Anda di halaman 1dari 2

1.

Leukokoria kan kompetensinya 2, sebagai DLP jika bertemu pasien leukokoria apa yang bisa kita
lakukan?
 Pasien datang dengan leukokoria, kita dapat lakukan anamnesis menyeluruh terlebih
dahulu, seperti yang sudah dijelaskan saat presentasi.
 Lakukan pemeriksaan fisik dasar, reflex pupil, ketajaman penglihatan, funduskopi direct
dengan oftalmoskop.
 Lalu rujuk pasien ke layanan yang lebih tinggi untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
selanjutnya seperti USG, MRI, dan CT-scan untuk memastikan diagnosis.
2. Kapan leukokoria di diagnosis dengan retinoblastoma / katarak, dan kapan dia dikatakan gejala
retinoblastoma/katarak?
 Anamnesis, Tanya sejak kapan leukokoria mulai muncul. Kalau katarak kongenital bisa
sejak dari lahir, kalua retinoblastoma biasanya muncul saat usia 18 bulan keatas
 Tanya di keluarga ada gak yang pernah mengalami keganasan, terutama keganasan
mata kayak retinoblastoma. Karena bersifat herediter.
 Sewaktu ibu mengandung pernah ada infeksi TORCH turun ke anaknya gak, karena bisa
jadi menyebabkan katarak kongenital kalau ibu pernah infeksi intranatal
 Dari pemeriksaan fisik, terlihat warna reflex pupil berbeda, katarak putih-kebiruan
retinoblastoma berwarna putih
 Retinoblastoma sering barengan ada strabismus juga
 Pas kita funduskopi, di vitreous ada biji-biji/seeding appearance pada retinoblastoma.
Kalo katarak engga
3. Dalam pemeriksaan fisik salah satunya perlu diperiksa ketajaman penglihatan pasien. Sedangkan
pada sebagian besar pasien leukokoria itu mayoritas anak-anak, yang bisa jadi belum bisa
membaca ataupun berbicara. Jadi apa pemeriksaan yang bisa kita lakukan?
Untuk anak diusia preverbal (belum bisa ngomong), bisa kita gunakan kartu Teller (Teller Acuity
Cards).

Serangkaian kartu persegi panjang besar ditunjukkan kepada anak Anda satu demi satu lain.
Kartu berwarna abu-abu dengan sebuah kotak garis-garis hitam - putih pada satu sisi. Staf
oftalmologi akan mengamati mata anak Anda, apakah mata bergerak ke arah garis-garis. Jika
anak Anda dapat melihat garis-garis, lalu dilanjutkan ganti kartu lain dengan garis yang lebih
kecil. Tindakan ini diulangi sampai dokter menentukan bahwa anak Anda tidak dapat lagi
melihat garis-garis. Visus anak ditentukan sampai garis terkecil yang bisa dilihat anak. Pengujian
satu-satu mata, kanan lalu kiri.
4. Tatalaksana utama katarak adalah pembedahan, apa indikasi & kontraindikasi bedah pada
apsien katarak?
Intinya tatalaksana bedah pada katarak kongenital ialah mengoptimalisasi ketajaman
penglihatan anak dan mencegah terjadinya komplikasi glaucoma setelah dibedah, karena
glaucoma merupakan komplikasi tersering yang akan berkembang nantinya. Oleh karena itu
perlu dipertimbankan timing melakukan operasi bedah pada anak. Beberapa peneliti sepakat
waktu terbaik adalah sekitar usia 4-8 minggu.
Lalu bedah dilakukan ketika ukuran katarak anak sudah lebih dari 5 mm dan cukup padat untuk
menghalangi penglihatan fundus. Baru bole lanjut bedah.
Komorbid-komorbid lain juga perlu dipertimbangkan sebelum dilakukan pembedahan pada anak
dengan katarak kongenital, seperti pemberian anastesi saat bedah nanti, gizi anak, berat badan
anak, kondisi penyerta lain.
Indikasi bedah :
 Penurunan fungsi penglihatan yang tidak dapat lagi ditoleransi pasien karena
mengganggu aktivitas sehari-hari
 Adanya anisometropia yang bermakna secara klinis
 Kekeruhan lensa menyulitkan pemeriksaan segmen posterior
 Terjadi komplikasi terkait lensa seperti peradangan atau glaucoma sekunder
Kontraindikasi Bedah :
 Penurunan fungsi penglihatan yang masih dapat ditoleransi pasien
 Tindakan bedah diperkirakan tidak akan memperbaiki tajam penglihatan dan tidak ada
indikasi bedah lainnya
 Pasien tidak data menjalani bedah dengan aman karena keadaan medis atua kelainan
ocular lainnya pada pasien
 Perawatan pasca bedah yang sesuai tidak bisa didapatkan pasien

Anda mungkin juga menyukai