Anda di halaman 1dari 4

Makalah Epididimitis

1.1 Anatomi

Epididimis adalah prgan berbentuk seperti sosis / kubah terdiri atas caput, corpus, dan
cauda. Epididimis merupakan Struktur tubular yang terletak pada aspek posterior dan superior
testis. Korpus epididimis dihubungkan dengan testis melalui duktulli deferens. Di sebelah caudal,
epididimis berhubungan dengan vasa deferens. Sel spermatozoa setelah di produksi di dalam
testis dialirkan ke epididimis, di sini spermatozoa mengalami maturasi sehingga menjadi motil
(dapat bergerak dan di simpan di dalam cauda epididimis sebelum dialirkan ke vas deferens.
Karena letaknya dekat dengan testis, setiap proses infeksi atau peradangan yang mempengaruhi
epididimis dapat menyebar ke testis itu sendiri, suatu kondisi yang dikenal sebagai epidiymo-
orchitis.

1.2 Definisi Epididimitis

Epididimitis adalah suatu reaksi inflamasi / peradangan yang terjadi pada organ
epididimis. Dapat terjadi secara akut atau kronik. Dengan pengobatan dan terapi yang tepat
penyakit ini dapat sembuh dengan baik, tetapi jika tidak ditangani dengan baik dapat menjalar ke
testis sehingga menimbulkan Orkitis, abses pada Testis, dan Infertilitas.
1.3 Epidemiologi

Epididimitis dapat terjadi pada pria dari segala usia, meskipun sebagian besar kasus
epididimitis terjadi pada pria berusia 20 hingga 39 tahun dan paling sering dikaitkan dengan
penyakit menular seksual. Agen Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonore untuk sekitar 50%
kasus epididimitis yang terkait dengan klamidia dan gonore pada pria berusia kurang dari 39
tahun. Setelah 39 tahun, agen etiologi paling umum yang bertanggung jawab untuk epididimitis
adalah Escherichia coli dan bakteri coliform lain yang ditemukan di saluran pencernaan.

Epididimitis adalah penyebab paling umum dari nyeri skrotum akut pada orang dewasa.
Diperkirakan 1 dari 1000 pria terkena epididimitis setiap tahun. Lebih dari 600.000/tahun
kunjungan medis pria terkena epidimitis akut di Amerika Serikat.
1.4 Etiologi

Pada pria sebelum kematangan seksual, epididimitis mungkin masih disebabkan oleh
infeksi bakteri, tetapi lebih sering terjadi epididimitis akibat proses peradangan. Epididimitis
kimia dapat terjadi (jarang) sebagai akibat dari berolahraga atau melakukan hubungan seksual
dengan kandung kemih penuh, menghasilkan aliran urin yang retrograde. Juga, epididimitis
dapat terjadi sebagai akibat dari obat-obatan tertentu, yaitu amiodarone yang digunakan dalam
pengobatan disritmia jantung. Terakhir, infeksi virus seperti virus Mumps, dapat menyebabkan
epididimitis atau epididimo-orkitis.

1.5 Faktor Resiko


1.6 Patogenesis

Di perkirakan reaksi inflamasi ini berasal dari infeksi bakteri / virus yang berada dalam
buli-buli, prostat, urethra, yang secara ascending menjalar ke daerah epididimis. Dapat pula
terjadi refluks urine melalui ductus ejaculatorius atau bisa juga penyeberan bakteri secara
hematogen atau langsung ke epididimis. . Dalam kasus penyakit menular seksual, bakteri
diperkenalkan selama hubungan seksual dan bermigrasi melalui saluran genitourinari ke
epididimis. Dalam kasus infeksi akibat infeksi saluran kemih, aliran urin yang menurun atau
stagnasi urin di sepanjang saluran genitourinari menyebabkan infeksi epididimis.

1.7 Patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai