Anda di halaman 1dari 14

MEI (2020)

ARTIKEL SENI TARI

PELESTARIAN TARI MARHABAN SEBAGAI TARI KREASI BARU YANG


MENCIRIKAN IDENTITAS PROVINSI BANTEN DI SANGGAR NONG SARI
LEGOK KOTA SERANG PROVINSI BANTEN

Oleh:
Azkia Ismiati
azkia.ismiati@gmail.com
Pendidikan Seni Pertunjukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Ciwaru Raya No.25 Cipare, Kec. Serang, Kota Serang, Banten

ABSTRAK
Pelestarian Kebudayaan Daerah Provinsi Banten melalui kesenian tari tradisional yang
mencirikan identitas kebudayaan di Provinsi Banten yang merupakan provinsi baru dan
belum banyak mempunyai penyajian tari tradisional khas Banten. Dalam artikel ini
terdapat beberapa kajian dalam artikel ini yaitu kebudayaan daerah di Provinsi Banten,
Tari Marhaban Nong Sari, Pementasan Tari Marhaban Nong Sari untuk
memperkenalkan Tari Marhaban sebagai salah satu kesenian tari tradisional khas
Banten, dan pelestarian Tari Marhaban di Provinsi Banten. Dalam menguraikan
pembahasan artikel ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan upaya pelestarian
antara lain: Mempelajari budaya sendiri, dapat dilakukan melalui kegiatan
ekstrakulikuler seni tari di sekolah-sekolah dan juga bagian dari fungsi pendirian
Sanggar Nong Sari sebagai tempat untuk mempelajari dan berlatih tari, memperkenalkan
kepada generasi muda, dengan cara memperkenalkan kembali agar semua pihak
khususnya generasi-generasi muda untuk lebih mengenal kesenian tradisional yang
berada di daerah Banten. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan
budaya orang lain. Seiring berjalannya waktu dan semakin maraknya seni budaya
kesenian di daerah Banten, Tari Marhaban Sanggar Nong Sari masih dapat eksis dan
bertahan sebagai salah satu warisan budaya yang mengandung nilai-nilai budaya lokal
yang harus terus dipertahankan dan dilestarikan masyarakat setempat sebagai bagian dari
sebuah seni pertunjukan.

Kata kunci: Pelestarian, Kebudayaan Daerah Banten, Tari Marhaban Nong Sari

ABSTRACT
Regional cultural preservation of Banten Province through traditional dance which
charachterizes cultural identity in Banten Province which is a new province and does not
yet have many traditional dance performances from Banten. In this article there are
serveral studies in this article namely regional culture in Banten Province, Marhaban
Nong Sari Dance, Marhaban Nong Sari Dance performance to introduce Marhaban
Dance as one of the traditional dance arts typical of Banten, and preservation of
Marhaban Dance in Banten Province. In outlining the discussion of this article, there are
a number of things related to conservation efforts, including: Learning one’s own culture,
can be done through extracurricular dance activities in schools and also part of the
founding function of Sanggar Nong Sari as a place to learn and practice dance, introduce
to the younger generation, by way of reintroducing all parties, especially the younger
generations, to get to know more about traditional arts in the Banten area. In outlining the
discussion of this article, there are a number of things related to conservation efforts,
including: learning one’s own culture, can be done through extracurricular dance
activites in schools and also part of the founding function of the Nong Sari Studio as a
place to learn and practice dance, introduce to the younger generation, by way of
reintroducing all parties, especially the younger generations, to get to know more about
traditional arts in the Banten area. Loving one’s own culture without demaining and
insulting the culture of others. As time goes by and the increasingly rampant art and
culture of art in the Banten area, Marhaban Sanggar Nong Sari Dance can still exist and
survive as one of the cultural heritages that contains local cultural values that must be
maintained and preserved by the local community as part of performance art.

