Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH TENTANG MAKANAN PEMICU ALERGI SERTA KANDUNGAN

PENYEBAB ALERGI

OLEH A 5 :
HURUL AINI 1713411008
FITRI WIDYASARI 1713411015
FATMAWATI 1713411022
FIFI LEFIANA 1713411033
HILDA WIDYAWATI 1713411039

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN GIZI

TAHUN AJARAN 2019/2020


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alergi makanan adalah reaksi alergi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengira
bahwa protein dari beberapa makanan dianggap sebagai suatu ancaman yang
berbahaya. Alergi makanan ini dapat bersifat akut atau tiba-tiba, tetapi dapat juga
bersifat kronis atau berlangsung dalam waktu yang lama. Berdasarkan jangka waktu
timbulnya, gejala, serta zat pemicunya, alergi makanan terbagi dalam tiga jenis yaitu:

1. Imunoglobulin E

Imunoglobulin E atau disebut juga IgE adalah salah satu zat antibodi dalam tubuh
manusia. Gejala yang ditimbulkan umumnya tidak lama setelah pengidap
mengonsumsi makanan tertentu. Gejalanya meliputi : Ruam kemerahan yang
tampak timbul pada permukaan kulit, Gatal-gatal, Kesemutan pada rongga mulut,
Sulit menelan, Bengkak pada mulut, wajah, dan bagian tubuh lain, Mual dan
muntah, Mata gatal, Bersin, Napas pendek atau sesak, Pusing, Sakit perut atau
diare.

2. Non Imunoglobulin E

Gejala yang timbul membutuhkan waktu lebih lama, umumnya berjam-jam


setelah pengidap mengonsumsi makanan tertentu. Gejalanya meliputi : Ruam
kemerahan yang tidak tampak timbul pada permukaan kulit, Gatal, Kulit kering
dan pecah-pecah, kemerahan, dan gatal, Area kelamin dan anus tampak
kemerahan, Sembelit, Nyeri ulu hati, Lebih sering buang air besar, Terdapat lendir
atau darah pada kotoran saat buang air besar, Kulit pucat, Tampak lebih rewel
pada bayi.
3. Kombinasi Imunoglobulin E dan Non Imunoglobulin E

Pada jenis ini, pengidap akan mengalami gejala dari kedua jenis alergi makanan
tersebut. Sedangkan reaksi alergi yang berat (anafilaksis) gejalanya adalah sebagai
berikut : Jantung berdebar cepat, Sesak napas, Cemas dan ketakutan yang tiba-
tiba, Tekanan darah turun drastic, Tidak sadarkan diri atau pingsan.

Penyebab alergi makanan dikarenakan Sistem kekebalan tubuh secara salah


mengidentifikasi protein pada makanan tertentu sebagai sesuatu yang mengancam dan
berbahaya. Sistem kekebalan ini memicu pelepasan Imunoglobulin E (IgE) ke dalam
darah untuk menetralisir makanan yang diduga berbahaya tadi. Akibatnya, timbul
gejala alergi. Makanan yang paling banyak memicu alergi, antara lain protein
dalam kerang, udang, lobster, kepiting, kacang kenari, pala, ikan, dan telur.
Sedangkan pada anak-anak, alergi makanan umumnya dipicu oleh protein
dalam telur, susu, kacang-kacangan, dan gandum.

Faktor resiko yang menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami alergi makanan
antara lain : Riwayat keluarga. Jika salah anggota keluarga ada yang mengidap asma,
eksim, alergi debu, atau alergi lainnya, seseorang lebih beresiko mengalami alergi
makanan. Riwayat alergi makanan. Jika pernah mengalami alergi makanan, dapat
terjadi kekambuhan di kemudian hari. Usia Bayi dan anak-anak lebih umum
mengidap alergi makanan. Namun, seiring pertambahan usia, saluran cerna akan
menjadi lebih matang dalam mencerna makanan yang dapat memicu alergi.

https://www.halodoc.com/kesehatan/alergi-makanan

Anda mungkin juga menyukai