Makalah Kerjasama Internasional 1
Makalah Kerjasama Internasional 1
Disusun oleh :
Anisah (14101074) Nong Tatu Parida(14101055)
Devi Aprilyani (14101102) Nurindah Lestari (14101077)
Fani Munawaroh (14101079) Rosita Dewi (14101020)
Grace Junita (14101050) Siti Heriyati (14101051)
Ita Setiawati (14101049) Zulfatun Ni’mah (14101081)
Megawati D.P (14101078) Sri Rejeki Tjia (14101019)
Mutiara Faroka (14101084)
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya
jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah
berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai
dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan
yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan materi
untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat
konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan bantuan atau kerja sama
dengan negara lain. Bentuk kerja sama dengan negara lain dapat berupa kerja sama di
bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, pertahanan, keamanan, dan sebagainya.
Tujuannya pun berbeda-beda bagi setiap negara, salah satu di antaranya adalah untuk
meningkatkan kegiatan ekonomi sehingga pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara
tersebut berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam perkembangan akhir-akhir ini, kerja sama yang dilakukan cenderung
ditujukan untuk peningkatan perdagangan internasional. Kerja sama perdagangan tersebut
diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan negara yang terlibat dalam perjanjian
perdagangan, yaitu dengan mengandalkan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif
maupun keunggulan kompetitif. Hal itulah yang melatarbelakangi Indonesia sebagai salah
satu negara terbuka yang berkomitmen untuk ikut serta dalam perjanjian perdagangan bebas
di berbagai kawasan. Agar kerja sama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja
sama antarnegara tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi. Pada dasarnya di
dunia ini banyak dikenal berbagai macam organisasi. Pertama, organisasi internasional yaitu
menghimpun berbagai negara tanpa memperhatikan latar belakang suatu negara. Satu-
satunya organisasi yang demikian adalah Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kedua,
organisasi regional, yaitu organisasi yang menghimpun negara-negara dalam suatu kawasan
tertentu. Ketiga, organisasi multilateral, yaitu organisasi yang menghimpun tiga negara atau
lebih berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti kepentingan agama, ekonomi, pertahanan-
keamanan dan lain-lain. Keempat organisasi yang melibatkan dua negara, terutama untuk
mempererat perrsahabatan kedua negara, seperti Lembaga Persahabatan Indonesia-Amerika
(LPIA), Persahabatan Indonesia-Malaysia, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kerja sama Internasional ?
2. Apa Saja Bentuk-bentuk Kerja sama Internasional ?
3. Sebutkan Contoh organisasi dalam kerja sama internasonal !
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari sejarah terbentuknya Badan-Badan Kerja sama
Internasional dan untuk mengetahui organisasi apa saja yang ada di dalam kerja sama
tersebut.
4
BAB II
PEMBAHASAN
6
4. Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dari para anggota dan
menjembatani kesenjangan pembangunan ekonomi di antara para anggota.
7
d. Menjadikan PBB sebagai pusatbusaha bangsa-bangsa untuk mencapai
kesejahteraan.
8
UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural
Organization)
WHO (World Health Organization)
World Bank.
2. NATO
Fakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organisation/NATO)
adalah sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada
tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang
ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain
adalah dalam bahasa perancis l’Organisation du Traité de l’Atlantique
Nord (OTAN).
Pasal utama persetujuan tersebut adalah Pasal V, yang berisi: “Para anggota
setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari
mereka di Eropa maupun di Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan
terhadap semua anggota. Selanjutnya mereka setuju bahwa, jika serangan
bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam menggunakan hak untuk
mepertahankan diri secara pribadi maupun bersama-sama seperti yang tertuang
dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota yang diserang jika
penggunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun bersama-sama, dirasakan
perlu, termasuk penggunaan pasukan bersenjata, untuk mengembalikan dan
menjaga keamanan wilayah Atlantik Utara.”
Pasal ini diberlakukan jika sebuah anggota melancarkan serangan terhadap
para sekutu Eropa dari PBB. Hal tersebut akan dianggap sebagai serangan terhadap
seluruh anggota (termasuk Amerika Serikat sendiri). Negara yang mempunyai
9
kekuatan militer terbesar dalam persekutuan dapat memberikan aksi pembalasan
yang paling besar. Tetapi kekhawatiran terhadap kemungkinan serangan dari Eropa
Barat ternyata tidak menjadi kenyataan. Pasal tersebut baru mulai digunakan untuk
pertama kalinya dalam sejarah pada 12 September 2001, sebagai tindak balas
terhadap serangan teroris 11 September 2001 terhadap AS yang terjadi sehari
sebelumnya.
3. ASEAN
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer
dengan sebutan Association of Southeast Asia Nations. ASEAN merupakan
organisasi regional dari negara-negara Asia Tenggara. Organisasi ini bertujuan
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan
kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat
regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap
bulan November. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 pada saat
ditanda-tanganinya “Deklarasi Bangkok” oleh empat menteri luar negeri dan seorang
wakil perdana menteri yaitu :
a. Adam Malik : Menteri Luar Negeri Indonesia
b. Rajaratnam : Menteri Luar Negeri Singapura
c. Tun Abdul Razak : Wakil Perdana Menteri Malaysia
d. Narsisco Ramos : Menteri Luar Negeri Filipina
e. Thanat Khoman : Menteri Luar Negeri Thailand
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
a. Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas
daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
b. Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
c. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
d. Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
e. Kerja sama efektif antara anggota
Tujuan berdirinya ASEAN
a. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial,
perkembangan kebudayaan melalui usaha bersama masyarakat Asia
Tenggara yang sejahtera dan damai.
b. Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.
10
c. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu di bidang sosial,
ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan administrasi.
d. Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan pemanfaatan
dalam bidang pertanian, industri, perdagangan, termasuk perdagangan
internasional, perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi.
e. Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara.
Anggota ASEAN :
Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia tenggara kecuali
Timor Leste dan Papua Nugini. Berikut ini adalah negara-negara anggota
ASEAN:
a. Indonesia
b. Filipina
c. Malaysia
d. Singapura
e. Thailand
f. Brunei Darrussalam
g. Vietnam
h. Laos
i. Myanmar
j. Kamboja
Bahan bakar minyak semakin lama akan semakin berkurang. Oleh karena itu,
setiap negara akan berusaha untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan juga
berusaha untuk mencari bahan penggantinya.
9. AFTA
13
AFTA adalah kerja sama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali
dicetuskan dalam KTT ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari 1992, tetapi
secara resmi dimulai 1 Januari 1993. AFTA beranggotakan 7 negara anggota
ASEAN. Kepala-kepala negara/pemerintahan negara ASEAN menyepakati suatu
kerangka persetujuan mengenai peningkatan kerjas ama ekonomi ASEAN yang
berfungsi sebagai pelindung bagi segala kerja sama ekonomi ASEAN di masa
datang. Dengan AFTA diharapkan negara anggota lebih meningkatkan perdagangan
dan spesialisasi dalam intra ASEAN. Di samping itu, juga meningkatkan investasi
dalam kegiatan produksi barang dan jasa antar anggota ASEAN.
Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan Asia
Pasifik, terutama di bidang perdagangan dan investasi.
14
Badan-badan yang mengatur APEC adalah :
1. KTM : Konferensi Tingkat Menteri
2. SOM : Senator Official Meeting
3. CTI : Komite Perdagangan dan Investasi
4. BAC : Komite Anggaran dan Administrasi
5. ETI : Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja
Tanggal 15 November 1994 diselenggarakan pertemuan KTT II APEC di Bogor,
Indonesia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 18 kepala negara/pemerintahan anggota
APEC. Pada pertemuan tersebut dihasilkan Deklarasi Bogor (Bogor Declaration).
Negara-negara anggota APEC telah mencanangkan liberalisasi perekonomian
(perdagangan tanpa hambatan) yang akan dilaksanakan paling lambat tahun 2020
untuk negara-negara berkembang dan tahun 2010 untuk negara-negara maju.
APEC diperkirakan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini
mengingat besarnya peranan kawasan Asia Pasifik sebagai negara tujuan ekspor
produk Indonesia, sumber prestasi, dan sumber wisatawan.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerja sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat untuk kepentingan
negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang
politik, sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik
luar negeri masing-masing.
Agar kerja sama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama antarnegara
tersebut diatur dalam suatu bentuk organisasi resmi. Contoh-ontoh organisasi internasional
adalah PBB,NATO dan ASEAN. Ada empat bentuk organisasi Internasional. Pertama,
organisasi internasional yaitu menghimpun berbagai berbagai negara tanpa memperhatikan
latar belakang suatu negara. Kedua, organisasi regional, yaitu organisasi yang menghimpun
negara-negara dalam suatu kawasan tertentu. Ketiga, organisasi multilateral, yaitu organisasi
yang menghimpun tiga negara atau lebih berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti
kepentingan agama, ekonomi, pertahanan-keamanan dan lain-lain. Keempat organisasi yang
melibatkan dua negara, terutama untuk mempererat perrsahabatan kedua negara.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://otobiazza.blogspot.com/2013/08/contoh-makalah-kerjasama-ekonomi.html
http://devinurleviasari6arega11.blogspot.com/2014/07/makalah-kerjasama-internasional.html
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang PPh (Pajak Penghasilan).
PMK Nomor 166/PMK.11/2012 Tanggal 29 Oktober 2012 tentang Penetapan Organisasi
Internasional dan Pejabat Perwakilan Organisasi internasional yang tidak termasuk subjek pajak
penghasilan.
http://www.wibowopajak.com/2012/03/jenis-badan-badan-internasional-dari.html
http://www.ssbelajar.net/2012/03/kerjasama-internasional.html
http://www.ssbelajar.net/2015/03/badan-kerja-sama-ekonomi-internasional.html
http://otobiazza.blogspot.com/2013/08/contoh-makalah-kerjasama-ekonomi.html
http://devinurleviasari6arega11.blogspot.com/2014/07/makalah-kerjasama-internasional.html
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang PPh (Pajak Penghasilan).
PMK Nomor 166/PMK.11/2012 Tanggal 29 Oktober 2012 tentang Penetapan Organisasi
Internasional dan Pejabat Perwakilan Organisasi internasional yang tidak termasuk subjek pajak
penghasilan.
http://www.wibowopajak.com/2012/03/jenis-badan-badan-internasional-dari.html
http://www.ssbelajar.net/2012/03/kerjasama-internasional.html
http://www.ssbelajar.net/2015/03/badan-kerja-sama-ekonomi-internasional.html
17