Anda di halaman 1dari 19

| Sejarah Ilmu Bedah Vaskular | I

ILMU BEDAH VASKULAR

Sains dan Pengalaman Praktis

I
II | Ilmu Bedah Vaskular |

II
| Sejarah Ilmu Bedah Vaskular | III

ILMU BEDAHVASKULAR
Sains dan Pengalaman Praktis

Prof. H. Hendro Sudjono Yuwono, dr., Ph.D., SpB-(K)V

III
IV | Ilmu Bedah Vaskular |

RF.KKS.07.01.2010
Prof. H. Hendro Sudjono Yuwono, dr., Ph.D., SpB-(K)V
Ilmu Bedah Vaskular: Sains dan Pengalaman Praktis

Editor:Drs.NurulFalahAtif
Desain Sampul: Hendra Kurniawan, S.Si.
Gambar sampul: gambar scanning electron microscopy permukaan endotelium dan
katup pembuluh limfe paha anjing, dan gambar penulis saat kegiatan operasi
Ilustrator:Prof. H. Hendro Sudjono Yuwono, dr., Ph.D., SpB-(K)V
Setting&LayOutIsi:Drs.NurulFalahAtif

Diterbitkan & dicetak oleh PT Refika Aditama


Jl. Mengger Girang No. 98, Bandung 40254
Telp. (022) 5205985, Fax. (022) 5205984
Website : www.refika-aditama.com
e-Mail : penerbit@refika-aditama.com & refika_aditama@yahoo.co.id
Anggota Ikapi

Cetakan Pertama: Januari 2010

ISBN 978-602-8650-02-1
© 2009. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
TANPA IZIN TERTULIS dari Penerbit.

IV
| Sejarah Ilmu Bedah Vaskular | V

Bismillahir Rahmaanir Rahiim,


kuikuti jalan-Mu melalui ilmu-Mu yang kutekuni,
maka selesainya tulisan ini
sesungguhnya sebagian dari Rahmat-Mu jua.
Tetapi kesalahan dalam tulisan ini adalah kekuranganku,
kumohonkan tuntunan-Mu selalu untuk mampu
menemukan kesalahanku untuk memperbaikinya....
Alhamdulillaahi rabbil ’aalamiin.

V
VI | Ilmu Bedah Vaskular |

VI
| Sejarah Ilmu Bedah Vaskular | VII

Kata Sambutan
Dekan FK Universitas Padjadjaran

Assalaamu’alaikum wr. wb.


erkembangan ilmu kedokteran semakin pesat seiring dengan pesatnya
P perkembangan media komunikasi dan teknologi di tengah masyarakat. Seorang
dokter yang baik, tentu saja bisa beradaptasi dan tanggap akan perkembangan ilmu
tersebut. Seiring dengan perkembangan tersebut, dibutuhkan suatu media informasi
untuk menyebarluaskan pengetahuan mengenai hal tersebut. Keberhasilan Prof. H.
Hendro Sudjono Yuwono, dr., Ph.D., SpB-(K)V menerbitkan buku Ilmu Bedah Vaskular
(Sains dan Pengalaman Praktis) merupakan suatu jawabannya. Buku ini memaparkan
mulai dari sejarah Ilmu Bedah Vaskular, Perkembangan Embriologi pada Sistem
Pembuluh Darah, Penyakit-penyakit Vaskular sampai Ilmu Vaskular Masa Depan yaitu
mengenai Teknik Minimal Invasive Endovascular, dipaparkan secara sistimatis. Buku
yang pemaparannya secara holistik ini patut diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya.
Kerja keras penulis dalam menyusun buku ini, merupakan cermin dari tekad dan
semangat untuk memajukan dunia pendidikan kedokteran.
Melalui buku ini, akan mempermudah bagi mahasiswa kedokteran, dokter umum,
residen bedah dan spesialis bedah untuk dapat memahami Ilmu Bedah Vaskular secara
menyeluruh. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua dan merupakan amal ibadah
yang besar bagi penulisnya. Amin.

