0)
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/5
PUSKESMAS ARAS AMIN, SKM
BONTONOMPO I NIP: 19730223 199803 1 007
1. Pengertian Akne vulgaris adalah penyakit peradangan kronis dari folikel pilosebasea
yang diinduksi dengan peningkatan produksi sebum, perubahan pola
keratinisasi, peradangan, dan kolonisasi dari bakteri Propionibacterium
acnes. Sinonim untuk penyakit ini adalah jerawat. Umumnya insidens
terjadi pada wanitausia 14-17 tahun, pria16-19 tahun lesi yang utama
adalah komedo dan papul dan dapat dijumpai pula lesi beradang. Pada
anak wanita,akne vulgaris dapat terjadi pada premenarke. Setelah masa
remaja kelainan ini berangsur berkurang, namun kadang-kadang menetap
sampai dekade ketiga terutama pada wanita. Ras oriental (Jepang, Cina,
Korea) lebih jarang menderita akne vulgaris dibandingkan dengan ras
kaukasia (Eropa, Amerika).
2. Tujuan Semua pasien Akne Vulgaris Ringan yang datang ke Puskesmas
Bontonompo I mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan prosedur
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bontonompo I No. 440.068/H/VII/SK/PKM-
PB/III/2017 Tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Bontonompo I.
4. Referensi a. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015.
1/4
kadang glutea.
Gradasi yang menunjukan berat ringannya penyakit diperlukan bagi pilihan
pengobatan. Gradasi akne vulgaris adalah sebagai berikut:
1. Ringan, bila:
a. Beberapa lesi tak beradang pada satu predileksi
b. Sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat predileksi
c. Sedikit lesi beradang pada satu predileksi
2. Sedang, bila:
a. Banyak lesi tak beradang pada satu predileksi
b. Beberapa lesi tak beradang pada lebih dari satu predileksi
c. Beberapa lesi beradang ada satu predileksi
d. Sedikit lesi beradang pada lebih dari satu predileksi
3. Berat, bila:
a. Banyak lesi tak beradang pada lebih dari satu predileksi
b. Banyak lesi beradang pada satu atau lebih predileksi
Keterangan:
Sedikit bila kurang dari 5, beberapa bila 5-10, banyak bila lebih dari 10 lesi
Tak beradang : komedo putih, komedo hitam, papul
Beradang : pustul, nodus, kista
Pada pemeriksaan ekskohleasi sebum, yaitu pengeluaran sumbatan sebum
dengan komedo ekstraktor (sendok Unna) ditemukan sebum yang
menyumbat folikel tampak sebagai massa padat seperti lilin atau massa
lebih lunak seperti nasi yang ujungnya kadang berwarna hitam.
Pemeriksaan Penunjang
Umumnya tidak diperlukan.
2/4
perubahan isi sebum dengan cara :
a. Diet rendah lemak dan karbohidrat. Meskipun hal ini
diperdebatkan efektivitasnya, namun bila pada anamnesis
menunjang, hal ini dapat dilakukan.
b. Melakukan perawatan kulit dengan membersihkan
permukaan kulit.
2. Menghindari terjadinya faktor pemicu terjadinya akne, misalnya :
a. Hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, olahraga, sesuai
kondisi tubuh, hindari stress.
b. Penggunaan kosmetika secukupnya, baik banyaknya
maupun lamanya.
c. Menjauhi terpacunya kelenjar minyak, misalnya minuman
keras, makanan pedas, rokok, lingkungan yang tidak sehat
dan sebagainya.
d. Menghindari polusi debu, pemencetan lesi yang tidak lege
artis, yang dapat memperberat erupsi yang telah terjadi.
3/4
misalnya asma glikolat (3-8%). Efek samping obat iritan
dapat dikurangi dengan cara pemakaian berhati-hati
dimulai dengan konsentrasi yang paling rendah.
b. Antibiotik topikal: oksitetrasiklin 1% atau klindamisin
fosfat 1%.
c. Antiperadangan topikal: hidrokortison 1-2,5%.
2. Sistemik
Pengobatan sistemik ditujukan untuk menekan aktivitas
jasad renik disamping juga mengurangi reaksi radang,
menekan produksi sebum. Dapat diberikan antibakteri
sistemik, misalnya tetrasiklin 250 mg-1g/hari, eritromisin
4x250 mg/hari
Pemeriksaan Penunjang Lanjutan
Pada umumnya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang
5. Petugas melakukan konseling dan edukasi
Dokter perlu memberikan informasi yang tepat pada pasien
mengenai penyebab penyakit, pencegahan, dan cara maupun
lama pengobatan, serta prognosis penyakitnya. Hal ini penting
agar penderita tidak mengharap berlebihan terhadap usaha
penatalaksanaan yang dilakukan.
6. Petugas melakukan rujukan jika terdapat kriteria rujukan
. Akne vulgaris sedang sampai berat.
6. BaganAlir
Petugas melakukan anamnesa
Petugas melakukan
penatalaksanaan
4/4
7. Hal-hal yang perlu a. Penegakan diagnosa
diperhatikan b. Penatalaksanaan
c. Kriteria rujukan
5/4