Anda di halaman 1dari 17

OVERVIEW PROGRAM PELATIHAN :

TRAINING OFFICER COURSE (TOC)


BERBASIS e – LEARNING
1 Latar Belakang
TRAINING 2 Agenda Pembelajaran
OFFICER
COURSE (TOC) 3 Kompetensi TOC

Berbasis 4 Tahap Pembelajaran


e-learning
5 Jam Pelatihan

6 Ringkasan Materi
Pelatihan

7 Evaluasi Pelatihan
Latar Belakang

• Pemerintah memiliki kebijakan agar setiap ASN berhak


mendapatkan pengembangan kompetensi sebagai bagian
penting dalam pembinaan kepegawaian.

• Pengembangan kompetensi untuk mewujudkan sosok ASN


yang profesional menjadi sebuah kebutuhan, khususnya yang
berbentuk pelatihan baik klasikal maupun non-klasikal.

• Dalam konteks ini, pelatihan Training Officer


Course (TOC) atau pelatihan bagi penyelenggara
pelatihan dirasakan sangat penting. Pelatihan TOC
bertujuan meningkatkan kemampuan para
penyelenggara pelatihan sebagai ujung tombak
pelaksanaan pelatihan.
• Untuk menyelenggarakan pelatihan yang efektif dan
efisien, diperlukan penyelenggara pelatihan yang
kompeten dan profesional dalam menyelenggarakan
pelatihan.
AGENDA
PEMBELAJARAN
Agenda Aktualisasi
01 Agenda Orientasi dan Wawasan 03
• Studi Lapangan
• Overview Program Pelatihan TOC • Uji Kompetensi
• Building Learning Commitment
• Kebijakan Pengembangan Kompetensi

02 Agenda Inti
• Etika Penyelenggaraan Pelatihan
• Etos Kerja Penyelenggara Pelatihan
• Koordinasi Penyelenggaraan Pelatihan
• Fasilitas Pelatihan
• Administrasi Penyelenggaraan Pelatihan
• Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam
Lingkungan Pelatihan
• Pelayanan Penyelenggaraan Pelatihan
• Protokoler Penyelenggaraan Pelatihan
KOMPETENSI DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
Kompetensi yang dibangun dalam penyelenggaraan pelatihan TOC adalah

kemampuan dalam menyelenggarakan pelatihan secara profesional.


1. Menjelaskan substansi program 6. Mengidentifikasi stakeholder 11. Menjelaskan penerapan
pelatihan TOC dalam rangka koordinasi protokoler pada program
pelatihan
2. Membangun komitmen diri dalam 7. Menjelaskan fasilitas pelatihan
mengikuti pelatihan (Building 12. Melaksanakan studi lapangan
Learning Commitment) 8. Menjelaskan proses dan
penerapan administrasi dalam 13. Mengaktualisasikan kompetensi
3. Menjelaskan kebijakan penyelenggaraan pelatihan teknis pelatihan TOC
pengembangan kompetensi
9. Menjelaskan konsep dan
4. Menjelaskan penerapan etika dalam penerapan keselamatan dan
penyelenggaraan pelatihan kesehatan kerja dalam
penyelenggaraan pelatihan
5. Meriviu indikator etos kerja dalam
peneyelenggaraan pelatihan 10. Menjelaskan penerapan
pelayanan prima sesuai
kontekas pelatihan
TAHAP PENYELENGGARAAN
NO MATERI PELATIHAN JUMLAH JAM PEMBELAJARAN (JP)

TAHAP PEMBELAJARAN DARING

MANDIRI SYNCHRONOUS TOTAL


(LIVE CHAT )
1 Overview Program Pelatihan TOC 3 1 4

2 Building Learning Commitment 3 1 4

3 Kebijakan Pengembangan Kompetensi 3 1 4

PEMBELAJARAN
ASN
4 Etika Penyelenggaraan Pelatihan 3 1 4
ELEKTRONIK Etos Kerja Penyelenggara Pelatihan 3 1 4
5

6 Koordinasi Penyelenggaraan Pelatihan 3 1 4

7 Fasilitas Pelatihan 3 1 4

8 Administrasi Penyelanggaraan 1 4
3
Pelatihan
9 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1 4
3
Dalam Lingkungan Pelatihan
10 Pelayanan Prima Penyelenggaraan 1 4
3
Pelatihan
11 Protokoler Penyelenggaraan Pelatihan 3 1 4