VII
VIII | Ilmu Bedah Vaskular |

VIII
| Sejarah Ilmu Bedah Vaskular | IX

Kata Pengantar
orongan untuk menulis di bidang ilmu bedah pembuluh darah tepi ini terutama
D disebabkan oleh banyaknya perubahan-perubahan yang telah terjadi dalam
penanganan penyakit di bidang tersebut yang didasarkan atas kemajuan dalam
pemahaman epidemiologi dan patofisiologi kejadian penyakit. Pengalaman praktik tatap
muka dengan penderita telah menuntut untuk mampu memberikan pelayanan dalam
bentuk kegiatan praktik klinik bedah, juga dalam bentuk pelayanan yang tertulis.
Kumpulan tulisan mengenai penyakit bedah pembuluh darah ini telah disusun
berdasarkan kasus-kasus penyakit yang tersering dijumpai sehari-hari dalam kegiatan
klinik. Dalam penyajiannya diupayakan sedemikian rupa sehingga pokok-pokok
bahasannya adalah meliputi bahan yang kiranya memang diperlukan dalam membantu
pengetahuan praktis ketika menghadapi penderita di klinik bagi seorang mahasiswa
kedokteran, baik dalam masa pendidikannya maupun ketika mengabdikan dirinya dalam
masyarakat. Di dalam tulisan ini dimasukkan pula beberapa pengalaman klinik praktis
yang pernah dijumpai penulis yang kiranya kasus yang serupa tersebut sangat mungkin
berulang dalam pengalaman klinik di tempat lain (dituliskan sebagai contoh kasus).
Semoga sumbangan tulisan ini dapat lebih membantu para mahasiswa kedokteran, peserta
pendidikan dokter spesialis ilmu bedah, yaitu khususnya dalam mendapatkan pengertian
di bidang ilmu bedah pembuluh darah tepi dan dapat menjadi salah satu di antara bacaan-
bacaan ilmu bedah yang telah ada. Jika Allah SWT mengizinkan maka tulisan ini dapat
membantu pula dalam upaya luhur dunia ilmu kedokteran dalam membantu meringankan
penderitaan pasien penyakit pembuluh darah melalui pengertian-pengertian yang
terdapat di dalamnya untuk pengelolaan praktis yang dilakukan para dokter.
Tidak lupa, penghargaan dan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak
Pimpinan PT Refika Aditama, Drs. Arfan Rozali, yang memberikan kesempatan
menerbitkan buku ini dengan baik. Juga atas bantuan sehingga buku ini selesai dengan
baik, yaitu Sdr. Nurul Falah Atif yang melakukan editing dengan sangat teliti; Sdr.
Hendra Kurniawan yang melakukan editing gambar sampul menjadi lebih menarik;
Sdr. Saeful Bahri serta semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini.

IX
X | Ilmu Bedah Vaskular |

Akhir kata, penulis selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan para pembaca yang
memberikan saran atau kritik dalam usaha membantu meningkatkan kualitas tulisan ini.

Bandung, 26 Desember 2009

Prof. H. Hendro Sudjono Yuwono, dr., Ph.D., SpB-(K)V

X
| Sejarah Ilmu Bedah Vaskular | XI

Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................... XV
Daftar Isi ............................................. XVII

Bab 1 Sejarah Ilmu Bedah Vaskular ........................... 1


A. Sejarah Singkat Perkembangan Ilmu Bedah Vaskular di Dunia . 1
B. Perkembangan Ilmu Bedah Vaskular di Indonesia .......... 4
C. Teknik Operasi Bedah Vaskular dalam Perkembangannya .... 6
D. Harapan dalam Usaha Pengembangan Ilmu Bedah Vaskular
di Masa Depan .................................. 9
Daftar Pustaka .......................................... 9

