PORTOFOLIO
KOMUNITAS II
Kelompok 4
A3
TM 1-7
Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas (pengkajian-analisa data- TM 1
diagnosis) 12/08/2019
A. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan
yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga, atau kelompok yang menyangkut
permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial, ekonomi, maupun spiritual dapat
ditentukan. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian adalah Windshield
Survey.
Komponen Windshield Survey:
ELEMEN DESKRIPSI
Perumahan dan Bangunan
lingkungan (daerah) Mayoritas bangunan adalah bangunan permanen terbuat dari tembok
(156 orang).
Arsitektur
Hampir sama antara satu rumah dengan yang lain. Lantai yang terbuat
dari tegel 169 rumah, yang terbuat dari semen 46 rumah dan yang
terbuat dari tanah 9 orang. Rata-rata di setiap rumah terdapat jendela
dengan pencahayaan yang baik yaitu 167 rumah.
Keunikan lingkungan
Banyak tanah kosong di sekitar rumah yang dimanfaatkan untuk
membuang sampah terutama halaman belakang rumah.
Kualitas
Lahan terbuka digunakan untuk membuang hasil pembakaran sampah
dan sampah basah.
Batas Batas wilayah
Barat : Kelurahan Sumur Welut, Timur : RW II, Utara : Perumahan
Pondok Manggala, Selatan : RW IV
Tingkat sosial Tingkat Sosial ekonomi
ekonomi Tingkat sosial ekonomi masyarakat RW III sebagian besar tingkat
menengah dengan mata pekerjaan sebagai pegawai swasta (pegawai
pabrik, kuli bangunan, tukang batu).
Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas (pengkajian-analisa data- TM 1
diagnosis) 12/08/2019
Kebiasaan Dewasa-tua
Pada pagi dan sore hari sebagian warga bekerja. Dan pada malam hari
warga mempunyai kegiatan rutin mengadakan pengajian di rumah
secara bergilir (tiap minggu atau tiap bulan sekali). Pada 1 bulan 2 kali
sekali ibu-ibu rumah tangga mengadakan arisan (tergantung masing-
masing RT). Dan setiap bulan sekali diadakan arisan RW dan PKK.
Anak-anak
Pada pagi mayoritas pergi ke sekolah, siang hari bermain dengan teman
sebaya dan sore hari mayoritas mengikuti kegiatan keagamaan dengan
mengaji di TPA dan bermain sepak bola
Transportasi Transportasi menggunakan kendaraan pribadi (motor, sepeda, mobil)
selain itu juga menggunakan mobil angkutan umum, ataupun jalan
kaki.
Situasi jalan beraspal, paving dan sepanjang waktu keadaan jalan
ramai.
Fasilitas umum Kesehatan
Terdapat dokter praktik umum dan Puskesmas Pembantu..
Sekolah
Di wilayah Kelurahan Balas Klumprik khususnya RW III tidak terdapat
bangunan sekolah
Agama
Masjid : 1
Ekonomi
Banyak terdapat home industry, antara lain daur ulang sampah (kardus),
krupuk, konveksi (tempat HP) dan isi ulang air.
Pelayanan umum
Tidak ada tempat pelayanan umum, seperti kantor Pos, Bank, dan lain-
lain di wilayah RW III
Pusat belanja Terdapat banyak toko yang menjual kebutuhan sehari – hari.
Media cetak yang dibaca oleh sebagian besar masyarakat adalah Jawa
Pos dan Surya.
Sudah ada sumber air bersih yaitu PDAM, tetapi air tersebut tidak
digunakan sepenuhnya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari karena
masih ada sumber air bersih lainnya yaitu air sumur.
Sumber penerangan menggunakan PLN.
B. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui kesenjangan
atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Jenis Data
1. Data Subyektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh
individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang diungkapkan secara langsung
melalui lisan
2. Data Obyektif
Yaitu data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran
Sumber Data
1. Data Primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat
kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas
berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya:
kelurahan, Puskesmas, atau Medical Record.
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa
keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan
masyarakat yang nyata (aktual), resiko / resiko tinggi, dan potensial.
Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas (pengkajian-analisa data- TM 1
diagnosis) 12/08/2019
Aktual
Dimana karakteristiknya adalah adanya data mayor (utama) sehingga
masalah cukup valid untuk diangkat.
Resiko dan Resiko tinggi
Dimana karakteristiknya adalah adanya factor-faktor dikomunitas yang
beresiko.
Potensial
Menggambarkan keadaan sehat dikomunitas. Diagnosa ini perlu diangkat
dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kondisi komunitas yang
sudah sehat tersebut dengan kegiatan promotif dan preventif.
Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas (Intervensi-Implementasi- TM 2
Evaluasi-Dokumentasi) 19/08/2019
_MATERI_
PENGKAJIAN
A. Sumber data
Data Primer
Windshield Survey, Musyawarah Masyarakat Desa, wawancara dengan keynote, door
to door assessing (dengan format pengkajian).
Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas (Intervensi-Implementasi- TM 2
Evaluasi-Dokumentasi) 19/08/2019
Data Sekunder
Data statistik, data depkes yang telah diterbitkan, catatan dalam pertemuan, hasil
survey kesehatan, dan catatan kesehatan.
DIAGNOSIS
Masalah khusus atau risiko kesehatan di masyarakat (kelompok atau populasi tertentu
yang dipengaruhi oleh risiko masalah).
Example:
Resiko… (masalah) Di antara… (komunitas target).
Garis pertahanan komunitas sebagai respons terhadap pemicu stres:
1. Garis pertahanan normal.
Mewakili kesehatan masyarakat. mis: rendahnya insiden dan prevalensi penyakit,
rendahnya angka kematian bayi dan morbiditas, dll.
2. Garis pertahanan fleksibel (zona penyangga).
Mewakili tingkat kesehatan dinamis yang dihasilkan dari respons sementara terhadap
stresor. mis: bencana banjir (bank makanan local)
3. Garis perlawanan.
Mekanisme internal yang bertindak untuk mempertahankan diri dari penetrasi inti
komunitas oleh pemicu stres. mis: mencegah imunisasi polio
INTERVENSI PERENCANAAN
1. Menentukan prioritas
2. Menetapkan sasaran dan tujuan
Tujuan Jangka Panjang Masalah
Tujuan Jangka Pendek Etiologi
Implementasi
a) Pencegahan Utama.
Tujuan: memperkuat garis pertahanan
mis: imunisasi
b) Pencegahan Sekunder.
Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas (Intervensi-Implementasi- TM 2
Evaluasi-Dokumentasi) 19/08/2019
IMPLEMENTASI
Strategi:
a. Kemitraan
b. Memberdayakan komunitas
c. Layanan lanjutan
d. Promosi kesehatan
e. Proses kelompok
IMPLEMENTASI
Strategi:
f. Kemitraan
g. Memberdayakan komunitas
h. Layanan lanjutan
i. Promosi kesehatan
j. Proses kelompok
EVALUASI
Memiliki beberapa komponen yaitu :
a. Relevansi
b. Kemajuan
c. Cost Efisiensi
d. Cost Efektif
k. Impact
Tingkat Evaluasi
1. Staff
a. Apakah objektif tercapai
b. Apakah instrumen berguna
c. Apakah strategi atau aktivitas berguna
2. Kader
a. Apakah mereka belajar melalui proyek
b. Masukan/pelajaran yang berguna
c. Di mana dapat dipakai
Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas (Intervensi-Implementasi- TM 2
Evaluasi-Dokumentasi) 19/08/2019
3. Masyarakat
a. Untung apa, apa mereka belajar penyebab masalah
b. Apakah mereka berpartisipasi
c. Apakah mereka akan berpartisipasi in the future
Determinan Sosial Dalam Kesehatan Dan Implikasinya Pada Asuhan TM 3
Keperawatan Komunitas 26/08/2019
_TUGAS_
kematian bayi laki-laki lebih tinggi, kelahiran BBLR (pemenuhan nutrisi yang tidak
adekuat), ibu yang mempunyai riwayat komplikasi persalinan seperti ketuban pecah
dini, hipertensi, anemia dll dan yang terakhir, mereka yang tidak mendapat perawatan
postpartum (pasca persalinan).
