melakukan kegiatan promosi
wisata.
e. Pendidikan
Di Kabupaten Sumenep, masih ditemukan guru-guru yang tidak
secara benar dalam mengajarnya. Bahkan, beberapa siswa SDN Banuaja
Barat 1 Sumenep melakukan demonstrasi terhadap sikap acuhnya kepala
sekolah terhadap proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah tersebut
[25].
Selain itu, penanganan terhadap siswa-siswa yang kurang mampu
juga harus diperhatikan secara serius. Berdasarkan data dari Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), ditemukan sekitar 393
anak di Kabupaten Sumenep yang putus sekolah karena kekurangan
biaya. Adapun rinciannya adalah 202 laki-laki dan 191 perempuan dengan
kisaran usia 7-17 tahun [26]. Di wilayah kepulauan, masih banyak anak-
anak yang memilih untuk tidak sekolah, dengan alasan mulai dari
membantu pekerjaan orang tua sebagai nelayan, tidak memiliki biaya atau
memang sikap malas mereka.
Selain itu kebanyakan kondisi sekolah di wilayah kepulauan masih
dalam kondisi tidak layak, meskipun ada beberapa yang telah direnovasi
secara total sehingga terlihat sangat baru. Hal ini menurut masyarakat
cukup berpengaruh terhadap keinginan untuk belajar anak-anak di
kepulauan.
Hal ini sudah coba ditanggulangi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten
Sumenep, dengan menginstruksikan kepada SD dan SMP di Kabupaten
Sumenep untuk mengutamakan siswa yang kurang mampu. Syaratnya,
mereka harus membawa surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari
pihak kelurahan. Mereka menyediakan kuota 5% bagi siswa yang tidak
mampu [27].
Di sisi lain, pendidikan juga penting mengingat angka pernikahan dini
yang terjadi di Kabupaten Sumenep cukup tinggi. Sepanjang Januari
sampai April 2018, tercatat terdapat 12 kasus pernikahan diri yang
terjadi. Mereka dinikahkan lantaran khawatir terjadi perzinahan terhadap
anak mereka. Tak sedikit dari mereka yang akhirnya melupakan
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 23
pendidikan mereka karena sibuk mengurusi rumah tangga [28]. Namun
beberapa pernikahan dini juga ada yang terjadi diakibatkan budaya dan
kepercayaan masyarakat di lingkungan tersebut.
Masyarakat masih menuntut keseriusan pemerintah dalam mengelola
infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat di Kabupaten Sumenep.
Seperti masa ujian nasional (UN) yang dilaksanakan dengan komputer,
maka masih terdapat beberapa sekolah dan daerah yang belum memiliki
fasilitas komputer tersebut. Oleh karena itu, masyarakat meminta
pemerintah memenuhi kebutuhan yang menunjang keperluan UN
tersebut [29].
Diharapkan pemerintah dapat serius dalam menerapkan program
madrasah diniyah yang dijanjikan oleh Bupati bersangkutan. Dewan
Pendidikan Kabupaten Sumenep menganggap Dinas Pendidikan (Disdik)
Kabupaten Sumenep sebagai pelaksana gagal dalam menjalankan
program tersebut. Hal ini dilihat dari progres yang tidak terlihat secara
langsung, bahkan anggaran yang dipertanyakan telah ditujukan ke mana
[30].
Padahal, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep tersebut telah
membuat draft terkait pelaksanaan teknis terkait program madrasah
diniyah tersebut. Bahkan, disebutkan bahwa pemerintah menggaji para
pengajar Madrasah Diniyah sebesar Rp. 134.000,-[31]. Selain itu, sekolah
juga diharapkan bisa menghindari pemberian tugas pada hari Senin,
Selasa, dan Rabu agar anak-anak bisa mengikuti madrasah diniyah di sore
hari.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 24
merasa perlu dilakukan pelatihan SDM bagi seluruh pegawai ASN yang
sudah bekerja di pemerintahan sekarang.
Masyarakat sangat berharap pemerintah daerah Kabupaten Sumenep
tidak mengambil tenaga ASN yang berasal dari luar Kabupaten Sumenep.
Hal ini dikhawatirkan akan memberikan daya saing tinggi bagi warga asli
Kabupaten Sumenep yang membutuhkan lapangan pekerjaan.
Di wilayah kepulauan, kebanyakan ASN masih memilih untuk
bertempat tinggal di daratan. Hal ini membuat beberapa proses
administrasi cukup sulit dilakukan.
Seluruh ASN di berbagai dinas diharapkan mampu menguasai hal-hal
yang berkaitan dengan pariwisata Kabupaten Sumenep. Hal ini diikuti
dengan kampanye pemerintah dalam tajuk “Visit Sumenep 2018”. Dengan
pengetahuan tersebut, berbagai kinerja para ASN akan diarahkan menuju
kepariwisataan sehingga menambah pengunjung ke Kabupaten Sumenep
[34].
Hal ini menjadi relevan dengan fokus pemerintah Kabupaten
Sumenep sekarang, yaitu penataan sistem pemerintahan yang baik.
Penataan ini harus dilakukan secara simultan dan komprehensif karena
berkaitan dengan tindakan operasional yang bersifat sehari-hari. Hal ini
menjadi penting untuk melakukan rekonstruksi pemasangan sistem
informasi yang baik di bidang teknologi informasi, dan komunikasi (TIK)
agar koordinasi dan akses antara pemerintah dan masyarakat dapat
berjalan lancar.
g. Kesenian
Di Kabupaten Sumenep, terdapat beberapa budaya yang hampir
punah, di antaranya Tari Topeng, Macopat, Sodor, Benteng, dan Kenteng
[35]. Di wilayah kepulauan banyak sekali kebudayaan yang masih belum
diketahui, kesenian seperti musik tradisional di Kecamatan Arjasa dan
lainnya masih menjadi potensi besar bagi Kabupaten Sumenep. Maka,
diperlukannya suatu penjagaan dari pihak pemerintah agar budaya
tersebut terus terjaga, diantaranya pemerintah melakukan pelatihan
kebudayaan di sekolah-sekolah. Sedangkan terhadap berbagai bangunan
fisik, penjagaan dilakukan dengan cara membuat cagar budaya sehingga
dapat diwarisi ke anak-cucu. Hal ini akan memberikan mereka identitas
yang sebenarnya dari diri mereka berdasarkan kehidupan nenek moyang
mereka di masa lalu.
Kabupaten Sumenep telah memiliki tim ahli cagar budaya. Mereka
bertugas untuk mendata berbagai tempat yang layak untuk dilindungi
sebagai cagar budaya. Selain itu, mereka juga merekomendasikan
berbagai tempat yang dianggap bisa dilindungi dengan membuatnya
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 25
sebagai cagar budaya. Hanya saja, kinerja mereka masih belum maksimal
dalam mengelola semua hal tersebut [36].
Untuk dapat mempercepat penjagaan kebudayaan tersebut, beberapa
pemuda Sumenep membentuk komunitas yang bertujuan untuk
melestarikan, memperkenalkan, dan mengajarkan kesenian Kabupaten
Sumenep. Mereka yang menyebut dirinya sebagai Masyarakat Santri
Pesisiran (MSP) melakukan safari penampilan seni ke berbagai sanggar
seni yang ada di Kabupaten Sumenep. Komunitas yang sudah berusia
enam tahun ini berharap agar kebudayaan Kabupaten Sumenep bisa terus
lestari hingga kelak [37].
h. Air Bersih
Setiap tahun, terutama di bulan Juni hingga Oktober, Kabupaten
Sumenep selalu dilanda kekeringan. Akibatnya, terdapat beberapa desa
yang mengalami krisis air bersih. Bahkan, jumlah desa yang terkena krisis
air bersih tersebut bisa mencapai 20-an desa yang terbagi menjadi kering
kritis dan kering langka. Tahun 2018, terdapat 27 desa yang terkena krisis
air bersih dengan 10 desa mengalami kering kritis, sedangkan 17
mengalami kering langka.
Krisis tersebut membuat masyarakat yang mengalami krisis air
bersih harus mengambil suplai air bersih dari desa lainnya. Suplai
tersebut kadang juga tidak berhasil memenuhi kebutuhan air bersih
masyarakat. Di wilayah kepulauan, Air Bersih tentu masih menjadi
masalah fundamental, kebanyakan masyarakat di wilayah kepulauan yang
masih menggunakan air laut dalam kehidupannya sehari-hari, tidak
jarang masyarakat di kepulauan membeli air bersih dengan harga puluhan
ribu rupiah untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari hari.
Sampai saat ini, pemerintah sudah melakukan pengiriman suplai air
setiap terjadi kekeringan. Air bersih diangkut dari daratan Sumenep untuk
didistribusikan menuju desa yang mengalami kekeringan. Untuk wilayah
kepulauan, pemerintah sudah menyiapkan perahu pengangkut air. Akan
tetapi, solusi tersebut bersifat kuratif sehingga belum bisa melakukan
pencegahan lebih dini.
Masyarakat berharap agar pemerintah mampu melakukan
pencegahan tatkala menghadapi kekeringan setiap tahunnya. Hal ini
dikarenakan sebuah ironi pula dimana wilayah dengan garis pantai yang
cukup besar, tetapi senantiasa mengalami krisis air bersih. Hal ini
membutuhkan solusi yang mampu memanfaatkan potensi air laut
tersebut untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat. Hal tersebut
dapat memanfaatkan potensi penyinaran matahari untuk menghasilkan
pembangkit listrik untuk menggerakkan teknologi yang mampu
mengubah air laut tersebut menjadi air bersih. Selain itu, pemerintah
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 26
mungkin bisa mulai mempromosikan masyarakat di kepulauan untuk
mulai mengaplikasikan teknologi rain harvesting atau alat pemanen hujan
di rumah rumah mereka, alat ini dapat memanfaatkan air hujan yang
kemudian diolah menjadi air bersih.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 27
untuk belanja daerah. Hal ini menjadikan Kabupaten Sumenep
sebagai salah satu daerah terkaya di Indonesia [39].
b. Kabupaten Sumenep Sebagai Kota Keris
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 28
Kabupaten Sumenep pada tahun 2015 mencapai 236 ribu ton
[42].
