1 ● Maret 2020
P-ISSN: 2088-4079 | E-ISSN: 2716-0521
Deny Ismanto
ABSTRACT
This study discusses liquidity risk, credit risk, operational risk, and interest rates risk on
financial performance at the National Private Foreign Exchange Commercial Bank listed on
the Indonesia Stock Exchange for the period 2013-2017. The population in this study was 23
banks. The sampling technique using purposive sampling method, based on research criteria,
the samples used in the study were 11 bank. The analysis tool used is panel regression data
with eviews 6. The data used in this study is secondary data obtained from the official website
pages of the Indonesia Stock Exchange and Bank Indonesia. Partially, the results of the study
indicate that negative liquidity risk to financial performance, negative credit risk to financial
performance, negative operational risk to financial performance, and positive interest rates
increase to financial performance. Simultaneously liquidity risk, credit risk, operational risk
and interest rate risk affect financial performance.
Keywords: Financial Performance; Liquidity Risk; Credit Risk; Operational Risk; Interest
Rates Risk.
102
DENY ISMANTO
Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Periode 2013-2017
103
JURNAL FOKUS ● VOLUME 10 No. 1 ● Maret 2020
P-ISSN: 2088-4079 | E-ISSN: 2716-0521
104
DENY ISMANTO
Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Periode 2013-2017
105
JURNAL FOKUS ● VOLUME 10 No. 1 ● Maret 2020
P-ISSN: 2088-4079 | E-ISSN: 2716-0521
106
DENY ISMANTO
Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Periode 2013-2017
107
JURNAL FOKUS ● VOLUME 10 No. 1 ● Maret 2020
P-ISSN: 2088-4079 | E-ISSN: 2716-0521
108
DENY ISMANTO
Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Periode 2013-2017
109
JURNAL FOKUS ● VOLUME 10 No. 1 ● Maret 2020
P-ISSN: 2088-4079 | E-ISSN: 2716-0521
110
DENY ISMANTO
Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Periode 2013-2017
111
JURNAL FOKUS ● VOLUME 10 No. 1 ● Maret 2020
P-ISSN: 2088-4079 | E-ISSN: 2716-0521
Jumlah kredit yang diberikan harapan menguatnya sinyal kebijakan
LDR = Dana pihak ketiga moneter dengan suku bunga
(Reverse) Repo Rate 7 hari sebagai
b. NPL (Net Performing Loan) acuan utama di pasar keuangan dan
Risiko kredit (Credit Risk) yang meningkatnya efektivitas transmisi
diukur dengan NPL ( Net Performing kebijakan moneter melalui
Loan). Semakin tinggi nilai NPL pengaruhnya pada pergerakan suku
maka semakin tinggi jumlah kredit bunga pasar uang dan suku bunga
yang bermasalah, hal ini perbankan.
menyebabkan kondisi suatu Risiko suku bunga merupakan
perbankan dalam kondisi bermasalah, risiko yang terjadi akibat perubahan
sehingga akan berdampak pada suku bunga yang terjadi di pasar,
kinerja keuangan perbankan tersebut. terkait dengan risiko suku bunga
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai dalam penelitian ini diukur dengan
berikut: menggunakan BI 7-Day Repo Rate
𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ
NPL = atau BI Rate semakin meningkatnya
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
suku bunga maka profitabilitas bank
c. BOPO (Belanja Operasional terhadap juga meningkat, hal ini ditunjukan
Pendapatan Operasional) dengan melihat suku bunga simpanan
Risiko operasional yang diukur yang meningkat maka akan menjadi
dengan BOPO (Belanja Operasional daya tarik masyarakat untuk
terhadap Pendapatan Operasional). menabungkan atau menginvestasikan
Rasio biaya operasional digunakan dananya, hal tersebut tentu akan
untuk mengukur tingkat efisiensi dan berdampak untuk kinerja keuangan
kemampuan bank dalam melakukan perbankan.