_MATERI_
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
PADA KELOMPOK IBU
c. Belum adanya sistem pelayanan kesehatan yang sesuai untuk daerah terpencil
yang dikarenakan: belum adanya regulasi untuk memberikan kewenanan untuk
tindakan medis khusus, terbatasnya tenaga kesehatan, terbatasnya sarana
(dana) untuk transportasi (kunjungan & rujukan).
d. Kurangnya dana operasional untuk pelayanan kesehatan ibu terutama di daerah
terpencil.
e. Belum optimalnya perencanaan terpadu lintas sektor & lintas program guna
percepatan penurunan angka kematian ibu.
f. Bias gender dalam keluarga dan masyarakat yang tidak memberikan perhatian
pada kesehatan ibu hamil dan bersalin menyebabkan 3 terlambat yaitu:
terlambat mengambil keputusan, terlambat mencapai tempat pelayanan
kesehatan dan terlambat mendapat pertolongan tindakan segera.
g. Kurangnya pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam mencari informasi
tentang kesehatan ibu, keterbatasan perempuan mengambil keputusan untuk
kepentingan kesehatan dirinya, dikarenakan pendidikan yang rendah, perilaku
diskriminatif di keluarga dan masyarakat.
h. Faktor sosial ekonomi, perempuan dipaksa menikah dini karena tekanan
ekonomi di keluarga, ketika hamil dan bersalin kemampuan keluarga
membayar biaya persalinan rendah, masih dipercayanya dukun dalam
menolong persalinan karena faktor biaya yang murah.
i. Kematian ibu akibat proses persalinan barangkali dianggap “normal” di
masyarakat padahal kondisi tersebut “kritis”dengan tingkat anomali kian
menumpuk dalam dimensi sangat kompleks.
j. Suami menganggap melahirkan sudah merupakan kewajiban dan
tanggungjawab seorang istri.
dijadikan satu kelompok karena memilihi persamaan karakter yang disebut dengan
agregat ibu. Permasalahan utama di Indonesia yang saat ini masih dihadapi berkaitan
dengan kesehatan ibu di Indonesia adalah masih tingginya angka kematian ibu yang
berhubungan dengan persalinan. Apabila ibu hamil mengalami suatu
permasalahan/komplikasi akan mempengaruhi kondisi bayi/anak pula.
Dengan hal ini, terdapat tiga pesan kunci oleh Departemen Kesehatan RI:
a. Stunting
b. Gizi kurang dan Gizi buruk
c. Diare
d. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
e. Campak
f. Varisella
g. Cacingan
h. Demam Berdarah Dengue (DBD)
_MATERI_
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
Anak usia sekolah adalah anak-anak yang dianggap sudah mulai mampu
bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orangtua
mereka, teman sebaya dan orang lain. Usia sekolah merupakan masa anak
memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada
kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu (Wong, et al., 2009).
Periode anak usia sekolah di negara-negara industri dimulai saat anak mulai
masuk sekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai pubertas yaitu usia 12 tahun yang
merupakan tanda akhir masa kanak-kanak menengah (Potter & Perry, 2005).
Masalah kesehatan pada anak yang paling banyak adalah karies gigi
karena kebiasaan anak yang suka makan atau jajan sembarangan merupakan salah
satu faktor pencetusnya, oleh karena itu penyebab masalah kesehatan yang ada
pada anak usia sekolah harus dipantau oleh tenaga kesehatan, terutama orang tua.
Orang tua harus mempunyai self awareness terhadap kesehatan anaknya, sehingga
dapat meningkatkan kesehatan pada anak.
Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pada Kelompok Khusus TM 5
di Komunitas (Kelompok Usia Sekolah dan Remaja) 09/09/2019
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok 4 (A3)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis mengucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Kesehatan
Komunitas Pada Kelompok Khusus di Komunitas: Kelompok Usia Remaja”
Terlepas dari semua itu, penulis meminta maaf apabila dalam menyusun
makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan hati terbuka penulis menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pada Kelompok Khusus TM 5
di Komunitas (Kelompok Usia Sekolah dan Remaja) 09/09/2019
DAFTAR ISI
4.1.
Kesimpulan.............................................................................................................3
6
4.2.
Saran.......................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................................... 37
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja merupakan salah satu tahap perkembangan manusia yang
memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan tahap
perkembangan lainnya, karena pada tahap ini seseorang mengalami peralihan
dari masa anak-anak ke dewasa. Masa remaja adalah masa dimana terjadinya
krisis identitas atau pencarian identitas diri. Karakteristik psikososial remaja
yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini sering menimbulkan
masalah pada diri remaja. Transisi dari masa anak-anak dimana selain
meningkatnya kesadaran diri (selfconsciousness) terjadi juga perubahan secara
fisik, kognitif, sosial, maupun emosional pada remaja sehingga remaja
cenderung mengalami perubahan emosi ke arah yang negatif menjadi mudah
marah, tersinggung bahkan agresif. Perubahan-perubahan karakteristik pada
masa remaja tersebut, ditambah dengan faktor-faktor eksternal seperti
kemiskinan, pola asuh yang tidak efektif dan gangguan mental pada orang tua
diprediksi sebagai penyebab timbulnya masalah-masalah remaja (Pianta, 2005
dalam Santrock, 2007).
Permasalahan yang dialami oleh remaja umumnya dikarenakan
adanya krisis identitas tanpa adanya faktor pendukung dan sumber informasi
yang jelas dalam memberikan ketersediaan layanan pada kelompok remaja
(BKKBN, 2009). Permasalahan kesehatan yang berisiko mengancam
kesejahteraan remaja antara lain merokok, konsumsi alkohol, konsumsi obat,
depresi atau risiko bunuh diri, emosi, masalah fisik, problem sekolah dan
perilaku seksual (Stanhope & Lancaster, 2004).
Menurut survei kesehatan reproduksi remaja Indonesia (SKRRI) tahun
2007, persentase perempuan dan lelaki yang tidak menikah, berusia 15-19
tahun merupakan : Perokok aktif hingga saat ini: Perempuan: 0,7%;
sedangkan lelaki: 47,0%. Mantan peminum alkohol: Perempuan: 1,7%; dan
lelaki: 15,6%. Peminum alkohol aktif: perempuan: 3,7%; lelaki: 15,5 %.
Lelaki pengguna obat dengan cara dihisap: 2,3%; dihirup: 0,3 %; ditelan 1
Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pada Kelompok Khusus TM 5
di Komunitas (Kelompok Usia Sekolah dan Remaja) 09/09/2019
,3%. Perempuan pertama kali pacaran pada usia <12 tahun: 5,5%; pada usia
12-14 tahun: 22,6%; usia 15-17 tahun: 39,5%; usia 18-19 tahun: 3,2%.
Melakukan petting pada saat pacaran: 6,5%. Lelaki pertama kali pacaran pada
usia <12 tahun: 5,0%; usia 12-14 ytahun: 18,6%; usia 15-17 tahun: 36,9%;
usia 18-19 tahun: 3,2%. Melakukan petting saat pacaran: 19,2%. Pengalaman
seksual pada perempuan: 1,3%; lelaki: 3,7%. Lelaki yang memiliki
pengalaman seks untuk pertama kali pada usia: <15 tahun: 1,0%; usia 16
tahun : 0,8%; usia 17 tahun: 1,2%; usia 18 tahun: 0,5%; usia 19 tahun: 0,1% (
IDAI, 2013).
Tingginya perilaku berisiko pada remaja yang ditunjukkan oleh data
di atas merupakan hasil akhir dari sifat khas remaja, pengetahuan remaja
tentang kesehatan, nilai moral yang dianut, serta ada tidaknya kondisi
lingkungan yang turut memengaruhi. Sebagai contoh bagaimana hamil diusia
terlalu muda akan menyebabkan kehamilan dan persalinan dengan komplikasi,
bayi yang dilahirkan dengan komplikasi, atau mengakibatkan KTD yang dapat
menimbulkan kejadian aborsi yang menyebabkan kematian. Demikian halnya
dengan penyalahgunaan napza yang dapat mengakibatkan terjadinya infeksi
HIV yang selanjutnya menjadi AIDS dan akhirnya mengakibatkan kematian.
Secara tidak langsung masalah kesehatan remaja tersebut turut menghambat
laju pembangunan manusia (human development) di Indonesia, dan
pencapaian pembangunan (IDAI, 2013).