2. Daya Saing
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 29
a. Daya Saing Nature
Aspek daya saing nature dapat ditinjau dari beberapa hal,
diantaranya: nilai PDRB Pertanian, Komoditas Khas, dan Keunikan
Alam yang ada.
i. Pertanian
Seperti yang dibahas pada bagian peran Kabupaten Sumenep,
diketahui bahwa salah satu penghasilannya adalah jagung.
Produksinya merupakan yang terbesar dibandingkan dengan hasil
panen lainnya. Hal ini juga semakin berkembang dengan mulai
fokusnya pemerintah dalam mengembangkan potensi lahan
tersebut.
Selain itu, produksi padi juga salah satu yang terbesar di
kawasan Pulau Madura. Hal ini dikarenakan lahan dan iklim yang
sesuai untuk melakukan budidaya padi. Itu sebabnya Kabupaten
Sumenep juga sering melakukan ekspor padi ke daerah-daerah
lain, terutama yang berada di wilayah Jawa Timur. Hal tersebut
juga bisa menjadi potensi pemasukan yang besar dari Kabupaten
Sumenep.
Pemerintah juga sudah mulai mengalihkan produksi panen
tembakau yang dirasa justru membuat rugi karena produksi yang
melimpah. Karenanya, harga jualnya jadi rencah sehingga para
petani tembakau tidak bisa mendapatkan pemasukan yang sesuai
atas jerih payahnya dalam menanam tembakau. Hal inilah yang
menjadi dasar bagi pemerintah untuk mengalihkan produksi panen
ke dalam sektor makanan pokok, seperti jagung dan padi.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 30
ii. Perikanan
Sebagai wilayah kepulauan, Kabupaten Sumenep banyak
mengandung potensi hewan-hewan laut, terutama ikan. Diketahui
bahwa di perairan Sumenep, terdapat banyak spesies ikan yang
hidup di laut. Keragaman ini menjadi potensi yang besar bagi
pemerintah sebagai sumber pemasukan, baik untuk domestik
maupun luar daerah, bahkan luar negeri. Semuanya ini ditentukan
oleh permintaan jenis ikan yang terdapat di perairan Kabupaten
Sumenep tersebut.
Dalam pengelolaannya, pemerintah belum
mengakomodasinya secara serius. Hal ini terlihat dari masih
banyaknya nelayan-nelayan yang ikannya dibeli dengan harga
murah karena tidak memiliki wadah pengelolaan distribusi ikan
yang bagus. Kejadian ini sering terjadi di wilayah-wilayah
kepulauan Kabupaten Sumenep.
Kemudian, di bidang perikanan, potensi produksi non-hewani
dari laut juga besar. Garam dan rumput laut adalah salah dua dari
produksi masif yang dihasilkan oleh Kabupaten Sumenep. Bahkan,
hasilnya diekspor ke berbagai negara. Hal ini dikarenakan potensi
alam Kabupaten Sumenep yang mendukung untuk memenuhi
permintaan dan kebutuhan dari pihak luar. Oleh karena itu,
pengembangan hal-hal tersebut bisa menjadi pemasukan yang
signifikan guna perkembangan Kabupaten Sumenep.
iii. Flora-Fauna
Sumenep memiliki flora dan fauna yang khas dan unik di
Madura, terdapat beberapa tanaman dan hewan seperti ayam
bekisar yang kerap di lombakan hingga tingkat nasional, kucing
busok ras asli Indonesia, dan Pohon Cemara Udang yang menjadi
salah satu pesona alam yang diunggulkan di Kabupaten Sumenep.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 31
Tabel 5. Perhitungan LQ Kabupaten Sumenep
Rata-
LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
rata
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan 2,87 2,86 2,75 2,62 2,60 2,73 2,85 2,75
Pertambangan dan
Penggalian 4,50 4,46 5,18 6,36 6,64 5,94 5,14 5,46
Industri Pengolahan 0,17 0,18 0,17 0,16 0,16 0,16 0,17 0,17
Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 0,09 0,10 0,09 0,09 0,10 0,10 0,09
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang 0,48 0,47 0,48 0,45 0,46 0,47 0,47 0,47
Konstruksi 0,71 0,72 0,70 0,64 0,64 0,67 0,69 0,68
Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor 0,56 0,59 0,58 0,56 0,57 0,60 0,62 0,58
Transportasi dan
Pergudangan 0,21 0,20 0,20 0,19 0,19 0,20 0,20 0,20
Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum 0,13 0,13 0,13 0,12 0,12 0,13 0,13 0,13
Informasi dan Komunikasi 0,86 0,88 0,87 0,81 0,86 0,90 0,95 0,88
Jasa Keuangan dan Asuransi 0,66 0,68 0,68 0,63 0,64 0,68 0,71 0,67
Real Estate 0,57 0,56 0,54 0,51 0,51 0,55 0,57 0,54
Jasa Perusahaan 0,24 0,25 0,24 0,22 0,22 0,23 0,24 0,24
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib 1,38 1,38 1,36 1,27 1,27 1,28 1,31 1,32
Jasa Pendidikan 0,86 0,87 0,85 0,79 0,81 0,86 0,90 0,85
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial 0,54 0,52 0,51 0,48 0,48 0,51 0,53 0,51
Jasa Lainnya 0,45 0,46 0,45 0,43 0,43 0,45 0,47 0,45
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa Kabupaten
Sumenep memiliki 3 sektor basis, yaitu pada lapangan usaha
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Pertambangan dan
Penggalian, dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata
pada setiap lapangan usaha yang lebih dari 1 (LQ>1) menunjukan
bahwa sektor tersebut merupakan sektor basis yang menunjukan
bahwa daerah tersebut secara tidak langsung mempunyai
kemampuan untuk mengekspor barang dan jasa yang dihasilkan
oleh sektor-sektor ke daerah lain sekaligus dapat memenuhi
kebutuhan daerah mereka sendiri.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 32
Nilai PDRB, Proyeksi PDRB kedepannya, dan nilai LQ merupakan
pertimbangan untuk menentukan posisi Kabupaten Sumenep
diantara tiga kabupaten lainnya.
Tabel 6. Perbandingan Ekonomi Berdasar LQ di Pulau Madura
LQ (Location Quotient) Posisi
Uraian
Sampang Bangkalan Pamekasan Sumenep Sumenep
Pertanian,
Kehutanan, dan 0,49 1,03 1,49 1,64 1
Perikanan
Pertambangan dan
1,63 0,69 0,08 0,57 3
Penggalian
Industri Pengolahan 0,40 0,75 2,12 1,73 2
Pengadaan Listrik
0,43 1,50 2,03 1,14 3
dan Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
0,53 1,56 1,88 0,99 3
Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
Konstruksi 0,46 1,79 1,68 1,03 3
Perdagangan Besar
dan Eceran;
0,53 1,35 2,01 1,10 3
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
Transportasi dan
0,37 1,49 1,96 1,28 3
Pergudangan
Penyediaan
Akomodasi dan 0,26 2,00 1,26 1,39 2
Makan Minum
Informasi dan
0,44 1,28 1,85 1,38 2
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
0,36 1,35 1,55 1,59 1
Asuransi
Real Estate 0,50 1,23 2,22 1,14 3
Jasa Perusahaan 0,52 1,21 2,35 1,07 3
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan 0,48 1,53 2,16 0,96 3
Jaminan Sosial
Wajib
Jasa Pendidikan 0,44 1,55 1,97 1,11 3
Jasa Kesehatan dan
0,53 1,11 2,36 1,11 2
Kegiatan Sosial
Jasa lainnya 0,53 1,20 2,02 1,20 3
TOTAL 39.620 17.619 10.309 22.949 2
*= Data PDRB Tahun 2017 dalam Kabupaten Dalam Angka
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 33
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang kemudian disusul
sektor pertambangan dan penggalian. Dari kedua sektor tersebut
Kabupaten Sumenep unggul dari sisi Nilai PDRB dibanding 3
Kabupaten lainnya.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 34
kualitas yang cukup baik dan akses internet yang perlahan mulai
diperbaiki menjadi alasan utama. Dalam rentang 3 tahun terakhir
(2015-2017), penduduk di Kabupaten Sumenep rata-rata meningkat
sebesar 3% tiap tahunnya, dimana pertumbuhan paling besar terjadi
pada tahun 2016 sekitar 5%. Pertumbuhan penduduk yang stabil tiap
tahunnya bisa menjadi salah satu potensi daya saing Kabupaten
Sumenep. Berdasarkan beberapa fakta diatas, Kabupaten Sumenep
mampu bersaing dari sisi Sumber Daya Manusia di Pulau Madura.
i. Budaya
Kabupaten Sumenep memiliki ciri khas kebudayaan yang kaya.
Kebudayaan-kebudayaan seperti tari yang melambangkan
identitas kabupaten, tradisi upacara penyebaran agama islam,
tradisi petik laut yang sangat megah, merupakan potensi potensi
kebudayaan yang dimiliki oleh Kabupaten Sumenep.
ii. Pariwisata
Kabupaten Sumenep fokus terhadap dua sektor
pengembangan pariwisata, yaitu religi dan kepulauan. Kedua
sektor wisata ini merupakan wisata unggulan yang dicanangkan
secara rinci pada program utama pemerintah daerah. Hal tersebut
yang menyebabkan pengembangan keduanya sangat masif
dilakukan.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 35
Kemudian untuk wilayah Sumenep kepulauan banyak
memiliki kawasan wisata berupa pantai dan wisata kesehatan yang
terletak di Pulau Gili Iyang. Selain itu kawasan kepulauan di
Kabupaten Sumenep juga masih memiliki kelestarian dan kondisi
yang sangat baik, menjadikan hal tersebut sebuah wisata
tersendiri. Wisata alam merupakan potensi besar untuk
dikembangkan oleh pemerintah daerah. Hal ini terlihat dari
banyaknya pengelola pantai yang ada di Kabupaten Sumenep,
namun pengelolaannya masih belum baik. Selain itu, tantangan
untuk tetap mempertahankan kondisi objek wisata alam, terutama
yang berada di kepulauan merupakan salah satu hal yang wajib
diperhatikan, banyak masyarakat yang takut daerahnya menjadi
wisata dikarenakan takut merusak alam dan kondisi yang telah
ada.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 36
Kabupaten Sumenep merupakan salah satu wilayah yang tidak
terkecuali akan dinilai citranya dari kinerja pemerintahannya.