kegiatan operasionalnya
(Dendawijaya, 2009). Rasio BOPO 2. Variabel Dependen
yaitu perbandingan antara biaya Variabel dependen dalam
operasional dan pendapatan penelitian ini adalah kinerja keuangan
operasional. Rasio ini dapat pada sektor perbankan tahun 2013-2017
dirumuskan sebagai berikut: yang diukur dengan Return On Equity
Biaya Operasional (ROE). ROE adalah perbandingan
BOPO =
Pendapatan Operasional antara laba bersih bank dengan modal
sendiri. ROE dalam penelitian ini
merupakan rasio atas laba bersih
d. BI 7-Day Repo Rate atau BI Rate terhadap modal sendiri pada sektor
Risiko suku bunga yang diukur perbankan yang terdaftar pada sampel
dengan BI 7-Day Repo Rate atau BI penelitian. ROE dapat dirumuskan
Rate. Bank Indonesia melakukan sebagai berikut:
penguatan kerangka operasi moneter Laba Bersih
(Return On Equity) = Modal Sendiri
dengan mengimplementasikan suku
bunga acuan atau suku bunga
kebijakan baru yaitu BI 7-Day Teknik Analisis Data
(Reverse) Repo Rate, yang berlaku 1. Analisis Asumsi Klasik
efektif sejak 19 Agustus 2016, a. Normalitas
menggantikan BI Rate. Dengan Menurut Widarjono (2013), uji
penggunaan instrumen BI 7-Day signifikasi pengaruh variable
(Reverse) Repo Rate sebagai suku independen terhadap variabel
bunga kebijakan baru, adanya dependen melalui uji t hanya akan
valid jika residual yang kita dapatkan
112
DENY ISMANTO
Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Periode 2013-2017
113
JURNAL FOKUS ● VOLUME 10 No. 1 ● Maret 2020
P-ISSN: 2088-4079 | E-ISSN: 2716-0521
114
DENY ISMANTO
Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Periode 2013-2017
115
JURNAL FOKUS ● VOLUME 10 No. 1 ● Maret 2020
P-ISSN: 2088-4079 | E-ISSN: 2716-0521
0,913312 lebih kecil dari nilai t-tabel 4) Pengujian variabel risiko suku bunga
yaitu 1,675, yang artinya variabel (X4)
risiko likuiditas berpengaruh negatif Berdasarkan hasil uji regresi
tidak signifikan, sehingga dapat data panel dengan model fixed effect
disimpulkan hipotesis pertama yang menunjukan nilai koefisien sebesar
menyatakan bahwa risiko likuiditas 0,590102, dengan nilai t-hitung
berpengaruh negatif signifikan variabel risiko suku bunga sebesar
terhadap kinerja keuangan pada Bank 2,308358 lebih besar dari nilai t-tabel
Umum Swasta Nasional (BUSN) yaitu 1,675, yang artinya variabel
devisa yang terdaftar di Bursa Efek risiko suku bunga berpengaruh positif
Indonesia pada tahun 2013-2017 signifikan, sehingga dapat
ditolak. disimpulkan hipotesis keempat yang
2) Pengujian variabel risiko kredit (X2) menyatakan bahwa risiko suku bunga
Berdasarkan hasil uji regresi berpengaruh positif signifikan
data panel dengan model fixed effect terhadap kinerja keuangan pada Bank
menunjukan nilai koefisien sebesar - Umum Swasta Nasional (BUSN)
0,612191, dengan nilai t-hitung devisa yang terdaftar di Bursa Efek
variabel risiko kredit sebesar Indonesia pada tahun 2013-2017
2,004341 lebih besar dari nilai t-tabel diterima.
yaitu 1,675, yang artinya variabel
risiko kredit berpengaruh negatif 4. Hasil Uji Simultan (Uji F)
signifikan, sehingga dapat Tabel 10. Hasil Uji Simultan
disimpulkan hipotesis kedua yang N F-Hitung F- Ket.
menyatakan bahwa risiko kredit Tabel
berpengaruh negatif signifikan 55 79,09323 2,79 Signifikan
terhadap kinerja keuangan pada Bank
Umum Swasta Nasional (BUSN) Berdasarkan hasil uji secara
devisa yang terdaftar di Bursa Efek simultan pada tabel 10 di atas,
Indonesia pada tahun 2013-2017 menunjukan nilai f-hitung sebesar
diterima. 79,09323, yang mana lebih besar dari
3) Pengujian variabel risiko operasional nilai f-tabel yaitu 2,79. Artinya variabel
(X3) risiko likuiditas, risiko kredit, risiko
Berdasarkan hasil uji regresi operasional dan risiko suku bunga secara
data panel dengan model fixed effect simultan berpengaruh signifikan,
menunjukan nilai koefisien sebesar - sehingga dapat disimpulkan hipotesis
0,688901, dengan nilai t-hitung kelima yang menyatakan bahwa variabel
variabel risiko operasional sebesar risiko likuiditas, risiko kredit, risiko
15,32043 lebih besar dari nilai t-tabel operasional dan risiko suku bunga secara
yaitu 1,675, yang artinya variabel simultan berpengaruh signifikan
risiko operasional berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada Bank
negatif signifikan, sehingga dapat Umum Swasta Nasional (BUSN) devisa
disimpulkan hipotesis ketiga yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
menyatakan bahwa risiko operasional pada tahun 2013-2017 diterima.
berpengaruh negatif signifikan
terhadap kinerja keuangan pada Bank 5. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Umum Swasta Nasional (BUSN) Tabel 11. Hasil Uji Koefisien
devisa yang terdaftar di Bursa Efek Determinasi
Indonesia pada tahun 2013-2017 N R-Squared
diterima. 55 0,965136
116
DENY ISMANTO
Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Periode 2013-2017
117
JURNAL FOKUS ● VOLUME 10 No. 1 ● Maret 2020
P-ISSN: 2088-4079 | E-ISSN: 2716-0521
0,688901 dan nilai t-hitung lebih kecil 4. Pengaruh Positif Risiko Suku Bunga
dari t-tabel 15,32043 (15,32043 > (BI Rate) Terhadap Kinerja
1,675). Artinya risiko operasional Keuangan (ROE).
berpengaruh negatif signifikan terhadap Berdasarkan hasil uji di atas, dapat
kinerja keuangan sektor perbankan diperoleh nilai koefisien sebesar -
periode 2013-2017. Hipotesis ketiga 0,590102 dan nilai t-hitung lebih kecil
yang mengatakan risiko operasional dari t-tabel 2,308358 (2,308358 >
berpengaruh negatif signifikan terhadap 1,675). Artinya risiko suku bunga (BI
kinerja keuangan sektor perbankan Rate) berpengaruh positif signifikan
periode 2013-2017 diterima. terhadap kinerja keuangan sektor
Risiko operasional merupakan perbankan periode 2013-2017. Hipotesis
risiko yang terjadi disebabkan oleh keempat yang mengatakan risiko suku
lemahnya sistem manajemen yang bunga (BI Rate) berpengaruh positif
dilakukan oleh pihak internal signifikan terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Hampir semua risiko yang sektor perbankan periode 2013-2017
terjadi disebabkan oleh kegagalan diterima.
mengelola risiko operasional, karena Risiko suku bunga adalah risiko
kaitanya dengan berbagai kesalahan akibat perubahan harga instrumen
manusia, kegagalan sistem dan keuangan dari posisi trading book atau
akibat perubahan nilai ekonomis dari
kegagalan lainnya yang bersumber dari
posisi banking book yang disebabkan
internal dan eksternal perusahaan. Hal
oleh perubahan suku bunga. Ketika suku
itulah yang menyebabkan semakin bunga meningkat, maka profitabilitas
tinggi risiko operasional, maka semakin bank juga meningkat, hal ini ditunjukan
tinggi biaya operasional yang dengan melihat suku bunga simpanan
dikeluarkan oleh suatu bank. Hal yang meningkat, maka akan menjadi
tersebut akan berakibat pada daya tarik masyarakat untuk
berkurangnya laba sebelum pajak yang menabungkan atau menginvestasikan
pada akhirnya akan menurunkan laba dananya. Mankiw (2007) mengatakan
atau profitabilitas bank yang return on equity dipengaruhi oleh
bersangkutan. aktivitas makro ekonomi suatu negara.
Menurut Dendawijaya (2005) Suku Bunga Bank Indonesia yang
rasio biaya operasional digunakan untuk merupakan bagian dari instrumen
moneter Bank Indonesia selaku Bank
mengukur tingkat efisiensi dan
Sentral dalam mengendalikan laju
kemampuan bank dalam melakukan tingkat inflasi di Indonesia. Suku Bunga
kegiatan operasinya. Semakin besar Bank Indonesia merupakan ukuran
rasio operasional, menandakan semakin biaya modal yang harus dikeluarkan
kecil tingkat efisiensi operasional bank oleh pelaku usaha atau suatu perusahaan
dan sebaliknya. Kansil (2017) dalam untuk menggunakan dana dari para
penelitiannya risiko operasional yang investor.
diukur dengan BOPO (Belanja Naiknya tingkat suku bunga
Operasional terhadap Pendapatan dapat menarik perhatian investor untuk
Operasional) menunjukan bahwa menyimpan uangnya di bank. Ketika
berpengaruh negatif signifikan terhadap banyak investor yang menyimpan
kinerja keuangan. uangnya di bank, menandakan kinerja
keuangan perusahaan dinilai baik oleh
para investor. Fathunnida (2017) dalam
penelitiannya menunjukan bahwa
variabel tingkat suku bunga (BI Rate)
118
DENY ISMANTO
Pengaruh Penerapan Manajemen Risiko Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Periode 2013-2017
119
JURNAL FOKUS ● VOLUME 10 No. 1 ● Maret 2020
P-ISSN: 2088-4079 | E-ISSN: 2716-0521
Fathunnida, dkk. (2017). Dampak makro Bank Devisa. Jurnal Ilmu dan Riset
ekonomi terhadap Profitabilitas Manajemen.
Bank. Jurnal Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Mulawarman Samarinda Vol. 9 Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi
No.1. (mixed Methods). Bandung : CV.
Alfabeta.
Fitri, Aulia Diani. (2016). Pengaruh Risiko
Pasar, Risiko Kredit dan Risiko Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998
Operasional Terhadap Kinerja Tentang Perbankan
Keuangan Perbankan. E-Jurnal
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Wijarjono, Agus. (2013). Ekonometrika
Padang. Pengantar dan Aplikasinya disertai
Panduan E-Views (Edisi 4).
Hanafi, Mamduh M. (2016). Manajemen Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Risiko. Edisi 3. Yogyakarta: UPP
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN.
120