Anda di halaman 1dari 17

PENERJEMAHAN CONDITIONAL SENTENCE DENGAN GOOGLE TRANSLATE

Devinta Rizky Utami


Universitas Gadjah Mada

Email: devintarizkyutami100795@gmail.com

Abstrak
Kemajuan aspek teknologi di masyarakat juga turut berdampak pada perkembangan
penerjemahan pada bidang mesin terjemahan, salah satunya yaitu fasilitas platform Google
Translate yang sering digunakan oleh setiap kalangan masyarakat. Penerjemahan merupakan
suatu proses komunikasi antar dua bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Sedangkan keberadaan kalimat Conditional Sentence yaitu kalimat yang memiliki penalaran
oleh preposisi atau pilihan arti. Sehingga tujuan dari penulisan artikel jurnal ini yaitu untuk
mengevaluasi dan meneliti kualitas dari hasil terjemahan pada Goole Translate dalam aspek
efektivitas penggunaannya terhadap kalimat Conditional Sentence. Hal ini karena
penerjemahan dapat menjembatani perbedaan antara dua bahasa yang berbeda, sehingga
sebuah fasilitas penerjemahan tentu memiliki aturan-aturan kebahasaan yang berbeda.
Metode pada penelitian ini yaitu metode kualitatif karena yang dikaji berupa bentuk kata,
frasa, atau kalimat dengan paradigma penelitian konstruktivis, teknik pengambilan data
diperoleh dari Conditional Sentence yang ditemukan pada artikel jurnal, berita, dan novel,
dan analisa data berupa reduksi, penyajian data, serta kesimpulan. Hasil dari jurnal penelitian
ini yaitu, beberapa hasil dari terjemahan menggunakan Google Translate yang mengalami
kesalahan, baik dari segi tingkat kata, frasa dan kalimat yang dipengaruhi oleh konteks yang
ada. Namun Google Translate juga memiliki sisi positif dan membantu permasalahan dalam
penerjemahan.
Kata Kunci: Penerjemahan, Conditional Sentence, Google Translate

Abstract
Advances in technological aspects in the community also have an impact on the development
of translation in the field of machine translation, one of which is the Google Translate
platform facility that is often used by every society. Translation is a process of
communication between two languages namely Indonesian and English. Whereas the
existence of the sentence Conditional Sentence is a sentence that has reasoning by
prepositions or choices of meaning. So the purpose of writing this journal article is to
evaluate and examine the quality of the results of the translation on Google Translate in the
aspect of the effectiveness of its use of the sentence Conditional Sentence. This is because
translation can bridge the difference between two different languages, so a translation
facility certainly has different language rules. The method in this study is a qualitative
method because it is studied in the form of words, phrases or sentences with constructivist
research paradigms, data collection techniques obtained from Conditional Sentence found in
journal articles, news and novels, and data analysis in the form of reduction, data
presentation, as well as conclusions. The results of this research journal, namely, some of the
results of the translation using Google Translate are experiencing errors, both in terms of the
level of words, phrases and sentences that are influenced by the existing context. But Google
Translate also has a positive side and helps with translation problems.
Keywords: Translation, Conditional Sentence, Google Translate
PENDAHULUAN