Keywoards: Preservation, Banten Regional Culture, Marhaban Nong Sari Dance


PENDAHULUAN akan megakibatkan punahnya kesenian
Tari tradisional adalah sebuah tata tradisional.
cara menari atau menyelenggarakan tarian Kesenian merupakan hasil dari
yang dilakukan oleh sebuah komunitas kebudayaan manusia yang dapat
etnik secara turun temurun dari satu didokumentasikan atau dilestarikan,
generasi ke generasi selanjutnya. Menari dipublikasikan dan dikembangkan sebagai
adalah sebuah ungkapan gerak emosional salah satu upaya menuju kemajuan
dengan pola gerak tubuh yang ekspresif peradaban, dalam mempertinggi derajat
dan komunikatif (Hidajat, 2005). kemanusiaan bangsa dengan mengangkat
Tari merupakan kesenian kebudayaan daerah. Hal itu dapat
tradisional yang ada sejak jaman meningkatkan penghayatan terhadap nilai-
prasejarah. Menurut Yulianti (2009:01) nilai luhur budaya bangsa. Nilai-nilai yang
Tari adalah gerak tubuh secara berirama menjiwai perilaku manusia dan masyarakat
yang dilakukan ditempat dan waktu dalam berbagai aspek kehidupan adalah
tertentu untuk keperluan pergaulan, merupakan salah satu program pemerintah
mengungkapkan perasaan, maksud dan dalam membangun persatuan dan kesatuan
pikiran. Tari adalah ekspresi jiwa dalam bangsa.
bentuk gerak yang biasanya dipadukan Seperti kita ketahui bahwa seni
dengan alunan musik. Di dalam tari juga budaya tradisional di Indonesia sangat
terdapat unsur-unsur utama yaitu beranekaragam, bahkan dalam satu daerah
keindahan, wiraga, wirasa, wirama dan saja kita dapat menjumpai bermacam-
wirupa. macam seni tradisional, hal itu tentu harus
Kesenian tradisional sekarang menjadi kebanggan kita. Dalam membina
sudah mulai ditinggalkan dikarenakan suatu kesenian tradisional yang merupakan
pengaruh era globalisasi, banyak sekali seni budaya bangsa ternyata bukan hal
bermunculan tari-tari modern yang sangat yang mudah, karena keberadaan kesenian
diminati oleh masyarakat dan generasi tradisional ditentukan oleh dua faktor
muda dengan mudah menirukan gerakan penting, yaitu seniman (pekerja/pelaku
tarian modern. Kurangnya pendidikan seni) dalam kepedulian masyarakat
tentang tari tradisional pada generasi muda pendukungnya. Kurangnya ketertarikan
serta kurangnya kesadaran untuk masyarakat serta pembangunan di era
melestarikan kesenian tradisional pada globalisasi saat ini juga merupakan faktor
generasi muda serta kurangnya kesadaran penghambat pelestarian kesenian
untuk melestarikan kesenian tradisional tradisional.
Kebudayaan Provinsi Banten terhadap kesenian dengan cara
sangatlah unik. Beragam suku bangsa mempelajari, menjaga dan melestarikan.
mendiami daerah Banten ini menjadikan Latar belakang terciptanya Tari
kebudayaan Provinsi Banten semakin Marhaban oleh ibu Siti Fatmasari, S.Pd.
beragam. Secara kultural wilayah Provinsi sendiri karena beliau tergugah hatinya
Banten terbagi atas tiga wilayah. Wilayah untuk menciptakan sebuah karya, yang
Banten Utara (Kabupaten Serang dan Kota dimana pada saat itu sangat sedikit
