Anda di halaman 1dari 6

 Home

 Fisika
 Biologi
 Matematika
 Kimia
 Geografi
 Sejarah
 Daftar Isi

Home » Biologi » Aliran Energi dalam Ekosistem

Aliran Energi dalam Ekosistem


Kedinamisan Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem yang dinamis karena selalu terjadi perubahanperubahan secara
terus menerus yang ditandai dengan adanya aliran energi, daur materi, dan produktivitas
ekosistem. Perhatikan Gambar 10.4! Sumber energi dari suatu ekosistem berasal dari cahaya
matahari, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tumbuh-tumbuhan sebagai produsen
membutuhkan cahaya tersebut untuk melakukan proses fotosintesis, dimana sebagian energi
tersebut berpindah kepada konsumen I dan dalam bentuk makanan, selanjutnya berpindah
lagi kepada konsumen II dan III.

Jika produsen dan konsumen mati, akan menjadi sampah organik. Sampah tersebut
mengalami pembusukan dari hasil penguraian mikroba tanah sehingga menjadi humus,
sebagian lagi terurai menjadi gas atau mineral. Sampai di sini, materi yang berupa gas atau
mineral dimanfaatkan lagi oleh tumbuhan (produsen).
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa aliran energi berbeda dengan aliran materi. Aliran
materi bersifat siklus, sedangkan aliran energi bersifat menuju satu arah, yaitu sampai pada
tingkat mikroba.
Aliran energi dan daur materi

1. Aliran Energi dalam Ekosistem

a. Matahari sebagai Sumber Energi


Coba bayangkan, seandainya di planet bumi ini tidak ada matahari! Bagaimana keadaannya?
Dapat dipastikan keadaan bumi gelap gulita sepanjang masa dan dingin. Matahari
mengeluarkan energi panas dan cahaya. Dengan energi cahaya itu, bumi menjadi terang dan
bumi menjadi hangat karena panasnya. Oleh sebab itu, kita wajib bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas ciptaannya ini.

Sinar matahari merupakan foton (energi sinar) yang dipancarkan ke jagad raya dalam bentuk
gelombang elektromagnetik, tetapi hanya sebagian kecil saja yang sampai di permukaan
bumi, yaitu sekitar 10,5 × 10 kj m th . Dari jumlah pancaran energi sinar matahari itu, sekitar
5 × 10 kj m th atau sekitar 45% yang sampai di bumi, sekitar 40% dipantulkan lagi keluar
angkasa oleh atmosfer bumi, dan hanya sekitar 15% saja yang diserap untuk pemanasan
atmosfer bumi, terutama pada lapisan ozon dan kelembapan udara (uap air). Coba Anda
hitung, berapa suhu udara di bumi jika 100% sinar matahari sampai di permukaan bumi!
Pikirkan hal yang mungkin terjadi!

Dari sekitar 45% sinar matahari yang jatuh di permukaan bumi, sekitar 30% dipantulkan
kembali dan memanaskan atmosfer, dan selebihnya sekitar 15% dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi bagi komponen ekosistem di permukaan bumi. Dengan demikian, keberadaan
setiap ekosistem di permukaan bumi diikat oleh aliran atau arus energi yang berasal dari sinar
matahari yang bersifat satu arah.

b. Aliran Energi
Secara langsung maupun tidak langsung, sumber energi setiap ekosistem berasal dari sinar
matahari yang diubah oleh tumbuhan hijau (autotrof) menjadi energi kimia dalam bentuk zat-
zat organik (makanan) melalui proses fotosintesis. Coba ingat kembali mengenai proses
fotosintesis dan tuliskan persamaan reaksinya!
Pada proses fotosintesis, bentuk energi diubah dari energi cahaya menjadi energi kimia dan
berpindah ke konsumen I, II, dan III, yang berakhir pada proses penguraian. Di dalam proses
penguraian, energi ini dilepaskan dalam bentuk panas, kemudian tersebar ke lingkungan dan
tidak dapat dimanfaatkan lagi. Perhatikan lagi Gambar 10.4! Dalam hal ini terjadi jalur
makan dan dimakan, yaitu proses produsen yang dimakan oleh konsumen I, selanjutnya
konsumen I dimakan konsumen II, konsumen II dimakan konsumen III. Peristiwa ini disebut
sebagai rantai makanan.

1) Rantai Makanan

Seperti yang Anda ketahui saling ketergantungan antara produsen dan konsumen tampak
pada peristiwa makan dan dimakan. Energi dalam bentuk makanan akan berpindah dari
organisme tingkat tinggi ke organisme lain yang tingkatannya lebih rendah melalui rentetan
organisme memakan organisme sebelumnya dan sebagai penyedia bahan makanan bagi
organisme berikutnya yang disebut rantai makanan. Pada umumnya, tipe rantai makanan
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.

a) Rantai Makanan Perumput

Pada tipe ini, mata rantai makanannya berawal dari tumbuhan, maka tingkat trofi 1 diduduki
oleh tumbuhan hijau (produsen), tingkat trofi 2 diduduki oleh herbivora (konsumen 1),
tingkat trofi 3 diduduki oleh karnivora (konsumen 2), dan seterusnya. Seperti terlihat berikut
ini!

Contoh:
Ekosistem darat:
Rumput belalang katak ular burung elang
(P) (K I) (K II) (K III) (K IV)

Ekosistem perairan:
Tumbuhan air/plankton kecebong ular burung elang
(P) (K I) (K II) (K III)

b) Rantai Makanan Detritus

Mata rantai makanan pada tipe ini berawal dari organisme perombak. Ingat kembali, detritus
merupakan hancuran (fragmen) dari bahan-bahan sudah terurai yang dikonsumsi hewan-
hewan kecil seperti rayap, cacing tanah, tripang, dan sebagainya.

Contoh: Sampah kayu cacing tanah burung ular daun

c) Rantai Makanan Parasit


Pada tipe rantai makanan parasit, terdapat organisme lebih kecil yang memangsa organisme
lebih besar.

Contoh: Kerbau (darahnya) kutu burung jalak burung elang

2) Jaring-Jaring Makanan

Dari uraian komponen biotik di atas, pada tiap-tiap tingkatan konsumen tampak seolah-olah
setiap organisme hanya memakan atau dimakan oleh satu macam organisme yang lain, tetapi
kenyataannya di dalam ekosistem keadaannya lebih kompleks. Mengapa demikian? Hal ini
terjadi karena tiap-tiap organisme dapat memakan dalam satu tingkatan konsumen atau dari
tingkatan konsumen lain di dalam ekosistem yang dikenal dengan rantai makanan dan antara
rantairantai makanan itu saling berhubungan satu dengan lainnya yang dikenal dengan jaring-
jaring makanan seperti terlihat pada Gambar 10.5.

Jaring-jaring makanan

Rangkaian peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem tidak sesederhana rantai
makanan. Seperti tampak pada Gambar 10.5, ternyata konsumen tidak hanya tergantung pada
satu jenis makanan, sebaliknya satu jenis makanan dapat dimakan oleh lebih dari satu jenis
konsumen.

Share ke:

Facebook Google+ Twitter

Artikel Terkait Aliran Energi dalam Ekosistem :


 Peranan Keanekaragaman Hayati Dalam Kehidupan Manusia Di
muka bumi ini, tidak ada satu pun makhluk hidup yang bisa hidup sendiri, termasuk
manusia. Dalam hidupnya, manusia selalu mem ...

 Filum Mollusca Filum Mollusca (Latin, molluscus berati lunak)


merupakan hewan triplobastik selomata yang bertubuh lunak. Nama Mollusca berasal
...

 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya


Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengolahan sumber daya alam hayati
yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untu ...

 Jenis-Jenis Alga Berdasarkan warna pigmennya alga dibedakan menjadi


beberapa filum, yaitu ganggang hijau (Chlorophyta), ganggang cokelat (Phaeoph ...

 Tumbuhan Biji (Spermatophyta) Istilah Spermatophyta berasal dari bahasa


Yunani, sperma berarti biji dan phyta berarti tumbuhan. Setelah mempelajari
tumbuhan ...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Cari disini..

+ Follow

with Google Friend Connect

15 Fakta Menarik Tentang Hamster


Apa kalian pernah pelihara hamster? Binatang imut nan lucu yang satu ini sudah cukup
populer sebagai perliharaan di Indonesia. Tapi dari ban...

Entri Populer

 Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan


 Pengertian Inflasi dan Cara Menghitung Laju Inflasi
 Struktur dan Fungsi Organ Sistem Pencernaan pada Manusia
 Pengertian Suksesi Tahap-tahap Terjadinya Suksesi
 Organisasi Pemuda Bersifat Kedaerahan

Labels

 Antropologi
 Biologi
 Contoh Soal
 Ekonomi
 fakta ilmiah
 Fisika
 Geografi
 KImia
 Makalah
 Matematika
 Sejarah
 Sosiologi
 Teknologi Komunikasi dan Informasi

Tentang Kami / Kontak / Privacy / Disclaimer Template SEO elite copyright © 2015

Anda mungkin juga menyukai