Terjemahan dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan dalam sumber bahasa
tertentu yang ditransformasikan ke dalam bahasa lain agar dapat dipahami oleh para pembaca
yang memahami bahasa target yang penerjemah inginkan. Penerjemahan merupakan suatu
proses komunikasi antar dua bahasa. Maksudnya adalah menyampaikan kembali maksud atau
isi pesan dalam teks sumber, sehingga dapat dimengerti oleh masyarakat bahasa sasaran
(Nida, 1969:18).
Ilmu penerjemahan memainkan peranan penting dalam setiap segi kehidupan di era
modern ini. Penerjemahan adalah proses di mana bahasa sumber harus diterjemahkan ke
dalam bahasa target. Saat ini, banyak bermunculan penerjemah berbasis teknologi yang dapat
memudahkan kita dalam menerjemahkan teks.
Dalam proses penerjemahan, pembaca maupun penerjemah sering kali menjumpai
beberapa persoalan. Kurangnya penguasaan Bahasa Inggris tentu telah membawa banyak
kerugian bagi mereka, terutama dalam mendapatkan informasi. Kebutuhan untuk mengakses
informasi dan untuk mengatasi hambatan bahasa membuat orang-orang tersebut
mengandalkan MT. MT menyediakan terjemahan instan, yang menghemat waktu dengan
cepat, efisien, dan praktis.
Pesatnya perkembangan teknologi yang terjadi pada masa ini juga terjadi pada bidang
penerjemahan terutama pada mesin terjemahan. Ada beberapa fitur atau jasa penyedia mesin
terjemahan yang telah kita ketahui seperti Google Translate, Im Translator dan lain
sebagainya. Hanya dengan mengetik atau meng-copy paste kata, kalimat, frasa yang kita
ingin terjemahan pada fitur tersebut lalu menunggu tidak kurang lebih dari 1 menit, fitur
tersebut langsung memberikan hasil terjemahan bahasa yang kita inginkan. Instan dan
mudah, begitulah fitur mesin terjemahan Google Translate ini. Banyak orang yang
menggunakan mesin terjemahan ini yaitu Google Translate dan menjadi fitur yang paling
sering dipakai di dunia terjemahan (Kardimin, 2013: 269). Hal ini lah yang menjadi sisi
positif pada Google Translate. Namun, terlepas dari kemudahan tersebut, ada bagian yang
masih dipertanyakan dan perlu diteliti ulang dari hasil terjemahan pada fitur tersebut. Hasil
terjemahan yang kurang tepat, konteks yang kurang jelas dan membingungkan masih terjadi
pada mesin terjemahan ini. Berawal dari permasalahan inilah penulis tetarik untuk meneliti
terjemahan Conditional Sentence pada Google Translate.
Menurut Slocum (1988), Mesin Terjemahan (MT) telah banyak digunakan oleh orang
untuk mengatasi hambatan bahasa. MT digambarkan sebagai mesin yang dapat melakukan
terjemahan tanpa campur tangan manusia. Namun, MT bukan alat terjemahan yang sempurna
karena terjemahannya tidak selalu akurat dan kesalahan sering ditemukan dalam
terjemahannya.

Menurut data oleh Lembaga English First, 52,94% orang Indonesia memiliki
kemampuan Bahasa Inggris, dengan hasil hanya di tingkat rata-rata. Sementara itu, Bahasa
Inggris adalah bahasa global dan sebagian besar informasi datang dalam Bahasa Inggris.
Apalagi dengan arus berita di zaman ini, yang cepat, itu orang dipaksa untuk cepat
beradaptasi dengannya. Salah satu metode termudah adalah menggunakan MT layanan
(Google Translate). Terlepas dari kelebihannya, Google Translate masih membuat beberapa
kesalahan dalam terjemahannya.

Kesalahan dalam terjemahan MT terkait dengan mekanisme MT itu sendiri.


Mekanisme MT berbeda dari terjemahan yang dilakukan oleh manusia. Bell dan Candlin
(1991) menyatakan bahwa terjemahan adalah penggantian representasi dalam satu bahasa
dengan representasi teks yang setara dalam bahasa lain. Oleh karena itu, pengetahuan yang
memadai tentang SL dan TL diperlukan oleh seorang penerjemah untuk memberikan
terjemahan yang akurat. Sementara itu, MT mengikuti pola bahasa (corpus) dalam
databasenya untuk melakukan tugas penerjemahan. Kurangnya konsep atau pola dalam
database menyebabkan MT tidak dapat melakukan terjemahan yang menghasilkan kesalahan
dalam output terjemahannya.

Kelemahan ini membuat MT menjadi alat yang tidak dapat diandalkan untuk
mengirimkan tugas terjemahan dalam situasi tertentu. Namun, karena efisiensi dan
kesederhanaannya yang dapat mengantarkan terjemahan dalam sekejap, banyak orang masih
sangat bergantung pada MT. Kesalahan MT dapat diperiksa dengan menggunakan analisis
kesalahan. Menurut Keshavarz, kesalahan dapat dibagi menjadi empat kelompok besar
sebagai (a) ortografis kesalahan, (b) kesalahan fonologis, (c) kesalahan leksiosemantik, (d)
kesalahan morfologis (Keshavarz dalam Ghasemi & Hashemian, 2016). Google Translate
sebagai MT bekerja dengan prinsip yang sama dengan MT lainnya dengan menggunakan
korpusnya untuk berinteraksi dengan SL & TL. Meskipun Google Translate memiliki corpus
untuk lebih dari 100 bahasa dan perbaikan terus, Google Translate masih merupakan MT
tidak sempurna.

Conditional Sentence atau Kalimat bersyarat ialah kalimat yang memiliki dua
proposisi dengan menggunakan kata penghubung "jika". Menurut Cowan (2008), Conditional
Sentence memiliki klausa utama dan klausa bawahan yang menyatakan bahwa kalimat
bersyarat berisi proposisi atau ketentuan dan klausa hasil berisi tentang apa yang terjadi jika
persyaratan terpenuhi. Oleh karena itu, dapat diringkas bahwa kalimat bersyarat adalah
kalimat yang berisi dua klausa, klausa if dan hasil dari klausa jika terpenuhi. Ada tiga jenis
hubungan kondisional, kondisional faktual, kondisional masa depan atau prediktif, dan
hubungan kondisional yang imajinatif. Jenis-jenis tersebut sering mengalami permasalahan
pada saat diterjemahkan menggunakan GT sebagai MT.

Oleh karena itu, MT digunakan untuk menerjemahkan berita ke bahasa yang


dibutuhkan oleh orang-orang yang menghasilkan berita yang diterjemahkan. Namun, berita
yang diterjemahkan tidak selalu menyampaikan pesan yang dibawah dalam berita asli. Berita
yang diterjemahkan oleh MT sering memiliki kesalahan di dalamnya, termasuk saat bertemu
konten yang menggunakan Conditional Sentence.

Kajian analisa ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan GT dalam menerjemahkan


artikel surat kabar dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia ke Bahasa
Inggris pada konten Conditional Sentence. Gaya dan konteks Penggunaan bahasa di koran
berbeda dengan pola bicara sehari-hari.

Fokus analisis adalah membandingkan kinerja GT dengan terjemahan surat kabar dari
Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris berdasarkan
kesalahan yang ditemukan akan penerjemahan Conditional Sentence.

Memeriksa kesalahan dalam MT juga penting untuk menentukan kualitas MT.


Evaluasi kesalahan dapat digunakan sebagai referensi untuk meningkatkan kualitas MT di
masa depan. Analisis kesalahan berfungsi untuk menunjukkan dengan tepat aspek apa dalam
MT itu menghasilkan kesalahan. Dengan menunjukkan sumber kesalahan, pemeliharaan, atau
peningkatan untuk itu

Aspek yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah kesalahan yaitu dengan
memeriksa kinerja GT dalam terjemahan berita dalam pasangan Bahasa Inggris-Indonesia.
Penelitian ini diharapkan bisa berfungsi sebagai referensi dalam meningkatkan kinerja GT
dalam terjemahan berita sehingga di GT di masa depan bisa menjadi MT yang lebih baik dan
lebih dapat diandalkan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam
kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada
tahap pengambilan kesimpulan, disesuaikan dengan berdasarkan pada tipe dan jenis
penelitiannya.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian deskriptif
kualitatif yang menurut Sugiyono (2009) adalah suatu metode yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk
membuat kesimpulan yang lebih luas. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata dari
berita untuk diteliti akan makna conditional sentence saat dilakukan metode translate pada
Google Translator.
Ruang lingkup pada metode penelitian ini yakni berlandaskan pada paradigma
konstruktivis. Paradigma konstruktivis yaitu paradigma objektivitas dalam menemukan suatu
realitas atau ilmu pengetahuan (Hidayat, 2003). Sehingga pada jurnal penelitian ini,
paradigma konstruktivis digunakan dalam pemberian nilai dan asumsi pada efektivitas
Google Translator dalam menerjemahkan kalimat Conditional Sentence.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan
data sekunder berupa koran daring online, dan naskah novel untuk mencari kalimat yang
bersifat Conditional Sentence.
Analisa Data
Menurut Moleong (2013), analisis data merupakan proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan uraian dasar (Moleong, 2013).
Definisi tersebut memberikan gambaran akan kedudukan analisis data yang dilihat dari segi
tujuan penelitian. Prinsip dari penelitian kualitatif adalah menemukan sebuah konsep atau
kesimpulan dari teori yang dikemukakan sebagai data.
a. Reduksi Data: Menurut Moleong (2014), definisi dari reduksi data adalah kegiatan atau
proses analisis data yang dapat dilakukan untuk merangkum hasil-hasil penting dari
penelitian dengan menitikberatkan pada hal-hal atau indikator yang paling berpengaruh oleh
peneliti (Moleong, 2014). Reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman
penelitian akan pengambilan kalimat dari daring online dan novel yang memiliki sifat dan
jenis Conditional Sentence.
b. Penyajian Data: Penyajian data adalah data-data hasil penelitian yang sudah tersusun
secara terperinci untuk memberikan gambaran penelitian secara utuh. Data yang terkumpul
secara terperinci dan menyeluruh selanjutnya dicari polahubungannya untuk mengambil
kesimpulan yang tepat. Penyajian data selanjutnya disusun dalam bentuk tabel dari hasil
sintesis kalimat Conditional Sentence yang diterjemahkan menggunakan Google Translator.
c.Kesimpulan atau verifikasi: Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam proses penelitian
untuk memberikan makna terhadap data yang telah dianalisis. Kesimpulan pada penelitian ini
menggunakan skema kategorisasi data setelah dilakukannya penerjemahan dengan
menggunakan Google Translator yang memenuhi kriteria keabsahan suatu penelitian.

