Studi Kasus Bank Devisa
Studi Kasus Bank Devisa
Darmawan
Alumni Universitas Gadjah Mada
ABSTRAK
keuangan, melalui penggalakkan persaingan tujuan utama deregulasi ini adalah mendorong
antar bank, pada tahun 1988 pemerintah me- pengembangan kelembagaan perbankan yang
ngeluarkan deregulasi yaitu berupa Paket pada akhirnya dapat meningkatkan pengerahan
Kebijakan 27 Oktober 1988 (PAKTO 88), dana masyarakat.
Sebagai akibat dari berbagai deregulasi dia- Untuk meminimumkan tingkat risiko maka
tas, maka pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa perbankan perlu bertindak rasional dalam ar-
deregulasi yang dilakukan pemerintah telah tian memperhatikan masalah efisiensi. Penye-
mempengaruhi struktur industri perbankan di bab inefisiensi telah dibahas oleh pakar ekono-
Indonesia, adanya perubahan jumlah bank, ber- mi dan pengamat ekonomi lainnya. Inefisiensi
dampak pada berubahnya tingkat persaingan secara umum di sebabkan oleh tiga hal ialah
dalam industri perbankan karena : terdapatnya rantai birokrasi yang ber-
Selain adanya perubahan-perubahan seperti kepanjangan, mis allocation dalam penggu-
yang telah dikemukakan diatas usaha perban- naan sumber daya yang ada, tidak terdapatnya
kan juga tidak bisa dilepaskan dari berbagai economies of scale.
macam risiko dalam menjalankan operasinya. Efisiensi dapat didefinisikan sebagai per-
Risiko usaha bank merupakan tingkat ketidak- bandingan antara keluaran (Output) dengan
pastian mengenai suatu hasil yang diperkirakan masukan (Input), atau jumlah keluaran yang
atau diharapkan akan diterima. Risiko-risiko dihasilkan dari satu input yang dipergunakan.
yang berkaitan dengan usaha bank pada dasar- Suatu perusahaan dapat dikatakan efisien
nya dapat berasal dari sisi aktiva maupun sisi apabila (Syafaroedin Sabar, 1989, hal. 2) (1)
pasiva. Mempergunakan jumlah unit input yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan jumlah unit
2000 Iswardono S. Permono & Darmawan 3
input yang dipergunakan oleh perusahaan lain tematis persamaan ini didiskripsikan sebagai
dengan menghasilkan jumlah output yang berikut:
sama, (2) Menggunakan jumlah unit input
yang sama, dapat menghasilkan jumlah output Persamaan yang menunjukkan fungsi pro-
yang lebih besar. duksi neoklasik adalah menggambarkan hu-
bungan antara input dan output. Secara mate-
Tobin, menyebutkan ada empat faktor yang
matis persamaan ini didiskripsikan sebagai
menyebutkan efisiensi dalam lembaga keuang-
berikut:
an. Faktor pertama adalah efisiensi karena
abitrase informasi, kedua adalah efisiensi kare- V F(X i ,...,X m ; Zi ,...,Z m ) 2.1)
na ketepatan penilaian dasar aset-asetnya,
ketiga adalah efisiensi karena lembaga Dimana V menunjukkan output, Xi = input
keuangan bank mampu mengantisipasi resiko variabel dan Zi = input fixed. Keuntungan
yang akan muncul dan keempat adalah Func- didefinisikan sebagai penerimaan dikurangi
tional Efficiency yaitu berkaitan dengan admi- biaya variabel total selama periode tertentu.
nistrasi dan mekanisme pembayaran yang dila- Pengertian ini didiskripsikan secara matematis
kukan oleh sebuah lembaga keuangan bank. sebagai berikut:
Termasuk di dalam Functional Efficiency ini m
p pF(X i ,...,X m ; Zi ,...,Z n ) c i' X i
i
adalah risk pooling, general insurance, admi-
nistrasi, dan mobilisasi dana masyarakat. i 1
(Maxwell J. Fry, 1989, hal. 137-140) 2.2)
Dimana p’ adalah profit, p menunjukkan
EFISIENSI EKONOMI harga output per unit dan ci menunjukkan
harga variabel input ke-i. Biaya tetap total
Dalam penelitian ini konsep efisiensi
diabaikan selama tidak mempengaruhi kom-
mengacu pada efisiensi ekonomi dan teknis.
