Anda di halaman 1dari 94

BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB I
PENDAHULUAN

Era globalisasi dewasa ini tidak bisa dihindari oleh institusi apapun termasuk program studi ilmu bedah. Pada
saat ini tidak ada lagi batas negara dan bangsa. Komunikasi sangat cepat dan teknologi semakin maju. Disisi
lain Progran Studi Ilmu Bedah FK Unud / RS Sanglah yang telah berdiri sejak tanggal 16 Agustus 1991
berdasarkan SK Dirjen Dikti 050/Dikti/Kep/1991 tentang pembentukan program Studi Ilmu Bedah, belum
menampakkan kiprahnya ditingkat nasional maupun internasional terbukti dengan tidak adanya rujukan berasal
dari Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud/RS Sanglah baik dibidang ilmu pengetahuan dan keterampilan bedah.
Masalah yang juga cukup memprihatinkan adalah langkanya kesempatan bagi peserta didik untuk latihan
ketrampilan bedah kerena keterbatasan jumlah kasus akibat kebijakan managemen Rumah Sakit dan
perkembangan ilmu bedah spesialistik yang tidak terbatas. Ilmu Bedah spesialistik berkembang sangat leluasa
dan pesat, relatif meninggalkan Ilmu Bedah Umum. Sementara itu tidak ada revitalisasi, reorientasi dan
restrukturisasi Ilmu Bedah Umum itu sendiri. Oleh karena itu penguatan Ilmu Bedah Umum menjadi keharusan
dan mendesak untuk dilaksanakan disamping kebutuhan spesialisasi bedah umum secara nasional masih
banyak. Untuk maksud diatas disusun buku pedoman yang berisi suatu Visi, Misi dan tujuan yang menyeluruh
(komprehensive), sasaran program yang jelas, dan kegiatan nyata. Pedoman ini sebagai rencana garis besar dari
program studi ilmu bedah FK Unud RS Sanglah yang terus akan berkembang sesuai dengan zaman.
Tujuan :
BUKU PANDUAN INI MERUPAKAN:
 Acuan bagi staf pengajar PPDS I Ilmu Bedah FK UNUD / RSUP Sanglah Denpasar
 Acuan bagi peserta PPDS I Ilmu Bedah FK UNUD / RSUP Sanglah Denpasar.
 Informasi umum tentang gambaran pendidikan PPDS I Ilmu Bedah FK UNUD / RSUP Sanglah Denpasar

STRUKTUR BUKU PANDUAN


Buku panduan PPDS I Ilmu Bedah FK UNUD / RSUP Sanglah Denpasar terdiri dari :
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Kebijakan Sistem
BAB III : Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan
BAB IV : Kompetensi Lulusan
BAB V : Peta Kurikulum, Kurikulum, dan Silabus
5.1. Kalender Akademik
5.2. Peta Kurikulum
5.3. Kurikulum dan Silabus
BAB VI : Penyelenggaraan Pendidikan
6.1 Organisasi Penyelenggaraan
6.2 Struktur Organisasi, Staf Pengajar, Jejaring dan Fasilitas
6.3 Pendukung Pendidikan
6.4 Seleksi Penerimaan Calon Peserta PPDS
6.5 Panduan Kegiatan Klinik
6.6 Penyelesaian dan Pengeluaran Pendidikan
6.7 Karya Tulis Ilmiah
6.8 Klarifikasi Morbiditas, Cuti, Panduan Konferensi, Panduan Ujian Nasional,
dan Pelatihan Keterampilan Bedah Dasar
BAB VII : Metode Pembelajaran
BAB VIII : Metode Evaluasi dan Kriteria Kelulusan
BAB IX : Indikator Mutu Luaran
1
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
BAB II
KEBIJAKAN SISTEM
Perguruan Tinggi : Universitas Udayana Denpasar, Bali
Pelaksana Proses Pendidikan : Bagian Ilmu Bedah
Program Diakreditasi Oleh : Kolegium Ilmu Bedah FK UNUD / RSUP Sanglah Denpasar
SK Dirjen Dikti 050/Dikti/Kep/1991
Gelar Lulusan : Spesialis Bedah (Sp.B)
dan tentative Master Kesehatan (M.Kes)
Nama Program Studi : Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah
Tanggal Penyusunan : Mei 2007

2
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN

Visi :
Pada tahun 2008 Program Studi Ilmu Bedah FK Unud/RS Sanglah menjadi program studi unggul di
Indonesia, menghasilkan spesialis bedah dengan kompetensi tinggi dan mampu bersaing secara global.

Misi :
 Menghasilkan Spesialis Bedah yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi, dengan
etika moral yang baik.
 Menghasilkan spesialis bedah dengan pengabdian tinggi.
 Mengembangkan program penelitian sehingga menghasilkan penemuan baru.

Tujuan Pendidikan :
1. Meningkatkan kwalitas & kwantitas lulusan spesialis bedah dengan kompetensi tinggi.
2. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas penelitian peserta program studi.
3. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas pengabdian masyarakat peserta program studi.
4. Menciptakan suasana akademik yang kondusif di Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud RS Sanglah.
5. Meningkatkan kinerja organisasi dan sistem pengelolaan Program Studi.
6. Meningkatkan sustainabilitas dan akuntabilitas Program Studi.
7. Meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengelolaan Program Studi.

Sedangkan tujuan khusus pendidikan dapat dibaca pada buku kurikulum program studi Ilmu Bedah tahun
2006.

3
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB IV
KOMPETENSI LULUSAN

Luaran atau kompetensi PPDS Ilmu Bedah FK Unud setelah menyelesaikan program pendidikan maka SpB
mempunyai kemampuan sebagai berikut :
1. Berperilaku sesuai dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
2. Mampu mengatasi masalah penyakit bedah darurat dan bedah elektif sesuai kompetensi (pengetahuan dan
ketrampilan) yang didapat selama pendidikan.
3. Mampu mengembangkan diri (KAP) sebagai dokter spesialis bedah sesuai dengan tuntutan masyarakat
dan kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu bedah invasif minimal. (KAP yang harus dicapai
seorang Spesialis Bedah : Lihat Buku Modul Ilmu Bedah tahun 2006).
4. Mampu mengenal masalah bedah di masyarakat dan menyelesaikannya melalui penanganan langsung
maupun melalui suatu penelitian.
5. Mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris dalam mengemukakan pendapat
dan hasil karya selama dalam menjalankan profesinya, termasuk berkomunikasi dengan penderita.

4
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
BAB V
PETA KURIKULUM, KURIKULUM DAN SILABUS
KALENDER AKADEMIS
1.1. Ujian seleksi masuk
Oktober (semester ganjil) atau
Maret (semester genap)
Pelaksana : KPS – TKP-PPDS I

1.2. Mulai pendidikan


2 Januari atau 1 Juli
Pengantar : Ka-Bag. I. Bedah

1.3. MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum) (6 bulan)


Catatan: tidak semua senter pendidikan mengikuti program MKDU

1.4. Kursus Pembekalan RS Pendidikan (2 minggu)

1.5. Tahap Bedah Dasar (3 semester) ............................................. Semester I – III


 Kursus Ilmu Bedah Dasar
 Stase 9 pos
 Kursus ATLS, BSS, USG

1.6. Ujian OSCA .............................................................................. Akhir semester III

1.7. Tahap Bedah Lanjut – (6 semester) .......................................... Semester IV-IX


 Stase 9 pos
 Stase ICU
 Stase IRD
 Stase Poliklinik
 Stase RS Jejaring
 Kursus DSTC & Periopearif
 Kursus laparoskopik

Masa chief residen (2 semester): ……………………………. (Semester VIII-IX)

1.8. Ujian Lokal, termasuk Ujian Karya Akhir .............................. Semester IX

1.9. Ujian Profesi Nasional ............................................................ Semester IX

1.10. Wisuda

5
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
A. PETA KURIKULUM

A. TAHAP BEDAH DASAR (SEMESTER I, II, III)


a. PRA BEDAH
Durasi Materi Ket
3 Bulan  Mata Kuliah Kedokteran Bedah Umum :
Anatomi, Fisiologi, Patologi Anatomi,
Mikrobiologi, Radiologi, Anesthesiologi dan
Bedah Dasar yang diberikan secara
komprehensif
 Observasi Bangsal dan Jaga (sesuai pengaturan
jadwal)
b. Posting / Sirkulasi / Stase dan Jaga
Durasi Materi Ket
20 Bulan  Stase di 10 Pos masing-masing 2 bulan untuk
mendapatkan ketrampilan (urutan sirkulasi diatur
oleh KPS) : Bedah Digestif, Bedah Anak, Bedah
Thoraks, Bedah Onkologi, Bedah Plastik, Bedah
Urologi, Bedah Orthopaedi, Bedah Saraf ,
Traumatologi dan Intensive care
 Penugasan, Seminar dan Diskusi Ilmu
Kedokteran Bedah Dasar
 Praktikum Kedokteran Bedah Dasar
 Jaga (sesuai pengaturan jadwal) untuk
mendapatkan ilmu dan ketrampilan Traumatologi
dan Intensive care
B. TAHAP BEDAH LANJUT
a. Posting / Sirkulasi / Stase dan Jaga
Materi Ket
 Stase di 9 pos masing-masing 3 bulan di Bedah
Digestif dan Bedah Onkologi, 2 bulan di Bedah
Orthopedi, Bedah Urologi, Bedah Thoraks,
Bedah Saraf, Bedah Anak, Bedah Plastik,
danTraumatologi
 Stase di RS. Mitra Pendidikan selama 2 x 2
bulan
 Jaga sesuai pengaturan jadwal) untuk
mendapatkan ilmu dan ketrampilan Traumatologi
dan Intensive care
b. Chief Residen
Durasi Materi Ket
6 Bulan  Manajerial (IRD, IBS, Poli, Ruangan)
 Tugas RS Luar / Pendidikan Kemandirian
 Penelitian (Karya Akhir)
Lama Pendidikan sesuai kurikulum adalah 53 bulan (4 tahun 5 bulan)
Rata-rata Total Pendidikan 5 tahun

6
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
B. KURIKULUM DAN SILABUS (lihat di Buku Kurikulum Bedah tahun 2006)

ALUR PENDIDIKAN

SEMESTER KURSUS UJIAN


BEDAH ATLS ILMU DASAR
DASAR 1
2  BSSC
 Min. Invasif Surgery (Dasar)
3  USG

OSCA

TNT
BEDAH 4
LANJUT
5
PERI-OP LANJUT (CCrISP)
6
DSTC
7 Min. Invasif Surgery KOGNITIF

8
PROFESI
9

10

7
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Instruksi Kerja Peserta PPDS I selama mengikuti Pendidikan Spesialisasi Bedah di PS. FK.UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar , yaitu :

A. BEDAH DASAR
1. 3 bulan pertama Semester I : Pra Bedah
 PPDS di kategorikan dengan sebutan jaga Ia
 Tugas:
- mengikuti kursus I. Bedah Dasar : Anatomi, Faal, Mikro, PA dll
- tugas baca jurnal/ buku teks
- mengikuti acara ilmiah, parade, morbiditas, mortalitas
- tugas pelayanan di poliklinik, unit gawat darurat, bangsal perawatan dan asisten operasi
- melakukan tindakan dasar bedah, bedah minor dan operasi dengan bimbingan senior
- Evaluasi masa percobaan pada akhir semester I
2. Semester I – V : Jaga I
 PPDS di kategorikan dengan sebutan jaga Ib
 Tugas seperti pada jaga Ia, dengan tambahan:
- mulai membuat referat
- mengajukan kasus dalam parade, morbiditas, mortalitas
- mengikuti kursus ATLS, BSS, USG
 Evaluasi akhir semester III dilakukan ujian OSCA

B. BEDAH LANJUT
1. Semester V – IX : Jaga II
 PPDS di kategorikan dengan sebutan jaga II
 Tugas seperti pada jaga Ia & Ib, dengan tambahan:
- membuat referat, laporan kasus, surveilen, penelitian
- mengajukan kasus dalam parade, morbiditas, mortalitas
- mengikuti kursus DSTC, Perioperatif, endo-laparoskopi
- tugas di RS Jejaring
 Evaluasi akhir semester VII dengan ujian Kognitif Nasional dan harus telah menyelesaikan 4 karya tulis
2. Semester IX – X : Chief Residen
 PPDS dikategorikan dengan sebutan Chief Resident (residen Pemimpin)
 Tugas seperti pada jaga II, dengan tambahan:
- tugas rujukan
- menyelesaikan karya akhir (penelitian)
 Evaluasi akhir dengan ujian profesi nasional

Tugas dan Kewajiban


Residen PPDS/trainee bedah di bagian bedah RS pendidikan mempunai tugas dan kewajiban dalam bidang-
bidang :
Pertama : Pendidikan, Ilmiah, Penelitian
Kedua : Pelayanan Medik/Pengabdian Masyarakat.
1. Pendidikan Ilmiah dan Penelitian
a. Bidang Kognitif/pengetahuan teori
a.1 Mengikuti kegiatan Ilmiah :
- Kuliah/kuliah tutorial
- Presentasi ilmiah lokal (Journal atau textbook Reading, Referat, laporan kasus, penelitian )
- Simposium, seminar.
- Kursus-kursus
8
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
- Lokakarya
- Pertemuan Ilmiah Nasional dan Internasional.
a.2 Membuat dan menyajikan Karya Ilmiah
- Journal Reading
- Referat
- Laporan Kasus
- Surveillance
- Penelitian (cohort study, cross sectional atau case control study, diagnostic test,
experimental study)
a.3 Membuat Karya Akhir
Diambil dari bentuk salah satu jenis penelitian diatas.
a.4 Mengajar/memberi pelajaran kepada siswa – siswa SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) dan
membimbing mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Akademi Perawat serta residen PPDS Bedah
Umum tingkat dibawahnya.

b. Bidang Psikomotor/Ketrampilan
1. Membuat diagnosa
2. Menggunakan sarana/alat-alat untuk keperluan diagnosa
3. Melakukan perawatan penderita-penderita Pra Bedah dan Pasca Bedah
(termasuk persiapan-persiapan)
4. Melakukan tindakan terapi paliatif, kuratif, pembedahan dan tindakan tanpa
pembedahan.
5. Mengatasi komplikasi pasca bedah.
6. Melakukan rehabilitasi pasca bedah
7. Melakukan rehabilitasi semua kasus-kasus bedah
8. Mengisi dan membuat laporan kegiatan medis didalam catatan medik beserta
seluruh lampiran-lampiran (DALIN, ILO, efek samping obat, dll) dan mengisi buku laporan
kegiatan, laporan rujukan serta buku laporan operasi.
Semua kegiatan diatas dilakukan di unit-unit pelayanan seperti UGD, poliklinik, ruangan, kamar operasi
sentral, RS rujukan.

c. Bidang Afektif/Attitude/Sikap (didalam maupun diluar Rumah Sakit)


1. Jujur dalam perkataan dan perbuatan
2. Disiplin dalam memenuhi tugas dan kewajiban
3. Bersikap sopan dan santun terhadap senior, teman sejawat, perawat, mahasiswa, pegawai RS/FK
dan penderita/keluarga penderita.
4. Bertanggung jawab dan mengutamakan kesehatan/keselamatn penderita.
5. Bertanggung jawab dan turut serta dalam kegiatan pendidikan mahasiswa kedokteran/Akper dan
siswa-siswa Perawat Kesehatan.
6. Membina iklim kekeluargaan dan kerjasama sebagai salah satu anggota team di Lab. .
Selanjutnya Tugas dan Kewajiban Residen PPDS (lihat panduan kerja
klinik)

9
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BEDAH DASAR
A. PRA – BEDAH (3 bulan)
1. ILMU DASAR (Kuliah-Kuliah)
Topik yang akan diberikan a.l adalah :
 Molecular and Cellular Biology
 Biochemistry and Metabolism
 Fluid Balance and Electrolytes
 Hemostasis and Thrombosis
 Physiology of Transfusion Therapy.
 Homeostasic Mechanism in Shock, Trauma & Sepsis
 Anesthesia
 Physiology of Wound Healing
 Principles of Surgical Infectious Disease
 Basic Concept of Immunology
 Immunobiology of Organ Transplantation
 Tumor Biology/ Immunobiology
 Nutrition
 Statistics/ Research Methodology.
 Basic Surgical Techniques.
 Respiratory Failure & Lung Emboli
 Neurology Physiology
 Physiology of Urnary tract and Urodynamics.
 Humaniora.
 Clinical Decision Making
 Clinical Audit
 Dasar – dasar Onkologi & Onkologi Bedah
 Kamar Bedah dan Tata Cara Kamar Bedah
 dll
Jadwal kuliah akan diatur oleh KPS, dan diharapkan dapat dilakukan pada waktu jadwal Pendidik yang
berkaitan dengan mata kuliah tersebut diatas memberikan pendidikan dari subspesialisasinya. Hal ini untuk
meng-intesifikasi pendidikan bedah dasar dan subspesialisme yang berkaitan.
Topik bedah dasar dapat berubah sesuai dengan keadaan dan kemajuan ilmu pengetahuan itu sendiri.

2. BASIC SURGICAL SKILL COURSE


Kursus ketrampilan yang bersifat nasional yaitu Basic Surgical Skill course (BSS) dijalankan setelah
menyelesaikan fase prabedah. BSS COURSE dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu awal dan pertengahan
tahun. Untuk Bali/ Universitas Udayana dilakukan berdasarkan rayon bersama dengan Universitas
Airlangga dan Universitas Brawijaya.

3. UJIAN KEDOKTERAN DASAR NASIONAL


Ujian Kedokteran Dasar (Nasional) adalah pada bulan Juli dan Desember setiap tahunnya, dan dilakukan
pada senter pendidikan masing – masing.

10
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

B. JAGA I (20 Bulan)


Pada periode ini pendidikan ditekankan pada pendidikan mengenai dasar – dasar ilmu kedokteran dan dasar –
dasar , yaitu ilmu – ilmu yang bersifat complimentary terhadap dan Ilmu yang berhubungan erat dengan itu
sendiri.
Dari segi ketrampilan, pada enam bulan pertama residen Bedah Dasar masih bersifat observer, turut aktif
dalam menyiapkan pasien untuk pembedahan, dan belum bertindak sebagai penentu diagnosa dan tindakan
(decision maker). Beberapa materi ketrampilan yang harus dikuasai adalah yang bersifat sederhana dan akan
tetap diawasi oleh pembimbing.
Pada tahun - tahun berikutnya, pendidikan lebih bersifat aplikasi klinis, yaitu bagaimana residen mentapkan
ilmu – ilmu dasar tersebut diatas kepada aplikasi praktis klinis terhadap pasien. Kemampuan klinis dan
ketrampilan diharapkan akan terus meningkat oleh pendidikan yang bersifat “magang” ini.

TUJUAN PENDIDIKAN para residen pada tingkat 1 ini adalah :


- Mempelajari dasar keilmuan dari Bedah Umum, untuk dapat meng-aplikasikannya pada pasien, dan
memandang pasien dari sudut pandang holistic.
- Mempelajari Dasar Keilmuan dari masing – masing subspesialisme diatas.
- Turut aktif didalam diskusi – diskusi ilmiah subspesialisme tersebut, untuk memperluas khasanah keilmuan
dari masing – masing disiplin .
- Membuat diagnosa, dan presentasi kasus dari mulai yang sederhana sampai yang unik dan sulit sesuai dengan
tingkat pengetahuan dan ketrampilannya, turut aktif didalam pengobatan dan pembedahannya dan yang
terpenting turut aktif dalam follow up pasien tersebut.

MENGIKUTI SIKLUS STASE :


BEDAH DIGESTIF ( Level penguasaan ilmu : mengerti dan memahami)
- Akses pembedahan pada saluran cerna
- Pemeriksaan imaging saluran cerna
- Diagnosa penyakit bedah saluran cerna
- Akut abdomen
- Perdarahan pada saluran cerna
- Hernia
- Patofisiologi Ileus
- Entero – stoma
- Patofisiologi dari Obstruksi empedu
- Kelainan Bedah Pankreas
- Bedah Hepar
- Kelainan pada esophagus, gaster, usus halus dan colo – rectal
- Fistula entero – cutan.
- Proctologi

BEDAH ONKOLOGI (Mengerti dan memahami)


- Prinsip dan akses pada pembedahan onkologi.
- Dasar – dasar terapi onkologi Bedah
- Kedaruratan onkologi dan penanggulangannya
- Terapi paliatif kanker
- Registrasi kanker
- Kelainan jinak / ganas payudara
- Kelainan jinak, pra kanker dan kanker pada kulit
- Kelainan gld thyroid & gld parathyroid

11
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
- Tumor jaringan lunak (jinak dan ganas)
- Tumor kepala leher (jinak dan ganas)
- Tumor rongga mulut/ kelenjar ludah & akses pembedahannya
- Dasar pemberian khemoterapi pada kanker solid.
- Dasar-dasar pemberian radiotheraphy pada kanker solid.

BEDAH THORAKS ( Mengerti dan memahami).


- Dasar pemeriksaan radiology thoraks
- Dasar terapi oksigen dan ventilasi mekhanik.
- Empyema thoraks
- Akses pada pembedahan cavum thoracis
- Penyakit bedah dari paru dan jantung.
- Prinsip umum adanya pintasan kardio – pulmoner
- Tehnik khusus bedah thoraks

BEDAH VASKULER (Mengerti dan memahami).


- Introduksi bedah vaskuler
- Hemodinamika vaskuler
- Sumbatan pembuluh darah
- Prinsip rekonstruksi vaskuler

BEDAH ANAK (Mengerti dan memahami).


- Pemeriksaan dan interpretasi radiologi anak.
- Perawatan pra & pasca bedah pada anak/ bayi
- Kelainan inguinal pada anak
- Akut abdomen pada neonatus
- Sepsis neonatus
- Kedaruratan bedah pada bayi dan anak
- Tumor pada bayi dan anak.

TRAUMA ( Mengerti dan memahami).


- Patofisiologi perubahan tubuh terhadap trauma.
- Multiple injuries
- Trauma score.
- Imaging technics in traumatology
- Critical care in traumatology.
- Shock, SIRS, MODS, DIC & MOF in trauma (pendalaman)
- Trauma pada daerah kepala leher.
- Trauma pada saluran cerna dan organ solid abdomen
- Trauma thoraks
- Trauma vaskuler.
- Crush Injuries
- Trauma pada tulang dan jaringan lunak.
- Trauma pada urogenitalis.
- Trauma kepala dan tulang belakang.

ORTHOPEDI.
- Introduksi Orthopedi
- Radiologi pada orthopedic

12
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
- Prinsip terapi terhadap fraktur
- Proses Penyembuhan tulang
- Pemasangan implant, traksi dan tehnik immobilisasi
- Sindroma kompertemen
- Penyakit metabolik dan degeratif pada orthpaedi
- Tumor pada tulang
- Prinsip amputasi

UROLOGI.
- Prinsip pemeriksaan urologi
- Imaging pada urologi.
- Interpretasi laboratorium pada urologi
- Urodinamika (pendalaman)
- Fatofisiologi gagal ginjal
- Obstruksi saluran kemih
- Batu saluran kemih
- Tumor saluran kemih
- Patofisiologi kelainan prostate.
- Kelainan Penis
- Bedah endoskopi (endoskopi diagnostik)

BEDAH SYARAF.
- Imaging pada kelainan bedah syaraf.
- Patofisiologi dari kelainan pada cerebral
- Patofisiologi dari kelainan pada medulla spinalis

KETRAMPILAN BEDAH DASAR.