PEMBAHASAN
a. Conditional Sentence
Conditional Sentence atau kalimat bersyarat yakni termasuk semua kalimat terbentuk
jika A lalu C atau C jika A, di mana A dan C berada klausa deklaratif. Individu yang bisa
pahami arti pernyataan seperti itu, dan mereka dapat menggunakannya untuk alasan untuk ya
melakukan atau tidak melakukan.
Menurut teori oleh Barraouillet (2011), menyatakan bahwa penalaran dalam
Conditional Sentence diizinkan oleh proposisi yang mengandung konektor Jika ‘’if’’. Padahal
jika bisa digunakan di beberapa struktur sintaksis yang berbeda seperti "If …… then ”, “
…… .Only Of ……. ”,“ If and Only If…… then… .. ”,“….… .If…. ”“.
Pada konten "If ... then" seperti pada "Jika seekor binatang adalah seekor anjing, maka
ia memiliki kaki ”, yang paling banyak dipelajari. Bentuk logis yakni untuk persyaratan
dalam literatur filosofis adalah A> C. Dalam ungkapan formal ini A adalah biasanya diambil
untuk mewakili anteseden, dan C sebagai konsekuensinya. Schulz (2013) menyatakan bahwa
sintaksis dari conditional jelas berbeda dari sintaks kalimat kompleks dibentuk menggunakan
koordinator seperti dan dan atau.
Menurut Klasifikasi, tiga jenis hubungan kondisional dalam Conditional Sentence
yakni, kondisional faktual, kondisional masa depan atau prediktif, dan hubungan kondisional
yang imajinatif. Kondisional faktual mengacu pada suatu pembuktian, contoh kalimat yaitu :
If you heat water to 100 degrees celsius, it boils, (Jika air dipanaskan hingga mencapai suhu
100 derajat, maka ia akan menguap). Sedangkan untuk kondisional masa depan mengacu
pada perkiraan, dengan contoh yakni : If she took that flight yesterday, she arrived at 10pm
(Jika ia mengambil penerbangan kemarin, maka ia akan sampai pada jam 10 malam).
Sedangkan untuk kondisional imajinatif dengan contoh pengandaian yang belum tentu terjadi
: If it's raining here now, then it was raining on the West Coast this morning (Jika sekarang
disini sedang hujan, berarti di daerah Pantai Barat pagi ini sudah hujan).
Dalam kajian analisis ini, saya akan menggunakan artikel tips dari laman pemberitaan
yang bertujuan untuk memberikan sosialisasi berkenaan dengan kecelakaan. Sumber Link
dari pemberitaan itu yaitu : https://www.liputan6.com/otomotif/read/3624944/10-hal-yang-
harus-dilakukan-jika-terlibat-kecelakaan, saya selaku penulis memilih pemberitaan tersebut
karena mengandung Conditional Sentence.
Tabel 1 : Hasil Penerjemahan Menggunakan Daring Online
Conditional Sentence Hasil GT Klasifikasi Manual Kesalahan
Tak ada satupun No driver or -
pengemudi atau driver knows
pengendara yang tahu when an
kapan terjadi accident occurs.
kecelakaan. Namun But certainly,
yang pasti, kita harus we must be
berhati-hati dalam careful in
berkendara karena driving because
untung tak dapat diraih, luckily cannot
malang tak dapat be achieved,
ditolak. poor cannot be
denied.
Seperti diketahui As is known, -
berbagai kecelakaan various
bisa saja terjadi dalam accidents can
kondisi apapun. Bahkan, occur under any
meski kita tidak jadi conditions.
penyebabnya, namun Even though we
bisa saja kita menjadi are not the
korban. cause, we can
be victims.
Seperti dilansir situs As reported by Kondisional if you had an Grammar
resmi Hyundai, jika the official faktual experience about dan
mengalami hal yang website of more than just a susunan
lebih fatal dari sekadar Hyundai, if you collision, such kata pada
benturan, seperti experience as causing losses kalimat
mengakibatkan kerugian something more in the form of
berupa kerusakan mesin fatal than just a damage to the
atau bagian mobil collision, such engine or other
lainnya, maka timbul as causing car parts, then
rasa takut atau bingung losses in the you will get
mudah setelahnya. form of damage scared or
to the engine or confusion
other car parts, afterwards.
then arise fear
or confusion is
easy afterwards.
Nah, jika mengalami Well, if you Kondisional - Grammar
kecelakaan entah berada have an masa depan dan
di posisi salah atau accident atau tatanan
tidak, lakukan hal whether you are prediktif sudah
berikut: in the wrong tepat.
position or not,
do the
following:
Ketenangan diri akan Self-calm will Kondisional Do not admit
meminimalkan minimize the faktual mistakes if you
perselisihan yang possible are not very sure
mungkin terjadi. disputes. of the situation
Perkenalkan diri, jangan Introduce of the incident
mengakui kesalahan jika yourself, do not
Anda tidak begitu yakin admit mistakes
dengan situasi insiden if you are not
tadi very sure of the
situation of the
incident
Saling tukar informasi Exchange Kondisional If the other car Susunan
asuransi. Catat dan insurance faktual driver does not kata pada
simpan di smartphone information. have insurance, kalimat
atau selembar kertas. Record and write down the
Jika pengemudi mobil save on a name, SIM
lain tidak memiliki smartphone or a number, car
asuransi, catat nama, piece of paper. license number,
nomor SIM, nomor plat If the other car address and a
mobil, alamat, dan driver does not valid number.
nomor yang bisa have insurance,
dihubungi. write down the
name, SIM
number, car
license number,
address and
number that can
be contacted.

Dari data yang didapatkan dari jakarta post dan novel “A Walk To Remember”
NICHOLAS SPARKS ditemukan Conditional Sentence sebagai berikut :

Tabel 2 : Hasil Penerjemahan Menggunakan Novel

Tingkat
NO Teks Sumber Terjemahan Google Translate Tipe Keterbacaan,
keberterimaan
1 We are still gathering Kami masih mengumpulkan 1 98%
information on this informasi tentang insiden ini,
incident, but we repeat tetapi kami mengulangi
our warning that if the peringatan kami bahwa jika
Assad regime uses rezim Assad menggunakan
chemical weapons, the senjata kimia, Amerika Serikat
United States and our dan sekutu kami akan merespon
allies will respond dengan cepat dan tepat.
quickly and
appropriately
https://www.thejakarta
post.com/news/2019/0
5/22/us-suspects-
syria-in-new-
chemical-attack-
threatens-reprisal.html

2 If no legal challenge is Jika tidak ada tantangan hukum 1 98%


filed, the KPU will yang diajukan, KPU secara
officially name resmi akan menunjuk Jokowi
Jokowi and Ma’ruf the dan Ma'ruf sebagai presiden dan
president- and vice wakil presiden untuk periode
president-elect for the 2019-2024 pada hari Jumat, kata
2019-2024 period on Arief.
Friday, Arief said.
https://www.thejakarta
post.com/news/2019/0
5/21/prabowo-to-
challenge-election-
results-at-
constitutional-
court.html

3 But the charges Tetapi tuduhan terhadap mereka 1 80%


against them stand and tetap berlaku dan perempuan
the women could be dapat dituntut kapan saja jika
prosecuted at any time "mereka menjual bayi", katanya,
if "they sell the menambahkan bahwa rancangan
babies", she said, undang-undang surrogacy masih
adding that a draft dalam diskusi, dan dapat melihat
surrogacy law is still perdagangan secara resmi
under discussion, and dilarang.
could see the trade
formally outlawed.
https://www.thejakarta
post.com/seasia/2019/
05/15/cambodian-
surrogates-freed-after-
agreeing-to-keep-
babies.html
4 but I have the feeling tetapi saya memiliki perasaan 2 80%
that if I did, the joy bahwa jika saya melakukannya,
would be gone as sukacita juga akan hilang
well. (A Walk to
Remember
NICHOLAS
SPARKS, no 4-20)

6 he play didn't exactly dia bermain tidak benar-benar 2 75%


tell you in the end-it memberi tahu Anda pada
sort of plays into faith akhirnya - itu semacam
and all-but Hegbert permainan iman dan semuanya -
didn't trust ghosts if tetapi Hegbert tidak
they weren't actually mempercayai hantu jika mereka
sent by God, which tidak benar-benar dikirim oleh
wasn't explained in Tuhan, yang tidak dijelaskan
plain language, and dalam bahasa yang sederhana,
this was his big dan ini adalah masalah besarnya
problem with it dengan itu

7 If truth be told, people Jika kebenaran diberi tahu, 2 60%


cried buckets orang-orang menangis ember
whenever they saw it kapan pun mereka melihatnya

8 even when you're bahkan ketika Anda jauh dari 1 90%


away from home, and rumah, dan bahwa jika Anda
that if you put your menaruh kepercayaan pada
trust in God, you'll be Tuhan, Anda akan baik-baik saja
all right in the end pada akhirnya

9 I imagine if he tried to Saya membayangkan jika dia 2 85%


do that now, people mencoba melakukan itu
opposing him would sekarang, orang-orang yang
insert all sorts of foul menentangnya akan
language in the blank memasukkan segala macam
space, but we never bahasa kotor di ruang kosong,
saw it once tapi kami tidak pernah
melihatnya sekali pun.
10 "He's such a gentle "Dia anak yang lembut," katanya 2 90%
child," he'd say when ketika seorang bayi memiliki
a baby had a giant kepala raksasa, atau, "Aku
head, or, "I'll bet she's berani bertaruh dia adalah gadis
the sweetest girl in the paling manis di dunia," jika dia
world," if she had a memiliki tanda lahir di seluruh
birthmark over her wajahnya.
entire face.

11 And he wasn't such a Dan dia bukan orang jahat, tidak 2 98%
bad guy, not really, juga, terutama jika Anda
especially if you mempertimbangkan fakta bahwa
consider the fact that dia tidak memukuli saya atau
he didn't beat me or apa pun.
anything.

12 My grandfather-even Kakek saya - meskipun dia 2 80%


though he spent lots of menghabiskan banyak waktu
time with my father- bersama ayah saya - adalah
was a true bastard if bajingan sejati jika memang ada
there ever was one

13 If people teach Jika orang mengajar sesuatu di 1 90%


anything in school, sekolah, itu harusnya.
that should be it.

14 I remember thinking Saya ingat berpikir bahwa 2 98%


that it was a good adalah hal yang baik bahwa
thing they were too mereka terlalu tua untuk
old to have children, if memiliki anak, jika mereka
they ever did get pernah bersama
together

15 so we'd been in the jadi kami berada di kelas yang 2 98%


same classes our sama sepanjang hidup kami, dan
entire lives, and I'd be aku akan berbohong jika aku
lying if I said I never berkata aku tidak pernah
talked to her berbicara dengannya

16 Old Hegbert would Old Hegbert mungkin akan 3 98%


probably have had a mengalami serangan jantung jika
heart attack if she had. dia melakukannya.

17 But even if by some Tetapi bahkan jika dengan 3 98%


odd turn of events beberapa peristiwa aneh yang
Hegbert had allowed dibiarkan Hegbert, itu tetap tidak
it, it still wouldn't menjadi masalah.
have mattered.

18 If she ever came Jika dia menemukan hewan yang 2 98%


across a wounded terluka, misalnya, dia akan
animal, for instance, mencoba untuk membantunya
she'd try to help it, juga.
too.

19 Sometimes ladies Kadang-kadang wanita akan 2 98%


would come running berlari keluar dari rumah mereka
out of their house if jika mereka melihatnya berjalan,
they saw her walking menawarkan roti labu padanya
by, offering her jika mereka sudah memanggang
pumpkin bread if sepanjang hari atau limun jika
they'd been baking all matahari tinggi di langit.
day or lemonade if the
sun was high in the
sky.

