Anda di halaman 1dari 4

Urolitiasis

BAB I
PENDAHULAN

Urolitiasis adalah salah satu penyakit yang umum terjadi, Urolithiasis adalah
penyakit yang sudah selama berabad-abad menjadi masalah kehidupan manusia.
Diperkiran mempengaruhi 11% laki-laki dan 7% perempuan. Insidensi urolitiasis selalu
berubah di tiap-tiap negara. Tingkat kekambuhan penyakit ini sekitar 10% pada tahun
pertama, dan 33% pada 5 tahun, dan 50% pada 10 tahun. (4). Urolithiasis merupakan
salah satu penyakit utama pada traktus urinarius (Vijaya, 2013). Di Indonesia sendiri,
angka kejadian batu saluran kemih sesungguhnya masih belum dapat diketahui namun
diperkirakan terdapat 170.000 kasus setiap tahunnya. Di negara-negara berkembang
banyak di jumpai pasien batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak di
jumpai penyakit batu saluran kemih bagian atas karena adanya pengaruh status gizi dan
aktivitas sehari- hari. Hal ini bahwa penyakit urolithiasis adalah penyakit yang tersering
di sistem perkemihan (Buntaram et al, 2014).
Urolitiasis adalah pembentukan Calculi urin ("batu") dalam sistem kemih.
Nefrolitiasis atau "Batu ginjal" mengacu pada batu atau batu di ginjal dan merupakan
bentuk saluran kemih yang paling umum penyakit batu. Batu ureter dan kandung kemih
hampir selalu berasal dari ginjal. Batu kemih adalah paling sering disebabkan oleh
penurunan volume urin atau oleh peningkatan ekskresi komponen pembentuk batu
seperti kalsium, oksalat, urat, sistin, xantin, dan fosfat. Faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang pembentukan batu meliputi pengurangan asupan cairan,
peningkatan olahraga dengan dehidrasi, obat-obatan itu menyebabkan hiperurisemia
dan riwayat asam urat. Jenis sakit kolik yang terkait dengan transit ginjal batu melalui
ureter sering parah menjalar ke punggung dan selangkangan. Mayoritas batu lewat 48
jam. Perawatan memerlukan pendekatan medis dan bedah gabungan dan tergantung
pada lokasi batu, luasnya obstruksi, dan fungsi ginjal yang terkena. (4)
Batu Saluran Kemih (Urolithiasis) merupakan keadaan patologis karena adanya masa
keras seperti batu yang terbentuk disepanjang saluran kencing dan dapat menyebabkan nyeri,
perdarahan, atau infeksi pada saluran kencing. Terbentuknya batu disebabkan karena air kemih
jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan\
materi-materi yang dapat menghambat pembentukan batu, kurangnya produksi air kencing, dan
keadaan-keadaan lain yang idiopatik (Dewi, 2007). Lokasi batu saluran kemih dijumpai khas
di kaliks atau pelvis (nefrolitiasis) dan bila akan keluar akan terhenti di ureter atau di kandung
kemih (vesikolitiasis) (Robbins, 2007)
BAB II
Tinjauan Pustaka

Etiologi
Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubunganngya dengan gangguan
aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-
keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik). Secara epidemiologis terdapat
beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang.
Faktor-faktor itu adalah faktor intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang
dan faktor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan di sekitarnya.

Faktor intrinsik itu antara lain adalah:


1. Hereditair (keturunan): penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya
2. Umur: penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30 – 50 tahun
3. Jenis kelamin: jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan
pasien perempuan.

Beberapa faktor ekstrinsik diantaranya adalah:


1. Geografi: pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih yang
lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk
batu), sedangkan daerah Bantu di Afrika Selatan hampir tidak dijumpai penyakit batu
saluran kemih.
2. Iklim dan temperatur
3. Asupan air: kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang
dikonsumsi, dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih
4. Diet: diet banyak purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu
saluran kemih.
5. Pekerjaan: penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk
atau kurang aktifitas atau sedentary life.
Komposisi Batu
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur: kalsium oksalat atau kalsium
fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (MAP), xanthyn, dan sistin, silikat, dan senyawa
lainnya. Data mengenai kandungan/komposisi zat yang terdapat pada batu sangat penting untuk
usaha pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya batu residif.

Gambaran Klinis
Keluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung pada: posisi atau letak batu, besar
batu, dan penyulit yang telah terjadi. Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien adalah nyeri
pada pinggang. Nyeri ini mungkin bisa berupa nyeri kolik ataupun bukan kolik. Nyeri kolik
terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises ataupun ureter meningkat dalam
usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih. Peningkatan peristaltik itu menyebabkan
tekanan intraluminalnya meningkat sehingga terjadi peregangan dari terminal saraf yang
memberikan sensasi nyeri. Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena
terjadi hidronefrosis atau infeksi pada ginjal.

Anda mungkin juga menyukai