Penanganan masalah remaja dilakukan melalui kerjasama multi-
sektoral dan multidimensional, dengan intervensi pada aspek preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif yang komprehensif. Program kesehatan
remaja sudah mulai diperkenalkan di puskesmas sejak satu dekade yang lalu.
Selama lebih dari 10 tahun, program ini lebih banyak bergerak dalam
pemberian informasi, berupa penyuluhan dan diskusi dengan remaja tentang
masalah kesehatan melalui wadah usaha kesehatan sekolah (UKS), karang
taruna, atau organisasi pemuda, dan kader remaja lainnya yang dibentuk oleh
puskesmas (IDAI, 2013).
Beberapa tahun terakhir mulai dilaksanakan beberapa model
pelayanan kesehatan remaja yang memenuhi kebutuhan dan hak remaja di
Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pada Kelompok Khusus TM 5
di Komunitas (Kelompok Usia Sekolah dan Remaja) 09/09/2019
1.3 Tujuan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
pada pematangan seksual, peningkatan tinggi dan berat badan dan perubahan
komposisi tubuh. Pertumbuhan fisik remaja antara pria dan wanita sangatlah
berbeda perbedaan ini bisa karena faktor usia maupun faktor asupan gizi dari
setiap anak. Pertumbuhan pada masing-masing individu dalam segi proses
terdapat hal umum yang sama, tetapi dalam dalam hal khusus belum tentu
sama.
Dalam pertumbuhan meliputi pertumbuhan kelenjar, pertumbuhan
badan pada umumnya, pertumbuhan sistem saraf, dan pertumbuhan seksual.
Pertumbuhan terjadi secara pesat sejak lahir sampai umur 10 tahun, dan pada
umur 12 tahun kecepatannya menurun sampaiumur 20 tahun. Pertumbuhan
badan terjadi secara pesat pada tahun pertama, kemudian pada tahun kedua
tumbuh konstan hingga umur 20 tahun. Pertumbuhan sistem saraf
kecepatannya tetap. Pertumbuhan seksual terjadi secara mencolok mulai pada
masa pubertas. Pada anak laki-laki, pubertas umumnya dimulai pada umur 12
atau 13 tahun, sedangkan pada anak perempuan lebih awal yaitu sejak
menstruasi yang pertama pada sekitar umur 10 sampai 16 tahun, hingga rata-
rata menjelang umur 12 tahun. Pada masa pubertas ini mulailah tumbuh
rambut-rambut khusus pada tubuh, baik laki-laki maupun perempuan. Pada
laki-laki mulai terjadi perubahan suara yang menjadi lebih besar, badan
semakin tegap, sedangkan pada perempuan mulai mengalami menstruasi,
payudara dan kelenjar susu mulai berkembang. Pertumbuhan seksual yang
secara pesat dimulai dari masa pubertas berlangsung terus secara pesat hingga
umur 20 tahun. Mengenai pertumbuhan yang berhubungan dengan tinggi dan
berat badan, hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan internal
(misalnya makanan, gizi, perangai, dan lain-lain), kondisi lingkungan
eksternal (misalnya suhu udara, aktivitas sosial, dan lain-lain).
7. Budaya keluarga: perilaku orang tua yang tidak baik akan selamanya
dicontoh oleh anak dan remaja.
8. Imitasi: perilaku menyimpang (kenakalan) kadang timbul karena terlalu
sering membaca buku-buku bacaan, gambar-gambar, dan film-film yang
identik dengan pelanggaran norma.
9. Arus globalisasi: cepatnya arus globalisasi terutama pada kemajuan
teknologi dalam kehidupan masyarakat, mengakibatkan berbagai informasi
yang terjadi di berbagai belahan dunia akan cepat diketahui oleh anak-
anak dan remaja.
10. Peubahan-perubahan fisik dan psikis yang sangat cepat menimbulkan
kegelisahan internal, mislnya timbul rasa tertekan, dorongan untuk
mendapatkan kebebasan, goncangan emosional, rasa ingin tahu yang
besar, adanya fantasi yang berlebihan, ikatan kelompok ang kuat dan
adanya krisis identitas.
Empati
Mengendalikan emosi
Mengatasi stress
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Kasus
Keadaan pada kelompok remaja cukup kondusif, dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam sehari-hari pun berjalan seperti yang telah ditentukan.