Kabupaten Sumenep merupakan kabupaten yang terkenal dengan
kekayaan budaya dan alamnya, hal ini kemudian diadaptasi dan
diperkuat oleh pemerintah kabupaten dengan mengeluarkan
kebijakan-kebijakan yang mendukung potensi kabupaten Sumenep ini,
misalnya saja tentang kepemilikan tanah ataupun mengenai festival
budaya dan infrastruktur pendukung alamnya. Selain itu Kabupaten
Sumenep juga merupakan kabupaten yang cukup jarang diterpa isu
kasus korupsi yang dilakukan oleh aparatur pemerintahannya. Namun
masih ada masalah berupa penanganan kasus korupsi yang sangat
lambat oleh lembaga terkait. Dengan beberapa poin diatas, dapat
disimpulkan bahwa Kabupaten Sumenep memiliki daya saing yang
cukup baik di pulau madura, jika dibandingkan dengan 3 Kabupaten
lainnya.
3. Kerjasama Daerah
Pemerintah provinsi Jawa Timur memiliki perhatian lebih dalam
mengembangkan Madura. Salah satu sektor yang hendak
dikembangkan ialah pariwisata. Untuk mempersiapkan diri dengan
“Visit Sumenep 2018”, Kabupaten Sumenep melakukan kerjasama
antar-kabupaten di Madura, seperti Kabupaten Pamekasan,
Bangkalan, dan Sampang. Selain itu, perkembangan pariwisata juga
bekerjasama dengan Pemkot Surabaya, Pemkot Malang, Pemkab
Malang, Pemkot Batu, Pemkab Banyuwangi, Pemkab Jember, dan
Pemkab Probolinggo yang telah lebih maju dalam mengembangkan
potensi pariwisata yang ada. Diantaranya adalah jalinan kerjasama
tersebut ditujukan untuk memajukan potensi pariwisata yang ada di
Kabupaten Sumenep karena tujuh kabupaten tersebut dinilai telah
mampu mengembangkan pariwisatanya.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 37
Tabel 7. Rangkuman Daya Saing Kabupaten Sumenep
Kabupaten Kesimpu
Aspek Keterangan Catatan
Sumenep Bangkalan Pamekasan Sampang lan
Kabupaten Sumenep Untuk budaya,
memiliki ciri khas Kabupaten Sumenep
budaya yang memiliki banyak
sebenarnya tidak terlalu keunggulan di bidang
berbeda jauh dengan budaya, banyak
Kota Keris, Kota Batik,
kabupaten lainnya di pembangunan dan
Bangunan Kota
pulau madura. Namun kehidupan di Sumenep Bisa
Keraton, Kota Dzikir Pendidikan,
Culture yang menjadikannya sangat berbasis Diunggul
Pembangunan dan Sholawat Kota
khas adalah penetapan terhadap budaya. kan
yang berbasis Gerbangsalam,
Kabupaten Sumenep Selain itu dengan
culture Kota Budaya
sebagai KOTA KERIS diadakannya festival
oleh UNESCO. keraton nusantara
membuat posisi
sumenep semakin
kuat.
Aspek Nature Aspek Nature bisa
Kabupaten Sumenep menjadi aspek paling
sangat unggul diunggulkan
dibanding Kabupaten Kabupaten Sumenep,
lainnya di Pulau nilai PDRB yang terus
Nature Madura. Dengan nilai meningkat, masih Bisa
(PDRB 3693,9 3137,5 3953,4 PDRB Konstan hampir banyaknya lahan Diunggul
7.681,9
Pertanian) dua kali kabupaten- pertanian dan kan
kabupaten lainnya. topografi yang
Fakta ini juga kemudian mendukung akan
didukung jenis tanah di menjadi potensi yang
Kabupaten Sumenep sangat baik jika
yang sangat mendukung dipadukan dengan
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 38
Kabupaten Kesimpu
Aspek Keterangan Catatan
Sumenep Bangkalan Pamekasan Sampang lan
kegiatan pertanian penggunaan teknologi
(regosol) kedepannya.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 39
Kabupaten Kesimpu
Aspek Keterangan Catatan
Sumenep Bangkalan Pamekasan Sampang lan
Kabupaten Sumenep hal ini bukan sebuah
merupakan Kabupaten masalah, dengan
dengan Nilai PDRB makin menonjolnya
tertinggi, namun pertanian di
memiliki LQ yang lebih Kabupaten Sumenep
rendah daripada menunjukkan bahwa
Kabupaten Pamekasan. Pertanian
Kabupaten Sumenep merupakan potensi
Mengung
unggul di 2 sektor, yaitu terbesar kabupaten
gulkan
Unggul di 2 unggul di 2 Unggul di 12 unggul di satu sektor jasa keuangan Sumenep, dan bisa
Ekonomi Sektor
Sektor sektor Sektor sektor dan sektor pertanian. terus dikembangkan
Pertania
Sedangkan Kabupaten lagi dengan
n
Pamekasan unggul di 12 pengaplikasian
Sektor. namun, teknologi dan smart
Kabupaten Sumenep vity nantinya.
unggul jauh di Sektor
Pertanian, yang semakin
menunjukkan potensi
Pertanian dari
Kabupaten Sumenep
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 40
D. Analisis Kelembagaan dan Kebutuhan Stakeholder
1. Dinas Komunikasi dan Informatika
Lembaga atau OPD Kabupaten Sumenep yang melakukan urusan
komunikasi dan informatika adalah Diskominfo (Dinas Komunikasi dan
Informatika).. Dinas tersebut, yang tergolong Tipe A, menjalankan
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Bidang
Komunikasi dan Informatika terkait tugas dan fungsi perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi, pelaporan dan bimbingan teknis di bidang
komunikasi dan informatika. Diskominfo Kabupaten Sumenep membagi
bidang menjadi lima dalam menjalankan peraturan menteri tersebut, yaitu
Sekretariat, Komunikasi Publik, Informasi Publik, Teknologi Informasi dan
Persandian, serta Statistik dan Pemberdayaan TIK.
Sejalan dengan Nawa Cita pemerintah pusat nomor 2, yaitu tentang tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya serta
sesuai dengan visi rencana pembangunan jangka menengah daerah
(RPJMD) Kabupaten Sumenep 2016-2021, yakni tentang pemerintahan
transparan, Pemerintah Kabupaten Sumenep menyusun Masteplan
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 41
Kelembagaan Birokrasi Berbasis Teknologi Informasi Kabupaten Sumenep
Tahun 2016-2021. Hal ini menjadi dasar dalam pengembangan smart city
Kabupaten Sumenep ke tahap lebih lanjut.
Selain itu, komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam hal tata
kelola pemerintahan juga terlihat dengan adanya Peraturan Bupati
Kabupaten Sumenep Nomor 52 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan dan
Pengembangan E-Government di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sumenep, Keputusan Bupati Nomor 188/279/KEP/435.012/2017 tentang
Pelaksanaan E-Government, dan Keputusan Bupati Nomor
188/88/KEP/435/012/2018 tentang Panitia Pelaksana Pengembangan
Jaringan G-Online. Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala Daerah
tersebut menjadi legitimasi organisasi perangkat daerah dalam
melaksanakan pelayanan publik yang baik dan efisien.
Sebagai lembaga yang memiliki fungsi penyelenggaraan GCIO
(Government Chief Information Officer, Dinas Komunikasi dan Informatika
Sumenep membentuk unit pelaksana teknis (UPT) Media Center yang
tertuang dalam Peraturan Bupati Kabupaten Sumenep Nomor 7 Tahun
2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Diskominfo. UPT Media Center memiliki
tugas dalam penyebarluasan informasi terkait dengan kebijakan dan
program Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui media cetak, elektronik
dan online.
Sebagai daerah yang terpilih dalam Gerakan 100 Smart City, dinas
komunikasi dan informatika memiliki fungsi mengelola penyelenggaraan
ekosistem smart city sesuai Permen Kominfo 14/2016. Dinas Komunikasi
dan Informatika Sumenep telah menjalankan fungsi tersebut dengan
membentuk 2 dari 3 lembaga/perangkat pendukung smart city yaitu Dewan
Smart City dan Tim Pelaksana Smart City.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 42
kabupaten, KPU, RSUD, PDAM. PT. BPRS Bhakti Sumekar, PT. Sumekar, dan
PT. Wira Usaha Sumekar.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 43
BAB II
ANALISIS KESIAPAN DAERAH
Analisis kesiapan smart city daerah merupakan analisis yang dilakukan untuk
menilai kondisi daerah saat ini guna mendapatkan gambaran kapasitas dan
kapabilitas daerah dalam menerapkan program-program pembangunan smart city.
3. Kondisi Iklim
Berdasar data dari BMKG Kabupaten Sumenep, kondisi iklim pada
umumnya beriklim panas dengan penyinaran matahari rata-rata sebesar
25% pada akhir 2016, dan lama penyinaran matahari tertinggi sebesar
87,5%. Curah hujan di Kabupaten Sumenep rata-rata sebesar 49,9 mm.
Namun, mengalami curah hujan yang rendah pada bulan Agustus dan
September. Suhu rata-rata per bulan dalam satu tahun adalah sebesar
28,30C.
