Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian

Batu ureter adalah suatu penyakit dimana terdapat batu didalam saluran
kemih, yang dimulai dari kaliks sampai dengan ureter anterior
( Mursalam, M, Nurs.2006 )
Batu ureter adalah batu yang terbentuk disepanjang saluran kemih dan bisa
menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi
(www.Google. Co. Id)
Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan, bahwa batu ureter adalah batu
yang tersangkut didalam ureter dan menyebabkan saluran kemih menjadi tersumbat.

B. Patofisiologis

1. Etiologi

a. Faktor dari dalam ( Instriksik ) seperti keturunan, usia lebih banyak pada usia
35-50 th dan jenis kelamin lebih banyak pada pria.
b. Faktor dari luar ( Ekstrinsik ) seperti geografi, cuaca dan suhu, asuhan air (bila
jumlah air dan kadar mineral kalsium pada air yang diminum kurang ), diet
banyak purin, oksalat ( teh, kopi, minuman soda dan sayuran berwarna hijau
terutama bayam ) kalsium ( daging, susu, kaldu, jeroan )
c. Gangguan aliran kencing ( urine )
d. Infeksi saluran kemih
e. Kekurangan cairan ( seperti pada penderita diare yang kekurangan cairan/
dehidrasi )

2. Proses penyakit

Organik yang berasal dari serum atau protein urine memberikan kemungkinan.

Pengendapan

Pembentukan batu

Menempel pada ureter


Obstruksi kronik

Hidronefrosis Retensi Urine


Anatomi Ureter mempunyai beberapa tempat penyempitan yang
memungkinkan batu ureter terhenti karena peristaltis, akan terjadi gejala kolik,
yakni nyeri yang hilang timbul disertai perasan yang mual dengan atau tanpa
muntah dengan nyeri yang khas.
Selama batu tertahan ditempat yang menyumbat, selama itu kolik akan
berulang-ulang sampai batu bergeser dan memberi kesempatan pada air kemih
untuk lewat.
Batu ureter mungkin dapat lewat sampai kekandung kemih dan kemudian
keluar bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai kekandung kemih dan
kemudian berupa nidas manjadi batu kandung kemih yang besar. Batu juga bisa
tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik
dengan hidroureter yang mungkin asimtomatik tidak jarang terjadi, hematuria
yang didahului oleh serangan kolik. Bila keadaan obstruksi terus berlangsung
lanjutan dari kelainan yang terjadi dapat berupa hidronefrosis dengan atau tanpa
pielonefrosis sehingga menimbulkan gambaran infeksi umum.

Jenis-Jenis batu ureter:

a. Batu kalsium

Makanan yang harus dikurangi adalah jenis makanan yang


mengandung banyak oxalate seperti bayam, daun seledri, kacang-
kacangan, kopi, teh, dan coklat. Sedangkan untuk batu kalsium posfat
yaitu dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kalsium
tinggi seperti: ikan salmon, kerang, daging, sarden, telur, keju, susu, sayur
lobak/ sayur kol

b. Batu asam urat

Makanan yang harus dikurangi: daging, kerang, gandum, kentang,


beras, tepung, saus, susu, sari buah jeruk.

c. Batu struvid

Makanan yang harus dikurangi: telur, susu, buah murbai, dan daging

d. Batu cystine

Hindarkan minuman sari buah jeruk dan buah jeruk, susu dan kentang.

3. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala pada penyakit ureter yaitu:

a. Nyeri atau pegal-pegal pada pinggang atau pada sudut kotsovetebral


b. Nyeri kolik dari pinggang menjalar kedepan dan kearah genitalia disertai
mual, muntah
c. Hematuria, baik mikroskopik maupun makroskopik
d. Disuria karena infeksi
e. Demam disertai menggigil
f. Retensi urine
g. Dapat tanpa keluhan ( silent stone )

4. Komplikasi dari batu ureter

Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit batu ureter adalah
sebagai berikut:

a. Obstruksi yang dapat menyebabkan hidronefrosis


b. Infeksi saluran kemih
c. Iritasi yang berkepanjangan pada urotelium yang dapat menyebabkan
tumbuhnya keganasan yang sering berupa karsinoma epidermoid

C. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan medik

a. Konservatif

Dilakukan dengan usaha agar batu tidak bertambah besar sehingga


terjadi infeksi, menghilangkan obstruksi, mengobati infeksi dan
menghilangkan nyeri serta mencegah kerusakan renal lebih lanjut

b. Operasi dilakukan jika

1. Sudah terjadi ststis atau bendungan


2. Tergantung letak dan besarnya batu
3. Infeksi
4. Terjadi obstruksi

2. Penatalaksanaan keperawatan

a. Meningkatkan istirahat
b. Banyak minum
c. Diet, pengaturanya adalah tergantung jenis batu
D. Asuhan keperawatan

1. Faktor predisposisi dan prepitasi

a. Faktor predisposisi yaitu:

1. Keturunan
2. Usia
3. Jenis kelamin
1. Kurangnya asupan air
2. Diet banyak purin, oksalat, kalsium
3. Kurang beraktivitas

1. Pengkajian

a. Sirkulasi
Tanda: Peninggian TD ( efek pembesaran ginjal )

b. Eliminasi

Gejala:
- Penurunan kekuatan/ dorongan aliran urine, tetesan
- Peragu-raguan pada berkemih awal
- Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih dengan lengkap,
dorongan dan frekuensi berkemih
- Nokturia, disuria, hematuria
- Riwayat batu ( statis urinaria )
- Konstipasi

Tanda:
- Masa padat dibawah abdomen bagian bawah ( distensi kandung kemih ) nyeri
tekan kandung kemih
- Hernia inguinalis, hemoroid

c. Makanan/ cairan

Gejala: Anoreksia, mual, muntah, penurunan berat badan

c. Keamanan
Gejala: Demam
d. Seksualitas
Gejala:
- Masalah tentang efek kondisi/ therafi pada kemampuan seksual
- Takut inkontinensia/ menetas selama hubungan intim
- Penurunan kekuatan kontraksi ejakulasi
Tanda:
- Riwayat keluarga kanker, hipertensi, penyakit ginjal
- Penggunaan anti hipertensif/ anti depresen, antibiotik, urinaria atau agen
antibiotik, obat yang dijual bebas untuk flu/ alergi obat mengandung
simpatomimetik

3. Pemeriksaan diagnostik
a. Urinalisa: Warna kuning, coklat gelap, merah gelap/ terang ( berdarah ),
penampilan keruh, PH 7 atau lebih besar ( menunjukan infeksi ): bakteri, SDP,
SDM mungkin ada secara mikroskopis
b. Kultur urine: Dapat menunjukan staphylococus aureus, protesus, klebiella,
pseudomonas atau escherichia coli
c. IVP dengan film fasca berkemih: menunjukan perlambatan pengosongan
kandung kemih
d. BUN/ kreatinin: Meningkatkan bila fungsi ginjal dipengaruhi
e. SDP: dapat ditemukan lebih besar dari 11.000 mengidentifikasi infeksi bila
pasien tidak imunosupresi

E. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan pola eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi batu
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan pada
ureter karena adanya batu
3. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kurangnya informasi

F. Perencanaan Keperawatan
1. Gangguan pola eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi batu

Tujuan: Masalah BAK klien terpenuhi


Kriteria Hasil: Berkemih dengan jumlah yang cukup tak teraba distensi kandung
kemih
Intervensi:
Mandiri:
c. Dorong pasien untuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila tiba-tiba dirasa
d. Observasi aliran urine, perhatikan ukuran dan keluaran urine
e. Awasi dan catat waktu dan jumlah tiap berkemih. Perhatikan
penurunan keluaran urine dan perubahan berat jenis
f. Perkusi/ Palpasi area supra pubik
g. Dorongan masukan cairan sampai 3000 ml/hari, dalam toleransi
jantung bila diindikasikan
h. Awasi tanda vital dengan ketat. Observasi hipertensi, edema ferifer
perubahan mental, timbang tiap hari, pertahankan pemasukan dan
pengeluaran akurat
i. Berikan atau dorong kateter lain dan perawatan parineal, kolaborasi
j. Berikan obat anti spasmodic sesuai indikasi

2. Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan pada


ureter karena adanya batu

Tujuan: Nyeri hilang atau berkurang


Kriteria hasil: Melaporkan nyeri hilang/ terkontrol
Intervensi:
Mandiri:
a. Kaji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas lamanya
b. Pertahankan tirah baring bila diindikasikan
c. Berikan tindakan kenyamanan, Ex: pijatan punggung, membantu pasien
melakukan posisi yang nyaman dan mendorong penggunaan relaksasi/ latihan
nafas dalam, aktivitas trapeutik
d. Berikan obat sesuai indikasi, Ex: Eperidin ( demerof )

3. Resti kekurangan volume cairan berhubungan dengan distensi kandung kemih

Tujuan: Kebutuhan cairan dipenuhi


Kriteria hasil: Mempertahankan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil,
nadi perifer teraba, pengisian kapiler baik dan mukosa lembab

Intervensi:
Mandiri:
a. Awasi keluaran dengan hati-hati tiap jam bila diindikasikan. Perh
atikan keluaran 100-200ml/jam
b. Dorong peningkatan pemasukan oral berdasarkan individu. Awasi tekanan
darah, nadi dengan sering evaluasi pengisian kapiler dan membran mukosa oral
c. Tingkatkan tirah baring dengan kepala tinggi
d. Awasi elektrolit khususnya natrium
f. Berikan cairan iv ( gram faal hipertonik )
sesuai indikasi

4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya imformasi


Tujuan: Pengetahuan klien bertambah
Kriteria hasil: Pas ien mengerti tentang proses penyakit, gejala yang perlu
diperhatikan atau dilaporkan ke dokter, dan perawat di rumah
Intervensi:
Mandiri:
a. Kaji ulang proses penyakit, pengalaman pasien
b. Anjurkan pasien untuk menghindari makanan berbumbu, kopi, alkohol,
mengemudikan mobil lama, pemasukan cairan cepat ( terutama alkohol )
c. Kaji ulang tanda/ gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh urine keruh
atau berbau, penurunan keluaran urine, ketidakmampuan berkemih, adanya
demam/ menggigil
d. Diskusikan perlunya pemberitahuan pada perawatan kesehatan lain tentang
diagnosa
e. Beri pengetahuan pentingnya evaluasi medik untuk sedikitnya 6 bulan 1 tahun,
termasuk pemeriksaan rektal, urinalisa

G. Pelaksanaan Keperawatan

Implementasi keperawatan dilaksanakan sesuai dengan intervensi pada


tinjauan teori
H. Evaluasi

1. Berkemih dalam jumlah yang normal tanpa retensi


2. Melaporkan turunnya nyeri
3. Kebutuhan cairan terpenuhi
4. Klien mengerti tentang proses penyakit, gejala yang perlu dilaporkan
kedokter dan dapat melakukan perawatan sendiri dirumah
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes Marylin E. et. All 2000 Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3


Jakarta; EGC

Halim. Mubin. A. 2000. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta;


EGC

Mansjoer Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, jilid II. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI.

Nursalam M Nurs. 2006 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan


Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta; Salemba Medika

Suzzane C Smeltzer 2001 Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8


volume 2 jakarta; EGC

Sjamsuhidrajat R. 1997 Ilmu Bedah. Jakarta; EGC

www. Google. Co. id


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahkmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah Ilmu Bedah dengan judul” Asuhan Keperawatan Dengan Batu
Ureter”

Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini lebih jauh dari


sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Dalam menyelesaikan makalah ini penulis juga
banyak mengalami hambatan dan rintangan, namun berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Untuk itu penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak


yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, diantaranya:

1. Ns. Hernida Dwi Lestari S. Kep, S. Pd Selaku Direktur Akper Sismadi


Jakarta
2. Ns. Nuraini S. Kep Selaku Wali Kelas Tingkat II
3. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dorongan Moral dan
Spiritual
4. Rekan-rekan Mahasiswa/i Akper Sismadi yang telah menunjukan
kerjasama yang baik serta partisipasinya sehingga Makalah ini dapat
terselesaikan.

Harapan penulis, Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi para


pembaca. Khususnya Mahasiswa/i Akper Sismadi.

