Anda di halaman 1dari 1

Definisi : diare diartikan sebagai buang air encer lebih dari empat kali sehari,

baik disertai lendir dan darah maupun tidak. Hingga kini diare masih menjadi P Faktor
child killer (pembunuh anak-anak) peringkat pertama di Indonesia. Semua
A
kelompok usia diserang oleh diare, baik balita, anak-anak dan orang dewasa.
Malabsorbsi, Infeksi Makanan Psikologis
(zubir,
TetapiJefrie, & Wibowo, 2006)dengan
(Widjaja, 2002) (Wibowo , Soenarto, & Pramono , 2004)
penyakit diare berat kematian yang tinggi terutama terjadi pada T
D
karbohidrat, protein,
bayi dan anak balita lemak
O Bakteri masuk dan Toksin tidak Ansietas
berkembang dalam usus dapat diserap
Tekanan Osmotik↑
Penyebab : F
I
Merangsang saraf
Pergeseran air dan Toksin tidak paraimpatis
- Infeksi oleh bakteri : Escherichia coli, Salmonella thyposa, Vibrio cholerae I Hipersekresi air elektrolit ke rongga usus dapat diserap
(kolera), dan serangan bakteri lain yang jumlahnya berlebihan dan patogenik dan elektrolit Hiperperistaltik
S
A
seperti pseudomonas.
- Malabsorpsi karbohidrat, pada bayi kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu Peningkatan isi
formula dapat menyebabkan diare. Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat I rongga usus penyerapan
DIARE makanan di usus ↓
asam, dan sakit di daerah perut.
O
R
- malabsorpsi lemak, terjadi bila dalam makanan terdapat lemak yang disebut Distensi abdomen
Frekuensi BAB ↑ Iritasi perianal Gangguan
triglyserida. Triglyserida, dengan bantuan kelenjar lipase, mengubah lemak menjadi L integritas kulit
micelles yang siap diabsorpsi usus. Jika tidak ada lipase dan terjadi kerusakan mukosa Mual dan muntah perinal
usus, diare O Hilang cairan dan

E
dapat muncul Nafsu makan↓ elektrolit berlebihan
- Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, G Pelepasan mediator nyeri (
histamin,bradikinin,dll) sehingga
terlalu banyak lemak, mentah (sayuran) dan kurang matang Ketidakseimbangan
AFT merangsang nosiseptor yang
- Rasa takut, cemas, dan tegang, jika terjadi pada anak dapat menyebabkan diare kronis. I nutrisi kurang dari Kekurangan volume
cairan
Asidosis metabolik
dihantarkan serabut tipe C ke
Resiko kebutuhan
Tetapi jarang terjadi pada anak balita, umumnya terjadi pada anak yang lebih besar. medula spinalis menuju otak
malnutrisi (korteks somatosensorik) sehingga
terjadi presepsi nyeri
Gejala diare :
- Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah Dehidrasi

- Tinja bayi encer, berlendir atau berdarah Metabolisme


Nyeri Akut
menurun
- Warna tinja kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu
Gangguan
- Gangguan gizi akibat intake (asupan) makanan yang kurang keseimbangan
- Muntah sebelum dan sesudah diare Keletihan cairan dan elektrolit
- Hipoglikemia (penurunan kadar gula darah)
- Dehidrasi (kekurangan cairan) Intoleran aktivitas Syok hipovelemik

Pemeriksan penunjang kematian

- Pemeriksaan tinja : pemeriksaan kuman penyebab, pH dan kadar


gula jika di curigai intoleransi glukosa
- Pemeriksaan darah : darh lengkap, pH, cadangan alkali, dan
elektrolit. Kadar ureum untuk mengetahui fungsi ginjal
- Duodenal intubation

DAFTAR PUSTAKA

Wibowo , T., Soenarto, S., & Pramono , D. (2004). Faktor-Faktor Risiko


Kejadian Berdarah pada Balita. Jurnal Berita Kedokteran
Masyarakat, 41-48.
Widjaja. (2002). Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Jakarta:
Kawan Pusta.
PRODI KEPERAWATAN zubir, Jefrie, M., & Wibowo, T. (2006). Faktor-Faktor Risiko Kejadian NOVIT FARIDATUL FATIMAH
UNIVERSITAS DIPONEGORO Diare Akut pada Anak 0-35 bulan. Sains Kesehatan Vol 19. No.3, 22020116120044
2019/2020 319-332. A16.2

Anda mungkin juga menyukai