KAATTAA PEENNG
GAAN
NTTA
ARR
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari semua pihak
hingga terselesaikannya laporan ini.
KATA PENGANTAR i
LAPORAN PENDAHULUAN
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012
DAAFFTTAARR ISSII
BAB 1 PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ii
LAPORAN PENDAHULUAN
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012
DAFTAR ISI iv
LAPORAN PENDAHULUAN
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012
LAMPIRAN .....................................................................
DAFTAR ISI v
LAPORAN PENDAHULUAN
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012
BAB 1
PENDAHULUAN
1 . 1 . L A T A R B E L AK AN G
RTH adalah area memanjang/ jalur dan/ atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang
tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Dasar pemikiran
ruang terbuka hijau sangat dibutuhkan dikarenakan beberapa alasan,
antara lain sebagai berikut:
Kuantitas dan kualitas ruang publik dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
perkotaan makin menurun dari tahun ke tahun. Saat ini luas RTH
perkotaan rata-rata hanya 10% dan rasio per kapita hanya 0.45-0.55
m2/kapita.
d) Ruang terbuka hijau baik yang merupakan ruang terbuka hijau public
dan atau ruang terbuka hijau privat pada kawasan pusat pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya sampai saat ini belum dilakukan proses
perencanaan secara detail.
1 . 2 . M A K S U D, T U J UAN , DA N S AS A R A N
1.2.1. Maksud
Maksud dari kegiatan penyusunan Master Plan RTH di Kawasan Ibu Kota
Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai panduan dalam proses
pengembangan ruang terbuka hijau yang nyaman dan berkelanjutan yang
selaras dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
1.2.2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan penyusunan Master Plan RTH di Kawasan Ibu Kota
Kabupaten Tasikmalaya adalah :
1.2.3. Sasaran
Adapun sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan penyusunan Master Plan
RTH di Kawasan Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya adalah:
1. Sasaran yang diharapkan dari Pembuatan Master Plan ini adalah agar
tercapainya panduan yang konkrit, detail dan terukur dalam
Pengembangan RTH dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.
1 . 3 . R U A N G L I N GK U P
1.3.1. Lingkup Wilayah
1 . 5 . D A S A R HU K U M
a. Undang undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, beserta peraturan turunannya yang terkait,
1 . 6 . K EL U A R A N
A. Pada akhir pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan dapat dihasilkan
Pedoman operasional Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya Perkotaan yang
sekurang-kurangnya berisi :
1 . 7 . J A N G K A W AK T U P E N Y E L E S AI A N K EG I A T A N
Jangka waktu pelaksanaan penyusunan Master Plan RTH di Kawasan Ibu
Kota Kabupaten Tasikmalaya, dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) bulan.
1 . 8 . S I S TE M ATI K A P E M B AH A S AN
Sistematika pembahasan yang dilakukan dalam Laporan Pendahuluan
pekerjaan ” Master Plan RTH di Kawasan Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya”
ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB 2
T
TIIN
NJJA
AUUA
ANNP
PUUS
STTA
AKKA
A
2 . 1 . P R I NS I P M AK RO P E NA T A A N RUANG T E RB UK A
HI J AU K AW AS A N PUSAT P E M E RI NT AH A N
K A B U P AT E N T AS I K M A L A YA
2.1.1. Prinsip Tata Ruang Dalam Penataan RTH
Dalam konteks RTH sebagai salah satu kawasan dalam Kawasan Pusat
Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang tidak terlepas dari
2) Fungsi Ekologis
1) Prinsip Responsif
Kenyamanan penggunaan;
Rileksasi;
Keterlibatan pasif pemakai;
2) Prinsip Demokratis
Mengakses RTH;
Dalam prinsip ini RTH yang bersifat publik dan privat memuat dan
memberikan makna-makna khusus bagi penggunanya, yaitu:
1) Penggunaan harian
2) Penggunaan berkala
A. Prinsip Kelembagaan
B. Prinsip Pentahapan
anggaran tetapi berdasarkan proses dan target yang akan dicapai yang
terdiri dari 3 (tiga) tahapan utama, yaitu:
1) Tahap perencanaan
Perencanaan dilakukan dalam berbagai skala dari rencana yang
bersifat umum dan terkait dengan tata ruang Kawasan Pusat
Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya, hingga perencanaan
pada skala satu jenis RTH kedalam gambar detail pelaksanaan.
2) Tahap pelaksanaan
Setiap tahapan pelaksanaan penataan RTH harus dilengkapi
dengan dokumen teknis dan administratif perencanaan, serta
telah mendapat persetujuan dari pihak-pihak pengambil
keputusan.
2 . 2. P R I N S I P M I K R O P E N A T A A N R U A N G T E R B U K A H I J A U
K A W AS A N P U SA T P E M E RI NT AH A N K A BU P A T E N
T A S I K M A L A YA
2.2.1. Prinsip Bentuk Dan Jenis Ruang Terbuka Hijau
A. Prinsip Bentuk
Cluster bisa berbentuk bulat, persegi dan bentuk lain yang dinamis.
Ruang ini terbentuk akibat penataan massa bangunan di sekitar
ruang terbuka, sehingga pola penataan ruang ini dipengaruhi oleh
massa bangunan yang ada di sekitarnya.
2) Koridor (linier)
3) RTH buatan
Vegetasi dan ruang terbuka yang ada bisa menjadi bagian
kawasan terbangun dari Kawasan Pusat Pemerintahan
A. Tanaman/ Vegetasi
2) Berdasarkan Fungsi
B. Landscape Furniture
Menjadi pengarah.
1) Tempat duduk
2) Peneduh
Mudah dikenali.
3) Rambu-rambu (signage)
b) Zona identifikasi
c) Zona pedestrian
d) Zona kendaraan
4) Penerangan
C. Perkerasan
3) Plaza
4) Parkir
BAB 3
GAMBARAN UMUM WILAYAH
PERENCANAAN
3. 1. G A M B A R A N U M U M W I L A Y A H KA B U P A T E N
T A S I K M A L A YA
3.1.1. LETAK GEOGRAFIS DAN BATAS ADMINISTRATIF
Secara geografis Kabupaten Tasikmalaya terletak di sebelah Tenggara
Propinsi Jawa Barat, dan secara astronomis terletak antara 107º 54’ 10” BT
- 108º 26’ 42” BT dan 7º 02’ 29” LS - 7º 49’ 08” LS dengan jarak
membentang Utara Selatan sepanjang 75 Km dan arah Barat Timur 56,25
Km. Luas keseluruhan sebesar 271.251,71 Ha.
Lintang Bujur
Batas Ketinggian
Utara Selatan Barat Timur
1 2 3 4 5 6
Daerah 0 s/d 2.000 Kabupaten Samudera Kabupaten Kabupaten
Ciamis, Kota Indenesia Garut Ciamis
Tasik
malaya dan
Kabupaten
Majalengka
275,00
250,00
225,00
200,00
175,00
150,00
125,00
100,00
75,00
50,00
25,00
Manonjaya
Mangunreja
Sukaresik
Cikalong
Bantarkalong
Tanjungjaya
Sukaraja
Karangjaya
Gunungtanjung
Sukarame
Padakembang
Sukaratu
Cisayong
Sukahening
Cikatomas
Jatiwaras
Jamanis
Cipatujah
Karangnunggal
Pancatengah
Cibalong
Parungponteng
Bojongasih
Culamega
Taraju
Salawu
Puspahiang
Salopa
Singaparna
Cigalontang
Leuwisari
Sariwangi
Rajapolah
Ciawi
Kadipaten
Pagerageung
Bojonggambir
Sodonghilir
Cineam
Jumlah
No. Nama Kecamatan Nama Desa
Desa
1 Cipatujah Ciheras, Cipanas, Ciandum, Cipatujah,
Sindangkerta, Cikawungading, Kertasari,
15
Padawaras, Darawati, Bantarkalong, Tobongjaya,
Nangelasari, Nagrog, Pameutingan, Sukahurip.
2 Karangnunggal Cidadap, Kujang, Sarimukti, Ciawi, Cikapinis,
Cikupa, Karangnunggal, Karangmekar, Cibatuireng,
14
Cibatu, Sukawangun, Cintawangi, Cikukulu,
Sarimanggu.