Pada paket ketrampilan ini terdapat 3 level ketrampilan yaitu :
- Menguasai : Artinya residen mempunyai ketrampilan yang baik untuk melakukan ketrampilan tersebut
secara mandiri. Didalam konteks pendidikannya, residen melakukan jenis ketrampilan/ pembedahan tersebut
secara mandiri.
- Mengetahui : Artinya residen mendapatkan ketrampilan ini dari asistensi, mengamati, diskusi dengan
Senior Pembimbing, Pendidik ataupun penilai yang melakukan pembedahan. Jadi Residen tidak melakukan
pembedahan secara mandiri.
- Mengamati, Membaca dan Diskusi. Dalam hal ini pada kasus – kasus tertentu o.k factor kelangkaan, maka
kemampuan residen hanya sebatas membaca, mengamati dan mendiskusikannya dengan Pembimbing,
Pendidik atau Penilai, tanpa harus disertai dengan adanya kasus tersebut. Hal ini dikemudian hari mungkin
dapat digantikan oleh adanya simulator – simulator ataupun pertunjukan video dari tehnik pembedahan
tersebut. Diharapkan jika residen menemukan kasus yang sama, maka residen akan mempunyai kemampuan
ataupun improvisasi untuk melakukan pembedahan mandiri.

ENAM BULAN PERTAMA :


KETRAMPILAN UMUM PADA 6 BULAN PERTAMA (level kemampuan : menguasai)
- Menguasai tehnik steril – non steril, misalnya dalam hal mencuci tangan memakai sarung tangan, memakai
baju steril untuk pembedahan, area steril didalam setting kamar bedah.
- Mengetahui nama dari berbagai alat bedah, gunanya, cara mempergunakannya secara benar.
- Menguasai berbagai macam tehnik menjahit luka dan mengaplikasikannya pada berbagai macam bentuk
luka, dan tehnik membuka jahitan yang benar.

13
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
- Menguasai tehnik untuk membuka jalan nafas ataupun intubasi terutama pada obstruksi jalan nafas bagian
atas.
- Menguasai ketrampilan dalam memasang infus, memasang CVP/ Monitor CVP, dan mengatur cairan infus,
komposisi infus, penghitungan cairan dsb.
- Menguasai kognitif tentang shock, sepsis, SIRS, MODS, DIC dan MOF, dan bagaimana cara
penanggulangannya.
- Menguasai bagaimana mengambil sampel darah dan mengirimkannya untuk berbagai pemeriksaan
laboratorium.
- Menguasai tehnik membaca dan menginterpretasi berbagai hasil laboratorium.
- Menguasai ketrampilan untuk memasang fowley urethral catheter baik pada laki – laki maupun wanita dan
cara fiksasi yang baik, dan bagaiman menghitung produksi urine pada dewasa, anak – anak dan bayi.
- Menguasai ketrampilan untuk membaca hasil Rontgen untuk kasus – kasus yang banyak dijumpai.
- Menguasai dan mampu membuat status Bedah yang baik, dan perencanaan kedepan secara jelas dan benar.
- Memasang NGT baik untuk dekompresi maupun enteral feeding tube (flocare).
- Menguasai ketrampilan untuk melakukan perawatan luka – luka sederhana sebagai akibat trauma.
- Menguasai ketrampilan untuk melakukan diagnosa pada pasien – pasien trauma dan kedaruratan bedah.
- Menguasai ketrampilan menyiapkan pasien guna pembedahan mayor, hal ini menyangkut pemberian cairan,
penghitungan cairan, komposisi cairan infus, produksi urine, pemberian antibiotika yang rasional.
- Menguasai ketrampilan dan pengetahuan tentang tranfusi darah, jenis transfusi, indikasi masing – masing
komponen darah tersebut.

ENAM BULAN KEDUA.


- Menguasai ketrampilan untuk berkerja diruang operasi, dan telah mampu untuk asistensi pembedahan
mayor, seperti fraktur terbuka, sistostomi, appendektomi, hernia irreponibilis, incarcerate dan strangulatif,
torsio testis, dsb.
- Menguasai ketrampilan pembedahan mandiri (dengan delegasi dan supervisi yang baik). Misalnya untuk
tumor kulit dan jaringan lunak sederhana (atheroma, lipoma, fibroma dll) baik dengan anestesi lokal ataupun
anestesi umum, melakukan perawatan luka operasi secara tuntas, dan follow up yang baik.
- Dapat menulis laporan tentang persiapan pembedahan, jalannya pembedahan secara baik, dan menuliskan
tentang rencana pengobatan selanjutnya jika memang ada, dan tentu saja follow up pasien.

Secara mendetail paket Ketrampilan yang harus dikuasai (mandiri) adalah:

BEDAH DIGESTIF.
- Appendektomi (minimal 5 kasus)
- Herniotomi (sederhana) (minimal 5 kasus)
- Hemoroidektomi (Langenbeck/ Modifikasi White Head) (minimal 5 kasus)
- Fistolotomi atau Fistolectomy (minimal 5 kasus)
- Laparotomi (minimal 10 kasus)
- Penutupan perforasi usus sederhana (minimal 5 kasus)
- Colostomy (minimal 5 kasus)
- Sigmoidoscopy, Rectoscopy, dan anoscopy (rigid) (minimal 10 kasus)
- Diagnostic Laparoscopy (minimal 5 kasus)

BEDAH ONKOLOGI
- Biopsi incisional (minimal 10 kasus)
- Biopsi eksicional (minimal 10 kasus)
- Eksisi tumor jinak mamma (minimal 10 kasus)
- Eksisi tumor jinak kulit dan appendices kulit (minimal 10 kasus)

14
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
- Eksisi tumor jaringan lunak jinak (minimal 10 kasus)
- Cricothyroidotomy & tracheostomy ( 5 kasus)
- Incisi abscess maxillo facial (minimal 5 kasus)
- Ovariectomy bilateral pada karsinoma mamma stadium lanjut (minimal 3 kasus).
- Eksisi kista thyroglossus (operasi Sistrunk) (minimal 5 kasus) .
- Simple mastectomy (minimal 5 kasus)

BEDAH THORAKS.
- Drainage thoraks/ WSD ( 3 – 5 kasus)
- Terapi konservatif trauma thoraks (Minimal 5 kasus)

BEDAH VASKULER.
- Merawat varises ekstremitas secara non bedah. (minimal 5 kasus)

BEDAH ANAK.
- Herniotomy anak (5 kasus)
- Ligasi tinggi hidrokel testis (5 kasus)
- Colostomy anak (5 kasus)

ORTHOPEDI
- Reposisi tertutup patah tulang extremitas (10 kasus)
- Debridement fraktur terbuka extremitas gr I – II (10 kasus)
- Memasang bermacam tipe cast pada berbagai jenis fraktur (10 kasus)
- Sequesterectomy pada osteomyelitits (5 kasus)
- Fiksasi eksternal sederhana (3 kasus)
- Amputasi tulang kecil/ disartikulasi sendi kecil ( 5 kasus)
- Terapi konservatif terhadap CTEV.

UROLOGI.
- Sistostomi trocar ataupun terbuka ( 5kasus)
- Vasektomi (10 kasus)
- Sistoskopi diagnostik ( 5 kasus)
- Vesico – lithotomy (5 kasus)
- Hidrocelectomy (5 kasus)
- Ligasi Varikokel / operasi Palomo (5 kasus)
- Operasi laparotomi pada rupture buli – buli.

BEDAH PLASTIK/ REKONSTRUKSI.


- Perawatan luka bakar fase sub akut (fase akut – lihat pada trauma)
- Skin grafting ( 10 kasus)
- Melepaskan kontraktur secara sederhana (3 kasus)
- Eksisi keloid (5 kasus)
- Reposisi fraktur hidung (2 – 3 kasus)
- Reposisi dislokasi T.M joint ( 2 – 3 kasus)

Rotasi ataupun Stase


pada beberapa sub divisi dalam bedah, seperti a.l :
 Bedah Digestif (1 X 2 bulan)
15
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
 Bedah Onkologi (1 X 2 bulan)
 Orthopaedi (1 X 2 bulan)
 Traumatologi/ Emergency Surgery (1 X 2 bulan)
 Urologi ( 1 X 2 bulan)
 Bedah Thoraks & Vaskuler ( 1 X 2 bulan)
 Bedah Anak (1 X 2 bulan)
 Bedan Plastik dan Rekonstruksi (1 X 2 bulan)
 Bedah Syaraf ( 1 X 2 bulan).
 ICU dan Critical Care (1 X 2 bulan)
Rotasi akan diatur sedemikian rupa, sehingga residen akan mempunyai jadwal rotasi yang tetap.

Tugas Jaga Trauma dan Emergency Surgery.


Setiap residen berkewajiban :
melakukan tugas jaga trauma dan bedah darurat di Instalasi Rawat Darurat (IRD). Daftar Jaga akan diatur oleh
KPS dan berkompromi dengan Tim Trauma di IRD. Tim inti jaga residen adalah residen yang sedang stase
pada Traumatologi.

Tugas utama residen jaga 1 ini adalah turut aktif didalam menyiapkan pasien - pasien yang akan dioperasi (skill
stations), seperti memasang catheter urethra, memasang infus dan menghitung cairan, mengkoreksi
kegoncangan elektrolit, rehidrasi, memasang N.G tube, intubasi pasien – pasien dengan obstruksi nafas, CPR,
menjahit luka – luka dan lain – lain (lihat paket ketrampilan) . Hal ini dilakukan dibawah supervisi pembimbing
yang ada di IRD bedah/ trauma.

Ujian dan Kursus yang bersifat Lokal atau Nasional.


Kursus yang bersifat Lokal biasanya insidentil dan tidak diprogramkan sebelumnya, misalnya adanya kursus –
kursus dari satu subspesialisme yang bisa bersifat local maupun nasional.
Kursus yang bersifat Nasional a.l. USG for Trauma, TNT (Nutrisi), Peroperative Course.
Ujian Nasional : Ujian OSCA (biasanya dilaksanakan berbarengan dengan Kegiatan Trigonum)

BEDAH LANJUT
A. JAGA II (24 Bulan)
Pada masa ini residen bedah dididik secara lebih intensif, terutama didalam kemahiran professional yaitu
a.l : pembedahan – pembedahan yang mandiri ( ketrampilan) yang didelegasikan oleh pendidik atau penilai
secara jelas, dan berada dalam pengawasan yang ketat.
Dari segi kognitif, residen akan mempelajari patofisiologi penyakit bedah secara lebih mendalam dan
canggih, bagaimana melakukan diagnosa, terapi bedah, dan mengatasi komplikasi yang terjadi.
Secara praktis Jaga II adalah motor dari residen dalam rangka pelayanan terhadap pasien bedah, meskipun
dalam supervisi yang ketat dari pembimbing, dan pendidik.

Pendidikan Kognitif.
Pendidikan kognitif merupakan kelanjutan dari pendidikan sebelumnya di Bedah dasar. Dan materi
pendidikan kognitif yang belum didapatkan di Bedah Dasar dapat dilanjutkan pada periode ini.
Residen pada fase ini juga sudah mampu melaksanakan penelitian yang lebih bersifat analistis sederhana,
yang diperlukan untuk presentasi local, nasional dan penelitian akhir.

16
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Stase dan Rotasi
Residen akan menjalani rotasi dan stase pada beberapa disiplin Ilmu Bedah a.l :
- Bedah Digestif (1 X 3 bulan)
- Bedah Onkologi (1 X 3 bulan)
- Bedah Anak (1 X 2 bulan)
- Bedah Thoraks Vaskuler (1 x 2 bulan)
- Traumatologi / Emergency Surgery ( 1 x 2 bulan)
- Urologi (1 X 2 bulan)
- Ortopaedi (1 x 2 bulan)
- Bedah Plastik/ Rekonstruksi ( 1 X 2 bulan).
- Bedah Syaraf (1 X 2 bulan)
- Dinas Luar ( R.S Jaringan Pendidikan) ( 2 X 2 bulan)

Setelah melewati Semester VI , residen akan menjalani ujian Kognitif Nasional yang akan dilaksanakan 2 kali
dalam setahun yaitu : Ujian dilakukan pada waktu PIT/ MABI IKABI yaitu rata – rata bulan Juli setiap
tahunnya, dan ujian kedua pada akhir tahun yaitu bulan Nopember/ Desember di Senter yang mempunyai
peserta ujian terbanyak.

Paket Ketrampilan.
PEMBEDAHAN YANG HARUS DIKUASAI/ DAPAT DIKERJAKAN SECARA MANDIRI.
Jumlah kasus dari masing – masing pembedahan dibawah ini minimal adalah mengerjakan mandiri sebanyak 2
kasus.

BEDAH DIGESTIF.
- Reseksi dan segala tipe anastomosis usus.
- Penanggulangan rupture hepar dan reseksi liver jika diperlukan.
- Splenektomi berencana atau darurat.
- Debridement dan drainage pankreatitis.
- Gastrektomi subtotal
- Gastroenterostomi
- Biliodigestive
- Semua tipe hemikolektomi (darurat, dan berencana, operasi Hartmann)
- Operasi Miles
- Colecystectomy

BEDAH ORTOPEDI.
- Reduksi terbuka dan fiksasi interna (ORIF)  nailing (femur), plate & screw (tibia, radius, ulna, humerus)
- Tension band wiring (tbw): olecranon, patella
- Biopsy tulang (tumor)
- Disartikulasi sendi besar (panggul, bahu, lutut)
- Tendon repair.
- Amputasi mayor

BEDAH UROLOGI
- Nephrostomy
- Prostatectomy terbuka
- Nephrectomy
- Orchidectomy (malignancy)

17
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
- Repair Urethral Rupture.
- High ligation varicocele
BEDAH ONKOLOGI.
- Mastectomy (simple, radical/ Halstedt; Modified Radical Mastectomy/ Maaden)
- Subcutaneus mastectomy
- Thyroidectomy (hemi, total/ subtotal)
- Strumectomy (struma toxic)
- Radical Neck Dissection
- Operasi tumor rongga mulut (trans-oral approach)
- Soft Tissue sarcoma operation techniques
- Simple reconstruction dari defek pembedahan onkologi
- Mandibulectomy
- Wide excisi skin cancers
- Peritidectomy
- Excisi kelenjar ludah submanibula

BEDAH THORAX.
- Thoracotomy oleh karena trauma, serta mengatasi kerusakan organ (paru, jantung yang terjadi).

BEDAH VASKULER.
- Lumbal sympathectomy
- Varices Stripping
- Operasi A-V shunt untuk dialysis dan koreksi jika ada komplikasi.

BEDAH ANAK.
- Colostomy pada bayi/ anal
- Operasi invaginasi pada anak
- Operasi tumor retro-peritoneal.
- Operasi atresia ani letak rendah.
- Proctoplasty perineum
- Operasi omphalocele/ gastroschisis.

BEDAH PLASTIK/ REKONSTRUKSI


- Labioplasty
- Palatoplasty
- Hispospadia
- Fraktur mandibula/ maxilla.
- Fiksasi gigi pada fraktur.

BEDAH SYARAF.
- Trepanasi o.k trauma kepala.
- Reposisi fraktur impresi tulang kepala.
- Repair saraf Perifer

PEMBEDAHAN YANG HARUS DIKETAHUI, DAN JIKA TERPAKSA HARUS DAPAT


MELAKUKANNYA.
Dan untuk dapat melakukannya (sendiri) residen bedah harus melihat ataupun asistensi kasus – kasus dibawah
ini sebanyak 2 kasus, yaitu :

18
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
- Totalgastrectomy / esophago-jejunostomy.
- Operasi pada tumor esophagus
- Reseksi hepar
- Reseksi pancreas (Whipple)
- Exenterasi pelvis pada recurrens rectal cancer
- Nephrolithotomy/ pyelolithotomy.
- Ureterolithotomy pada batu ureter distal
- re-implantasi ureter.
- Modified Radical Neck Dissection
- Parotidectomy subtotal/ total
- Hemimandibulectomy
- Hemimaxillectomy.
- Hemiglossectomy
- Operasi Commando
- Rekonstruksi dengan pedicle flap (Deltoid flap, pectoral flap, latissimus dorsi flap.)

CATATAN : Untuk meningkatkan kompetensi, maka residen bedah yang masih menginginkan mendapatkan
ketrampilan dan pengetahuannya tentang pembedahan – pembedahan tertentu untuk mencapai level
menguasai, harus dijinkan.

Kursus & Ujian-Ujian Nasional


- Ujian Kognitif Nasional
- Kursus Laparoskopy

B. TINGKAT CHIEF RESIDENT ( 6 BULAN )


Pada tingkat ini, residen kepala ini diharapkan untuk menjalani pendidikan :
- Ketrampilan t.u pada pembedahan – pembedahan yang bersifat lebih sulit, dan dengan kasus yang jarang
dijumpai.
- Melengkapi kemampuan kognitif
- Management pasien ( di Bedah Sentral, Bedah Darurat/ Traumatologi, Poliklinik Bedah)
- Penelitian akhir yang bersifat mandiri.
- Pendidikan Kemandirian di R.S diluar senter pendidikan.

Kursus Nasional.
DSTC (Definitive Surgery for Trauma Care).
Dilakukan 3 kali setahun, dimana dua kali diberikan khusus untuk chief resident, dan satu kali diberikan
pada ahli bedah.

Penilaian.
Ujian Profesi Ahli Bedah dilakukan setelah chief resident menyelesaikan semua kewajiban baik
administratif maupun pendidikannya dan menyerahkan log book pendidikannya.
Ujian dilaksanakan secara :
1. Lokal. Dilaksanakan oleh staf penilai senter pendidikan bedah tersebut. Penilaian ini bersifat
evaluasi untuk melihat kesiapan residen tersebut untuk mengikuti Ujian Profesi, dan menambah
kekurangan – kekurangan kelengkapan pendidikan.
2. Ujian Profesi yang bersifat Nasional. Dilaksanakan oleh Staf Penilai dibantu oleh Penguji Tamu
yang juga merupakan penguji nasional.

19
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

DRAFT INSTRUKSI KERJA (ALUR STASE)

PRA BEDAH :
SEMESTER I (3 Bulan)
Ilmu Anatomi, Fisiologi, Mikrobiologi,
Patologi Anatomi: Berupa Kuliah Ilmu Dasar
bertempat di Bagian Ilmu Bedah FK.UNUD /
RS. Sanglah Denpasar

BEDAH DASAR / JAGA I :


SEMESTER I – SEMESTER IV (20 BULAN)

DIGESTIF ONKO ORTHO UROLOGI THORAK SARAF PLASTIK ANAK TRAUMA R. INTENSIF
(2 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) (HCU + RTI)
(2 Bulan)

BEDAH LANJUT / JAGA II :


SEMESTER IV – SEMESTER VIII (24 BULAN)

DIGESTIF ONKO ORTHO UROLOGI THORAK SARAF PLASTIK ANAK TRAUMA TUGAS LUAR
(3 Bulan) (3 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) (2 Bulan) DAERAH
(2 X 2 Bulan)

CHIEF :
SEMESTER VIII-IX (6 BULAN)

CHIEF POLI CHIEF RUANG CHIEF IBS CHIEF UGD PENDIDIKAN KEMANDIRIAN
(1 Bulan) (1 Bulan) (1 Bulan) (1 Bulan) (2 Bulan)

JADI TOTAL PENDIDIKAN ADALAH 53 BULAN = IX SEMESTER (4 TAHUN 5 BULAN)

20
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

DRAFT INSTRUKSI KERJA (ALUR UJIAN PROFESI NASIONAL)

Proposal Penelitian Baca Paper Akhir Selesai Stase Chief

Mengajukan Permohonan Ujian kepada KPS


(dilengkapi dengan Kurikulum Vitae kegiatan Membayar SPP semester
selama Pendidikan) terakhir

KPS (Ketua Program Studi)

Mengajukan Surat Pemohonan Ujian


Ke Kolegium Ilmu Bedah Indonesia

Jawaban :

Disetujui : Disetujui :
Jika Peserta Ujian 1 orang, biasanya akan Jika Peserta Ujian lebih dari 1 orang, Ujian
digabung dengan center lain yang memiliki akan dilaksanakan di Bag. Ilmu Bedah
peserta Ujian yang lebih banyak FK.UNUD / RSUP. Sanglah
Hal yang disampaikan oleh Kolegium : Hal yang disampaikan oleh Kolegium :
1. Nama Penguji 1. Nama Penguji
2. Tempat & Jadwal Ujian 2. Jadwal Ujian

Pelaksanaan Ujian
21
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Persyaratan mengikuti Ujian Profesi


 Mengikuti dan mampu menyelesaikan tugas managemen minimal 3 bulan selama chief.
 Menyelesaikan tugas di RS luar mandiri minimal 1 X
 Sudah melakukan seluruh jenis operasi yang dipersyaratkan (assisten, bimbingan , mandiri)
 Mengajukan permohonan ujian yang dilengkapi dengan kurikulum vitae kegiatan selama pendidikan
kepada KPS
 Mendapat persetujuan dari staf atau pembimbing untuk mengikuti ujian
 Pernah menjadi panitia Trigonum (panitia inti)
 Lunas membayar SPP semester terakhir
 Membaca Karya Akhir 1 bulan sebelum Ujian Profesi (Lokal)

22
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB VI
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
6.1. STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA PENDIDIKAN

Struktur Organisasi Pengelola Pendidikan Program Studi Ilmu Bedah & Bagian Ilmu Bedah Fk Unud/Rsup
Sanglah Denpasar

Rektor Kolegium I. Bedah Indonesia

Dekan RS Pendidikan

TKP PPDS

Ka-Bag. I. Bedah KPS I. Bedah

Organisasi Yang berperan dalam Pengelolaan Pendidikan di PS. Ilmu Bedah :

A. Dekan dan Pembantu Dekan Bidang Akademik


Pengelola program studi di tingkat fakultas adalah Dekan FK UNUD, yang tugas hariannya diwakilkan
kepada Pembantu Dekan I : Bidang Akademik (PD I). Dekan FK UNUD bertanggung jawab sebagai
pengelola pendidikan berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana No :
2488/PT.17.II/KU.05.06/1995 tentang pelimpahan wewenang kepada para Dekan Fakultas, Ketua Program
Studi, Ketua Program Diploma pendidikan dilingkungan Universitas Udayana.
Kewajiban Pembantu Dekan I adalah:
1. Mengatur pelaksanaan:
a. Penyelenggaraan pra seleksi calon peserta PPDS tingkat Fakultas.
b. Kegiatan seleksi calon peserta PPDS.
c. Pelaksanaan orientasi RS Pendidikan.
d. Pelaksanaan Paket Metodologi Penelitian.
e. Penyelenggaraan proses pendidikan dari semua PPDS bekerja sama dengan para KPS.
f. Pelaksanaan adaptasi pendidikan Dokter Spesialis lulusan luar negeri.

23
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
g. Melaporkan pada pimpinan Fakultas peserta didik yang diberhentikan dan atau telah menyelesaikan
pendidikannya untuk diwisuda.
2. Meningkatkan/mengembangkan sistem pendidikan Dokter Spesialis dilingkungan FK Unud untuk
mencapai tingkat efesiensi, efektivitas dan relevansi sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan dalam
program kesehatan.

B. Penyelenggara Pendidikan
Bag/SMF Ilmu Bedah bertugas sebagai penyelenggara pedidikan dan membentuk koordinator pendidikan
spesialis / Ketua Program Studi (KPS) spesialis berdasarkan hasil rapat senat FK Unud tanggal 31 Maret
2000 tentang persetujuan pembuatan struktur organisasi Fakultas Kedokteran yang baru.
Sesuai dengan Pasal 20 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maka penyelenggara
pendidikan spesialis adalah Perguruan Tinggi. Berdasarkan struktur organisasi Fakultas Kedokteran UNUD,
hasil rapat Senat FK UNUD 31 maret 2004 maka Bagian dilingkungan FK UNUD merupakan ujung tombak
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat atau dikenal dengan pelaksana Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Sedangkan posisi Program Studi Ilmu Bedah merupakan bagian Integral dari Bag./SMF Ilmu Bedah
FK UNUD/RS Sanglah yang melaksanakan fungsi tadi, dan telah dibuatkan struktur organisasi Bagian
Bedah berdasarkan SK Ka Bag./SMF Ilmu Bedah FK UNUD / RS Sanglah No. 23 / Bdh FK.Unud / II /
2004 Tgl 17 Februari 2004 tentang pembentukan koordinator pendidikan spesialis / ketua program studi
spesialis Bag./SMF Ilmu Bedah FK UNUD /RS Sanglah Denpasar.