binasi optimal penggunaan input. Perilaku
Efisiensi ini dianalisis menggunakan pende-
maksimisasi profit mensyaratkan dipenuhinya
katan Profit Function. Fungsi ini menggambar-
kondisi orde pertama, sehingga diperoleh ben-
kan maksimisasi keuntungan oleh perusahaan
tuk produktivitas marginal. Secara matematis
pada pasar persaingan. Asumsi yang mendasari
kondisi ini didiskripsikan sebagai berikut:
formulasi pendekatan keuntungan adalah peru-
sahaan berusaha memaksimalkan laba, berpe- F(X, Z)
rilaku sebagai price taker dan memiliki faktor p c i' 2.3 )
X i
produksi concave pada variabel input.
Pedekatan profit function diturunkan dari Dimana i = 1,...,m
dualitas antara fungsi produksi. Adanya hu- Dengan menggunakan harga output sebagai
bungan ini dapat digunakan untuk menganalisa numeraite maka dapat didifinisikan c1 identik
efisiensi ekonomi. '
dengan c i /p. Sehingga persamaan 2.3 dapat
Secara teoritis pengembangan model yang ditulis sebagai berikut:
dikemukakan J. Lau dan Pan A. Yotopoulus
(1971) ini dapat dijelaskan sebagai berikut: (J. F
ci 2.4 )
Lau dan Pan A. Yotopoulus, 1971, hal. 94 – X i
109)
Persamaan yang menunjukkan fungsi pro- Dengan membagi faktor harga, P untuk
duksi neoklasik adalah menggambarkan kedua sisinya, maka persamaan 2.2 menun-
hubungan antara input dan output. Secara ma- jukkan keuntungan per unit output yang dijual.
4 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Januari
Sehingga persamaan 2.2 menjadi “Unit – Dari persamaan 2.4 diketahui bahwa mak-
Output – Price” profit atau UOP profit: simisasi profit ini akan menghasilkan nilai
maksimal X* seperti pada persamaan 2.2. Oleh
P'
P karena itu untuk tujuan analisa dapat digu-
P nakan estimasi persamaan 2.2, 2.5 atau 2.4.
m
F(X1 ,.....,X m ; Z1 ,.....,Z n ) c i X i Dalam kerangka analisis ini selain dapat
i 1 mendekomposisi efisiensi ekonomi, dapat juga
…. 2.5 ) menghipotesakan perbedaan efisiensi secara
relatif antara unit usaha atau organisasi. Per-
Dari persamaan 2.4 dapat diperoleh peng-
bedaan efisiensi ini dapat bersifat alokasional
gunaan input optimal, X* yang merupakan
atau teknikal maupun kedua-duanya. Perbe-
fungsi harga normalisasi input variabel dan
daan profit function juga memiliki beberapa
jumlah input tetap. Secara matematis penggu-
keuntungan yang diharapkan yaitu adanya dua-
naan input optimal adalah:
litas antara fungsi produksi dan fungsi profit.
X*i f i (c, Z) i = 1,...,m 2.6 ) Dalam hubungannya dengan analisa di bidang
perbankan fungsi profit mampu menggam-
Dimana c dan Z menunjukkan vektor harga barkan validitas data yang komprehensif. Pada
input yang dinormalisasi dan jumlah input laporan keuangan industri perbankan sulit
tetap. Dengan mensubstitusikan persamaan 2.6 membedakan antara faktor input dan faktor
ke dalam persamaan 2.2 maka diperoleh profit output. Sehingga menggunakan pendekatan
function yang telah memberikan nilai mak- function profit dengan sumber data pada
simal. laporan keuangan bank yang disusun berdasar-
kan neraca akan mengurangi masalah kesa-
Substitusi persamaan 2.6 ke dalam per-
lahan spesifikasi dan kesalahan pengukuran.
samaan 2.2 menghasilkan persamaan 2.7
sebagai berikut: Model yang diestimasi di formulasikan
dalam bentuk fungsi produksi Cobb-Douglas
m dengan memasukkan beberapa variabel yang
pF(X1* ,...,X *m ; Z1 ,...,Z n ) c i X *i
i 1 diduga mempengaruhi keuntungan. Model
yang digunakan sebagai berikut:
G(p, c1' ,...,c 'm ; Z1 ,...,Zn ) 2.7 ) 4
ln 0 s *i D i 1* ln w i
Dari persamaan 2.7 diketahui bahwa pada i1
sisi kanan dalam tanda kurung hanya c dan Z 1* ln K *2 ln T 2.10 )
sehingga dapat ditulis dalam bentuk yang lebih
sederhana. Kemudian profit function untuk
mendapatkan nilai maksimal dari keuntungan DERIVASI MODEL DAN TEKNIK ANA-
tersebut dikalikan dengan p pada sisi kanan : LISIS MODEL
Nilai t statistik parameter 2 = 3.177. Nilai swasta devisa, sedangkan pada bank-bank
2 setelah diantilogkan = 1.106 menunjukkan asing pangsa pasarnya sangat kecil diban-
bahwa dengan menganggap variabel-variabel dingkan bank pemerintah dan bank swasta
lain konstan, setiap penambahan variabel x1 sebagai gambaran selama periode penelitian
sebesar 1% akan meningkatkan keuntungan bank pemerintah masih sangat dominan
sebesar 1.106 %. Hal ini tidak konsisiten menguasai pangsa pasar antara 38.4% sampai
dengan teori produksi jangka pendek yaitu ber- 47.44%, bank swasta menguasai pangsa pasar
lakunya the law of diminishing return. antara 27.19% sampai 34.47% sedang bank
Nilai t statistik parameter 3 = 3.810. Nilai asing hanya menguasai antara 3.75% sampai
3 setelah diantilogkan = 11.066 menunjukkan 4.67%. Kemudian variabel biaya depresiasi
bahwa dengan menganggap variabel-variabel cenderung kecil dibandingkan beban bunga
lain konstan, setiap kenaikan variabel x2 dan beban tenaga kerja, sebab dalam analisis
sebesar 1% akan meningkatkan keuntungan jangka pendek variabel ini dianggap tidak
sebesar 11.066 %. berubah karena perubahan input hanya terjadi
pada input yang bersifat variabel.
Nilai t statistik parameter 4 = 0.571. Nilai
4 setelah diantilogkan = 1.135 menunjukkan Efisiensi Ekonomi
bahwa dengan menjaga variabel-variabel lain
konstan setiap kenaikan variabel x3 sebesar 1 Suatu unit usaha dikatakan memiliki efi-
% akan meningkatkan keuntungan sebesar siensi ekonomi apabila unit usaha tersebut
1.135 %. Meskipun demikian dalam analisa memiliki efisiensi produksi dan efisiensi eko-
produksi jangka pendek variabel ini dianggap nomis atau harga. Dari hasil estimasi diperoleh
tidak berubah, perubahan input hanya terjadi bahwa baik bank pemerintah, bank swasta
pada input yang bersifat variabel. devisa, dan bank asing telah memiliki efisiensi
produksi yang tercermin dari nilai positif 2.994
ANALISIS EKONOMI konstanta hasil regresi. Angka positif ini
mengandung makna bahwa dalam operasio-
Dari pengujian derajat pertama diperoleh nalnya industri perbankan telah memiliki tek-
hasil bahwa variabel pangsa pasar dan biaya nologi produksi yang terkandung dalam kua-
depresiasi tidak berpengaruh nyata terhadap litas sumber dayanya. Sedangkan perbedaan