4. Penggunaan Lahan
Wilayah Kabupaten Sumenep seluas 209,347 Ha terdiri atas kawasan
lindung dan budidaya dengan luas penggunaan lahan dirinci sebagai
berikut:
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 44
Tabel 8. Penggunaan Lahan Kabupaten Sumenep
No Penggunaan Luas (Ha)
1. Tegal/kebun 117.341,00
2. Ladang/huma 2.388,00
4. Lainnya 18.205,00
3. Rawa-rawa 48,00
4. Lainnya 738,04
Total 209.347
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 45
Gambar 12. Penggunaan Lahan di Kabupaten Sumenep
Sumber: Rencana Pembangunan Jangka Menengan Kabupaten Sumenep
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa sebagian besar lahan di
Kabupaten Sumenep didominasi oleh lahan pertanian bukan sawah berupa
tegal, kebun, dan ladang.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 46
Berdasarkan Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi Jawa Timur,
komposisi masyarakat usia produktif Kabupaten Sumenep lebih banyak
dibandingkan dengan masyarakat usia non produktif. Masyarakat usia
non-produktif merupakan masyarakat yang memiliki usia 0-14 tahun
dan 65-75 tahun ke atas. Masyarakat produktif merupakan masyarakat
yang memiliki usia 15-64 tahun. Dapat dilihat angka ketergantungan
yang merupakan perbandingan masyarakat non produktif terhadap
masyarakat usia produktif, yaitu tahun 2010, angka ketergantungan
Kabupaten Sumenep sebesar 41,72% dan berkurang menjadi 39,67%
pada tahun 2020.
Gambar 14. Komposisi Penduduk Kab. Sumenep Menurut Jenis Kelamin 2010-2020
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur
Gambar 15. Komposisi Penduduk Kab. Sumenep Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016
Sumber: BPS Sumenep
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 47
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk (SP) tahun 2013,
jumlah penduduk Kabupaten Sumenep sementara adalah 1.042.312
jiwa, yang terdiri atas 495.896 jiwa laki-laki dan 546.416 jiwa
perempuan. Dari hasil SP 2013 tersebut, masih tampak bahwa
penyebaran penduduk Kabupaten Sumenep masih bertumpu di
Kecamatan Kota Sumenep, yaitu sebanyak 70.794 jiwa (6.75 %), diikuti
Kecamatan Pragaan sebanyak 65.031 jiwa (5.90 %), dan Kecamatan
Arjasa sebanyak 59.701 jiwa (5,73%). Adapun Kecamatan Batuan
merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit [1].
Kabupaten Sumenep merupakan kabupaten yang terdiri dari banyak
pulau. Untuk dapat menuju smart city, maka terdapat beberapa hal yang
harus ditelaah dari perilaku berbagai stakeholder di kabupaten tersebut,
termasuk di wilayah kepulauan. Selain itu, juga harus ditinjau hal-hal
yang dapat memenuhi harapan berbagai stakeholder tersebut.
Sebagai daerah dengan kondisi geografis kepulauan, masyarakat
Kabupaten Sumenep banyak yang berprofesi di bidang perairan, seperti
nelayan, petani garam, pengelola pantai, dan sebagainya. Banyak hasil
produksi yang dihasilkan dari kondisi geografis tersebut, seperti garam,
berbagai jenis kan dan beberapa destinasi wisata bahari di kawasan
kepulauan. Beberapa hasil dari produksi kekayaan laut banyak dikirim
ke beberapa daerah di luar Kabupaten Sumenep. Bahkan, tidak sedikit
juga ikan-ikan besar yang dikirim ke Jepang.
Gambar 16. PDRB per Kapita Kabupaten Sumenep periode 2010- 2016
Sumber: BPS Kabupaten Sumenep
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 48
Gambar 17. Komposisi Penduduk Kabupaten Sumenep Tahun 2016
Sumber: Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 49
b. Pendidikan
c. Kesehatan
Berdasarkan data dinas kesehatan Kabupaten Sumenep pada tahun
2016, Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Kabupaten
Sumenep tergolong berada di bawah standar, dimana masing masing
berada pada nilai 72,92 untuk angka kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup, angka tersebut lebih rendah dari target RPJMN yaitu
sebesar 118 per 100.000 kelahiran hidup dan target MDG’s sebesar 102
per 100.000 Kelahiran hidup tahun 2016. Namun, meskipun angka
tersebut berada di bawah target, angka tersebut meningkat drastis
dibandingkan tahun 2015 yang hanya 48,71 per 100.000 kelahiran
hidup.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 50
Sedangkan untuk angka kematian bayi, berada pada angka 0,46 dari
1000 kelahiran hidup pada tahun 2016. Angka tersebut lebih rendah
dari target MDG’s tahun 2016 sebesar 23 dari 1000 kelahiran hidup.
Gambar 19. Proyeksi PDRB per Kapita Kabupaten Sumenep periode 2016-2026
Sumber: Analisis Penyusun
PDRB per Kapita merupakan perbandingan nilai PDRB dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun. Pada tahun 2010, PDRB per
Kapita Masyarakat Kabupaten Sumenep sebesar 19,1 juta dengan
jumlah penduduk saat itu sebanyak 1.044.588 jiwa. PDRB per Kapita
tahun 2016 meningkat cukup progresif sebesar 185,65% dari tahun
2010 atau meningkat 65% dari tahun 2015, yaitu sebesar 26,9 juta.
Dalam jangka waktu 5 hingga 10 tahun, PDRB Kabupaten Sumenep
diproyeksi meningkat hingga 11% mencapai angka 48072427,75 pada
5 tahun pertama dan 79773466,82 pada 5 tahun berikutnya. Nilai
tersebut berkaitan dengan persentase penduduk miskin yang ada di
Kabupaten Sumenep.
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Sumenep mengalami
penurunan dari angka 34,86% pada 2006, menjadi 20,09 pada 2016.
Persentase angka kemiskinan tersebut dapat dipangkas dengan adanya
beberapa program pemerintahan yang memanfaatkan sinkronisasi data
untuk pengajuan Program Keluarga Harapan dan pendanaan daerah
tertinggal.
e. Kesempatan kerja
Angkatan kerja di Kabupaten Sumenep mencapai 635.748 orang
pada 2016, sedangkan kesempatan kerja hanya 615.826 orang, atau
hanya menampung 96,86%. Sedangkan jumlah pengangguran di
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 51
Kabupaten Sumenep dapat dikatakan mengalami penurunan dari
19.922 orang pada 2016 menjadi 11.554 orang, pada 2017. Dalam
artian, pengangguran terbuka di Kabupaten Sumenep sebesar 1.83%
dan angka partisipasi angkatan kerja sebesar 73,21%.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 52
Tabel 9. Kesiapan Kualitas SDM Kabupaten Sumenep
Interpretasi
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
2 Pengembang/Developer
Perangkat Lunak TIK Di
Daerah
6 Jumlah Tindakan 18 ✓
Pelanggaran Ketertiban
Umum Dalam Satu Tahun
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 53
2. Analisis Kualitas Sumber Daya Pemerintahan
Sebagai unsur penggerak smart city, kesiapan pemerintah daerah
perlu ditinjau agar mampu mengintegrasikan proses bisnis pemerintah
daerah. Analisis kualitas sumber daya pemerintahan dilakukan sebagai
rumusan tolak ukur kesiapan pemerintah daerah untuk melaksanakan
program smart city dengan menggunakan isian pada tabel berikut:
Tabel 10. Kesiapan Sumber Daya Pemerintahan Kabupaten Sumenep
Interpretasi
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 54
Jumlah Sistem Informasi 24 ✓
Yang Digunakan Di
8
Pemerintah Daerah
14 Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah yang
Interoperable
1
http://dataprimer.sumenepkab.go.id/
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 55
Ketersediaan Sistem
Ada ✓
Informasi Monitoring Dan
Evaluasi Pembangunan
17 Daerah yang Interoperable
19 Informasi Pengelolaan
Legislasi Daerah yang
Interoperable
pada kondisi baik, dimana 9 dari 20 (45%) aspek berada dalam kategori
baik, 7 pada kategori sedang dan 2 pada kategori buruk.
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 56
Interpretasi
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
Belanja Daerah
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 57
Interpretasi
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
Pembangunan Alternatif
yang Dapat Digunakan
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 58
Interpretasi
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
Dinas koperasi
6 Perbelanjaan Untuk
Kegiatan Perdagangan
Masyarakat
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 59
2. Analisis Kesiapan Infrastruktur Digital Daerah
Pengembangan smart city tidak lepas dari keikutsertaan elemen
teknologi yang melengkapi infrastruktur digital. Infrastruktur digital yang
memadai di Kabupaten Sumenep akan mampu memberikan efek
percepatan capaian pengembangan smart city. Melalui hasil analisis ini,
pemerintah kemudian dapat mengidentifikasi infrastruktur digital yang
masih perlu dibenahi.
Tabel 13. Tabel Kesiapan Infrastruktur Digital Daerah Kabupaten Sumenep
Interpretasi
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 60
Interpretasi
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 61
Tabel 14. Kesiapan Infrastruktur Sosial Daerah Kabupaten Sumenep
Interpretasi
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
Ketersediaan Ada ✓
Perpustakaan Umum
5
Yang Dikelola Oleh
Pemerintah Daerah
2
http://sumenepkab.go.id/berita/baca/sejumlah-siswa-kejar-paket-c-ikuti-unas-pendidikan-kesetaraan
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 62
kesiapan kebijakan Kabupaten Sumenep dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 15. Kesiapan Kebijakan Kabupaten Sumenep
Interpretasi
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 63
Dari hasil analisis tabel kesiapan diatas, dapat diketahui bahwa
kesiapan Kebijakan di Kabupaten Sumenep sementara berada pada kondisi
baik, dimana 4 dari 7 (57%) aspek berada dalam kategori baik dan 1 pada
kategori sedang dan 2 pada kategori buruk.
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 64
sipil. Aspek ini dapat digunakan sebagai alat penghimpun partisipasi
masyarakat, sebab salah satu inti dari smart city adalah partisipasi
masyarakat. Analisis terhadap kesiapan organisasi masyarakat daerah
dapat dilakukan dengan menggunakan tabel berikut:
Tabel 17. Kesiapan Organisasi Masyarakat Kabupaten Sumenep
Interpretasi
No Komponen Nilai/Kondisi*
Baik Sedang Buruk
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 65
E. Analisis Kesiapan Budaya
1. Kota Pusaka
Kawasan strategis sosiokultural di Kabupaten Sumenep berupa wisata
peninggalan sejarah dan religi turut membantu Kabupaten Sumenep menjadi
bagian dari Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) pada 2017 silam.
Peninggalan sejarah tersebut berbentuk keraton, masjid agung yang selesai
dibangun pada 1787, Asta Tinggi situs makam raja-raja Sumenep, dan
Benteng Kalimo’ok. selain itu, fakta Kabupaten Sumenep sebagai Kota Keris,
penghasil keris terbesar dan terbanyak di Dunia, budaya menghormati dan
mensakralkan keris sebagai pusaka terhormat, menjadi faktor lain mengapa
Kabupaten Sumenep dipilih menjadi bagian dari JKPI.
2. Batik Sumenep
Batik Sumenep merupakan warisan budaya dari lingkungan keraton.
Kendati demikian, batik Sumenep yang terpusat di Bluto sudah dijadikan
sebagai industri sejak masa kolonial dan dijual bebas sebagai salah satu
barang oleh-oleh khas Sumenep. Batik Sumenep juga memiliki ciri khas yang
berbeda dari batik batik daerah pesisir biasanya, Batik Sumenep sendiri
biasanya dijual dengan harga yang cukup mahal, hal ini dikarenakan motif
yang sangat unik, perpaduan warna yang beragam, dan standar yang sangat
tinggi terhadap kualitas batik tulis. Hal tersebut juga membuat Batik
Sumenep menjadi salah satu potensi besar Kabupaten Sumenep.
3. Upacara Adat Nyaddar dan Petik Laut, Labuh Laut, Rokatan Laut
Upacara adat larung sesaji tersebut kerap dilakukan oleh masyarakat
nelayan yang ada di Kabupaten Sumenep sebagai perwujudan syukur atas
hasil laut yang didapat.
Upacara adat Nyadar (nyedher) merupakan upacara rutin yang
dilakukan warga desa-desa di pesisir Kabupaten Sumenep. Upacara tersebut
kerap dilakukan masyarakat sebagai bentuk terimakasih dan syukur
terhadap hasil panen dan pertanian khususnya garam. Selain itu, upacara ini
juga menjadi bentuk penyebaran agama islam di Sumenep.
Tradisi Petik Laut menjadi salah satu potensi kebudayaan besar yang
dimiliki oleh Kabupaten Sumenep. Tradisi petik laut merupakan salah satu
upacara paling megah yang dilakukan oleh warga Kabupaten Sumenep.
berbagai atraksi menjadi daya tarik wisata yang menjanjikan, seperti perahu
hias, parade kostum daerah, dan acara-acara hiburan setelah upacara
tersebut.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 66
4. Tari
Tari yang bekembang di Sumenep merupakan rangkuman realitas
masyarakat pada masa lalu yang dikemas menjadi seni. Beberapa di
antaranya adalah Tari Muangsangkal yang berarti tarian untuk membuang
hal-hal buruk yang saat ini digunakan sebagai tarian selamat datang. Selain
itu, tari topeng juga berkembang, yang mengambil jalan cerita epos
mahabharata, tari cambuk yang ditampilkan sebelum adanya karapan sapi,
serta tari konde sumekar yang menggambarkan kekuatan wanita Sumenep.
dan salah satu tari yang menggambarkan profil kota sumenep adalah Tari
Gambu atau lebih dikenal sebagai tari keris, tari ini menggambarkan
identitas keprajuritan Sumenep dan pusaka khas Kabupaten Sumenep, Keris.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 67
BAB III
ANALISIS KESENJANGAN DAERAH
A. Analisis SWOT
1. Analisis SWOT Nature
Berdasarkan analisis, Kabupaten Sumenep memiliki 6 aspek
kekuatan, yang mayoritas berupa keunggulan di bidang wisata alam dan
dukungan pemerintah terhadap pengembangannya. 3 aspek kelemahan,
diantaranya kondisi geografis dan objek wisata belum terolah baik. 8
aspek peluang, dimana mayoritas berupa peluang pengembangan potensi
wisata yang ada di Kabupaten Sumenep. 5 aspek ancaman, dimana
mayoritas berupa cuaca/iklim dan kepemilikan tanah oleh pihak luar.
Tabel 18. Analisis SWOT Nature
Analisis SWOT – Strength, Weakness, Opportunities, and Threats
Kekuatan Kelemahan
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 68
Analisis SWOT – Strength, Weakness, Opportunities, and Threats
Kekuatan Kelemahan
Internal
Faktor
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 69
Analisis SWOT – Strength, Weakness, Opportunities, and Threats
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 70
m. Mengadakan forum “kemisan” sebagai wahana jarring aspirasi
masyarakat secara rutin
Kekuatan Kelemahan
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 71
Analisis SWOT – Strength, Weakness, Opportunities, and Threats
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 72
Tabel 21. Analisis SWOT Suprastructure
Analisis SWOT – Strength, Weakness, Opportunities, and Threats
Kekuatan Kelemahan
Faktor Internal 1. Mengedepankan 1. Rendahnya transparansi
pemberdayaan 2. Belum adanya pokdarwis
2. Prioritas pembangunan jelas 3. Disintegrasi OPD
3. Terdapat regulasi pemanfaatan 4. Adanya kecemburuan
di beberapa objek wisata pembangunan
5. Regulasi infrastruktur fokus
pemerataan
6. Alur birokrasi yang rumit
Peluang Ancaman
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 73
Tabel 22. Analisis SWOT Culture
Analisis SWOT – Strength, Weakness, Opportunities, and Threats
Kekuatan Kelemahan
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 74
f. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
penerapan IT
g. Menyediakan fasilitas penunjang di bidang teknologi informasi
dan komunikasi
h. Meningkatkan peran serta seluruh pelaku usaha pariwisata, seni,
dan budaya
i. Mengenalkan kebudayaan daerah melalui teknologi informasi
dan komunikasi
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 75
B. Analisis Kesenjangan Kesiapan Daerah
1. Analisis Kesenjangan Kesiapan Alam
Tabel 21. Kesenjangan Kesiapan Alam kabupaten Sumenep
Kondisi Masa yang akan Strategi, Program Kerja,
No. Kondisi Saat Ini
Datang dan Langkah Aksi
1. Meningkatnya kelestarian Belum optimalnya Pelestarian Lingkungan
lingkungan pelayanan sanitasi (MCK, Hidup secara
dll) serta persampahan yang Berkelanjutan
belum tertangani dengan
baik
masih kurangnya Ruang
Terbuka Hijau (RTH) Publik
Masih rendahnya
ketersediaan saluran irigasi
untuk pertanian
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 76
untuk membuang sampah secara lebih mudah. Sayangnya, masih sangat
minim tempat sampah sehingga tidak heran ditemukan banyaknya sampah di
jalanan.
Hal tersebut menyebabkan masyarakat masih sering membuang sampah
ke sungai atau jalanan. Itulah pentingnya pembangunan tempat sampah
karena masyarakat akan secara tidak langsung menerapkan budaya
membuang sampah pada tempatnya. Hal ini juga harus didukung keberadaan
tempat pembuangan akhir (TPA) sehingga pengelolaan akhir sampah tersebut
dapat dikelola dengan baik melalui pengawasan yang simultan.
Terakhir yang membuat miris adalah masih terjadinya kelangkaan BBM di
beberapa daerah di Kabupaten Sumenep. Padahal, Kabupaten Sumenep
merupakan daerah dengan salah satu lokasi pengeboran dan penambangan
MIGAS terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, pengawasan yang serius dari
pemerintah akan memudahkan dalam memastikan distribusi MIGAS yang
tercukupi di Kabupaten Sumenep.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 77
Kondisi Masa yang akan Strategi, Program Kerja,
No Kondisi Saat Ini
Datang dan Langkah Aksi
dan pelestarian seni-
budaya
Belum memadai
kebijakan kebijakan
untuk mendukung
pemberdayaan
masyarakat dan desa
Ketidakpedulian
masyarakat terhadap
kondisi sosial di
lingkungan
3. Meningkatnya kesetaraan Terdapatnya tindak Peningkatan kesetaraan
gender serta perlindungan kekerasan terhadap dan perlindungan
perempuan dan anak perempuan dan anak terhadap perempuan dan
Belum memberikan anak
ruang gerak yang cukup
bagi kaum wanita untuk
berpartisipasi dalam
pembangunan
4. Meningkatnya keamanan dan Tingginya angka Meningkatkan Keamanan,
ketertiban masyarakat kriminalitas Ketentraman dan
Rendahnya tingkat Ketertiban di
koordinasi dan konsultasi
antar pihak terkait dalam
penanganan keamanan
dan ketertiban
Kurangnya pengetahuan Mengurangi resiko
masyarakat tentang bencana dan
bencana dan meningkatkan
penanggulangannya serta ketangguhan pemerintah
mitigasi bencana daerah dan masyarakat
Penanganan bencana dalam menghadapi
alam hanya pada sampai bencana
tanggap darurat,
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 78
Kondisi Masa yang akan Strategi, Program Kerja,
No Kondisi Saat Ini
Datang dan Langkah Aksi
rekonstruksi, dan
rehabilitasi.