Program studi dipimpin oleh Ketua Program Studi (KPS) dan dibantu oleh Sekretaris Program Studi (SPS)
dengan rincian tugas masing-masing yang telah ditetapkan.

Pembagiaan Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang.


KPS (Ketua Program Studi) :
 Bertanggung jawab kepada Ka Bag./SMF Ilmu Bedah, Dekan FK.UNUD.
 Menyelenggarakan pendidikan spesialis berkoordinasi dengan Ka Bag./SMF Ilmu Bedah,
melimpahkan tugas tertentu pada SPS.
 Melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, Utamanya pendidikan Spesialis Ilmu Bedah.
 Menjalankan administrasi keluar, berkoordinasi dengan Bag./SMF Ilmu Bedah.
 Mengembangkan Program Studi untuk kelangsungan pendidikan spesialis bedah secara menyeluruh.
 Melaksanakan pengawasan dan evaluasi tehnis pelayanan pendidikan peserta didik dalam
menunjang proses dan tujuan instansi terkait.
 Melaporkan seluruh kegiatan Program Studi kepada Bag./SMF Ilmu Bedah dan Dekan FK UNUD.
 Membuat Anggaran, pendapatan dan belanja Program Studi.
 Membina hubungan dengan berbagai instansi terkait untuk tujuan pendidikan.
 Mencari dan memperluas lahan penididikan dengan cara mempergunakan RS yang dapat dipakai
termasuk kerjasama FK.UNUD dengan RS yang bersangkutan.
 Membina hubungan dengan Program Studi terkait untuk program pendidikan.

SPS (Sekretaris Program Studi)


 Bertanggung jawab kepada KPS dan Ka. Bag./SMF Ilmu Bedah tentang tugas-tugas kesekretariatan.
 Berwenang mengatur kedalam, penyelenggaraan pendidikan spesialis ilmu bedah.
 Sebagai Kepala Sekretariat melaksanakan tugas kesekretariatan, administrasi umum dan kinerja, tata
usaha, tata rumah tangga Logistik Program Studi Ilmu Bedah.
 Menerima dan melaksanakan pelimpahan tugas oleh Ketua Program Studi (KPS) baik keluar atau
kedalam selain tugas kesekretariatan.

24
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Kreteria Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi
 Ketua Program Studi (KPS)
Ketua Program Studi (KPS) adalah seorang spesialis bedah, anggota pada Bag/SMF Ilmu Bedah FK
Unud/RS Sanglah dengan jabatan Lektor. Berpengalaman sebagai penilai paling sedikit selama 3 (tiga)
tahun. KPS dipilih oleh anggota Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud/RS Sanglah . Nama KPS yang terpilih
dikirimkan oleh Ka Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud / RS Sanglah kepada Dekan FK Unud dan Dekan
menerbitkan SK Dekan tentang pengangkatan KPS yang terpilih.
 Sekretaris Program Studi (SPS)
Sekretaris Program Studi (SPS) adalah seorang spesialis bedah dengan jabatan Lektor. SPS diusulkan
KPS kepada Bag/SMF Ilmu Bedah untuk mendapatkan persetujuan Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud RS
Sanglah, SPS terpilih (yang disetujui) dikirim namanya kepada Dekan FK Unud untuk dibuatkan SK
Dekan tentang pengangkatannya sebagai SPS.

Hubungan KPS dengan Rumah Sakit Jejaring Pendidikan


Sehubungan dengan peningkatan jumlah peserta PPDS maka dilakukan kerjasama dengan beberapa rumah
sakit sebagai lahan Pendidikan yaitu RSUD Mataram dan semua RSUD Kabupaten dan Kodya di Bali.
Setelah dibuat memorandum kerjasama oleh Dekan FK Unud beserta Ka. Bagian/SMF Bedah dengan
Direktur dan Ka. Bagian/SMF di RS jejaring. Sebagai rumah sakit jejaring pendidikan yang bekerjasama
dengan FK Unud maka perlu dibuat batasan-batasan hubungan tersebut seperti dibawah ini:
Bahwa KPS harus melibatkan:
2) Kepala Bagian/staf di rumah sakit tersebut dalam proses belajar mengajar dan pengembangan
pendidikan.
3) Kepala Bagian/staf yang ditunjuk di Bagian Ilmu Bedah di rumah sakit bersangkutan mengatur tugas
dan kewajiban peserta PPDS, memberikan bimbingan, pendidikan, mengevaluasi, serta melaporkan
hasil evaluasi kepada KPS.

Kepala Bagian/Staf Medik Fungsional

Kepala Bagian/SMF Ilmu Bedah FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar adalah struktur tertinggi dalam sistem
penyelenggaran tri dharma. Ka. Bagian/SMF berkewajiban menetapkan staf pengajar dengan jenjang
penilai, pendidik dan pembimbing.
Tugas Kepala Bagian/Kepala SMF adalah:
1. Mempersiapkan semua perangkat akademik yang diperlukan sesuai dengan buku panduan, serta
menyusun dan mengkoordinasi jadwal kegiatan internal di Bagian/SMF.
2. Menyelenggarakan semua jenis kegiatan pendidikan yang ditetapkan dalam Buku Panduan.
3. Memantau dan menangani permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di Bagian.

25
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
6.2 STRUKTUR ORGANISASI, STAF, TENAGA PENDIDIK, PESERTA
DIDIK, DAN FASILITAS PENDIDIKAN

A. Struktur Organisasai Bag./SMF. Ilmu Bedah

STRUKTUR ORGANISASI BAG/ SMF ILMU BEDAH


FK UNUD RS SANGLAH DENPASAR

Pengawas Klinik
KEPALA BAG/SMF

 Sekretaris Bag.
 Bendahara Bag.

Koordinator Koordinator Litbang Koordinator Pelayanan


Koordinator
Pendidikan Pendidikan & Pengabdian
Mahasiswa Pelayanan &
Masyarakat
Spesialis Pengabdian
Masyarakat

Pengawas Pengawas Pengawas Pengawas


Poliklinik Rawat Inap IBS IRD
Pengawas
IBS
IRD

Sub.Bag. Sub.Bag. Sub.Bag. Sub.Bag. Sub.Bag. Sub.Bag. Sub. Bag Sub. Bag Divisi
Divisi
Onkologi Sub.
Orthopaedi Urologi Digestif Saraf Plastik Thoraks Anak Traum
Trauma
Bag.
a
Anak

26
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
B. Daftar Nama Staf Bedah

N NAMA NIP PANGKAT GOL KET


O .
1 Prof. Dr.I Ketut. Budha,SpB-KBD 130 346 057. Pembina Utama Madya IVd  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
2 Dr. Bowolaksono ,SpB,Sp.U 130 369 693. Pembina Tk I IVb  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
3 DR.Dr.IB.Tjakra Wibawa Manuaba, 130 514 823 Pembina Utama Muda IVc.  Pembimbing
MPH,SpB(K)Onk.  Pengajar
 Penilai
4 Dr. Nyoman Sukerena,Sp.BA. 130 888 223. Pembina Tk I IVb.  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
5 Dr.I Ketut Siki Kawiyana,SpB,Sp.OT. 130 779 715. Pembina IVa.  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
6 Dr. AA.GN.Asmarajaya,Sp.BP 130 780 293. Pembina IVa.  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
7 Dr. Putu Astawa,M.Kes,Sp.OT.FICS 130 886 691. Pembina Tk. I IVb.  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
8 Dr. Sri Maliawan,Sp.BS 131 274 057. Pembina Tk I IVb.  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
9 Dr. AA.Gde Oka,Sp.U 140 154 848. Penata Tk I IIId  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
10 Dr.I Nyoman Semadi,Sp.BTKV 131 414 540. Penata Tk I IIId  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
11 Dr.INW.Steven Chr,Sp.BK.Onk. 140 135 060 Pembina Tk. I IVb  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
12 Dr. I Wayan Sudarsa,Sp.BK.Onk 140 171 703 Pembina Tk I IVb  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
13 Dr.IB.Darma Putra,SpB-KBD 140 123 895. Pembina Utama Muda IVc  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
14 Dr. KG.Mulyadi Ridia,Sp.OT 140 187 805. Penata Tk I IIId  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
27
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
15 Dr. Ketut Sudartana,SpB-KBD 140 207 599. Penata Tk I IIId  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
16 Dr. Nyoman Golden,Sp.BS 140 229 075 Pembina IVa  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
17 Dr. Wayan Suryanto Dusak,Sp.OT 140 216 572 Penata Tk I IIId  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
18 Dr. Ketut Putu Yasa,Sp.BTKV 140 190 467 Pembina IVa  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
19 Dr. Ketut Wiargitha 140 202 108 Pembina IVa  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
20 Dr. I Ngh. Kuning Atmajaya,SpB 140 174 254 Pembina IVa  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
21 Dr. I Ketut Suyasa,SpB 132 126 025 Penata IIIc  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
22 Dr. Nyoman Putu Riasa,Sp.BP 140337324 PenataMudaTk I IIIb  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
23 Dr. Gd.Wirya Kusuma D,M.Kes,SpU 140 370 703 PenataMuda TkI IIIb  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
24. Dr.TjokordaGdeBgs.Mahadewa,Sp.BS 132 301 953 PenataMuda TkI IIIb  Pembimbing
,M.Kes  Pengajar
 Penilai
25. Dr. I Ketut Widiana,SpB(K)Onk 140 172 327 Pembina IV a  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
26. Dr. I Made Darmajaya,SpB 140 354 742 Penata Muda Tk I IIIb  Pembimbing
27. Dr. I Gusti Ngurah Wien Aryana 132 295 597 Penata Muda Tk I IIIb  Pembimbing
28. Dr. Putu Anda Tusta Adiputra 132 303 784 Penata Muda Tk I III b  Pembimbing
29. Dr. I Gede Suwedagatha,SpB 140 237 979 Pembina Tk. IV b  Pembimbing
 Pengajar
 Penilai
30. Dr. I Ketut Sudiasa,SpB 140 217 424 Penata Tk. I III d  Pembimbing
 Pengajar
31. Dr. I Wayan Periadijaya,SpB 140 222 166 Penata Tk I III d  Pembimbing
 Pengajar
32. Dr. IGAB. Krisna Wibawa,SpB 140 251 145 Penata Muda Tk I III b  Pembimbing
 Pengajar
33. Dr. Made Bramantya Karna,Sp.OT 140 363 599 Penata Muda Tk. I III b  Pembimbing
28
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
 Pengajar
34 Dr. I Wayan Niryana, Sp.BS 132 313 785 Penata Muda Tk I III b  Pembimbing
35 Dr. I Made Mahayasa, Sp.B 140 349 056 Penata Muda III a  Pembimbing
36 Dr. AA. Gede Oka Wiryanatha, Sp.B 140 350 999 Penata Muda III a  Pembimbing
37 Dr. I Gst. Putu Hendra Sanjaya, Sp.B 140 337 011 Penata Muda III a  Pembimbing
38 Dr. IB. Budiarta, Sp.B 140 340 675 Penata Muda III a  Pembimbing
C. Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik adalah : orang – orang yang memberikan penilaian, pengajaran, bimbingan dan melakukan
evaluasi peserta didik.
a. Penguji nasional yaitu tenaga pendidik sebagai penilai yang mempunyai kemampuan atau kredibilitas
sebagai penguji nasional dengan persyaratan sebagai berikut:
 Dokter spesialis bedah / konsultan
 Bekerja sebagai penilai minimal 5 (lima) tahun
 Di angkat atas usul KPS dan diputuskan oleh rapat staf penilai dan disampaikan kepada Kolegium
Ilmu Bedah Indonesia.
b. Penilai yaitu tenaga pendidik yang mempunyai syarat :
 Dokter spesialis bedah dalam bidangnya atau konsultan
 Sebagai pengajar minimal 3 (tiga) tahun
 Diangkat atas usul KPS diputuskan pada rapat staf penilai.
c. Pengajar adalah tenaga pendidik yang bertugas sebagai pembimbing, mengajar, melayani dan
bertangung jawab terhadap peningkatan pengetahuan ilmu bedah (kognitif), syarat :
 Dokter spesialis bedah pada bidangnya
 Sebagai pembimbing selama 3 tahun
 Diusulkan oleh KPS dan diputuskan oleh rapat staf Bag/SMF Bedah
d. Pembimbing adalah tenaga pendidik yang melaksanakan pengawasan dan bimbingan dalam hal
keterampilan , tidak diberi tanggung jawab peningkatan ilmiah bedah dengan syarat ;
 Dokter spesialis bedah pada bidangnya
 Sebagai staf di bagian bedah
 Disulkan oleh KPS dan diputuskan oleh rapat staf bagian bedah

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar supaya lengkap, selain anggota staf Bag/SMF Ilmu Bedah FK
Unud / RS Sanglah maka diangkat tenaga pengajar dari disiplin ilmu yang lain. Seluruh staf / tenaga
pendidik diangkat berdasarkan SK Dekan FK UNUD.

D. Peserta Didik
Peserta didik adalah seorang dokter yang telah memenuhi persyaratan administrasi pendidikan yang berlaku,
lulus seleksi akademik yang dilaksanakan di Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud / RS Sanglah, bersedia
mengikuti seluruh program pendidikan dan pembiayaannya. Peserta didik selanjutnya disebut Residen
mengikuti segala peraturan yang berlaku di Bag./SMF. Ilmu Bedah FK.UNUD/RS. Sanglah Denpasar.
Jumlah peserta didik yang diterima setiap semester sebanyak 4 orang atau lebih tergantung keadaan dan
diputuskan oleh rapat Bag./SMF Ilmu Bedah

E. Fasilitas Pendidikan
1. Tempat pendidikan adalah di RS Sanglah Denpasar dengan jejaring dan sarana sebagai berikut :
 Bagian / SMF. Ilmu Bedah lengkap dengan fasilitasnya
 Poliklinik bedah
 IRD bedah ( HCU, VK, OK, Triage, MS, Ruang Ratna)

29
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
 IRNA C bedah (Dahlia, Tunjung, Hangsoka, serta IRNA lainnya)
 Kamar operasi (IBS)
 Ruang / Instalasi Terapi Intensif Terpadu (ICCU, ICU, Burn Unit)
 Ruang perawatan lain yang terkait
Ditempat ini dapat dipergunakan seluruh fasilitas untuk meningkatkan pelayanan penderita, memajukan
pendidikan dan penelitian.
Jejaring penunjang adalah Bagian atau instalasi / unsur yang membantu pengembangan pendidikan ilmu
bedah. Contoh Bagian Anatomi, Bagian Fisiologi, Bagian Pathologi Anatomi, Bagian Mikrobiologi,
Bagian Anesthesi, Bagian Radiologi, Bagian Penyakit Dalam, Bagian Obstetri Ginekologi, Bagian Ilmu
Kesehatan anak., Bagian Patologi Klinik, Bagian Ilmu Kedokteran Kehakiman, Palang Merah Indonesia,
Instalasi Rehab Medik, Rekam Medik, Epidemologi klinik dll.

2. Sarana belajar lapangan


Sarana belajar lapangan adalah : Rumah Sakit yang di pakai sebagai pengalaman / pendidikan belajar
lapangan seperti, Rumah Sakit (Tabanan, Negara, Singaraja, Karangasem, Bangli, dan diluar Bali).
Jumlah Rumah Sakit yang dimanfaatkan sesuai dengan kondisi dan ditetapkan sesuai dengan rapat
Bag./SMF Ilmu Bedah
a. Sarana Perpustakaan dan jaringan Informasi adalah :
perpustakaan dan teknologi informasi yang ada di :
 Bagian Bedah (Ruang Perpustakaan Bagian, diruang Program Studi, Sub Bagian dilingkungan
Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud / RS Sanglah Denpasar)
 Rumah Sakit Sanglah bekerja sama dengan FK Unud di sebelah tower air.
 FK Unud (Ruang Perpustakaan Lantai III Gedung FK Unud)
Terdapat Lokal Area Network (LAN) untuk internet dan “electronic library” di Bag./SMF. Ilmu
Bedah Rumah Sakit Sanglah maupun di FK Unud.
b. Sarana alat kesehatan / Medis atau fasilitas lain.
Disetiap tempat Pendidikan di Rumah Sakit Sanglah atau pada jejaring penunjang pendidikan
terdapat fasilitas berupa alat dan instrumen yang dipakai untuk pemeriksaan, penunjang tindakan
pembedahan, membantu pekerjaan / pendidikan.
Penggunaannya diupayakan seefisien mungkin, aman, dan dapat digunakan berkali-kali.
Yang dimaksud alat dan fasilitas lain adalah :
 Alat-alat diagnostik, alat-alat untuk tindakan medik.
 Rekam medis dan catatan lain produk / hasil pemeriksaan dengan expertisenya.
 Alat dan fasilitas lain yang ada di IRD, IBS, IRJ, IRNA dan pada jejaring penunjang pendidikan
atau sarana belajar lapangan.
Pemanfaatan hasil laporan medis dan instrumen
1. Dapat dipakai oleh seluruh peserta didik atas seijin pengelola / penyelenggara tempat fasilitas
itu berada
2. Semua hasil pemeriksaan dan tindakan dapat dipergunakan / dipinjam, untuk peningkatan
pelayanan dan kemajuan pendidikan (foto Rontgen, hasil Lab, rekam medik,cineangio, EKG,
konsultasi dll). Prosedur peminjaman dilakukan oleh peserta didik kepada petugas setempat
dengan surat peminjaman.
3. Setiap peserta didik hendaknya memperhatikan / memahami prosedur penggunaan alat /
instrumen.
4. Penggunaan seluruh fasilitas diatas harus dipertanggungjawabkan dan diserahterimakan.
5. Apabila ada beban biaya untuk penggunaan fasilitas tersebut diatas hendaknya menjadi
tanggungan peserta didik.
c. Penderita (pasien)

30
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Pendidikan pada program studi Ilmu bedah mempergunakan mediasi penderita (pasien). Penderita
(pasien) adalah subyek dari pembelajaran, penderita bukan obyek.
Yang dimaksud dengan penderita (pasien) adalah orang yang berobat atau membutuhkan
penanganan medis ke Bag./SMF Ilmu Bedah baik secara ambulator maupun rawat inap. Tempat
pelayanannya adalah di IRD, IRJ, IRNA, IBS dan pada jejaring penunjang pendidikan atau pada
sarana belajar lapangan (diluar RS. Sanglah Denpasar)
Kepada Penderita / Pasien diperlakukan sebagai berikut :
1. Pembelajaran untuk kepentingan penderita, kepentingan penderita diatas segalanya.
2. Harus diperlakukan secara wajar dan manusiawi
3. Dipenuhi atau dihormati hak-hak asasinya.
4. Tidak dibenarkan mengorbankan penderita untuk kepentingan pribadi
5. Harus mendapat seluruh informasi tentang apa yang terjadi (dialami), rencana pemeriksaan dan
tindakan serta berbagai akibatnya.
6. Peserta didik wajib menjaga kerahasiaan kondisi penderita.
7. Peserta didk harus beretika, sopan dan berdedikasi kepada penderita.
8. Hubungan dokter dengan penderita bersifat kesetaraan.

6.3 PENDUKUNG PENDIDIKAN


A. Dana
Penyelengaraan pendidikan ini mendapat dana dari pemasukan tetap dan tidak tetap. Pemasukan tetap terdiri
atas SPP. Sedangkan dana tidak tetap bersumber dari ceramah, pertemuan ilmiah seperti seminar,simposium,
dan kegiatan lainnya. Juga dari jasa medik staf dan residen yang dikumpulkan untuk kelancaran
penyelenggaraan pendidikan.
 Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP)
Selama mengikuti program pendidikan peserta PPDS membayar SPP sesuai dengan ketentuan
Universitas Udayana yang berlaku.

B. Tenaga Sekretariat
Di Bagian Ilmu Bedah FK.UNUD/RSUP.Sanglah Denpasar ada 17 orang pegawai, yaitu :
Sekretariat Bagian : Dayu Andyawati
Dibantu oleh : Ibu Agung
Sekretariat Pendidikan Residen : Nenik Junia Dewi
Sekretariat Pendidikan Coass : Ketut Miarsa
Sekretaris Sub Bag. B. Digestif : Kadek Artatik
Sekretaris Sub Bag. B. Onkologi : Putu Ari Juliani
Sekretaris Sub Bag. B. Orthopaedi : Kadek Sujani
Dibantu oleh : Ketut Arik
Sekretaris Sub Bag. B. Urologi : Ketut Suarniati
Sekretaris Sub Bag. B. Thoraks : Sucahya Dana
Sekretaris Sub Bag. B. Saraf : Ngakan Sukada
Sekretaris Sub Bag. B. Anak : Erni Kencanawati
Sekretaris Sub Bag. B. Plastik : IGA Yuliasih
Sekretaris Divisi Trauma : IGA Tirta Nadi
Dibantu oleh : Luh Gede
Prakarya / CS : Iluh Swandewi
Dibantu oleh : IGA Nora

31
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

C. Sarana dan Prasarana Pendidikan


1. RSUP. Sanglah Denpasar, yaitu : IRD, IBS, Ruang Perawatan Bedah, Poliklinik Bedah, Laboratorim
Patologi Klinik, Radiologi, Radiotherapi, Patologi Anatomi
2. Kantor Sekretariat Bag./SMF. Ilmu Bedah FK.UNUD/RSUP. Sanglah Denpasar

D. Bangunan Gedung
Bangunan Bagian Ilmu Bedah ada dilantai II diatas Poli Interna / Poli Bedah.
Didalam Bangunan dibagi menjadi 29 ruangan, yaitu :
3. 9 buah ruangan untuk 9 Sub Bagian / Divisi
4. 1 buah ruangan Prof.
5. 1 buah ruangan Sekretariat Pendidikan Residen
6. 1 buah ruangan Sekretariat Pendidikan Coass
7. 1 buah ruangan Sekretariat Bagian
8. 1 buah ruangan kepala bagian
9. 1 buah ruangan rapat
10. 1 buah ruangan perpustakaan & internet
11. 1 buah ruang ujian
12. 1 buah ruangan litbang
13. 1 buah ruangan untuk kamar suci
14. 1 buah ruangan ikabi
15. 1 buah ruangan pentri
16. 1 buah ruangan untuk gudang
17. 1 buah ruangan untuk dapur
18. 1 buah ruang pertemuan induk berkapasitas 200 orang
19. 2 buah ruang pertemuan kecil masing-masing berkapasitas 50 orang
20. 1 buah ruang residen
21. 1 buah ruang coass
22. 1 buah ruang tamu

E. Buku Panduan Program Pendidikan Ilmu Bedah


Buku panduan ini direvisi setiap 5 tahun sekali untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan
masyarakat yang sedemikian cepat. Juga berbgai panduan klinik yang tersedia dan syah di RSUP Sanglah
Denpasar.

F. Teknologi Informasi dan E-Learning tersedia di ruang perpustakaan.


Residen dapat memakai internet dan media pembelajaran lain yang didanai oleh Bagian.

G. GDLN di Universitas Udayana.


Residen dapat melakukan teleconference dengan memakai fasilitas GDLN yang disediakan di Universitas
Udayana kampus Sudirman.

H. Media Publikasi
Majalah Medicina Fakultas Kedokteran Unud Denpasar, Majalah Ropanasuri, dan Majalah
Kesehatan/Kedokteran lainnya. Langganan tetap : British Journal of Surgery

32
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
I. Rumah Sakit Jejaring Diseluruh Bali dan NTT
Pendukung pendidikan diluar RSUP Sanglah adalah RSUD Singaraja, RSU Tabanan, RSU Negara, RSU
Gianyar, RSU Karangasem, RSU Bajawa, RSU Waikabubak, RSU Dompu dan RSU Bima

6.4 SELEKSI PENERIMAAN CALON PESERTA PPDS


Seleksi penerimaan PPDS merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan PPDS secara umum diatur pada
kurikulum Ilmu Bedah Indonesia yang diterbitkan oleh Kolegium Ilmu Bedah tahun 2006.