efisiensi perbankan. Variabel Pangsa pasar efisiensi teknis antara kelompok bank selama
(MS) tidak berpengaruh terhadap efisiensi periode penelitian adalah sebagai berikut:
perbankan karena konsentrasi pangsa pasar
industri perbankan masih terpusat pada bank-
bank pemerintah dan sebagian kecil bank
Bank pemerintah memiliki tingkat efisiensi alami inefisiensi bila dibandingkan kelompok
teknis paling tinggi dibandingkan dengan bank bank lainnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai
swasta devisa dan bank asing. Hal ini dapat konstanta sebesar – 2.368 angka negatif ini
dilihat dari nilai konstanta sebesar 8.275 angka menunjukkan bahwa kelompok bank swasta
positif ini menunjukkan bahwa kelompok bank yang diteliti mempunyai efisiensi yang rendah
pemerintah yang diteliti telah memiliki atau mengalami inefisiensi sehingga belum
efisiensi teknis yang mampu mendukung usa- mampu mendukung usahanya. Indikator efi-
hanya. siensi ekonomis suatu unit usaha adalah rasio
Bank asing memiliki tingkat efisiensi antara nilai produksi marginal atas penggunaan
relatif tinggi dibandingkan dengan bank swasta input tertentu dengan harga input tersebut
nasional devisa. Hal ini dapat dilihat dari nilai bernilai satu. Jika rasio ini benilai > 1 maka
konstanta sebesar 2.256 angka positif ini juga penggunaan input tersebut belum efisien. Agar
seperti pada kelompok bank pemerintah yang efisien maka input tersebut perlu ditambah,
menunjukkan bahwa kelompok bank asing begitu pula sebaliknya.
yang diteliti telah memiliki efisiensi teknis Sedangkan untuk elastisitas masing-masing
yang mampu mendukung usahanya. industri perbankan setelah diantilogkan, koe-
Bank swasta nasional devisa memiliki ting- fisien elastisitas X1 dan X2 adalah sebagai
kat efisiensi yang rendah atau bahkan meng- berikut :
MPXn = Marginal Product dan faktor rangi. Caranya dengan mengurangi faktor
produksi Xn input X1 dan menambah faktor input X2 dalam
Py = Harga output proses produksi. Maka, untuk mencapai efi-
siensi ekonomis dengan asumsi harga kedua
PXn = Harga faktor produksi Xn input yang digunakan dalam proses produksi
Apabila produsen dalam usahanya telah konstan, maka penggunaan input X1 harus
memenuhi ketentuan di atas, maka dikatakan dikurangi, sedangkan penggunaan input X2
dalam ekuilibrium. Dikatakan dalam posisi harus ditambah untuk seluruh kelompok bank
ekuilibrium sebab pada posisi ini produsen kecuali kelompok bank asing.
memperoleh keuntungan maksimal, sehingga
tidak ada kecenderungan untuk mengubah B. Efisiensi Teknis
proses produksinya. Tetapi bila kondisi terse-
but tidak dipenuhi, maka usahanya dalam Parameter efisiensi teknis akan diperoleh
kondisi yang tidak efisien secara ekonomis. dari hubungan teknis antara input dan output
Langkah yang harus di tempuh agar tercapai yang digambarkan oleh fungsi produksi. Pada
kondisi ekonomis yang optimal adalah: fungsi produksi Cobb-Douglas ditunjukkan:
1. Bila
VMPXn
1 , maka pemakaian input Y AX1b1.......X ibi ........X bn
n
PXn
Dimana:
Xn harus ditingkatkan.