Cilegon) didominasi oleh orang-orang kesenian-kesenian yang ada di Provinsi
suku Jawa dan Cirebon. Wilayah Banten Banten. Oleh sebab itu sebagai pelestarian
Selatan (Kabupaten Lebak dan tari kreasi Tari Marhaban oleh Sanggar
Pandeglang) didominasi suku sunda. Nong Sari ini memperkenalkan kepada
Wilayah Banten Timur (Kabupaten/Kota generasi-generasi muda agar mampu
Tangerang) masyarakat heterogen. Ada melestarikan dan mempelejari tarian-tarian
juga beberapa suku bangsa pendatang yang kreasi yang ada di Provinsi Banten agar
bermukim diwilayah tersebut. Provinsi tidak hilang dan dikembangkan kembali
Banten memiliki beragam tarian menjadi sebuah karya-karya yang baru.
tradisional yang biasanya dipentaskan Salah satu langkah pelestarian Tari
dalam berbagai upacara adat, penyambutan Marhaban oleh Sanggar Nong Sari sendiri
tamu, atau pentas budaya. dengan cara memperkenalkan dengan
Selain dari pada itu, manusia mempelajari tarian ini di Ekstrakulikuler
mempunyai akal budi untuk menciptakan seni tari disekolah-sekolah serta
suatu kebudayaan. Dengan akalnya mempelajarinya disanggar Nong Sari agar
manusia bisa berfikir dan bekarya untuk terciptanya tujuan sanggar sebagai tempat
menciptakan sesuatu yang diinginkan. berlatih dan belajar menari.
Akhirnya lahirlah kebudayaan daerah
dengan nama kesenian tradisional. PEMBAHASAN
Kesenian tradisional ini memegang 1. Tari Marhaban Sanggar Nong
peranan yang sangat penting dalam Sari
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan Dari sekian banyak
bernegara, untuk itulah kita sebagai warga kesenian yang ada di Indonesia, tari
negara harus mencintai terhadap kesenian adalah salah satu cabang seni yang
bangsa Indonesia. Salah satu cara merupakan bagian yang tidak bisa
mencintai kesenian, bahwa kita harus lepas dari kehidupan manusia
memiliki kebanggaan dan kecintaan bersamaan dengan peradaban
manusia tersebut. Sebagai ekspresi menciptakan sebuah karya dan
seni, tari dapat menjadi sebuah terciptalah sebuah tarian yang
media komunikasi melalui media dinamakan Tari Marhaban. Untuk
gerak. Sejalan dengan pemberian nama tarian tersebut,
perkembangan kehidupan manusia, ibu Sari bermusyawarah dengan rekan-
tari pun ikut melangkah dan rekan yang bergabung disanggar
berkembang. Manusia menciptakan Nong Sari. Pemberian nama tarian
tari sesuai dengan ungkapan hidup ini ibu Sari lah yang mencetuskan
dan jika manusia masih mampu kata Marhaban. Marhaban itu
untuk mengungkapkan hidup sendiri adalah untuk menyambut
dalam wujud gerak, maka tari akan atau menghormati tamu yang
tercipta dan terus berkembang. berarti selamat datang.
Tari kreasi merupakan Terciptanya Tari Marhaban
tarian yang lepas dari standar tari berawal dari hasil pemikiran
yang baku, dapat pula dikaitkan koreografer untuk menambah
bahwa tari kreasi baru adalah ragam seni kepada masyarakat
inovasi dari seorang koreografer Kota Serang dan sekitarnya. Tari
atau pencipta tari untuk marhaban juga tercipta atas
menciptakan suatu tarian baru. banyaknya permintaan penyajian
Menurut Endang Caturwati Tari Khas Banten dan Banten
(2007:165) tari kreasi merupakan merupakan Provinsi baru yang
“kreasi baru merupakan karya yang belum banyak memiliki penyajian
dihasilkan atas kreativitas tari kreasi baru yang mencirikan
individual atau kelompok, sebagai identitas Banten. Melihat
karya yang ditata dengan sentuhan pentingnya pelestarian budaya asli
atau cita rasa baru.” Banten, beliau kemudian membuat
Tari Marhaban merupakan suatu warna baru berupa seni kreasi
kreasi baru yang diciptakan oleh baru yang berakar dari seni Pencak
Siti Fatma Sari, S.Pd. pada tahun Silat, Rudat, Terbang gede,
2006, adapun tari marhaban ini Patingtung dan Tari Rampak
menggambarkan keceriaan pemuda Bedug.
pemudi Banten. Dalam hal ini ibu Tari Marhaban merupakan
Sari sebagai koreografer merasa mascot di Sanggar Nong Sari
tergugah hatinya untuk karena dengan tarian ini
masyarakat Serang dan sekitarnya
mengetahui adanya sanggar Kata lain istilah
kesenian khususnya seni tari yang menciptakan tari adalah koreografi
berada di Kota Serang. Ternyata merupakan catatan tentang tarian.
tarian ini mendapatkan respon dan Satuan yang paling kecil, dalam
apresiasi yang baik di masyarakat, tari adalah unsur gerak, kemudian
sehingga menghasilkan berbagai dari beberapa kumpulan unsur
penghargaan dan tawaran untuk gerak akan tercipta satu bentuk satu
tampil di beberapa acara. Iringan motif gerak atau ragam gerak.
tari sebagai elemen pendukung Tari Koreografi yaitu catatan tentang
Marhaban menggunakan alat music tari.
rudat, terbang gede, patingtung dan
Berikut penjelesan beberapa
bedug.
koreografi Tari Marhaban Nong
Pada tahap eksplorasi
Sari, yaitu: (a) Gerak Salam, gerak
gerak, nongsari membuat gerak-
salam bermakna memberi hormat
gerak yang sederhana, mudah
dalam posisi kaki kanan ke depan
dihafal, variatif dan ekspretif. Tari
dan kedua tangan memberikan
marhaban merupakan penyajian
salam. (b) Gerak Nangkis, gerak ini
karya tari kreasi baru yang diangkat
merupakan perkembangan dari
dari salah satu bentuk kesenian
pencak silat, gerak ini bermakna
khas Banten yaitu Rudat, terbang
kegembiraan dalam menyambut
gede, patingtung dan bedug. Tarian
tamu. (c) Gerak Ngaturan, gerak ini
ini merupakan salah satu bentuk
bermakna bahwa Provinsi Banten
tari persembahan selamat datang
itu luas dan memberikan sesuatu
yang banyak digunakan untuk
sebagai. (d) Gerak Tarik Tangan,
menyambut tamu agung dengan
gerak ini bermakna kegembiraan
eksplorasi gerak dan music yang
pemuda pemudi masyarakat
ekspresif, dinamis dan estetis.
Banten. (e) Gerak Mincid, gerak ini
Tarian ini menggambarkan
bermakna kelincahan masyarakat
keceriaan muda mudi Banten yang
Banten. Dan ada 16 Gerak di dalam
bernuansa islami, karya tari ini
Koreografi Tari Marhaban Nong
merupakan daya peseona sendiri
Sari yang tergolong kedalam
pada wajah Provinsi Banten.
berbagai macam-macam gerak
maknawi, gerak murni dan locomotion (berpindah tempat).

Rangakain koreografi pada 2. Pure Movemonet (gerak


Tari Marhaban. Gerak Tari Marhaban murni) yaitu: gerak rudat 1,
ini bisa dikembangkan kembali oleh gerak rudat 2, motif gerak
penari maupun pencipta tari, pada tepuk tangan, gerak tarik
dasarnya pencipta/penari bisa tangan, dan gerak jentikan
menambahkan beberapa gerak tangan.
tertentu karena pada gerak ini tidak 3. Gesture (Gerak Maknawi)
dipatok, pada gerak Tari Marhaban yaitu: gerak salam, gerak
terdapat gerak pencak silat dan nama- tasbih, gerak tonjok tangan
nama geraknya sesuai dengan satu, gerak pasang, gerak
Provinsi Banten. tapok rebana, dan gerak pukul
bedug.
Berikut ragam gerak Tari
Marhaban berdasarkan kategorinya: Untuk suatu
pertunjukan tentunya tidak lepas
1. Locomotion (Gerak berpindah
dari rias dan busana. Dalam rias
tempat) yaitu: gerak nangkis,
dan busana tari, selalu terkait
gerak ngaturan, gerak mincid,
dengan tema tari yang
gerak tepak bahu dan gerak
dibawakannya, jika tata rias dan
tangkis.
busana dirancang dengan tepat
maka dengan melihat aspek ini
saja mungkin kita akandapat saja agar tidak terlihat pucat saat
memahami tema atau karakter berada di atas panggung.
tarinya. Rias pada Tari Marhaban
Rias adalah untuk termasuk kedalam Corrective
menampilkan watak tertentu bagi Makeup untuk penari wanita
seseorang aktor dan aktris di dengan bentuk riasnnya, yaitu
panggung. Rias wajah karakter Foundation, bedak tabur, bedak
dimaksudkan untuk membantu padat, alis berbentuk bulan spasi,
aktor menggambarkan suatu peran pipi memakai blas on, mata
dengan membuat wajahnya dan memakai scotch, eye shadow, dan
mukanya menyerupai muka bulu mata. Tata rias tari
peranan watak yang akan Marhaban yang bertujuan untuk
dimainkan. Adapun kegunaan dari mempercantik penari untuk
tata rias adalah membantu untuk kebutuhan penampilan panggung,
mempertebal, mempertajam dan riasnya pun disesuaikan untuk
memperjelas garis-garis muka kebutuhan pentas. Sedangkan
atau bahkan sebaliknya yaitu penari pria hanya menggunakan
mempertipis, memperluas dan bedak padat saja, karena pada
mengurangi garis-garis muka disaat dipanggung agar tidak
yang dituutpi atau dihilangkan. terlihat pucat.
Agar menghasilkan suatu riasan Dalam tari Marhaban
yang sesuai dengan keperluan bukan merupakan rias pertunjukan
maupun konsep dengan karekter lincah karena
Rias dalam sebuah tarian tarian ini mendeskripsikan akan
mempunyai kedudukan yang suatu keceriaan masyarakat
penting pula dalam membantu Provinsi Banten dalam
memperkuat karakter serta menyambut tamu yang
mempercantik penari. Rias yang berkunjung.
digunakan pada tari Marhaban Busana tari juga turut
adalah cantik untuk para penari memancarkan keindahan tari,
wanita, sedangkan untuk penari karena adanya kesatuan yang
pria hanya memakai sedikit bedak serasi antara busana dan
tarian.Busana tari merupakan
bagian yang intim dari si penari, menggunakan celana panjang dan
dapat menyamarkan atau baju takwa, sarung dan ikat
meningkatkan keserasian badan kepala. Warna yang dipilih oleh
dan dapat pula merupakan bantuan Siti Fatma Sari selaku pencipta tari
yang nyata kepada si penari. yaitu identik dengan warna abu,
karena dengan warna abu
Busana berkaitan erat
melambangkan kesederhanaan
dengan tarian yang akan
masyarakat Provinsi Banten.
dibawakan. Oleh sebab itu busana
mempunyai fungsi tertentu untuk Motto dari Provinsi banten
menunjang ekspresi suatu tarian. adalah Iman dan Taqwa, sehingga
Fungsi busana yang baik bukan dalam konsep tarian ini
sekedar berguna sebagai penutup mengedepankan nilai
tubuh penari, tetapi merupakan kereligiusnya. Busana yang
pendukung desain keruangan yang digunakan pada Tari Marhaban
melekat pada tubuh penari. Busana berasal dari busana yang
atau kostum tari mengandung digunakan masyarakat Banten
elemen-elemen wujud garis, dengan mengapdosi jenis, bentuk,
warna, kualitas tekstur dan model dan pemakaiannya
dekorasi. Bahkan kostum juga bernuansa religi.
berfungsi untuk mendukung isi 2. Pelestarian Tari Marhaban
atau tema. Sebagai Tari Kreasi Baru Yang
Kostum yang digunakan Mencirikan Identitas Provinsi
pada tari Marhaban disesuaikan Banten
untuk kebutuhan pentas atau Tari Marhaban diadakan
pertunjukan yaitu menggunakan atau dilaksanakan didalam
kebaya lengan panjang, manset ruangan maupun diluar ruangan.
panjang dan sinjang tetapi untuk Tidak ada ketentuan atau syarat
kostumnya bisa sesuai dengan khusus mengenai tempat
permintaan yang mengundang pertunjukan, hal ini tergantung
seperti acara pernikahan, khitanan, pada yang mengundangnya.
syukura, dll. Untuk hiasan kepala Tempat pertunjukan Tari
menggunakan kerudung dan bros. Marhaban secara garis besar
Sedangkan untuk penari pria dibagi tiga yaitu posisi samping
atau belakang pentas adalah melibatkan langsung para penari,
tempat para nayaga atau pemain pencipta tari pemusik dan
musik, tempat penari terletak musiknya. Tahap ketiga adalah
didepan, tempat penonton tahap terakhir atau tahap finishing.
biasanya berada dipaling depan Dalam tahap ini, musik
mengahdap kearah penari. disesuaikan dengan gerak
kemudian diserasikan pula dengan
Iringan musik akan
gerak penari.
menghasilkan suara yang luar
biasa, baik terhadap bunyi, ritme, Dalam tari Marhaban
maupun harmoni yang dimana iringan musik yang digunakan
masih menggunakan batasan adalah iringan musik hidup.
seperti garis berirama sebagai Iringan musik hidup yang
ruang dan ritme sebagai waktu. digunakan ialah alat musik rudat.
Sehingga jenis musik apapun Rudat adalah alat musik
pasti akan selalu memperhatikan tradisional khas Banten yang
ritme yang biasanya digunakan terbuat dari kulit hewan. Nama
pada instrument perkusi atau alat alat-alat rudat disebut waditra,
pukul dan alat musik pentatonis waditra yang digunakan dalam
misalnya gamelan, calung dan seni rudat terdiri dari ketimpring,
sebagainya tojo, nganak, gendrung, jidor dan
dikolaborasikan dengan alat musik
Lagu yang dipakai dalam
yang dibawakan oleh penari yang
iringan tari Marhaban diadaptasi
dijadikan properti. Properti adalah
dari sholawat dari Banten.
alat bantu yang digunakan oelh
Pembuatan iringan tari Marhaban
penari untuk mendukung agar
terdiri dari beberapa tahap. Tahap
maksud dari gerak tersampaikan
pertama yaitu pencari ide musik.
kepada penonton. Properti yang
Pencarian ide musik ini dilakukan
digunakan pada tari Marhaban
saat Siti fatma Sari menjelaskan
yaitu rebana, penakol dan bedug.
tentang tarian yang digarapnya
Properti yang digunakan pada tari
kepada beliau. Tahap kedua adalah
Marhaban yaitu rebana, penakol
penyesuaian dan perangkaian lagu
dan bedug.
dan gerak. Tahap ini dilakuakan
pada saat proses latihan yang
Secara struktur penari, Marhaban sebagai Tari Kreasi
pemusik dan gerak Tari Marhaban yang mencirikan Provinsi Banten
sangat mencirikan identitas dan ada juga video yang sudah
Provinsi Banten mulai dari diunggah kedalam youtube agar
kesenian rudatnya, pencak silat siapapun dapat melihat,
khas Banten dan kostum-kostum mempelajari dan melestarikan Tari
yang bernuansa islami sesuai Marhaban sebagai tari kreasi yang
dengan motto Provinsi Banten mencirikan Provinsi Banten
yaitu Iman dan Taqwa. Dan dalam KESIMPULAN
konsep tarian ini mengedepankan
Tari Marhaban merupakan
nilai religiusnya.
tari kreasi baru yang diciptakan oleh
Dalam pelestarian Tari Siti Fatma Sari, S.Pd pada tahun
Marhaban ini sendiri generasi- 2006, adapun tari Marhaban ini
generasi muda sudah sebagian menggambarkan keceriann pemuda
mempelajarinya di ekstrakurikuler pemudi Banten.
sekolah, untuk acara
Dalam hal itu hati Ibu Siti
penyambutan, pentas seni sekolah,
Fatmasari, S.Pd. merasa tergugah
acara penyambutan untuk
untuk menciptakan sebuah karya tari
perpisahan disekolah, bisa juga di
yang dapat menunjukakan identitas
acara-acara pernikahan untuk
Banten. Untuk pemberian nama tarian
penyambutan.
tersebut. Tarian tersebut diberi judul
Ibu Siti Fatmasari pun Marhaban. Marhaban itu sendiri yang
sudah mengajarkan tarian ini ke berarti selamat datang yang berfungsi
beberapa muridnya sehingga sebagai tarian selamat datang untuk
murid tersebut dapat melanjutkan menyambut tamu agung atau acara
pelestarian tarian tersebut untuk di ceremony lainnya.
pelajari kembali agar tarian ini
Terciptanya tari Marhaban
tidak hilang dan akan terus
berawal dari hasil pemikiran
dilestarikan.
koreografer untuk menambah ragam
Untuk dokumentasinya ibu seni kepada masyarakat provinsi
Siti Fatmasari mempunyai Banten khususnya Kota Serang dan
dokumentasi pribadi untuk terus sekitarnya. Tari Marhaban juga
mengingat dan menyimpan Tari
tercipta atas banyaknya permintaan Tarian ini merupakan salah
penyajian tari khas Banten dan satu bentuk tari persembahan selamat
Banten merupakan Provinsi baru datang yang banyak digunakan untuk
yang belum banyak memiliki menyambut tamu agung dengan
penyajian tari kerasi baru yang eksplorasi gerak dan musik yang
mencirikan identitas Banten. Melihat ekspresif, dinamis dan estetis. Tarian
pentingnya pelestarian budaya asli ini mengambarkan keceriaan muda
Banten, perlu dilakukan suatu mudi banten yang bernuasa islami,
pengembangan warna baru berupa karya tari ini merupakan daya pesona
seni kerasi baru yang berakar dari tersendiri pada wajah Provinsi
seni pencak silat, rudat, terbang gede, Banten.
patingtung dan tari rampak bedug. Ragam gerak Tari Marhaban
Tari Marhaban merupakan berdasarkan kategorinya terbagi
maskot di sanggar Nongsari karena menjadi tiga, yaitu: Locomotion
dengan tarian ini masyarakat Serang (gerak berpindah tempat), Pure
dan sekitarnya mengetahui adanya Movement (Gerak murni) dan
sanggar kesenian khusunya seni tari Gesture (gerak maknawi).
yang berada di kota Serang. Ternyata Rias pada Tari Marhaban
tarian ini mendapatkan respon dan termasuk kedalam Corrective
aperesiasi yang baik di masyarakat, Makeup untuk penari wanita dengan
sehingga menghasilkan berbagai bentuk riasnnya, yaitu Foundation,
penghargaan dan tawaran untuk bedak tabur, bedak padat, alis
tampil di berbagai acara. berbentuk bulan spasi, pipi memakai
blas on, mata memakai scotch, eye
shadow, dan bulu mata. Tata rias tari
Marhaban yang bertujuan untuk
mempercantik penari untuk
kebutuhan penampilan panggung,
riasnya pun disesuaikan untuk
kebutuhan pentas. Sedangkan penari
pria hanya menggunakan bedak padat
saja, karena pada disaat dipanggung
agar tidak terlihat pucat.
Dalam pelestarian Tari
Marhaban ini sendiri generasi-
Kostum yang digunakan pada
generasi muda sudah sebagian
tari Marhaban disesuaikan untuk
mempelajarinya di ekstrakurikuler
kebutuhan pentas atau pertunjukan
sekolah, untuk acara
yaitu menggunakan kebaya lengan
penyambutan, pentas seni sekolah,
panjang, manset panjang dan
acara penyambutan untuk
sinjang tetapi untuk kostumnya
perpisahan disekolah, bisa juga di
bisa sesuai dengan permintaan
acara-acara pernikahan untuk
yang mengundang seperti acara
penyambutan. Ibu Siti Fatmasari
pernikahan, khitanan, syukura, dll.
pun sudah mengajarkan tarian ini
Untuk hiasan kepala menggunakan
ke beberapa muridnya sehingga
kerudung dan bros. Sedangkan
murid tersebut dapat melanjutkan
untuk penari pria menggunakan
pelestarian tarian tersebut untuk di
celana panjang dan baju takwa,
pelajari kembali agar tarian ini
sarung dan ikat kepala. Warna
tidak hilang dan akan terus
yang dipilih oleh Siti Fatma Sari
dilestarikan.
selaku pencipta tari yaitu identik
dengan warna abu, karena dengan
warna abu melambangkan
kesederhanaan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Provinsi Banten

Lagu yang dipakai dalam iringan


https://sanggarnongsari.wordpress.
tari Marhaban diadaptasi dari
com diakses pada tanggal 25 April
sholawat dari Banten. iringan
2020 pukul 13.20 WIB
musik yang digunakan adalah
iringan musik hidup. Iringan https://ejournal.upi.edu diakses
musik hidup yang digunakan ialah pada tanggal 27 April 2020 pukul
alat musik rudat. Properti yang 22.10 WIB
digunakan pada tari Marhaban https://www.neliti.com diaksed
yaitu rebana, penakol dan bedug. pada tanggal 1 Mei 2020 pukul
Properti yang digunakan pada tari 20.18 WIB
Marhaban yaitu rebana, penakol
dan bedug.

Anda mungkin juga menyukai