6.4.1 Pihak yang terkait


1. Kolegium Ilmu Bedah Indonesia .
2. Pusat pendidikan: Universitas Udayana, Fakultas Kedokteran, Bagian/SMF Ilmu Bedah, Program Studi
Ilmu Bedah.
3. Instansi pengirim antara lain Kesehatan, TNI, POLRI, Perorangan, Pemerintah Daerah, Instansi Swasta,
dan lainnya.

6.4.2 Alur proses seleksi penerimaan


A. Tahap Pendaftaran
1. Calon Peserta Didik mengambil formulir, mengisi dan mendaftarkan diri ke Konsil Kedokteran
Indonesia di Jakarta.
2. Formulir tersebut diteruskan ke MKKI (Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia), Kolegium Ilmu
Bedah Indonesia, dan Dekan FK yang dituju (Institusi Penyelenggara Pendidikan Dokter Spesialis =
IPDS)
B. Tahap Seleksi
1. Seleksi admistrasi dilakukan oleh MKKI dan atau Kolegium I. Bedah Indonesia
2. Seleksi akademis dilakukan oleh Institusi Penyelenggara Pendidikan Dokter Spesialis (IPDS) -
(Dekan FK – TKP PPDS – KPS)

Seleksi administratif
Tujuan seleksi administratif adalah untuk menyaring calon yang akan dipanggil untuk seleksi akademik.
Bagi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah berlaku persyaratan umum seperti
tercantum dalam SK bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan No.
0273/1980, No. 46/Men.Kes/SKB/1980, tentang penerimaan calon peserta pendidikan dokter spesialis
bagi dokter umum yang telah menyelesaikan masa baktinya dan telah disetujui pemerintah dengan batas
umur maksimum adalah 35 tahun dan penerimaan calon peserta pendidikan dokter spesialis bagi dokter
umum yang lulus langsung.

Kelengkapan lamaran calon peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah adalah sebagai
berikut :
1) Bukti permohonan. Calon peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah menulis surat
permohonan kepada atasan langsung.
2) Formulir lamaran. Calon peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah mengisi formulir
lamaran yang tersedia di Kantor Wilayah Kesehatan setempat dan Konsorsium Ilmu Kesehatan
sebanyak 5 rangkap yang ditandatangani oleh calon peserta dan diketahui/disetujui oleh atasan
langsung. Formulir tersebut diengkapi pasfoto terakhir.

Diberi kesempatan untuk memilih :


a. Tempat pendidikan (FKN pilihan I dan pilihan II).
b. Program studi (pilihan I dan pilihan II).
33
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
3) Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran yang diperlukan dan harus disertakan sebagai berikut :
a. Fotokopi surat pengangkatan dari Instansi Induk (Kesehatan, Pendidikan, Hankam, Dalam
Negeri/Pemerintah Daerah, dan lain-lain).
b. Fotocopy ijazah dokter dan salinan angka keberhasilan (academic transcript) selama belajar di
Fakultas Kedokteran.
c. Surat izin/persetujuan dari atasan tempat bekerja.
d. Surat persetujuan/rekomendasi/penugasan dari instansi induk sebagai berikut:
 Bagi calon peserta dari Kesehatan dilampirkan surat persetujuan dari Kepala Kantor Wilayah
Kesehatan setempat;
 Bagi calon peserta dari Pendidikan dan Kebudayaan dilampirkan surat persetujuan dari
Direktorat Pendidikan Tinggi; dan
 Bagi calon peserta dari Hankam dilampirkan persetujuan dari Kepala Pusat Kesehatan ABRI.
e. Referensi dari kelompok profesi setempat.
f. Bahan pertimbangan dalam memberikan surat persetujuan adalah sebagai berikut:
 Atasan langsung memberikan persetujuan setelah mempertimbangkan prestasi kerja, kecakapan,
minat dan sikap calon peserta, di samping pertimbangan administrasi lainnya.
 Kepala Kantor Wilayah Kesehatan memberikan persetujuan dan meneliti kesesuaiannya dengan
program pengembangan tenaga kesehatan.
 Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi memberikan persetujuan setelah mempertimbangkan
persetujuan atasan langsung (Dekan, Rektor dan Kepala Unit Kerja lain) dan meneliti
kesesuaiannya dengan program pengembangan staf/instansi. Dalam hal calon peserta adalah
calon pengajar Fakultas Kedokteran yang telah menyelesaikan tugas di Puskesmas (waktu
singkat) dan/atau belum pernah bertugas di Puskesmas (lulusan baru) maka calon peserta harus
termasuk 5-10% terbaik dalam kelas pada angkatannya. Untuk ini perlu disertakan keterangan
prestasi belajar yang bersangkutan terhadap prestasi kelompok/angkatan.
 Kepala pusat kesehatan ABRI memberikan persetujuan setelah mempertimbangkan persetujuan
atasan langsung dan meneliti kesesuaiannya dengan program pengembangan tenaga kesehatan
ABRI.
Kelengkapan lamaran yang terdiri atas Surat Permohonan, formulir lamaran dan lampiran-
lampiran yang diperlukan (semua rangkap lima) dikirim tercatat kepada Dekan Fakultas
kedokteran Universitas Udayana Denpasar.

C. Tahap Penerimaan/ Penolakan


Hasil seleksi: > diterima  formulir ke TKP PPDS dan KPS membuat jadwal
pendidikan ybs.
> ditolak  formulir kembali ke TKP PPDS  ke MKKI/
Kolegium  ke KKI

6.4.3 Seleksi Calon Peserta PPDS di Pusat Pendidikan


1. Seleksi Administratif
Dilakukan oleh Dekan dan K-PPDS dan apabila sudah lengkap maka berkas dikirim ke Bagian/SMF
Ilmu Bedah FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar.
2. Seleksi akademik meliputi ujian tulis dan wawancara. Tim Seleksi ditingkat Ilmu Bedah dibuat atas SK
Dekan.
3. Seleksi kesehatan yang meliputi kesehatan umum, mata, telinga, hepatitis/penyakit menular, dan lainnya
yang dinilai perlu.
34
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
4. Seleksi psikologik.

Persyaratan Seleksi Penerimaan

A. Persyaratan Umum Seleksi Penerimaan


1. Surat lamaran calon peserta PPDS.
2. Surat rekomendasi dari instansi pengirim.
3. Mengisi formulir lamaran PPDS.
4. Salinan ijazah yang dilegalisir Dekan FK universitas asal.
5. Salinan transkrip nilai yang dilegalisir Dekan FK universitas asal.
6. Surat rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
7. Bagi pelamar yang sudah mendaftar sebelumnya dan belum diterima supaya melampirkan surat
penolakannya.
8. Jika terdapat suami/istri akan mengikuti tes atau salah satu sedang menjalani pendidikan dibidang
Interna, Obgin, Bedah atau Pediatri tidak boleh testing di salah satu bagian tersebut (sudah harus ditapis
di TKP).

B. Persyaratan Seleksi Penerimaan


1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pendidikan kedokteran umum > 2,50.
2. Dokter umum lulusan perguruan tinggi negeri atau swasta dengan skor TOEFL minimal 450 dari Lab.
Bahasa Universitas Udayana Denpasar Bali yang dikeluarkan minimal dua (2) bulan terakhir sebelum
periode seleksi. Atau skor ini dapat dicapai dalam waktu 6 bulan pertama masa pendidikan.

C. Persyaratan Khusus
Seleksi Kesehatan
1. Test psikologis dilaksanakan pada Bagian Perilaku FK UNUD dengan biaya ditanggung peserta.
2. Test kesehatan oleh Team RSUP Sanglah Denpasar meliputi:
a. Tes kesehatan umum
b. Tes kesehatan THT dan
c. Tes kesehatan mata.
3. Batas usia:
1. Peserta PPDS Reguler
a. Calon peserta didik PNS dan Non PNS umur tidak lebih dari 35 tahun kecuali ABRI/POLRI
atau staf pengajar yang dikirim oleh lembaga pendidikan (PTN dan PTS).
b. Umur dihitung pada saat seleksi.
c. Pengertian umur 35 tahun adalah sebelum mencapai 36 tahun.
d. Untuk PTT di Fakultas Negeri atau Swasta dapat mendaftar PPDS setelah menjalankan tugas
selama 3 tahun di Fakultas yang bersangkutan.
2. Peserta PPDS-NR yaitu peserta PPDS Daerah (PPDSD) secara umum untuk program PPDS
perluasan usia pelamar tidak melebihi 40 tahun terhitung mulai pendidikan atau atas
pertimbangan tim seleksi Bagian Ilmu Bedah.

6.4.4 Pelaksanaan Seleksi di Bagian Ilmu Bedah


1. Administratif
1) Kelengkapan administratif oleh KPS sebelum ujian tulis.
2) Diberi kesempatan untuk menyerahkan tambahan bukti kegiatan ilmiah, pengabdian masyarakat
dan penelitian serta bukti lain yang terkait.

35
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
3) Diberikan penjelasan mengenai organisasi atau penyelenggaraan pendidikan PPDS Bedah sebelum
mulai testing.

2. Ujian tulis dan wawancara


Waktu pelaksanaan menunggu jadwal dari TKP PPDS FK Unud
1. Ujian tulis
1) Tempat: Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar.
2) Materi : Ujian tulis dikoordinasikan oleh KPS Ilmu Bedah.
2. Ujian wawancara
1) Tempat: Bag/SMF Ilmu Bedah FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar.
2) Penguji: Ujian wawancara dilaksanakan oleh Tim Seleksi Calon peserta PPDS I yang terdiri
dari :
a. Ketua : Kepala Bagian
b. Sekretaris : KPS
c. Anggota : Staf senior.

3. Tim Seleksi
Tim seleksi calon peserta PPDS Ilmu Bedah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Bagian.

4. Pelaksanaan Seleksi
1. Tes kesehatan
1) Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal dari TKP PPDS FK Unud.
2) Tempat RSUP Sanglah Denpasar (kecuali ada ketentuan lebih lanjut), dilaksanakan oleh Tim
Medis Seleksi TKP PPDS.
a. Kesehatan umum di Poliklinik Penyakit Dalam
b. Kesehatan mata di Poliklinik Mata dan
c. Kesehatan THT di Poliklinik THT.
3) Peserta tidak sedang menderita kelainan yang membahayakan diri/orang lain.
2. Test Psikologik
1) Waktu :Jadwal dibuat oleh TKP PPDS FK Unud.
2) Tempat :Laboratorium Psikologi FK Unud Denpasar
Jl. PB. Sudirman

6.4.5 Keputusan
Keputusan kelulusan dibedakan atas:
1. Tingkat Bagian
Hasil tes akademis dan kesehatan oleh KPS disampaikan kepada rapat Bagian Ilmu Bedah untuk
mendapatkan keputusan di tingkat Bagian.
1) Lulus kemudian dilakukan ranking.
a. Ranking 1-6: diterima sebagai peserta PPDS Bidang Studi Ilmu Bedah FK Unud.
b. Ranking 7 keatas: dapat mengikuti testing satu kali pada siklus berikutnya.
2) Tidak lulus.
Direkomendasikan untuk mengikuti program studi lain atau dikembalikan ke Dekan Fakutas
Kedokteran Universitas Udayana Denpasar untuk ditindak lanjuti.

2. Tingkat TKP PPDS

36
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Keputusan rapat Bagian diteruskan kepada TKP PPDS untuk mendapatkan keputusan ditingkat TKP
PPDS dan ke Dekan yang kemudian diumumkan. Calon peserta yang diterima diserahkan kembali
kepada KPS untuk diatur pelaksanaan pendidikannya.

6.4.6 Penerimaan
1. Pendidikan dimulai pada permulaan bulan Juli dan Januari setiap tahun akademik. Peserta yang
diterima telah berada ditempat pendidikan dua bulan sebelum program pendidikan dimulai untuk
mengikuti MKU dan MKDU, pradik, dan orientasi.
2. Jumlah calon yang diterima 8 orang per semester atau maksimal 16 setiap tahun, kecuali ada keputusan
lain.

6.4.7. Panduan Seleksi Akademik

b. Penanggung Jawab
Seleksi akademik diselenggarakan oleh Kepala Program Studi (KPS) dan SPS dibantu oleh staf
pendidik program studi ilmu bedah. Hasil seleksi akan dilaporkan kepada TKP PPDS.
c. Waktu
Seleksi akademik diselenggarakan ± 3 bulan sebelum dimulainya masa pendidikan. Karena ada 2
kali penerimaan dalam 1 tahun maka seleksi dilakukan bulan Maret dan Oktober.

d. Proses Seleksi
Seleksi didasarkan kepada kemampuan profesi calon dan kemampuan lain yang menunjang
kelancaran pendidikan. Hasil seleksi berdasarkan kemampuan calon, tidak dikaitkan dengan
kapasitas penerimaan.
 Potensi Akademik
Dilihat dari tract record hasil pendidikan fakultas kedokteran. Nilai indeks prestasi diatas
…/tidak pernah tinggal tingkat lebih dari satu kali.
 Pengetahuan Kedokteran umum dan khusus Ilmu Bedah dengan
menjalankan ujian tulis dan lisan.
 Wawancara untuk menilai :
- penampilan/perilaku professional calon peserta
- motivasi
- kemampuan kepemimpinan dan komunikasi
- pengalaman dan prestasi yang diperoleh
- kemampuan penelitian
- kemampuan berbahasa Inggris
 Tes psikologi
Dilakukan oleh badan pelaksana profesional yang sudah berpengalaman dalam tes psikologi
calon peserta pendidikan dokter spesialis.
 Tes Kesehatan
Dilakukan pemeriksaan fisik, laboratorium, X-foto thoraks, EKG, dan uji treadmill.
 Kemampuan berbahasa Inggris. Diharuskan menjalani test TOEFL yang
sesuai, dengan nilai diatas 500.
 Kemampuan penguasaan ATLS
Disyaratkan peserta pendidikan pernah mengikuti kursus ATLS, sehingga mampu
memberikan pertolongan yang adekuat terhadap pasien yang terancam nyawanya.
Kemampuan ini dapat diperoleh diantara seleksi masuk sampai dimulainya pendidikan.

37
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Hasil seleksi diperhitungkan dengan sistem scoring dengan formula yang sudah disepakati oleh
panitia penerimaan.
d. Biaya
Untuk seleksi akademik tidak dipungut biaya, kecuali untuk tes kesehatan dan psikotes, sesuai
dengan tarif yang berlaku dari penyelenggara.
e. Tempat Seleksi Akademik
Untuk calon peserta didik setelah memenuhi persyaratan administrasi, kemudian harus menjalani
tes atau seleksi akademik yang diselenggarakan pada FK yang diminati dengan koordinasi
Kolegium Ilmu Bedah Indonesia.

38
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Alur Pendaftaran Calon Peserta Didik PPDS Ilmu Bedah dan Alur Penempatan Peserta Didik setelah Lulus bisa
dilihat pada bagan dibawah ini :

Alur Pendaftaran Calon Peserta Didik PPDS Ilmu Bedah

Calon Peserta :
 Depkes
 Instansi Pemerintah yang lain (Pemda, TNI, Polri,
Departemen, dll)
 Instansi Swasta / RS. Swasta
 Mandiri
Konsil Kedokteran Indonesia

Kolegium :
 Seleksi Administratif (nasional)
 Seleksi Akademis (nasional)
 Pengaturan, pemerataan center pendidikan

Ka TKP-PPDS FK / Universitas

Administrasi KPS - Seleksi Wawancara


(Diterima / ditolak)

 Diterima Penjadwalan Ybs. Masuk pendidikan


 Ditolak Ybs.langsung tahu

39
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Alur Penempatan Peserta Didik Setelah Lulus

KPS

TKP-PPDS FK / Universitas

Kolegium

Konsil Kedokteran Indonesia


Komite Registrasi

 Depkes Swasta Penempatan


Mandiri Penempatan
 Instansi Pemerintah yang mengirim Penempatan

40
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
6.5 PANDUAN KEGIATAN KLINIK
1. Untuk semua PPDS setiap hari diwajibkan melakukan visite harian untuk kasus bedah elektif sedangkan
visite 3 kali sehari untuk kasus bedah darurat.
2. Visite Besar dilakukan tiap hari : Selasa dan Jumat, jam 07.00 – 08.00 (2 x seminggu) dipimpin oleh Kepala
Bagian / SMF. Ilmu Bedah FK.UNUD/RSUP. Sanglah Denpasar.
3. Kegiatan di kamar operasi, bertugas sesuai jenjang pendidikan:
 Sebagai asisten operasi
 Melakukan operasi dengan bimbingan senior
 Melakukan operasi mandiri.
Perawatan penderita yang akan dioperasi (pra operasi), selama operasi dan sesudah operasi merupakan
tanggung jawab residen yang terkait dalam rangka pelayanan penderita secara total care.
4. Kegiatan ICU & Ruangan recovery
5. Kegiatan Poliklinik :
a. Memeriksa dan menegakkan diagnosis penderita baru
b. Follow-up penderita lama
c. Persiapan pra bedah
d. Konsultasi kasus-kasus bedah tiap hari dengan senior yang bertugas di poliklinik.
6. Kegiatan Instalasi Gawat Darurat
a. Tugas sesuai jenjang pendidikan:
Jaga Ia:
 Asisten operasi
 Observasi penderita pasca bedah darurat/ pasien bedah darurat
 Melakukan resusitasi pasien bedah darurat
Jaga Ib:
 Jaga kamar terima, pemeriksaan pasien dan penegakan diagnosis serta persiapan operasi darurat
Jaga Ic:
 Melakukan operasi dengan bimbingan senior jaga
Jaga II:
 Melakukan operasi mandiri
Chief:
 Bertanggung jawab secara keseluruhan
 Komandan penanganan penderita multitrauma
 Menjawab konsultan dari Bagian lain
 Membuat laporan untuk dilaporkan pada apel pagi
Setiap dokter jaga mem-backup dokter jaga jenjang dibawahnya
1. Apel Pagi di IRD, tiap kali jaga jam 06.30 pagi
2. Konsultasi kasus-kasus Bedah darurat di IRD dengan senior jaga, termasuk ruangan observasi
darurat
3. Kegiatan Jaga sesuai dengan jadwal jaga yang dibuat oleh KPS I. Bedah dan Kepala Bagian ilmu
bedah.
7. Kegiatan Ilmiah :
a. Kursus Bedah:
b. Diskusi Kasus
c. Laporan mingguan
d. Forum bedah (konferensi morbiditas dan mortalitas, laporan pelayanan, pendidikan dan penelitian) di
Bagian I. Bedah yang dipimpin oleh Kepala Bagian setiap akhir minggu

41
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Kegiatan Operasi

Sesuai dengan jadwal yang diatur oleh KPS, setiap residen berhak untuk mengikuti semua jenis operasi
yang dilakukan di kamar operasi dalam proses pembelajaran. Peran residen dalam suatu operasi, tergantung dari
kemampuan dan tingkatnya dalam pendidikan.
Seorang residen diwajibkan mempelajari kasus yang akan dioperasi, termasuk prosedur operasi yang
akan dilakukan, termasuk penentuan indikasi operasi, prosedur atau teknik operasi, kebutuhan alat-alat operasi
dan kebutuhan material operasi. Diskusi dengan pembimbing/staf seyogyanya dilakukan sebelum, selama
operasi dan sesudah operasi ketika membutuhkan paraf pada log book.
Seorang residen yang sudah waktunya merasa siap untuk melakukan suatu operasi dengan persetujuan
KPS dapat meminta operasi bimbingan oleh seorang staf/dosen dengan diatur oleh KPS.
Operasi mandiri dilakukan dengan atau tanpa pembimbing, tapi tanggung jawab tetap berada pada
Dokter bedah staf/ dosen yang diberi tugas membimbing.
Setelah selesai menjalankan operasi, residen mengikuti pasien ke ICU ayau ruang recovery dan
menunggu sampai keadaan pasien stabil dan tidak ada pendarahan. Residen dapat memberikan penjelasan
tentang jalannya operasi dan kejadian penting kepada dokter jaga ICU atau ruang recovery.
Residen diwajibkan membuat laporan operasi dengan baik, karena hal itu dapat mencerminkan bahwa
prosedur operasi telah dipelajarinya dengan benar.

Konferensi Bedah/ Forum Bedah

Setiap kasus yang akan menjalani operasi, termasuk pasca operasi terutama yang bermasalah dibahas
dalam suatu konferensi yang dihadiri oleh para staf/ dosen dari berbagai bidang keilmuan. Pertemuan ini
penting dihadiri residen bedah untuk belajar tentang proses pengambilan keputusan dan cara mengelola pasien
bedah dengan benar. Konferensi bedah dilakukan seminggu sekali pada masing-masing seksi dengan
membicarakan semua kasus yang diajukan oleh asisten bedah. Hasil keputusan konferensi direkam dan
mengikat. Residen tidak boleh mengubah rencana operasi tanpa membicarakan dengan senior/ staf yang terkait.

Ronde/visite ICU, Ruang Recovery, Ruang Bedah Darurat

Dilakukan 3 kali ronde/visite dalam satu hari, bersama-sama dokter jaga anestesi atau intensivis.

Poliklinik Bedah

Tugas di poliklinik terutama adalah mempelajari alur berfikir seorang ahli bedah sehingga mencapai
keputusan apakah suatu kasus bedah memerlukan tindakan pembedahan atau tidak. Pemeriksaan kasus bedah di
poliklinik bedah dimulai dari pemeriksaan fisik, laboratorium, pemeriksaan tambahan sampai dengan tindakan
invasif diagnostik serta konsultasi kebidang ilmu yang lain. Residen bedah yang mendapat tugas di poliklinik
bekerja dibawah pengawasan dokter staf bedah yang bertugas pada hari tersebut. Juga dilakukan pemeriksaan
dan follow up pasca bedah serta mengambil tindakan pembedahan bila diperlukan, termasuk menjawab
konsultasi dari bagian lain.
Tugas lain dipoliklinik ialah melakukan tindakan operasi minor dengan anestesi lokal.

Kerja Bangsal

Pada prinsipnya semua kasus bedah yang dirawat di bangsal bedah RS pendidikan utama maupun RS
jejaring dapat menjadi bahan pembelajaran bagi residen bedah. Status pasien yang baru masuk (DMK) untuk

42
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
rencana operasi seyogyanya dibuat oleh residen bedah yang bertugas di bangsal tersebut baik kasus bedah
elektif maupun bedah darurat.
Persiapan pra-bedah harus dilengkapi dengan hasil pemeriksaan (laboratorium, X-ray, EKG, dll
sesuai kebutuhan) dan disampaikan pada waktu pre-op visite/ronde dengan staf bedah dan juga didiskusikan di
dalam forum masing-masing divisi/ seksi yang diadakan setiap minggu. Follow up pasien pasca bedah harus
dikerjakan dengan seksama sampai dengan pasien direncanakan pulang termasuk perawatan rehabilitasinya atau
memerlukan pengobatan khusus pasca bedah seperti kemoterapi, radiasi.
Dokter ruangan menyelesaikan DMK penderita yang pulang, termasuk membuat resume lengkap
mengenai diagnosis terapi dan rencana tindakan selanjutnya.

Jaga Bedah

Setiap residen diwajibkan jaga menurut gilirannya. Daftar jaga dibuat oleh KPS dan diketahui Kepala
Bagian I. Bedah masing-masing. Kesempatan juga harus dimanfaatkan untuk mempelajari perubahan-
perubahan pasien pasca bedah di ICU, ruang recovery, ruang bangsal gawat darurat dan bila diperlukan wajib
mengatasi kegawatan yang terjadi sesuai dengan tugasnya sebagai dokter jaga kamar terima, asistensi, dokter
operator dalam bimbingan atau operator mandiri.

PETUNJUK PELAKSANA DOKUMEN MEDIK KESEHATAN (DMK) ATAU CM


1. Pengelolaan DMK dikerjakan bersama-sama secara multidisiplin antara :
a. Dokter Muda
b. Residen Bedah /Trainee
c. Senior Bedah
d. Sekretariat Bedah
e. Pegawai DMK Rumah Sakit yang bersangkutan
2. Pengiriman DMK dari Ruang Rawat Inap ke arsip Bagian Ilmu Bedah setiap hari.
3. Dokter tidak boleh membawa pulang DMK, DMK harus dilengkapi diruang arsip
dan diketahui petugas DMK masing-masing ruang rawat inap. DMK untuk keperluan presentasi kasus
penelitian harus seijin supervisor dan koordinator DMK.
4. DMK hanya boleh diruang rawat inap 2 x 24 jam (2 hari) setelah penderita keluar rumah sakit (KRS).
Setelah 2 x 24 jam (2 hari), DMK lengkap atau tidak lengkap, oleh petugas DMK ruang rawat inap
dikirim ke ruang arsip Bagian Bedah. Selanjutnya kelengkapan DMK tersebut dapat dilakukan di ruang
arsip Bagian Bedah. Bila setelah 1 (satu) minggu di ruang arsip Bagian Bedah DMK tidak dilengkapi
maka dokter yang bertanggung jawab akan di beri sanksi oleh KPS/SPS
5. Arsip bagian bedah juga mempunyai buku ekspedidi DMK dan laporan mingguan.
6. Petugas DMK Pusat akan memberi masukan-masukan tentang DMK Bedah langsung ke KPS/SPS.

Peringatan dan Hukuman :


1. Residen bedah di dalam waktu 1 minggu setelah penderita KRS (keluar rumah sakit) belum membuat
DMK sesuai Juklak, akan diberikan peringatan oleh KPS/SPS.
2. Bila masih tetap tidak menyelesaikan tugas melengkapi DMK akan dilaporkan KPS/SPS, untuk
diusulkan penundaan pendidikan selama 1 (satu) bulan.

6.6 PENYELESAIAN PENDIDIKAN


A. Penyelesaian Pendidikan
Penyelesaian pendidikan peserta PPDS di Bag/SMF Bedah FK Unud/RSUP Sanglah adalah lulus dan
berhak menyandang gelar Spesialis Bedah (Sp.B) setelah menempuh ujian nasional.

43
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Sp.B baru mengikuti Acara Yudicium di Bagian, Acara Pelepasan di Fakultas dan Acara Wisuda di
Univeritas
Sementara menunggu SK penempatan, SpB baru dapat dipekerjakan di RSUP Sanglah Denpasar atas
wewenang Direktur Utama.

Sebelum peserta PPDS mengikuti Ujian Akhir Profesi Nasional, diadakan penilaian dengan tujuan apakah
peserta PPDS yang bersangkutan sudah layak untuk diujikan

6.7 KEGIATAN ILMIAH


A. Mengikuti kegiatan Ilmiah :
- Kuliah/kuliah tutorial
- Presentasi ilmiah lokal (Journal atau textbook Reading, Referat, laporan kasus, penelitian )
- Simposium, seminar.
- Kursus-kursus
- Lokakarya
- Pertemuan Ilmiah Nasional dan Internasional.

B. Membuat dan menyajikan Karya Ilmiah


- Journal Reading
- Referat
- Sari Pustaka
- Laporan Kasus
- Surveillance
- Penelitian (cohort study, cross sectional atau case control study, diagnostic test,
experimental study)

C. Membuat Karya Akhir


Diambil dari bentuk salah satu jenis penelitian diatas.

D. Mengajar/memberi pelajaran Ilmu Bedah kepada siswa – siswa SPK


(Sekolah Perawat Kesehatan) dan membimbing mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Akademi Perawat
serta residen PPDS Bedah Umum tingkat dibawahnya.

44
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Ketentuan Umum Karya Ilmiah

Bentuk Isi J. Kepustakan Jumlah Semester


Journal / Textbook Resume
Reading (bukan terjemahan) 1 atau 2
Min 5 I
Journal/Textbook
- Pendahuluan
Referat - Tinjauan Kepustakaan Minimal 10 Journal
- Resume (bukan
Min 2 II – VIII
- Penutup textboo
- Daftar Pustaka k)

Laporan Kasus Abstrak (Bhs. Inggris dan


Indonesia)
- Pendahuluan Minimal 10 :
- Kasus 5 Journal dan 5 Min 1 III– VIII
- Pembahasan textbook
- Penutup
- Daftar Pustaka
- Pendahuluan
Sari Pustaka - Tinjauan Kepustakaan Minimal 10 Journal 1x
- Resume (bukan Persyaratan II - V
- Penutup textboo Naik Bedah
- Daftar Pustaka k) Lanjut

Surveillan-ce Abstrak (Bhs. Inggris dan


Indonesia)
- Pendahuluan Minimal 15 :
- Bahan dan Cara Kerja Min 2 VI – XI
10 Journal dan 5
- Hasil-hasil
textbook
- Pembahasan
- Penutup
- Daftar Pustaka

Penelitian Bagian Pembukaan Minimal 20 :


Surveilance 1 XI – XII
15 Journal dan 5
textbook

Karya Akhir

Karya akhir adalah karya akademik berupa penelitian yang mendalam, mandiri dan memenuhi persyaratan
metodologi serta bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tujuan :
Mampu menggunakan penalaran empirik dan non emperik dengan memakai standar yang disepakati.
45
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Tata Cara
1) Judul mendapat persetujuan dari Kolitbang, pembimbing Divisi dan Litbang FK UNUD.
2) Menjalankan proposal penelitian untuk mendapatkan masukan upaya penyempurnaan dari Tim Kecil.
3) Naskah harus sudah diserahkan dan dibagikan kepala seluruh staf satu minggu sebelum presentasi.

Format Karya Akhir


1) Penulisan format karya akhir bertujuan untuk memberikan pedoman kepada:
a. Peserta PPDS dalam menuliskan karya ilmiah hasil penelitian.
b. Pembimbing tesis dalam proses bimbingan penulisan karya ilmiah hasil penelitian.
2) Kerangka penulisan karya akhir terdiri dari 4 bagian yaitu ringkasan, bagian awal, bagian inti dan bagian
akhir.
Bagian ringkasan:
a. Pada bagian ringkasan ini memuat ringkasan dan abstrak.
b. Ringkasan merupakan usulan singkat masalah yang dipelajari, hasil yang menonjol sampai implikasinya
dengan ketentuan sebagai berikut:
 Tidak dicantumkan pada daftar isi.
 Ditempatkan pada permulaan tulisan dan sebelum halaman daftar isi.
c. Abstrak ini memuat tujuan, metodologi dan hasil penelitian tersebut (ditulis dlam bahasa Inggris), tidak
boleh melebihi 250 kata dan disertai kata kunci (keywords).
 Bagian awal, terdiri atas:
a. Halaman sampul depan.
Halaman ini memuat berturut-turut : judul, lambang Universitas Udayana, nama peserta PPDS I dan
tahun tesis.
b. Halaman sampul dalam.
Halaman ini sama dengan halaman sampul depan, tetapi dicetak di atas kertas putih sesuai dengan
ketentuan kertas. Halaman ini merupakan halaman pertama karya akhir diberi nomor halaman (1) tetapi
tercantumkan pada halaman judul.
c. Halaman setelah halaman judul.
Halaman ini berturut-turut : judul karya akhir untuk memperoleh SpOG di Fakultas kedokteran
Universitas Udayana, dibawah bimbingan pembimbing (nama dan tand tangan) pada hari, tanggal, bulan
dan tahun.
d. Halaman persetujuan.
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan pembimbing.
e. Halaman ucapan terima kasih.
Halaman ini memuat pernyataan terima kasih peserta PPDS I kepada mereka yang telah membantu
dalam melakukan penelitian, saran dan kritik dalam penyusunan naskah, bantuan keuangan dan pihak
tertentu yang dianggap penting dan berperan di dalam penyelesaian tesis.
f. Daftar isi.
Daftar isi memuat urusan bab, sub bab dan anak sub bab tesis dengan nomor halamannya.
g. Daftar tabel.
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman.
h. Daftar gambar.
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman.
i. Daftar lampiran.
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor halaman.
j. Daftar arti lambang, singkatan dan istilah.
Daftar ini memuat arti lambang, singkatan dan istilah yang digunakan dalam karya akhir.
 Bagian inti, memuat Bab dan sub Bab sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
46
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
b. Manfaat Penelitian
BAB 2 TINJAUAN RUJUKAN
BAB 3 HIPOTESIS PENELITIAN
BAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
BAB 6 PEMBAHASAN
BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
2. Saran

Penjelasan
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Sub bab latar belakang masalah berisi uraian tentang apa masalahnya, alasan mengapa masalah
tersebut penting dan perlu diteliti. Juga harus ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam
konteks permasalahan yang lebih luas, serta peranan peneliti tersebut dalam pemecahan masalah
yang lebih luas tersebut.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah rumusan secara konkrit masalah yang ada dalam bentuk pertanyaan atau
pernyataan yang kebenarannya dipertanyakan.
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Sub bab ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan peneltian
harus jelas dan tegas.
Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi (1) Tujuan Umum dan (2) Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui
penelitian.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum, sifatnya lebih
operasional. Bila semua tujuan khusus tercapai maka tujuan umum penelitian juga akan
terpenuhi.
Manfaat Penelitian
Sub bab ini berisi uraian tentang manfaat penelitian dan operasional hasilnya. Manfaat penelitian
merupakan implikasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis yang
dimanfaatkan oleh ilmuwan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
(IPTEKS), seyogyanya pula bagi masyarakat.

BAB 2 TINJAUAN RUJUKAN


Tinjauan rujukan memuat uraian sistematik tentang fakta hasil penelitian sebelumnya, dari rujukan 5
tahun terakhir dan atau teori, proposisi dan konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya
dengan penelitian yang akan dilakukan dalam penulisan tesis. Fakta yang digunakan sejauh mungkin
diambil dari sumber primer atau aslinya. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan
mencantumkan nama penulisnya.

47
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN


Hipotesis merupakan proposisi keilmuan yang disimpulkan dari kerangka konseptual penelitian dan
merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi dan dapat diuji kebenarannya
berdasarkan fakta empiris.

BAB 4 METODE PENELITIAN


Bab metodologi penelitian secara rinci memuat hal berikut : (baik secara keseluruhan atau sebagian,
tergantung dari masalah, tujuan dan hipotesisnya)
1. Rancangan penelitian yang digunakan
2. Populasi, sampel dan besar sampel (sampel size)
3. Variabel penelitian meliputi klasifikasi variabel dan definisi operasional variabel
4. Bahan atau materi penelitian
Berisi uraian tentang macam dan spesifikasi bahan penelitian yang digunakan. Bahan penelitian
adalah segala sesuatu yang dikenakan perlakuan atau yang dipakai untuk penelitian.
5. Alat atau instrumen penelitian
Bagian ini berisi tentang macam spesifikasi alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Jika
perlu disertai uraian tentang reliabilitas dan validitasnya. Disamping itu perlu dikemukakan
pembenaran atau alasan menggunakan alat tersebut.
6. Lokasi dan waktu penelitian
7. Proses pengambilan atau pengumpulan data
Bagian ini memuat uraian tentang cara dan prosedur pengambilan data secara rinci. Bila
pengumpulan data dilakukan oleh orang lain perlu dijelaskan langkah yang dipenuhi oleh peneliti
dalam menjamin realibilitas dan validitas data yang diperoleh.
8. Cara atau teknik analisis data
Bagian ini berisi uraian tentang cara yang digunakan dalam analisis data disertai pemberian atau
alasan penggunaan cara analisis tersebut, termasuk penggunaan statistik.
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
1. Hasil Penelitian
Bab ini memuat semua hasil penelitian yang relevan dengan tujuan dan hipotesisnya. Penyajian
hasil penelitian dapat disertai tabel, grafik, foto dan bentuk penyajian data yang lain. Tata cara
penyajian tabel, grafik, foto harus sesuai dengan ketentuan yang baku.
2. Analisis data
Bab ini memuat hasil analisis data, sedangkan perhitungan statistik dimuat sebagai lampiran.
BAB 6 PEMBAHASAN
Bab pembahasan merupakan bagian terpenting dari karya akhir. Bab ini menunjukkan tingkat
penguasaan peneliti terhadap konsep dan teori yang digunakan dan dipadukan hasil penelitian.
Pembahasan sekurang-kurangnya adalah :
 Menalar hasil penelitian secara teori empiris sehingga dapat menjelaskan rumusan masalah yang
diajukan.
 Merumuskan teori yang dihasilkan dari penelitian.
 Panduan temuan penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya serta bagaimana kaitannya dengan
penelitian ini.
 Memahami keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga dapat memberikan saran bagi
penelitian selanjutnya.
BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Simpulan merupakan sintesis (generalisasi) dari pembahasan yang sekurang-kurangnya teridiri
dari (1) jawaban terhadap rumusan masalah dan (2) hal baru yang ditemukan dan prospeknya.

48
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
2. Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi saran bagi peneliti selanjutnya, sebagai hasil
pemikiran peneliti atas keterbatasan penelitian yang dilakukan.

 Bagian akhir, sebagai berikut:


a. Daftar rujukan
Penulisan daftar rujukan tidak memerlukan pencantuman bab, sebab daftar rujukan tidak termasuk
bagian ilmiah dari karya tulis ilmiah yang dipakai adalah Harvard style.
b. Lampiran
Lampiran yakni tempat untuk menyajikan keterangan atau angka tambahan. Didalamnya dapat dihimpun
cara penelitian, contoh perhitungan statistik yang apabila dicantumkan kedalam bagian isi akan
menganggu jalannya cerita.

Tata Cara Penulisan Karya Akhir


1) Bahasa yang digunakan:
a. Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Bila diperlukan atau belum ada istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia boleh menggunakan bahasa
aslinya dengan memperhatikan tata cara penulisan bahasa asing.
c. Abstrak ditulis dengan menggunakan bahasa Inggris disertai dengan kata kunci (keywords).
2) Kertas sampul
a. Kertas sampul : buffalo, linen
b. Warna kertas hijau.
3) Kertas untuk materi : kertas HVS 70 gr, ukuran kwarto (A4L) dan warna putih.
4) Tabel dan gambar disajikan pada kertas materi, kecuali keadaan tertentu dapat menggunakan kertas dan
ukuran berbeda.
5) Pengetikan naskah:
a. Naskah diketik dengan mesin ketik standar IBM atau komputer.
b. Jarak 1½ spasi termasuk abstrak, kecuali pada grafik dan tabel sesuai kebutuhan.
c. Seluruh naskah menggunakan huruf yang berukuran sama, kecuali kata asing dicetak miring, tebal atau
diberi garis bawah.
d. Awal paragraf dimulai pada ketukan 5 atau 6 dari tepi kiri.
e. Setiap bab diberi nomor urut dengan angka latin (Bab 1, Bab 2, Bab 3 dst) yang ditulis diatas judul Bab.
6) Jarak spasi:
a. 3 cm dari tepi atas
b. 3 cm dari tepi bawah
c. 4 cm dari tepi kiri
d. 3 cm dari tepi kanan.
7) Penulisan nomor halaman:
a. Nomor halaman untuk bagian awal naskah (sebelum Bab Pendahuluan) menggunakan huruf romawi
kecil (i,ii,iii dst) ditulis dibagian bawah tengah 3 spasi dibawah teks.
b. Lembar halaman judul tetap dihitung tetapi tidak diberi nomor.
c. Mulai Bab pendahulu diberi nomor dengan angka latin (1,2,3 dst).
d. Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis dibawah tengah (4 spasi dari teks).
e. Pada halaman lain, nomor halaman ditulis dengan angka latin yang ditulis di kanan atas (1,5 cm dari
teks).
8) Tabel dan gambar:
a. Tabel diberi nomor dengan angka latin, sesuai dengan nomor bab tempat tabel ditentukan, diikuti dengan
nomor urut tabel dengan angka latin.

49
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
b. Contoh : tabel 2.1 (tabel ini di bab 2 Tinjauan Rujukan merupakan tabel pertama).
c. Tabel diberi judul di atas tabel yang ditulis 1 spasi.
d. Gambar diberi nomor urut dengan angka latin, sesuai dengan nomor urut gambar tersebut pada setiap
bab. Nomor bab ditulis didepan nomor urut gambar dengan angka latin.
e. Contoh : gambar 2.1 (gambar ini di Bab 2 Tinjauan Rujukan merupakan gambar pertama).
f. Gambar diberi judul dibawah gambar, ditulis 2 spasi.
g. Tabel dan gambar yang perlu disajikan dilembar yang lebih luas, dapat dilihat disesuaikan dengan luas
halaman materi.
h. Tabel dan gambar dapat diambil dari buku lain dan harus dicantumkan sumbernya.
9) Kutipan:
a. Kutipan atau cuplikan ditulis sesuai dengan naskah aslinya, berupa bahasa Indonesia atau bahasa asing.
b. Kutipan ditulis dengan jarak tepi kiri dan kanan yang berbeda dengan teks yang lain.
c. Ditulis dengan 1 spasi, diawali dengan tanda petik (”) dan juga diakhir dengan tanda petik (”).
10) Cara penulisan daftar rujukan yang dipakai adalah harvard style
Penulisan daftar rujukan tidak memerlukan pencantuman bab, sebab daftar rujukan tidak termasuk bagian
ilmiah dari karya tulis ilmiah..

Tata Cara Ujian Karya Akhir dan Penilaian


Naskah karya akhir harus sudah diserahkan kepada seluruh staf dan peserta PPDS Ilmu Bedah 1 minggu
sebelum ujian karya akhir.
Ujian dilakukan di ruang ujian Bag/SMF Obgin FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar atau di tempat lain atas
kepakatan.
Peserta melapor dan mengingatkan kembali penguji 2 hari sebelum hari ujian.
Peserta dan penguji berpakaian kerja harian.
Ujian karya akhir dilakukan secara terbuka, dapat dihadiri oleh seluruh staf dan peserta PPDS Ilmu Bedah.
Ujian dibuka oleh Ketua Tim Penguji dan menanyakan kesiapan peserta.
Masing-masing penguji diberikan kesempatan yang sama.
Penguji juga menilai jawaban peserta terhadap pertanyaan oleh penguji lain.
Ujian tesis dilaksanakan oleh tim penguji karya akhir berdasarkan Surat Keputusan Dekan FK Unud, sesuai
jadwal yang telah disepakati pada forum ilmiah dengan ketentuan :
a. Presentasi : 20 menit
b. Diskusi : 30 menit
c. Rangkuman : 10 menit
Pembimbing materi harus hadir dan konsultan metodologi diharapkan hadir mendampingi peserta (peserta
PPDS Ilmu Bedah) saat dilakukan ujian karya akhir.
Ujian tidak boleh dibatalkan, apabila tim penilai berhalangan dapat digantikan oleh Kepala Bagian, Sekretaris
Bagian, KPS, ataupun SPS.
Komponen yang dinilai:
d. Penyusunan
e. Penyajian
f. Slide transparan
g. Diskusi .
Lembar evaluasi dan berita acara ujian tesis terlampir.
Ujian ditutup.
Lembar penilaian dikumpulkan.

50
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Tata Cara Penulisan Rujukan

Vancouver style
1) Sistem ini menggunakan sistem nomor disertai penyeragaman cara penulisannya dengan cara menunjukkan
didalam naskah dan pemberian urutan nomor sesuai dengan pemunculannya yang pertama kali didalam
naskah.
2) Nama semua penulis ditulis untuk jumlah penulis sampai lima, bila jumlahnya lebih dari lima maka hanya
tiga penulis pertama disebutkan dan diikuti dengan et.al.
Contoh :
a. Untuk majalah:
1. Basta MT, Kholy AE. Enzyme-linked immunosorbent assay fordetermination of Antibodies J
Immunol 1975:23:7-11.
2. Badwin KM, Winder WW, Terjung RL, et.al, Glycolityenzymes in different types of skeletal
muscle : adaptaion to exercice. Am J Physol 1973:225:962-6.
b. Untuk buku dan monografi:
1. Weinstein L. Swarts MN. Pathogenic Properties of invading microorganisms. In : Sodeman WA JR,
eds Pathologic Physiology : Mechanisms of Disease, Philadelphia WB Saunders, 1974:457-72.
2. Amelar, RD. Infertility in Me FA. Davis Co Philadelphia. 1996.
3. Guyton AC. Textbook of Medical Physiology. 4th ed. Philadelphia : WB Sauders, 1971.
c. Untuk penerbitan badan atau lembaga resmi:
National Centre, for Health Statistics, Acute condition : Incidence and associal Disability Rochville,
Maryland : National Centre for Health Statistics, 1972.

Harvard style
1) Daftar rujukan disusun secara alfabetik berdasarkan nama penulis (nama keluarga atau pengganti nama
keluarga yang ditaruh didepan).
2) Penunjukan didalam naskah dengan mencantumkan tahun penerbitan diantara tanda kurung mengikuti nama
penulis atau dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan diantara tnda kurung pada akhir
kalimat.
3) Contoh : “Pauling (1970) melaporkan manfaat Vitamin C dosis tinggi..” atau ”Vitamin C dosis tinggi
dilaporkan bermanfaat menghambat pertumbuhan sel tumor (Pauling, 1979)”.
4) Apabila terdapat penulisan pertama yang sama, maka urutan abjad berdasarkan nama pengarang berikutnya,
atau bila penulisnya sama, maka disusun secara kronologis (menurut tahun penerbitan). Untuk nama penulis
dan tahun yang sama, maka ditambahkan huruf a,b,c dst.
Contoh:
a. Untuk majalah:
Bishop J, 1987. The moleculer Genetics of Cancer. Science 235:305-311.
Kaplan A.P., Kay A.B and Austen K.F. 1972. A Prealbumin Activator of Prekallikrein. J. Exp. Med :
135,81-87.
Kaplan A.P., Goetzl E.J and Austen K.F. 1973. The Fibrinolytic Pathway, J. Clin. Invest. 52:2591-2592.
b. Untuk buku dan monografi:
Arief BAS, Bayu, 1992. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. 1st edition, surabaya : University
Press, hal 200-230.
Dubowtiz V. and Brooke M.H. 1973. Nucleoside disphosphokinase. In : Wnzynes (Boyer P.D., ed), Vol.
8, 3rd ed, pp. 307-333.

51
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Vorherr H, 1980. Treatment of Primary and Recurrant Breast Cancer. In Breast Cancer : Epidemiologi,
Endocrinologi, Biochemistry and Pathology. Baltimore : Urban and Achwarzenberg, pp. 374-
408.
c. Untuk badan atau lembaga:
Educational Testing Service 1964. The Cooperative Mathematis Test Handbok. Educational Testing
Service, Princeton.
d. Untuk Tesis:
Dunnington DJ, 1984. The Development and Study of Single-cell-cloned Metaplasing Mammary Tumor
Cell System in The Rat. Disertation, University of London, England.
e. Untuk penulisan orang Indonesia:
Untuk penulisan orang Indonesia dipakai pedoman penulisan Dikti.
Contoh : Anisa Sabrina Yuliati ditulis Yuliati AS.

6.8. KLARIFIKASI MORBIDITAS, CUTI, HAK & KEWAJIBAN RESIDEN,


PAKAIAN, BADAN PENGADUAN DAN PEMBELAAN RESIDEN
A. Klarifikasi Morbiditas
1. Tim Klarifikasi
Tingkat I : Supervissor tempat tugas / saat tugas
Tingkat II : Kepala Laboratorium, Ketua Tim : KPS (merangkap anggota), Sekretarir : SPS
(merangkap anggota) dan Supervisor yang bersangkutan (anggota)
2. Cara Kerja
 Klarifikasi tingkat I dilakukan oleh supervissor tempat tugas / supervissor jaga dengan
kelompok peserta PPDS yang terlibat
 Bila terjadi kesepakatan maka dilakukan penandatanganan oleh residen, supervisor tempat
tugas dan KPS
 Bila tidak terjadi kesepakatan/bila ada kasus khusus dilakukan klarifikasi tingkat II
 Bila ada kasus-kasus khusus yang tampaknya akan bermasalah harus melibatkan kepala
bagian

52
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Skema Kerja :

KEPUTUSAN BAGIAN

Klarifikasi Tim Tingkat I

Penilaian dan Morbiditas / Mortalitas

Pertemuan Laporan Pagi Sweeping


Mortalitas & / Siang
Morbiditas

Tempat tugas Laporan Mingguan Informasi masyarakat

EVALUASI / SKORSING / SANGSI


 Peserta PPDS I yang bermasalah diberikan skorsing / sangsi sesuai dengan pedoman morbiditas
 Hasil klarifikasi ditandatangani oleh peserta PPDS I yang bersangkutan dan KPS dan masing-
masing menyimpan 1 lembar
 Kepada peserta PPDS I diatas dihadapkan kepada Kepala Laboratorium dan KPS untuk
mendapat pembinaan sesuai dengan permasalahannya yang dibuktikan dengan surat pernyataan.
 Pedoman evaluasi penilaian berkelanjutan kognitif, afektif, psikomotor, mortalitas dan
morbiditas.

 PENAPISAN PALING KETAT DILAKUKAN PADA TINGKAT PALING BAWAH, DENGAN


KONSEKWENSI KEMUNGKINAN DROP OUT (DO) PALING TINGGI.

53
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

KATEGORI HUKUMAN DI SUB BAGIAN


SKORING KATEGORI HUKUMAN KUALIFIKASI

1-30 I PERING. LISAN


PERING. TERTULIS
II RINGAN
TUGAS BACA
III
31-60 IV TUGAS TULIS
REFERAT
V SEDANG
HKMAN SUBBAG
VI
61- 90 VII REFERAT + BIMBINGAN
ULANG
VIII
GROUNDED
IX BERAT
91-100 X TAK LULUS SEMESTER

> 100 Pertimbangan DO


FATAL

Apabila seorang residen dinyatakan bersalah dan setelah dilakukan klarifikasi, maka yang bersangkutan harus
membuat pernyataan menerima kesalahan tersebut. Surat pernyataan itu berbunyi sebagai terlampir : (Lampiran
10)

Kwalifikasi Hukuman :
 Jika Skor diatas 500 pertimbangan DO melalui rapat staff dan klarifikasi Tk II
 Pertimbangan DO bila masa pendidikan melewati 2 kali masa studi normal
 Pertimbangan DO bila melanggar etika-moral

B. Cuti / Ijin
Persyaratan Cuti :
1. Masing-masing residen berhak mengambil cuti selama 2 (dua) minggu dalam 1 (satu) tahun.
2. Residen baru berhak mengambil cuti paling sedikit setelah 6 (enam) bulan mengikuti pendidikan.
3. Cuti tidak boleh diambil sekaligus selama 2 (dua) minggu) berturut-turut dan dalam satu seksi hanya
boleh mengambil cuti selama 1 (satu) minggu (7 hari).
4. Residen yang mengambil cuti, harus mengisi formulir cuti yang telah tersedia di KPS masing-masing
dan diajukan kepada Kepala Lab./Bagian Ilmu Bedah melalui KPS.
5. Permohonan cuti, pertama-tama harus mendapat ijin dari KPS yang bersangkutan dimana residen
tersebut menjalankan tugas atau akan menjalan tugas.
6. Residen tidak diperbolehkan mengambil cuti apabila :
a. Menjalani masa pendidikan pra bedah (6 bulan pertama).
b. Masa bimbingan operasi.
c. Sebagai Chief Residen.
54
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
d. Menjalani tugas luar
7. Permohonan cuti diajukan selambat-lambatnya tanggal 20 satu bulan sebelum cuti yang dikehendaki.
8. Pada saat rotasi di salah satu unit kerja, tidak diperkenankan cuti lebih dari 2 (dua) residen.
9. Cuti  2 minggu mengembalikan 2 minggu
10. Cuti > 2 minggu mengembalikan 1 bulan.

Persyaratan Ijin :
1. Ijin diluar cuti paling banyak 5 (lima) kali dalam 1 (satu) tahun, tergantung alasan yang diajukan dan
maksimal 1 kali ijin 3 (tiga) hari, kecuali ijin sakit yang dikuatkan dengan surat keterangan dokter.
2. Ijin lebih dari 3 hari mengembalikan 1 minggu. Ijin lebih dari 1 minggu maka dianggap cuti
3. ijin oleh karena sakit tidak mengembalikan hari asal tidak lebiah dari 2 minngu, jika lebih maka
dianggap cuti sakit.
4. Ijin untuk mengikuti pertemuan ilmiah (kongres, seminar, simposium, CE, dll) merupakan
kebijaksanaan KPS masing-masing melalui Seksi/Ka-Unit Kerja.
5. Ijin dilakukan dengan mengisi formulir yang tersedia dan pertama-tama harus mendapat persetujuan dari
KPS/Ka-Unit Kerja yang bersangkutan.
6. Residen tugas luar tidak diperbolehkan ijin, kecuali hal yang sangat penting.
7. Hal-hal yang belum diatur diatas, perihal cuti dan ijin merupakan kebijaksanaan KPS yang
bersangkutan. Apabila terjadi perubahan, akan diputuskan oleh KPS & SPS.

C. Hak dan Kewajiban


Residen PPDS/trainee bedah di bagian bedah RS pendidikan mempunai tugas dan kewajiban dalam bidang-
bidang :
Pertama : Pendidikan, Ilmiah, Penelitian
Kedua : Pelayanan Medik/Pengabdian Masyarakat.
2. Pendidikan Ilmiah dan Penelitian
a. Bidang Kognitif/pengetahuan teori
a.1 Mengikuti kegiatan Ilmiah :
- Kuliah/kuliah tutorial
- Presentasi ilmiah lokal (Journal atau textbook Reading, Referat, laporan kasus, penelitian )
- Simposium, seminar.
- Kursus-kursus
- Lokakarya
- Pertemuan Ilmiah Nasional dan Internasional.
a.2 Membuat dan menyajikan Karya Ilmiah
- Journal Reading
- Referat
- Laporan Kasus
- Surveillance
- Penelitian (cohort study, cross sectional atau case control study, diagnostic test,
experimental study)
a.3 Membuat Karya Akhir
Diambil dari bentuk salah satu jenis penelitian diatas.
a.4 Mengajar/memberi pelajaran Ilmu Bedah kepada siswa – siswa SPK
(Sekolah Perawat Kesehatan) dan membimbing mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Akademi
Perawat serta residen PPDS Bedah Umum tingkat dibawahnya.

55
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

b. Bidang Psikomotor/Ketrampilan
1. Membuat diagnosa
2. Menggunakan sarana/alat-alat untuk keperluan diagnosa
3. Melakukan perawatan penderita-penderita Pra Bedah dan Pasca Bedah (termasuk persiapan-
persiapan)
4. Melakukan tindakan terapi paliatif, kuratif, pembedahan dan tindakan tanpa pembedahan.
5. Mengatasi komplikasi pasca bedah.
6. Melakukan rehabilitasi pasca bedah
7. Melakukan rehabilitasi semua kasus-kasus bedah
8. Mengisi dan membuat laporan kegiatan medis didalam catatan medik beserta seluruh lampiran-
lampiran (DALIN, ILO, efek samping obat, dll) dan mengisi buku laporan kegiatan, laporan rujukan
serta buku laporan operasi.
Semua kegiatan diatas dilakukan di unit-unit pelayanan seperti UGD, poliklinik, ruangan, kamar operasi
sentral, RS rujukan.

c. Bidang Afektif/Sikap (didalam maupun diluar Rumah Sakit)


1. Jujur dalam perkataan dan perbuatan
2. Disiplin dalam memenuhi tugas dan kewajiban
3. Bersikap sopan dan santun terhadap senior, teman sejawat, perawat, mahasiswa, pegawai RS/FK dan
penderita/keluarga penderita.
4. Bertanggung jawab dan mengutamakan kesehatan/keselamatn penderita.
5. Bertanggung jawab dan turut serta dalam kegiatan pendidikan mahasiswa kedokteran/Akper dan
siswa-siswa Perawat Kesehatan.
6. Membina iklim kekeluargaan dan kerjasama sebagai salah satu anggota team di Lab. Ilmu Bedah.

Selanjutnya Tugas dan Kewajiban Residen PPDS Ilmu Bedah (lihat panduan kerja klinik)

Hak Residen Bedah


1. Mendapat pendidikan keahlian secara lengkap sesai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Menggunakan seluruh sarana diagnostik.
3. Menggunakan seluruh sarana terapi bedah.
4. Menggunakan fasilitas Perpustakaan
5. Mengambil cuti/ijin sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Mendapat pembelaan pendidikan
7. Bimbingan/ perlindungan hukum.

C. PAKAIAN

1. Disesuaikan dengan S.K Direktur RS setempat.


2. Jas Dokter pendek dipakai setiap hari kerja secara rapi, sopan dan bersih.
3. Nama dan identitas residen peserta PPDS/Trainee harus jelas tercantum pada jas dokter.
4. Pakaian dan sandal kamar operasi tidak boleh digunakan diluar kamar operasi.
5. Hal-hal yang lain akan diatur kemudian.

56
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

D. BADAN PENGADUAN DAN PEMBELAAN RESIDEN

Untuk melengkapi tugas, kewajiban dan hak para Residen, maka dibentuk Badan Pengaduan dan Pembelaan
yang dapat dimanfaatkan oleh para Residen apabila timbul persoalan selama proses pendidikan. Badan
tersebut diketuai oleh Ketua Bagian Ilmu Bedah Indonesia dan anggotanya diangkat sesuai kebutuhan serta
ditentukan oleh ketua Program Studi Ilmu Bedah.
Tugas utama badan tersebut adalah mendampingi, menerima keluhan dan konsultasi serta mencari jalan
keluar penyelesaiannya, termasuk memberi nasehat-saran kepada KPS/SPS untuk bahan pertimbangan
evaluasi pendidikan residen – PPDS I. Bedah.

57
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB VII
METODE PEMBELAJARAN

7.1 MANDIRI
Belajar secara mandiri:
1. Mencari informasi dengan aktif.
2. Berkonsultasi dengan kolega dan profesi medis lain, termasuk staff rumah sakit.
3. Mengembangkan, menerapkan serta memonitor strategi pengembangan diri dan profesi secara
berkelanjutan.
4. Mencari informasi relevan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan praktik.
5. Mencari informasi yang layak/diperlukan sebelum membuat keputusan.
6. Menilai kebenaran sumber-sumber informasi medis secara kritis.
7. Memahami dan menterapkan hasil penelitian kualitatif dan kuantitatif yang layak.
8. Menggunakan teknologi informasi untuk mengoptimalkan perawatan pasien.
9. Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pengertian dan praktik yang baru.
10. Mengerti dan mempraktikkan metoda-metoda penelitian.
11. Mengembangkan, menerapkan dan memonitor strategi pendidikan diri secara berkelanjutan.
12. Mengelola proses pembelajaran diri.
13. Mengetahui keterbatasan pengetahuan dan kemampuan diri sendiri.
14. Menunjukkan ‘gairah’/keinginan yang kuat untuk belajar.
15. Melengkapi diri untuk menghadapi perubahan dalam jalur karir.
16. Melengkapi diri untuk menghadapi perubahan profesi.

7.2 KULIAH DAN DISKUSI


Kuliah dan diskusi dilakukan secara terstruktur dan terjawal sehingga akuntabilitasnya dapat diukur. Setiap Sub
Bag. diberikan kesempatan yang sama dan topik yang didiskusikan adalah kasus yang sering, menarik, dan
topik dengan pemahaman yang sulit.

7.3 DEMONSTRASI
A. Bed side teaching
Metode ini merupakan cara aplikasi langsung suatu pengetahuan dengan fakta. Penyelenggaraannya
harus memakai pasen yang telah diberikan penjelasan. Semua komponen pendukung juga harus
disiapkan dalam upaya diagnosis, penanganan, dan prognosis.

B. Video dan Media elektronik lain


Metode ini diperoleh dari berbagai sumber dan disiapkan di Ruang Perpustakaan.

7.4 PRAKTEK
A. Coaching
Metode ini merupakan cara terbaik untuk PPDS karena melalui pendampingan, demontrasi, dan
pengawasan maka pendidikan dipercaya memberikan hasil yang lebih baik. Dilakukan oleh
pembimbing, pendidik, dan penilai.

58
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
B. Solo
Cara ini lebih banyak diperoleh di RS jejaring dan beberapa RS Kerja Sama diluar Bali.

7.5 MATERI PENDIDIKAN

Jenis Kegiatan Pembedahan Yang Harus Dilaksanakan Oleh Residen Bedah PS. Ilmu Bedah Fk.Unud/RSUP.
Sanglah Denpasar

NO ICOPIM JENIS PEMBEDAHAN

1. 5-541 Laparotomi
2. 5-541 Torako-laparotomi (darurat)
3. 5-467 Penutupan perforasi sederhana
4. 5-461 Pembuatan stoma (Gastrostomi, Ileostomi, Kolostomi,Sigmoidostomi)
5. 1-644 Rektroskopi / Anuskopi
6. 1-694 Laparoskopik diagnostik (darurat)
7. 5-454 Reseksi dan Anastomosis usus
8. 5-505 Penaggulangan trauma hepar (darurat)
9. 5-413 Splenektomi
10. 5-520 Dreanase pankreatitis (darurat)
11. 5-524 Pankreasektomi (partial & darurat)
12. 5-460 Eksteriorisasi
13. 5-470 Appendektomi terbuka
14. 5-470 Appendektomi Laparoskopik
15. 5-511 Kolesistektomi terbuka
16. 5-511 Kolesistektomi laparoskopik
17. 5-442 Gastroenterostomi
18. 5-438 Gastrektomi (partial)
19. 5-454 Hemikolektomi
20. 5-530 Herniotomi
21. 5-493 Hemoroidektomi
22. 5-491 Fistulektomi, fistulotomi (fisura ani)
23. 5-848 Operasi Miles
24. 5-454 Operasi Hartmann
25. 5-485 Reseksi anterior Sigmoid
26. 5-514 Pasang "T" Tube
27. 5-458 Rouxen Y anatomisis
28. 5-458 Bypass enterotomi
29. 5-537 Operasi hernia diafragmatika traumatik
30. 5-542 Selioplasti
31. 5-630 Ligasi tinggi hidrokel
32. 5-468 Operasi invaginasi laparotomi
33. 5-540 operasi tumor retroperitoneal
34. 5-496 Operasi PSA RP terbatas
35. 5-542 Operasi omfalokel
36. 5-624 Operasi kriptorkismus
59
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
37. 5-643 Operasi hipospadia
38. 5-537 Repair hernia diafragmatika kongenital/kel. Diafragma kongenital
39. 5-554 Operasi Willems tumor
40. 5-496 Anoplasti sederhana (cut back)
41. 5-640 Circumsisi
42. 5-433 Operasi Piloromiotomi
43. 5-625 Detorsi torsi testis & orkidopeksi
44. 5-483 Anastomisis tarik trobos
45. 5-542 operasi kelainan umbilicus
46. 5-401 Eksisi higroma
47. 5-401 Eksisi limpangioma
48. 5-470 Appendektomi
49. 1-559 Biopsy Insisional / Biopsi cubit
50. 5-860 Ekstirpasi tunor jinak mamma
51. 5-884 Ekstirpasi tunor jinak kulit / jaringan lunak lainnya
52. 5-261 Ekstirpasi tumor jinak parotis
53. 5-655 Salphingo ooporektomi bilateral pada kanker payudara
54. 5-861 Mastektomi simpleks
55. 5-869 Mastektomi subkutaneas
56. 5-863 Mastektomi radikal
57. 5-862 modifikasi mastektomi radikal
58. 5-061 Strumektomi
59. 5-063 Tiroidektomi pada Ca
60. 5-403 Radical Neck desection (RND) (calssical)
61. 5-262 Parotidektomi
62. 5-885 Operasi tumor jaringan lunak
63. 5-899 Eksisi luas dan rekonstruksi sederhana
64. 5-894 Flap kulit / otot
65. 5-340 Torakotomi (darurat)
66. 5-790 Fiksasi Internal Iga
67. 8-740 Pemasangan WSD / draenase toraks
68. 8-740 Perawatan Trauma Toraks konservatif
69. 5-380 Rekonstruksi Vaskuler Perifer (trauma)
70. 5-371 Perikardiosintesis Terbuka (darurat)
71. 5-340 Reseksi Iga
72. 5-051 Simpatektomi torakal
73. 5-051 Simpatektomi lumbal / simpatektomi periarterial
74. 5-384 Stripping varises, eksisi varises, ligasi-komunikan
75. 5-392 Operasi A-V Shunt (brecia-cimino)
76. 5-340 Operasi Jendela toraks
77. 8-193 Perawatan Varises non bedah
78. 5-382 Operasi aneurisma perifer
79. 5-847 Debridement, amputasit gangren diabetik atau penyakit y.l
80. 5-884 Eksisi hemangionga
81. 5-380 Embolektomi perifer darurat
82. 5-572 Punksi buli-buli/sistostomi
83. 8-143 Kateterisasi / businasi
84. 5-554 Nefrektomi
60
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
85. 5-557 Repair Urethra, ureter, ginjal (trauma)
86. 5-622 Orkhidektomi
87. 5-565 Ureterostomi eksterna (darurat)
88. 5-578 Repair ruptur buli-buli
89. 5-636 Vasektomi
90. 1-652 Sistoskopik, endoskopik diagnostik
91. 5-571 Section alta
92. 5-611 Hidrokelektomi
93. 5-590 Insisi infiltrat urine
94. 5-590 Insisi Perirenal Abses
95. 5-550 Dreanase pionefrosis
96. 5-550 Nefrostomi
97. 5-603 Prostatektomi terbuka
98. 5-630 Ligasi tinggi varikokel
99. 5-550 Nefrolitotomi
100. 5-551 Pielolitomtomi
101. 5-643 Operasi Hipospodia
102. 5-624 Repair Kriptorkhismus & orkhidopeksi
103. 5-562 Ureterolitotomi 1/3 tengah & proximal
104. 5-580 Urethralitotomi
105. 5-580 Urethrostomi eksterna
106. 5-566 Urethro-ileo shunt
107. 5-883 Debridemenet Luka Bakar
108. 5-217 Repair Fraktur Tulang Hidung
109. 5-763 Repair Fraktur Tulang Mandibula
110. 5-763 Repair Fraktur Tulang Maksila
111. 5-893 Tandur Alih Kulit
112. 5-831 Release Kontraktur
113. 5-884 Eksisi Keloid
114. 5-894 Labioplasti
115. 5-275 Palatoplasti
116. 5-894 Flap Kulit / Otot
117. 8-208 Tindakan Reposisi Tertutup dan immobilisasi
118. 5-795 Dibredement Fraktur terbuka Gr. I-II-III
119. 8-330 Fiksasi ekternal
120. 5-847 Amputasi Ektrimitas
121. 5-840 Disartikulasi sendi kecil dan sedang
122. 8-400 Pemasangan traksi (skeletal, skin, Glisson)
123. 5-824 Tendon Repair
124. 5-844 Disartikullasi sendi terbuka : panggul, bahu, lutut
125. 5-792 Reduksi Terbuka dan fiksasi interna (ORIF) :
126. 8-362 * Nailing : Femur, Tibia
127. 5-792 * Plate & Screw : Femur, Tibia, Radius, Ulna, Humerus, Clavicula
128. 5-792 * K. Wire : Tangan & Kaki (carpalia, Tasalia, Phalank)
129. 5-792 Tension Bend Wiring (tbw) : Olecranon, Patelia, Ankle
130. 1-503 Biopsi Tulang
131. 8-310 Perawatan CTEV Konservatif
132. 5-783 Sekwesterektomi / guttering
61
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
133. 5-011 Boor Hole
134. 5-011 Trepanasi Trauma (fraktur canium, EDH)
135. 5-020 Reposisi fraktur impresi
136. 5-042 Repair Saraf Perifer
137. 5-021 Eksisi Meningokel & Mielokel (sederhana)
138. 5-883 Tindakan pada Trauma Jaringan Lunak Wajah
139. 5-311 Trakheostomi
140. 5-217 Repair Fraktur tulang Zigoma
141. 5-216 Repair Fraktur Tulang Nasal
142. 5-021 Eksisi Meningokel & Mielokel (sederhana)
143. 5-572 Sistostomi

62
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB VIII
METODE EVALUASI DAN KRITERIA KELULUSAN

A. METODE EVALUASI
Tahapan Evaluasi yang berlaku di PS. Ilmu Bedah yaitu :
1. Mengevaluasi proses pembelajaran pada setiap akhir stase
Dilaksanakan oleh Ketua Sub Bagian yang terkait , yaitu berupa Evaluasi Knowledge
Dilakukan 2 minggu sebelum berakhirnya stase di sub bagian dengan ujian tertulis, nilai lulus 65. Jika tidak
lulus ditempuh sampai lulus dalam waktu 2 minggu, minimal 3 x. Ujian ke empat dilakukan oleh komisi.
Bila gagal dipertimbangankan pada rapat pleno Bagian Bedah
Data yang dipakai untuk bahan evaluasi bersumber dari laporan operasi (bimbingan, mandiri, assisten),
laporan presentasi (Lokal & Nasional), laporan pagi (morning report), laporan mingguan, laporan subbagian
residen, laporan RS Luar, laporan pra bedah dan laporan petugas di tempat bekerja.
Laporan Sub Bagian yang dilaporkan senior meliputi :
 Attitude diberi pembobotan 50 %
 Knowledge diberi pembobotan 25 %
 Skill diberi pembobotan 25 %
2. Mengevaluasi proses pembelajaran setiap akan naik jaga
a. Evaluasi Akhir pra bedah ke Bedah Dasar
 Menyelesaikan tugas prabedah (ilmu dasar)
 Lulus ujian ilmu dasar
 Menyerahkan tugas Prabedah serta evaluasi supervisor
 Lulus evaluasi oleh staf bedah
 Lulus ATLS / BSSC, EKG Course
 Lulus Kursus bahasa inggris. TOEFL : 400
b. Evaluasi Akhir Bedah Dasar ke Bedah Lanjut
 Mengikuti kursus USG / FAST
 Mengikuti seluruh stase yang ditugaskan dengan evaluasi baik
 Lulus Ujian Kognitif subbagian
 Lulus OSCA
 Menyelesaikan tugas-tugas subbagian (Jurnal + tugas Jaga + dll)
 Membacakan laporan kasus (nasional) masing – masing 1 buah
 Mengikuti kegiatan tutorial sub bagian ≥ 75 % / tahun.
 Mengikuti stage ICU dan Anesthesi
 Membaca proposal penelitian akhir
 Sudah membacakan / presentasi sari pustaka
c. Evaluasi Akhir Bedah Lanjut ke tingkat Chief
 Mengikuti kursus perioperatif disemester VI
 Lulus ujian kognitif disemester VII
 Mengikuti kursus Laparoskopic
 Mengikuti seluruh stase yang ditugaskan dengan evaluasi baik.
 Lulus evaluasi Sub Bagian
 Menyelesaikan tugas-tugas Sub Bagian (operasi yang ditentukan, jurnal, laporan kasus, dll)
 Membacakan laporan kasus ( Lokal dan Nasional ) masing-masing 1 buah
 Membacakan 1 buah penelitian (Nasional)
 Mengikuti tugas luar pada sarana bekerja lapangan (RS. Luar) (2 bulan)

63
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Metode pada semua tahapan itu, yaitu :
1. Ujian tulis

2. Ujian Lisan

3. Telaah buku Catatan kegiatan (Logbook)


i. Dari buku kegiatan akan dinilai:
1. Diskusi/bimbingan yang dilakukan di masing-masing tempat tugas.
2. Pengayaan oleh staf yang diikuti.
3. Asistensi tindakan yang dilakukan.
4. Dan lain-lain yang tercatat pada buku kegiatan.
ii. Buku kegiatan harus sudah ditandatangani oleh konsultan dalam 1 x 24 jam setelah
tindakan/pemeriksaan pasien dikerjakan.
iii. Cara evaluasi dengan ketetapan/panduan yang sudah dibakukan.
4. Ujian ketrampilan (operasi)
i. Penilaian bimbingan operasi meliputi persiapan dan pelaksanaan operasi, perawatan paska operasi
dan diskusi teknik operasi
ii. Dua puluh empat jam sebelum operasi dikerjakan, supervisor pembimbing operasi menilai persiapan
operasi, rencana tindakan, rencana perawatan pasca operasi kasus yang dipakai bimbingan. Bila
evaluasi dianggap kurang maka bimbingan operasi bisa dibatalkan.
iii. Pada saat operasi pembimbing menilai keterampilan peserta PPDS yang dibimbing.
iv. Nilai akhir bimbingan adalah nilai kumulatif seluruh evaluasi bimbingan operasi.
5. Pengamatan terus-menerus
 Evaluasi terus menerus dilakukan oleh konsulen ruangan, konsulen pemimpin laporan pagi,
pemimpin laporan siang, konsulen pemimpin laporan mingguan, konsulen pemimpin laporan
kematian maternal dan konsulen pemimpin laporan kematian perinatal
 Evaluasi dilakukan terhadap kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dengan mengisi blanko
evaluasi yang diserahkan kepada KPS paling lambat satu minggu sebelum siklus berakhir.

