Anda di halaman 1dari 1

Sekolahku adalah sekolah yang tertib akan pembuangan sampahnya.

Tidak heran jika


tahun ini sekolahku mengikuti lomba adiwiyata tingkat provinsi. Setiap siswa selalu
membuang sampah ditempat sampah yang disediakan sekolah. Tempat sampah itu terdiri dari
2 macam sampah, yaitu tempat sampah organic yang berwarna hijau dan tempat sampah
anorganik yang berwarna abu-abu. Tempat sampah itu berada didepan kelas, biasanya murid-
murid izin kedepan untuk membuang sampah saat KBM tengah berlangsung.

Selain itu, murid-murid juga pandai dan cermat saat akan membuang sampah. Mereka
selalu memilah mana yang sampah organik dan mana yang sampah anorganik. Sampah
organik adalah sampah yang masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.
Sampah organik juga dapat diartikan sampah yang mudah terurai, seperti kulit buah, sisa
sayuran, kertas, ranting pohon, serta dedaunan kering. Selain sampah organik ada sampah
anorganik. Sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai, seperti botol plastik, plastik,
tas plastik, kaleng dll.

Di sekolahku, terdapat proses pengelolaan sampah yang bagus. Sebelum nantinya


semua sampah dari setiap kelas dibuang kepenampungan sampah yang ada didepan sekolah,
sampah dipilah dengan membedakan sampah mana yang masih bisa diolah kembali dan mana
yang selayaknya harus dibuang.

Untuk sampah organik, kami memilah sampah yang dapat dijadikan bahan untuk
pembuatan komposter. Pembuatan komposter adalah salah satu cara mendaur ulang sampah
organik yang mana sampah dijadikan sebagai pupuk. Sampah organik yang biasanya kami
pakai seperti, kertas, tisu, dedaunan kering dan ranting kering. Setelah itu, sampah
dimasukkan ke tong pembuatan komposter yang berada didepan kelas.

Berbeda dengan sampah organik. Untuk pemanfaatan kembali sampah anorganik


sekolahku menerapkan 3R, yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle. Reuse berarti penggunaan
kembali, seperti botol plastik bekas yang dapat dijadikan sebagai pot bunga serta tas plastik
yang dapat digunakan kembali sebagai tas untuk belanja ke pasar. Reduce memiliki arti
mengurangi penggunaan bahan-bahan plastik, sebagai contoh disekolahku memiliki aturan
yang mana warga sekolah dilarang menggunakan plastik sebagai wadah makanan. Terakhir
ada Recycle yang berarti mendaur ulang sampah, contohnya adalah tutup botol plastik yang
dijadikan pot bunga setelah diolah serta pembuatan baju dari sampah-sampah anorganik,
seperti tas plastik, karung plastik dll.

Setelah dilakukan berbagai macam pemilahan, akhirnya sampah yang tidak layak
untuk dimanfaatkan kembali dibuang kepenampungan sampah yang berada didepan sekolah.
Nantinya sampah itu akan diambil oleh truk sampah yang setiap hari bertugas. Sampah yang
dibawa oleh truk sampah akan dibuang ke TPA yang berada bawah hutan kota

Anda mungkin juga menyukai