3 Cikalong Mandalajaya, Cikalong, Cikancra, Tonjongsari,
Singkir, Panyiaran, Cibeber, Cidadali, Kubangsari, 13
Cikadu, Sindangjaya, Kalapagenep, Cimanuk
4 Pancatengah Margaluyu, Cibuniasih, Pangliaran, Pancawangi,
Jayamukti, Tonjong, Cibongas, Cikawung, Tawang, 11
Mekarsari, Neglasari
5 Cikatomas Gunungsari, Cilumba, Linggalaksana, Pakemitan,
Cogreg, Lengkongbarang, Tanjungbarang, Cayur, 9
Sindangasih
6 Cibalong Eureunpalay, Setiawaras, Cisempur, Parung,
6
Cibalong, Singajaya
7 Parungponteng Karyabakti, Cigunung, Cibungur, Parungponteng,
8
Girikencana, Barumekar, Cibanteng, Burujuljaya
8 Bantarkalong Sirnagalih, Simpang, Hegarwangi, Wangunsari,
8
Pamijahan, Parakanhonje, Sukamaju, Wakap
Jumlah
No. Nama Kecamatan Nama Desa
Desa
9 Bojongasih Girijaya, Bojongasih, Sindangsari, Cikadongdong,
6
Mertajaya, Toblongan
10 Culamega Bojongsari, Cintabodas, Cikupa, Cipicung,
5
Mekarlaksana
11 Bojonggambir Campakasari, Bojongkapol, Wandasari,
Pedangkamulyan, Kertanegla, Bojonggambir, 10
Mangkonjaya, Ciroyom, Purwaraharja, Girimukti
12 Sodonghilir Cukangjayaguna, Sukabakti, Parumasan,
Sepatnunggal, Raksajaya, Sodonghilir,
12
Cukangkawung, Cikalong, Cipaingeun, Pakalongan
Leuwidulang, Muncang
13 Taraju Banyuasih, Taraju, Raksasari, Singasari, Cikubang,
9
Deudeul, Kertaraharja, Purwarahayu, Pager Alam
14 Salawu Sukarasa, Jahiang, Sundawenang, Kawungsari,
Tenjowaringin, Kutawaringin, Tanjungsari,
12
Neglasari, Karangmukti, Salawu, Margalaksana,
Serang
15 Puspahiang Mandalasari, Sukasari, Puspasari, Puspahiang,
8
Pusparahayu, Luyubakti, Cimanggu, Puspajaya
16 Tanjungjaya Cikeusal, Sukanagara, Sukasenang, Tanjungjaya,
7
Cintajaya, Cibalanarik, Cilolohan
17 Sukaraja Mekarjaya, Sirnajaya, Janggala, Sukapura,
Tarunajaya, Leuwibudah, Linggaraja, 8
Margalaksana
18 Salopa Mandalahayu, Karyamandala, Mulyasari,
Tanjungsari, Mandalaguna, Kawitan, 9
Mandalawangi, Banjarwaringin, Karyawangi
19 Jatiwaras Mandalamekar, Kersagalih, Ciwarak, Papayan,
Jatiwaras, Neglasari, Kaputihan, Setiawangi, 11
Sukakerta, Kertaraharja, Mandalahurip
20 Cineam Cisarua, Pasirmukti, Cikondang, Cijulang,
Nagaratengah, Ciampanan, Cineam, Madiasari, 10
Rajadatu, Ancol
21 Karangjaya Citalahab, Sirnajaya, Karangjaya, Karanglayung 4
22 Manonjaya Batusumur, Cihaur, Pasirpanjang, Kalimanggis,
Cibeber, Gunajaya, Margahayu, Kamulyan, 12
Manonjaya, Margaluyu, Cilangkap, Pasirbatang
23 Gunungtanjung Cinunjang,Malatisuka, Giriwangi, Jatijaya,
7
Gunungtanjung, Tanjungsari, Bojongsari
24 Singaparna Sukaasih, Cikunten, Sukaherang, Singasari,
Singaparna, Sukamulya, Cipakat, Cintaraja, Cikunir 10
Cikadongdong
25 Sukarame Sukarapih, Wargakerta, Suka Menak, Sukarame,
6
Sukakarsa, Padasuka
26 Mangunreja Pasirsalam, Sukaluyu, Sukasukur, Salebu,
6
Mangunreja, Margajaya
Jumlah
No. Nama Kecamatan Nama Desa
Desa
27 Cigalontang Sirnagalih, Kersamaju, Tanjungkarang, Nangtang,
Pusparaja, Jayapura, Lengkongjaya, Tenjonagara,
16
Nanggerang, Sukamanah, Sirnaputra, Sirnaraja,
Cigalontang, Puspamukti, Cidugaleun, Parentas
28 Leuwisari Arjasari, Ciawang, Jayamukti, Linggawangi,
7
Linggamulya, Cigadog, Mandalagiri
29 Sariwangi Sirnasari, Linggasirna, Selawangi, Sariwangi,
5
Jayaputra, Jayaratu, Sukamulih, Sukaharja
30 Padakembang Cilampunghilir, Rancapaku, Cisaruni,
8
Padakembang, Mekarjaya
31 Sukaratu Tawangbanteng, Gunungsari, Sukamahi, Sukagalih
8
Indrajaya, Sukaratu, Sinagar, Linggajati
32 Cisayong Santanamekar, Cisayong, Sukajadi, Sukasukur,
Jatihurip, Sukaraharja, Mekarwangi, Nusawangi, 13
Cikadu, Purwasari, Cileuleus, Sukasetia, Sukamukti
33 Sukahening Banyurasa, Banyuresmi, Calingcing, Kudadepa,
7
Sundakerta, Kiarajangkung, Sukahening
34 Rajapolah Rajamandala, Dawagung, Rajapolah,
Manggungjaya, Sukanagalih, Sukaraja,
8
Manggungsari, Tanjungpura
3.1.2. TOPOGRAFI
Tabel 1.5 : LUAS WILAYAH MENURUT KEMIRINGAN PER KECAMATAN TAHUN 2010
Kemiringan (Ha)
No. Kecamatan Jumlah(Ha)
0-8% 8-15% 15-25% 25-40% > 40%
1 Cipatujah 1.039,78 3.718,75 4.780,55 4.369,53 10.556,84 24.465,45
2 Karangnunggal 667,82 4.597,23 2.447,15 2.077,01 4.155,14 13.944,35
Kemiringan (Ha)
No. Kecamatan Jumlah(Ha)
0-8% 8-15% 15-25% 25-40% > 40%
3 Cikalong 973,14 1.109,31 4.394,54 4.210,19 3.374,87 14.062,05
4 Pancatengah 1.221,61 2.695,72 7.636,24 4.681,89 3.761,36 19.996,82
5 Cikatomas 275,64 1.441,56 1.804,14 2.890,61 7.102,18 13.514,13
6 Cibalong 122,85 230,01 498,27 471,37 4.513,25 5.835,75
7 Parungponteng 116,98 776,36 1.574,87 1.541,98 1.030,00 5.040,19
8 Bantarkalong 796,14 914,50 1.625,44 1.210,51 1.453,39 5.999,98
9 Bojongasih 108,79 859,23 1.021,30 860,98 1.035,00 3.885,30
10 Culamega 106,67 378,24 812,25 612,75 4.355,85 6.265,76
11 Bojonggambir 216,21 680,73 4.154,12 2.033,06 7.952,48 15.036,60
12 Sodonghilir 84,81 913,17 2.184,46 1.945,84 4.782,93 9.911,21
13 Taraju 139,21 248,70 2.637,32 1.597,10 1.245,76 5.868,09
14 Salawu 587,92 292,46 1.614,86 1.647,10 1.959,39 6.101,73
15 Puspahiang 24,50 71,40 1.224,76 1.263,28 1.925,50 4.509,44
16 Tanjungjaya 212,50 701,09 1.591,92 1.272,50 37,50 3.815,51
17 Sukaraja 58,81 93,76 2.908,54 1.538,88 91,39 4.691,38
18 Salopa 29,65 2.049,39 3.773,48 3.244,52 2.023,31 11.120,35
19 Jatiwaras 92,24 1.307,88 3.494,51 2.804,60 1.200,00 8.899,23
20 Cineam 617,85 942,38 1.459,52 1.753,13 3.128,11 7.900,99
21 Karangjaya 236,84 354,75 720,25 591,74 2.881,98 4.785,56
22 Manonjaya 137,98 110,87 2.421,29 877,08 923,61 4.470,83
23 Gunungtanjung 839,71 620,00 210,00 924,09 1.729,63 4.323,43
24 Singaparna 1.034,37 697,04 153,80 46,20 13,40 1.945,01
25 Mangunreja 557,53 525,00 747,76 710,06 125,00 2.665,35
26 Sukarame 523,03 608,32 972,98 323,94 15,02 2.443,29
27 Cigalontang 208,77 584,16 2.179,54 3.283,33 6.370,39 12.626,19
28 Leuwisari 1.203,74 1.428,51 397,47 758,96 671,65 4.460,33
29 Padakembang 950,00 1.305,00 798,03 731,19 229,63 4.013,85
30 Sariwangi 850,00 475,00 650,51 434,64 1.675,00 4.085,15
31 Sukaratu 910,00 450,00 724,53 618,27 1.737,32 4.440,12
32 Cisayong 1.680,00 370,00 82,00 484,33 2.216,72 4.833,05
33 Sukahening 94,00 1.230,00 491,37 192,28 1.201,26 3.208,91
34 Rajapolah 497,53 668,65 148,81 946,50 66,28 2.327,77
35 Jamanis 848,00 697,30 9,00 5,70 239,57 1.799,57
36 Ciawi 325,00 1.375,00 577,24 696,69 1.550,00 4.523,93
37 Kadipaten 300,00 550,00 622,64 1.615,57 1.650,00 4.738,21
38 Pagerageung 300,00 2.235,00 2.664,17 297,80 1.450,00 6.946,97
39 Sukaresik 450,00 642,70 357,40 153,70 146,08 1.749,88
Jumlah 19.439,62 38.949,17 66.567,03 55.718,90 90.576,79 271.251,71
Prosentase 7,17 14,36 24,54 20,54 33,39 100,00
7,17%
14,36%
33,39%
24,54%
20,54%
Tabel 1.21 : Wilayah Daerah Aliran Sungai Di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2010
TOTAL 270,194.21
15,01%
CILANGLA
38,42% CIMEDANG
16,02%
CIPATUJAH
CISANGGIRI
CITANDUY
CIWULAN
7,54%
3,91%
19,11%
Sementara
Rumah, Bangunan Tidak
Penggem 4,58% digunakan Lainnya
balaan Sawah
Kolam/Tebat 0,93% 4,31%
4,36% 18,25%
Empang
1,54%
Tambak Tegalan /
0,01% Kebun
19,67%
Hutan Negara
11,53%
Ladang /
Hutan Huma
Rakyat 9,35%
14,00%
Perkebunan
11,47%
Tabel 1.7 : Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2010
KAWASAN-KAWASAN DI KABUPATEN
Ha %
TASIKMALAYA
KAWASAN LINDUNG
Kawasan Hutan Lindung 21,419.31 7.92
Kawasan Perlindungan Geologi 27,387.80 10.13
Kawasan Perlindungan Setempat 17,197.62 6.36
Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam 259.95 0.10
Kawasan Yang Diusulkan Menjadi Hutan Lindung 232.35 0.09
Kawasan Tangkapan Air (Catchment Area) 17,799.79 6.59
TOTAL KAWASAN LINDUNG 84,296.83 31.19
KAWASAN BUDIDAYA
Hutan Produksi 2,799.39 1.04
Hutan Produksi Terbatas 21,844.84 8.08
Permukiman 14,972.88 5.54
Pertanian Lahan Basah 25,016.61 9.26
Tanaman Palawija 98,865.82 36.58
Tanaman Sayuran dan Holtikultura 2,627.03 0.97
Tanaman Tahunan 19,857.03 7.35
TOTAL KAWASAN BUDIDAYA 185,983.59 68.81
TOTAL KAWASAN LINDUNG DAN BUDIDAYA 270,280.41 100.00
Sumber : RTRW Kabupaten Tasikmalaya
0,10%
36,58%
0,09%
6,59%
1,04%
8,08%
9,26% 5,54%
Kawasan Yang Diusulkan Menjadi Hutan Lindung Kawasan Tangkapan Air (Catchment Area)
Tanaman Tahunan
Gambar 1.8 : Perbandingan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya Per Kecamatan Tahun 2010
25.000,00
22.500,00
20.000,00
17.500,00
15.000,00
12.500,00
10.000,00
7.500,00
5.000,00
2.500,00
-
GUNUNGTANJUNG
KARANGNUNGGAL
PARUNGPONTENG
SUKAHENING
PANCATENGAH
MANGUNREJA
PUSPAHIANG
SODONGHILIR
BOJONGASIH
CIPATUJAH
SINGAPARNA
SUKARATU
TANJUNGJAYA
BANTARKALONG
CIGALONTANG
PAGERAGEUNG
BOJONGGAMBIR
CULAMEGA
KADIPATEN
RAJAPOLAH
SALAWU
TARAJU
CINEAM
JAMANIS
MANONJAYA
SUKARAJA
SUKARAME
SUKARESIK
CIBALONG
CIKALONG
PADAKEMBANG
CIKATOMAS
JATIWARAS
KARANGJAYA
SALOPA
CISAYONG
LEUWISARI
SARIWANGI
CIAWI
Grafik diatas menunjukan bahwa Kecamatan yang mendominasi dengan kawasan lindung terluas adalah Kecamatan
Cigalontang dengan luas kawasan Lindung sebesar 10.318,06 ha. Sedang untuk Kecamatan dengan luas Kawasan Lindung
paling sedikit adalah Kecamatan Jamanis dengan luas kawasan Lindung sebesar 83,39 ha.
A. KAWASAN LINDUNG
C.1 Kawasan Hutan Lindung
Kawasan hutan lindung Kabupaten Tasikmalaya tersebut di atas adalah
merupakan hasil gabungan dari analisis spasial scoring menurut kepres 32
tahun 1990 (kawasan lindung) dan status hutan.
Berdasarkan data eksisting dari Perum Perhutani yang menyatakan bahwa
sampai tahun 2009 luas hutan lindung di Kabupaten Tasikmalaya adalah
21.419,31 hektar (7,92 %) yang tersebar dalam BKPH – RPH.
b. Kawasan Kars
Kawasan karst tersebar di Kabupaten Tasikmalaya, diantaranya terdapat
di Kecamatan Bantarkalong, Bojongasih, Cibalong, Cikalong, Cikatomas,
Cineam, Cipatujah, Jatiwaras, Karangnunggal, Mangunreja, Manonjaya,
Pancatengah, Parungponteng, Puspahiang, Salopa, Sodohilir, Sukaraja,
Tanjungjaya dan Kecamatan Taraju
Gunung Galunggung
b. Kawasan rawan gempa bumi tektonik
Daerah rawan gempa bumi Tasikmalaya terutama di bentangan alur
selatan Pulau Jawa.
Tabel 1.10 : Rencana Pengembangan Kawasan Lindung Hutan (Lokasi dan Luasan) Berdasarkan BKPH – RPH dan Kecamatan
Bagian Hutan BKPH - RPH Kecamatan Luasan Rencana Pengembangan Hutan Lindung (Ha) Jumlah Hutan Lindung
I TASIKMALAYA Ketersediaan Lahan Luas Eksisting Luasan Rencana Eksisting + Rencana
Gn. Galunggung Pagerageung Pagerageung 118,28 - 118,28 118,28
Gn. Galunggung Pagerageung dan Ciawi Kadipaten 803,15 803,15 803,15
Gn. Galunggung Ciawi Ciawi 1.922,19 1.922,19 1.922,19
Gn. Galunggung Ciawi Sukaheuning 1.165,76 49,50 1.116,26 1.165,76
Gn. Galunggung Cisayong Sukaratu 2.422,00 2.422,00 2.422,00
Gn. Galunggung Cisayong Cisayong 1.599,79 351,2 1.248,59 1.599,79
Gn. Tongong Cineam Gn. Tanjung 165,72 - 165,72 165,72
Gn. Tongong Cineam Cineam 739,51 - 739,51 739,51
Gn. Tongong Cineam Karangjaya 707,75 - 707,75 707,75
Total Tasikmalaya 9.644,16 5.548,04 4.096,12 9.644,16
II SINGAPARNA
Gn. Galunggung Leuwisari Leuwisari 1.939,31 1.939,31 1.939,31
Gn. Galunggung Leuwisari Padakembang 310,4 310,4 310,4
Gn. Galunggung Leuwisari Sariwangi 1.784,76 1.053,29 731,47 1.784,76
Ng. Karacak Cigalontang dan Tenjowaringin Cigalontang 5.880,28 4.949,76 930,52 5.880,28
Gn. Awileuga Sukaraja Kawalu 0 - -
Total Singaparna 9.914,75 8.252,76 1.661,99 9.914,75
III TARAJU
Ng. Karacak Lukun Salawu 1.288,92 541,97 746,95 1.288,92
Ng. Karacak Lukun dan Taraju Puspahiang 1.476,46 1.476,46 0,00 1.476,46
Ng. Karacak Taraju Taraju 757,74 606,33 151,41 757,74
Gn. Awilega Sodong Sodonghilir 136,50 136,50 136,50
Gn. Awilega Bojonggambir 875,87 875,87 875,87
Gn. Awilega Culamega 519,49 519,49 519,49
Total Taraju 5.054,98 2.624,76 2.430,22 5.054,98
Bagian Hutan BKPH - RPH Kecamatan Luasan Rencana Pengembangan Hutan Lindung (Ha) Jumlah Hutan Lindung
IV KARANGNUNGGAL Ketersediaan Lahan Luas Eksisting Luasan Rencana Eksisting + Rencana
Gn. Terjung dan Gn. AwilegaCibalong Cibalong 155,46 0 155,46 155,46
Gn. Awilega Cibalong Parungponteng 28,76 0 28,76 28,76
Gn. Awilega Cibalong Bojongasih 47,26 0 47,26 47,26
Gn. Awilega Simpang Culamega 519,49 0 519,49 519,49
Gn. Awilega Simpang Bantarkalong 261,02 0 261,02 261,02
Gn. Awilega Cipatujah dan Karangnunggal Cipatujah 478,43 0 478,43 478,43
Gn. Awilega Karangnunggal Karangnunggal 50,86 0 50,86 50,86
Total Karangnunggal 1.541,29 0 1.541,29 1.541,29
V CIKATOMAS
Gn. Tonjong Salopa Gn. Tanjung 165,72 0 165,72 165,72
Gn. Tonjong Salopa 513,46 0 513,46 513,46
Gn. Tonjong Cikatomas 146,75 0 146,75 146,75
Gn. Tonjong Cikatomas Pancatengah 25,54 0 25,54 25,54
Gn. Terjung Cikalong Cikalong 5,63 0 5,63 5,63
Total Cikatomas 857,10 0 857,10 857,10
Total 24.613,88 16.425,56 8.188,32 24.613,88
Sumber : Kompilasi Data Eksisting dan Analisis Spasial, 2010.
Penyu Hijau
B. Cagar Budaya
Kawasan cagar budaya di Kabupaten
Tasikmalaya sekaligus merupakan
kawasan dengan fungsi pendidikan dan
ilmu pengetahuan. Kawasan
pelestarian alam jenis cagar budaya
terdapat di Kecamatan Karangnunggal
yang dikenal dengan nama Pamijahan,
Kampung Naga Kecamatan Salawu,
Situs Nagara Tengah di Desa nagara
Tengah dengan luas 3 ha dan Situs
Dewi Sartika di Kecamatan Cineam,
Situs Kaputihan Desa Purwarahayu 3 ha berstatus tanah Negara, dan
semah guriang 0,5 ha di Kecamatan Taraju, Situs Dalem Pananjung
(Makam Leluhur) di Desa Karanglayung Kecamatan Karangjaya. Upacara
ritual yang unik setiap
tanggal 1 Januari di Pantai
Sindangkerta yang dikenal
dengan nama Hajat
Lembur Mapag Taun,
Sekitar 100 meter ke arah
timur Karangtawulan
terdapat makam keramat
Syech Abdul Rohman dan
makam Eyang Garuda
Ngupuk, berdekatan
Kampung Naga dengan Goa Parat dan Goa
Lalay. Luas yang dapat dikembangkan 25 Ha dengan status tanah desa,
dan juga di pantai Cipatujah setiap tahun, tepatnya pada awal bulan
7,92%
10,13%
6,36%
0,10%
0,09%
6,59%
68,81%
Material ini terdiri dari batuan pasir liat, batuan kapur, dan
sedimen pasir pantai yang kadang – kadang dalam bentuk rawa
pantai
d. Satuan Peneplain
Satuan ini terdiri dari batuan vulkanik dan sedimen klastika yang
berumur paling tua di Tasikmalaya, mempunyai relief rendah,
berpola aliran hampir paralel menuju sungai yang
menampungnya.
a. Formasi Jampang
b. Formasi Pamutuan
c. Formasi Halang
d. Formasi Bentang
2,41%
2,04% 3,51%
0,53%
1,92%
4,11%
2,36%
48,49%
22,35%
3.1.6. KEPENDUDUKAN
Penduduk Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2010 tercatat sebanyak
1.727.320 dengan luas wilayah seluas 2.712,49 Km2 maka rata-rata
kepadatan penduduk per Kilo meter persegi adalah 637 penduduk. Dari
Tabel menunjukkan bahwa kecamatan Singaparna merupakan kecamatan
terpadat dengan rata-rata 3.294 penduduk setiap kilometer persegi.
Sedangkan kecamatan yang tidak padat adalah kecamatan Pancatengah
dengan rata-rata hanya 216 penduduk setiap kilometer persegi.
Tabel 2.2 : Jumlah Penduduk di Laut, di Pesisir di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2010
Dari jumlah penduduk sebanyak 1.727.320 orang terdiri dari 857.948 orang penduduk laki-laki dan 869.372 orang
penduduk perempuan sehingga sex rationya sebesar 98,69 persen. Tapi bila dirinci menurut kecamatan tidak sedikit
diantaranya yang jumlah penduduk laki-lakinya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan. Tabel dibawah
menunjukkan kecamatan-kecamatan yang sex rationya diatas 100 persen yaitu kecamatan Cikalong, Manonjaya,
Parungponteng, Bojongasih, Puspahiang, Cibalong, Sukarame, Pancatengah, Bantarkalong, Sukaresik, Sukaratu,
Gunungtanjung, dan Salawu.
Tabel 2.3 : Penduduk Laki-Laki Menurut Golongan Umur di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2010
Tabel 2.4 : Penduduk Perempuan Menurut Golongan Umur di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2010
Datang Pindah
No. Kecamatan
Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan
1 Cipatujah 410 415 237 240
2 Karangnunggal 544 551 314 318
3 Cikalong 400 406 231 234
4 Pancatengah 279 283 161 163
5 Cikatomas 310 314 179 181
6 Cibalong 205 208 118 120
7 Parungponteng 229 232 132 134
8 Bantarkalong 220 223 127 129
9 Bojongasih 136 138 78 90
10 Culamega 154 156 89 105
11 Bojonggambir 257 261 148 150
12 Sodonghilir 423 429 244 248
Datang Pindah
No. Kecamatan
Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan
13 Taraju 261 265 151 153
14 Salawu 375 380 217 219
15 Puspahiang 215 218 124 125
16 Tanjungjaya 287 291 166 168
17 Sukaraja 308 312 178 180
18 Salopa 307 311 177 180
19 Jatiwaras 336 341 194 197
20 Cineam 232 235 134 136
21 Karangjaya 86 102 49 70
22 Manonjaya 394 399 227 230
23 Gunungtanjung 199 201 115 116
24 Singaparna 414 419 239 242
25 Sukarame 261 265 151 153
26 Mangunreja 236 239 136 138
27 Cigalontang 451 457 260 263
28 Leuwisari 239 242 138 140
29 Sariwangi 236 239 136 138
30 Padakembang 215 218 124 126
31 Sukaratu 306 310 176 179
32 Cisayong 340 345 196 199
33 Sukahening 191 194 110 112
34 Rajapolah 291 295 168 170
35 Jamanis 221 224 127 129
36 Ciawi 390 395 225 228
37 Kadipaten 218 221 126 127
38 Pagerageung 348 353 201 204
39 Sukaresik 227 230 131 133
Total 11.151 11.317 6.434 6.567
3.1.7. PENDIDIKAN
Menghadapi abad milenium ini, faktor pendidikan memegang peranan yang
penting untuk menghasilkan kualitas manusia yang prima. Untuk itu
penduduk perlu dibekali dengan modal pendidikan yang memadai, sehingga
menghasilkan kualitas SDM yang cukup dapat diandalkan dan diharapkan
nantinya dapat mempercepat proses laju pembangunan, khususnya daerah
Kabupaten Tasikmalaya. Salah satu faktor utama dalam peningkatan
pendidikan penduduk adalah tersedianya pengelola dan sarana pendidikan
yang memadai. Dengan tersedianya kedua faktor tersebut, diharapkan
program pemerintah tentang wajib belajar akan dapat direalisir.
Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan Sumber daya Manusia
Kabupaten Tasikmalaya pada masa yang akan datang, pendidikan juga
dapat mengurangi angka kemiskinan penduduk dan buta huruf.
Tabel 2.9 : Jumlah Sekolah menurut Kecamatan dan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2010
3.1.8. KESEHATAN
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus melaksanakan pembangunan di
bidang kesehatan dengan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat serta usaha penyediaan tenaga kerja kesehatan. Jumlah rumah
sakit bersalin swasta, dan puskesmas dengan tempat tidur pada tahun 2009
jumlahnya sudah bertambah.
3.1.9. PERIBADATAN
Sesuai dengan falsafah negara, pelayanan kehidupan bergama dan
kepercayaan terhadap Tuhan YME, senantiasa dikembangkan untuk
membina kehidupan masyarakat dan mengatasi berbagai masalah sosial
budaya, yang mungkin menghambat kemajuan bangsa.
Dari tahun ke tahun banyaknya tenaga listrik yang disalurkan oleh PT. PLN
distribusi Jawa Barat ke PLN Cabang Tasikmalaya sampai kepada
penjualannya ke para konsumen cenderung menunjukkan kenaikkan dari
tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Di tahun 2009 ini tenaga listrik yang
diterima mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2008 yaitu dari
309.050.698 kwh menjadi 324.737.342, demikian pula dengan tenaga listrik
yang terjual yaitu sebesar 265.483.068 kwh tahun 2008 meningkat menjadi
283.340.210 kwh di tahun 2009. Pelanggan listrik dibedakan menjadi 7
kategori yaitu:
2 USAHA
3 INSTANSI PEMERINTAH
4 PERIBADATAN/SEKOLAH
5 INDUSTRI
6 HOTEL
B. AIR MINUM
Dari ketiga golongan tersebut, golongan rumah tangga dan niaga tahun 2009
ini menunjukkan jumlah paling banyak dibandingkan dengan golongan
lainnya.
C. TELEKOMUNIKASI
telepon kabel semakin berkurang. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pelanggan
jasa telekomunikasi pada tahun 2009 mengalami penurunan yang cukup
berarti bila dibandingkan dengan tahun 2007. Hal ini terjadi karena
beralihnya pengguna telepon kabel ke telepon genggam/handphone,
dimana telepon genggam/handphone lebih banyak menawarkan fasilitas
komunikasi yang lebih variatif.
B. Sektor-Sektor Potensial
Pertanian
Perkebunan
Produksi yang sudah berbentuk hasil olahan yang paling besar diantara
jenis-jenis tanaman perkebunan rakyat tahun 2009 ini didominasi oleh
hasil olahan buah kelapa sebanyak 45.629,60 ton, kemudian diikuti
oleh hasil olahan daun teh sebanyak 10.316,55 ton dan kemudian Aren
sebagai bahan untuk membuat Gula sebanyak 2.627,09 ton.
Peternakan
Cakupan dalam sub pokok bahasan ini bukan hanya ternak besar
seperti Sapi potong, Sapi perah, Kerbau dan Kuda, akan tetapi
mencakup juga Ternak kecil dan unggas seperti Kambing, Domba,
Ayam Ras, Ayam Buras dan Itik yang kesemuanya dirinci menurut
kecamatan dan jenis kelamin. Populasi sapi potong dan sapi Perah.
Kehutanan
Pada tahun 2009 ini di Kabupaten Tasikmalaya masih ada lahan kritis
seluas 4.433,00 Ha atau menurun dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya.
Perikanan
Tahun 2009 ini produksi dari budidaya ikan air tawar di kabupaten
Tasikmalaya sebesar 27.208,21 ton, dengan nilai diperkirakan sebesar
Rp. 368.648.720,00 meningkat dibandingkan tahun 2008 dengan nilai
Rp. 326.258.975,00. Ikan Mas merupakan budidaya ikan tawar
Industri
3. 2. K E D U D U K A N R U A N G T E R B U K A HI J A U D A L A M
R T R W K AB U P A TE N T AS I K M A L A YA
Penataan ruang merupakan suatu sistem proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Perencanaan
tata ruang dilakukan untuk menghasilkan rencana umum tata ruang dan
rencana rinci tata ruang. Berdasarkan wilayah administrasinya, penataan
ruang terdiri atas penataan ruang wilayah nasional, penataan ruang wilayah
provinsi, penataan ruang wilayah kabupaten/kota.
RTRW Nasional
RTRW Provinsi
RDTR Ibukota
Tabel III.1
Kedalaman Rencana Penyediaan Dan Pemanfaatan RTH
No Jenis Rencana Tata Ruang Kedalaman Muatan
3. 3. K E B I J A K A N P E N A T A A N R U A N G KA B U P A T E N
T A S I K M A L A YA
3.3.1. TINJAUAN KEBIJAKAN RTRW KABUPATEN TASIKMALAYA
B. Kawasan Prioritas
Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya menurut Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tasikmalaya termasuk kawasan
prioritas cepat tumbuh. Kawasan yang diidentifikasi dapat memberikan
kontribusi baik bagi pertumbuhan kawasan tersebut maupun wilayah
Kabupaten Tasikmalaya. Kawasan Pengembangan Ibukota Kabupaten
Tasikmalaya, ada dua lokasi penting yaitu Kawasan Pusat kegiatan ekonomi
yang berada di pusat Kota Singaparna dan Kawasan Pusat Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya yang berada di Desa Sukaasih, Desa Sukamulya
Kecamatan Singaparna dan Desa Margajaya dan Desa Mangunreja
Kecamatan Mangunreja.
Pusat Kegiatan Ekonomi yang berada di Pusat Kota Singaparna akan menjadi
pusat kegiatan dalam skala kabupaten, sebagai pusat koleksi (pengumpul)
barang-barang berasal dari wilayah belakang (hinterland) maupun barang
dari kabupaten/ kota lain yang akan dijual atau didistribusikan ke
hinterland maupun kabupaten/ kota lain. Kawasan Pusat Pemerintahan
Kabupaten Tasikmalaya yang berada di Desa Sukaasih, Desa Sukamulya
Kecamatan Singaparna dan Desa Margajaya dan Desa Mangunreja
Kecamatan Mangunreja. Pusat pemerintahan mempunyai fungsi dan peran
antara lain : merupakan pusat pelayanan bagi masyarakat baik kepentingan
ekonomi maupun sosial, pusat pembuatan kebijakan, strategi, program dan
proyek pembangunan, pusat pembuatan regulasi/ peraturan daerah.
C. Aksesibilitas
Berdasarkan arahan kebijakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Tasikmalaya, kebijakan transportasi yang terkait langsung
dengan Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yaitu :
Jalan Kolektor Primer I, yaitu Ruas Jalan Cikuray (Batas Garut) – Batas
Kota Tasikmalaya melalui Warungpeuteuy, Kota Mangunreja, dan Kota
Singaparna;
B. Aksesibilitas
Dalam upaya meningkatkan aksesibilitas Kawasan Pusat Pemerintahan
Kabupaten Tasikmalaya baik secara eksternal maupun internal maka
diperlukan pembangunan dan peningkatan hirarki jalan. Rencana jaringan
jalan meliputi :
• Jalan masuk dari Jalan Sukaraja menuju kawasan inti, jalan ini akan
meningkatkan akses dari arah selatan;
• Jalan masuk dari arah Jalan Sukatani menuju kawasan inti, jalan ini akan
meningkatkan akses dari arah utara;
• Jaringan jalan :
- Jaringan listrik;
- Jaringan telepon;
- Saluran air kotor berupa septic tank (limbah padat) dan saluran
tertutup untuk limbah cair rumah tangga;
• Pengaturan bangunan :
- KDB 65%, KLB 1,8 dengan ketinggian kawasan inti maksimal 3 lantai;
• Arsitektur bangunan :
- Berwawasan lingkungan;
o Tempat parkir;
b. Badan :
1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
c. Kantor:
1) Kesbang dan Linmas
2) Lingkungan Hidup
3) Permerdayaan Masyarakat
4) Pelayanan Pajak
4. Dinas – Dinas :
1) Pendidikan
2) Kesehatan
3) Sosial
4) Perhubungan
6) Pekerjaan Umum
11) Peternakan
BAB 4
PROFIL RUANG TERBUKA HIJAU
WILAYAH PERENCANAAN
4 . 1 . L ET A K G EO G R AF I S D A N BA T A S AD M I NI S T R AS I
K A W AS A N P E R K O T A A N S I NG A P AR N A
Secara Geografis Ibukota Kabupaten Tasikmalaya terletak antara
07˚19’00’’ – 07˚23’50’’ Lintang Selatan dan 108˚04’50’’ –
108˚10’10’’Bujur Timur dengan luas Wilayah Ibukota Kabupaten
Tasikmalaya ± 4.119,98 Ha Secara administrasi Ibukota Kabupaten
Tasikmalaya memiliki batas wilayah sebagai berikut :
4 . 2 . R U A N G T E RB U K A H I J A U P UB L I K K A W AS A N
P E R K O T A AN S I NG A P A R N A
A. JENIS RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK
RTH Taman Rukun Warga (RW) dapat disediakan dalam bentuk taman
yang ditujukan untuk melayani penduduk satu RW, khususnya kegiatan
remaja, kegiatan olahraga masyarakat, serta kegiatan masyarakat
lainnya di lingkungan RW tersebut . sama halnya dengan RTH Taman RT,
RTH Taman RW Di wilayah ibu kota Kabupaten Tasikmalaya belum
tersedia, karena tidak ada lahan yang kepemilikannya punya pemerintah
setempat yang digunakan oleh Masyarakat RW, kondisi eksisting yang
ada, lahan yang digunakan untuk kegiatan masyarakat RT/RW masih
menggunakan Lahan Pribadi/ Private.
PEMANFAATAN LUAS
NO JENIS RTH LOKASI
RTH ( M2)
Lapang Sepak Ds. Cikadongdong
1 RTH Taman Desa 5.862,668
Bola Kp. Kenung
Lapang Sepak Ds.Cikunten
2 RTH Taman Desa 1.435,473
Bola Kp. Cikunten
Lapang Sepak Ds. Cikunir
3 RTH Taman Desa 6.018,864
Bola Kp. Pojok Dedes
Lapang Sepak Ds. Mangunreja
4 RTH Taman Desa 6.537,952
Bola Kp. Durung
Lapang Sepak
5 RTH Taman Desa 8.056,872 Ds. Margajaya
Bola
Lapang Sepak
6 RTH Taman Desa 4.727,160 Ds. Sukarame
Bola
Lapang Sepak
7 RTH Taman Desa 1.586,050 Ds. Cikadongdong
Bola
Sumber : Hasil survey
RTH Taman kota adalah taman yang ditujukan untuk melayani penduduk
satu kota atau bagian wilayah kota. Untuk RTH taman Kota yang ada
di Kawasan Perkotaan Singaparna hanya terdapat di Kecamatan
Singaparna dengan pemanfaatan RTH sebagai Alun-alun Kota dengan
luas 5.541,769 m2
2. Hutan Kota
3. Sabuk Hijau
RTH Ruang pejalan kaki adalah ruang yang disediakan bagi pejalan kaki
pada kiri-kanan jalan atau di dalam taman Di kawasan Perkotaan
Singaparna saat ini belum terdapat RTH Ruang Pejalan Kaki.
RTH fungsi tertentu adalah jalur hijau antara lain RTH sempadan rel
kereta api, RTH jaringan listrik tegangan tinggi, RTH sempadan
sungai, RTH sempadan pantai, RTH sempadan danau, RTH pengamanan
sumber air baku/mata air dan RTH pemakaman
RTH sempadan sungai adalah jalur hijau yang terletak di bagian kiri
dan kanan sungai yang memiliki fungsi utama untuk melindungi
sungai tersebut dari berbagai gangguan yang dapat merusak kondisi
sungai dan kelestariannya. Untuk RTH Sempadan Sungai yang ada
di kawasan perkotaan singaparna terdapat di sekitar sungai Cilaja
Cikadongdong, cikunir, Cisaruni, Cilaja Ciwulan, Cilembu,
Cimerah, Cikupang, Cibuni, Cikalukur dan anak sungai Ciwulan I
Untuk mata air, RTH terletak pada garis sempadan yang ditetapkan
sekurang-kurangnya 200 (dua ratus) meter di sekitarmata air.
Berdasarkan survey yang kami lakukan Di kawasan perkotaan
Singaparna tidak terdapat RTH sempadan sumber mata air
g. RTH Pemakaman
PEMANFAATAN LUAS
NO JENIS RTH LOKASI
RTH ( M2)
Pemakaman Kp. Panyingkiran
1 RTH Pemakaman 10.215,685
Umum Ds. Singaparna
Pemakaman Kp. Singasari
2 RTH Pemakaman 5.156,133
Umum Desa Singasari
Pemakaman Kp. Kalawagar
3 RTH Pemakaman 7.739,306
Umum Ds. Singasari
Pemakaman Kp. Mekarsari
4 RTH Pemakaman 1.160,853
Umum Ds. Singasari
Pemakaman Kp. Bantarsuling
5 RTH Pemakaman 1.692,253
Umum Ds. Sukaasih
Pemakaman Kp. Nyalindung
6 RTH Pemakaman 3.380,680
Umum Ds. Sukaasih
Pemakaman Kp. Nyalindung
7 RTH Pemakaman 2.843,452
Umum Ds. Sukaasih
Pemakaman Kp. Tarik Kolot
8 RTH Pemakaman 4.475,534
Umum Ds. Sukaasih
Pemakaman Kp. Linggajati
9 RTH Pemakaman 1.996,194
Umum Ds. Sukaasih
Pemakaman Ko. Cigarogol
10 RTH Pemakaman 4.325,490
Umum Ds. Sukaasih
PEMANFAATAN LUAS
NO JENIS RTH LOKASI
RTH ( M2)
Pemakaman Kp. Gunungtengah
11 RTH Pemakaman 601,771
Umum Ds. Sukaasih
Pemakaman Kp. Cipeucang
12 RTH Pemakaman 4.943,702
Umum Ds. Sukaasih
Pemakaman Kp. Koloberes
13 RTH Pemakaman 2.607,050
Umum Ds. Sukaasih
Pemakaman Kp. Al-Hidayah
14 RTH Pemakaman 1.637,019
Umum Ds. Sukamulya
Pemakaman Kp. Sukamulya
15 RTH Pemakaman 2.776,501
Umum Ds. Sukamulya
Pemakaman Kp. Pencut
16 RTH Pemakaman 1.051,955
Umum Ds. Cikadongdong
Pemakaman Kp. Jati
17 RTH Pemakaman 8.394,273
Umum Ds. Cikunten
Pemakaman Kp. Cikoropok
18 RTH Pemakaman 3.594,830
Umum Ds. Cikunten
Pemakaman Kp. Cicarulang
19 RTH Pemakaman 803,301
Umum Ds. Cikunten
Pemakaman Kp. Anggaraja
20 RTH Pemakaman 5.570,341
Umum Ds. Cikunir
Pemakaman Kp. Pangkalan
21 RTH Pemakaman 5.484,581
Umum Ds. Cikunir
Pemakaman Kp. Cihaneuleum
22 RTH Pemakaman 1.102,620
Umum Ds. Cikunir
Pemakaman Kp. Katubang
23 RTH Pemakaman 1.343,392
Umum Ds. Cintaraja
Pemakaman Kp. Cisaninten
24 RTH Pemakaman 12.526,996
Umum Ds. Mangunreja
Pemakaman Kp. Mangunreja
25 RTH Pemakaman 2.542,754
Umum Ds. Mangunreja
Pemakaman Kp. Margajaya
26 RTH Pemakaman 388,430
Umum Ds. Margajaya
Pemakaman Kp. Arjasari
27 RTH Pemakaman 1.053,890
Umum Ds. Arjasari
Pemakaman Kp. Arjasari
28 RTH Pemakaman 4.962,945
Umum Ds. Arjasari
Pemakaman Kp. Selawangi
29 RTH Pemakaman 1.499,340
Umum Ds. Selawangi
Pemakaman Kp. Cimantilan
30 RTH Pemakaman 1.357,740
Umum Ds. Sukarame
Pemakaman Kp. Sukarame
31 RTH Pemakaman 912,936
Umum Ds. Sukarame
PEMANFAATAN LUAS
NO JENIS RTH LOKASI
RTH ( M2)
Pemakaman Kp. Cilampunghilir
32 RTH Pemakaman 994,649
Umum Ds. Cilampunghilir
BAB 5
PENDEKATAN DAN METODELOGI
5. 1. P E N GE R T I A N M A S T E R P L A N R T H
Masterplan merupakan rencana induk yang dipakai sebagai pedoman
pembangunan atau pengembangan suatu RTH yang berisikan rumusan
tentang rencana tapak pemanfaatan ruang kawasan, rencana lansdcape dan
tanaman; pra rencana teknik bangunan berisikan arahan letak, penampang
dan arsitektur lingkungan bangunan, rencana jaringan utilitas yang
berisikan arahan letak dan kapasitas : air bersih, air hujan, air limbah,
listrik, telepon dan sampah; jaringan jalan berisikan arahan letak dan
penampang jaringan jalan.
5. 2. D E F I NI S I RT H
Definisi mengenai Ruang Terbuka Hijau, antara lain sebagai berikut :
1. Ruang terbuka, adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih
luas baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area
memanjang/jalur dimana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka
yang pada dasarnya tanpa bangunan. Ruang terbuka terdiri atas ruang
terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau.
4. Ruang terbuka hijau privat, adalah RTH milik institusi tertentu atau
orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas
antara lain berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik
masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan.
5. Ruang terbuka hijau publik, adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh
pemerintah daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk kepentingan
masyarakat secara umum.
• Bentuk RTH non alami atau RTH binaan (pertanian kota, pertamanan
kota, lapangan olah raga, pemakaman).
• RTH publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau
lahan yang dimiliki oleh pemerintah (pusat, daerah)
• RTH privat atau non publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan
milik privat.
Pembagian jenis-jenis RTH Publik dan RTH Privat adalah sebagaimana Tabel
IV.1 berikut ini.
1 RTH Pekarangan
a. Taman RT ▲ ▲
b. Taman RW ▲ ▲
c . Taman Kelurahan ▲ ▲
d. Taman Kecamatan ▲ ▲
e. Taman Kota ▲
f. Hutan Kota ▲
f. Pemakaman ▲
Sumber: Pedoman Penyediaan & Pemanfaatan RTH Kaw. Perkotaan: Permen PU No. 05/PRT/M2008
5.2.2. Fungsi
◊ Pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami
dapat berlangsung lancar;
◊ Sebagai peneduh;
◊ Produsen oksigen;
◊ Penahan angin.
√ Tempat rekreasi;
◊ Fungsi ekonomi :
◊ Fungsi estetika :
5. 3. M E T O D O LO G I P E N Y U S U N A N M AS T E R P L A N R TH
Dalam melaksanakan Pembuatan Master Plan RTH ini, langkah-langkah
kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran
perencanaan yang diinginkan sesuai dengan pendekatan perencanaan
diatas, adalah sebagai berikut :
1) Desk Study
5) Penyempurnaan Masterplan
Selain itu, sasaran dari desk studi ini juga untuk mendapatkan gambaran
yang lebih jelas mengenai segala sesuatu yang telah dilakukan berkaitan
dengan hal di atas. Dengan diperolehnya gambaran yang jelas berkaitan
dengan masalah di atas maka diharapkan rumusan rencana pembangunan
Ruang Terbuka Kota Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya
yang dihasilkan merupakan kelanjutan yang berkesinambungan dan tidak
bertentangan dengan kebijakan yang sudah ada.
Seperti telah disinggung pada sub-bab terdahulu rincian aktifitas yang akan
dilakukan dalam tahapan desk study ini akan terdiri dari 7 (tujuh) aktifitas,
di mana kesemuanya pada dasarnya merupakan tinjauan maupun kajian
kritis terhadap segala sesuatu yang telah ada, baik ditinjau dari aspek
teoretis maupun praktis. Secara umum aktifitas-aktifitas yang akan
dilakukan pada tahapan ini adalah seperti terlihat pada Tabel IV.3. yang
menggambarkan uraian singkat dan output yang diharapkan dapat
diperoleh.
Aktifitas
Task 1.a. Review Studi Terdahulu Review dilakukan terhadap semua • Permasalahan
studi yang berkaitan dengan yang ada
masalah Ruang Terbuka Hijau berkaitan dengan
Kawasan Pusat Pemerintahan aspek penataan
ataupun hal lainnya yang relevan ruang terbuka
yang pernah dilakukan hijau
sebelumnya. Studi-studi yang • Rekomendasi studi
ditinjau tidak hanya terbatas pada terdahulu
studi yang ada di Kabupaten berkaitan dengan
Tasikmalaya, tetapi juga studi masalah penataan
relevan lainnya yang pernah ruang terbuka
dilakukan untuk Kabupaten hijau
Tasikmalaya
Task 1.b. Review RTH Telaahan dan review dilakukan • Tipe/jenis RTH
terhadap RTH khususnya yang • Fungsi RTH
berkaitan dengan kawasan pusat • Kaitan RTH
pemerintahan kawasan dengan
skala kota
Task 1.c. Review kebijakan aspek Telaahan kritis terhadap apa dan • Kebijakan sektor
penataan lingkungan bagaimana penataan lingkungan penataan
dan pengembangan dan pengelolaan sarana dan lingkungan dan
sarana prasarana prasarana KPP yang telah dan RTH
Kawasan Pusat akan dilakukan. Telaahan ini • Kebijakan sektor
Pemerintahan dilakukan untuk mengetahui penataan
sejauh mana kebijakan subsektor lingkungan dan
ini telah secara tepat. Kalaupun RTH dalam lima
memang telah tepat, bagaimana tahun ke depan
implementasinya, apakah telah • Kondisi lingkungan
sesuai dengan apa yang telah dan RTH eksisting
direncanakan.
Aktifitas
Task 1.f.. Review Standard Teknis Telaahan kritis dilakukan • Klasifikasi RTH
penataan RTH terhadap standard teknis Ruang • Standard jenis
Terbuka Hijau Kawasan Pusat RTH
Pemerintahan yang dikeluarkan • Standard dimensi
lembaga-lembaga terkait, baik • Standard
internasional maupun nasional. prasarana dan
Dari telaahan ini diharapkan sarana pendukung
dapat diketahui standard jenis
penataan yang harus disediakan
RTH. Selain itu dapat diketahui
standard dimensi maupun
standard kebutuhan prasarana
Aktifitas
Selain itu, sasaran dari tahapan kegiatan ini juga untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi objektif yang ada berkaitan
dengan kondisi fisik dan lingkungan Kabupaten Tasikmalaya, terutama yang
berkaitan dengan kondisi rencana tapak Ruang Terbuka Hijau Kawasan
Pusat Pemerintahan dan lingkungan sekitarnya. Kondisi objektif dimaksud
meliputi : karakteristik fisik Kabupaten Tasikmalaya, kondisi topografis,
kondisi sarana prasarana KPP dan pola pemanfaatan ruang hijau. Selain itu
dalam survey ini juga akan dilakukan pengamatan terhadap kondisi
lingkungan sosial masyarakat sekitar KPP Kabupaten Tasikmalaya.
Untuk itu ada enam kegiatan survey yang akan dilakukan seperti yang
terlihat pada tabel IV.4 berikut.
Kegiatan
Task 2.a. Survey Lingkungan Survey ini pada dasarnya lebih • Kondisi sosial
sosial berorientasi pada karakteristik masyarakat sekitar
sosial masyarakat sekitar KPP KPP Kabupaten
Kabupaten Tasikmalaya, di mana Tasikmalaya
di dalamnya juga termasuk • Kondisi lingkungan
masalah kondisi lingkungannya. kawasan
Dari survey ini diharapkan
diperoleh gambaran mengenai
kondisi riel masyarakat
Kabupaten Tasikmalaya ditinjau
dari aspek sosial dan lingkungan.
Task 2.b. Survey fungsi ekologis Survey terhadap ragam bentuk • Kondisi sosial
bentang alam dan kondisi masyarakat
lingkungan di sekitar KPP dan Kabupaten
kaitannya dengan dinamika Tasikmalaya
masyarakat di sekitarnya. Untuk • Kondisi ekonomi
mengkaji seberapa besar masy. Kabupaten
pengaruh kondisi masyarakat Tasikmalaya
eksisting terhadap keadaan • Tingkat Kesehatan
lingkungan hidup di sekitarnya. Masy. Kabupaten
Tasikmalaya
Task 2.c. Survey Topografi dan Survey akan dilakukan pada • Data pengukuran
Kondisi Fisik Lahan daerah daerah yang Topografi
diperuntukkan bagi kawasan • Kondisi fisik lahan
RTH, yaitu didasarkan pada
RUTRK ataupun RDTRK yang
ada di Kabupaten Tasikmalaya.
Maksud dari survey ini adalah
untuk mendapatkan gambaran
yang rinci berkenaan dengan
kondisi fisik kawasan, baik
ditinjau dari kondisi topografi,
kondisi lapisan tanah maupun
kondisi flora dan fauna yang
ada. Dalam hal ini akan
dilakukan pengukuran topografi
yang cukup rinci, untuk
mendapatkan peta topografi
skala 1 : 500 dan juga peta
situasi dari kawasan dimaksud.
Kegiatan
Task 2.d. Survey Karakteristik fisik Survey ini dilakukan dalam • Pola peruntukkan
tapak usaha untuk mendapatkan sekitar tapak
gambaran dari karakteristik • Kondisi prasarana
tapak ditinjau dalam koteks dasar yang ada di
kawasan yang lebih luas. Jadi di sekitar tapak
sini survey dilakukan dalam • Kondisi jaringan
usaha untuk memehami listrik maupun
positioning tapak terhadap jaringan
kawasan yang lebih luas. Untuk telekomunikasi di
itu survey akan ditekankan pada kawasan sekitar.
keterkaitan dari daerah tapak
dengan kawasan sekitarnya,
terutama ditinjau dari kondisi
prasarana dasar, seperti
drainase, jalan, sistem jaringan
listrik maupun telekomunikasi.
Metode Survey
Metode survai pengumpulan data primer dan sekunder yang digunakan
meliputi cara:
b. Observasi Lapangan;
c. Dokumentasi;
d. Kuesioner
f. Pengukuran/ Pemetaan
Kegiatan
Task 3.a Analisis Demografi dan Analisis demografi dilakukan • Proyeksi jumlah
Sosial-Ekonomi untuk memprediksi atau untuk penduduk pada
memproyeksikan kondisi tahun rencana
demografi Kabupaten • Proyeksi kondisi
Tasikmalaya dalam lima atau demografi pada
sepuluh tahun ke depan. tahun rencana
Kondisi demografi yang • Proyeksi kondisi
diproyeksikan meliputi : jumlah sosial-ekonomi
penduduk, sebaran geografis, masyarakat pada
struktur usia dan komposisi tahun rencana
penduduk. Sedangkan analisis
sosial ekonomi penduduk
dilakukan sejalan dengan analisis
demografi. Tujuannya adalah
untuk memproyeksikan kondisi
sosial ekonomi masyarakat
Kabupaten Tasikmalaya dalam
lima atau sepuluh tahun ke
depan.
Task 3.b Analisis Potensi dan Analisis ini dilakukan untuk • Proyeksi potensi
Karakteristik Kunjungan mendapatkan dua hal berkenaan kunjungan Ruang
RTH dengan potensi kunjungan RTH, Terbuka Kota
yaitu : karakteristik kunjungan Kawasan Pusat
RTH, dan jumlah kunjungan Pemerintahan
Kegiatan
Task 3.c. Analisis Kebutuhan Analisis ini pada dasarnya • Estimasi jenis
Layanan RTH merupakan kelanjutan dari layanan yang perlu
analisis karakteristik kunjungan disediakan RTH
Ruang Terbuka Kota Kawasan • Estimasi intensitas
Pusat Pemerintahan yang layanan yang
dilakukan pada tahap harus disiapkan
sebelumnya. Didasarkan pada untuk masing-
karakteristik kunjungan Ruang masing jenis
Terbuka Kota Kawasan Pusat layanan.
Pemerintahan yang telah
diestimasikan sebelumnya, maka
dengan mengacu pada standard
teknis yang berlaku dilakukan
analisis jenis layanan Ruang
Terbuka Kota Kawasan Pusat
Pemerintahan yang diperlukan
bagi Ruang Terbuka Kota
Kawasan Pusat Pemerintahan
dimaksud. Dari hasil analisis ini
diharapkan dapat diketahui jenis
layanan apa saja yang sebaiknya
disediakan oleh RTH.
Task 3.d. Analisis Kebutuhan Dalam tahapan analisis ini ada • Estimasi jenis-jenis
Ruang dua hal yang ingin ditelaah. ruang yang perlu
Yang pertama adalah jenis ruang disiapkan untuk
apa saja yang perlu disiapkan. melaksanakan
Hal kedua yang akan ditelaah layanan RTH
adalah estimsi luas ruang yang • Estimasi
dibutuhkan untuk masing- kebutuhan ruang
Kegiatan
Task 3.e. Analisis Kebutuhan Dalam tahapan ini akan • Jenis prasarana
Prasarana dan Sarana dianalisis jenis prasarana dan dan sarana Ruang
sarana apa saja yang diperlukan Terbuka Kota
untuk melayani kunjungan Kawasan Pusat
pasien dan kegiatan Ruang Pemerintahan
Terbuka Kota Kawasan Pusat yang dibutuhkan
Pemerintahan sehari-hari. • Estimasi jumlah
Selain itu juga dianalisis dan dan dimensi dari
diestimasi dimensi dan besaran- masing-masing
besaran kuantitatif lainnya dari parasarana dan
masing-masing prasarana sarana Ruang
maupun sarana yang Terbuka Kota
dibutuhkan. Kawasan Pusat
Pemerintahan
yang dibutuhkan.
Task 3.f. Analisis kondisi fisik Kondisi fisik tanah di daerah • Kondisi fisik tanah
tanah studi dianalisis dalam dua aspek. di kawasan Ruang
Aspek pertama adalah kondisi Terbuka Kota
topografis, sedangkan aspek Kawasan Pusat
kedua adalah dalam kaitannya Pemerintahan
kemampuan dari lapisan tanah • Daya dukung dan
menerima beban dari bangunan kemampuan
prasarana dasar kota. Kondisi lapisan tanah
topografis akan dianalisis dalam menerima
berdasarkan peta kontur, beban bangunan
sedangkan kemampuan lapisan
tanah menerima beban
bangunan prasarana kota
didasarkan parameter-parameter
fisik lapisan tanah yang telah
didapatkan dalam pelaksanaan
survey sebelumnya.
Kegiatan
Task 3.h. Analisis Tapak Analisis tapak dilakukan untuk • Kesesuaian tapak
mengkaji sejauh mana bagi RTH
kesesuaian lahan untuk • Renacana dan pola
digunakan sebagai tapak RTH. land-clearing yang
Jika pun dirasakan tidak begitu diusulkan
sesuai, apa yang harus dilakukan
agar dapat digunakan sebagai
tapak RTH. Untuk ini maka
faktur utama yang akan
diperhatikan adalah kondisi
topografis lahan dan juga kondisi
kawasan sekelilingnya.
Task 3.i. Analisis tata-letak Analisis tata letak bangunan • Pola/Model lay out
Bangunan didasarkan sepenuhnya pada bangunan yang
dua hal utama, yaitu kebutuhan mungkin
ruang dan kondisi tapak yang diterapkan
ada. Selain itu analisis juga
akan didasarkan pada pola
keterkaitan antara ruang dan
juga interaksi yang terjadi antar
stake-holder yyang ada pada
sistem RTH. Dengan dasar-
dasar itu, maka diharapkan
dapat diperoleh pola tata letak
ataupun model tata letak yang
dapat diterapkan kemudian.
Kegiatan
Task 3.k. Analisis Kebutuhan Dalam analisis ini ada dua hal • Model/Pola
Sistem Pengelolaan yang akan ditinjau, yaitu : pengelolaan
Buangan pertama, estimasi jenis buangan buangan limbah
limbah yang akan dihasilkan yang mungkin
RTH, kedua estimasi volume diterapkan
buangan limbah yang akan • Estimasi potensi
dihasilkan dan ketiga, sistem buangan yang
pengelolaan buangan limbah mungkin dihasilkan
yang paling mungkin untuk • Estimasi jenis
diterapkan. buangan yang
mungkin dihasilkan
Estimasi jenis buangan limbah
dan juga estimasi volume
buangan limbah akan didasarkan
pada jenis layanan kesehatan
yang akan ditawarkan dan juga
jumlah kunjungan yang
diperkirakan. Sedangkan jenis
sistem pengelolaan buangan
limbah akan didasarkan
analisisnya pada kondisi
prasarana kota yang ada dan
juga kondisi fisik tapak.
Task 3.l. Analisis Kebutuhan Dalam tahapan ini ada dua hal • Estimasi
Sistem yang akan ditinjau, yaitu sistem kebutuhan
Elektrikal/Mekanikal elektrikal dan sistem mekanikal komponen
RTH. Tinjauannya akan mekanikal/elektrik
difokuskan pada kebutuhan al
sistem dan pola/sistem yang • Sistem jaringan
paling sesuai untuk diterapkan. elektrikal yang
mungkin
Sistem elektrikal dan mekanikal diterapkan
Ruang Terbuka Kota Kawasan • Sistem mekanikal
Pusat Pemerintahan akan yang mungkin
dianalisis dengan diterapkan
memperhatikan jenis layanan
yang diberikan, jumlah ruangan
dan juga dimensi ruangan.
Selain itu juga jenis dan dimensi
prasarana/sarana Ruang
Terbuka Kota Kawasan Pusat
Pemerintahan merupakan faktor
Kegiatan
Task 3.m. Analisis Unit Price Analisis harga satuan akan • Harga satuan dari
dilakukan untuk masing-masing masing-masing
komponen bangunan, baik untuk komponen
sistem konstruksi maupun untuk bangunan dan
sistem elektrikal dan mekanikal. komponen
Analisis unit price ini sepenuhnya elektrikal/mekanik
didasarkan pada harga material, al
tenaga kerja dan peralatan yang
telah dikompilasi sebelumnya.
Pada tahapan ini sebenarnya ada dua kelompok kegiatan yang dilakukan,
yaitu :
Tujuan akhir dari seluruh pelaksanaan tahapan kegiatan ini adalah untuk
mendapatkan konsep perencanaan terpilih dari masing-masing komponen
perencanaan di atas. Tentu saja yang dimaksud dengan konsep
perencanaan terpilih di sisni adalah konsep perencanaan yang diperkirakan
paling optimal untuk diterapkan di Kabupaten Tasikmalaya.
Nama
Task Uraian Output
Kegiatan
Task 4.c. Perumusan alternatif Alternatif konsep tata letak dan • 2 atau 3 buah
konsep tata-letak/tata- konfigurasi ruang dirumuskan alternatif
ruang berdasarkan beberapa faktor konfigurasi dan
seperti : kondisi topografi, jenis tata letak ruang.
layanan kesehatan yang
ditawarkan, kebutuhan dimensi
bangunan, interaksi antar ruang
dan intensitas kunjungan yang
akan dilayani. Di samping itu
faktor lainnya yang patut
diperhatikan adalah tata nilai
setempat dan pola budaya
Nama
Task Uraian Output
Kegiatan
Dayak.
Task 4.d. Perumusan alternatif Sistem buangan limbah pada • Beberapa (dua
konsep sistem buangan dasarnya terdiri dari komponen- atau tiga)
limbah komponen pengolah limbah dan alternatif sistem
komponen penyalur. Dalam hal buangan limbah,
ini selain perlu ditetapkan termasuk
konsep pengelolaan buangan konfigurasinya.
limbah juga perlu ditetapkan
alternatif tipe dan jenis
bangunan untuk masing-masing
komponen bangunan dimaksud.
Perumusan alternatif tipe dan
jenis bangunan untuk masing-
masing komponen bangunan
didasarkan pada beberapa faktor
berikut, yaitu : peran dan fungsi
komponen dalam konteks
jaringan, estimasi volume aliran
buangan limbah yang akan
ditampung, kondisi topografi
lokal dan kondisi lapisan tanah.
Task 4.e. Perumusan alternatif Alternatif sistem dan konfigurasi • 2 atau 3 buah
konsep sistem elektrikal/mekanikal dirumuskan alternatif sistem
elektrikal/mekanikal berdasarkan beberapa faktor dan konfigurasi
seperti : jumlah dan jenis elektrikal
ruangan yang dilayani, jenis dan • 2 atau 3 alternatif
jumlah prasarana dan sarana sistem mekanikal.
dan tata-letak bangunan.
Nama
Task Uraian Output
Kegiatan
Task 4.g. Evaluasi & Penetapan Evaluasi untuk menetapkan • Konsep tampilan
konsep tampilan konsep tampilan arsitektur arsitektur terpilih
arsitektur terpilih didasarkan pada nilai
estetik yang dihasilkan. Selain
itu evaluasi juga didasarkan
pada kesesuaian tampilan yang
ada dengan tampilan arsitektur
dari gedung-gedung yang sudah
ada dan yang akan ada di
sekelilingnya.
Task 4.h. Evaluasi & Penetapan Penetapan konsep tata letak • Konsep tata letak /
konsep tata-letak/tata- terpilih didasarkan pada implikasi tata ruang terpilih
ruang yang mungkin timbul jika
masing-masing alternatif
diimplementasikan. Dalam hal
ini implikasi yang diperhatikan
diungkapkan dalam sekumpulan
komponen dampak yang akan
dirasakan oleh berbagai
stakeholder,
Task 4.i. Evaluasi & Penetapan Dalam evaluasi ini akan • Konsep Sistem dan
konsep sistem buangan ditetapkan sebelumnya beberapa Konfigurasi
limbah kriteria yang dianggap layak, buangan limbah
seperti : biaya konstruksi, terpilih
jumlah limbah yang mungkin
timbul, besarnya limpahan,
kemudahan pelaksanaan,
kemudahan perawatan dan
beberapa kriteria lainnya yang
relevan.
Task 4.j. Evaluasi & Penetapan Evaluasi penetapan konsep • Konsep sistem dan
konsep sistem sistem elektrikal mekanikal jaringan elektrikal
elektrikal/mekanikal dilakukan dengan prinsip yang terpilih
sama, yaitu berdasarkan • Konsep sistem
implikasi yang mungkin timbul mekanikal Ruang
jika masing-masing alternatif Terbuka Kota
diimplementasikan. Hanya saja Kawasan Pusat
di sini tinjauan dilakukan untuk Pemerintahan
masing-masing komponen. terpilih.
BAB 6
RENCANA KERJA
6. 1. T A H A P P E L A KS A N A A N P E K E R J A A N
Dengan melihat tahapan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Detail
Engineering Design Ruang Terbuka Hijau Kawasan Pusat Pemerintahan
Kabupaten Tasikmalaya yang telah diuraikan, maka telah disepakati jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 5 bulan kalender sejak SPK
ditandatangani. Secara garis besar rencana kerja konsultan dalam
menangani pekerjaan, terdiri dari 4 (empat) tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan;
2. Studi lapangan;
A. Tahap Persiapan
- Jaringan transportasi:
• Studi Literatur & Laporan Rencana yang telah ada mengenai Desain
RTH Kawasan Pusat Pemerintahan Kab. Tasikmalaya
• Album Peta
6. 2. J A D W A L PE L A K S A N A A N P EK E R J A A N
Jadual pelaksanaan pekerjaan menunjukkan langkah-langkah dan
manajemen waktu dari konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan
“Penyusunan RTH” ini. Seluruh rangkaian kegiatan akan tergambarkan
menyeluruh dan terperinci dalam pelaksanaan pekerjaan ini.