Anda di halaman 1dari 10

  Analisis Konservasi Energi Listrik

  pada Rumah Tinggal Daya 2200VA


  dengan Beban Penerangan
 
 
  Bambang Priyandono
Jurusan Teknik Elektro
 
Politeknik Negeri Bandung
 
 
 
Abstrak
 
 
Dewasa ini konservasi energi sangat diperlukan sekali, oleh karena konservasi energi merupakan
 
tindakan untuk melakukan penghematan energi yang ada. Penghematan tersebut mempengaruhi
 
terhadap intensitas konsumsi energi pada suatu objek seperti rumah tinggal. Karena banyaknya
 
keperluan rumah tangga sehari hari yang memerlukan energi seperti pada penerangan listrik yang
 
merupakan sumber pencahayaan ruangan, maka perlu adanya sistem pengaturan pencahayaan guna
didapatnya
  efektifitas intensitas konsumsi pemakaian energi. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
dapat
  mengurangi konsumsi energi, untuk sektor penerangan seperti pergantian daya lampu. Intensitas
konsumsi
  energi adalah perbandingan antara konsumsi energi terhadap luas suatu wilayah. Tujuan
pembuatan
  penelitian ini adalah membuat rancang bangun modul konservasi energi listrik pada beban
penerangan
  rumah tinggal, dengan menghitung jumlah besaran nilai dari intensitas konsumsi energi,
pengaturan
  pencahayaan serta pengontrolan pemakaian energinya
 
Kata kunci : konservasi, intensitas konsumsi energi, penerangan
 
 
  Pendahuluan
1. Konservasi energi juga merupakan cara
  yang ekonomis dalam menghadapi kekurangan
  Konservasi energi adalah upaya sistematis, energi dan cara ini lebih rama lingkungan
 terencana,dan terpadu guna melestarikan dibandingkan dengan meningkatkan produksi
 
sumber daya energi dalam negeri dan energi
 
meningkatkan pemanfaatannya seperti yang Banyak objek yang dapat menjadi contoh
tertera pada Peraturan Pemerintah No 70 tahun konservasi energi seperti rumah tinggal.
2009 tentang konservasi energi pasal 1. Karena, banyak keperluan rumah tangga yang

POLBAN
Konservasi energi ini dapat dilakukan dengan memperlukan energi listriknya dalam
menggunakan energi secara efisien dan tidak kehidupan sehari – hari. Salah satunya adalah
mengurangi manfaat yang diperoleh dengan penerangan, penerangan diperlukan sebagai
penggunaan energi yang lebih sedikit, ataupun sumber pencahayaan.
dengan cara mengurangi konsumsi yang Untuk itu diperlukannya referensi dalam
berlebihan yang menggunakan energi. melakukan konservasi energi tersebut yang
Penghematan energi dapat membantu tertuang pada Undang Undang No 30 tahun
menurangi biaya pemakaian, ramah terhdap 2007 tentang energi.
lingkungan sekitar. Selain itu juga dapat
menurunkan konsumsi energi, sehingga dapat 2. Dasar Teori
mengurangi peningkatan kebutuhan energi
akibat pertumbuhan populasi. Dan juga dapat 2.1 Konservasi Energi
mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat Konservasi itu sendiri merupakan berasal
mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau dari kata Conservation yang terdiri atas kata
impor energi. con (together) dan servare (keep/save) yang
Dengan berkurangnya permintaan energi ini memiliki pengertian mengenai upaya
dapat meningkatkan produksi energi secara memelihara apa yang kita punya, namun secara
lebih. Selain itu, dengan mengurangi emisi, bijaksana. Ide ini dikemukakan oleh Theodore
konservasi energi merupakan salah satu bagian Roosevelt (1902) yang merupakan orang
penting dari mencegah perubahan iklum. Amerika pertama yang mengemukakan tentang

1
konsep
  konservasi. Konservasi dalam
pengertian
  sekarang, sering diterjemahkan 2.2 Audit Energi
sebagai
  pemanfaatan sumberdaya alam secara Audit energi adalah suatu teknik yang
bijaksana.
  digunakan untuk menghitung berapa besarnya
  Konservasi energi adalah tindakan konsumsi energi pada bangunan dan cara cara
mengurangi
  jumlah penggunaan energi. untuk melakukan penghematan. Audit energi
Konservasi energi dapat dicapai dengan aktifitas pemeriksaan secara rutin dan berskala
 
penggunaan energi secara efisien dimana untuk mengetahui penyimpangan dalam
 
manfaat yang sama diperoleh dengan penggunaan energi. Audit energi juga dapat
 
menggunakan energi lebih sedikit, ataupun untuk menelusuri berapa energi yang
 
dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan dibutuhkan, mengidentikasi kebocoran atau
 
yang menggunakan energi. Konservasi energi ketidakefisienan energi dan menentukan
 
dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta langkah memperbaikinya serta mengevaluasi.
 
meningkatnya nilai lingkungan, keamanan Hasil dari audit energi adalah laporan tentang
 
negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. bagian yang mengalami pemborosan energi.
 
Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat
 
menghemat biaya dengan melakukan 2.3 Standar Audit Energi
penghematan
  energi, sedangkan pengguna Adapula standar yang digunakan untuk
komersial
  dan industri dapat meningkatkan melakukan audit energi. Di Indonesia standar
efisiensi
  dan keuntungan dengan melakukan yang digunakan untuk melakukan audit energi
penghemaan
  energi. mengacu pada Standar Nasional Indonesia
  Konservasi energi adalah unsur yang (SNI). Fungsi digunakan standar disini adalah
penting
  dari sebuah kebijakan energi. untuk acuan dalam merancang suatu sistem
Konservasi energi menurunkan konsumsi tentang keenergian pada suatu bangunan.
 
energi dan permintaan energi per kapita, Standar internasional yang digunakan
 
sehingga dapat menutup meningkatnya untuk melakukan audit energi adalah antara
 
kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. lain:
 
Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan 1. SNI 03-6196-2000; prosedur audit
 
dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi pada bangunan gedung.
 
atau impor energi. Berkurangnya permintaan 2. BOCA, International energi
 
energi dapat memberikan fleksibilitas dalam conservation code 2000.
 
memilih metode produksi energi. 3. ASHRAE, Standard 90.1: energi
 
Selain itu, dengan mengurangi emisi, efficiency.
penghematan energi merupakan bagian penting 4. BOMA, Standard method for
dari mencegah atau mengurangi perubahan measuring floor area in office buildings

digantinya
POLBAN
iklim. Penghematan energi juga memudahkan
sumber-sumber tak
diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat
diperbaharui. Konservasi energi
merupakan cara paling ekonomis dalam
dapat

sering
2.4 Intensitas Konumsi Energi
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) adalah
perbandingan antara konsumsi energi yang
digunakan terhadap luas bangunan gedung
menghadapi kekurangan energi, dan merupakan tersebut.
cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan
dengan meningkatkan produksi energi. IKE (kWh/m2)= Total konsumsi listrik
Tujuan utama dari konservasi energi Luas area
adalah untuk menghemat energi. Konservasi
energi juga dapat berarti menghemat uang serta Nilai intensitas konsumsi energi (IKE)
mengurangi ketergantungan kita pada bahan sangatlah penting unutk mengatahui dan
bakar fosil karena fosil merupakan bahan bakar membandingankan berapa besar energi yang
dominan yang kita gunakan sampai saat ini. akan dipakai. Berdasarkan acuan pelaksanaan
Konservasi energi juga dapat membantu konservasi energi listrik dan BSN untuk
lingkungan kita. Mengurangi penggunaan menentukan penghematan energi sebagi
bahan bakar fosil berarti juga mengurangi emisi berikut:
CO2 yang dianggap oleh banyak peneliti sebagi Bangunan menggunakan AC
salah satu penyebab utama meningkatnya a. Sangat efisien : 4,17 – 7,92 kWh/m2
dampak perubahaan iklim. /bulan,

2
b.
  Efisien : 7,93 – 12,08 kWh/m2 /bulan, filament panas itu menghalangi udara. Sehingga
c.
  Cukup efisien : 12,08 – 14,58 kWh/m2 filament tidak langsung rusak akibat
  /bulan, teroksidasi.
d.
  Agak boros : 14,58 – 19,17 kWh/m2 Prinsip kerja lampu pijar saat bola lampu
  /bulan, pijar dihidupkan arus listrik akan mengalir dan
e.
  Boros : 23,75 – 37,5 kWh/m2 /bulan, menuju ke filament dengan melewati kawat
f. Sangat boros : 23,75 – 37,5 kWh/m2 penghubung. Akibatnya timbul pergerakan
 
/bulan. electron bebas dari kutub negatif ke kutub
 
postif. Sepanjang filament ini secara konstan
 
Bangunan tidak menggunakan AC akan menabrak atom pada filamen. Energinya
 
a. Efisien : 0,84 – 1,67 kWh/m2 /bulan, akan mengetarkan atom atau arus listrik
 
b. Cukup efisien : 1,67 – 2,5 kWh/m2 /bulan, memanaskan atom.
 
c. Boros : 2,5 – 3,34 kWh/m2 /bulan, Ikatan elektron dalam atom yang bergetar
 
d. Sangat boros : 3,34 – 4,17 kWh/m2 /bulan ini akan mendorong atom pada tingkatan
  tertinggi secara berkala. Saat energinya kembali
  Potensi Peluang Hemat Energi
2.5 ketingkat normal, maka elektron akan
  Potensi penghematan merupakan hasil melepaskan energi ekstra dalam bentuk poton.
analisis
  Intensitas Konsumsi Energi untuk Atom-atom yang dilepaskan ini dalam bentuk
selanjutnya
  dibandingkan dengan standar yang poton-poton sinar infrared yang tidak mungkin
digunakan
  (SNI, BSN), jika didapati IKE lebih dilihat oleh mata manusia. Tetapi bila
besar
  dari IKE standar maka ada potensi untuk dipanaskan sampai temperatur 2.200 derajat
dilakukan
  penghematan. Hasil dari proses audit Celcius, cahaya yang dipancarkan dapat kita
energi
  adalah efisiensi energi. lihat seperti halnya bola lampu pijar yang sering
kita pakai sehari-hari.
 
Potensi PHE= ∆ IKE x Tarif Listrik x Luas Lampu pijar memiliki ciri ciri
 
12 bulan/ tahun
 
 
2.6 Manajemen Energi
  Manajemen berasal dari bahasa perancis
 
kuno yang memiliki arti mengatur. Manajemen
 energi adalah tindakan pengelolaan energi yang
 
meliputi pencatatan, pengukuran, akuntansi,
 
penetapan target dan rekomendasi tindak lanjut. Gambar 1 Lampu Pijar
Sumber cahaya yang digunakan untuk 2.7.2 Lampu TL [13],[14]
menerangi dapat dibagi menjadi dua Lampu TL yaitu jenis lampu pelepasan

POLBAN
penerangan alami dan buatan. Penerangan alami
tidak lah membutuhkan energi listrik untuk
dapat menikmatinya. Peneragan alami ini
berupa sinar matahari. Sedangkan penerangan
buatan memerlukan energi listrik.
gas yang memiliki bentuk tabung. Lampu TL
berisi uap raksa bertekanan rendah. Radiasi
ultraviolet yang dihasilkan oleh ion gas raksa,
oleh lapisan fosfor dalam tabung akan
dipancarkan berupa cahaya tampak. Elektroda
Pemanfaatan penerangan alami akan yang dipasang pada ujung tabung berupa kawat
mengurangi penggunaan energi listrik lilitan pijar dan akan menyala apabila dialiri
sementara, karena dapat dilakukan hanya dipagi arus listrik.
hingga sore hari. Penerangan alami ini Lampu TL salah satu jenis lampu
memerlukan beberapa faktor antara lain desain lucutan gas yang menggunakan daya listrik
bangunan letak jendela, warna dinding, dan untuk mengeksitasi uap raksa yang
pintu serta letak benda agar tidak menghalangi menghasilkan gelombang ultra ungu. Lampu
sinar masuk. TL ini terangnya lebih baik dari pada lampu
pijar.
2.7 Jenis Lampu Prinsip kerja lampu TL adalah
2.7.1 Lampu Pijar [10],[12], [14] berpendarnya radiasi ultra violet pada
Lampu pijar adalah sumber cahaya permukaan yang dilapisi dengan serbuk
buatan yang dihasilkan penyaluran arus listrik fluorescent. Radiasi ultra violet ini akan terjadi
melalui filament yang memanas dan jika elektron – elektron bebas hasil dari emisi
menghasilkan cahaya. Kaca yang menutupi

3
elektron
  pada elektroda bertumbuk dengan lama daripada lampu pijar dan 10 x lebih lama
atom-atom
  gas yang berada pada tabung daripada lampu TL. Namun jika dibandingkan
  Agar elektroda–elektroda dapat dengan lampu lain harga lampu LED jauh lebih
memancarkan
  elektron, maka perlu bagi mahal.
elektroda
  untuk mendapatkan mekanisme Lampu LED sering disebut emergency
pembantu
  proses tersebut. Pada lampu lamp dikarenakan LED menggunakan daya
fluorescent biasa, maka proses emisi elektron listrik DC, sehingga dapat dengan mudah
 
ini dilakukan dengan proses pemanasan menghubungkan ke aki kering maka lampu
 
elektroda–elektroda terlebih dahulu, proses ini dapat menyala. Warna yang dihasilkan
 
dilakukan oleh starter. Untuk dapat menyala bergantung pada bahan semi konduktor yang
 
maka lampu tabung fluorescent memerlukan digunakan.
 
tegangan yang cukup tinggi yaitu kurang lebih LED adalah salah satu jenis dioda maka
 
400 Volt, oleh karena itu fungsi starter selain LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda.
 
membantu memanaskan elektroda, juga Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus
 
berfungsi sebagai alat untuk menciptakan listrik mengalir dari anoda menuju katoda.
 
tegangan penyalaan bagi lampu. Pemasangan kutub LED tidak boleh terbalik
  karena apabila terbalik kutubnya maka LED
  tersebut tidak akan menyala. Led memiliki
  karakteristik berbeda-beda menurut warna yang
  dihasilkan.
  Semakin tinggi arus yang mengalir pada
  led maka semakin terang pula cahaya yang
  dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa
Gambar 2 Lampu TL besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA
 
dan pada tegangan 1,6V – 3,5 V menurut
 
karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus
 
2.7.3 Lampu Hemat Energi [14],[18] yang mengalir lebih dari 20mA maka led akan
  Lampu hemat energi adalah salah satu terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak
jenis
  lampu lucutan gas yang menggunakan terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai
daya
  listrik untuk mengeksitasi uap raksa. Uap penghambat arus.
raksa
  yang tereksitasi tersebut menghasilkan
gelombang
  ultra violet yang menyebabkan
lapisan
  fosfor berpendar menghasilkan cahaya
kasat mata

POLBAN Gambar 4 Lampu LED

2.7.5 Lampu Halogen [16],[17]


Lampu halogen adalah lampu pijar biasa
Gambar 3 Lampu Hemat Energi yang berisi filamen tungsten, dibungkus dengan
kaca dan disertakan di dalamnya campuran gas
2.7.4 Lampu LED [14],[15] (umumnya Nitrogen, Argon dan Krypton).
Lampu LED merupakan singkatan dari Ketika listrik disalurkan, maka filamen akan
Light emitting diode. Lampu ini berupa sirkuit menjadi panas dan kemudian terlihat membara.
semi konduktor yang akan mengeluarkan Bara terang tersebut kemudian menjadi sumber
cahaya apabila dialiri arus listrik. LED tidak lah cahaya.
menghasilkan panas melainkan dingin Prinsip kerja lampu halogen pada
dikarenakan lampu LED tidak mengandung hakikatnya adalah sama dengan lampu pijar
merkuri. Dari segi ketahanan lampu LED jauh standar. Dalam lampu halogen, gas yang
lebih tahan lama daripada lampu tabung biasa. diisikan biasanya Iodium atau kadang-kadang
Lampu LED memiliki daya tahan 60 x lebih

4
Brom.
  Dua unsur kimia sangat reaktif dari gambar modul, pemelihan spesifikasi alat yang
kelompok
  yang disebut Halogen. Gas tersebut akan dibuat sebagi penelitian, pengukuran
menjalankan
  proses kimia dua tahap yang untuk melakukan analisa. Pada tahap ini
membuat
  filamen berumur dua kali lebih mencakup tentang sesuatu yang berhubungan
panjang.
  dengan pembuatan penelitian, mulai dari proses
  awal hingga menjadi alat yang akan digunakan
pada laboratorium.
 
 
3.1 Audit Awal
  3.1.1 Denah ruangan.
  Sebelum pelaksanaan penelitian perlu
  ditentukan dahulu ukuran dan denah dari
  ruangan yang akan diteliti, misalkan seperti
  Gambar 5 Lampu Halogen gambar 6.
 
 
 
2.8 Konsumsi Listrik
  Adalah penggunaan listrik dari setiap
 
peralatan yang memakai energi sebagai
 
konsumsinya, dilakukan perhitungan energi
 
listrik selama satu bulan.
 
Konsumsi listrik (kWh/bulan) = Daya (watt) x
 
waktu pemakaian (jam) x 30 hari
  Dan hasil perhitungannya berupa distribusi
konsumsi
  atau penggunaan listrik berdasarkan
peralatan
  yang digunakan. Dimana daya listrik
dalam
  bentuk kompleks dapat dinyatakan oleh
persamaan
  sebagai berikut :
 
S  = P ± jQ
dengan :
  Gambar 6 Denah Rumah
S = daya kompleks (VA)
 
P = daya aktif/nyata (Watt)
3.1.2 Data Ruangan
Q = daya reaktif (VAR) Tabel 1: Data Ruangan

P = V I Cosφ
dengan :
V
I
POLBAN
= tegangan (Volt)
= arus (Ampere)
Cosφ = faktor daya
No

1
Nama
Ruangan

Teras
P L
Lantai 1
1,5 4,5
Dimensi
T

3
Luas

6,75
V

20,25
2 Garasi 2,5 4,5 3 11,25 33,75
Q = V I sinφ
3 Kamar 1 2 4,5 3 9 27
dengan :
Q = daya reaktif (VAR) 4 Kamar 2 2 4,5 3 9 27
V = tegangan (Volt) 5 Toilet 1 1,5 2,5 3 6,75 20,25
I = arus (Ampere)
6 Kolam 2 4,5 6 9 54
3. Perancangan 7 Dapur 2 4,5 3 9 27
Rancang bangun modul praktikum Ruang
8 3,5 4,5 3 15,75 47,25
merupakan langkah awal dalam pembuatan Keluarga 1
suatu alat pada penelitian ini selain pembuatan Ruang
9 3 4,5 6 13,5 81
laporan. Pada bagian ini akan dilakukan Tamu
pemilihan jenis komponen yang akan Lantai 2
digunakan pada modul praktikum, pembuatan Ruang
10 3,5 4,5 3 15,75 47,25
Keluarga 2

5
11  Beranda 2,5 4,5 0 11,25 0 kWh/bulan. Maka untuk menghitung Intensitas
12  Kamar 3 2 4,5 3 9 27 Konsumsi Energinya (IKE) adalah
13
  Kamar 4 2 4,5 3 9 27
 
14 Kamar 5 2 3,5 3 7 21
 
15  Toilet 2 1,5 4,5 3 6,75 20,25
= 4,92 kWh/m2/bulan
16  Toilet 3 1,5 1,5 3 2,25 6,75 Berdasarkan perhitungan tersebut bahwa
  Ruang rumah tinggal Bapak Siswanto memilik IKE
17 2 3,5 3 7 21
  Cuci perbulannya yaitu sebesar 4,92 kWh/m2.
  Menurut table 3.6 IKE bangunan ber AC rumah
  tinggal milik Bapak Siswanto digolongkan
3.1.3
  Profil Biaya Pemakaian Energi Listrik sangat efisien. Namun masih dapat dilakukan
  potensi hemat energi.
Tabel 2: Biaya Pemakaian
 
  Daya 3.1.5 Potensi Peluang Hemat Energi
Biaya
No Bulan Tahun Terpakai Dari hasil perhitungan IKE bangunan ber
  (Rp)
(kWh)
  AC rumah tinggal milik Bapak Siswanto
1 Januari 2012 600.000 707.54 digolongkan sangat efisien, dan untuk
 
2 Februari 2012 600.000 707.54 penghematan lebih lanjut maka dilakukan
 
3 Maret 2012 700.000 825,78 perhitungan peluang hemat energi seperti
 
4 April 2012 800.000 944,02 berikut:
 
5 Mei 2012 700.000 825,78
 
6 Juni 2012 800.000 944,02
 
7 Juli 2012 850.000 1003,64
 
8 Agustus 2012 850.000 1003,64 = (4,92-4,17) 180 x 795
 
9 September 2012 800.000 944,02
 
10 Oktober 2012 750.000 884,90 = Rp 107.325 -/bulan
 
11  November 2012 700.000 825,78
12  Desember 2012 750.000 884,90 Berdasarkan perhitungan diatas maka setelah
  Total 8.900.000 10.627,56 dilakukan potensi penghematan energi didapat
besarnya biaya yang dapat menghemat sebesar
 Rata - Rata 741.666 885,63
Rp 107.325,-/bulan.
3.1.4 Intensitas Konsumsi Energi
3.2 Audit Rinci

POLBAN
Dengan luas rumah 180m2 dan rata – rata
penggunaan daya perbulan adalah 885,63 3.2.1 Perhitungan Iluminasi Sebelum
Konservasi
Tabel 3 Data spesifikasi ruangan sebelum konservasi
Ruangan Daya Merk Jenis Lampu Tegangan Arus cos ϕ W VAR VA
Teras 20 watt Fluro LHE 220 0.14 0.67 20 20 28
Garasi 10 watt Phillips TL 220 0.06 0.53 7 11 13
Kamar Tidur 1 25 watt Ekonomat LHE 220 0.16 0.68 23 27 33
Kamar Tidur 2 25 watt Ekonomat LHE 220 0.16 0.68 23 27 33
Kamar Tidur 3 25 watt Ekonomat LHE 220 0.16 0.68 23 27 33
Kamar Tidur 4 25 watt Ekonomat LHE 220 0.16 0.68 23 27 33
Kamar Tidur 5 20 watt Fluro LHE 220 0.14 0.67 20 20 28
Ruang Tamu 70 watt Ekonomat LHE 220 0.46 0.68 62 75 101
Ruang Keluarga 1 33 watt Phillips LHE + TL 220 0.21 0.63 30 36 46
Ruang Keluarga 2 33 watt Phillips LHE + TL 220 0.21 0.63 30 36 46