12 Penjelasan Studi Lapangan 3 1 4

48
JUMLAH
NO MATERI PELATIHAN JUMLAH JAM
PEMBELAJARAN (JP)

1 Overview Pembelajaran
3
Klasikal
2 Pembimbingan Penguatan
5
Mata Pelatihan
PEMBELAJARAN KLASIKAL
3 Studi Lapangan 5

4 Pembimbingan Penyusunan
5
Laporan Studi Lapangan
5 Pembimbingan uji kompetensi 5

6 Uji Kompetensi 1

JUMLAH 24
RINGKASAN MATERI PELATIHAN
1. OVERVIEW PROGRAM PELATIHAN TOC 2. BUILDING LEARNING COMMITMENT
(BLC)
Materi pelatihan membekali peserta dengan
kemampuan memahami disain program pelatihan Materi pelatihan membekali peserta dengan
melalui penjelasan aspek substansi akademik dan kemampuan membangun komitmen belajar
administratif program pelatihan. Materi pelatihan dalam program pelatihan TOC melalui
dilakukan secara mandiri dan sycnhronous dalam pembelajaran penjelasan peran BLC,
jaringan. Pembelajaran dilakukan dengan mengidentifikasi aspek dalam BLC, dan proses
mengunduh dan mempelajari bahan pelatihan, alur belajar. Materi pelatihan dilakukan secara
menyimak video serta mengikuti diskusi interaktif mandiri dan sycnhronous dalam jaringan.
melalui situs pembelajaran e-learning. Pembelajaran dilakukan dengan mengunduh dan
mempelajari bahan pelatihan, menyimak video
serta mengikuti diskusi interaktif melalui situs
pembelajaran e-learning.

3. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPENTENSI

Materi pelatihan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN


membekali peserta dengan kemampuan memahami kebijakan
pengembangan kompetensi melalui pembelajaran kebijakan
pengembangan kompetensi ASN, pelatihan berbasis kompetensi,
kebijakan tentang widyaiswara, serta akreditasi dan sertifikasi
pelatihan. Materi pelatihan dilakukan secara mandiri dan
sycnhronous dalam jaringan. Pembelajaran dilakukan dengan
mengunduh dan mempelajari bahan pelatihan, menyimak video
serta mengikuti diskusi interaktif melalui situs pembelajaran e-
learning.
4. ETIKA PENYELENGGARAAN PELATIHAN 5. ETOS KERJA PENYELENGGARA
PELATIHAN
Mata pelatihan Etika Penyelenggaraan Pelatihan
membekali peserta dengan kemampuan Mata pelatihan Etos Kerja Penyelenggara Pelatihan
menerapkan etika penyelenggara pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan meriviu
melalui pembelajaran konsep dasar etika indikator etos kerja melalui pembelajaran konsep,
penyelenggara pelatihan dan citra diri sifat-sifat dan internalisasi etos kerja. Mata
penyelenggara pelatihan. Mata pelatihan pelatihan dilakukan secara mandiri dan
dilakukan secara mandiri dan sycnhronous dalam sycnhronous dalam jaringan. Pembelajaran
jaringan. Pembelajaran dilakukan dengan dilakukan dengan mengunduh dan mempelajari
mengunduh dan mempelajari bahan pelatihan, bahan pelatihan, menyimak video serta mengikuti
menyimak video serta mengikuti diskusi interaktif diskusi interaktif melalui situs pembelajaran e-
melalui situs pembelajaran e-learning. learning.

6. KOORDINASI PENYELENGGARA PELATIHAN

Mata pelatihan Koordinasi Penyelenggara Pelatihan


membekali peserta dengan kemampuan menjelaskan konsep
dasar koordinasi dalam penyelenggaraan pelatihan melalui
pembelajaran konsep, prinsip dan teknik koordinasi
penyelenggaraan pelatihan dan mengidentifikasi stakeholders
dalam rangka koordinasi. Mata pelatihan dilakukan secara
mandiri dan sycnhronous dalam jaringan. Pembelajaran
dilakukan dengan mengunduh dan mempelajari bahan
pelatihan, menyimak video serta mengikuti diskusi interaktif
melalui situs pembelajaran e-learning.
7. FASILITAS PELATIHAN 8. ADMINISTRASI PENYELENGGARAAN
PELATIHAN
Mata pelatihan Fasilitas Pelatihan ini
membekali peserta dengan kemampuan Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan
menjelaskan fasilitas pelatihan, melalui kemampuan menjelaskan Administrasi
pembelajaran pengertian, manfaat, jenis-jenis, penyelenggaraan pelatihan, melalui pembelajaran
penataan dan aspek lingkungan fasilitas. Mata konsep, komponen, proses dan penerapan
pelatihan dilakukan secara mandiri dan administrasi pelatihan. Mata pelatihan dilakukan
sycnhronous dalam jaringan. Pembelajaran secara mandiri dan sycnhronous dalam jaringan.
dilakukan dengan mengunduh dan Pembelajaran dilakukan dengan mengunduh dan
mempelajari bahan pelatihan, menyimak video mempelajari bahan pelatihan, menyimak video
serta mengikuti diskusi interaktif melalui situs serta mengikuti diskusi interaktif melalui situs
pembelajaran e-learning. pembelajaran e-learning.

