Role Play Kasus Perilaku Korupsi Yang Disebabkan Oleh Faktor Internal Atau Faktor Eksternal Di Lingkungan Kampus Kelompok 4
Role Play Kasus Perilaku Korupsi Yang Disebabkan Oleh Faktor Internal Atau Faktor Eksternal Di Lingkungan Kampus Kelompok 4
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
MATA KULIAH:
PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI
DOSEN PEMBIMBING:
SUKARJO, S.Sos.,M.Kes.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Role play
Kasus Perilaku Korupsi yang Disebabkan Oleh Faktor Internal dan Faktor
Eksternal di Lingkungan Kampus” . Kami akan menyajikan makalah kami secara
sederhana agar dapat mudah di pahami.
Sekian kata pengantar dari kami apabila ada kata yang salah kami mohon
maaf. Sekali lagi kami mengatakan kami sangat berharap saran dan kritik agar
kami dapat menjadi lebih baik lagi.
Terima Kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi adalah salah satu masalah dan tantangan besar yang dihadapi oleh
Faktor internal penyebab korupsi dari diri pribadi sedang faktor eksternal
adalah faktor penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar. Faktor
internal terdiri aspek moral, aspek sikap atau perilaku dan aspek sosial. Faktor
eksternal dilacak dari aspek ekonomi, aspek politis, aspek manajemen dan
organisasi, aspek hukum dan lemahnya penegakkan hukum, serta aspek social
Korupsi tidak hanya berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja. Korupsi
menimbulkan efek domino yang meluas terhadap eksistensi bangsa dan negara.
Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat, khususnya dalam sisi
efek negative bagi perekonomian secara umum. Salah satu upaya jangka panjang
1
korupsi dini kepada kalangan generasi muda sekarang khususnya mahasiswa di
mudah mendidik dan memengaruhi generasi muda supaya tidak melakukan tindak
pidana korupsi sebelum mereka lebih dulu dipengaruhi oleh “budaya” korupsi dari
generasi pendahulunya.
B. Rumusan Masalah
faktor eksternal?
C. Tujuan
kampus
korupsi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Korupsi
Kartono, korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan
korupsi merupakan perbuatan curang yang merugikan Negara dan masyarakat luas
Banyak para ahli yang mencoba merumuskan korupsi, yang jka dilihat dari
struktrur bahasa dan cara penyampaiannya yang berbeda, tetapi pada hakekatnya
mempunyai makna yang sama. Kartono (1983) memberi batasan korupsi sebagi
tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk
merupakan gejala salah pakai dan salah urus dari kekuasaan, demi keuntungan
yang dimiliki oleh pejabat atau pegawai demi kepentingan pribadi dengan
3
(dalam Lubis, 1970) menyatakan bahwa seorang pejabat dikatakan melakukan
Wertheim menambahkan bahwa balas jasa dari pihak ketiga yang diterima atau
diminta oleh seorang pejabat untuk diteruskan kepada keluarganya atau partainya/
juga dapat dianggap sebagai korupsi. Dalam keadaan yang demikian, jelas bahwa
ciri yang paling menonjol di dalam korupsi adalah tingkah laku pejabat yang
alasan utama untuk bolos kuliah tentunya karena hal-hal yang berkaitan
dengan masalah organisasi, entah itu rapat atau harus turun aksi ke jalan.
Adalagi alasan mahasiswa bolos yang merupakan satu hal yang lumrah
karena bukan kehendak dari mahasiswa yang bersangkutan, yaitu sakit atau
terkena musibah. Selain itu, rasa bosan terhadap salah satu mata kuliah dan
4
cara penjelasan dosen yang kurang menarik pun menjadi alasan ampuh yang
Sifat malas ini dapat timbul apabila dosen yang mengajar seringkali
tidak masuk, bangun kesiangan, hingga jarak tempuh dari rumah ke kampus
itu malas. Rasa malas inilah yang dapat membawanya kepada Korupsi.
Belum lagi ditambah dengan ‘’Budaya Titip Absen’’ bagi mahasiswa yang
bolos. Satu hal sederhana yang bisa menghilangkan nilai kejujuran dalam
mahasiswa yang bolos kuliah sampai titip absen sudah bisa digolongkan
sebagai koruptor.
yang sederhana itu akan mudah kita jumpai di setiap kampus pada saat
membuat catatan kecil untuk menjawab soal ujian. Alasan kuat mengapa para
kaum intelektual itu menyontek tidak lain karena kurang atau malas belajar.
5
Meskipun ia penuh kesibukan atau kerja sambil kuliah. Jadilah ia tidak
mampu menjawab soal ujian. Memang betul ada beberapa soal yang sangat
sulit dijawab, tetapi bukan berarti soal ujian itu sulit semuanya.
mau mencontek meskipun nilainya lebih rendah dari temannya yang lain.Lagi
pula, nilai mahasiwa tidak mutlak ditentukan dari hasil ujian pad saat itu. Ada
3. Plagiat Tugas
dapat melihat, khususnya pada kalangan akademik. Mulai dari pelajar SMP,
SMA, sampai mahasiswa, kegiatan ini seakan menjadi jalur alternatif bagi
Tanpa disadari kita saat ini lebih suka mengandalkan internet untuk
6
4. Pemakaian uang kas oleh Bendahara untuk kepentingan pribadi
dengan baik. Akan tetapi, tidak sedikit dari mereka yang justru
mendorong korupsi oleh bendahara yaitu faktor internal atau faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dirinya sendiri untuk
kebutuhan hidup yang mendesak, sifat tamak dan rakus, dan moral yang
kurang kuat. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan kampus yang dapat dibagi
ke dalam dua wilayah, yaitu: untuk individu mahasiswanya sendiri, dan untuk
dapat mencegah agar dirinya sendiri tidak akan berperilaku koruptif dan tidak
kemahasiswaan kampus untuk tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi serta
menciptakan lingkungan kampus bebas korupsi. Hal ini terutama dimulai dari
sendiri bahwa mereka tidak boleh melakukan tindakan korupsi walaupun itu
7
absen kepada teman jika tidak masuk atau memberikan uang suap kepada para
tersebut kelihatan sepele tetapi berdampak fatal pada pola pikir dan dikhawatirkan
akan menjadi kebiasaan bahkan yang lebih parah adalah menjadi sebuah karakter.
yang diestimasikan dari pihak kampus kepada calon mahasiswa maka perlu bagi
yang jelas dan hal lainnya. Jadi posisi mahasiswa di sini adalah sebagai
Dengan adanya kesadaran serta komitmen dari diri sendiri dan sebagai
pihak pengontrol kebijakan internal kampus maka bisa menekan jumlah pelaku
lingkungan kampus adalah mahasiswa bisa membuat koperasi atau kantin jujur.
Tindakan ini diharapkan agar lebih mengetahui secara jelas signifikansi resiko
diskusi atau seminar mengenai bahaya korupsi. Selain itu organisasi atau
komunitas ini mampu menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan internal kampus.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
semua lapisan masyarakat. Mahasiswa adalah salah satu bagian masyarakat yang
semaksimal mungkin.
B. Saran
dari keluarga.
9
pikir yang lebih diplomatis menjadikan mereka agen perubahan
memberantas korupsi.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://tugaskuliahghofur.blogspot.com/2014/11/makalah-peran-mahasiswa-
September 2019
https://munajathati.wordpress.com/2012/05/19/peran-dan-upaya-mahasiswa-
11