Mekanisme mual-Di dalam tubuh kita terjadi peradangan lambung akibat kita makan-makanan
yangmengandungalcohol, aspirin, steroid, dan kafein sehingga menyebabkan terjadi iritasi pada
lambung danmenyebabkan peradangan di lambung yang diakibatkan oleh tingginyaasam
lambung .-Setelah terjadi peradangan lambung maka tubuh akan merangsang pengeluaran zat
yangdi sebutvas aktif yang menyebabkan permeabilitas kapilier pembuluh daran naik-Sehingga
menyebabkan lambung menjadi edema (bengkak) dan merangsang reseptor tegangan
danmerangsang hypothalamus untuk mual.
https://www.scribd.com/doc/94488866/Mekanisme-Muntah-Dan-Mual
dari sini terlihat alasan ketika muntah terjadi nafas tidak beraturan, terengah engah,keringat,
kontraksi perut, ataupun keluar saliva/air liur.Penyebab dan proses terjadinya muntah dapat
dilihat pada gambar berikut:CTZ merupakan daerah kemosensori utama pada proses
emesis/muntah dansering dipicu oleh senyawa senyawa kimia. Obat obat sitotoksik pun memicu
emesismelalui mekanisme berinteraksi dengan CTZ. Beberapa neurotransmiter dan reseptor
terdapat di pusat muntah, CTZ, dan saluran cerna, meliputi kolinergik, histaminik,dopaminergik,
opiat, serotonergik, neurokinin, serta benzodiazepin. Nah dari sini jugaterlihat bahwa adanya
stimulasi pada satu ataupun beberapa reseptor ini akan memicumuntah. Itulah sebabnya,
mekanisme kerja obat antiemetik akan berkutat dalammenghambat ataupun mengantagonis
reseptor emetogenik tersebut seperti terlihat padagambar berikut
farmakologi. Tetapi jika mual muntah tidak membaik dengan pemberian obat serta adatanda
penurunan berat badan, demam, ataupun nyeri perut maka harus ditangani dokter.
TERAPI
Tujuan terapi mual muntah adalah mencegah mual muntah terjadi. Terapi nonfarmakologi
dapat dilakukan dengan menghilangkan penyebab psikologis jika mualmuntah diinduksi faktor
psikologi.Terapi dengan obat obat antiemetik meliputi:a.AntasidaObat ini digunakan untuk mual
muntah ringan yang terkait kelebihan asamlambung dengan cara menetralkan asam lambung.
Efek samping yang mungkin terjadiadalah konstipasi/sembelit akibat kandungan alumunium
hidroksida maupun garamkalsium, serta diare osmotik karena adanya magnesium hidroksida.
Efek samping initidak selalu terjadi.Dosis 15-30 ml setiap 4 jam jika perlu b. Antagonis reseptor
histaminSesuai namanya, golongan obat ini bekerja dengan mengantagonis ataumenghambat
reseptor histamin yang terlibat dalam patofisiologi muntah.Obat obat golongan ini meliputi
ranitidin 75 mg, simetidin 200 mg, nizatidin75 mg, dan famotidin10 mg dengan dosis masing
masing 2x sehari jika perlu saja. Obatini diberikan jika mual muntah terkait dengan adanya
heartburn
atau seperti rasa panasterbakar di dada.c. Antihistamin-Antikolinergik Agen ini meliputi siklizin,
dimenhidrinat, difenhidramin, meklizin,hidroksizin, scopolamin, dan trimethobenzamid. Sesuai
namanya, mekanisme obatgolongan ini adalah mengantagonis reseptor histamin dan kolinergik
yang ada padaCTZ. Efek samping dari penggunaan obat obat ini meliputi mengantuk,
penglihatankabur, mulut kering, retensi urin ataupun takikardi. Efek samping tersebut
memangkhas akibat penggunaan obat antikolinergik.Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter
adalah yang mengandungdifenhidramin ataupun dimenhidrinat. Dosis dimenhidrinat yang
dipakai adalah 50-100mg setiap 4-6 jam jika perlu. Sedangkan dosis difenhidramin adalah 25-50
mg setiap 4-6 jam jika perlu.d. FenotiazinObat -obat golongan ini paling banyak digunakan,
meliputi klorpromazin, proklorperazin, prometazin. Golongan obat ini bekerja dengan
menghambat reseptor dopamin di CTZ. Efek samping yang muncul dari obat ini adalah reaksi
ekstrapiramidalataupun reaksi hipersensitivitas.
e.ButirofenonObat-obat golongan ini adalah haloperidol dan droperidol yang keduanya bekerja
dengan cara menghambat reseptor dopamin di CTZ.f. KortikosteroidDexametason merupakan
contoh golongan ini yang sering digunakan untuk mual muntah dikarenakan kemoterapi ataupun
pasca operasi. Deksametason dapatdigunakan sendiri ataupun dikombinasikan bersama
golongan SSRI.g. MetoklopramidObat ini bekerja dengan menghambat reseptor dopamin di CTZ.
Obat ini bersama kombinasi dengan deksametason digunakan untuk terapi
profilaksis/pencegahan pada mual muntah yang diinduksi kemoterapih. Antagonis Reseptor
Substansi P/ Neurokinin 1Mual muntah karena induksi kemoterapi dapat terjadi langsung
ataupuntertunda. Substansi P merupakan neurotransmiter yang dipercaya merupakan mediator
utama pada mual muntah yang tertunda tersebut.Aprepitan merupakan contoh obat golongan
ini, dan penggunaannyadikombinasikan dengan deksametason dan golongan SSRI untuk
mencegah mualmuntah fase akut dari pemberian obat sitotoksik yang berdaya emetogenik
tinggi.i.Antagonis Reseptor SerotoninContoh obat golongan ini meliputi ondansetron,
granisetron, palonosetron, dandolasetron. Golongan ini biasa digunakan untuk mencegah mual
muntah akibatkemoterapi ataupun pasca operasi. Efek samping utama dari obat tersebut adalah
sakitkepala dan konstipasi.Sebagai pilihan utama terapi yang aman bagi ibu hamil adalah
menggunakan
piridoksin
(vitamin B6) baik digunakan sendiri ataupun bersama dengan
doksilamin
.Dosis piridoksin adalah 10-25 mg 1-4 x sehari, sedangkan doksilamin menggunakandosis 12,5-20
mg 1-4 x sehari.Jika gejala belum teratasi, maka dapat ditambah dengan difenhidramin
ataudimenhidrinat, atau meklizin.Kemudian untuk mual muntah akibat adanya gangguan
keseimbangan, misaldalam kasus naik kapal, dapat menggunakan golongan
antihistamin-antikolinergik.
Obat muntah
Gangguan muntah akibat rangsangan SSP pusat (VC) dapat dirangsang secaralangsung oleh iritasi
GI, mabuk perjalanan, atau neuritis vestibular. Peningkatan aktivitasneurotransmitter pusat,
seperti dopamin dalam zona pemicu kemoreseptor (CTZ) atauasetilkolin di VC, tampaknya
mediator utama muntah. Sebuah episode emetogenik dapatmemulai pelepasan serotonin (5-HT)
dari sel enterochromaffin di saluran pencernaan. 5-HTkemudian berikatan dengan reseptor 5-
HT3 yang merangsang neuron vagal yangmengirimkan sinyal ke VC, mengakibatkan mual dan
muntah. Agen farmakologis diarahkanke etiologi tertentu atau mekanisme yang merangsang
respon muntah.
1. Siproheptadin (Periactin)
Nonselektif antihistamin efektif dalam CVS dan untuk migrain.Juga perangsang nafsu makan.
Efek terapi yang diamati dalam waktu 1-2minggu. Sangat baik pilihan untuk anak-anak <5 y.Lihat
informasi obat penuh
2. Amitriptyline (Elavil)
TCA seperti amitriptyline sangat baik lini pertama pilihan pada anak-anak> 5 y. Memiliki efek
samping antikolinergik dan menenangkan,dengan demikian, terbaik diberikan pada waktu tidur.