9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) Dalam Lingkungan Pelatihan

Mata Pelatihan K3 dalam lingkungan pelatihan


membekali peserta dengan kemampuan
menjelaskan penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja melalui pembelajaran konsep
dasar keselamatan dan kesehatan kerja, potensi
bahaya dalam penyelenggaraan pelatihan dan
penerapan K3 dalam penyelenggaraan pelatihan.
Mata pelatihan dilakukan secara mandiri dan
sycnhronous dalam jaringan. Pembelajaran
dilakukan dengan mengunduh dan mempelajari
bahan pelatihan, menyimak video serta mengikuti
diskusi interaktif melalui situs pembelajaran e-
learning.
10. Pelayanan Prima
Penyelenggaraan Pelatihan 11. PROTOKOLER PENYELENGGARAAN
PELATIHAN
Mata Pelatihan pelayanan prima
penyelenggara pelatihan membekali peserta Mata pelatihan protokoler penyelenggaraan pelatihan
dengan kemampuan menjelaskan penerapan membekali peserta dengan kemampuan menjelaskan
pelayanan prima dalam konteks pelatihan, penerapan protokoler penyelenggaraan pelatihan,
melalui pembelajaran konsep pelayanan melalui pembelajaran kebutuhan dan penerapan
prima, ragam kebutuhan peserta pelatihan protokoler dalam penyelenggaraan pelatihan. Mata
dan penerapan pelayanan prima dalam pelatihan dilakukan secara mandiri dan sycnhronous
konteks pelatihan. Mata pelatihan dilakukan dalam jaringan. Pembelajaran dilakukan dengan
secara mandiri dan sycnhronous dalam mengunduh dan mempelajari bahan pelatihan,
jaringan. Pembelajaran dilakukan dengan menyimak video serta mengikuti diskusi interaktif
mengunduh dan mempelajari bahan melalui situs pembelajaran e-learning.
pelatihan, menyimak video serta mengikuti
diskusi interaktif melalui situs pembelajaran e-
learning.

12. Penjelasan Studi Lapangan 13. OVERVIEW PEMBELAJARAN


KLASIKAL
Materi Pelatihan membekali peserta dengan
kemampuan memahami proses dan output studi Materi pelatihan overview pembelajaran
lapangan melalui penjelasan tujuan, proses, dan klasikal pelatihan TOC membekali
output pelaksanaan kegiatan studi lapangan.
Materi pelatihan dilakukan secara mandiri dan
peserta dengan kemampuan
sycnhronous dalam jaringan. Pembelajaran memahami proses dan output
dilakukan dengan mengunduh dan mempelajari pembelajaran klasikal. Pembelajaran
bahan pelatihan, menyimak video serta dilaksanakan dengan menggunakan
mengikuti diskusi interaktif melalui situs metode ceramah dan diskusi interaktif.
pembelajaran e-learning.
14.PEMBIMBINGAN

Kegiatan Pembimbingan membekali


peserta dengan penguatan terhadap
mata pelatihan TOC yang telah
dipelajari secara e-learning, penyusunan 15. STUDI LAPANGAN
laporan studi lapangan dan penyiapan
bahan uji kompetensi. Pembimbingan Kegiatan studi lapangan ini memberikan
dilaksanakan dengan menggunakan peserta pengalaman praktik-praktik
metode diskusi interaktif. Keberhasilan terbaik (best practices) penyelenggaraan
peserta dinilai dari pemahaman peserta pelatihan di lembaga pelatihan lain
terhadap materi agenda pembelajaran melalui kegiatan observasi, eksplorasi,
pelatihan TOC, bahan laporan studi ceramah dan diskusi interaktif.
lapangan dan bahan uji kompetensi.

Pada akhir pembelajaran peserta


mampu memahami seluruh agenda
pelatihan TOC secara komprehensif,
menyusun laporan studi lapangan dan
menyiapkan bahan uji kompetensi.
Evaluasi Pelatihan
Evaluasi Tenaga Pengajar
1 2 Evaluasi Penyelenggaraan
Aspek yang dinilai dari Widyaiswara :
Evaluasi penyelenggaraan
terdiri dari dua :
Pencapaian Ketepatan
hasil
belajar 1 5 waktu dan
kehadiran
• Evalusi penyelenggaraan
nonklasikal
• klasikal
Kemamuan
Kemampuan membangun
membimbing 2 6 hubungan
harmonis

Penguasaan
materi 3 7 Penggunaan
bahasa

Kemampuan Pemberian
motivasi
tanya -
jawab 4 8 kepada
peserta
Evaluasi Pelatihan

3 Evaluasi Peserta No Kualifikasi Nilai

1 Sangat Memuaskan 90,01 - 100


No Jenis Evaluasi Bobot
2 Memuaskan 80,01 – 90,0
1 Penugasan Mata Pelatihan 20%
3 Baik 70,01 – 80,0
2 Penilaian Laporan Studi Lapangan 30%
4 Kurang Baik 60,01 – 70,00
3 Uji Kompetensi 50%
5 Tidak memenuhi kualifikasi ≤60

• Peserta dinyatakan lulus jika memperoleh kualifikasi paling rendah “baik”


dengan nilai 70,01. Peserta dinyatakan ditunda kelulusannya jika
memperoleh kualifikasi kurang baik.
• Peserta yang dinyatakan ditunda, diberi 1 (satu) kali kesempatan untuk
melakukan remedial dengan jangka waktu 1 (satu) bulan setelah penutupan
pelatihan
TERIMA KASIH
SALAM SUKSES

Anda mungkin juga menyukai