1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
goresan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia (Hendri F. Isnaeni dan Apid,
2008 : 24).
Masa pendudukan Jepang dari bulan Maret 1942 sampai bulan Agustus
1945 merupakan suatu pengalaman berat dan pahit bagi kebanyakan orang di
Jepang bergerak ke pulau Sumatera. Salah satu daerah di Sumatera yang sangat
berarti bagi Jepang adalah Palembang, berbeda dengan strategi Belanda atau
penting karena hasil buminya sehingga tidak perlu menyerang Jawa terlebih
dahulu. Mereka yakin kalau gagal menduduki Palembang, semua rencana perang
di wilayah Palembang bukan hanya melimpah, tetapi juga merupakan salah satu
ditandai dengan suasana hiruk piruk para serdadu asing (Australia) yang panik
Australia) yang kalah perang dan diliputi perasaan tak menentu sebelum tiba
militer “Saudara Tua” ini memang tidak mampu dibendung oleh kekuatan
Musi maupun yang diterjunkan dengan parasut dari pesawat udara. Yang terjadi
dan jauh dari apa yang dibayangkan semula. “Sang Pembebas” telah datang, tetapi
mereka membawa suasana hiruk piruk dan keonaran (Said, 2007 : 26).
Palembang adalah minyak. Palembang tidak lepas dari pendudukan Jepang yang
masyarakat Palembang.
1945.
sebagai laporan akhir untuk mencapai gelar sarjana di Jurusan Ilmu Sejarah
Salatiga Masa Pendudukan Jepang Tahun 1942-1945 sebagai laporan akhir untuk
Maret 1942, kondisi kota Salatiga kacau, terutama dalam bidang ekonomi dan
sosial. Mata pencaharian penduduk pada waktu itu ialah menjadi petani, peternak,
pedagang, pegawai negeri dan buruh kasar dengan pendapatan yang rendah.
Belanda di Salatiga.
B. Rumusan Masalah
Palembang ?
C. Batasan Masalah
Untuk mencapai titik fokus dalam penelitian ini, maka harus ada
Jepang.
D. Tujuan
6
Palembang
E. Kegunaan
Adapun kegunaan yang penulis harapkan dari penelitian ini antara lain:
a. Secara Teoritis
masukan untuk:
b. Secara Praktis
khususnya.
F. Definisi Istilah
7
beberapa defenisi istilah yang bersumber dari Buku Kamus Praktis Bahasa
Cribb & Audrey Kahin (2012) dan Kamus Politik karangan Marbun (2013)
seseorang.
II
KAJIAN PUSTAKA
atau konsep, definisi dan proporsi yang berfungsi melihat fenomena secara
1. Pengertian Sosial
dengan masyarakat (KBBI, 2002 :145). Pengertian sosial menurut Hoeve (1950 :
Oktober 2017).
sesuatu yang berkaitan dengan hubungan antar manusia berupa perilaku manusia
2. Pengertian Ekonomi
suatu kajian ilmu yang berhubungan tentang sumber daya material induvidu dan
ekonomi menjadi satu diantara ilmu yang terkait tentang tingkah laku dan aksi
Menurut Abraham Maslow dalam Jusup (1995 : 6), ekonomi adalah “Salah
dengan berasaskan prinspip serta teori tertentu dala suatu sistem ekonomi yang
bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan
kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang
3. Pengertian Palembang
Nama Palembang berasal dari bahasa daerah Palembang yang terdiri dari dua
kata yaitu “Pa dan Lembang, Pa menunjukkan tempat dan Lembang berarti
melibang atau mengayak untuk memisahkan sesuatu (memisahkan emas dari air
atau tanah) sedangkan Lembang dalam bahasa Melayu yang berarti tanah yang
rendah, tanah yang tertekan, akar ayang mebengkak dan lunak karena lama
Sedangkan menurut Lempok (1969 : 05) nama Palembang berasal dari kata
“limbang yang berarti memisahkan dan menguji dala air untuk mengambil
sesuatu. Selain itu pengertian lembang yaitu tersusun rapi atau berserakan. Ini
Selain itu, Palembang sering disebut sebagai Venetie Van Oost, sebagaimana
Palembang berasal dari dua kata yaitu Pa dan Lembang yang artinya memisahkan
dari air dan tanah karena diperkirakan dahulu mata pencarian penduduk sekitar
hampir sama dengan penjajahan, yaitu merebut dan menguasai suatu negara
tertentu. Tapi istilah ini digunakan pada saat Jepang menguasai Indonesia karena
Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada
kemudian dijadikan sebagai pusat atau ibukota, “terletak dikaki bukit Seguntang
pada kira-kira 258o Lintang selatan dan 105o Bujur Timur dari Greenwich.
Ditengah-tengah lokasi ini membujur dari Barat Daya ke Timur Laut sungai Musi
yang mengalir membelah kota menjadi dua bagian: bagian Ilir dan Ulu” (Alfian,
dkk. 1983 : 7). Sungai Musi yang bermuara di Sungsang merupakan pula muara
dari sembilan anak sungai lainnya dan secara tradisional daerah ini lazim disebut
Letaknya yang sentral ini menyebabkan kota Palembang sebagai kota bandar
cepet berkembang dan memang peranan penting dalam bidang politik, ekonomi
dan penyebaran agama Islam, karena merupakan titik pertemuan anatara pantai
dan pedalaman. Dari pantai Palembang mendapat pengaruh dari segala jenis
III
PEMBAHASAN
mendapatkan pendidikan baik dan kehidupan yang layak, adalah mereka dari
agama (kaum tuo dan kaum mudo). Otonomi pemerintahan Marga yang
tidak terjalin. Marga atau suku yang satu ingin lebih unggul atau berkuasa dari
suku lain. Golongan kaum ambatenaar pun ikut mengalami kegelisahan karena
rakyat. Mereka hidup terpengaruh oleh pola kebudayaan Barat, tetapi oleh orang-
15
orang Belanda dan orang asing lainnya dianggap rendah tidak diberi kesempatan
untuk mencapai jenjang kepangkatan yang lebih tinggi. Perbedaan warna kulit
mewah.
yang betul-betul tidak ada lagi di daerah Sumatera Selatan yang masih ada hingga
pendudukan Jepang sangatlah terasa bagi masyarakat Palembang pada masa itu
Untuk mendapat suplay bahan bakar bagi pesawat terbang dan kapal-kapal,
pabrik penyulingan minyak bumi yang berpusat di Plaju dan sungai Gerong yang
rusak akibat siasat bumi hangus. Sungai gerong lebih parat rusaknya dari pada
Plaju. Banyak tenaga romusa/BPP baik dari dalam maupun luar Sumatera
antara lain perkebunan kopi, oleh Jepang perusahaan perkebunan kopi dipadang
karet, kebun Pagar Alam dan tempat lainnya, dijadikan daerah penenam padi
Untuk memperoleh minyak pelumas yang hukan berasal dari minyak bumi,
1942-1945
merupakan tempat yang strategis dua pangkalan minyak yang terletak di Plaju dan
yang tidak seimbang dimana pasukan Belanda yang ada di Palembang kalah
Palembang dari gempuran pasukan Jepang, oleh karena jumlah yang tidak
seimbang akhirnya pasukan Belanda melarikan diri keluar dari Palembang yang
saat itu sudah di penuhi oleh pasukan Jepang, sebelum mereka melarikan diri
juga membakar instalasi minyak di sungai Gerong, yang merupakan dua dari
Febuari 1942 jatuh ketangan Jepang, dengan jatuhnya Palembang sebagai sumber
minyak, maka terbukalah pulau Jawa bagi pasukan Jepang ke Jawa” (Hanafiah,
1988 : 15).
wilayah Palembang bukan hanya melimpah, tetapi juga merupakan salah satu
pokok kebutuhan hidup sehari-hari, sandang dan pangan termasuk rokok oleh
melalui penyalur yang ditunjuk. Penduduk kurang makan dan sandang karena
sandang sukar didapat, rakyat terpaksa berpakaian karung goni atau kulit kayu.
Kondisi para romusha atau kuli BPP (Badan Pembantu pemerintah) sangat
Jepang. Akibatnya banyak yang meninggal dunia ditempat kerja. Sebagai buruh
instansi-instansi Jepang adalah sama seperti yang diderita oleh BPP. Mereka juga
menderita kurang makan dan kurang pakaian. Upah buruh, pegawai negeri dalam
tugasnya.
dengan maksud menstabilkan situasi karena inflasi. Uang kertas Jepang banyak
IV
A. Kesimpulan
Jepang memasuki Palembang pada tanggal 14 febuari 1942 dan mendarat di
begitu juga ketika Jepang mengambil alih Palembang dari Belanda, maka sistem
ekonomi Sumatera Selatan yang pada umumnya adalah buruk. Sebagian besar
pokok kebutuhan hidup sehari-hari, sandang dan pangan termasuk rokok oleh
melalui penyalur yang ditunjuk. Penduduk kurang makan dan sandang karena
sandang sukar didapat, rakyat terpaksa berpakaian karung goni atau kulit kayu.
21
DAFTAR PUSTAKA