Mitigasi bencana untuk
mengurangi resiko belum
banyak dilakukan
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 79
3. Analisis Kesenjangan Kesiapan Infrastruktur
Tabel 23. Kesenjangan Kesiapan Infrastruktur Kabupaten Sumenep
Kondisi Masa yang Akan Strategi, Program Kerja
No. Kondisi Saat ini
Datang dan Langkah Aksi
1. Meningkatnya derajat Belum optimalnya akses 1. Pelayanan e-health
kesehatan masyarakat masyarakat terhadap yang bisa diagnosis dari
dengan indikator Angka pelayanan kesehatan jauh
Harapan Hidup
Kerawanan gizi yang 2. Meningkatkan upaya
ditunjukkan adanya bayi kesehatan masyarakat
dan balita dalam keadaan melalui peningkatan
gizi buruk pelayanan kesehatan
Kurang optimalnya fungsi yang berkualitas
dan peran sarana dan
prasarana kesehatan dasar,
tenaga kesehatan dan
jaminan pembiayaan
kesehatan
2. Meningkatnya kualitas Masih terdapat Rumah Pengembangan
sarana dan prasarana Tidak Layak Huni dan Perumahan
permukiman/perumahan permukiman kumuh
secara memadai Terbatasnya jaringan Meningkatkan
telekomunikasi di wilayah pembangunan dan
kepulauan dan beberapa di pemeliharaan
Daratan infrastruktur pada
Beberapa kecamatan wilayah daratan dan
kepulauan belum teraliri kepulauan
listrik
Rendahnya kualitas tingkat
pelayanan seperti listrik,
telematika, dan kesehatan di
pedesaan
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 80
Kondisi Masa yang Akan Strategi, Program Kerja
No. Kondisi Saat ini
Datang dan Langkah Aksi
3. Meningkatkan kualitas Kurang optimalnya Meningkatkan
infrastruktur penataan angkutan umum di aksesibilitas wilayah
perkotaan, pedesaan, dan kepulauan dan daratan
objek wisata
Minimnya sarana dan
prasarana transportasi laut
Meningkatkan
Kurangnya ketersediaan pembangunan dan
rambu-rambu lalu lintas pemeliharaan
infrastruktur pada
terbatas
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 81
hidup masyarakatnya. Di wilayah kepulauan, kondisi infrastruktur air besih
yang belum memadai juga bisa menjadi pemicu banyaknya penyakit di
Kepulauan, hal ini perlu segera ditangani, apalagi jika Kabupaten Sumenep
ingin mengedepankan Wisata Bahari sebagai identitas utama Kabupaten.
Terwujudnya
Keterbukaan informasi Mewujudkan Pengelolaan
1 akuntabilitas keuangan
publik akan capaian keuangan OPD yang
dan kinerja Pemda
pemerintah masih minim akuntabel
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 82
Kondisi Masa yang akan Strategi, Program Kerja, dan
No. Kondisi Saat Ini
Datang Langkah Aksi
Meningkatkan pelayanan
prima kepada masyarakat
Rendahnya kualitas SDM
dalam rangka penerbitan
aparat
Akta Catatan Sipil, KTP dan
KK
Menertibkan Pelayanan
berbasiskan SIAK
Kurang tertatanya
pengelolaan pemerintahan Mengembangkan Sistem
Meningkatkan SDM
Kurang optimalnya pengelola kearsipan dan
pengelolaan website Pemda sistem administrasi
Meningkatkan
kearsipan yang berkualitas
3 profesionalitas dan
inovasi birokrasi Minimnya peran media
massa dalam Pemenuhan aksesibilitas
mensosialisasikan aspirasi masyarakat
pembangunan
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 83
Sebagaimana yang tercantum pada Visi dan Misi Sumenep, yakni Super
Mantap, pemerintah Kabupaten Sumenep akan berfokus pada peningkatan
kualitas aparatur daerah. Hal ini dikarenakan pemerintahan menjadi basis
utama bagi kemajuan suatu daerah.
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa ternyata kualitas aparatur
daerah masih minim. Hal ini terlihat dari pelayanan yang masih dianggap
buruk oleh pemerintah pusat. Bahkan, nilai SAKIP Kabupaten Sumenep adalah
CC, dimana nilai tersebut mengindikasikan akuntabilitas dan kearsipan daerah
yang masih buruk. Hal ini didukung oleh operasional dari seluruh aparatur
daerah tersebut.
Selain itu, mereka juga belum kompeten dalam pengelolaan administrasi
pemerintahan, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Hal ini dilihat dari
masih belum tertatanya administrasi Kabupaten Sumenep. Padahal,
administrasi merupakan hal mendasar dari ketercapaian kualitas pelayanan
pemerintahan yang baik.
Bahkan, beberapa pemerintah desa di Kabupaten Sumenep belum
memiliki perangkatnya. Hal ini semakin menyulitkan beberapa pembangunan
di desa-desa tersebut, seperti pengembangan pariwisata dan pelayanan
masyarakat. Hal ini menjadi poin penting bagi pemerintah Kabupaten
Sumenep apabila ingin mengembangkan potensi daerahnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumenep
berencana meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah. Hal ini diukur
melalui tingkat kepuasan masyarakat Kabupaten Sumenep. Maka dari itu,
pemerintah Kabupaten Sumenep hendak membuka ruang bagi masyarakat
untuk menyampaikan aspirasi demi perbaikan tata kelola pemerintahan
Kabupaten Sumenep.
Untuk memudahkan hal tersebut, diperlukan adanya website yang akan
menghimpun seluruh aspirasi masyarakat. Tidak hanya itu, pemerintah juga
dapat memaparkan laporan kinerja selama ini sebagai bentuk
transparansinya. Namun, hal tersebut belum berlangsung dengan baik, bahkan
beberapa pulau belum memiliki akses IT. Oleh karena itu, penguatan kualitas
dan perkembangan infrastruktur yang menunjang IT sangat diperlukan.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 84
Kondisi Masa yang akan Strategi, Program Kerja, dan
No. Kondisi Saat Ini
Datang Langkah Aksi
Mengembangkan ekonomi
Kurangnya ketersediaan berbasis perikanan
alat dan bahan pertanian yang berdaya saing dan
berkelanjutan
Kurangnya promosi di
lingkungan swasta dan
pemerintah Mengoptimalkan kapasitas
Meningkatnya daya saing industri dan perdagangan
2 sektor industri dan Belum adanya gudang yang ada serta
perdagangan penampungan sembako di mengembangkan potensi
kepulauan usaha baru
belum optimalnya
penataan pedagang kaki
lima (PKL)
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 85
Kondisi Masa yang akan Strategi, Program Kerja, dan
No. Kondisi Saat Ini
Datang Langkah Aksi
Rendahnya ketersediaan
aksesibilitas UMKM
terhadap permodalan
lembaga keuangan
Belum berkembangnya
Meningkatnya Badan Usaha Milik Desa
Peningkatan penggalian Objek
4 kemandirian keuangan (BUMDesa)
Pajak Dan Retribusi
Pemda Eksplorasi potensi desa
belum maksimal
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 86
juga dibuktikan dengan masih minimnya berbagai peralatan penunjang
produksi hasil pertanian tersebut. Maka dari itu, pengadaan lahan dan
peralatan penunjang menjadi fokus yang harus dibenahi.
Para UMKM pun juga mengalami kendala. Banyak di antara mereka yang
belum terwadahi oleh kebijakan pemerintah, seperti belum adanya tempat
pemasaran produk-produk mereka. Hal ini juga terjadi pada sektor industri
yang belum terintegrasi antara pihak swasta dengan UMKM. Padahal,
sinkronisasi keduanya akan meningkatkan sirkulasi jual-beli di Kabupaten
Sumenep. Untuk UMKM yang berada di Kepulauan, mahalnya biaya logistik
dan distribusi barang menjadi penghalang berkembangnya UMKM yang ada
disana.
Salah satu yang mampu dilakukan adalah meningkatkan kemandirian
masyarakat agar bisa menunjang pemasukan daerah Kabupaten Sumenep.
Peningkatan ini bisa dilakukan melalui pelatihan yang bersifat teknis maupun
kompetensi. Hal ini berdampak terhadap kemandirian keuangan pemerintah
Kabupaten Sumenep sehingga akan mempengaruhi berbagai pembangunan di
Kabupaten Sumenep.
6. Analisis Kesenjangan Kesiapan Culture
Tabel 26. Kesenjangan Kesiapan Culture Kabupaten Sumenep
Transportasi menuju
pulau wisata masih minim
akses
Kurangnya penataan
angkutan umum Mengembangkan dan
Meningkatnya daya tarik
1 Masih ada beberapa mempromosikan pariwisata
pariwisata
wilayah yang belum unggulan
teraliri listrik
Terbatasnya jaringan
telekomunikasi
Keterbatasan SDM yang
kompeten dalam
mengelola investasi
daerah
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 87
Kondisi Masa yang akan Strategi, Program Kerja, dan
No. Kondisi Saat Ini
Datang Langkah Aksi
Adanya pembangunan
jalan utama di berbagai
pulau-pulau wisata
Mekanisme monitoring
dan evaluasi perizinan
belum optimal
Belum optimal kreativitas
Peningkatan potensi seni dan
masyarakat terhadap
budaya daerah
kekayaan seni dan budaya
Meningkatnya
3 pelestarian nilai-nilai Belum dimanfaatkannya Pemberdayaan Potensi
seni dan budaya jaringan informasi dan kepeloporan dan
promosi budaya secara kewirausahaan pemuda serta
efektif pengembangan olahraga
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 88
Padahal, pembangunan sarana dan prasarana dapat menunjang banyak
hal. Di antaranya adalah peningkatan potensi wisata karena para pengunjung
akan merasa nyaman dengan kemudahan akses yang didapatkan selama
berlibur ke tempat-tempat wisata tersebut. Di sisi lain, para investor akan
lebih tertarik untuk berinvestasi di wilayah tersebut, di mana faktanya saat ini
investor masih belum tertarik berinvestasi di Kabupaten Sumenep dalam hal
pariwisata karena faktor ketidakamanan dan fasilitas penunjang.
Selain potensi wisata kepulauan, wisata seni dan budaya juga dapat
menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sayangnya, saat ini, para seniman masih
belum kreatif dalam mengembangkan potensinya. Hal ini mempengaruhi
promosi yang menjadi kekuatan bagi datangnya wisatawan. Selain itu, juga
diperlukannya pengelolaan promosi yang strategis dari pemerintah melalui
IT.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 89
BAB IV
ANALISIS VISI PEMBANGUNAN SMART CITY
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 90
B. Analisis Visi Pembangunan Smart City
1. Visi dan Misi Pembangunan Smart CIty
Pada bagian ini, visi pembangunan daerah yang tercantum dalam rencana
pembangunan jangka menengah (RPJM) 2016-2021 dianalisis dengan cara
membandingkan dokumen rencana pembangunan jangka menengah provinsi
2014-2019, rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015-2019, dan
visi indonesia 2045. Poin analisis pada bagian ini terdiri dari dua bagian, yaitu
visi dan misi.
Tabel 27. Analisis Visi dan Misi
Kompo Visi Indonesia
RPJM Daerah RPJP Daerah RPJM Provinsi RPJM Nasional
nen 2045
SUMENEP
TERWUJUDNYA
MAKIN
JAWA TIMUR INDONESIA
SEJAHTERA
SUMENEP LEBIH YANG
DENGAN
YANG SEJAHTERA, BERDAULAT, INDONESIA
PEMERINTAHA
SEJAHTERA, BERKEADILAN, MANDIRI, DAN BERDAULAT,
Visi N MANDIRI,
AGAMIS, DAN MANDIRI, BERKEPRIBADIA MAJU, ADIL DAN
AGAMIS,
MAJU BERDAYA SAING, N MAKMUR
NASIONALIS,
MANDIRI DAN BERLANDASKAN
TRANSPARAN,
BERAKHLAK GOTONG-
ADIL DAN
ROYONG
PROFESIONAL
(Misi 1) (Pilar Visi 1)
(Misi 2)
Penyediaan Membangun
Mewujudkan
infrastruktur SDM dan
masyarakat
dan Penguasan Ilmu
maju,
Meningkatkan pemenuhan Pengetahuan dan
berkeseimbanga
Kualitas Sumber kebutuhan Teknologi:
(Misi 1) n, dan
Daya Manusia dasar 1. peningkatan
Meningkatkan demokratis
(SDM) Melalui masyarakat taraf pendidikan
Misi 1 kesejahteraan berlandaskan
Pendidikan, untuk rakyat Indonesia
rakyat yang negara hukum
Kesehatan dan mencapai dipercepat
berkeadilan
Pengentasan taraf 2. Peningkatan
(Misi 4)
Kemiskinan penghidupan derajat
Mewujudkan
yang layak kesehatan
kualitas hidup
masyarakat
manusia
(Misi 2)
Indonesia yang
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 91
Kompo Visi Indonesia
RPJM Daerah RPJP Daerah RPJM Provinsi RPJM Nasional
nen 2045
Pemberdayaa tinggi, maju, dan
n industri sejahtera
kecil,
menengah dan
koperasi
menuju
kemandirian
usaha yang
berpihak
kepada
masyarakat
(Misi 2)
Meningkatkan
(Misi 1) pembangunan
Penyediaan ekonomi yang
Mempercepat
infrastruktur inklusif, mandiri,
Pembangunan
dan dan berdaya (Pilar Visi 3)
Infrastruktur
pemenuhan saing, berbasis Pemerataan
Wilayah
kebutuhan agrobisnis/agroi (Misi 5) Pembangunan
Kepulauan dan
dasar ndustri, dan Mewujudkan 1. Pemerataan
Misi 2 Daratan yang
masyarakat industrialisasi. bangsa yang Infrastruktur
Didukung
untuk berdaya saing yang terkoneksi
Pengelolaan
mencapai (Misi 3) antar wilayah
Sumber Daya
taraf Meningkatkan laut dan udara
Alam serta
penghidupan pembangunan
Lingkungan
yang layak yang
berkelanjutan,
dan penataan
ruang
Meningkatkan (Misi 2) (Misi 2) (Pilar Visi 2)
(Misi 1)
Kemandirian Pemberdayaa Meningkatkan Pembangunan
Mewujudkan
Perekonomian n industri pembangunan Ekonomi
keamanan
Misi 3 Pedesaan dan kecil, ekonomi yang Berkelanjutan
nasional yang
Perkotaan menengah dan inklusif, mandiri, melalui
mampu menjaga
dengan koperasi dan berdaya 1. Ekonomi
kedaulatan
Memperhatikan menuju saing, berbasis Kreatif dan
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 92
Kompo Visi Indonesia
RPJM Daerah RPJP Daerah RPJM Provinsi RPJM Nasional
nen 2045
Potensi kemandirian agrobisnis/agroi wilayah, menjadikan
Ekonomi Lokal usaha yang ndustri, dan menopang Indonesia
yang Unggul berpihak industrialisasi. kemandirian sebagai Pusat
Berdaya Saing kepada ekonomi dengan Ekonomi
Tinggi masyarakat mengamankan Kreatif dan
sumber daya Digital kelas
(Misi 6) maritim, dan Dunia.
Pemanfaatan mencerminkan 2. Menjadikan
dan kepribadian Indonesia
pemberdayaa Indonesia sebagai
n potensi SDA, sebagai negara Destinasi
termasuk kepulauan. Wisata
sektor Unggulan Asia
pariwisata (Misi 5) dan Dunia
yang Mewujudkan
berwawasan bangsa yang
lingkungan berdaya saing.
(Misi 3) (Pilar Visi 4)
Pengembanga Mewujudkan
n fasilitas (Misi 2) ketahanan
layanan Mewujudkan Nasional dan
publik, masyarakat Tata Kelola
terutama di maju, Kepemerintahan
Meningkatkan bidang berkeseimbanga dengan
(Misi 4)
Kultur dan Tata kesehatan, n, dan Reformasi
Meningkatkan
Kelola pendidikan & demokratis Birokrasi dan
Misi 4 reformasi
Pemerintahan pelayanan berlandaskan Kelembagaan :
birokrasi dan
yang Profesional administrasi negara hukum Membentuk
pelayanan publik
dan Accountable kependuduka Infrastruktur
n dan (Misi 5) birokrasi yang
perizinan Mewujudkan solid dan kokoh,
yang bangsa yang terbuka,
berkualitas, berdaya saing kolabiratif,
murah & andal, serta
menjangkau modern.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 93
Kompo Visi Indonesia
RPJM Daerah RPJP Daerah RPJM Provinsi RPJM Nasional
nen 2045
kebutuhan
masyarakat
(Misi 5)
Pengembanga
n sistem dan
aparatur
pemerintahan
yang
profesional,
berkompeten,
transparan
dan memiliki
akuntabilitas
(Misi 3) (Misi 1)
Pengembanga Mewujudkan
n fasilitas keamanan
layanan nasional yang
publik, mampu menjaga
Meningkatkan (Pilar Visi 4)
terutama di kedaulatan
Tata Kelola Membangun
bidang wilayah,
Kehidupan Nasionalisme
kesehatan, menopang
Masyarakat dan Ketertiban
pendidikan & (Misi 4) kemandirian
Aman dan Masyarakat yang
pelayanan Meningkatkan ekonomi dengan
Kondusif Melalui Inklusi dengan
Misi 5 administrasi reformasi mengamankan
Partisipasi melibatkan
kependuduka birokrasi dan sumber daya
Masyarakat partisipasi
n dan pelayanan publik maritim, dan
serta masyarakat
perizinan mencerminkan
Stakeholder dalam
yang kepribadian
Dalam Proses pembentukan
berkualitas, Indonesia
Pembangunan kebijakan
murah & sebagai negara
menjangkau kepulauan.
kebutuhan
masyarakat
(Misi 2)
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 94
Kompo Visi Indonesia
RPJM Daerah RPJP Daerah RPJM Provinsi RPJM Nasional
nen 2045
Mewujudkan
masyarakat
maju,
berkeseimbanga
n, dan
demokratis
berlandaskan
negara hukum
(Misi 5)
Mewujudkan
bangsa yang
berdaya saing.
(Misi 4)
(Pilar Visi 4)
Peningkatan (Misi 2)
Membangun
pendidikan Mewujudkan
Meningkatkan Identitas ke-
dan pelatihan masyarakat
dan Indonesiaan
SDM atas maju,
mengembangka (Pilar Visi 1)
dasar berkeseimbanga
n nilai-nilai (Misi 5) Mewujudkan
kemampuan n, dan
keagamaan, Meningkatkan masyarakat
intelektual demokratis
budaya serta kualitas berakhlak mulia,
Misi 6 dan berlandaskan
nasionalisme kesalehan sosial bermoral,
ketrampilan negara hukum
yang didukung dan harmoni beretika,
berbasis Iptek (Misi 7)
kearifan lokal sosial berbudaya,
serta Mewujudkan
dalam beradab dan
keimanan dan masyarakat yang
kehidupan berfalsafah
ketaqwaan berkepribadian
masyarakat Pancasila untuk
kepada Tuhan dalam
menembangkan
Yang Maha kebudayaan.
etos kerja.
Esa
Sumber: RPJM Kabupaten Sumenep dan Analisis Penulis, 2018
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 95
Misi pertama pembangunan Kabupaten Sumenep selaras dengan misi
pertama RPJM Provinsi 2014-2019, misi kedua dan keempat RPJM Nasional
2015-2019, dan Agenda Prioritas Pemerintahan Pusat kelima yaitu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari segi pendidikan dan
kesehatan. RPJM Provinsi dan RPJM Daerah Kabupaten Sumenep secara
eksplisit komitmen meningkatan sumber daya manusia dari pendidikan,
kesehatan, dan kemiskinan sedangkan RPJM Nasional dan Agenda Prioritas
beberapa aspek yang berbeda dan bermakna luas yaitu revolusi mental,
keluarga berencana, dan kesejahteraan melalui program Indonesia Kerja.
Misi kedua pembangunan Kabupaten Sumenep bersinggungan dengan misi
kedua dan ketiga RPJM Provinsi 2014-2019, misi kelima RPJM Nasional 2015-
2019, dan Nawa Cita Pemerintahan Pusat ketiga yaitu pembangunan
infrastruktur dan penataan ruang. RPJM Provinsi, RPJM Daerah Kabupaten
Sumenep, RPJM Nasional, dan Nawa Cita secara eksplisit komitmen melakukan
pembangunan infrastruktur dan penataan ruang namun secara jelas selaras
dengan Nawa Cita yaitu pembangunan yang merata dan minim tersentuh
pembangunan.