Y = Hasil produksi (output)
VMPXn
2. Bila 1 , maka pemakaian input A = Efisiensi teknis
PXn Xi = Input/faktor produksi
Xn harus dikurangi. bi = Elastisitas produksi
Beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam Semakin besar nilai A, maka outputnya
analisis efisiensi ekonomis pada penggunaan juga akan semakin besar. Ini berarti produksi
faktor-faktor produksi adalah : telah menggunakan faktor-faktor produksi
1. Produsen pada pasar persaingan sempur- secara lebih efisien. Faktor produksi dikatakan
na, sehingga tidak dapat mempengaruhi efisien secara teknis jika faktor produksi
harga input dan output. tersebut telah menghasilkan produksi rata-rata
2. Produsen bertindak rasional dalam memi- yang maksimal.
lih tingkat produksi yang efisien sehingga Sedangkan bila dilihat dari tingkat efisiensi
di peroleh keuntungan yang maksimal. teknisnya masing-masing bank (lihat nilai
konstanta pada tabel 2) mempunyai efisiensi
Dari hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa sebagai berikut : (1) bank pemerintah memiliki
penggunaan input-input belum efisien secara tingkat efisiensi teknis paling tinggi diban-
ekonomis. Rasio VMPx/Px untuk input X1 dingkan kelompok bank lain yaitu sebesar
(biaya bunga) kelompok bank pemerintah dan 8.275 (2) kemudian disusul bank asing yang
bank asing < 1, sedangkan untuk input X2 punya tingkat efisiensi teknis relatif tinggi
(biaya tenaga kerja) > 1 kecuali bank asing sebesar 2.256 (3) bank swasta memiliki tingkat
yang X2-nya < 1. efisiensi yang paling rendah atau bahkan nega-
Agar penggunaan input-input efisien, maka tif sebesar –2.368. Dan untuk tingkat efisiensi
nilai rasio VMPx/Px harus ditambah untuk seluruh bank sebesar 2.994. Angka positif
input X1 dan input X2 pada kelompok bank menunjukkan bahwa bank telah memiliki efi-
asing serta X1 untuk kelompok bank peme- siensi teknis yang mampu mendukung usa-
rintah, sedangkan untuk input X2 harus diku- hanya.
2000 Iswardono S. Permono & Darmawan 11
cepat sebagai tanggapan atas adanya boleh melebihi 20% dari pangsa pasar
perubahan lingkungan bisnis. Sinergi juga harus ditaati dan dipatuhi.
memberikan efek untuk memungkinkan-
nya terjadi alih teknologi dari perusahaan
REFERENSI
yang sudah tinggi tingkat teknologinya
kepada perusahaan pasangannya. Kaitan- Anthony Robert, K. John D. dan Norton M.
nya dengan merger seperti telah dikemu- Bedford, Management Control System, 4th
kakan diatas yang mana diharapkan tercip- Edition, Homewood Illionis, Richard D.
ta sinergi operasi dan sinergi finansial. Irwin Inc. 1980.
Sinergi operasi berkaitan dengan penu- Berger et.al, The Efficiency of Financial Ins-
runan biaya operasi sedangkan sinergi titutions: A Riview and Preview of
finansial berkaitan dengan penurunan Research Past Present and Future, Journal
biaya modal. Penurunan biaya operasi Banking of Finance 17, 1993.
melalui merger dimungkinkan karena
alasan-alasan berikut: Berger, Harold, Money, Banking, and Public
Policy, Rand Mc.Nally and Company,
Adanya pengaruh economies of scale, Chicago, 1962.
yaitu penurunan ongkos per unit
karena naiknya skala usaha bank. English et.al, Output Allocative and Technical
Efficiency of Bank, Journal Banking of
Adanya merger menyebabkan mem- Finance (JBF) 17, 1993.
baiknya manajemen dan pelaksanaan
operasi. Artinya bahwa setelah mer- Fry, Maxwell J., Money, Interest, and Banking
ger biasanya akan terjadi konsolidasi in Development, The John Hopkins Univer-
tentang fungsi administrasi, pengha- sity Press, 1989.
pusan kantor yang tumpang tindih, Gujarati, Damodar N., Basic Econometrics,
dan penurunan jumlah karyawan. Third Edition, McGraw-Hill, 1995.
Hanya penurunan biaya karena per- Hansen, Mark E., Memotong Ongkos Sampai
baikan efisiensi yang akan mengha- 30%, Majalah Infobank, Edisi Juli, No.
silkan bank yang berdaya saing dan 212, 1997.
memberikan manfaat kepada masya-
rakat. Untuk maksud demikian maka Insukindro, Ekonomi Uang dan Bank: Teori
setelah merger diharapkan muncul dan Pengalaman di Indonesia, BPFE,
tim manajemen yang baik sehingga Yogyakarta, 1995.
mampu mengelola dan meningkatkan Kast, Fremont E., dan James E. Rosenwig,
non financial assets menjadi financial Organization and Management: A System
assets yang produktif. and Contigency Approach, McGraw-Hill
2. Langkah merger dapat ditempuh namun Inc., 1979.
perlu diperhatikan agar merger perbankan Kirana Jaya, W. dan Nur Wanto C.N., Jurnal
tidak berdampak pada meningkatnya kon- Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 13
sentrasi pasar. Apabila konsentrasi pasar No.1, 1998
terjadi maka akan berdampak melemahnya Kuncoro, Mudrajat, Manajemen Keuangan
iklim persaingan yang pada gilirannya Internasional, Pengantar Ekonomi dan
akan terjadi lagi inefisiensi alokasi sumber Bisnis Global, BPFE, Yogyakarta, 1996.
daya. Untuk mengantisipasi hal ini maka
implementasi PP No. 70 Tahun 1992 yaitu Kusriyanto, Bambang, Meningkatkan Produk-
aset bank yang melakukan merger tidak tivitas Karyawan, Seri Manajemen No. 95,
PPM, Cetakan IV, 1993.
2000 Iswardono S. Permono & Darmawan 13
Lau and Yotopoulos, A Test Relative Efficiency Sartono, R. Agus, Manajemen Keuangan,
and Application to Indian Agriculture, Edisi III, BPFE, Yogyakarta, 1996.
American Economic Review (AER) Vol. Siamat, Dahlan, Manajemen Bank Umum,
61 March, 1971. Intermedia, Jakarta, 1993.
Miller, Roger L. and David D. Van Hoose, Soediyono, R., Prinsip-Prinsip Dasar Manaje-
Modern Money and Banking, Third Edi- men Bank Umum dan Penerapannya di
tion, McGraw-Hill, 1995. Indonesia, Edisi I, BPFE, Yogyakarta,
Mullineaux, Donald J., Economies of Scale 1992.
and Organizational Efficiency in Banking: Soekartawi, Teori Ekonomi Produksi(Pokok
A Profit Function Approach, Journal of Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas),
Finance Vol. XXXIII, 1978. PT. Raja Grafindo Persada, 1994.
Pindyck, R.S. dan D.L. Rubinfeld, Econome- Suyatno, Thomas, Kelembagaan Perbankan,
tric Models and Economic Forecasts, Third Edisi II, Cetakan XIII, Gramedia-STIE Per-
Edition, McGraw-Hill, 1991. banas, Jakarta, 1996.
Reed, Edward W. and Edward K. Gill, The Liang Gie, Efisiensi Tenaga Kerja Bagi
Commerce Bank, Edisi 4 Prentice Hall, Pembangunan Negara, Gadjah Mada Uni-
1989, Edisi Terjemahan Oleh Bumi versity Press, Cetakan IV, Yogyakarta,
Aksara, Jakarta, 1995. 1985.
Sabar, Syafaroedin, Konsep Efisiensi Untuk Usman, Marzuki, Merger Sebagai Salah Satu
BUMN, (Makalah Pada Seminar Nasional Langkah Manajemen Perbankan Dalam
“Efisiensi Ditinjau Secara Multi Konsep”, Mengantisipasi Persaingan Global, Maja-
Surabaya, 1989. lah Pegembangan Perbankan, Edisi Maret-
Samuelson, Paul A., and William D. Nordhaus, April, 1997.
Mikro Ekonomi, Edisi 14 (Edisi Bahasa
Indonesia), Penerbit Erlangga, Jakarta,
1995.