Anda di halaman 1dari 11

MATERI RESUME 3

DASAR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

DA184305

Dosen:

Ir. Purwanita Setijanti, M.Sc., Ph.D.

Tanti Satriana R. N., S.T., M.T.

Disusun oleh:

Syauqotun Nisa’ Agil Mahiroh

NRP 08111840000034

Kelas A

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS ARSITEKTUR, DESAIN, DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2019
Judul Materi : Perspective on Modern and Domestic Architecture
Kelompok : 9 (Angelica Athalia H., Maurania Kusuma R., Glorio Novandi P.)

Program for the Founding of a General Housing-Construction Company Following


Artistically Uniform Principles
WALTER GROPIUS
Full Name : Walter Adolph Georg Gropius
Lahir : Berlin, German Empire, 18 Mei 1883
Wafat : Boston, Massachusetts, US, 5 Juli 1969 (86 tahun)
Perusahaan didirikan bertujuan industri pembangunan rumah yang memberi
manfaat dengan bahan dan pengerjaan yang baik serta biaya rendah.

PELANGGARAN DALAM INDUSTRI BANGUNAN


Kontraktor terburu-buru dalam proyek untuk menghemat biaya sehingga tidak memedulikan
kualitas. Sedangkan, Arsitek tertarik meningkatkan biaya bangunan dalam penyusunan
rencananya. Manajemen yang buruk ini membuat keadaan bangunan semakin memburuk.
Perbaikan dengan pembagian kerja, sebagai berikut.
 the inventor: fokus dalam berpikir mengenai ide
 the manufacturer: fokus dalam menghemat biaya dan waktu
 the merchant: fokus dalam marketing hasil jadi
 menggabungkan kreativitas arsitek dan economic talent dari kontraktor

ARTISTIC UNIFORMITY
Sangat dipengaruhi budaya/tradisi, ialah konsep
“Zeitstil” (gaya sesuai zamannya).
Realisasi dari Ide: penggunaan komponen dan
material yang sama untuk semua bangunan,
pembangunan massal menjajikan harga yang murah
dan rentabilitas yang mudah.
Standard Sizes: pencarian awal dimensi yang paling
menguntungkan dijadikan dasar dalam pembuatan desain baru.
Akomodasi Kebutuhan Individu: melalui variasi bentuk, material, dan warna

The Dream of The Factory-Made House by Walter Gropius and Konrad Wachsmann
GILBERT HERBERT
Herbert, Gilbert was born on June 22, 1924 in Johannesburg, Republic of South Africa. Arrived
in Israel, 1968. Son of Benjamin and Sophia (Miller) Herbert.
Henry Ford Syndrom in Architectural:
1. Siegfried Giedon, Wohnford, produk massal yang diproduksi secara mekanis
2. Edinburgh (1850-an), rumah besi 3 lantai
3. Buckminster Fuller, Dymaxion House, rumah yang diproduksi secara massal
PREFABRICATION (1930)
Dikembangkan dari tukang kayu dan pengecoran besi, galangan, pabrik khusus (pabrik besar
yang mempekerjakan ribuan orang dengan berbagai produk.
Le Corbusier : “We must create the mass-production spirit. The spirit of living in mass-
construction houses. The spirit of conceiving mass-production houses.”
THE BAUHAUS PERIOD (at Weimar)
Fokus pada hubungan antara seni dan industri. Rumah dan perabotan adalah barang konsumen
secara massal. “With mass-produced products that are cheaper and better than those
manufactured by hand”.
Gropius dalam sistem prefabrikasi ialah perumus dan kepala penyebar teori bangunan industri
yang konsisten.

A Revolutin in the Womans Sphere


Tahun 1890-1918 merupakan tahun penting dalam perjuangan hak hak wanita di Jerman. Clara
Zetkin dan Rosa Luxemburg sebagai aktivis feminis mencetuskan kesetaraan gender. Pada
1918, Weimar mendeklarasikan persamaan hak (gender equality).
“The New Woman” julukan untuk Ella Hepworth Dixon, penulis novel “The Story of a Modern
Woman” asal Inggris. Wanita digambarkan bergaya dengan pakaian yang tidak feminin dan
menjadi wanita pekerja yang memilih tidak berkeluarga. Dampak dari hal ini ialah tingkat
pertumbuhan wanita pekerja yang meningkat.

The New Frankfurt


Ernest May melihat peluang dalam pergerakan wanita pada era itu lalu memulai sebuah
penelitian dalam jurnalnya, “Das Neue Frankfurt” yaitu memperluas area households sampai
ke desain peralatan dapur yang efisien dan modern.