Misi ketiga pembangunan Kabupaten Sumenep bersinggungan dengan misi
kedua RPJM Provinsi 2014-2019, misi kesatu dan kelima RPJM Nasional 2015-
2019, dan Nawa Cita Pemerintahan Pusat ketujuh yaitu kemandirian ekonomi.
RPJM Provinsi, RPJM Daerah Kabupaten Sumenep, RPJM Nasional, dan Nawa
Cita secara eksplisit komitmen melakukan pembangunan infrastruktur dan
penataan ruang namun secara jelas selaras dengan Nawa Cita yaitu
pembangunan yang merata dan minim tersentuh pembangunan.
Misi keempat pembangunan Kabupaten Sumenep selaras dengan misi
keempat RPJM Provinsi 2014-2019, misi kedua dan kelima RPJM Nasional
2015-2019, dan Agenda Prioritas Pemerintahan Pusat kedua yaitu tata kelola
pemerintahan. RPJM Provinsi, Agenda Prioritas Pemerintah Pusat dan RPJM
Daerah Kabupaten Sumenep secara eksplisit komitmen meningkatkan tata
kelola pemerintahan yang bersih dan terpercaya, sedangkan RPJM Nasional
bersifat implisit yaitu demokratis berlandaskan hukum.
Misi kelima pembangunan Kabupaten Sumenep bersinggungan dengan
misi keempat RPJM Provinsi 2014-2019, misi kesatu, kedua, dan kelima RPJM
Nasional 2015-2019, dan Nawa Cita Pemerintahan Pusat kedua yaitu partisipasi
masyarakat dan peran pemerintah dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
RPJM Provinsi, RPJM Nasional, dan Nawa Cita secara implisit membahas
partisipasi masyarakat dan eksplisit dalam hal pelayanan publik namun
berbeda dengan RPJM Daerah Kabupaten Sumenep yang secara eksplisit
berkomitmen terhadap dua hal tersebut.
Misi keenam pembangunan Kabupaten Sumenep selaras dengan misi
kelima RPJM Provinsi 2014-2019, misi kedua dan ketujuh RPJM Nasional 2015-
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 96
2019, dan Agenda Prioritas Pemerintahan Pusat kedelapan dan kesembilan
yaitu kebudayaan dan kearifan lokal. Agenda Prioritas Pemerintah Pusat, RPJM
Nasional dan RPJM Daerah Kabupaten Sumenep secara eksplisit komitmen
meningkatkan dan mengembangkan kebudayaan dan kearifan lokal, sedangkan
RPJM Provinsi bersifat implisit, yaitu kesalehan sosial.
Secara keseluruhan, visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten
Sumenep selaras dengan pembangunan daerah secara vertikal (provinsi dan
nasional). Namun, ada beberapa yang tidak beririsan secara vertikal karena
perbedaan kondisi geografis dan konteks.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 97
hidup yang baik. Sumenep sejahtera juga merupakan turunan dari visi RPJM
Sumenep 2019, RPJP Sumenep 2025, RPJM Provinsi 2019, dan RPJM Nasional
2019. Cerdas yaitu masyarakat yang memiliki wawasan kedaerahan,
kemampuan teknologi informasi dan komunikasi, dan turut andil dalam
pembangunan Kabupaten Sumenep. Inovatif adalah penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi dalam menyelesaikan permasalahan Sumenep
terkait pelayanan public, pembangunan ekonomi dan sosial. Berdaya Saing
adalah Kabupaten Sumenep memiliki kemampuan dalam mengelola sumber
daya daerah secara efektif dan efisien sehingga mampu bersaing dengan daerah
lainnya baik skala daerah, provinsi, nasional, maupun internasional.
Dalam mencapai tujuan Sumenep yang sejahtera dilakukan pendekatan
Melalui Optimalisasi Pemanfaatan TIK. Untuk akselerasi mencapai visi smart
city tersebut diperlukan pemanfaatan atau sentuhan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai enabler. Hal ini juga disebabkan, kondisi industri yang telah
memasuki industri 4.0 dimana pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi menjadi keharusan dalam mengikuti perkembangan. Selain itu,
Kabupaten Sumenep saat ini telah memiliki beberapa sistem informasi dan
aplikasi dalam meningkatkan pelayanan publik. Sistem informasi dan aplikasi
yang telah ada dioptimalkan untuk mencapai atau mewujudkan sumenep
sejahtera, cerdas, inovatif, dan berdaya saing.
Jangka waktu pencapaian visi ini dibatasi hingga 2028. Tahun 2028
merupakan tenggat waktu normal dalam mewujudkan smart city yang optimal
karena tahun ke-1 dan ke-2 merupakan tahap permulaan atau hal fundamental
menuju smart city, tahun ke-3 dan ke-4 merupakan tahap pengembangan, tahun
ke-5 hingga ke-7 merupakan tahap pendayagunaan, dan tahun ke-8 hingga ke-
10 merupakan tahap penyempurnaan atau pengoptimalan smart city.
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 98
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://digilib.uinsby.ac.id/18403/9/Bab%203.pdf
[2] http://digilib.uinsby.ac.id/18403/9/Bab%203.pdf
[3] Notulensi BIMTEK 1 10 Juli 2018
[4]http://infopublik.id/read/176018/jumlah-pengunjung-wisata-religi-asta-
tinggi-capai-159.214-orang.html
[5]https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/pesona-
indonesia/17/05/12/optzf1423-jelang-visit-Sumenep-2018-asta-tinggi-terus-
berbenah
[6]https://mediamadura.com/2017/10/23/asta-tinggi-jadi-rebutan-yapasti-
dan-yps-saling-klaim/
[7https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/pesona-
indonesia/17/05/12/optzf1423-jelang-visit-Sumenep-2018-asta-tinggi-terus-
berbenah
[8] Sumenep dalam Angka 2017, BPS
[9]http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-
pulau/index.php/public_c/pulau_info/4674
[10] http://Sumenepkab.go.id/wisata/baca/Alam/gili-iyang
[11]https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1051302-wisatawan-
meningkat-penerbangan-surabaya-Sumenep-jadi-dua-kali-sehari
[12] Notulensi BIMTEK 1 11 Juli 2018
[13] http://Sumenepkab.go.id/wisata/baca/Alam/gili-iyang
[14] http://Sumenepkab.go.id/wisata/baca/Alam/gili-iyang
[15] Notulensi BIMTEK 1 11 Juli 2018
[16]http://pepnews.com/2017/09/11/giliyang-pulau-oksigen-terbaik-dunia-
di-Sumenep-madura/
[17] Notulensi BIMTEK 1 11 Juli 2018
[18]http://dephub.go.id/post/read/akhir-pekan,-menhub-tinjau-
infrastruktur-transportasi-di-Sumenep-dan-yogyakarta
[19]http://Sumenepkab.go.id/berita/baca/infrastruktur-transportasi-
penting-demi-pembangunan-Sumenep
[20] Notulensi BIMTEK 1 11 Juli 2018
[21]https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/07/26/otozpt3
61-25-desa-di-Sumenep-belum-teraliri-listrik
[22]http://surabaya.tribunnews.com/2018/03/05/resmikan-plts-bupati-
Sumenep-kita-ingin-seluruh-kepulauan-dapat-nikmati-listrik-24-jam?page=3
[23]http://Sumenepkab.go.id/berita/baca/akses-pelayanan-pln-giligenting-
selama-24-jam-diresmikan
[24] Notulensi BIMTEK 1 11 Juli 2018
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 99
[25]https://faktualnews.co/2018/07/16/tak-inovatif-siswa-sdn-banuaju-
barat-1-Sumenep-desak-kepsek-mundur-dari-jabatannya/88812/
[26]https://faktualnews.co/2018/02/20/memilih-bekerja-ratusan-anak-
Sumenep-putus-sekolah/66908/
[27]https://nusantaranews.co/instruksi-kadisdik-Sumenep-siswa-pengguna-
sktm-diperhatikan/
[28]https://mediamadura.com/2018/04/19/pernikahan-anak-di-bawah-
umur-masih-banyak-terjadi-di-Sumenep/
[29] Notulensi BIMTEK 1 11 Juli 2018
[30]http://korantransparansi.com/daerah-menu/madura/item/7363-dewan-
pendidikan-anggap-diknas-Sumenep-gagal-laksanakan-madrasah-diniyah
[31]http://korantransparansi.com/daerah-menu/madura/item/7363-dewan-
pendidikan-anggap-diknas-Sumenep-gagal-laksanakan-madrasah-diniyah
[32] Notulensi 11 Juli 2018
[33]http://www.koranmadura.com/2017/07/selama-5-tahun-ke-depan-
Sumenep-butuh-4-ribuan-asn/
[34] Notulensi BIMTEK 1 11 Juli 2018
[35] Notulensi BIMTEK 1 11 Juli 2018
[36] Notulensi BIMTEK 1 11 Juli 2018
[37]https://radarmadura.jawapos.com/radarmadura/read/2018/07/15/879
15/msp-dan-gerakan-seniman-muda-Sumenep
[38]https://finance.detik.com/energi/d-3257810/ini-wilayah-penghasil-
minyak-dan-gas-terbesar-di-ri
[39]https://skalanews.com/detail/nasional/daerah/298130-Sumenep-
Torehkan-APBD-2018-Terbesar-se-Madura-Capai-Rp-29-Triliun
[40]http://www.beritasatu.com/nasional/446715-Sumenep-raih-
penghargaan-sebagai-kota-keris.html
[41]http://dkp.jatimprov.go.id/index.php/2017/04/19/peningkatan-
produksi-dan-olahan-rumput-laut-di-Kabupaten-Sumenep/
[42] https://www.ruangbaca.online/daerah-penghasil-garam/
[43]http://www.rri.co.id/post/berita/490497/ekonomi/mulai_panen_petani_
Sumenep_tolak_impor_jagung.html
[44]http://surabaya.tribunnews.com/2018/03/16/24-smp-sederajat-di-Sumenep-tak-
laksanakan-unbk-wilayah-kepulauan-terkendaral-jaringan-internet
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 100
Buku 1
Masterplan Smart City Kabupaten Sumenep Tahun 2019-2028 101