Pidato
Oleh
BUDI SANTOSO
Printing by
Airlangga University Press (AUP)
OC 164/09.14/B13E
Kupersembahkan untuk:
Bangsa dan Negara, Almamater tercinta, Para Guru,
Bapak (Alm) dan Ibu,
Bapak Mertua (Alm.) dan Ibu Mertua, Seluruh keluarga,
Seluruh pasien
Istri dan ketiga buah hati kami, yang kami sayangi
iii
iv
Success and failure are usually not the result of a single event
(Anthony Robbins)
Bismillahirrohmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullaahi Wabarakaatuh
Yang terhormat,
Rektor dan para Wakil Rektor Universitas Airlangga
Ketua, Sekretaris, dan Anggota Wali Amanat (WMA) Universitas
Airlangga
Ketua, Sekretaris, dan Anggota Majelis Senat Akademik Universitas
Airlangga
Para Guru Besar Universitas Airlangga dan Para Guru Besar Tamu,
Pimpinan Universitas, Fakultas, Program Pascasarjana, Direktur
Direktorat, Lembaga dan Pusat di Lingkungan Universitas
Airlangga
Kepala Daerah, Kepala Dinas Kesehatan, Direktur dan Wakil
Direktur Rumah Sakit
Para Teman Sejawat, Dosen dan Segenap Civitas Akademika
Universitas Airlangga
Para Teman Sejawat dari IDI, POGI, HIFERI, PERMI dan
PERFITRI
Para Bapak dan Ibu undangan serta hadirin yang saya muliakan,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat
Alah SWT, atas karunia nikmat berupa kekuatan dan kesehatan
kepada kita semua sehingga pada pagi hari ini kita bisa berkumpul
dalam rangka pengukuhan Guru Besar di lingkungan Universitas
Airlangga.
Kedua kalinya semoga solawat dan salam selalu tercurahkan
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga,
sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.
Prevalensi SOPK
Berdasarkan kriteria SOPK saat ini, sekitar 4–6% perempuan
masa reproduksi menderita SOPK dan pada populasi perempuan
infertilitas dengan kausa anovulasi didapatkan 75% disebabkan
SOPK. Santoso dan Irawan, 2007, melakukan penelitian di Surabaya
mendapatkan prevalensi SOPK pada perempuan usia reproduksi
sebesar 4,5%. Berdasarkan beberapa laporan di jurnal terakhir
menunjukkan kecenderungan prevalensi SOPK yang meningkat,
bahkan dalam beberapa jurnal dilaporkan prevalensi mencapai
Gangguan Menstruasi
Oligoovulasi/anovulasi dapat memberikan kontribusi terhadap
Perdarahan Uterus Abnormal (PUA). Secara umum manifestasinya
dapat berupa kombinasi antara perdarahan dengan waktunya yang
tidak bisa diprediksi dan jumlah darah yang keluar, pada beberapa
kasus bisa menyebabkan Heavy Menstrual Bleeding. Walaupun
gangguan ovulasi sering tidak diketahui penyebabnya namun
banyak diantaranya bisa dirunut adanya endokrinopati yang salah
satunya adalah SOPK.
Infertilitas
Masalah infertilitas merupakan alasan utama penderita SOPK
datang ke dokter, sedangkan gangguan menstruasi merupakan
alasan tersering kedua. Penyebab kedua keluhan tersebut adalah
anovulasi/oligoovulasi, hiperandrogen dan ovarium polikistik, bisa
juga disertai dengan kadar LH yang tinggi (SOPK kurus) atau
resistensi insulin (SOPK obes), seluruh kondisi ini saling terkait.
Maka apabila tidak mendapatkan perhatian dengan penanganan
optimal, keluhan tersebut akan meningkatkan kecemasan pada
perempuan SOPK dan bukan tidak mungkin akan mengganggu
hubungan harmonis pasangan suami istri.
Abortus
Diperkirakan 40% kehamilan dari wanita dengan SOPK akan
mengalami keguguran spontan. Pada beberapa penelitian didapatkan
prevalensi resistensi insulin yang lebih tinggi pada wanita dengan
keguguran berulang bila dibandingkan dengan kontrol cocok dan
pengobatan resistensi insulin. Pada penderita dengan abortus
berulang dengan insulin-sensitizing agent (metformin) telah terbukti
menurunkan tingkat keguguran dini. Selain efek pada resistensi
insulin, metformin menurunkan tingkat sirkulasi Plasminogen
Activator Inhibitor-1 (PAI-1). PAI-1 menghambat fibrinolisis yang
meningkat pada wanita dengan SOPK. Peningkatan kadar PAI-1
telah dilaporkan menjadi faktor risiko independen untuk keguguran
spontan awal kehamilan.