6
  Toilet 1 35 watt Ekonomat LHE 220 0.21 0.68 33 36 46
  Toilet 2 35 watt Ekonomat LHE 220 0.21 0.68 33 36 46
 
  Toilet 3 35 watt Ekonomat LHE 220 0.21 0.68 33 36 46
  Dapur 35 watt Ekonomat LHE 220 0.21 0.68 33 36 46
 
Ruang Cuci 20 watt Fluro LHE 220 0.14 0.67 20 20 28
 
  Kolam 35 watt Ekonomat LHE 220 0.21 0.68 33 36 46
   
 
Perhitungan sebelum konservasi diperlukan data Sehingga besarnya kuat penerangan ruangan
 
tentang daya yang dibutuhkan, Efikasi, luas menurut perhitungan adalah :
 
ruangan dan standar kuat penerangan pada
 
setiap rungan E=
 Jika diketahui pada suatu ruangan mempunyai
 
data :
  Daya = 23 watt Kemudian dilihat besarnya standar kuat
  Efikasi = 60 lumen/watt (LHE) penerangan yang ada, misalkan untuk ruang
  Luas = 9 m 2 tidur sebesar 120 – 250 lux
 
Maka
  arus cahaya yang dibutuhkan adalah Tabel
  3.2.1 Perhitungan Iluminasi Setelah
F  = Efikasi x Daya = 60 x 23 = 1380 lumen Konservasi
 
  Tabel 4 Data spesifikasi ruangan setelah konservasi
 Ruangan  Daya Merk  Jenis Lampu Tegangan Arus cos ϕ  W  VAR VA
 
  Teras  5 watt Phillips  LHE 222 0.04 0.67  5  6 8
  Garasi  10 watt Phillips  TL 222 0.06 0.53  7  11 13
 
Kamar Tidur 1 
  25 watt Ekonomat  LHE 222 0.16 0.68  23  27 33
 
Kamar Tidur 2  25 watt Ekonomat  LHE 222 0.16 0.68 23  27 33
Kamar Tidur 3  25 watt Ekonomat  LHE 222 0.16 0.68 23  27 33
Kamar Tidur 4 
Kamar Tidur 5 
Ruang Tamu 
POLBAN
25 watt
20 watt
36 watt
Ekonomat 
Fluro 
Phillips 
LHE
LHE
LHE
222
222
222
0.16
0.14
0.24
0.68
0.67 
0.69 
23 
20 
35 
27
20
39
33
28
52
Ruang Keluarga 1  33 watt Phillips  LHE + TL 222 0.21 0.63  30  36 46
Ruang Keluarga 2  33 watt Phillips  LHE + TL 222 0.21 0.63  30  36 46
Toilet 1  23 watt Phillips LHE 222 0.16 0.63 23  26 36
Toilet 2  23 watt Phillips LHE 222 0.16 0.63 23  26 36
Toilet 3  8 watt Phillips LHE 222 0.06 0.63 8  10 12
Dapur  35 watt Ekonomat  LHE 222 0.21 0.68 33  36 46
Ruang Cuci  20 watt Fluro  LHE 222 0.14 0.67  20  20 28
Kolam  35 watt Ekonomat  LHE 222 0.21 0.68  33  36 46

             

7
   
 
Pada salah satu ruang seperti pada contoh 4.1.3 Analisa Audit Rinci
 
diatas, maka setelah dilakukan konservasi, Pada perhitungan lux tiap ruangan didapatkan
didapatkan
  : ruangan yang tidak memiliki standar lux
Daya
  = 23 watt seperti:
Efikasi
  = 60 lumen/watt (LHE)
Luas
  = 9 m2 Teras
F  = Efikasi x Daya = 60 x 23 = 1380 lumen Teras sebelum konservasi
E  = E=
 
Untuk standar lux pada kamar tidur adalah 120 Sedangkan untuk standar lux pada teras adalah
-  250 lux 60 lux maka untuk itu dilakukan pergantian
  lampu dengan standar lux yang telah
4  Analisa ditetapkan.
 
4.1.1 Analisa Intensitas Konsumsi Energi
  Dari data yang sudah didapat biaya Teras setelah konservasi
pemakaian
  energi listrik pada bulan Januari E=
2012
  – Desember 2012 didapat total
penggunaan
  energi dalah tahun 2012 adalah Pada kasus ini digunakan lampu Phillips 5 watt
10.627,56
  kWh dan didapat nilai rata rata per untuk mengganti lampu 20 watt Atama, karena
bulannya
  885,63 kWh/bulan. Dengan luas total lux sebelum dilakukannya konservasi jauh
bangunan
  sebesar 180 m2. Data tersebut diatas standar yang telah ditetapkan. Selain itu
didapat dari hasil observasi langsung. juga dapat penghematan dari segi daya lampu
 
yang digunakan.
 
 
Ruang Tamu
  Ruang tamu sebelum konservasi
 
  = 4,92 kWh/m2/bulan
E=
  Maka berdasarkan hasil perhitungan
sebelumnya
  didapatkan nilai IKE sebesar 4,92 Sedangkan untuk standar lux pada ruang tamu
2
kWh/m
  / bulan. Pada tabel 3.6 kriteria IKE adalah 120-250 lux maka untuk itu dilakukan
bangunan
  ber AC, bahwa nilai IKE sebesar pergantian lampu dengan standar lux yang
4,92 digolongkan sangat efisien 4,17 – 7,92 telah ditetapkan.
kWh/m2/bulan. Namun nilain 4,92 masih dapat

POLBAN
dilakukan tindakan peluang hemat energi. Ruang tamu setelah konservasi

4.1.2 Analisa Peluang Hemat Energi E=


Dari hasil perhitungan IKE yang didapat
dari data sebelumnya bahwa 4,92 masih dapat Pada kasus ini digunakan lampu Phillips 35
dilakukan tindakan peluang hemat energi. watt untuk mengganti lampu 70 watt
Ekonomat, karena lux sebelum dilakukannya
konservasi diatas standar yang telah
ditetapkan. Selain itu juga dapat penghematan
= (4,92-4,17) 180 x 795 dari segi daya lampu yang digunakan.

= Rp 107.325 -/bulan Toilet 1


Toilet 1 sebelum konservasi
Berdasarkan perhitungan yang telah E=
dilakukan didapat nilai peluang hemat energi
sebesar Rp 107.325 -/bulan. Maka rata rata Sedangkan untuk standar lux pada toilet adalah
biaya perbulan dapat dihemat Rp 107.325 dan 250 lux maka untuk itu dilakukan pergantian
pertahun bisa menghemat biaya sebesar Rp lampu dengan standar lux yang telah
1.287.900 pertahunnya dibandingkan sebelum ditetapkan.
dilakukan konservasi.

8
Toilet
  setelah konservasi Lampu hemat energi 20 watt diasumsikan 10
 E = jam menyala
 
Pada
  kasus ini digunakan lampu Phillips 23
watt untuk mengganti lampu 35 watt Harga per kWh = Rp 795
 
Ekonomat, karena lux sebelum dilakukannya 0.2 kWh x 795 = Rp 159 per hari
 
konservasi diatas standar yang telah Jika satu bulan maka pemakaian lampu maka
 
ditetapkan. Selain itu juga dapat penghematan
  segi daya lampu yang digunakan. biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 159 x 30 =
dari Rp. 4.770 perbulan
 
 
Toilet 2 Lampu LHE 5 watt diasumsikan 10 jam
 
Toilet 2 sebelum konservasi menyala
 
E  =
  Harga per kWh = Rp 795
Sedangkan
  untuk standar lux pada toilet adalah
0.05 kWh x 795 = Rp 39,75 per hari
250
  lux maka untuk itu dilakukan pergantian
Jika dalam satu bulan pemakaian lampu, maka
lampu
  dengan standar lux yang telah
biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 39,75 x 30
ditetapkan.
  = Rp. 1.325 perbulan
  perbulan
Toilet setelah konservasi
 
E
  =
Analisa: Dari hasil perhitungan pergantian
 
Pada kasus ini digunakan lampu Phillips 23 lampu 20 watt ke 5 watt pada teras maka akan
 
watt untuk mengganti lampu 35 watt ada penghematan sebesar 3.6%. Dengan
 
Ekonomat, karena lux sebelum dilakukannya rincian biaya lampu 20 watt sehari
 
konservasi diatas standar yang telah mengeluarkan biaya Rp 159 per hari dan
 
ditetapkan. Selain itu juga dapat penghematan sebulan menghabiskan Rp. 4770. Biaya lampu
  segi daya lampu yang digunakan.
dari 5 watt sehari mengeluarkan biaya Rp 39,75 per
  hari dan sebulan menghabiskan Rp. 1.325
Toilet
  3
Toilet
  3 sebelum konservasi 4.1.5 Rekomendasi
  =
E Pada rekomendasi ini akan diberikan
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
Sedangkan untuk standar lux pada toilet adalah penghematan konsumsi energi listrik, dan

POLBAN
250 lux maka untuk itu dilakukan pergantian penghematan biaya konsumsi energi listrik.
lampu dengan standar lux yang telah Pada sistem penerangan dapat dilakukan
ditetapkan. rekomendasi :
1. Merubah pola pemakaian listrik dengan
Toilet setelah konservasi lebih sering menggunakan pencahayaan
E= alami.
2. Pengganti lampu sebagaian yang kurang
Pada kasus ini digunakan lampu Phillips 10 efisien dan tidak sesuai dengan standar lux
watt untuk mengganti lampu 35 watt dengan lampu LHE Philips yang sesuai dengan
Ekonomat, karena lux sebelum dilakukannya standar lux atu mendekati sehingga dapat
konservasi diatas standar yang telah menekan biaya pengeluaran perbulan
ditetapkan. Selain itu juga dapat penghematan
dari segi daya lampu yang digunakan.
. 5 Kesimpulan
4.1.4 Implementasi Berdasarkan hasil pengolahan data yang
Setelah didapat hasil rekomendasi yang telah didapat dan analisis yang telah dilakukan
telah dilakukan untuk peluang hemat energi didapatkan beberapa kesimpulan:
maka dilakukan pergantian lampu 1. Total konsumsi energi dalam satu tahun
Pada teras lampu 20 watt LHE diganti 5 watt adalah sebesar 10.627,56 kWh/m2 dengan
LHE biaya 8.900.000 rupiah dan rata rata

9
  perbulannya sebesar 885,63 kWh/m2 dan tidak memenuhi standar lux yang telah
  dengan biaya sebesar 741.666 rupiah ditetapkan, seperti pada teras rumah
  dengan konsumsi energi terbesar pada didapatkan 177,7 lux sedangkan standar
  bulan juli dan agustus sebesar 1003,64. nya adalah 60 lux setelah dilakukan
2.
  Setelah dilakukan perhitungan IKE konservasi luxnya menjadi 44,4 lux untuk
  ternyata masih dapat dilakukan tindak teras. Untuk ruang tamu didapatkan 275,5
lanjut yaitu peluang hemat energi. Dan lux sedangkan standar nya adalah 120 -
 
didapatkan peluang hemat energi sebesar 250 lux setelah dilakukan konservasi
 
Rp 107.325 dan pertahun bisa menghemat luxnya menjadi 155,5 lux, begitu pula
  biaya sebesar Rp 1.287.900. untuk toilet 1, 2 dan 3 didapatkan 293,3
 
3. Setelah dilakukan perhitungan kuat lux sedangkan standar nya adalah 250 lux
  penerangan ( lux ) terhadap setiap setelah dilakukan konservasi, maka
  ruangan didapat beberapa ruangan yang konservasi luxnya menjadi 213,3 lux.
 
 
Daftar Pustaka:
  Departemen Pertambangan dan Energi,
[1] [10]http://labsky2012b.blogspot.com/2012/09/l
 
Direktorat Jenderal Listrik dan Pengembangan ampu-pijar-lampu-pijar-sumber-cahaya.html
Energi,
  Petunjuk Teknik Konservasi Energi. [11] http://www.anneahira.com/sejarah-
Jakarta
  lampu.htm
[2]
  Departemen Energi dan Sumber Daya [12] http://berita-
  Mineral, Penghematan Energi & Air Pada iptek.blogspot.com/2008/09/cara-kerja-lampu-
  Gedung pijar-bohlam.html
Perkantoran.
  Jakarta [13]
[3] Prasetio, Hadi, 20008, Konservasi Energi http://ahmadbaihak.blogspot.com/2012/12/lam
 
Listrik. Fakultas Teknik Universitas pu-tl-tubular-lamp-definisi-lampu.html
 
Indonesia [14]
  Ready, Moch, 2009, Konservasi Energi
[4] http://rahasiaya.blogspot.com/2013/03/jenis-
  Listrik Di Kantor Badan Perencanaan jenis-lampu.html
  Pembangunan [15]
  daerah tingkat II (BAPPEDA) Bandung, http://www.sentrabelanja.com/article/cara-
  Penelitian. POLBAN. Bandung kerja-lampu-led
  SNI 03-06197-2000, Konservasi Energi
[5] [16]http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_haloge
  Bidang Pencahayaan, BSN. Jakarta n
[6]http://id.wikipedia.org/wiki/Penghematan_e [17]http://justmyth.wordpress.com/2011/11/06
nergi /cara-kerja-dan-keistimewaan-lampu-halogen/

POLBAN
[7]http://www.indoenergi.com/2012/04/penger [18]http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_penda
tian-konservasi-energi.html r
[8]http://susilofy.wordpress.com/2011/02/18/p [19] http://id.wikipedia.org/wiki/Harmonisa
engertian-konservasi [20] Manajemen
[9]http://zainal13110034unikom.blogspot.com/ http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/
2011/01/perkembangan-lampu.html 10/03/about-manajemen-energi-400404.html

10

Anda mungkin juga menyukai