Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme Terjadinya Tukak Lambung

Anisa Aulia Reffida


102013553/C2
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510
Telepon : (021) 5694-2061 (hunting), Fax: (021) 563-1731
Email : nisareffida@ymail.com
Lambung merupakan ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak dibagian atas
rongga perut sebelah kiri. Lambung memegang peranan penting dalam sistem pencernaan
makanan. Fungsi terpenting adalah menyimpan makanan yang masuk sampai disalurkan ke
usus halus dengan kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan penyerapan yang optimal.
Fungsi lainnya adalah untuk mensekresikan asam hidroklorida (HCl) dan enzim-enzim
seperti pepsin dan renin. Akhirnya, melalui gerakan kontraksi lambung, makanan yang masuk
dihaluskan dan dicampur dengan sekresi lambung untuk menghasilkan campuran kental yang
dikenal sebagai kimus.
Di dalam lambung terdapat suatu lapisan pelindung yang disebut mucus. Selain itu,
sawar lain yang melindungi mukosa dari kerusakan oleh asam lapisan mukosa itu sendiri.
Pertama, membrane luminal sel mukosa lambung hampir tidak dapat ditembus oleh H+,
sehingga asam tidak dapat menembus ke dalam sel dan menyebabkan kerusakan sel. Selain
itu, tepi-tepi lateral sel-sel lapisan tersbut saling bersatu di dekat batas luminal mereka melalu
hubungan taut-erat, sehingga asam tidak dapat berdifusi di antara sel-sel dari lumen ke dalam
submukosa di bawahnya. Sifat mukosa lambung yang memungkinkan lambung menampung
asam tanpa ia sendiri mengalami kerusakan tersebut membentuk sawar mukosa lambung
(gastric mucosa barrier). Mekanisme protektif ini diperkuat oleh kenyataan bahwa seluruh
lapisan dalam lambung diganti setiap tiga hari. Karena pertukaran mukosa yang sangat cepat,
sel-sel biasanya telah diganti sebelum mereka terputus karena terpajan ke lingkungan sangat
asam yang tidak bersahabat tersebut cukup lama untuk mengalami kerusakan.
Walaupun terdapat proteksi yang dibentuk oleh mucus, sawar mukosa lambung, dan
pertukaran sel yang cepat, proteksi tersebut kadang-kadang rusak, sehingga dinding lambung
mengalami cedera akibat isinya yang asam dan enzimatik tersebut. Apabila hal ini terjadi,
timbul erosi atau ulkus peptikum dinding lambung.

Sawar mukosa lambung rusak

Asam & pepsin berdifusi ke mukosa

Asam memicu pengeluaran histamin

(stimulan asam yang kuat, diproduksi & disimpan dalam jumlah besar di mukosa)

Merangsang sekresi asam >>

Berdifusi kembali ke mukosa

histamin

asam, dst
Tukak didefinisikan sebagai kerusakan integritas mukosa lambung dan/atau
duodenum yang menyebabkan terjadinya inflamasi lokal. Disebut tukak apabila robekan
mukosa berdiameter 5 mm kedalaman sampai submukosa dan muskularis mukosa atau
secara klinis tukak adalah hilangnya epitel superfisial atau lapisan lebih dalam dengan
diameter 5 mm yang dapat diamati secara endoskopis atau radiologis. Robekan mukosa < 5
mm disebut erosi dimana nekrosis tidak sampai ke muskularis mukosa dan submukosa.
Etiologi tukak lambung :
1. Infeksi Helicobacter Pylori
2. Sekresi asam lambung
3. Pertahanan mukosa lambung
Gejala-gejala ulkus dapat hilang selama beberapa hari, minggu, atau beberapa bulan dan
bahkan dapat hilang hanya sampai terlihat kembali, sering tanpa penyebab yang dapat
diidentifikasi. Gejala-gejala ulkus yang biasa terjadi adalah :
1. Nyeri
2. Pirosis (nyeri ulu hati)
3. Muntah

Anda mungkin juga menyukai