Patofis Nyeris PDF
Patofis Nyeris PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.4.4 Persepsi
Hasil akhir dari proses interaksi yang kompleks dari proses tranduksi,
transmisi dan modulasi yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu proses
subjektif yang dikenal sebagai persepsi nyeri, yang diperkirakan terjadi pada
thalamus dengan korteks sebagai diskriminasi dari sensorik1,3,30,35,37.
Parasetamol
Parasetamol
Parasetamol
Ketorolak
2.8.1 Farmakologis
Modalitas analgetik paska pembedahan termasuk didalamnya analgesik
oral parenteral, blok saraf perifer, blok neuroaksial dengan anestesi lokal dan
opioid intraspinal1.
Pemilihan teknik analgesia secara umum berdasarkan tiga hal yaitu pasien,
prosedur dan pelaksanaannya. Ada empat grup utama dari obat-obatan analgetik
yang digunakan untuk penanganan nyeri paska pembedahan1,2.
2.8.1.4 Parasetamol
Parasetamol banyak digunakan sebagai obat analgetik dan antipiretik,
dimana kombinasi parasetamol dengan opioid dapat digunakan untuk penanganan
nyeri berat paska pembedahan dan terapi paliatif pada pasien-pasien penderita
kanker. Onset analgesia dari parasetamol 8 menit setelah pemberian intravena,
efek puncak tercapai dalam 30 – 45 menit dan durasi analgesia 4 – 6 jam serta
waktu pemberian intravena 2 – 15 menit. Parasetamol termasuk dalam kelas
“aniline analgesics” dan termasuk dalam golongan obat antiinflamasi non steroid
(masih ada perbedaan pendapat). Parasetamol memiliki efek anti inflamasi yang
sedikit dibandingkan dengan obat AINS lainnya. Akan tetapi parasetamol bekerja
dengan mekanisme yang sama dengan obat AINS lainnya (menghambat sintesa
prostaglandin). Parasetamol juga lebih baik ditoleransi dibandingkan aspirin dan
obat AINS lainnya pada pasien-pasien dengan sekresi asam lambung yang
berlebihan atau pasien dengan masa perdarahan yang memanjang48,49,50,51,52.
N-(4-hydroxyphenyl)acetamide
2.8.1.5 Ketorolak
Ketorolak atau ketorolak trometamin merupakan obat golongan anti
inflamasi non steroid, yang masuk kedalam golongan derivate heterocyclic acetic
acid dimana secara struktur kimia berhubungan dengan indometasin. Ketorolak
menunjukkan efek analgesia yang poten tetapi hanya memiliki aktifitas anti
inflamasi yang sedang bila diberikan secara intramuskular atau intravena.
Ketorolak dapat dipakai sebagai analgesia paska pembedahan sebagai obat
tunggal maupun kombinasi dengan opioid, dimana ketorolak mempotensiasi aksi
nosiseptif dari opioid3,6,11,66,67.
2.8.2 Non-Farmakologis
Ada beberapa metode metode non-farmakologi yang digunakan untuk
membantu penanganan nyeri paska pembedahan, seperti menggunakan terapi fisik
(dingin, panas) yang dapat mengurangi spasme otot, akupunktur untuk nyeri
kronik (gangguan muskuloskletal, nyeri kepala), terapi psikologis (musik,
hipnosis, terapi kognitif, terapi tingkah laku) dan rangsangan elektrik pada sistem
saraf (TENS, Spinal Cord Stimulation, Intracerebral Stimulation)1,2.
PERIFER
• Inhibisi transduksi neural
• Menurunkan mediator
inflamasi
• Inhibisi prostaglandin CEDERA JARINGAN
• Inhibisi aktifitas enzim STIMULUS NOKSIUS
siklooksigenase
SENTRAL
• Blokade aktifitas neural
di dorsal horn
KETOROLAK INTRAVENA • Modulasi neurotransmitter
excitatory
• Aktifasi jalur descending
PAIN PATHWAY serotoninergic inhibitory
PROSES TRANSDUKSI
Sensitisasi Sentral
(Allodynia) PROSES MODULASI
ALLODYNIA
NYERI PASKA PEMBEDAHAN
HYPERALGESIA
PEMBEDAHAN
STIMULUS NOKSIUS
ANALGESIA
VAS