Bab 2 Perkembangan Embriologi pada Sistem Pembuluh Darah ....... 11


A. Perkembangan pada Awal Embrio Pembuluh Darah ........ 11
B. Perkembangan Sistem Arteri ......................... 12
1. Arkus Aorta dan Percabangannya ................... 12
2. Perkembangan Arteri yang Mengurus pada Daerah Viscera . 15
3. Pembentukan Arteri Renalis ....................... 15
4. Pembentukan Arteri di Ekstremitas Bawah ............. 15
C. Perkembangan dalam Pembentukan Sistem Vena .......... 15
1. Vena Vitellinus (Vena Omphalomesentericus) ........... 16
2. Vena Umbikalis (umbilical veins, mengantarkan darah kaya
nutrisi dari plasenta menuju ke fetus) ................. 16
3. Vena-vena Cardinalis ........................... 16
D. Pembentukan Pembuluh Limfatik ..................... 17
E. Kelainan Perkembangan Embriologi ................... 18
1. Koarktasio Aorta ............................... 18
2. Anomali Arteri Rongga Perut ....................... 19
F. Anomali pada Pembuluh Vena ....................... 20
1. Anomali Vena Cava Superior ...................... 20
2. Anomali Pembentukan Vena Cava Inferior ............. 21

XI
XII | Ilmu Bedah Vaskular |

3. Anomali Vena Renalis ........................... 21


G. Malformasi Arteriovenosa (AVM) Kongenital .............. 22
H. Sindroma Klippel-Trenaunay (SKT) .................... 24
.
I Plasenta sebagai Penghalang (Barrier) Zat-zat yang Berbahaya. 25
Daftar Pustaka .......................................... 26

Bab 3 Penyakit Pembuluh Darah Tepi ......................... 27


A. Penyakit Vena Kronis pada Ekstremitas Inferior ............ 27
1. Pendahuluan ................................. 27
2. Klasifikasi .................................... 29
3. Faktor Risiko ................................. 34
4. Patofisiologi Insufisiensi Vena Kronis ................. 35
5. Gejala Penyakit dan Diagnosis ..................... 45
6. Terapi ...................................... 49
Daftar Pustaka .......................................... 65
B. Trombosis Vena Dalam ............................ 67
1. Pendahuluan ................................. 67
2. Faktor Risiko Trombosis Darah Vena Dalam ............ 68
3. Phlegmasia................................... 78
4. Varises Sekunder dan Trombosis Vena Dalam pada Tungkai 80
5. Sindroma post-thrombotic ......................... 81
Daftar Pustaka .......................................... 93
C. Penyakit Buerger ................................ 95
1. Epidemiologi ................................. 95
2. Ciri Diagnosis Penyakit Buerger .................... 95
3. Etiologi ..................................... 97
4. Patologi Jaringan Pembuluh Arteri dan Vena ............ 98
5. Arteri yang Jarang Terserang Oklusi pada Penyakit Buerger . 99
6. Diagnosis Diferensial Ulkus Kronis .................. 100
7. Pengobatan .................................. 101
8. Tirotoksikosis pada Penderita Thromboangiitis Obliterans ... 110
Daftar Pustaka .......................................... 115
D. Pengaruh Merokok pada Kesehatan Pembuluh Darah ....... 117
1. Pendahuluan ................................. 117
2. Kebiasaan Merokok dan Menggunakan Tembakau ....... 117
3. Penyakit-penyakit yang Berhubungan dengan Merokok .... 118
4. Hubungan antara Merokok dan Penyakit Pembuluh Darah Tepi 118
5. Hubungan Merokok dengan Kasus Stroke ............. 120
6. Pengaruh Zat-zat yang Terkandung dalam Asap Rokok .... 121
Daftar Pustaka .......................................... 125

XII
| Sejarah Ilmu Bedah Vaskular | XIII

E. Tromboemboli Akut pada Arteri ...................... 126


1. Pendahuluan ................................. 126
2. Ciri Diagnosis: (tanda-tanda iskhemia akut akibat oklusi
totalpada arteri) ............................... 127
3. Pengobatan .................................. 127
Daftar Pustaka .......................................... 131
F. Anerisma Aorta Abdominalis......................... 132
1. Pendahuluan ................................. 132
2. Ciri Diagnosis AAA yang Ruptur ................... 133
3. Patofisiologi Pembentukan AAA .................... 134
4. Pemeriksaan Laboratorium ....................... 136
5. Risiko Kematian sebagai Komplikasi dari Penyakit Jantung .. 136
6. Terapi Operatif ................................ 136
7. Follow up pada Pasien yang Telah Menderita AAA ....... 137
8. Catatan Pengalaman Klinik ....................... 138
9. Insersi Dacron graft dengan Teknik Endovaskular ........ 138
10.Aterosklerosis ................................. 138
Daftar Pustaka .......................................... 142
G. Penyakit Hemoroid ............................... 143
1. Pendahuluan ................................. 143
2. Patogenesis .................................. 144
3. Klasifikasi Penyakit Hemoroid Interna ................ 146
4. Penyakit Hemoroid Eksterna ...................... 146
5. Pengobatan .................................. 147
6. Peranan Nutrisi dalam Pencegahan Penyakit Hemoroid ... 153
7. Pilihan Manakah untuk Pengobatan Penyakit Hemoroid:
Operasi atau Non-operasi? ....................... 155
Daftar Pustaka .......................................... 155
H. Neoplasma Vaskular dan Malformasi Vaskular ............ 157
1. Pendahuluan ................................. 157
2. Klasifikasi ................................... 157
3. Hemangioma Infantil ............................ 158
4. Malformasi Vaskular ............................ 163
Daftar Pustaka .......................................... 169
.
I Kaki Diabetes ................................... 170
1. Pendahuluan ................................. 170
2. Ciri Diagnosis ................................. 170
3. Patogenesis .................................. 170
4. Mikrosirkulasi ................................. 171
5. Neropati .................................... 172

XIII
XIV | Ilmu Bedah Vaskular |

6. Penemuan Klinis ............................... 176


7. Klasifikasi Diagnosis Tingkat Kedalaman Luka (ulkus) pada
Kaki Diabetes ................................ 176
8. Terapi ...................................... 177
Daftar Pustaka .......................................... 180
.
J Penyakit Arteri Carotis ............................. 182
1. Pendahuluan ................................. 182
2. Cara Menentukan Derajat Stenosis Arteri Carotis Interna ... 182
3. Indikasi Operasi carotid endarterectomy .............. 185
4. Prosedur Pembedahan .......................... 187
5. Teknik Operasi endarterectomy .................... 189
6. Komplikasi Bedah.............................. 193
7. Aspirin untuk Mencegah Pembekuan Pascabedah ....... 193
8. Penggunaan Statin dan Beta Blocker ................. 194
9. Penanganan Pasien Carotis dengan Risiko Tinggi dan
Peranan Terapi Endovaskular ...................... 195
Daftar Pustaka .......................................... 197
K. Limfedema ..................................... 198
1. Epidemiologi Kasus Limfedema Akibat Filaria .......... 198
2. Anatomi .................................... 199
3. Ciri Diagnosis ................................ 201
4. Pemeriksaan Laboratorium ....................... 201
5. Terapi Konservatif ............................. 204
6. Terapi Bedah ................................. 207
7. Alasan Terapi Konservatif (non-operatif) .............. 209
8. Bagaimanakah Mekanisme Reduksi Limfedema Akibat
Tersumbat Filaria? ............................. 210
9. Limfedema Pascaoperasi Mastektomi Radikal (postmastectomy
lymphedema) ................................ 211
10. Limfedema Kongenital Akibat Konstriksi .............. 212
Daftar Pustaka .......................................... 214
L. Sindroma Raynaud ............................... 215
1. Pendahuluan ................................. 215
2. Mekanisme Terjadinya Vasospasme Primer ............ 215
3. Mekanisme Kelainan Vasospastik Sekunder ........... 217
4. Penyakit-penyakit yang Menunjukkan Gejala Sindroma
Raynaud Sekunder ............................. 217
5. Gejala Klinis ................................. 219
6. Diagnosis ................................... 221
7. Terapi ..................................... 223

XIV
| Sejarah Ilmu Bedah Vaskular | XV

8. Prognosis ................................... 226


9. Pengalaman Pengelolaan Kasus Sindroma Raynaud ...... 226
Daftar Pustaka .......................................... 227
M. Vaskulitis ...................................... 228
Daftar Pustaka .......................................... 232
N. Arteritis Takayasu ................................ 233
1. Pendahuluan ................................. 233
2. Ciri-ciri Diagnosis Arteritis Takayasu ................ 234
3. Patologi .................................... 234
4. Gejala Klinis ................................. 234
5. Penemuan Laboratorium ......................... 234
6. Terapi ..................................... 235
7. Prognosis ................................... 236
Daftar Pustaka .......................................... 236

Bab 4 Trauma Vaskular ................................... 237


A. Pendahuluan ................................... 237
B. Jenis Kerusakan Pembuluh Darah Akibat Trauma .......... 237
1. Contusio .................................... 237
2. Kerusakan Tunika Intima (intimal disruption) ........... 238
3. Trauma Tajam Akibat Tusukan Benda Tajam ........... 238
4. Robekan Parsial .............................. 238
5. Fistula arterio-venosa ........................... 238
6. Transeksi Pembuluh Darah ....................... 238
C. Diagnosis Klinik Trauma Pembuluh Darah ............... 239
D. Terapi ........................................ 239
1. Terapi non-Bedah ............................. 239
2. Terapi Bedah ................................. 240
E. Sindroma Kompartemen pada Ekstremitas Akibat dari Trauma
Vaskular ...................................... 243
1. Faktor Penyebab .............................. 243
2. Gejala Klinis dan Patofisiologi ..................... 243
F. Hipotermia ..................................... 249
G. Perdarahan Intraoperatif pada Pasien Trauma (Koagulopati) ... 254
1. Koagulopati .................................. 254
2. Disseminated Intravascular Coagulopathy (DIC) ........ 254
H. Hiperplasia Intima ................................ 257
.
I Infeksi pada Luka Operasi Bedah Vaskular ............... 260
.
J Amputasi Ekstremitas .............................. 262

XV
XVI | Ilmu Bedah Vaskular |

K. Kasus Trauma Tajam pada Pembuluh Arteri dan Vena


di Ekstremitas Inferior.............................. 263
Daftar Pustaka .......................................... 265

Bab 5 Operasi Cimino .................................... 267


A. Pendahuluan ................................... 267
B. Pemasangan Kanula Kateter double lumen pada Vena Jugularis
di Daerah Leher ................................. 267
C. Operasi Anastomosis (penyambungan) Arteri dengan Vena
(AV shunt) ..................................... 269
D. Waktu Operasi dan Bagian yang Dioperasi Pertama Kali ..... 273
1. Bilakah Masa yang Terbaik untuk Melakukan Operasi
Cimino (AV shunt)? ............................. 273
2. Di Bagian Lengan Manakah Operasi Dilakukan untuk
Pertama Kali? ................................ 274
E. Apakah Kriteria yang Menunjukkan AV shunt Berhasil? ...... 274
F. Bilakah Masa Pascabedah yang Terbaik untuk Mulai
Menggunakan AV shunt (Melakukan Penusukan Jarum
Hemodialisis atau needling ) untuk Hemodialisis? .......... 275
G. Bagaimanakah Operasi AV shunt pada Pasien Anak
( 10–15 tahun), pada Pasien Lanjut Usia, dan Penderita
Diabetes Mellitus? ................................ 276
H. Bagaimanakah Teknik Penusukan Pembuluh Vena pada AV shunt
yang Telah Mengalami Keadaan Tersumbat atau Anerisma?... 277
.
I Komplikasi Apakah yang Sering Terjadi Pascabedah AV shunt? 278
.
J Operasi AV shunt (operasi Cimino) .................... 284
K. Ukuran Diameter Vena Berapakah yang Kemungkinan Besar
Akan Gagal Apabila Dipergunakan untuk AV shunt? ........ 289
L. Apakah Indikasi Penggunaan Pembuluh Darah Buatan sebagai
Pengganti Vena? ................................. 289
M. Apakah Vena di Ekstremitas Inferior Dapat Digunakan untuk
Membuat Akses Hemodialisis? ....................... 291
N. Apakah Keuntungan dari Penggunaan Akses Hemodialisis di
Daerah Fossa Cubiti Dibandingkan dengan di Pergelangan
Tangan? ....................................... 292
O. Luka Operasi Cimino: Berapa Lama Harus Dipertahankan Tetap
Kering? ....................................... 295
P. Apakah Penyebab Tersering Perdarahan dari Luka Pascabedah
Operasi Cimino? ................................. 295

XVI
| Sejarah Ilmu Bedah Vaskular | XVII

Q. Apakah Antibiotika Peroral Harus Selalu Diberikan Pascabedah


Operasi Cimino? Obat-obatan Apakah yang Diperlukan untuk
Pascabedah Operasi Cimino? ........................ 295
R. Berapakah Jumlah Volume Obat Bius Lokal (Lidocaine 2%) yang
Diperlukan untuk Operasi Cimino pada Penderita Diabetes
Mellitus Dibandingkan dengan Bukan Penderita Diabetes? ... 296
S. Apakah Anastomosis Arteri dan Vena pada Operasi Cimino Dapat
Dilakukan dengan Menggunakan Benang yang Diserap? .... 296
Daftar Pustaka .......................................... 297

Bab 6 Teknik Operasi Endovaskular ........................... 299


A. Pendahuluan ................................... 299
B. Pemilihan Pasien (seleksi) untuk Tindakan Operasi Endovaskular 299
C. Kateterisasi Perkutan ............................. 300
D. Komplikasi ..................................... 302
E. Upaya Hemostatik Menggunaan Teknik Embolisasi Endovaskular 302
1. Fraktur Tulang Pelvik .......................... 302
2. Malformasi Arteri ............................. 306
3. Malformasi arterio-venosa (arteriovenous malformation, AVM) 307
4. Anerisma Spurium Akibat Tusukan Jarum pada Arteri Carotis 312
Daftar Pustaka .......................................... 313

Bab 7 Serbuk Kopi Robusta untuk Mengobati Luka ............... 315


A. Sejarah Kopi Robusta untuk Pengobatan Luka ........... 315
B. Kemampuan Bakterisidal Kopi Robusta ................ 315
C. Pengalaman Klinik Menggunakan Serbuk Kopi Robusta untuk
Mengobati Luka ................................. 317
Daftar Pustaka .......................................... 323

Bab 8 Eksperimen Terapi Sel Punca .......................... 325


Sel punca (Stem cell) ................................ 325
Daftar Pustaka .......................................... 329

Bab 9 Eksperimen Terapi Gen .............................. 331


Daftar Pustaka .......................................... 333
Lampiran ............................................. 335
Index ................................................ 351

XVII
| Sejarah Ilmu Bedah Vaskular | 1

Bab 1

Sejarah Ilmu
Bedah Vaskular
“Sejarah berguna untuk hidup lebih baik.”

A. Sejarah Singkat Perkembangan Ilmu


Bedah Vaskular di Dunia
erkembangan ilmu bedah pembuluh darah (vaskular) di
P dunia merupakan suatu perkembangan yang berasal dari kemajuan
ilmu bedah pada umumnya, yaitu sejarah usaha para ahli untuk mengerti
penyebab penyakit dengan melakukan pendekatan empirik, kemudian
penelitian sesuai dengan kemajuan biologi sel dan molekul, dan
pengembangan teknologi untuk keperluan diagnostik yang terkait dan
teknologi di bidang pengobatan. Perkembangan tersebut telah tampak
pada usaha mendapatkan pengertian dalam patofisiologi penyembuhan
luka, teknik penjahitan pada luka pada jaringan kulit di permukaan tubuh.
Selanjutnya dalam waktu bersamaan, berkembang pengertian mengenai
mikrobiologi infeksi, hemodinamika dan penyembuhan luka pada
pembuluh darah. Pengertian dalam pengelolaan trauma adalah
berdasarkan pula atas kemajuan dalam upaya menghentikan perdarahan
pada luka terbuka dan mempertahankan aliran darah ke bagian distal,
dengan melakukan penjahitan anastomosis pada pembuluh darah yang
menderita luka. Dalam sejarah telah dilakukan usaha untuk
menghentikan perdarahan dengan menutup luka kecil pada arteri
brachialis yang dilakukan pada tahun 1759 oleh Hallowel, seorang
berkebangsaan Inggris, yaitu seperti yang dilaporkan oleh Lambert pada
tahun 1762.1 Setelah itu, usaha yang sama juga dilakukan oleh Assman
dan Nikass (pertengahan abad ke-19) pada binatang eksperimen yang
dikerjakan tanpa tindakan asepsis sehingga menimbulkan penyumbatan
trombus (trombosis). Pengalaman tersebut menimbulkan kesan bahwa
benang jahit di dalam lumen arteri akan menimbulkan trombosis,
2 | Ilmu Bedah Vaskular |

sehingga upaya menghentikan perdarahan akibat luka pada arteri selalu diatasi dengan
melakukan ligasi arteri. Barulah pada tahun 1877 N. Schultz melakukan eksperimen
penjahitan luka kecil pada arteri tanpa menimbulkan penyumbatan trombus.
Pada tahun yang sama Nicolai V. Eck, seorang ahli berkebangsaan Rusia, berhasil
melakukan anastomosis lateral (side to side) vena porta dengan vena cava inferior
pada anjing untuk mengurangi ascites; keberhasilan inilah yang agaknya menarik
perhatian para ahli untuk melakukan lebih banyak riset bedah untuk mengatasi trauma
pembuluh darah, yang bersamaan dengan kemajuan dalam pengetahuan asepsis.1, 2, 3,
4
Pada tahun 1882, Schede berhasil melakukan penjahitan arteri femoralis yang robek
akibat kekeliruan operasi. Rudolph Matas, seorang dokter spesialis bedah
berkebangsaan Amerika, pada tahun 1888 berhasil melakukan penjahitan pada
anerisma arteri brachialis.1, 2, 3, 4 Tahun 1895, John Benyamin Murphy, seorang ahli
berkebangsaan Amerika, berhasil melakukan anastomosis arteri femoralis
menggunakan beberapa jahitan matras memakai benang terbuat dari sutra (silk).3
Selanjutnya pada tahun 1896 Glûck berhasil melakukan eksperimen transplantasi arteri
untuk pertama kali.3 Pada tahun yang sama Ludwig Rehn berhasil mereparasi luka
laserasi pada jantung, maka dimulailah era bedah jantung.2 Tahun 1899, Hermann
Kummel, dokter bedah berkebangsaan Jerman, yang diketahui untuk pertama kali
melakukan anastomosis end to end pada arteri manusia. Pada tahun 1903, Alexis
Carrel mengembangkan teknik anastomosis end to end pada arteri, dan juga pada
vena, dengan teknik jahitan kontinu, tetapi tidak menimbulkan penyempitan lumen
(tanpa purse string effect). Metode baru penjahitan dan transplantasi pembuluh darah
tersebut menyebabkannya memenangkan hadiah Nobel pada tahun 1912.1, 2, 3, 4 Alexis
Carrel (1873–1944) adalah seorang ahli bedah Perancis yang belajar di Lyon. Ia tertarik
untuk mempelajari reparasi kerusakan pembuluh darah dan mendalami riset di bidang
bedah vaskular. Perhatiannya semakin kuat ketika tidak berhasil mengatasi trauma
tusuk pada vena porta Presiden Perancis Sadi Carnot yang menjadi korban pembunuhan
(1894). Tulisan yang merupakan pernyataan ilmiah hasil risetnya dari Alexis Carrel
bersama Charles C. Guthrie pada tahun 1906, yang masih berlaku satu abad setelahnya,
adalah:

... Pembuluh darah harus diperlakukan dengan halus dan hati-hati, dan endotelium
harus dicegah dari kekeringan dengan membasahi memakai larutan garam
isotonis. Dilarang menggunakan klem logam yang traumatis. Anastomosis harus
dilakukan dengan aproksimasi yang akurat tanpa invaginasi ujung-ujungnya.
Penjahitan harus menggunakan jarum halus. Stenosis dan oklusi terjadi
disebabkan oleh kesalahan teknik. Pembuluh darah dapat disimpan dalam suhu
dingin dalam waktu lama untuk keperluan transplantasi (1910)....

Anda mungkin juga menyukai