B. KRETERIA LULUSAN
Kreteria Lulusan :
1. Lulus
2. Perpanjangan
3. Dropout
Penjelasan :
1. Lulus
a. Afektif :
- Tidak terdapat nilai D atau E dari setiap laporan.
- Tidak pernah melanggar etika, disiplin serta tata kerja yang berlaku di Lab./Bagian Ilmu Bedah atau
di RS Tempat Pendidikan.
b. Psikomotor :
- Tidak terdapat nilai E.
- Bila mendapat nilai D, berarti dapat dipertimbangkan untuk lulus bila hasil atau laporan bidang lain
mendapat nilai A/B/C.
- Ketrampilan memeriksa, merawat, membuat diagnosa, melakukan tindakan operasi, dan mengatasi
komplikasi yang terjadi disertai menjawab konsultasi selama tugas dinilai cukup.
- Telah memenuhi katalog yang ditetapkan sesuai dengan tahapan/tingkatan PPDS dan mengisi buku
“log”.
c. Kognitif :
64
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
- Lulus ujian lisan atau tertulis dengan nilai A/B/C..
d. Karya Ilmiah :
- Telah menyelesaikan karya ilmiah (journal/textbook reading, kasus, referat, penelitian, surveillance)
sesuai dengan tingkatan/tahapan pendidikan PPDS.

2. Perpanjangan
a.Afektif :
- Pernah melakukan pelanggaran etika, disiplin dan tata kerja tetapi bisa dikoreksi.
b. Psikomotor :
- Mendapat nilai D atau E untuk suatu tahapan pendidikan.
- Pernah melakukan kesalahan dalam ketrampilan memeriksa, merawat, mendiagnosa, melakukan
operasi penderita.
c.Kognitif :
- Mendapat nilai D atau E dari suatu tahapan pendidikan.
- Belum selesai membuat karya ilmiah sesuai ketentuan tahapan pendidikan.

3. Drop Out
a.Afektif :
- Pelanggaran berat etika, disiplin dan tata kerja.
Yang dikatagorikan pelanggaran berat (misal : tidak masuk tanpa alasan, meninggalkan tugas
sebelum waktunya, memanipulasi keuangan/data DMK, menjelekkan nama lembaga pendidikan,
guru/senior staf dan korps dokter).
b. Psikomotor :
- 2 kali berturut-turut membuat mortalitas atau morbiditas yang berat yang tidak sesuai dengan
protokol pengelolaan penderita.
c.Kognitif :
- 3 kali berturut-turut mendapat nilai D atau E pada satu tahapan.
d. Lain-lain :
- Mengundurkan diri
- Sakit atau cacat karena cedera sehingga tidak bisa meneruskan pendidikan sebagai calon ahli bedah.
- Ditarik dari instansi induk.
- Melewati masa pendidikan yang telah ditetapkan oleh Kolegium Ilmu Bedah (max. 1 ½ kali masa
pendidikan atau ± 7 ½ tahun).
Catatan :
1. Drop Out dapat didahului oleh peringatan lisan/tertulis I, II, III atau tanpa peringatan pada pelanggaran
berat.
2. Keputusan Drop Out dilakukan oleh rapat KPS + tim Penilai + Ketua Kolegium Ilmu Bedah.

C. ALAT EVALUASI LOG BOOK

Log Book harus diisi lengkap sebagai bukti pendidikan untuk dapat mengikuti ujian nasional.
 Log book terdiri dari dua bagian yaitu log book bedah dasar dan log book bedah lanjut.
 Log book bedah dasar diselesaikan dalam waktu 20 bulan selama Jaga I dan Log book Bedah Lanjut
selama 24 bulan selama pendidikan Jaga II
 Pengisian tidak berurutan yaitu disesuaikan dengan kurikulum dan situasi setempat.
 Pada akhir pendidikan semua kolom log book sudah terisi penuh dan benar.
 Log book harus selalu dibawa oleh peserta PPDS.
 Log book bedah dasar dan log book bedah lanjut dicetak tersendiri.

65
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

1. Buku Log Bedah Dasar


Buku Log Bedah Dasar memuat data pengalaman dan pencapaian obyektif pendidikan peserta.
Kelengkapan pencapaian target merupakan bukti untuk penilaian sebagai syarat sebelum ujian.

Tujuan
Mencatat pencapaian obyektif pendidikan dan memantau kekurangan dalam pencapaian target dan
bagaimana dapat mencapainya.

2. Buku Log Bedah Lanjut


Setelah semua modul dalam Buku Log Bedah Dasar dilengkapi, maka peserta dapat melanjutkan pengisian
Buku Log Bedah Lanjut. Target pada Buku Log Bedah La jut berbeda dengan buku Log Bedah Dasar.

Tujuan:
Buku Log Utama mempunyai tujuan mencatat semua obyektif pendidikan yang diperlukan. Peserta akan
dapat memantau target yang sudah dicapai, apa yang kurang dan bila akan mencapai tujuan berikutnya.
Buku akan dipakai sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian akhir PPDS.

D. MODUL ILMU BEDAH


Modul Ilmu Bedah yang diterapkan di PS. Ilmu Bedah FK.UNUD/RSUP Sanglah Denpasar sesuai dengan
Modul yang ditetapkan dari Kolegium Ilmu Bedah Indonesia. Ada 36 Modul, 27 Modul untuk Pendidikan
Bedah Dasar dan 9 modul untuk Pendidikan Bedah Lanjut.
A. Modul Tahap Bedah Dasar
1. Ilmu Dasar Bedah Kepala Leher
2. Ilmu Bedah Kepala Leer
3. Operasi Emergensi Kepala Leer
4. Ilmu Dasar Bedah Ilmu Onkologi Bedah
5. Ilmu Bedah Ilmu Onkologi Bedah
6. Operasi sederhana Ilmu Onkologi Bedah
7. Ilmu Dasar Bedah Digestif
8. Ilmu Bedah Digestif
9. Operasi Emergensi Digestif
10. Ilmu Dasar Bedah Anak
11. Ilmu Bedah Anak
12. Operasi Emergensi Anak
13. Ilmu Dasar Bedah Thoraks Kardiovaskuler
14. Ilmu Bedah Thorak Kardiovaskuler
15. Operasi Emergensi Thoraks Kardiovaskuler
16. Ilmu Dasar Bedah Orthopaedi
17. Ilmu Bedah Orthopaedi
18. Operasi Emergensi Orthopaedi
19. Ilmu Dasar Bedah Urologi
20. Ilmu Bedah Urologi
21. Operasi Emergensi Urologi
22. Ilmu Dasar Bedah Saraf
23. Ilmu Bedah Saraf
24. Operasi Emergensi Saraf
25. Ilmu Dasar Bedah Plastik
66
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
26. Ilmu Bedah Plastik
27. Operasi Emergensi Plastik
B. Modul Tahap Bedah Lanjut
1. Operasi Elektif Kepala Leher
2. Operasi Elektif Ilmu Onkologi Bedah
3. Operasi Elektif Digestif
4. Operasi Elektif Bedah Anak
5. Operasi Elektif Thoraks Kardiovaskuler
6. Operasi Elektif Orthopaedi
7. Operasi Elektif Urologi
8. Operasi Elektif Saraf
9. Operasi Elektif Plastik

Penjelasan modul : Lihat Buku Modul Ilmu Bedah tahun 2006

67
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

BAB IX
INDIKATOR MUTU LUARAN

Indikator mutu luaran adalah indeks prestasi, lama studi, lulus ujian nasional dan perolehan penghargaan di
tingkat ansional atau regional.
Selain itu, segera dapat bekerja melakukan pengabdian profesi dan ikrar Alumni Spesialis Ilmu Bedah FK
Unud.

A. INDEKS PRESTASI KUMULATIF

Nilai Konversi Indeks prestasi


75 – 100 A 4
65 – 74 B 3
55 – 64 C 2
40 – 54 D 1
0 – 39 E 0

Nilai batas lulus adalah B. Indeks Prestasi Kumulatif adalah nilai rata-rata dari 23 topik bahasan
Penilaian meliputi harian, ujian tahapan, sari pustaka, CPC, penelitian. Morbiditas akan mempengaruhi
indeks prestasi dan lama studi.
Penilaian afektif merupakan 50% bobot dan dalam keadaan tertentu dapat merupakan prasyarat

B. LAMA STUDI
Lama pendidikan adalah 8 semester (48 bulan) untuk menyelesaikan 23 topik bahasan yang terdiri atas log
dasar dan log utama. Waktu yang dibutuhkan untuk mata kuliah umum, cuti hamil, cuti sakit, penugasan
khusus tidak termasuk kedalam lama pendidikan.

C. LULUS PADA UJIAN PERTAMA TINGKAT LOKAL DAN NASIONAL


Lulus pada kesempatan pertama ujian lokal dan nasional dengan nilai B keatas.

D. MEMPEROLEH PENGHARGAAN DI TINGKAT NASIONAL DAN ATAU REGIONAL

E. KOMPETENSI YANG HARUS DIKUASAI SPESIALIS BEDAH UMUM

68
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

LAMPIRAN-LAMPIRAN

69
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 1

Formulir Ijin Residen

PROGRAM STUDI ILMU BEDAH

Kepada Yth :
Ketua Program Studi Ilmu Bedah
FK……. Universitas …….

Hal : Permohonan Ijin

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :


Nama : ………………………………………………………………………….
Tempat Tugas : ………………………………………………………………………….
Mohon diberikan ijin untuk meninggalkan tugas/tidak masuk kerja, selama ……………..
………………… ….. jam/hari, pada tanggal ……………………………………………..
s/d ………………………… untuk keperluan …………………………………………….
……………………………………………………………………………………………..
Sedangkan tugas-tugas saya selama waktu tersebut, saya serahkan kepada :
………………………………………………….
Demikian harap maklum,

Mengetahui & menyetujui, Yang Menerima Hormat saya,


Ka-sie/KPS/Ka-Unit Kerja Tugas

Tembusan :
1. KPS yang bersangkutan
2. Ka-sie yang bersangkutan
3. Ka Unit

Catatan :
1. Lampiran Surat Keterangan
2. Ijin maksimum diambil hari dengan alasan yang diterima oleh KPS/SPS.

70
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 2

Formulir Cuti Residen

PERMOHONAN CUTI RESIDEN PPDS


ILMU BEDAH
Kepada Yth :
Ketua Program Studi Ilmu Bedah
FK……. Universitas …….

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ………………………………………………………………………….
NIP : ………………………………………………………………………….
Bidang Studi : .…………………………………………………………………………
Tahap : ………………………………………………………………………….
Sirkulasi di Seksi : …………………………………………………………………………

Dengan ini mengajukan permohonan CUTI TAHUNAN, untuk :

Tahun : 20…
Selama : …………………………hari kerja
Mulai hari Senin : tanggal .………………...s/d …………………………………………..
Selama menjalankan CUTI, alamat saya berada di : …………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
dan tugas sehari-hari saya serahkan kepada :
………………………………………………….
Demikian permohonan ini saya buat, untuk mendapatkan pertimbangan sebagiamana mestinya.

Mengetahui & menyetujui, Yang Menerima Hormat saya,


KPS/SPS/Ka – Unit Kerja Tugas Residen

Tembusan :
1. KPS yang bersangkutan
2. Ka-sie yang bersangkutan
3. Ka Unit Kerja

71
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 3

Formulir Evaluasi/Ujian Residen PPDS Program Studi Ilmu Bedah

Nama : ……………………………………………. (….)


Stase : ……………………………………………..

Hasil Ujian Ujian Ulangan I Ujian Ulangan II

Tanggal :
Sikap : * A/B/C/D/E A/B/C/D/E A/B/C/D/E
Pengetahuan Teori : * A/B/C/D/E A/B/C/D/E A/B/C/D/E
Ketrampilan : * A/B/C/D/E A/B/C/D/E A/B/C/D/E
Catatan : Operasi Bimbingan = ……………… kasus
Mandiri = ……………… kasus
Asistensi = ……………… kasus
Keterangan : A = 8 (lulus, baik sekali)
B = 7 (lulus, baik)
C = 6 (lulus, cukup)
D = 5 (tidak lulus)
E = 4 (tidak lulus, angka mati)
Kesimpulan : * lulus atau tidak lulus :
Bila tidak lulus maka perlu dipertimbangkan :
1. tergantung nilai yang lain
2. harus kembali teori saja
3. harus kembali teori dan rotasi/stase ……. bulan, di unit kerja …………..

…………, ……………………………
Ka. Seksi/KPS/SPS/Ka-Unit Kerja

( )
* Coret yang tidak perlu

72
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 4

Formulir Penilaian Psikomotor (Operasi/tindakan intervensi)

PROGRAM STUDI ILMU BEDAH

PENILAIAN KETRAMPILAN OPERASI


(OBSERVASI LANGSUNG)

1. Nama Residen : …………………………………………………………………….


Tahap : *) Bedah dasar/Bedah lanjut/chief
2. Nama Pembimbing/
Pendidik/Penilai : ………………………………………………………………..
3. Nama Penderita : ………………………………………………………………..
4. Diagnosis : ………………………………………………………………..
5. Jenis Operasi/tindakan : ………………………………………………………………..
6. Tanggal Operasi/tindakan : ………………………………………………………………..
7. Kamar Operasi/tindakan : di OK : ……………… Jam : mulai ……… Selesai …………

NILAI
ITEM YANG DINILAI
Baik Kurang
I. INDIKASI
II. PENGENALAN PENDERITA DAN PERSIAPAN PRE-OP
A. Pengenalan penderita dan kelainan-kelainan/keadaan yang
memperngaruhi prognosa
B. Persiapan Pre-Op
1. macam-macam pemeriksaan yang harus dikerjakan
2. alat-alat yang perlu (dipasang infus, magslang, kateter, dll.)
3. pemberian cairan pre-op : banyaknya/macamnya
4. pemberian antibiotik pre-op : perlu / tidak
5. persiapan daerah sekitar operasi : * keramas
* dicukur
* dicuci
* lavement
6. inform consent sudah lengkap

III. TEKNIK OPERASI


1. posisi penderita
2. aseptic
3. incisi
4. hemostasis
5. tissue handling
6. eksplorasi
7. mengatasi kesukaran/komplikasi
8. menutup luka operasi
9. pengenalan alat operasi
10. menciptakan suasana yang baik

73
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

NILAI
ITEM YANG DINILAI
Baik Kurang

IV. PENGETAHUAN POST-OP


A. Follow Up dini :
1. posisi penderita
2. kapan mulai “oral-intake”
3. kapan mulai “mobilisasi”
4. macam dan banyaknya cairan yang diberikan
5. pemberian obat-obatan pasca bedah
6. pemeriksaan laboratorium/penunjang lain yang diperlukan :
6. perlu atau tidak
7. kapan dikerjakan
1. Follow Up lanjut
2. Administrasi :
1. laporan operasi
2. laporan PA dan lain-lain formulir
3. pengisian buku operasi OK
4. pengisian buku log

*) Coret yang tidak perlu

…………, …………………..

Pembimbing/pendidik/penilai

Nama Terang

74
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 5

LAMPIRAN MORBIDITAS DAN MORTALITAS


Formulir Laporan Kasus Morbiditas dan Mortalitas

Nama PPDS I : ......................................... Program Studi : ...................................................

Kriteria
No. Tgl. Nama Pasien Diagnosis Tindakan Mortalitas Morbiditas
Ringan Sedang Berat

Catatan Senior/ Supervisor/ Pembimbing : .................................................................................


.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
75
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
.......................................................................................................................................................

Lampiran 6
PROGRAM STUDI ILMU BEDAH
TAHAP BEDAH DASAR
FK ............................................, Universitas .................................................

ACADEMIC TRANSCRIPT
BASIC SURGICAL TRAINING
No. ………………………………
NAME :
FIELD OF STUDY :
DATE OF BEGIN :
DURATION :
I. COGNITIVE ACHIEVEMENT

EVALUATION
E 1 ( Basic Science of Surgery ) :
E 2 ( OSCA) :
Scientific Writing
Title :
1. Hip Fracture in Elderly
2. Astragalectomy Procedure

II. PSYCHOMOTOR ACHIEVEMENT


Number of case ( s ) had been done :
 Herniotomy
 Open Reduction and Plating Zygoma
 Reposition and Pinning Supracondylar Humery :
 Chest tube insertion :
 Mammae cyst aspiration :
 Fibroadenoma mammae excision :
:
 Close Reposition and Cast of Fracture
:
 Debridement Open Fracture
:
 External Fixation of Fracture :
 Split Thickness Skin Graft :
 Combustio Wound Debridement :
:
Grade : :
III. AFFECTIVE ACHIEVEMENT
( Discipline, Responsibility, Enthusiasme,
Initiative, Collegiality, Human Relationship )

Grade :

Surabaya,
KPS I Bedah FK ……………….., Universitas ………………………

76
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
(………………………………..)

Lampiran 7

PROGRAM STUDI ILMU BEDAH


Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas …………………….

TRANSKRIP AKADEMIK
ILMU BEDAH
No. /PPDS-I/TA/I.BU/2004

Nama Residen :
NIP :
Mulai Pendidikan Spesialis Ilmu Bedah Tahap Bedah Dasar :
Mulai Pendidikan Spesialis Ilmu Bedah Tahap Bedah Lanjut :
Selesai Pendidikan Spesialis Ilmu Bedah Tahap Bedah Lanjut :
Lama Pendidikan Spesialis Ilmu Bedah Tahap Bedah Lanjut :
Lama Pendidikan Spesialis Ilmu Bedah Tahap Bedah Dasar dan Bedah Lanjut :

I. PENILAIAN KOGNITIF
 Ujian/evaluasi/nilai
E4 (ujian kognitif nasional) :
E5 (ujian profesi nasional) :
 Karya tulis ilmiah akhir
Judul : ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Nilai : A/ B/ C/ D/ E

II. PENILAIAN PSIKOMOTOR


1. Tandur alih kulit : kali 17. Tutup perforasi usus : kali
2. Eksisi luas : kali 18. Reseksi/anastomosa usus : kali
3. Mastektomi / ovarektomi : kali 19. Hemikolektomi : kali
4. Vesikolitotomi : kali 20. Operasi Miles : kali
5. Sistostomi : kali 21. Cholesistektomi : kali
6. Nefrostomi : kali 22. Reseksi Billroth I/II : -
7. Hidrokelektomi : kali 23. Kolostomi/sigmoidostomi: kali
8. Prostatektomi terbuka : kali 24. Pankreatektomi : -
9. Uretero/nefrolitotomi : kali 25. Hemorrhoidektomi : kali
10. Nefrektomi : kali 26. Fistulotomi : kali
11. Orchidektomi/peksi : kali 27. Tutup kolostomi : kali
12. Herniotomi : kali 28. Lavage : kali
13. Appendektomi : kali 29. Drainage abses hepar : kali
14. Laparotomi : kali 30. Vasoligasi tinggi : kali
15. Jahit liver (trauma) : kali 31. Bulektomi : kali
16. Slenektomi : kali 32. Gastrostomi : kali

77
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

33. Plastik anus : kali 49. Fiksasi eksternal : kali


34. Operasi Duhamel / Soave : kali 50. Strumektomi : kali
35. Cheiloraphy : kali 51. IOID mandibula : kali
36. Palatoraphy : kali 52. Parotidektomi : kali
37. Rekonstruksi saraf perifer : kali 53. Reposisi fraktur tertutup : kali
38. Trepanasi : kali 54. Angkat plate/screw : kali
39. Meningo/encefalektomi : - 55. Reposisi dislokasi : kali
40. Torakotomi/lobektomi : kali 56. Tenoraphy : kali
41. Rekonstruksi pembuluh darah: kali 57. Cimino shunt : kali
42. Drainase thoraks : kali 58. Eksisi ganglion : kali
43. Embolektomi : kali 59. Eksisi tumor jinak : kali
44. Striping varises tungkai : kali 60. Platting mandibula : kali
45. Simpatektomi : - 61. Wiring zigoma/maxilla : kali
46. Osteosintesis : kali 62. Repair fraktur nasal : kali
47. Debridement patah tulang : kali 63. Trakeostomi : kali
48. Amputasi ekstremitas : kali

NILAI : A / B / C / D / E

III. PENILAIAN AFEKTIF


 Disiplin
 Tanggung jawab
 Semangat
 Inisiatif
 Kerja sama dengan teman sejawat dan paramedis
 Hubungan dengan penderita

NILAI : A / B / C / D / E

Kepala Bagian Ilmu Bedah Ketua Program Studi Ilmu Bedah


Fakultas Kedokteran............ Fakultas Kedokteran...............

(...............................................................) (...............................................................)

78
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 8
Skema Alur Pendidikan Dan Jaringan Tempat Pendidikan Ilmu Bedah

Alur Pendaftaran Calon Peserta Didik PPDS Ilmu Bedah

Calon Peserta:  Depkes


 Instansi pemerintah yang lain (Pemda, TNI-
Polri, Departemen, dll)
 Instansi swasta/ RS swasta
 Mandiri
Konsil Kedokteran Indonesia

MKKI/Kolegium:  Seleksi administratif (nasional)

Pengaturan, pemerataan senter pendidikan


Ditolak

TKP PPDS FK/ Universitas


 Seleksi akademis oleh KPS  Syarat: ATLS, Toef
 Tempat Pelaksanaan Pendidikan

Diterima

KPS: FK/ Universitas :Mulai Pendidikan

Lulus

79
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Alur Penempatan Peserta Didik Setelah Lulus

KPS

TKP PPDS FK/ Universitas

MKKI/ Kolegium

Konsil Kedokteran Indonesia


Komite Registrasi

 Dep.Kes.  Swasta  Penempatan


 Mandiri  Penempatan
 Instansi Pemerintah yang mengirim  Penempatan

80
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Penempatan:
 Dep. Kes
o PNS Dep. Kes
Calon peserta didik
o Instansi Swasta- RS BUMN
lulus o Swasta mandiri
Melamar  Instansi Pemerintah y.l.
lulus
MKKI
KKI Kolegiun yang terkait
Komite Registrasi
Ditolak
 Seleksi administrasi (Nas)
Pengaturan, pemerataan senter

Ditolak

TKP PPDS
FK/ Universitas
 Seleksi akademis oleh KPS
dengan syarat - ATLS
- Toefl
Diterima

Penjadwalan Pelaksanaan Pendidikan KPS

Lulus

81
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Lampiran 9

Daftar Rumah Sakit Jejaring Pendidikan


No Jenjang Pendidikan RSU Alamat

1 JAGA II YUNIOR RSUD Singaraja Jl. Ngurah Rai No 30 Singaraja


Telp. (0362) 31118
Fax. (0362) 29629
RSU Tabanan Jl. Pahlawan No 14 Tabanan
Telp. (0361) 811027
Fax. (0361) 811202
RSU Gianyar Jl. Ciung Wanara No. 2 Gianyar
Telp. (0361) 943020
2 JAGA II SENIOR RSUD Dompu Jl. Kesehatan No. 1 Dompu
Telp. (0373) 21411
3 CHIEF RESIDEN RSUD T.C. Hillers Jl. Wairklau Maumere
Telp. (0382) 21617
RSUD Waikabubak Jl. Adyaksa Km. 4 Sumba Barat NTB
Telp. (0387) 21701
RSUD Ruteng Jl. Dr. Sutomo No. 1 Kabupaten Manggarai
Telp. (0385) 21389
RSUD Sumbawa Jl. Garuda No. 5 Sumbawa Besar
Besar Telp. ( ) 21929

82
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Lampiran 10
Daftar Nama Staf Pengajar
(Penilai, Pendidik & Pembimbing)
A. Staf Penilai
1. Prof. Dr. Ketut Budha, Sp.B-KBD
2. Dr. Bowolaksono, Sp.B, Sp.BU.
3. DR. Dr. IB. Tjakra Wibawa M.MPH, Sp.B(K) Onk.
4. Dr. Ketut Siki Kawiyana, Sp.B, Sp.OT, FICS
5. Dr. AAGN. Asmarajaya, SpB, Sp.BP.
6. Dr. Nyoman Sukerena, Sp.BA.
7. Dr. Putu Astawa, M.Kes, Sp.OT, FICS
8. Dr. Sri Maliawan, Sp.BS
9. Dr. AA. Gde Oka, Sp.U.
10. Dr. Nyoman Semadi, Sp.BTKV.
11. Dr. INW. Steven Christian, Sp.B(K) Onk.
12. Dr. IB. Darma Putra, Sp.B-KBD
13. Dr. I Wayan Sudarsa, Sp.B (K) Onk.
14. Dr. I Nyoman Golden, Sp.BS
15. Dr. KG. Mulyadi Ridia, Sp.OT
16. Dr. Ketut Sudartana, Sp.B-KBD
17. Dr. W. Suryanto Dusak, Sp.OT
18. Dr. Ketut Putu Yasa, Sp.BTKV.
19. Dr. Ketut Wiargitha, Sp.B
20. Dr. Kuning Atmadjaya, Sp.B
A. Staf Pendidik
1. Prof. Dr. Ketut Budha, Sp.B-KBD
2. Dr. Bowolaksono, Sp.B, Sp.BU.
3. DR. Dr. IB. Tjakra Wibawa M.MPH, Sp.B(K) Onk.
4. Dr. Ketut Siki Kawiyana, Sp.B, Sp.OT, FICS
5. Dr. AAGN. Asmarajaya, SpB, Sp.BP.
6. Dr. Nyoman Sukerena, Sp.BA.
7. Dr. Putu Astawa, M.Kes, Sp.OT, FICS
8. Dr. Sri Maliawan, Sp.BS
9. Dr. AA. Gde Oka, Sp.U.
10. Dr. Nyoman Semadi, Sp.BTKV.
11. Dr. INW. Steven Christian, Sp.B(K) Onk.
12. Dr. IB. Darma Putra, Sp.B-KBD
13. Dr. I Wayan Sudarsa, Sp.B (K) Onk.
14. Dr. I Nyoman Golden, Sp.BS
15. Dr. KG. Mulyadi Ridia, Sp.OT
16. Dr. Ketut Sudartana, Sp.B-KBD
17. Dr. W. Suryanto Dusak, Sp.OT
18. Dr. Ketut Putu Yasa, Sp.BTKV.
19. Dr. Ketut Wiargitha, Sp.B
20. Dr. Kuning Atmadjaya, Sp.B
21. Dr. Nyoman Putu Riasa, Sp.BP
22. Dr. Gede Wirya Kusuma Duarsa, Sp.U

83
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
23. Dr. Gede Suwedagatha, Sp.B
24. Dr. Ketut Sudiasa, Sp.B
25. Dr. IGAB. Krisna Wibawa, Sp.B
B. Staf Pembimbing
1. Prof. Dr. Ketut Budha, Sp.B-KBD
2. Dr. Bowolaksono, Sp.B, Sp.BU.
3. DR. Dr. IB. Tjakra Wibawa M.MPH, Sp.B(K) Onk.
4. Dr. Ketut Siki Kawiyana, Sp.B, Sp.OT, FICS
5. Dr. AAGN. Asmarajaya, SpB, Sp.BP.
6. Dr. Nyoman Sukerena, Sp.BA.
7. Dr. Putu Astawa, M.Kes, Sp.OT, FICS
8. Dr. Sri Maliawan, Sp.BS
9. Dr. AA. Gde Oka, Sp.U.
10. Dr. Nyoman Semadi, Sp.BTKV.
11. Dr. INW. Steven Christian, Sp.B(K) Onk.
12. Dr. IB. Darma Putra, Sp.B-KBD
13. Dr. I Wayan Sudarsa, Sp.B (K) Onk.
14. Dr. I Nyoman Golden, Sp.BS
15. Dr. KG. Mulyadi Ridia, Sp.OT
16. Dr. Ketut Sudartana, Sp.B-KBD
17. Dr. W. Suryanto Dusak, Sp.OT
18. Dr. Ketut Putu Yasa, Sp.BTKV.
19. Dr. Ketut Wiargitha, Sp.B
20. Dr. Kuning Atmadjaya, Sp.B
21. Dr. Nyoman Putu Riasa, Sp.BP
22. Dr. Gede Wirya Kusuma Duarsa, Sp.U
23. Dr. Gede Suwedagatha, Sp.B
24. Dr. Ketut Sudiasa, Sp.B
25. Dr. IGAB. Krisna Wibawa, Sp.B
26. Dr. Ketut Suyasa, Sp.B, Sp.OT
27. Dr. Cok B. Mahadewa, Sp.BS
28. Dr. Ketut Widiana, Sp. B(K) Onk
29. Dr. I Wayan Periadijaya, Sp.B
30. Dr. Wayan Bramantya Karna, Sp.OT
Staf Pembimbing di RS. Jejaring :
RSU Tabanan
31. Dr. Dr. I Gst. Putu Sutiaksa, Sp.B
32. Dr. Made Kusala Giri, Sp.B
33. Dr. IGN. Sumantri, Sp.B
34. Dr. IGN. Alit Oka Pramana, Sp.OT
35. Dr. IB. Tatwa Yatindra, SpU
RSU Singaraja
36. Dr. Nyoman Mardana, Sp.B
37. Dr. Nyoman Beteng, Sp.B
38. Dr. Made Bagiadnya, Sp.B
39. Dr. Ketut Suparna, Sp.B
RSU Gianyar
40. Dr. Sang Nyoman Suryana, Sp.B
41. Dr. I Made Dwi Yoga Bharata, Sp.B-KBD

84
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Lampiran 11

DAFTAR NAMA BUKU DAN JOURNAL WAJIB


SEBAGAI PANDUAN DALAM PROGRAM PENDIDIKAN
DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA

1. TEXTBOOK

1. Skandalakis JE, Skandalakis PN, Skandalakis LJ: Surgical Anatomy and Technique. 2nd ed., Springer;
New York 2000
2. Solomon EP, Schmidt RR, Adragna PJ : Human Anatomy & Physiology, Saunders College Publishing, ;
Orlando 1990
3. O’Leary JP, Capote LR: The Physiologic Basis of Surgery, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia
2002
4. Simmon RL, Teed DL: Basic Science Review for Surgeon. WB Saunders Co.; Philadelphia 1992
5. Norton JA, Bollinger RR, Ghang AF et al.: Surgery-Basic Science and Clinical Evidernce, Springer-
Verlag; New York 2001
6. Nyhus LM, Baker RJ, Sabiston DC : Mastery of Surgery, Little-Brown Co; Boston 1992
7. Sabiston DC : Textbook of Surgery-The Biological Basis of Modern Surgical Practice, 14 th ed., WB
Saunders Co.; Philadelphia 1991
8. Burkitt HG, Quick CRG, Gatt D: Essential Surgery, 2nd, Churchill-Livingstone; New York 1996
9. Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE: Schwartz’s Principles of
Surgery, 8th ed., The McGraw-Hill Companies,Inc., New York 2005
10. Bogdonoff DL, Leisure GS, Donald DM, Spiekermann BF: Perioperative Care- anesthesia, Medicine &
Surgery. Mosby-Year Book,Inc; St.Louis 1998

2. JOURNAL

1. British Journal of Surgery


2. Journal of Trauma
3. Journal Amercian Collages of Surgery (ACS)

85
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Lampiran 12

LAFAL SUMPAH/ JANJI *)


DOKTER

“Saya bersumpah/ berjanji*) bahwa:

Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan;


Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan
saya;
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai
dokter;
Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan;
Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak
terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial;
Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya;
Teman sejawat saya akan saya perlakukan sebagai saudara kandung;
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan;
Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan
dengan hukum perikemanusiaan;
Saya ikrarkan sumpah/ janji*) ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya”.

*) Dicoret yang tidak berlaku.

Sumpah/ Janji Hippocrates

86
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Lampiran 13

JANJI JABATAN WISUDAWAN D.Sp.B.

Mengakui atas peran dan panutan tradisi kuno organisasi profesi kedokteran, khususnya PERHIMPUNAN
DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA (PABI), maka saya wisudawan baru menyatakan janji
jabatan sebagai berikut:

Saya berjanji sebagai anggota baru keluarga besar organisasi profesi PABI untuk hidup sesuai dengan
peraturan dan azas organisasi profesi PABI.
Saya berjanji untuk menjalankan praktek pembedahan dengan etis, jujur, profesional dan menempatkan
keselamatan, kesejahteraan serta hak-hak setiap pasien saya sebagaimana saya sendiri berharap
diperlakukan apabila saya berada pada posisi pasien.
Saya akan menetapkan honorarium saya sesuai dengan pelayanan yang saya berikan, tidak akan
menyimpang dari kepantasan dan kepatutan sebagai seorang Dokter Spesialis Bedah Indonesia demi
kesejahteraan yang terbaik bagi pasien.

Demi kehormatan, saya menyatakan bahwa saya akan selalu memajukan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan saya, akan menghormati kolega saya, dan meminta pertimbangan mereka apabila dalam
keragu-raguan yang saya hadapi tentang kemampuan saya sendiri. Sebaliknya saya berjanji dengan tulus-
ikhlas untuk menolong kolega saya apabila diminta.

Akhirnya saya berjanji dengan sungguh-sungguh untuk bekerjasama dengan kolega saya untuk
memajukan dan memperluas seni dan ilmu Bedah dengan kehadiran saya didalam keluarga besar
organisasi profesi PABI.

Jakarta,……………………2003

Menyaksikan,

(Nama Wisudawan) (Ketua KOLEGIUM BEDAH I BEDAH INDONESIA)

Catatan : Janji jabatan ini, merupakan kutipan yang telah dimodifikasikan dari American College of
Surgeon

87
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Lampiran 14

TINGKAT ATAU TAKSONOMI TINGKAH LAKU


(K= Kognitif, A= Afektif, P= Psikomotor)
MENURUT BLOOM

Kompetensi khusus disusun menurut tingkat taksonomi atau pembagian bidang kognitif (K), afektif (A),
psikomotor (P) menurut Bloom dan berkaitan dengan tindakan medik pembedahan termasuk prosedur-
penggunaan alat medik dan interpretasinya, berupa:

Tingkat Taksonomi Bidang Kognitif:


K1. Pengingatan kembali fakta (Recall of Fact): Pengetahuan, pengertian.
K2. Penafsiran data ( Interpretation of Data): Aplikasi, analisis
K3. Pemecahan masalah ( Problem Solving) : Sintesis, evaluasi

Tingkat Taksonomi Bidang Afektif:


A1. Penerimaan ( Receiving): Penerimaan, perhatian
A2. Penanggapan (Responding ): penanggapan, penghargaan
A3. Internalisasi (Internalization): pengaturan, pemeranan suatu nilai.

Tingkat Taksonomi Bidang Psikomotor:


P1. Peniruan ( Imitation )
1. Pendorongan; b. Pengulangan yang terlihat
P2. Penggunaan ( Manipulation )
a. Pengikutan petunjuk; b. Pemilihan; c. Fixasi
P3. Ketelitian (Precision)
a. Reproduksi; b. pengawasan
P4. Penyambungan (Articulation)
a. Urut – urutan; b. Keseimbangan
P5. Naturalisasi (Naturalization)
a. Otomatisma; b. Interiorisasi

KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTOR

Thinking Feeling Doing


g

Lampiran 15
88
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

CONTOH

Formulir Isi Buku Log

Devisi : .............................................................................................

Kegiatan Mingguan : Minggu ke …….., Bulan ……………., Tahun …………..

No. Tanggal Jenis Kegiatan Posisi Residen


Misalnya :
1. 10/03/03  Kegiatan Ilmiah : Journal Reading Presenter atau Pendengar
Judul : …………………………..
2. 11/03/03  Kegiatan Poliklinis : Penanggung jawab atau
Mempersiapkan pasien yang akan di asisten
operasi :
1. ……………….. pasien
2. ……………….. pasien
3. ……………….. pasien
3. 13/03/03  Kegiatan Operasi :
1. ……………………….. Operator mandiri atau
operator bimbingan atau
14/03/03 2. ……………………….. asisten
Operator mandiri atau
operator bimbingan atau
 ……………………. asisten

 …………………….

 …………………….

 …………………….

 …………………….

Denpasar, ………………. Mengetahui,

(TT)
(TT)

Nama Terang
Staf /
Supervisor
(Residen Bedah)
89
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007

Lampiran 16

Keterangan Isi Penelitian

I Bagian Pembukaan
1. Judul
2. Nama dan Alamat Penulis
3. Prakata (maksud dan tujuan, manfaat, ucapan terima kasih)
4. Daftar Isi
5. Ringkasan (Bahasa Inggris)
II. Bagian Utama
1. Pendahuluan (masalah, tujuan, tinjauan kepustakaan, hipotesis)
2. Cara Penelitian
3. Hasil Penelitian
4. Pembahasan
5. Kesimpulan
III. Bagian Penutup
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran

Cara Penulisan Daftar Pustaka


Disusun menurut abjad dengan menggunakan system nomer :
1. Dari majalah/journal :
Nama serta huruf pertama nama famili pengarang, judul karangan, nama majalah dengan singkatan
yang lazim, tahun: volume : halaman.
Contoh :
Busuttil RW, Colonna JO, Hiatt JR, et al (bila lebih dari 3 penulis). The first 100 liver Transplants at
UCLA. Ann Surg 1987;206 : 387-402 atau 206 : 387-402, 1987.
2. Dari buku
Ditulis judul buku dan nama editornya, nomer edisi, nama dan kota penerbitnya, tahun, halaman.
Contoh :
Tutselika PJ. Induction of tolerance with cycloporine A. In : Transplantation : Approaches to Graft
Rejection. Editor Meryman HT. 1st ed. Alan R. Liss Inc., New York, 1986, p. 209-226.

90
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
Lampiran 17

KOMPETENSI YANG HARUS DIKUASAI SEORANG AHLI BEDAH

No 1. Jenis Tindakan Bedah Digestif Sudah Belum Jumlah Kasus


1 Rektoskopi / Anuskopi (+ Trauma)
2 Splenektomi dan Splenorapi (+ Trauma)
3 Gastrotomi sementara, permanen
4 Gastrektomi (partial)
5 Gatroenterostomi
6 Divertikulektomi
7 Reseksi dan anatomisis usus (+ Trauma)
8 Hemikolektomi
9 Reseksi anterior, sigmoidektomi, low reseksi anterior
10 Bypass enterotomi
11 Reposisi (milking)
12 Eksteriorisasi (+ Trauma)
13 Kolostomi / sigmoidostomy (+ Trauma)
14 Ileostomi
15 Penutupan stoma (tutup kolostomi / ileostomi)
16 Penutupan perforasi saluran cerna sederhana (trauma)
17 Repair volvulus
18 Appendektomi laparoskopik
19 Appendektomi terbuka
20 Drainase abses appendik
21 Operasi meles
22 Operasi Hartmann
23 Fistulotomi, Fistulektomi / eksisi fistel perianal
24 Hemoroidektomi
25 Penanggulangan trauma hepar (darurat) (+ Trauma)
26 Kolesistektomi terbuka
27 Kolesistektomi laparoskopik
28 Draenase pankreatitis (darurat) (+ Trauma)
29 Pankreatektomi distal (darurat) (+ trauma)
30 Herniotomi
31 Laparotomi, torako-laparotomi (darurat dan elektif) (+ trauma)
32 Eksisi luas tumor dinding abdomen
33 Adhesiolisis
34 Repair burst abdomen
35 Repair hernia Diafragmatika (+ trauma)

No 2. Jenis Tindakan Bidang Bedah Anak Sudah Belum Jumlah Kasus


36 Kordektomi + urethroplasty
37 Eksisi limfangioma
38 Spleenektomi (+ trauma)
39 Operasi piloromiotomi
40 Pembuatan stoma / ekstreriorisasi (+ trauma)
41 Sigmoidostomi / kolostomi
42 Ileostomi
43 Penutupan perforasi saluran cerna sederhana (trauma)
44 Operasi invaginasi invaginasi (reposisi) (+trauma)
45 Appendektomi
46 Polipektomi rektal

91
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
47 Anastomisis tarik trobos SOAVE
48 Fistulektomi / eksisi fitel anal
49 Anoplasti sederhana (cut back)
50 Herniotomi
51 Repair hernia Diafragmatika (+ trauma)
52 Laparotomi, torako-laparotomi (+ trauma)
53 Eksisi dinding perut
54 Operasi kelainan umbilicus / eksisi sinus umbilicus
55 Selioplasti
56 Total Nefrektomi (+ trauma)
57 Detorsi torsi testis & orkidopeksi
58 Ligasi tinggi hidrokel
59 Circumsisi
60 Businasi
61 Eksisi kista baker

No 3. Jenis Tindakan Bidang Bedah Onkologi & Kepala Leher Sudah Belum Jumlah Kasus
62 Biopsi insisional dan eksisional semua jaringan
63 Salphingo oophorektomi bilateral pada kanker payudara
64 Eksisi luas (termasuk amputasi ekstrimitas)
65 Eksisi bursitas
66 Eksisi tumor jinak mamma
67 Mastektomi simpel
68 Modifikasi Mastektomi radikal (MRM)
69 Masteksomi radikal
70 Subkutan mastektomi
71 Eksisi tumor jinak mamma lainnya
72 Drainase mastitis
73 Eksisi tumor jinak kulit / jaringan lunak lainnya
74 Operasi tumor jaringan lunak
75 Flap kulit & otot
76 Eksisi luas dan rekonstruksi sederhana
77 Total-subtotal lobektomi
78 Subtotal tiroidektomi
79 Total tiroidektomi
80 Ekstripasi kista duktus tiroglosus (Sistrunk prosedur)
81 Repair fraktur nasal (+ trauma)
82 Ekskokleasi epulis
83 Ekskokleasi kista rahang
84 Hemiglossektomi / partial glossektomi
85 Diseksi tumor submandibula
86 Parotidektomi (total, superfisial, radikal)
87 Insisi abses maksilofasial & drainase
88 Insisi flegmon dasar mulut & drainase
89 Eksisi kista branchial
90 Trakhesotomi / cricothyreotomi (darurat, elektif) (+trauma)
91 Operasi tumor jaringan lunak (kista dermoid, higroma leher, dll)
92 Eksisi & marsupialisasi ranula
93 Repair fraktur zigoma (reduksi tertutup) (+trauma)
94 Repair fraktur zigoma (reduksi terbuka) (+trauma)
95 Repair fraktur maksila, mandibula (reduksi tertutup) (+trauma)
96 Repair fraktur maksila, mandibula (reduksi terbuka) (+trauma)
97 Reseksi mandibula
92
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
98 Osteotomi
99 Eksisi osteochondroma
100 Angkat plate
101 Tindakan pada trauma jaringan lunak wajah / Debridement (+ trauma)
102 Ekstripasi tumor jaringan lunak di daerah Kepala Leher
103 Flap kulit
104 Ekstraksi corpus alienum
105 Angkat wire

No 4. Jenis Tindakan Bidang Bedah Thoraks Kardiovaskuler Sudah Belum Jumlah Kasus
106 CVP
107 Simpatektomi lumbal / simpatektomi periarterial
108 Torakotomi (darurat dan elektif) (+ trauma)
109 Operasi jendela thoraks / torakostomi
110 Perikardiosentetis terbuka (+ trauma)
111 Rekonstruksi vaskuler perifer (+ trauma)
112 Embolektomi perifer / trombektomi (+ trauma)
113 Stripping varises, eksisi varises, logasi-komunikan
114 Eksisi pseudoaneurisma
115 Eksisi teleangiekstasis
116 Operasi A-V Shunt (Brecia-Cimino)
117 Reseksi iga (+ trauma)
118 Fiksasi internal iga (+ trauma)
119 Kliping kosta, wiring (+ trauma)
120 Debridement, amputasi gangren diabetik atau penyakit y.l
121 Eksisi Hemangioma
122 Perawatan varises non bedah
123 Pemasangan WSD / drainase toraks (+ trauma)
124 Perawatan Trauma Thoraks konservatif (+ trauma)
125 Vena seksi
126 Punksi / kanulasi arteri perifer, arteriol seksi

No 5. Jenis Tindakan Bidang Bedah Urologi Sudah Belum Jumlah Kasus


127 Drainase pionefrosis
128 Nefrostomi
129 Nefrolitotomi
130 Nefrektomi parsial (+ trauma)
131 Nefrektomi total (+ trauma)
132 Ureterolitotomi 1/3 tengah & proximal
133 Ureterostomi eksterna (darurat) (+ trauma)
134 Repair ureter (+ trauma)
135 Sistostomi, punksi buli-buli (+trauma)
136 Repair ruptur buli-buli (+trauma)
137 Urethralitotomi / miatolitotomi
138 Insisi infiltrat urin & drainase
139 Insisi parineal abses
140 Prostatektomi terbuka
141 Hidrokelektomi
142 Orkhidektomi unilateral (+ trauma)
143 Repair Kriptorkhismus & orhhidopeksi
144 Vasektomi
145 Kateterisasi (+ trauma)

93
BUKU PANDUAN PPDS ILMU BEDAH 2007
No 6. Jenis Tindakan Bidang Bedah Plastik & Rekonstruksi Sudah Belum Jumlah Kasus
146 Debridement luka bakar (+ trauma)
147 Eksisi keloid
148 Release Kontraktur kulit & soft tissue
149 Tandur alih kulit
150 Labioplasti

No 7. Jenis Tindakan Bidang Bedah Orthopaedi Sudah Belum Jumlah Kasus


151 Sekwesterektomi / guttering
152 Reduksi terbuka dan fiksasi interna (ORIF) : plate, screw & wire (+trauma)
153 Tension band wiring (tbw) (+ trauma)
154 Debridement fraktur terbuka gr I-II-III (+ trauma)
155 Repair tendon & muscle (+ trauma)
156 Amputasi / disartikulasi (+ trauma)
157 Reduksi tertutup fraktur Humerus, elbow, shoulder (+ trauma)
158 Reduksi tertutup fraktur antebrachii, metakarpal, wrist, finger (+ trauma)
159 Reposis tertutup dan immobilisasi (+ trauma)
160 Perawatan CTEV konservatif (pemasangan cast)
161 Fiksasi eksternal patah tulang panjang (+ trauma)
162 Pemasangan Nailing (+ trauma)
163 Pemasangan skeletal traksi pada tibia & calcineus (+ trauma)
164 Pemasangan skin traksi (+ trauma)

No 8. Jenis Tindakan Bidang Saraf Pusat & Perifer Sudah Belum Jumlah Kasus
165 Boor hole ( + trauma)
166 Trepanasi (+ trauma)
167 Reposisi fraktur impresi cranium (+ trauma)
168 Eksisi meningokel
169 Jehit saraf perifer (anastomosis) ( + trauma)
NB : sudah / belum isi tanda rumput

Bersama ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya

Denpasar, ………………………… 200 Mengetahui,


KPS Ilmu Bedah FK.UNUD/
RSUP. Sanglah Denpasar

( …………………………………………) (………………………………………..)
ttd & nama lengkap NIP :

94

Anda mungkin juga menyukai