Margarete Schutte-Lihotzky
Margarete "Grete" Schütte-Lihotzky adalah seorang Arsitek Wanita pertama di Austria, satu-
satunya arsitek wanita di tim Ernest May.
Lahir : Vienna, Austria, 23 Januari 1897
Wafat : Vienna, Austria, 18 Januari 2000
Desain Lihotzky yang terkenal: The Frankfurt Kitchen (setelah perang dunia 2)
Dapur Frankfurt adalah cikal bakal dapur modern, pertama kalinya
dapur dibangun dengan konsep terpadu, dirancang untuk
memungkinkan pekerjaan yang efisien dan dibangun dengan biaya
rendah.
Lihotzky’s Point Of Reference: Desain ini menghilangkan prinsip
dapur ship galleys dan prinsip dapur the railroad driving car kitchen.
Mengoptimalkan pekerjaan pada dapur untuk mengurangi cooking
time & menghemat pembangunan gedung. Prinsip yang diangkat
Lihotzky adalah sebuah tempat sebagai suatu work place, dimana
seluruh kendali berada dalam satu tempat. Ukuran Frankfurt
Kitchen hanya 1.9 m by 3.4 m (sekitar 6 ft 2 in by 11 ft 2 in, dengan
standard layout).
Judul Materi : What is Home
Kelompok : 10 (Prisqilia A. J., Gabriela E. X., Miranda R. G.)

Building, Dwelling, and Thinking—Martin Heidegger (1954)


Lahir : Meßkirch, Germany, 26 September 1889
Meninggal : Freiburg im Breisgau, Germany, 26 Mei 1976 (86
tahun)
Era : Filsuf abad ke-20
Aliran : Phenomenology, Hermeneutics, Existentialism
Minat Utama : Ontology, Metaphysics, Art, Greek philosophy,
Technology, Language, Poetry, Thinking
Tempat tinggal ada sebelum bangunan ada, yakni alam semesta,
seperti manusia primitif hidup. Langit, bumi, manusia, dan para dewa adalah empat elemen
esensial untuk dwelling. Bagian dari realitas dwelling yang ada (alam semesta) ialah bangunan.
Not every building is dwelling. Home adalah ruang private yang ditempati secara legal.
Jembatan dan kantor adalah ruang public, jika dijadikan tempat tinggal berarti illegal, jadi tidak
bisa dikatakan rumah. Mendiami sebuah bangunan bukan berarti tinggal didalamnya. Beberapa
bangunan hanya dapat dijadikan tempat berlindung.
Jembatan menghubungkan daratan di tepinya; menciptakan aktivitas dan fungsi baru;
menciptakan ruang, batas, dan memiliki lokasi; merupakan produk konstruksi. Jembatan
berdiri di sebuah lokasi dimana lokasi ada ketika jembatan telah berdiri. Ruang yang belum
ditempati sesuatu, belum dapat dikatakan lokasi. Ruang, bangunan, dan lokasi saling
berhubungan. Ruang dimana manusia pergi disediakan oleh lokasi, seperti jembatan. Bangunan
dapat disebut dwelling hanya jika mampu ditinggali.

A Home is Not a House—Reyner Banham (1965)


Lahir: Norwich, 2 Maret 1922
Sejarawan, kritikus arsitektur, guru, dan jurnalis arsitektur.
Pada April 1965, Art In America, meninjau dan mempertanyakan
kontrol lingkungan dalam arsitektur (rumah Amerika).
Anatomy Dwelling: “When your house contains such a complex of
piping, flues, ducts, wires, lights, inlets, outlets, ovens, sinks, refuse
disposers, hi-fi reverberators, antennae, conduits, freezers, heaters
– when it contains so many services that the hardware could stand
up by itself without any assistance from the house, why have a house
to hold it up?”
Kritik utamanya pada rumah Amerika adalah anggapan mereka terhadap tempat tinggal mereka
sebagai “hollow shell” yang tidak efisien melindungi mereka dari panas dan dingin. Banham
yang melihat teknologi sebagai penyelamat desain, menyarankan solusi pengembangan
“environmental machinery”.
Mylar Airdome diciptakan oleh Banham dan dibantu oleh Francois
Dallegret pada 1969 untuk menggambarkan konsep rumah
Amerika. Bahan luar gelembung ini terbuat dari plastik yang berarti
tidak hemat energy karena dapat terlalu panas atau terlalu dingin
tergantung cuaca.
Contoh rumah
Banham berbeda dengan teori rumah yang
disebutkan dalam esainya—The Glass House,
New Canaan, Connecticut (1950) oleh
Arsitek Philip Johnson.
Ketidaksukaan terbesar Banham pada rumah
Amerika adalah tidak punya partisi, tidak
seperti arsitektur Eropa yang memiliki batas
tebal diantara kamar dengan tujuan tertentu. The Glass House tidak memiliki partisi selain
kamar mandi dan perapian. Fasadnya yang sebagian besar berbahan kaca terbukti tidak nyaman
karena tidak ada privasi, terlalu banyak menerima sinar matahari pada siang hari dan menarik
serangga pada malam hari.
Kesimpulannya, Banham memandang rumah sebagai tempat yang harus mampu
mengakomodasi seluruh aktivitas melalui semua fase kehidupan. Banham mengatakan rumah
ideal sebenarnya adalah alam itu sendiri.

The Idea of a Home: a Kind of Space—Mary Douglas (1993)


Lahir : San Rem, 25 Maret 1921
Meninggal : London, 16 May 2007 (86 tahun)
Kebangsaan : British
Almamater : University of Oxford
Social Anthropologist and Comparative Religion
Home cannot be defined by any of its functions. Rumah sebagai
pendidikan, sekolah mampu berbuat lebih baik. Rumah memberi
perawatan utama tubuh, hotel juga bias melakukannya. Citra lain dari
rumah masih sangat absurd. Rumah tidak dapat didefinisikan dari fungsinya namun rumah
dapat diartikan sebagai komunitas embrionik.
Happiness is not guaranteed a home. Dapat dimungkinkan untuk bahagia di hotel, meskipun
bukan rumah. Rumah sebagai ruang. Rumah terletak pada suatu ruang, tetapi tidak selalu
merupakan suatu ruang yang tetap. Rumah bukan hanya sebuah ruang, rumah juga memiliki
beberapa struktur waktu dan karena itu orang-orang yang hidup dalam ruang dan waktu
memiliki dimensi estetika dan moral.
A Memory Machine
Rumah membuat irama waktu sebagai respons terhadap tekanan dari luar. Misalnya pada
musim dingin ekstrem, rumah merespons dengan penyimpanan, jendela badai, dan selimut
ekstra. Pada musim panas, rumah menyediakan atap untuk naungan dan tangki air.
The Commons Dilemma
Rumah memiliki kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya ruang dan waktu dalam
jangka panjang, seperti sistem lemari susun. Dimana barang-barang yang dibutuhkan sehari-
hari disimpan di tempat yang mudah dijangkau. Sama halnya dengan rumah dan organisasi
ruangnya yang memiliki alasan sendiri untuk diletakkan di tempat tententu.
Coordination And Synchrony
Koordinasi dicapai dengan tiga cara:
1. Pekerjaan terkoordinasi (dasar fungsional)
2. Akses terkoordinasi ke sumber daya tetap (diberikan secara bergilir)
3. Distribusi bergerak dengan sinkronisasi (memastikan visibilitas)
Jadi, rumah memiliki kecenderungan untuk mengembangkan pembagian kerja sederhana,
berdasarkan usia dan jenis kelamin. Sinkronisasi menjamin distribusi yang adil.
Tyrannies of The Home
Rumah menjadi tidak efisien dalam istilahnya sendiri, terlalu kaku. Tidak mengejutkan bahwa
kaum muda berharap untuk bebas dari pengawasan dan kontrolnya. Aturan dan pemisahan
rumah memberikan privasi terbatas untuk setiap anggota.
A Self-Organizing System
Rumah sebagai komunitas virtual sering absurd, artinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
Indikator terkuat untuk solidaritas indeks dari struktur ruang-waktu rumah ialah kompleksitas
koordinasi.
Judul Materi : Future Prospects: Housing in the 21st Century
(Tanti Satriana R. N, S.T., M.T.)

Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Permukiman Manusia, diantaranya:


Habitat I Vancouver, Canada (1976)
Merupakan bentuk kekhawatiran tentang urbanisasi yang cepat. Perpindahan penduduk dari
desa ke kota semakin tak terkendali, sangat cepat. Tidak hanya penduduk/manusia, kawasan
desa pun berubah jadi kota.
Hal penting yang dihasilkan dari Habitat I:
 Vancouver declaration
Mempertimbangkan perencanaan tata ruang, distribusi pembangunan yang lebih adil
demi mengurangi kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan.
 UN habitat
Mempromosikan secara sosial untuk lingkungan yang stabil dan bertujuan memberikan
perlindungan yang sama bagi semua orang.

Earth Summit I Rio de Janeiro, Brazil (1992)


Karena lingkungan hidup rusak lebih cepat. Muncul Agenda 21 untuk menjaga lingkungan
dengan prinsip pengelolaan hutan berkelanjutan.

Habitat II Istanbul, Turki (1996)


Tujuan Habitat II adalah untuk menahan kemunduran kondisi permukiman agar tidak
terhambat oleh pengucilan dan ketidaksetaraan sehingga menciptakan perumahan yang layak.
Hasil dari konferensi:
 Istanbul Declaration
 Habitat Agenda

MDGs (Millennium Development Goals) New York (2000)


Deklarasi hasil kesepakatan dan ditandatangani beberapa negara untuk mencapai delapan butir
target. Target ini harus tercapai selama 15 tahun.

RIO+10 Johannesburg, Afrika Selatan (2002)


Menjadi evaluasi dan tindak lanjut perjanjian RIO’92. Dibuat untuk memulihkan perikanan
yang sudah menipis di dunia.
RIO+20 Rio de Janeiro, Brazil (2012)
Menghasilkan deklarasi. “The Future We Want”, tentang banyak hal terutama ekonomi.

Habitat III Quito, Ekuador (2016)


The New Urban Agenda

SDGs
MDGs tidak berhasil, dibuatlah SDGs
Banyak hal yang terjadi di bumi, kemudian negara-negara yang peduli akan memikirkan
kelayakan hunian

Goal SDGs selama 15 tahun:


1. Tanpa Kemiskinan: Pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua tempat.
2. Tanpa Kelaparan: Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan
nutrisi, serta menggalakkan pertanian yang berkelanjutan.
3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera: Menggalakkan hidup sehat dan mendukung
kesejahteraan untuk semua usia.
4. Pendidikan Berkualitas: Memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif
serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
5. Kesetaraan Gender: Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua
perempuan.
6. Air Bersih dan Sanitasi Layak: Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk semua.
7. Energi Bersih dan Terjangkau: Memastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa
diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk semua.
8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi: Mempromosikan pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan dan inklusif, lapangan pekerjaan dan pekerjaan yang layak untuk semua.
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur: Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan
industrialisasi berkelanjutan dan mendorong inovasi.
10. Berkurangnya Kesenjangan: Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara negara-
negara.
11. Kota dan Komunitas Berkelanjutan: Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat,
dan berkelanjutan.
12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab: Memastikan pola konsumsi dan
produksi yang berkelanjutan.
13. Penanganan Perubahan Iklim: Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan
iklim dan dampaknya.
14. Ekosistem Laut: Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya
kelautan secara berkelanjutan.
15. Ekosistem Daratan: Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan
menjadi gurun, menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan
kepunahan keanekaragaman hayati.
16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh: Mendorong masyarakat adil,
damai, dan inklusif.
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan: Menghidupkan kembali kemitraan global demi
pembangunan berkelanjutan.
Point no. 11 terhubung dengan perumahan dan permukiman.

The New Urban Agenda


Mekanisme untuk memengaruhi the New Urban Agenda:
1. Kebijakan perkotaan nasional yang mempromosikan "sistem kota dan pemukiman
manusia terintegrasi" sebagai kelanjutan dari "pembangunan kota terpadu yang
berkelanjutan".
2. Tata pemerintahan kota yang lebih kuat dengan "lembaga dan mekanisme yang kuat
yang memberdayakan dan melibatkan pemangku kepentingan kota" bersama dengan
check and balances, untuk mempromosikan kepastian, inklusi sosial, pertumbuhan
ekonomi, dan perlindungan lingkungan.
3. Diperkuat "perencanaan dan desain perkotaan dan teritorial jangka panjang dan terpadu
untuk mengoptimalkan dimensi spasial dari bentuk perkotaan dan memberikan hasil
positif dari urbanisasi".
4. Kerangka kerja pembiayaan yang efektif "untuk menciptakan, mempertahankan, dan
berbagi nilai yang dihasilkan oleh pembangunan kota berkelanjutan secara inklusif".

Future of Cities:
1. Responds to Number of Change
 Change in the Family
 The Decline of the Traditional Family. Munculnya rumah tangga orang tua,
cohabitation, dan keluarga sesama jenis.
 Change in Marriage Rate
 The “Sandwich Generation” and Elder Care. Sandwich Generation: generasi
orang yang merawat orang tua mereka yang menua sambil mendukung anak-
anak mereka sendiri.
 Childless Couples. Banyak wanita yang tidak berniat untuk memiliki anak.
 Change in Household Size. Model rumah tangga termasuk keluarga tunggal
dan rumah keluarga campuran, perumahan bersama, dan rumah kelompok
untuk orang-orang dengan kebutuhan khusus.
 Women in the Labor Force
 New Concepts of Size and Density
 Change in the Economy
 Regional (re)organization. Centralization/decentralization
 Affordability and availability
 Energy alternatives
 Self-sustaining houses
 Earth shelter
2. Dehumanization (pekerjaan manusia digantikan oleh robot, dkk)
3. Growing Demand

Contoh multigeneration family house: The Choy House (3 generasi yang tinggal ialah client,
client’s brother, client’s mother)
Habitat 67: Safdie Architects
Vertikal city new technology:
The Interlace: OMA (Ole Scheeren)
8 House: BIG

Anda mungkin juga menyukai