20 The world would be a Dunia akan menjadi tempat yang 2 98%


better place if there lebih baik jika ada lebih banyak
were more people like orang seperti dia.
her.

PEMBAHASAN

Penggunaan Google Translate memiliki fungsi atas dua sisi yang berbeda, yaitu
kebenaran dan kesalahan atau kurang benarnya sebuah hasil. Menurut Hidya (2017),
diketahui bahwa Google Translate dapat membantu meringankan pekerjaan serta tugas yang
membutuhkan jasa penerjemahan (Hidya, 2017). Sedangkan konteks kebenaran yang
diberikan oleh Google Translate dalam penerjemahan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris
yaitu seperti contohnya pada kalimat kondisional masa depan atau prediktif pada tabel (1),
‘’Nah, jika mengalami kecelakaan entah berada di posisi salah atau tidak, lakukan hal
berikut:’’ dengan hasil terjemahan yaitu ‘’Well, if you have an accident whether you are in
the wrong position or not, do the following:’’, Hasil yang diberikan oleh Google Translate
dalam waktu yang cukup cepat, serta praktis dapat dinyatakan cukup signifikan untuk
menerjemahkan Conditional Sentence sifatnya sederhana.

Namun berdasarkan pada hasil penelitian lainnya, diketahui bahwa tidak semua
kalimat yang bersifat Conditional Sentence memiliki penerjemahan dengan corpus yang
tepat, seperti pada tabel (1) akan kondisional faktual pada kalimat ‘’As reported by the
official website of Hyundai, if you experience something more fatal than just a collision, such
as causing losses in the form of damage to the engine or other car parts, then arise fear or
confusion is easy afterwards’’, dapat diperbaiki dengan susunan kata serta grammar menjadi
‘’As reported by the official Hyundai’s website, if you had an experience about more than
just a collision, such as causing losses in the form of damage to the engine or other car parts,
then you will get scared or confusion afterwards.’’. Menurut Tri Pujiati (2017), diketahui
bahwa penggunaan mesin google seperti Google Translate dapat menerjemahkan antara dua
bahasa dan dapat dijadikan solusi bagi akademisi untuk memahami teks secara keseluruhan.
Namun, akademisi harus bisa memahami baik struktur bahasa dan budaya dalam bahasa
sumber dan bahasa target juga supaya kesalahan dalam memahami teks bisa diminimalisir
dan bisa menjadi solusi dalam memahami teks bahasa Inggris (Tri, 2017). Sehingga setelah
melakukan penerjemahan menggunakan Google Translate, sebaiknya dilakukan pengecekan
ulang untuk meminimalisir kesalahan dalam susunan kata pada kalimat Conditional Sentence.

Menurut Maslihah (2018), penatalaksanaan Google Translate untuk menerjemahkan


bahasa Inggris ke bahasa Indonesia lebih banyak dimanfaatkan oleh kalangan mahasiswa
dalam merumuskan teori dari jurnal internasional kepada tugas akhir yang berbahasakan
Indonesia (Maslihah, 2018). Sedangkan menurut Furqanul Aziez (2019), menyebutkan bahwa
penerjemahan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, tidak semuanya benar, karena ada
beberapa kata yang akan terkesan lebih baku dan kaku, karena unsur corpus atau pemilihan
bahasa yang digunakan berbeda (Furqanul, 2019). Seperti kaitannya hasil penelitian pada
tabel (2) yakni kalimat ‘’I remember thinking that it was a good thing they were too old to
have children, if they ever did get together’’ menjadi ‘’Saya ingat berpikir bahwa adalah hal
yang baik bahwa mereka terlalu tua untuk memiliki anak, jika mereka pernah bersama’’,
sedangkan apabila disederhanakan yaitu ‘’Saya berpikir bahwa ketika di usia tua, memiliki
anak merupakan sebuah kebaikan yang menjadi bukti bahwa mereka pernah bersama.’’
Dengan pengertian bahwa tokoh ‘’saya’’ merasa bahwa memiliki anak akan dirasakan
manfaatnya ketika sudah menjelang tua, sebagai kenangan dan bukti bahwa tokoh ‘’saya’’
pernah mendidik anak, mengasuh anak ketika anak tersebut masih kecil. Sehingga dapat
diasumsikan bahwa dalam penggunaan Google Translate untuk menerjemahkan kalimat
Conditional Sentence, akan membutuhkan koreksi ulang untuk menyelaraskan serta
menyederhanakan penggunaan bahasa yang tepat.

