Anda di halaman 1dari 8

Kerajaan Kutai

Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara


Sejarah kerajaan kutai kartanegara tidak akan pernah lekang dimakan waktu, karena
kerajaan ini merupakan salah satu yang paling berpengaruh di Indonesia. Kerajaan kutai
adalah kerajaan bercorak hindu yang merupakan kerajaan yang memiliki bukti sejarah
tertua di Indonesia. Kerajaan kutai berlokasi di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya
di tepi sungai Mahakam. Kerajaan ini di ketahui keberadaannya atas di temukannya tujuh
buah prastasi dengan bahasa sansekerta dan huruf pallawa yang berasal dari India. Ketujuh
prastasi tersebut dikenal dengan nama prastasi Yupa.

Susunan Raja Kutai Kartanegara


No. Masa Nama Raja/Sultan Keterangan
Aji Batara Agung *Raja pertama Kutai Kartanegara yang mendirikan
1 1300-1325
Dewa Sakti kerajaannya di Kutai Lama
Aji Batara Agung
2 1325-1360
Paduka Nira
3 1360-1420 Aji Maharaja Sultan
4 1420-1475 Aji Raja Mandarsyah
Aji Pangeran
5 1475-1545 Tumenggung
Bayabaya
Aji Raja Mahkota * Raja Kutai Kartanegara pertama yang memeluk
6 1545-1610
Mulia Alam agama Islam
7 1610-1635 Aji Dilanggar
* Raja yang menaklukkan Kerajaan Kutai
Aji Pangeran Sinum
Martadipura. Raja kemudian menamakan
8 1635-1650 Panji Mendapa ing
kerajaannya menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara
Martapura
Ing Martadipura.
Aji Pangeran Dipati
9 1650-1665
Agung ing Martapura
Aji Pangeran Dipati
10 1665-1686 Maja Kusuma ing
Martapura
Aji Ragi gelar Ratu *Ratu pertama yang memimpin Kerajaan Kutai
11 1686-1700
Agung Kartanegara
Aji Pangeran Dipati
12 1700-1710
Tua
Aji Pangeran Anum
13 1710-1735 Panji Mendapa ing
Martapura
14 1735-1778 Aji Muhammad Idris
* Aji Kado melakukan kudeta dengan mengangkat
Aji Muhammad dirinya sebagai Sultan Aji Muhammad Aliyeddin
15 1778-1780
Aliyeddin setelah Sultan Aji Muhammad Idris wafat
di Wajo, Sulawesi Selatan
*Pewaris tahta yang sah dari Sultan Aji Muhammad
Aji Muhammad
16 1780-1816 Idris dan berhasil menggulingkan pemerintahan Aji
Muslihuddin
Kado
Aji Muhammad
17 1816-1845
Salehuddin
Aji Muhammad
18 1850-1899
Sulaiman
Aji Muhammad
19 1899-1910
Alimuddin
Aji Muhammad *Sultan terakhir setelah pemerintahan kesultanan
20 1920-1960
Parikesit berakhir pada tahun 1960
*Ditetapkan sebagai Sultan Kutai pada
Haji Aji Muhammad tahun 1999 setelah Kesultanan Kutai dihidupkan
21 1999-2018
Salehuddin II kembali. Namun upacara penobatan baru
dilaksanakan pada 22 September 2001

Peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara


1. Prasasti Yupa

Prasasti Yupa merupakan salah satu dari peninggalan Kerajaan Kutai


tertua dan benda ini menjadi bukti sejarah dari Kerajaan Hindu di
Kalimantan tersebut. Ada 7 prasasti Yuoa yang masih bisa dilihat
hingga kini. Yupa merupakan tiang batu yang dipakai untuk mengikat
kurban hewan ataupun manusia yang dipersembahkan pada para
Dewa dan pada tiang batu tersebut terdapat tulisan yang dipahat.
Tulisan-tulisan tersebut ditulis memakai bahasa sansekerta atau
huruf Pallawa. Namun dari ketujuh Prasasti Yupa tersebut tidak ada
yang disertai dengan tahun pembuatannya sehingga tidak diketahui
dengan pasti tanggal pembuatan prasasti tersebut.
Prasasti Yupa berisi tentang kehidupan politik. Pada prasasti pertama
menceritakan tentang raja pertama Kerajaan Kutai yakni Kudungga
yang merupakan nama asli Indonesia dan memperlihatkan jika ia
bukan pendiri dari keluarga kerajaan. Pada Yupa juga tertulis jika di
masa pemerintahan Asmawarman, di Kerajaan Kutai mengadakan
upacara Aswamedha dan ini adalah upacara pelepasan kuda sebagai
penentu batas wilayah Kerajaan Kutai. Kudungga memiliki seorang
putra terkenal bernama Aswawarman dan ia mempunyai 3 orang
putra terkenal persis seperti tiga api suci.

2. Ketopong Sultan

Ketopong merupakan mahkota Sultan Kerajaan Kutai yang terbuat


dari emas dengan bobot 1.98 kg yang sekarang tersimpan di
Museum Nasional Jakarta. Ketopong Sultan Kutai ini ditemukan pada
tahun 1890 di daerah Muara Kaman, Kutai Kartanegara, sementara
yang dipajang di Museum Mulawarman merupakan Ketopong tiruan.
mahkota ini pernah dipakai oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman dari
tahun 1845 sampai 1899 dan juga dikenakan oleh Sultan Kutai
Kartanegara, selain terbuat dari emas, mahkota ini juga dilengkapi
dengan permata.
3. Kalung Ciwa

Peninggalan Kerajaan Kutai selanjutnya adalah kalung ciwa. Kalung


Ciwa merupakan peninggalan berikutnya dari Kerajaan Kutai yang
berhasil ditemukan di masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad
Sulaiman pada tahun 1890 oleh salah satu penduduk sekitar Danau
Lipan, Muara Kaman. Kalung Ciwa sampai saat ini masih
dipergunakan untuk perhiasan kerajaan dan sudah pernah dipakai
Sultan pada masa penobatan Sultan yang baru.

4. Kalung Uncal

Kalung Uncal merupakan kalung yang terbuat dari emas seberat 170
gram berhiaskan liontin dengan relief cerita Ramayana. Kalung ini
digunakan sebagai atribut Kerajaan Kutai Martadipura dan dipakai
oleh Sultan Kutai Kartanegara sesudah Kutai Martadipura berhasil
ditaklukan. Dari penelitian yang sudah dilakukan, Kalung Uncal
berasal dari india dengan nama Unchele dan masih ada 2 Kalung
Uncal di dunia yang berada di India dan juga di Museum
Mulawarman, Kota Tenggarong. Kalung ini berbentuk buklat dengan
panjang 9 cm yang terbuat dari emas 18 karat. Pada kalung ini juga
terdapat ukiran Dewi Sinta serta Sri Rama yang sedang memanah
babi. Selain itu juga terdapat 4 buah bulatan dan 2 diantaranya
dihiasi dengan batu permata. Kalung ini juga menjadi penentu sah
atau tidaknya pelantikan Raja Kutai.
5. Kura Kura Emas

Kura kura emas juga merupakan peninggalan dari Kerajaan Kutai


yang sekarang disimpan di Museum Mulawarman dengan ukuran
setengah kepalan tangan. Dari label yang tertera dalam etalase,
benda ini ditemukan di daerah Long Lalang yang merupakan daerah
di hulu sungai Mahakam.
Benda ini dikatakan merupakan persembahan dari pangeran
kerajaan di Cina untuk putri Raja Kutai yakni Aji Bidah Putih.
Pangeran memberikan beberapa benda unik lainnya untuk kerajaan,
sebagai bukti kesungguhannya yang ingin mempersunting putri.

Kura kura emas ini dibuat dari emas 23 karat dengan bentuk kura
kura yang juga digunakan sebagai upacara penobatan Sultan Kutai
Kartanegara. Kura kura ini menjadi simbol penjelmaan Dewa Wisnu.

6. Pedang Sultan Kutai


Peninggalan Kerajaan Kutai selanjutnya adalah pedang sultan kutai.
Pedang Sultan Kutai terbuat dari emas padat dan pada bagian gagang
diukir gambar seekor harimau yang sedang siap untuk menerkam,
sedangkan pada ujung sarung pedang berhiaskan seekor buaya dan
kini pedang Sultan Kutai disimpan di Museum Nasional Jakarta.
7. Tali Juwita

Tali Juwita merupakan peninggalan dari Kerajaan Kutai yang


mewakilkan simbol 7 muara serta 3 anak sungai yakni sungai
Kelinjau, Belayan dan juga Kedang Pahu di Sungai Mahakam. Tali
Juwita ini dibuat dari 21 hela benang dan biasanya dipakai pada
upacara adat Bepelas.