Penyakit Kardiovaskuler
Wanita dengan SOPK cenderung memiliki kelainan pada profil
lipid, seperti peningkatan trigliserida, peningkatan kadar kolesterol
LDL, serta menurunnya kadar kolesterol HDL, sehingga secara
tidak langsung memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena
penyakit-penyakit koroner seperti penyempitan pembuluh darah
koroner, sampai obstruksi pembuluh darah. Wanita dengan SOPK
juga umumnya mengalami peningkatan deposit kalsium pada arteri
koronaria dan peningkatan PAI-1 yang merupakan antifibrinolisis
yang kuat.
Pasien dengan SOPK juga memiliki risiko yang lebih
tinggi untuk menderita hipertensi. Mereka cenderung memiliki
pola obesitas sentral, yang merupakan salah satu faktor risiko
untuk hipertensi, diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler,
terutama ditemukan seiring proses penuaan setelah menopause.
Seluruh marker yang berhubungan dengan peningkatan penyakit
kardiovaskuler umumnya meningkat pada SOPK, namun hubungan
Keganasan
Peningkatan IGF-1 bebas di sirkulasi ini diduga dapat
meningkatkan risiko pertumbuhan tumor/ kanker melalui
rangsangan IGF-1 bebas pada target organ. Ini dibuktikan
dengan meningkatnya IGF-1 bebas maka IGF-1R di target sel
juga meningkat. Keadaan hiperinsulin pun dapat berakibat pada
proliferasi sel melalui ikatan langsung insulin dengan reseptor
insulin di jaringan target atau dapat juga melalui bentuk IGF-1,
seperti yang telah diuraikan di atas.
10
11
Metformin
Metformin memperbaiki sensivitas insulin, menurunkan kadar
insulin dalam darah, menurunkan kadar androgen dalam sirkulasi
darah. Pada penderita SOPK yang diterapi dengan metformin terjadi
perbaikan fungsi reproduksi. Sudah diketahui bahwa metformin
dapat mencegah dan menurunkan progresivitas menjadi DM
tipe 2, pada pasien dengan gangguan toleransi glukosa. Walaupun
12
13
14
Syahrani, MS., Dr. Moh Nasih, SE., MT., Ak., Prof. Soetjipto, dr.,
MS., Ph.D., juga kepada yang terhormat Ketua Senat Akademik
Universitas Airlangga Prof. Dr. Fendy Suhariadi, Drs., MT dan
Sekretaris Senat Akademik Universitas Airlangga H. Sudibyo, dr.,
MS, beserta seluruh anggota, atas kepercayaan yang diberikan
kepada saya untuk memangku jabatan Guru Besar.
Kepada yang terhormat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga, Prof. Dr. Agung Pranoto, dr., Sp.PD-KEMD, FINASIM
beserta para Wakil Dekan. Ketua dan Anggota Badan Pertimbangan
Fakultas yang telah menyetujui dan mengusulkan saya untuk
diangkat sebagai Guru Besar.
Kepada mantan Dekan Prof. Dr. Muhammad Amin, dr., SpP(K),
Prof. Dr. HMS Wijadi, dr., Sp.THT(K), Prof. Dr. H. Askandar
Tjokroprawiro, dr., Sp.PD-KEMD, FINASIM, Prof. H. IGN. Gde
Ranuh, dr., Sp.A(K), Prof. R. Sumarto, dr., Sp.PD-KGEH (alm), Prof.
HMS Soeatmadji, dr. (alm), Prof. Rahmat Santoso, dr., Sp.PA (alm),
yang telah menerima saya sebagai mahasiswa dan peserta Program
Pendidikan Spesialis I serta menjadi dosen di lingkungan Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga.
Kepada yang terhormat Direktur RSUD. Dr. Soetomo Surabaya,
Dr. H. Dodo Anondo MPH, beserta para Wakil Direktur dan para
mantan Direktur RSUD. Dr. Soetomo, Dr. H. Slamet Riyadi Yuwono,
dr., DTM&H, MARS, Prof. H. Abdus Syukur, Sp.B-KBD, Prof. H.
Muh. Dikman Angsar, dr., SpOG(K), Prof. H. Karyadi Wirjoatmojo,
dr., Sp.An-KIC (alm) atas kesempatan dan kepercayaannya untuk
bekerja di lingkungan RSUD. Dr. Soetomo Surabaya.
Kepada yang terhormat Kepala Departemen/SMF Ilmu
Kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga/RSUD. Dr. Soetomo Dr. Hendy Hendarto, dr.,
SpOG(K), saya sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
atas kepercayaannya untuk mengusulkan saya sebagai Guru Besar
di lingkungan Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Kepada
mantan Kepala Departemen/SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit
1h
16
1F
dan didikan, suri tauladan dan ilmu yang telah diberikan kepada
saya, sehingga saya bisa mencapai jenjang pendidikan seperti saat
ini, semoga Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa membalas amal
baik mereka semuanya.
Kepada yang terhormat dan saya cintai kedua orang tua saya
Ibunda Hj. Musrifah dan Ayahanda Bapak Thoyib Hery Hidayat
(Alm), yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih
sayang yang tiada batas dan memberikan suri tauladan yang terus
membekas, yang telah mendo’akan setiap saat sehingga ananda bisa
terus menuntut ilmu setinggi-tingginya dan pada akhirnya sampai
pada tahapan ini. Juga tidak lupa kepada ibunda mertua Ibu Hj.
Maslamah dan Bapak Saman (Alm), yang selalu menasehati kami
dan memotivasi dengan kekuatan doa yang tulus sepanjang waktu,
untuk itu semua saya haturkan rasa hormat dan terima kasih
ananda.
Kepada saudara kandungku, Bpk. H. Afandi Thoyib beserta
Ibu Hj. Mujayanah; Prof. Amanu Thoyib., Drs., M.Sc. beserta Ibu
Astuti; Hj. Armaningsih Thoyib, Dra beserta H. Markoni., Drs;
Dr. Hj. Endang Suswati., Dra, M.Sc. beserta Achmad Ruslan,Drs,
(Alm), Bpk. H. Bambang Heryono beserta ibu Hj. Suwarti dan Agus
Arianto, dr., Sp.M beserta ibu Rully, juga kepada adik Ipar saya
Ibu Hidayatul Laili dan Zaidatul Mamnun, Dra., terima kasih atas
dukungan dan kekompakkan yang telah kita bangun bersama serta
doa kalian semua sehingga saya bisa mencapai pada tahapan seperti
saat ini.
Dari relung hati yang paling dalam, dengan penuh kasih sayang,
saya ingin sampaikan terima kasih kepada istri saya Dra. Elmi
Mufidah, M.Kes., Apt., yang lebih dari 25 tahun mendampingi saya
dengan penuh kasih sayang, kesabaran dan ketabahan terutama
saat menjalani Wajib Kerja Sarjana di Lombok Timur Nusa Tenggara
Barat selama 4 tahun lebih, juga pada saat menjalani Program
Pendidikan Dokter Spesialis I. Untuk ketiga buah cinta kami Alfin
Firasy Mufid, dr., Mahida El Shafi, S.Ked., Nizar Al Rhaazi, Ayah
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Marc AF and Speroff L, 2011. Anovulation And The Polycystic Ovary.
Lippincott Wiliam and Wilkins Philadelphia; Ed 8th : 1192–1220.
Craig LB, Ke RW, Kutteh WH, 2002. Increased prevalence of insulin
resistance in women with a history of recurrent pregnancy loss.
Fertil Steril; 78(3): 487–490
Palomba S, Orio FJr, Falbo A, Russo T, Tolino A, Zullo F, 2005.
Plasminogen activator inhibitor 1 and miscarriage after
metformin treatment and laparoscopic ovarian drilling in
patients with polycystic ovary syndrome. Fertil Steril; 84(3):
761–765
Glueck CJ, Wang P, Goldenberg N, Sieve-Smith L, 2002. Pregnancy
outcomes among women with polycystic ovary syndrome treated
with metformin. Hum Reprod ;17(11): 2858–2864
Balen A, Conway GS, Homburg R, Legro RS, 2005. Polycystic Ovary
Syndrome : A Guide to Clinical Management. Taylor and Francis
Boca Raton: 1–142
De Leo V, La Marca A, Petraglia F , 2003. Insulin Lowering Agents
in the management on Polycystic Ovary Syndrome. Endocrine
Review; 24 (5): 637–667
Emons G, Fleckenstein G, Hinney B, Heyl W, 2000. Hormonal
Interactions in Endometrial cancer. Endocrine – Related Cancer;
7 : 227–242
Fauser B, 2004. Revised 2003 Consensus on diagnostic criteria
and long term health risk related to polycystic ovary syndrome
(PCOS). Human Reproduction; 9 (1): 41–47.
Santoso B, Puspaningsih NNT, Riawan W, 2008. Apakah perbedaan
androgen serum menyebabkan perbedaan manifestasi klinik
berupa amenorrhea, oligomenorrhea, dan PUD pada kasus
SOPK?Majalah Obstetri Ginekologi Indonesia ; Vol. 32 : 38
Hikmah R, Santoso B, 2008. Pengaruh Hiperandrogen Terhadap
Ekspresi Protein Bcl-2 dan Bax pada Endometrium Model
20
21
22
PENDIDIKAN
1975 : Lulus SD Muhammadiyah Genteng Banyuwangi
1979 : Lulus SMP Negeri 1 Genteng Banyuwangi
1982 : Lulus SMA Negeri 3 Malang
23
RIWAYAT PEKERJAAN
1990–1994 Ka Puskesmas Kecamatan Sambelia, Ka
puskesmas Montong Betok dan Ka Puskesmas
Terara, Lombok Timur Nusa Tenggara Barat
1994–1998 Peserta Didik Program Pendidikan Dokter
Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr.
Soetomo/FK. Unair, Surabaya
24
JABATAN FUNGSIONAL
Asisten Ahli : 31 Maret 2002 10541 / J03 / KP / 2002
Lektor : 31 Januari 2007 458 / J03 / KP / 2007
Lektor kepala : 30 Juni 2010 57626 / A4.5 / KP /2010
Guru Besar : 02 Juni 2014 97586 /A4.3 / KP / 2014
2h
TANDA PENGHARGAAN
13 April 2011 Piagam Kehormatan Presiden RI Satyalencana
Karya Satya XX Tahun (Nomor 27 /TK/ TAHUN
2011)
26
2F
PEMAKALAH SEMINAR
1. First International Asia Facific Meeting on Polycystic Ovary
Syndrome. Hongkong, 17–18 Januari 2009 : Does The Different
Androgen Serum Level Lead To The Different Clinical
Manisfestation Such As Amenorrhea, Oligomenorrhea and Dub
in PCOS Case?
2. First International Asia Facific Meeting on Polycystic Ovary
Syndrome. Hongkong, 17–18 Januari 2009: The Effect of
Hyperandrogen To Endometrial Expression Of BCL2 And Bax
Protein Ratio on Rattus Novergicus Strain Wistar As Polycystic
Ovary Syndrome Model.
3. Symposium 2nd Regional Symposium and Course Polycystic
Ovary Syndrome. Jakarta, 2–3 Nopember 2010: Correlation of
insulin resistance and metabolic syndrome in PCOS patient.
28
29
30
PENELITIAN
Principal-Investigator
1. Risbin Iptekdok : Peran Reseptor Androgen, Heat Shock
Protein 70 (HSP 70), Bcl2 dan Bax, pada Genesis Hiperplasia
Endometrium Wanita dengan Sindroma Ovarium Polikistik
(SOPK). Budi Santoso, Ni Nyoman Tri Puspaningsih, 2007
2. Randomized Clinical Trial : Perbandingan PIL Valenor _1 dan
Pil Postinor® Sebagai Kontrasepsi Darurat di Indonesia. Djoko
Waspodo, Budi Santoso, 2008
3. Mekanisme Penebalan Dinding Folikel pada Model Sindroma
Ovarium Polikistik. (Disertasi S3). Budi Santoso, 2009
4. Profil Transforming Growth Faktor pada Kasus Sindroma
Ovarium Poli Kistik (Studi Observasional Analitik
31
Co-Investigator
1. Pengaruh Hiperandrogen terhadap Rasio Ekspresi Protein
BCL-2 dan Bax pada Endometrium Model Sindroma Ovarium
Polikistik Rattus Novergicus Strain Wistar. Raudatul Hikmah,
BudiSantoso, Widjiati, 2008
32
33
34
3h
36
BUKU
1. Panduan Kesehatan Reproduksi jilid 1. 2007. ISBN 978-979-
16824-04
2. Panduan Kesehatan Reproduksi jilid 2. 2007. ISBN 978-979-
16824-28
3. Terapi Medikamentosa Perdarahan Uterus Abnormal (PUA).
(Berdasarkan klasifikasi FIGO, 2011). 2014. ISBN 978-602-
18201-3-1.
3F