Aritmia jantung, terutama dioverdosis, telah dijelaskan, memantau interval QTc baik sebelum
memulai dan setelahmencapai level target disarankan. Sampai dengan 1 bulan mungkin
diperlukan untuk melihat efek klinis.
3. Fenobarbital (luminal)
Bisa digunakan pada pasien dengan atau tanpa perubahanEEG. Tingkat 79% respon telah diamati
pada pasien dengan CVS.
4. Ondansetron (Zofran)
Obatini merupakan antagonis 5-HT3 langsung bertindak diaferen vagal CTZ dan dari saluran GI.
Melemahkan atau kadang-kadangmembatalkan sebuah episode aktif dari CVS. Tinggi dosis lebih
efektif pada pasiendengan CVS. Ondansetron merupakan serotonergis agonis dan antagonis
terbarudengan efek antimuntah yang sangat efektif
5. Ondansetron termasuk kelompok obat Antagonis serotonin 5-HT3, yang bekerjadengan
menghambat secara selektif
serotonin 5-hydroxytriptamine
(5HT3) berikatan pada reseptornya yang ada di CTZ (
chemoreseceptor trigger zone
) dan disalurancerna.
Serotonin 5-hydroxytriptamine
(5HT3) merupakan zat yang akan dilepaskan jika terdapat toksin dalam saluran cerna, berikatan
dengan reseptornya dan akanmerangsang saraf vagus menyampaikan rangsangan ke CTZ dan
pusat muntah dankemudian terjadi mual dan muntah. Dibandingkan dengan obat anti mual dan
muntah yang lain, Ondansetronmemiliki keunggulan sebagai berikut sangat efektif mengatasi
mual dan muntah yanghebat, relatif lebih aman karena tidak menimbulkan rekasi
ekstrapyramidal
, relatif aman digunakan untuk anak dan kasus
hyperemesis gravidarum
pada ibu hamil,mempercepat pengosongan lambung.Efek samping Ondansetron yang relatif
sering ditemukan adalah sakit kepala, pusing dan susah buang air besar. Tetapi terkadang efek
samping ini hilang dengansendirinya tanpa perlu pengobatan khusus.
6. Sumatriptan (Imitrex)
Merupakan obat agonis 5-HT1B/1D efektif dapat mengakhirisebuah episode dari CVS oleh
konstriksi pembuluh darah serebral. Tinggi dosis lebihefektif pada pasien dengan CVS.
7. Lorazepam (Ativan)
Karena kedua sifat mereka obat penenang dan antinausea,sedatif dapat membantu.
Menginduksi sedasi dan anxiolysis melalui penghambatanGABA pusat. Muncul sinergis dengan
efek antinausea dan antiemetik dari 5-HT3antagonis. Sedasi bersamaan dan induksi tidur
memberikan bantuan berkelanjutandari mual keras.
8. Diphenhydramine (Benadryl)
Untuk pengobatan dan profilaksis gangguanvestibular yang dapat menyebabkan mual dan
muntah. Menyediakan obat penenangringan dan antinausea sinergis dan tindakan antiemetik
dengan 5-HT3 antagonis.
9. Prometasine.
Golongan antihistamin, bermanfaat untuk segala jenis muntah. Efek sampingnya mengantuk dan
gejala ekstra piramidal (distonik, diskinetik terutama pada anak dan remaja).
10. Domperidone/Butyrophenones.
Memiliki efek ringan
–
sedang jika digunakan padakondisi kemoterapi atau post operasi. Domperidone meningkatkan
peristaltik esophagus dan tekanan sfingter esophagus bagian distal, meningkatkan motilitas
dan peristaltik gaster serta memperbaiki koordinasi gastroduodenal sehingga
memfasilitasi pengosongan lambung dan menurunkan waktu transit usus halus
11. Chlorpromazine.
Merupakan golongan phenolthiazine yang mempunyai reaksiantikolinergik dan antihistamin.
Obat ini mengurangi transisi dopamin ke CTZ danmengurangi rangsang aferen dari pusat muntah
ke usus halus. Efek samping obat iniadalah sedasi, reaksi ekstra piramidal, jaundice dan
gangguan darah.
12. Metochiopramide.
Suatu golongan antagonis dopamin, bekerja pada reseptor dopamin pada CTZ.
13. Cisapride.
Obat prokinetik baru yang meningkatkan pelepasan asetilkolin pada pleksus mienterikus.
Cisapride juga dapat meningkatkan motilitas gastrointestinal,meningkatkan peristaltik dan
tekanan sfingter esophagus bagian distal, meningkatkan pengosongan lambung. Kontraindikasi
pada kasus hipersensitivitas, perdarahansaluran cerna, obstruksi mekanin dan perforasi saluran
cerna. Cisapride jugadikontraindikasikan untuk pasien dengan interval QT memanjang, riwayat
aritmia,gagal jantung kongestif, gagal ginjal, gangguan elektrolit serta gagal nafas.
16. Ranitidine
Ranitidine adalah obat yang disebut histamine-2 blockers. Ranitidine bekerja dengan mengurangi
kadar produksi asam perut. Ranitidine digunakan untuk mengobati dan mencegah luka pada
perut dan pencernaan. Obat ini juga mengobatikondisi dimana perut memproduksi terlalu
banyak asam, seperti Zollinger-Ellisonsyndrome. Ranitidine juga mengobati gastroesophageal
reflux disease (GERD) dankondisi lain dimana asam naik dari perut ke dalam esophagus yang
menyebabkanmulas.
https://www.scribd.com/doc/139221125/MEKANISME-MUAL-MUNTAH
https://www.jevuska.com/2014/03/02/mual-muntah-patofisiologi/
http://eprints.undip.ac.id/46199/3/ALFIANI_SQ_22010111110144_Lap.KTI_BABII.pdf
1. Mual
, dapat dijelaskn sebagai perasan yang tidak enak dibelakang tenggorokan danepigastrium, sering
menyebabkan muntah. Terdapat berbagai perubahan aktifitas salurancerna yang berkaitan
dengan mual, seperti meningkatnya salvias, menurunnya tonuslambung, dan peistaltik.
Peningkatan tonus duodenum dan jejunum menyebabkanterjadinya reflux isi duodenum ke
lambung. Namun demikian, tidak terdapat bukti yangmengesankan bahwa hal ini menyebabkan
mual. Gejala dan tand mualseringkali adalahpucat, meningkatnya salvias, hendak muntah,
hendak pingsan, berkeringat, dan takikardia.
2. Retching
, adalah suatu usaha involunter untuk muntah, seringkali menyertai mualdan terjadi sebelum
muntah, terdiri atas gerakn pernapasan spasmodic melawan glottis dangerakan inspirasi dinding
dada dan diaphragma. Kontraksi otot abdomen saat ekspirasimengendalikan gerakan inspirasi.
Pylorus dan antrum distal berkontraksi saat fundusberelaksasi.
3. Muntah
, didefinisikam sebagai suatu reflex yang menyebabkan dorongan ekspulsiisi lambung atau usus
atau keduanya ke mulut. Pusat muntah menerim masukan dari kortexcerebral, organ vestibular,
Factor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah waktu mual dan muntah, kaitan
denganmakanan, isi dan bau muntah, dan gejala yang terkait seperti nyeri, penurunan berat
badan,demam, menstruasi, massa abdomen, ikterik, sakit kepala, dan factor-faktor lain yang
dapatmempengaruhipenegakan diagnosis dan pengobatannya. Muntah juga dapat
menyebabkan timbulnya penyulit yang mengancam jiwa karena berkitan dengan sistem saraf
simpatis dan otonom. Mual dan muntah juga berpengaruh pada cairan dan elektrolit tubuh.
https://www.scribd.com/doc/111364676/Patofisiologi-Mual-Muntah