PENUTUP

Kesimpulan pada artikel ini yaitu, semua bidang ilmu pengetahuan atau bidang kajian
tidak bisa berdiri sendiri. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut diperlukan ilmu
lain atau ilmu terapan, seperti kajian penerjemahan. Dengan kemajuan teknologi, khususnya
mesin penerjemah, tugas dari penerjemah atau tugas mahasiswa untuk menerjemahkan akan
sangat terbantu dengan adanya mesin penerjemah tersebut. Salah satu diantaranya adalah
Google Translate. Hanya dengan beberapa menit atau bahkan beberapa detik kita sudah dapat
menerjemahkan berlembar-lembar teks ke dalam berbagai bahasa. Namun, hasil terjemahan
tersebut belumlah sempurna karena ada ranah-ranah tertentu yang tidak dapat dilakukan oleh
mesin penerjemah, seperti ranah budaya, idiom, pemilihan bahasa, serta corpus bahasa dan
lain sebagainya. Seperti halnya Conditional Sentence, Google Translate hanya mampu
menerjemahkan secara harfiah atau literal atau word to word yang dimana masih ada bagian
yang tidak berterima kalimat dari hasil terjemahan tersebut. Sedangkan untuk preposisi
pemilihan arti, Google Translate memiliki keterbatasan akan hal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Albir, A.H and Molina, L. (2002). Translation Technique Revisited: A Dynamic and
Functionalist Approach. Meta, Vol. XLVII, No. 4.
Bell, R. T., & Candlin, C. (1991). Translation and Translating: Theory and Practice (Applied
Linguistics and Language Study). Addison Wesley Publishing Company.
Catford, J.C. (1965). A Linguistic Theory of Translation. New York: Oxford University
Press.
Cowan, Ron. (2008). The Teacher‟s Grammar of English. Cambridge : Cambridge
University Press.

Dedy N. Hidayat. (2003). Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik.
Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia.
English First. (2016). EF English Proficieny Index. https://www.ef.com/ca/epi/ diakses pada
tanggal 24 Juni 2019.
Furqanul Aziez & Kosadi Hidayat. (2019). Pengaruh Penggunaan Google Translate Terhadap
Kualitas Terjemahan Mahasiswa Psm Pbsi Ump. METAFORA Volume V No 2 April
2019.
Ghasemi, H., & Hashemian, M. (2016). A Comparative Study of Google Translate
Translations: An Error. English Language Teaching.

Hidya Maulida. (2017). Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Google Translate Sebagai
Media Menerjemahkan Materi Berbahasa Inggris. Stmik Palangka Raya.
Hoed, Benny H. (2006). Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
https://www.thejakartapost.com/news/2019/05/21/prabowo-to-challenge-election-results-at-
constitutional-court.html

https://www.thejakartapost.com/news/2019/05/22/us-suspects-syria-in-new-chemical-attack-
threatens-reprisal.html
https://www.thejakartapost.com/seasia/2019/05/15/cambodian-surrogates-freed-after-
agreeing-to-keep-babies.html

Kardimin. (2013). Pintar Menerjemah: Wawasan Teoritik dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka
Keshavarz, M. H. (2011). Constastive Analysis & Error Analysis. Rahnama Press

Maslihah, Rizka. (2018). Akurasi Penggunaan Translation Machine pada Penulisan Sekripsi
Mahasiswa. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan. 16. 245.
10.21154/cendekia.v16i2.1295.
Moleong, Lexy J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Moleong, Lexy. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nasution, S. (2000). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara
Nida, A. Eugene dan Taber, R. Charles. (1969). The Theory and Practice of Translation.
Leiden: E.J Brill.
Slocum, J. (Ed.). (1988). Machine Translations System. Cambridge: Cambridge University
Press.

Sparks, Nicholas. (1999). A walk to remember. Prologue


Sutopo. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS.
Tri Pujiati. (2017). Pemanfaatan Google Translate Dalam Penerjemahan Teks Bahasa Inggris
Ke Dalam Bahasa Indonesia (Aplikasi Linguistik Terapan Bidang Penerjemahan.
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional: “Membangun Paradigma Kehidupan Melalui
Multidisiplin Ilmu”.
Winarno, Surakhmad, (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah dasar Metode Teknik. Tarsito :
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai