Abstrak
Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka yang bersifat teoritis melalui pengkajian literatur
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hemolitik pada bayi yang baru lahir disebut juga
erytroblastosis fetalis adalah penyakit anemia hemolitik akut yang disebabkan oleh anti-D. Adapun
pengertian lainnya mengenai HDN yaitu proses penghancuran sel darah merah bayi yang berpotensi
mengancam nyawa janin atau bayi yang baru lahir. Gejala yang biasanya terjadi yaitu cairan ketuban
berwarna kuning dan mengandung bilirubin, pembesaran hati, limpa, dan penumpukkan cairan di
perut janin, sekitar paru-paru atau di kulit kepala, penyakit kuning, anemia, dan
Hyperbilirubinemia. Pengobatan hemolitik pada bayi yang baru lahir dapat dilakukan dengan cara
transfusi tukar, transfusi intra uterin, foto terapi, dan plasma pheresis. Pencegahan yang dilakukan
untuk memperkecil kemungkinan bayi mengalami HDN, yaitu dengan melakukan tes darah atau
dengan menyuntikan Imunoglobulin anti-D kepada ibu Rh negatif selambat-lambatnya 72 jam
setelah melahirkan dengan dosis 300 ug.
Abstract
[KNOWING HEMOLITICAL DISEASE IN NEW BABY BIRTH] This study uses theoretical
literature study method through literature review related to the problem under study. Hemolytic in
newborns called fetalis erytroblastosis is an acute hemolytic anemia caused by anti -D. The other
understanding of HDN is the process of destruction of infant red blood cells that could potentially
threaten the life of the fetus or newborn. Symptoms usually occur are amniotic fluid yellow and
contains bilirubin, enlarged liver, spleen, and accumulation of fluid in the fetal abdomen, around the
lungs or on the scalp, jaundice, anemia, and Hyperbilirubinemia. Hemolytic treatment in newborns
can be done by means of transfusion, intra uterine transfusion, photo therapy, and plasma pheresis.
Prevention is done to minimize the possibility of a baby experiencing HDN, that is by doing a blood
test or by injecting anti-D immunoglobulin to negative Rh mother at the latest 72 hours after delivery
with a dose of 300 ug.
(pada bayi baru lahir). disampaikan kembar dengan kondisi satu bayi
Penyakit HDN ini paling sering terjadi pada bengkak dan meninggal segera setelah lahir, bayi
sistem golongan darah Rhesus, karena sistem yang lain dapat bertahan dengan penyakit kuning
golongan darah ini merupakan antigen yang dan meninggal dalam beberapa hari kemudian.
terkuat bila dibandingkan dengan sistem Untuk 300 tahun ke depan, ada kemungkinan
golongan darah lainnya. Namun, tidak menutup banyak kasus serupa yang dijelaskan di mana bayi
kemungkinan juga untuk terjadi pada sistem yang baru lahir gagal untuk bertahan hidup.
golongan darah ABO meski dengan kemungkinan Tidak sampai tahun 1950-an bahwa
yang kecil. penyebab yang mendasari HDN diklarifikasi;
Pemberian darah Rhesus positif satu kali saja yaitu, sel darah merah bayi yang baru lahir (sel
sebanyak ±0.1 ml pada individu yang mempunyai darah merah) diserang oleh antibodi dari ibu.
darah Rhesus negatif, sudah dapat menimbulkan Serangan dimulai saat bayi masih dalam
anti Rh positif atau anti-D. Anti-D yang terbentuk kandungan yang disebabkan oleh
ini dapat melewati plasenta dan masuk ke dalam ketidakcocokan antara darah ibu dan bayi.
sirkulasi janin. Sedangkan pada sistem golongan Pada tahun 1960, pengadilan di Amerika
darah ABO penyakit ini sangat jarang terjadi dan Serikat dan Inggris menguji penggunaan antibodi
dapat terjadi karena kehamilan, vaksinasi atau terapi yang bisa menghilangkan antibodi yang
injeksi serum. Hemolisis yang berat jarang terjadi menyebabkan HDN dari peredaran ibu. Uji coba
pada sistem golongan darah ABO, tapi dalam menunjukkan bahwa pemberian antibodi terapi
bentuk yang ringan cukup sering dijumpai berupa untuk wanita selama kehamilan mereka sebagian
Icterus neonatrum. besar untuk mencegah HDN berkembang. Pada
Pada kehamilan pertama, Rh sensitisasi 1970 -an, perawatan antenatal rutin termasuk
tidak mungkin. Biasanya, hanya menjadi skrining semua ibu hamil untuk menemukan
masalah dalam kehamilan masa depan dengan mereka yang hamil mungkin berisiko HDN, dan
yang lain bayi Rh positif. Selama kehamilan itu, memberikan pengobatan pencegahan sesuai. Hal
antibodi ibu melewati plasenta untuk melawan ini telah menyebabkan penurunan dramatis
sel-sel Rh positif di tubuh bayi. Antibodi ibu dalam insiden HDN, terutama kasus berat yang
menghancurkan sel-sel darah merah yang bertanggung jawab untuk kelahiran mati dan
menyebabkan bayi menjadi sakit. Kejadian ini kematian neonatal.
disebut eritroblastosis fetalis selama kehamilan. Pada saat ibu hamil, dalam beberapa insiden
Pada bayi baru lahir, kondisi ini disebut penyakit sel darah merah janin dapat masuk ke dalam
hemolitik pada bayi baru lahir. peredaran darah ibu yang disebut foeto maternal
microtransfusion. Bila ibu tidak memiliki antigen
2. Metode seperti yang terdapat pada sel merah janin, maka
ibu akan distimulasi untuk membentuk imun
Penelitian ini menggunakan metode berupa antibodi. Imun antibodi tipe Imunoglobulin G yang
studi pustaka melalui pengkajian literatur yang terbentuk dapat melewati plasenta dan masuk ke
berhubungan dengan masalah yang diteliti dari peredaran darah janin, sehingga sel-sel darah
buku maupun artikel-artikel dari media merah janin akan diselimuti dengan antibodi
elektronik. tersebut dan terjadi hemolisis.
Foeto maternal hemorrhage terjadi pada saat
Hemolitik Pada Bayi Baru Lahir (Hemolytic Disease pelepasan plasenta dari dinding rahim yang
Of The Newborn) terjadi pada proses kelahiran, sehingga sel darah
merah janin masuk ke dalam peredaran darah ibu.
Hemolitik Pada Bayi yang Baru Lahir Bila ibu Rh negatif dan janin Rh positif, maka ibu
(Hemolytic Disease Of The Newborn) disebut juga distimulasi membuat anti -D yang bersifat imun
erytroblastosis fetalis adalah penyakit anemia antibodi Imunoglobulin G. Imun antibodi ini
hemolitik akut yang disebabkan oleh anti-D. terdeteksi melalui pemeriksaan Coombs Test darah
Adapun pengertian lainnya mengenai HDN yaitu ibu setelah beberapa minggu kemudian.
proses penghancuran sel darah merah bayi yang Pada kehamilan berikutnya imun anti-D
berpotensi mengancam nyawa janin atau bayi yang telah terbentuk pada kehamilan terdahulu
yang baru lahir.
Deskripsi pertama HDN dianggap pada 1609
oleh seorang bidan di Perancis yang
dapat melewati plasenta dan masuk ke dalam non-isoimunisasi dapat disebabkan oleh:
sirkulasi darah janin. Umumnya transportasi a) Gagal miokardium (lapisan tengah dan tebal
Imunoglobulin G melalui plasenta pada awal pada jantung) primer
kehamilan jarang terjadi, namun meningkat terus b) Peningkatan permeabilitas kapiler
menerus sesuai dengan usia kehamilan yang c) Kelainan kromosom
dimulai dari 24 minggu sampai waktunya d) Obstruksi/sumbatan aliran vena
melahirkan. Bila janin pada kehamilan
berikutnya memiliki Rh positif seperti janin Diagnosis Hemolitik Pada Bayi yang Baru Lahir
sebelumnya, maka sel darah merah janin tersebut
akan dirusak oleh imun antibodi Imunoglobulin G Karena anemia, hiperbilirubinemia, dan
anti-D dan janin akan menderita HDN. hydrops fetalis dapat terjadi dengan penyakit dan
Jika ibu dengan Rh negatif pernah kondisi lain, diagnosis yang akurat dari HDN
mendapat transfusi darah Rh positif atau mengalami tergantung pada menentukan apakah ada kelompok
prematuritas dengan janin Rh positif, maka anak darah atau golongan darah ketidakcocokan. Dalam
pertama dapat menderita HDN. 24 jam bayi sudah terlihat kuning atau
Reaksi imunologis terjadi pada: splenomegali yang dapat diduga adanya HDN.
a) Saat hamil, masuknya sel darah merah janin ke Untuk memastikannya, dilakukan pemeriksaan
dalam peredaran darah ibu belum cukup Direct Coombs Test sel darah merah bayi atau Indirect
banyak untuk dapat menimbulkan suatu Coombs Test dari eluate (antibodi yang lepas dari
reaksi (foeto maternal microtransfusion). plasenta) sel darah merah bayi. Jika hasil
b) Saat darah janin yang masuk ke dalam menunjukan kadar hemoglobin darah tali pusat
peredaran darah ibu cukup banyak, ibu <14.5 g/dl, bayi tersebut dapat diduga adanya HDN.
membentuk imun antibodi yang baru dapat Bila seorang ibu sebelumnya pernah
dideteksi beberapa minggu kemudian. melahirkan bayi dengan penyakit HDN, maka
c) Bila pada kehamilan berikutnya janin prognosis bayi HDN berikutnya akan lebih buruk,
mempunyai antigen yang sama seperti terlebih jika ibu pernah melahirkan bayi lahir
janin yang sebelumnya, maka imun antibodi mati akibat HDN.
akan terbentuk dengan cepat dan titer imun Diagnosis dapat dilakukan selama kehamilan
antibodi tersebut akan meningkat, sehingga berdasarkan informasi dari tes berikut:
menyebabkan imun antibodi tersebut masuk a) Pengujian untuk adanya antibodi positif Rh
ke dalam peredaran darah janin melalui dalam darah ibu
plasenta. b) USG - untuk mendeteksi pembesaran organ
atau penumpukan cairan pada janin. USG
Klasifikasi Hemolitik Pada Bayi yang Baru Lahir merupakan teknik pencitraan diagnostik
yang menggunakan gelombang suara
Berdasarkan penyebab terjadinya, hemolisis frekuensi tinggi dan komputer untuk
pada bayi baru lahir dibedakan menjadi membuat gambar pembuluh darah,
isoimunisasi dan non-isoimunisasi. jaringan, dan organ. USG digunakan untuk
melihat organ-organ internal mereka
Isoimunisasi berfungsi, dan untuk menilai aliran darah
melalui berbagai pembuluh.
Isoimunisasi Rh terjadi jika Rh darah ayah c) Amniosentesis - untuk mengukur jumlah
positif dan Rh darah ibu negatif. Apabila eritrosit bilirubin dalam cairan ketuban.
anak masuk ke dalam darah ibu, akan terjadi Amniosentesis adalah tes yang dilakukan
sensibilitasi ibu terhadap antigen Rh. Zat anti dari untuk menentukan kelainan kromosom dan
ibu ini masuk ke janin melalui plasenta dan terjadi genetik dan cacat lahir tertentu. Tes ini
reaksi antigen-antibodi. Eritrosit janin mengalami melibatkan memasukkan jarum melalui
hemolisis yang beratnya tergantung sensibilitasi dinding perut dan rahim ke dalam kantung
ibu. ketuban untuk mengambil sampel cairan
ketuban.
Non-isoimunisasi d) Sampling dari beberapa darah dari tali
pusat janin selama kehamilan untuk
Hemolisis non-isoimunisasi tidak didasari memeriksa antibodi, bilirubin, dan anemia
pada proses imunologis. Pada hemolisis
Dengan bantuan lampu blue violet atau yang anti-D setelah abortus atau setelah pemeriksaan
lebih efektif yellow green, dapat menurunkan amniocentesis.
kadar bilirubin. Foto terapi sifatnya hanya 3. Pemberian Imunoglobulin anti-D tidak
membantu dan tidak dapat digunakan sebagai mencukupi.
terapi tunggal. 4. Sudah terlanjur terjadinya sensitasi oleh sel
darah merah janin.
d) Plasma pheresis Sistem limbik dan korteks serebral, dua
Plasma pheresis dilakukan sebaiknya setelah bagian otak yang bekerja sama dalam
kehamilan triwulan I. Plasma pheresis hanya efektif pengendalian koordinasi emosi dengan persepsi
dan praktis bila kec epatan produksi antibodi waktu. Seseorang akan mengalami perubahan
lambat, sehingga titer anti-D tetap rendah dan persepsi waktu ketika ia menghadapi suatu
dapat bertahan beberapa bulan selama masa peristiwa yang melibatkan faktor-faktor
kehamilan. perangsang perubahan kondisi emosional.
Plasma pheresis dapat dilakukan setiap Rangsangan tersebut akan ditangkap oleh indra
minggu sebanyak 2-4 liter dan kekurangan sebagai reseptor impuls, kemudian disalurkan ke
volume plasma dapat diganti dengan protein otak melalui saraf sensoris. Di sistem limbik,
fraction (5% albumin dalam NaCl) dan 0,5 liter tepatnya di bagian amigdala yang berperan
fresh frozen plasma. langsung dalam pembentukan reaksi emosional,
rangsangan ini akan diolah dan diterjemahkan ke
Pencegahan Hemolitik Pada Bayi yang Baru Lahir dalam berbagai macam emosi. Emosi yang
terbentuk kemudian akan berimplikasi pada
Untungnya, HDN adalah penyakit yang persepsi waktu yang dikendalikan oleh korteks
sangat bisa dicegah. Karena kemajuan dalam serebral. Emosi inilah yang akan memanipulasi
perawatan prenatal, hampir semua wanita persepsi waktu, sehingga seseorang akan
dengan Rh darah negatif diidentifikasi pada awal kehilangan akurasinya dalam memperhitungkan
kehamilan dengan tes darah. Jika seorang ibu Rh waktu.
negatif dan belum peka, dia biasanya diberikan Hal ini terjadi karena emosi membuat
obat yang disebut immunoglobulin Rh (RhIg). manusia memiliki kecenderungan untuk
RhIg ini merupakan produk darah yang khusus melakukan sesuatu untuk menghadapi fenomena
dikembangkan yang dapat mencegah antibodi ibu yang sedang terjadi, baik secara fisik maupun
Rh negatif ini untuk dapat bereaksi terhadap sel psikis. Dalam keadaan tertentu, emosi akan
Rh positif. membuat seseorang merasa ingin mempercepat
Suntikan Imunoglobulin anti-D harus atau memperlambat waktu sesuai kebutuhan
diberikan pada ibu Rh negatif yang telah melahirkan psikologisnya. Kondisi ini, tanpa disadari,
bayi Rh positif selambat-lambatnya membuat otak membangun mekanisme
72 jam setelah melahirkan. Standar dosis perhitungan waktu tersendiri, dengan cara
pemberian anti-D adal 300 ug. Sebanyak 20 ug memanipulasi perhitungan waktu yang
anti-D dapat mengeliminasi kira-kira 1 ml eritrosit- sebenarnya. Selama hal ini berlangsung, persepsi
konsentrat Rhesus positif atau 2 ml whole blood seseorang mengenai waktu yang sedang
atau 30 ml darah janin. dilaluinya akan mengikuti perhitungan tersebut.
Suntikan anti-D prophylaxis diberikan pada Ketika seseorang merasa ingin waktu bergulir
ibu hamil dengan Rh negatif pada kehamilan 28- lebih lambat, maka otak akan memiliki
30 minggu jika pada minggu ke 24-27 belum kecenderungan untuk mempertahankan momen
terjadi sensitasi dengan Rh positif janin. agar waktu tidak cepat berlalu. Sementara itu,
Pemeriksaan skrining allo antibodi ibu pada saat yang sama, waktu tetap berjalan dengan
sebaiknya dilakukan pada kehamilan 20, 24, 28, 32 kelajuan normal, tidak melambat maupun
minggu dan untuk selanjutnya pemeriksaan bertambah cepat. Maka, saat orang tersebut
dilakukan setiap minggu sampai melahirkan. kembali menyadari interval waktu yang
Dalam upaya pencegahan dapat juga terjadi sebenarnya, dia akan merasakan bahwa waktu
kegagalan, jika: telah berjalan lebih cepat. Pada kenyataannya,
1. Tidak diberikan suntikan Imunoglobulin anti- perhitungan waktu individunya yang melambat.
D pada ibu Rh negatif yang telah melahirkan Begitu pula jika seseorang menginginkan waktu
bayi Rh positif. berjalan lebih cepat. Otak akan memproses
2. Tidak diberikan suntikan Imunoglobulin perhitungan waktu lebih cepat dari kelajuan
waktu sebenarnya, sehingga ketika dia kembali
menyadari durasi yang sesungguhnya, dia akan 5. Lebih menyebarluaskan informasi mengenai
merasa bahwa waktu telah berjalan lebih lambat. penyakit HDN kepada masyarakat dengan
memperbanyak informasi baik di media cetak
4. Simpulan dan Saran maupun media elektronik.
lain:
a. Cairan ketuban berwarna kuning dan 6. Daftar Pustaka
mengandung bilirubin.
b. USG janin menunjukkan pembesaran hati, Husamah. 2011. Kamus Penyakit Pada Manusia.
limpa, dan penumpukkan cairan di perut janin, Yogyakarta: Andi
sekitar paru-paru atau di kulit kepala. Martaadisoebrata, Djamhoer dkk. 2003. Obsteri
c. Penyakit kuning. Patologi. Bandung: penerbit EGC
d. Edema berat. Sastrawinata, R. Sulaeman. 1984. Obsteri patologi.
e. Anemia Bandung: penerbit EGC
f. Hyperbilirubinemia. https://dokterblogger.wordpress.com/2010/11
Pengobatan hemolitik pada bayi yang baru /16/eritroblastosis-fetalis/ (diunduh
lahir dapat dilakukan dengan cara berikut: pada tanggal 6.November.2015 pada
a. Transfusi tukar pukul 10:03)
b. Transfusi intra uterin http://emedicine.medscape.com/article/974349
c. Foto terapi -overview (diunduh pada tanggal
d. Plasma pheresis 6.November.2015 pada pukul 9:56)
Upaya pencegahan dilakukan untuk http://study.com/academy/lesson/rh-blood-gr
memperkecil kemungkinan bayi mengalami HDN, oup-rh-factor-erythoblasotis-fetalis.html
yaitu dengan melakukan tes darah atau dengan (diunduh pada tanggal 6 November 2015
menyuntikkan Imunoglobulin anti-D kepada ibu Rh pada pukul 10:14)
negatif selambat-lambatnya 72 jam setelah http://www.acog.org/Patients/FAQs/The-Rh-
melahirkan dengan dosis 300 ug Factor-How-It-Can-Affect-Your-Pregnanc
Banyak yang belum mengetahui tentang y (diunduh pada tanggal
penyakit HDN. Hal ini disebabkan oleh minimnya 6.November.2015 pada pukul 10:12)
informasi dan literatur pada buku maupun media http://www.britannica.com/science/erythrobla
elektronik yang berbahasa Indonesia. Oleh karena stosis-fetalis (diunduh pada tanggal 6
itu, penulis menyarankan: November 2015 pada pukul 9:56)
1. Hindari pernikahan perempuan Rh negatif dan http://www.childrenshospital.org/conditions-a
laki-laki Rh positif, jika pernikahan sudah terjadi nd-treatments/conditions/hemolytic-dis
upayakan untuk memiliki satu anak saja. ease (diunduh pada tanggal
2. Memeriksakan darah janin jika darah ibu sudah 6.November.2015 pada pukul 9:56)
diketahui Rh negatif dan ayah Rh positif. http://www.danafarberbostonchildrens.org/co
3. Kenali gejala-gejala HDN atau erytroblastosis nditions/blood-disorders/hemolytic-dise
fetalis. ase-of-the-newborn .aspx (diunduh pada
4. Dalam proses penanganan, harus ada kerja tanggal 6 November 2015 pada pukul
sama yang baik antara penderita, keluarga dan 9:57)
dokter atau ahli penyakit. https://www.dokter.id/berita/transfusi-tukar-p
ilihan-lain-pengobatan-bayi-kuning
(diunduh pada tanggal 13.Desember.2015
pada pukul 17:17)