2089-7669
ABSTRACT
63
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
tahun 2016 diperoleh hasil p value penting dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini
sebesar 0,000 yang artinya p value < menurut Alamatsier (2004) sesuai
0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, dengan fungsi masing-masing dalam
yang artinya konsumsi nugget tempe tubuh, maka pengaruh yang
kedelai efektif terhadap kenaikan berat disebabkan terhadap pertumbuhan
badan balita gizi kurang di wilayah anak batita gizi kurang sangat
kerja Tlogomulyo Kabupaten bermakna dalam hal ini hal ini terlihat
Temanggung tahun 2016. Hasil dari pengaruhnya lebih baik terhadap
penelitian ini sama dengan hasil berat badan. Zat gizi mikro yang
penelitian Ardiana (2011) yang berperanan penting dalam proses
menunjukkan ada pengaruh pertumbuhan adalah fosfor, kalsium
pemberian tahu-tempe terhadap seng, di mana peranannya bukan saja
peningkatan berat badan bayi disebabkan karena efeknya pada
penderita gizi buruk. Pemberian tahu reflikasi sel dan metabolisme asam
tempe dapat meningkatkan berat nukleat, tetapi juga karena seng
badan balita gizi buruk menurut berperan sebagai mediator dari
Ardiana (2011) karena tahu dan aktifitas hormon pertumbuhan. Selain
tempe merupakan makanan itu seng juga berperan sebagai
tradisional Indonesia yang mediator potensial pertahanan tubuh
mengandung protein nabati. Protein terhadap infeksi dan mempunyai
dapat digunakan untuk menyediakan fungsi fisiologis pada pengecapan dan
energi, tetapi karena peranan protein nafsu makan. Kekurangan seng dalam
yang esensial dalam pertumbuhan, waktu yang singkat pada anak balita
pemeliharaan, dan perbaikan, maka mengakibatkan penurunan nafsu
kalori yang cukup harus disediakan makan, sedangkan dampak jangka
dalam diet dari sumber nonprotein. panjangnya akan terjadi gangguan
Protein dihemat sebagai sumber pertumbuhan dan perkembangan,
energi ketika ada karbohidrat yang termasuk mineral mikro lainnya.
cukup dalam diet untuk memenuhi Hasil penelitian ini yang juga
kebutuhan energi tubuh. menunjukkan konsumsi nugget tempe
Hasil penelitian Gultom (2013) juga kedelai efektif terhadap kenaikan berat
menunjukkan ada perbedaan yang badan balita gizi kurang. Hal ini sesuai
bermakna antara rata-rata berat badan dengan pendapat Atmarita (2005)
sebelum intervensi dan sesudah bahwa untuk mengatasi balita dengan
intervensi pada kelompok yang gizi kurang salah satunya dengan cara
mendapatkan perlakuan cookies memenuhi konsumsi makanan setiap
substitusi tepung tempe Standar hari sehingga asupan gizi terpenuhi,
Nasional Indonesia (SNI) sebanyak upaya untuk meningkatkan berat
100 gr atau 21 keping yang badan balita adalah dengan pemberian
menyumbangkan energi 468,450 kkal PMT yang mengandung tinggi protein,
dan protein 6,69 gr. Pemberian salah satu jenis PMT yang memenuhi
cookies substitusi tepung tempe kebutuhan tersebut adalah dengan
menurut hasil penelitian Gultom (2013) pemberian olahan tempe kedelai, agar
dapat meningkatkan berat badan balita olahan tempe kedelai tersebut bisa
karena cookies tempe mengandung terkonsumsi secara maksimal,
zat gizi mikro dan makro yang sangat kemudian kita modifikasi menjadi
68
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
bentuk nugget, dengan penyajian lain protein nabati. Tahu dan tempe
diharapkan balita menjadi tertarik merupakan makanan tradisional
sehingga mempunyai kemauan untuk Indonesia yang mengandung protein
mengkonsumsinya. nabati. Bahan makanan dalam
Nugget tempe kedelai merupakan piramida Bahan Makanan
produk olahan dalam bentuk beku dikelompokkan menjadi empat
yang bersifat siap untuk dimasak, kelompok yaitu kelompok warna hijau,
Berdasarkan hasil penelitian Novelina kuning,jingga dan merah. Protein
tentang Meningkatkan Nilai Tambah termasuk dalam kelompok jingga, yang
Produk Tempe Dengan Diverifikasi menjadi sumber bahan pembangun
Produk Menjadi Nugget. Kandungan untuk perbaikan jaringan tubuh,
gizi yang ada dalam Nugget tempe pertumbuhan dan metabolesme.
setelah melalui proses pengolahan Kandungan protein pada tempe adalah
tidak mengurangi nilai gizinya, bahkan 20,8 mg per 100 gr. Kebutuhan protein
lebih bergizi karena mengandung bagi balita adalah 10-15% dari total
protein tinggi dan rendah lemak. Mutu energi (Herqutanto, 2014). Protein
protein ditentukan oleh jenis dan yang dimakan sehari-hari menurut
proporsi asam amino yang Pudjiadi (2005) terdiri dari 20 macam
dikandungnya. Protein komplit atau asam amino yang setelah dicerna dan
protein dengan nilai biologi tinggi atau diserap digunakan untuk sintesis
bermutu tinggi adalah protein yang protein sel, protein fungsional seperti
mengandung semua jenis asam amino hormon dan enzim, dan protein
esensial dalam proporsi yang sesuai pengangkut seperti transferrin. Asam-
untuk keperluan pertumbuhan asam amino lainnya yang tidak
(Almatsier,2005). termasuk esensial disebut asam amino
Menurut Joe (2011) komposisi gizi non-esensial. Asam amino yang
tempe, baik kadar protein, lemak dan berlebihan tidak dapat disimpan,
karbohidratnya mudah dicerna di melainkan diubah menjadi energi atau
dalam tubuh, karena adanya enzim dikonversi menjadi karbohidrat atau
pencernaan yang dihasilkan oleh lemak.
kapang tempe. Sehingga sangat baik Fungsi protein bagi tubuh manusia
untuk diberikan kepada segala yang paling utama menurut
kelompok umur. Selama proses Sediaoetama (2003) adalah untuk
fermentasi terdapat tedensi pembentukan sel-sel pada tubuh, dan
peningkatan derajat ketidakjenuhan protein akan menjadi makanan otot
terhadap lemak, sehingga asam lemak supaya dapat tumbuh dan
PUFA (polyunsaturated fatty acids) berkembang sehingga jika otot
meningkat jumlahnya yang akan terpenuhi oleh protein maka otot akan
mengakibatkan penurunan terhadap terpelihara dengan baik. Protein juga
kandungan kolesterol serum sehingga membantu metabolisme glukosa
dapat menetralkan efek negatif dalam tubuh, sehingga dapat
kolesterol dalam tubuh. membantu meningkatkan
Tercukupinya kebutuhan protein pembentukan sel-sel pada tubuh.
menjadi salah satu alternatif cara Pemberian nugget tempe kedelai
menekan kasus gizi kurang. Protein pada penelitian ini pada prinsipnya
tersedia dalam protein hewani dan adalah memberikan konsumsi protein
69
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
71
JURNAL KEBIDANAN Vol. 6 No.12 April 2017 ISSN.2089-7669
72