Pada kelurahan Kerjan ini telah berdiri beberapa Remaja di RW 1 berjumlah
4 orang, di RW 2 berjumlah 31 orang, di RW 3 berjumlah 12 orang, di RW 4
berjumlah 41 orang, dan di RW 6 berjumlah 49 orang dikelurahan Kerjan.
Kelurahan Kerjan berada pada km 1,7 arah kota, dengan luas wilayah: 3,32
km2. Namun pada kalangan remaja di daerah kelurahan K terdapat kebiasaan
dalam mengkonsumsi atau menyalahgunakan dextro untuk mabuk (fly) dan
mereka menggakui tengah melakukan “nyimeng” selain itu remaja ini juga
mengkonsumsi alkohol dan merokok pada kehidupan sehari-hari. Tujuan
perawatan pada kelompok remaja adalah untuk meningkatkan kemampuan
memperbaiki gaya hidup dalam menaikkan status kesehatan. Selain itu
kelompok remaja akan mempercayai bahwa dengan mengontrol gaya hidup
akan menghasilkan halyang positif dan akan meningkatkan kualitas hidupnya.
Keamanan dan Pada setiap RW mempunyai pos ronda dan setiap hari rutin
Transportasi
dilakukan ronda keliling.
Sebagian warga menggunakan kendaraan pribadi seperti
mobil, motor, dan ada sebagian yang masih menggunakan
sepeda
Sekitar 109 (80% ) remaja mengendarai sepeda motor dan
sekitar 60% remaja di wilayah tersebut menggunakan waktu
luangnya untuk kumpul-kumpul bersama teman sesama geng
motor untuk melakukan aksi kebut-kebutan di jalan raya.
Presentase alasan remaja di kelurahan Kerjan melakukan aksi
kebut-kebutan di jalan raya:
Alasan Jumlah Presentase
Mengisi waktu luang 30 45.7%
Agar terlihat keren 25 38,2%
Iku-ikutan saja 10 16,1%
Jumlah 65
Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pada Kelompok Khusus TM 5
di Komunitas (Kelompok Usia Sekolah dan Remaja) 09/09/2019
Pengkajian wawancara
Dari hasil wawancara didaptakan bahwa kalangan remaja di daerah
kelurahan W terdapat kebiasaan dalam mengkonsumsi atau
menyalahgunakan dextro untuk mabuk (fly) dan mereka menggakui
tengah melakukan “nyimeng” selain itu remaja ini juga mengkonsumsi
alcohol dan merokok pada kehidupan sehari-hari.
2. Aalisis Data
No. Data Subyektif Data Obyektif Masalah Kesehatan
1. 3 dari 10 remaja mengaku Dari hasil kuisioner Perilaku kesehatan yang
pernah mengkonsumsi/ didapatkan data bahwa cenderung beresiko
menyalahgunakan dextro sebanyak 70% remaja
untuk mabuk (fly). memiliki kebiasaan
3 orang remaja tersebut merokok
mengungkakaan bahwa di 90% remaja jarang
kelurahan K terdapat melakukan kegiatan
sekitar 40% orang remaja olahraga
yang menyalahgunakan Tidak terdapat sarana
dextro kegiatan olahraga atau
Beberapa remaja lain perkumpulan remaja di
mengatakan sering kelurahan K.
menemukan sekumpulan Hasil wawancara dengan
remaja yang memang kepala kelurahan K belum
sedang “Nyimeng” atau ada organisasi atau wadah
nge-dextro ataupun perkumpulan remaja
mengkonsumsi jenis Sebanyak 3 orang remaja
narkoba lain. diduga menderita penyakit
Sebanyak 5 orang remaja menular seksual (PMS)
mengaku pernah Sebanyak 80% remaja
melakukan hubungan memiliki kendaraan
seksual pra nikah. bermotor
2. 3 orang remaja tersebut Sebanyak 80% remaja Resiko perilaku
mengungkapkaan bahwa memiliki kendaraan kekerasan terhadap
di kelurahan K terdapat bermotor. orang lain
sekitar 40% orang remaja Sebanyak 60% remaja
yang menyalahgunakan melakukan aksi kebut-
dextro kebutan di jalan raya.
Beberapa remaja lain Sebanyak 40% remaja
mengatakan sering mengonsumsi alcohol dan
Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pada Kelompok Khusus TM 5
di Komunitas (Kelompok Usia Sekolah dan Remaja) 09/09/2019
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Permasalahan yang dialami oleh remaja umumnya dikarenakan adanya krisis
identitas tanpa adanya faktor pendukung dan sumber informasi yang jelas dalam
memberikan ketersediaan layanan pada kelompok remaja. Permasalahan kesehatan yang
berisiko mengancam kesejahteraan remaja antara lain merokok, konsumsi alkohol,
konsumsi obat, depresi atau risiko bunuh diri, emosi, masalah fisik, problem sekolah dan
perilaku seksual. Dengan dilakukannya winshield survey tenaga kesehatan dapat
menentukan intervensi yang tepat untuk mengurangi jumlah permasalahan kesehatan
yang berisiko mengancam kesejahteraan remaja di suatu daerah.
4.2 Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan agar tenaga kesehatan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik
dengan menyediakan fasilitas atau sarana dan prasarana yang memadai serta
memberikan edukasi terutama kepada remaja agar jumlah permasalahan kesehatan
yang berisiko mengancam kesejahteraan remaja berkurang.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi mampu meningkatkan mutu pendidikan sehingga menghasilkan
perawat yang profesional dan inovatif, terutama dalam memberikan asuhan
keperawatan pada lingkup komunitas remaja.
Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pada Kelompok Khusus di TM5
Komunitas (Kelompok Usia Sekolah dan Remaja) 09/09/2019
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. & Asrori, M. 2006. Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2010. Profil Kriminalitas Remaja 2010. Jakarta: Katalog
BPS.
BKKBN. 2009. Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja). Jakarta: Direktorat
remaja dan perlindungan hak-hak reproduksi.
Hurlock, E. B 1998. Development Psychology: A Life Span Approach. 5th Ed. London:
McGraw Hill Inc.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2013. Kesehatan Remaja di Indonesia. Jakarta Pusat.
Iqbal, Muhammad. 2014. Penanggulangan Perilaku Menyimpang (Studi Kasus SMA Negeri
1 Pomalaa Kab, Kolaka Sulawesi Tenggara). Diakses melalui journal.uin
alauddin.ac.id
Santrock and John W. Adolescence. 2003. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.
Stanhope, M., & Lancaster, J. 2004. Community Health Nursing. 4th Ed. St Louis: Missouri
& Mosby Co.
Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pada Kelompok Khusus di TM6
Komunitas (Kelompok Kesehatan Lingkungan dan Usia Lansia) 16/09/2019
_MATERI_
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK
KHUSUS DI KOMUNITAS: KELOMPOK KESEHATAN LINGKUNGAN
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini
akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan. Teori penuaan
menurut Lilik (2011) dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, teori biologi dan penuaan
Kebutuhan hidup orang lanjut usia antara lain kebutuhan akan makanan bergizi
seibang, pemeriksaan kesehatan secara rutin, perumahan yang sehat dan kondisi rumah yang
tentram dan aman, kebutuhan-kebutuhan sosial seperti bersosialisasi dengan semua orang
dalam segala usia, sehingga mereka mempunyai banyak teman yang dapat diajak
berkomunikasi, membagi pengalaman, memberikan pengarahan untuk kehidupan yang baik.
Perubahan yang terjadi pada lansia adalah perubahan fisik, tetapi juga kognitif,
perasaan, sosial dan seksual (Azizah, 2011). Perubahan fisik lansia dapat dilihat dari bebrapa
sistem tubuh, seperti sistem pendengaran yang mulai terganggu, sistem integumen pada
lansia mulai kendur atau tidak elastis, sistem muskuloskeletal mengalami perubaha yaitu
kolagen menjadi tidak teratur, kartilago rentan terhadap gesekan,berkurangnya kepadatan
tulang. Perubahan kognitif pada lansia seperti memori, IQ, kemampuan belajar, kemampuan
pemahaman, pemecahan masalah, dan kinerja yang semakin berkurang.
_VIDEO_
Link Video Tugas Komunitas TM 7: https://youtu.be/kQTW4B-Jrbs