Jakarta, 14 Feb. 08

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................
B. Tujuan Penulisan.....................................................................
C. Ruang Lingkup........................................................................
D. Metode Penulisan....................................................................
E. Sistematika Penulisan .............................................................

BAB II TINJAUAN TEORITIS


A. Konsep Dasar...........................................................................
B. Pengertian.................................................................................
C. Patofisiologi..............................................................................
D. Penatalaksanaan........................................................................
E. Evaluasi.....................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................

B. Saran........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Batu ureter adalah adanya suatu batu yang tersangkut dalam ureter
(Halim, Mubin A. 2000)
Penyakit batu ureter ini bisa disebabkan karena faktor dari dalam
(Intrinsik) seperti keturunan, dan bisa juga disebabkan karena faktor dari
luar (ekstrinsik) seperti geografi, cuaca dan suhu, asuhan air apabila
jumlah kadar mineral kalsium dalam air yang diminum kurang. Batu ureter
ini sangat umum terjadi pada usia 35-50 tahun dan jenis kelamin lebih
banyak pada pria.
Masalah keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan batu ureter
adalah perasaan yang tidak nyaman, perasaan nyeri atau pegal-pegal pada
pinggang pada sudut kotsovetebral, nyeri kolik dari pinggang menjalar
kedepan kearah genitalia disertai mual dan muntah.
Melihat masalah yang timbul akibat Batu Ureter ini, masalah keperawatan
perlu ditangani dengan efektif. Maka pada Batu Ureter peran perawat
disisni diperlukan sangat penting dalam memberikan Asuhan Keperawatan
pada Batu Ureter. Untuk itu Penulis akan membahas Asuhan Keperawatan
Pada Klien Dengan Batu Ureter yang meliputi Pengkajian, Diagnosa
Keperawatan, Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan yang nyata
tentang Asuhan Keperawatan pada klien dengan Batu Ureter
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Batu
Ureter
b. Mampu menentukan masalah keperawatan klien dengan
Batu Ureter
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan dengan
Batu Ureter
d. Mampu melaksanakan tindakan keperwatan pada klien
dengan Batu Ureter
e. Mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat
antara teori dan kasus
f. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung,
penghambat, serta dapat mencari solusinya
g. Mampu mendokumentasi semua kegiatan keperawatan
C. Ruang lingkup
Dalam menyusun makalah ini penulis akan membahas tentang Asuhan
Keperawatan dengan Batu Ureter

D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode sebagai
berikut:
1. Study Kepustakaan
Dengan menggunakan literatur yang bersifat teoritis dan ilmiah
yang berhubungan dengan Asuhan Keperawatan dengan Batu
Ureter

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Yang meliputi Latar belakang, Tujuan penulisan, Ruang lingkup,
Metode penulisan dan Sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Yang terdiri dari kosep dasar yang meliputi Pengertian Patofosiologi,
Yang terdiri dari Etiologi, Manifestasi klinik, Klasifikasi, Proses
Komplikasi penatalaksanaan medis, Asuhan Keperawatan yang terdiri
dari Pengkajian, Diagnosa Perencanaan Evaluasi
BAB III PENUTUP
Yaitu terdiri dari Kesimpulan dan Saran

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Batu Ureter adalah dimana terdapat batu di dalam saluran kemih, yang
dimulai dari kaliks sampai dengan ureter anterior. Batu Ureter
terbentuk disepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri,
perdarahan, penyumbatan saluran kemih sehingga menyebabkan
infeksi.
Penderita Batu Ureter harus dicegah agar batu tidak bertambah besar
menghilangkan obstruksi, menggobati infeksi dan menghilangkan
nyeri serta mencegah kerusakan renal lebih lanjut.
Operasi dilakukan pada penderita Batu Ureter apabila Sudah terjadi
statis atau bendungan, Menurut letak dan besarnya batu, Infeksi,
Terjadi Obstruksi.

B. Saran
Dengan adanya Makalah ini, penulis mengharapkan akan menjadi
sebuah tambahan informasi pengetahuan dan acuan bagi mahasiswa
akademik keperawatan Sismadi Jakarta. Khususnya agar dapat lebih
memahami tentang penyakit Batu Ureter.

Anda mungkin juga menyukai