Anda di halaman 1dari 29

Pedoman Penyusunan

Kurikulum Pelatihan
Bidang Kesehatan
Bandung, 27 – 29 Februari 2020
Sebagai acuan dalam menyusun
kurikulum pelatihan di bidang kesehatan

Diperuntukkan bagi tim fasilitasi


penyusunan kurikulum, dan bagi
penyelenggara pelatihan
PENGERTIAN PENGERTIAN
Kurikulum adalah suatu dokumen rencana
penyelenggaraan pendidikan/pelatihan, yang
berisi rumusan tentang tujuan/kompetensi,
bahan ajar (materi), kegiatan pembelajaran,
rentang waktu, dan evaluasi.

Beauchamp, George A (1975).


Pelatihan di Bidang Kesehatan

Proses pembelajaran dalam rangka


meningkatkan kinerja,
profesionalisme dan atau menunjang
pengembangan karir bagi tenaga
kesehatan yang dilaksanakan minimal
30 jam pembelajaran (@ 45
menit)
Kepmenkes No. 725/Menkes/SK/ V/2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan
SIKLUS MANAJEMEN PELATIHAN

EVALUASI PENGKAJIAN
PROGRAM KEBUTUHAN
PELATIHAN PELATIHAN

PENGENDALIAN
MUTU
PELATIHAN
PELAKSANAAN PERUMUSAN
PROGRAM TUJUAN
PELATIHAN PELATIHAN

MERANCANG
PROGRAM
PELATIHAN
Penjelasan Siklus Manajemen Pelatihan

Pertama Pengkajian kebutuhan adalah suatu proses pemecahan masalah


yang dilakukan oleh manajemen dengan cara mengumpulkan dan
menganalisis data pendapat dan gagasan tentang kinerja organisasi
atau sistem/teknologi baru yang diperoleh dari berbagai sumber
terkait untuk membuat keputusan kapan dan di mana diperlukan
pelatihan dan atau tindakan lain

Kedua Penetapan tujuan pelatihan berdasarkan kesenjangan kompetensi


yang diperoleh melalui Training Need Assessment.

Ketiga Merancang program pelatihan, yang merupakan penjabaran tujuan


kedalam kegiatan operasional yang dapat diukur
Penjelasan Siklus Manajemen Pelatihan

Keempat Penyelenggaraan pelatihan sesuai dengan rancangan program yang


telah disusun.

Kelima Melakukan evaluasi pelatihan, untuk menilai keberhasilan program


pelatihan.

Keenam Pengendalian mutu dilakukan pada tiap langkah untuk mendapatkan


data dan informasi tentang kesesuaian antara perencanaan
penyelenggaraan pelatihan dengan pelaksanaan pelatihan
Kedudukan Kurikulum dalam
Manajemen Pelatihan merupakan
gabungan antara proses penetapan
tujuan pelatihan dengan proses
merancang program pelatihan
Sistematika Kurikulum
Pelatihan Bidang Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uraikan hal-hal yang melatar belakangi perlunya pelatihan ini dilaksanakan

B. Peran dan Fungsi


 Peran: Tuliskan peran peserta setelah mengikuti pelatihan
Contoh:
Menggunakan kata kunci sebagai berikut:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai Penguji Uji
Kompetensi Jabfungkes
 Fungsi: Tuliskan fungsi peserta setelah mengikuti pelatihan
Contoh:
Menggunakan kata kunci sebagai berikut:
 Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi melakukan pengujian
kompetensi jabfungkes sesuai dengan prosedur. (jika tidak dirinci)

 Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi: (jika dirinci)


1. Melakukan pengorganisasian uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan
2. Merencanakan uji kompetensi
3. Menyusun instrumen uji kompetensi
4. Melaksanakan uji kompetensi
5. Mengevaluasi uji kompetensi
BAB II
KOMPONEN KURIKULUM
A. Tujuan
Isinya merupakan kompetensi akhir yang akan dicapai setelah mengikuti pelatihan.
Menggunakan kata kunci sebagai berikut:
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menguji kompetensi jabfungkes
sesuai dengan prosedur yang sesuai

B. Kompetensi
Isinya merupakan rincian kompetensi untuk mencapai kompetensi akhir.

Menggunakan kata kunci sebagai berikut:


Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu:
1. Melakukan pengorganisasian uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan
2. Merencanakan uji kompetensi
3. Menyusun instrumen uji kompetensi
4. Melaksanakan uji kompetensi
5. Mengevaluasi uji kompetensi
MENETAPKAN MATA PELATIHAN
Ditetapkan dari kompetensi utk mencapai
Tujuan (kompetensi akhir) (tujuan pelatihan)

Masuk kedalam MATA PELATIHAN INTI


pada struktur kurikulum
C. Struktur Kurikulum Proporsi waktu Penugasan (P) dan Praktik Lapangan (PL) yang
dialokasi pada pelatihan di bidang kesehatan adalah sebesar
WAKTU (JPL) ≥60% dari total JPL
NO MATA PELATIHAN
T P PL JML
A. MATA PELATIHAN DASAR
1.
2. Teori (T), merupakan penyampaian konsep-konsep dasar di
3. dalam kelas, dimana proporsi waktu yang diberikan dalam
4.
penyampaian teori sebanyak ≤40% dari total JPL
5.
Dst.
Subtotal

B. MATA PELATIHAN INTI Mata pelatihan yang menjadi dasar dalam pencapaian
1. kompetensi. Persentase maksimal yang diberikan sebesar 20%
2. dari seluruh jumlah jam pelatihan (JPL) yang diberikan
3.
4.
5.
Dst.
Subtotal
Mata pelatihan yang harus dikuasai yang sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai
C. MATA PELATIHAN PENUNJANG
1.
2. Persentase pelaksanaan mata pelatihan penunjang dialokasikan
3. maksimal sebesar 15% dari total JPL.
4.
5.
misalnya: mata pelatihan antikorupsi, Building Learning
Dst. Commitment/ BLC, penyusunan rencana tindak lanjut (RTL),
Subtotal serta mata pelatihan muatan lokal
JUMLAH
D. Ringkasan Mata Pelatihan
Merupakan gambaran yang secara singkat menjelaskan tentang mata
Deskripsi Singkat
pelatihan, berisi pokok-pokok bahasan yang akan disampaikan. Dimulai
dari pernyataan:

“Mata pelatihan ini membahas tentang ....... <pokok bahasan 1,


pokok bahasan 2, ....>”

Hasil Belajar Merupakan rumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh
peserta setelah selesai mengikuti pembelajaran mata pelatihan.
Didahului dengan kalimat:

“Peserta dapat ................ <tuliskan tujuan pembelajaran mata


pelatihan yang ingin dicapai>”

Indikator Hasil Belajar • Indikator : Awali dan kata ”Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta mampu: ................."
• Indikator : Berisi kata kerja operasional (KKO), idealnya berjenjang
• Satu Indikator minimal terdiri dari 1 Materi Pokok
• Satu Materi Pokok minimal terdiri dari 2 Sub Materi Pokok
• Referensi minimal 3 buah
D. Ringkasan Mata Pelatihan
Pokok Bahasan Berisi pokok-pokok bahasan yang akan disampaikan pada mata
pelatihan. Pokok bahasan merupakan pengembangan dari indikator
hasil belajar yang selanjutnya diuraikan menjadi sub pokok bahasan.
Format penulisan pokok bahasan dapat dituliskan sebagai berikut:
Pokok bahasan pelatihan ini adalah sebagai berikut :
1. ........................................................ (pokok bahasan 1)
2. ........................................................ (pokok bahasan 2)
3. ........................................................ (pokok bahasan 3)
4. ........................................................ (pokok bahasan 4)
5. dan seterusnya

Waktu (JPL) Merupakan penentuan alokasi waktu tiap pokok bahasan. Banyaknya
pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Satuan jam diklat, ditentukan 1
JPL adalah 45 menit
E. Evaluasi Hasil Belajar
Tuliskan bentuk evaluasi yang akan dilakukan pada pelatihan
Contoh evaluasi pada pelatihan bagi Penguji Kompetensi Jabfungkes:

Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:


1) Penjajagan awal melalui pres test.
2) Penjajagan peningkatan kemampuan yang diterima peserta melalui
post test.
3) Uji Kompetensi
Diagram Alur Proses Pelatihan PRE TEST

PEMBUKAAN

Building Learning Commitment (BLC)


Metode : Games, Diskusi Kelompok

*EVALUASI PENYELENGGARAAN
Wawasan
Pengetahuan dan Keterampilan
Mata pelatihan Dasar :
Mata pelatihan Inti :
1. .................
.................
2. .................
.................
Metode : CTJ .................
.................
dst

Metode :
.................
Dst ...........

PRAKTIK LAPANGAN (PL)

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

PENUTUPAN *EVALUASI HASIL BELAJAR


Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan
(RBPMP)
Komponen RBPMP
1. Nomor
2. Mata Pelatihan,
3. Deskripsi singkat mata pelatihan,
4. Tujuan Pembelajaran
 Hasil Belajar
 lndikator Hasil Belajar
5. Materi Pokok dan sub materi
6. Metode,
7. Media dan alat bantu
8. Estimasi Waktu,
9. Daftar Pustaka
1. Nomor
Kedudukan urutan nomor disesuaikan dengan kelompok mata pelatihan, yang
dibagi menjadi:
 MPD : Mata pelatihan dasar
 MPI : Mata pelatihan inti
 MPP : Mata pelatihan penunjang

2. Nama Mata Pelatihan


Menuliskan nama mata pelatihan sesuai struktur kurikulum pelatihan

Contoh: Pelatihan Bagi Penguji Kompetensi Jabfungkes

Nomor : MPI 3
Nama Mata Pelatihan: Penyusunan Instrumen Uji Kompetensi
3. Deskripsi Singkat Mata Pelatihan
 Deskripsi singkat adalah suatu paragraf pernyataan yang mengandung
keseluruhan isi Mata Pelatihan.
 Pernyataan ini merupakan rangkuman dari seluruh Materi Pokok (Pokok
Bahasan).
 Untuk memudahkan peserta dalam menulis dapat dimulai dengan
pernyataan sebagai berikut:

“Mata pelatihan ini membahas tentang................. <cantumkan


materi- materi pokok yang akan dipelajari pada mata pelatihan>”
Contoh:
Nama Mata Pelatihan: Penyusunan Instrumen Uji Kompetensi

Deskripsi Singkat:
Mata pelatihan ini membahas tentang penentuan unit kompetensi/ butir
kegiatan, penetapan jenis instrumen, penyusunan kisi-kisi (KUK),
penyusunan soal uji
4. Tujuan Pembelajaran
a. Hasil belajar:

 Hasil Belajar diisi dengan pernyataan tujuan yang berisi kompetensi yang
akan dicapai oleh peserta setelah mengikuti proses pembelajaran mata
pelatihan

 Tidak boleh bermakna ganda (menggunakan lebih dari satu capaian) seperti
"mengetahui dan memahami". Jika terjadi seperti ini maka yang harus
diambil adalah ranah yang tertinggi dari antara keduanya yaitu cukup
dituliskan "Peserta diklat mampu memahami"
Hasil Belajar biasanya dibuka dengan kalimat kunci sebagai berikut:

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menyusun Instrumen


Uji Kompetensi
b. Indikator Hasil belajar:

Indikator Hasil Belajar, Diisi dengan hasil analisis kompetensi yang diuraikan
secara spesifik, dapat diukur, dan dapat diamati. Indikator hasil belajar tersebut
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional.
Indikator Hasil Belajar biasanya dibuka dengan kalimat kunci, sebagai contoh
berikut:

Hasil Belajar:
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menyusun Instrumen
Uji Kompetensi

Indikator Hasil Belajar:


Setelah mengkuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
1. Melakukan identifikasi unit kompetensi/butir kegiatan,
2. Memilih metode uji,
3. Melakukan penyusunan kisi-kisi materi uji atau indikator perilaku,
4. Melakukan penyusunan instrumen uji kompetensi.
5. Materi Pokok
 Merupakan materi pokok yang akan disampaikan untuk mencapai/ menjawab 1
indicator hasil belajar

 1 (satu) indikator hasil belajar dijawab dengan 1 (satu) materi pokok dan
beberapa sub materi pokok

6. Metode
 Metode pembelajaran adalah metode yang akan digunakan untuk
menyampaikan materi pokok dan sub materi pokok dalam usaha mencapai
indiktor keberhasilan yang telah

7. Media dan Alat Bantu


 Media dan alat bantu yang digunakan utk menyampaikan mencapai indikator
hasil belajar yg telah ditetapkan
8. Estimasi Waktu
Estimasi waktu yang dicantumkan adalah perkiraan waktu yang diperlukan untuk
menyampaikan tiap-tiap materi pokok, dengan memperhatikan indikator hasil
belajar, banyaknya materi pokok dan sub materi pokok, dan metode pembelajaran
yang digunakan

6. Referensi
Merupakan sumber kepustakaan yang digunakan dalam setiap materi pokok

CONTOH

Anda mungkin juga menyukai