Utasan tali ini terbuat dari emas, perak dan juga perunggu dengan
hiasan 3 bandul berbentuk gelang dan 2 buah permata mata kucing
serta barjat putih dan untuk bandul lain berbentuk lampion dengan
hiasan 2 bandul berukuran kecil. Tali Juwita ini berasal dari kata
Upavita yaitu kalung yang diberikan pada raja.

8. Keris Bukit Kang


Keris Bukit Kang merupakan keris yang digunakan Permaisuri Aji Putri
Karang Melenu yang merupakan permaisuri Raja Kutai Kartanegara
pertama. Dari cerita legenda, sang permaisuri merupakan putri yang
ditemukan pada sebuah gong yang hanyut di atas balai bambu dan di
dalam gong tersebut tidak hanya ada seorang bayi perempuan,
namun juga ada sebuah telur ayam dan keris yakni Keris Bukit Kang
tersebut.

9. Kelambu Kuning
Ada beberapa benda yang merupakan peninggalan dari Kerajaan
Kutai yang dipercaya mempunyai kekuatan magis oleh adat Kutai
sampai sekarang dan ini semua disimpan dalam kelambukuning agar
terhindar dari bala serta tuah yang dihasilkan. Beberapa benda yang
disimpan dalam Kelambu Kuning ini diantaranya adalah Sangkoh
Paitu, Gong Bende, Arca Singa, Tajau, Kelengkang Besi, Gong Raden
Galuh dan juga Keliau Aji Siti Berawan.

10. Singgasana Sultan


Singgasana Sultan menjadi peninggalan Kerajaan Kutai yang masih
dilihat hingga sekarang dan disimpan dalam Museum Mulawarman.
Singgasana ini dulunya dipakai oleh Sultan AjimUhammad Sulaiman,
Sultan Aji Muhammad Parikesit dan juga beberapa raja dari Kerajaan
Kutai sebelumnya. Pada singgasana Sultan ini juga dilengkapi dengan
umbul-umbul, kelambu serta peraduan pengantin Kutai Keraton.

11. Meriam
Meriam ini dulunya dipakai untuk pertahanan Kerajaan Kutai yang
berjumlah sebanyak 4 buah dan masih terjaga hingga sekarang.
Keemapt meriam tersebut adalah Meriam Aji Entong, Meriam Sapu
Jagat, Meriam Gentar Bumi dan juga Meriam Sri Gunung.

12. Keramik Kuno Tiongkok


Berbagai keramik kuno yang menurut perkiraan berasal dari dinasti
kekaisaran Cina juag ditemukan pada timbunan dekat Danau Lipan.
Ini menjadi sebuah bukti, jika Kerajaan Kutai dan juga Kekaisaran
China sudah melakukan hubungan perdagangan yang bagus dari
sejak dulu. Ratusan Keramik Kuno Tiongkok ini menjadi peninggalan
dari Kerajaan Kutai yang disimpan pada ruang bawah tanah Museum
Mulawarman Tenggarong, Kutai Kartanegara.

13. Gamelan Gajah Prawoto


Seperangkat gamelan juga disimpan pada Museum Mulawarman dan
gamelan gamelan tersebut diyakini berasal dari Pulau Jawa. Selain
itu, juga ada berbagai barang lain seperti pangkon, keris, topeng,
wayang kulit dan beberapa barang yang terbuat dari kuningan serta
perak yang menjadi peninggalan dari Kerajaan Kutai yang juga
menjadi bukti hubungan erat terjalin antara Kerajaan di daerah Jawa
dengan Kerajaan Kutai Kartanegara.

14. Tombak Kerajaan Majapahit


15. Arca Bulus
Demikian ulasan lengkap yang bisa kami berikan kali ini tentang
peninggalan Kerajaan Kutai. Semoga bisa bermanfaat dan
menambah informasi kamu seputar sejarah Kerajaan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai