Sneider Koreksi-Faktor-Daya
Sneider Koreksi-Faktor-Daya
n arus listrik yang digunakan oleh hampir semua perlengkapan arus listrik
bolak-balik dapat dibedakan menjadi dua bagian :
q arus listrik yang dikonversikan sebagai
kerja yg berguna, bila dihubungkan
tegangan suplai,merepresentasikan daya
dalam kilowatt yang sesungguhnya.
q yg lainnya digunakan untuk mencatu sirkit
magnetis pada beban-beban induktif, yg
direpresentasikan sebagai nilai watt yg
tidak berguna atau pemborosan arus.
P dlm kW
ϕ
Sd Q dlmkVAr
lm
kV
A
It = Ia2 + Ir 2
Ia = It cos ϕ
Ir = It sin ϕ
ktor daya rendah yang umumnya lebih kecil dari 0.9, n perlengkapan
erimplikasi terhadap konsumsi daya reaktif yg tinggi
q pengoperasian 0% beban
ada gilirannya menyebabkan daya nyata (VA) yang motor asinkron 25% beban
ukup besar sehingga menyebabkan lonjakan tagihan pada umumnya 50% beban
kening listrik yang dilakukan oleh otoritas listrik 75% beban
LN). Faktor daya bervariasi tergantung kepada gawai 100% beban
trik yg disambungkan. Gawai listrik mengkonsumsi
q lampu pijar - 1.0
aya reaktif yang berbeda-beda. q lampu fluoresen - 0.5
ktor daya, atau cos ϕ , diekspresikan dengan nilai berkisar q lampu discharge 0.4 t
tara 0 dan 1.0
ktor daya 1.0 menunjukkan tanpa daya reaktif q tanur resistans listrik - 1.0
ktor daya lebih kecil dari 0.9 dianggap jelek q tanur induksi
bih banyak beban reaktif pd sistem, faktor daya semakin q tanur pemanas dielektrik } - 0.8
0.60
P dlm kW
q aplikasi kapasitor pada jaringan akan mencapai
sukses bila sebelumnya beban listrik dan faktor
ϕ2
daya harus diketahui penuh, sehingga nilai nominal ϕ1 Q
kapasitor total yang diperlukan untuk memperbaiki S2
faktor daya dapat dihitung.
q dengan mengetahui faktor daya yg akan dikoreksi
dan yg telah dikoreksi, kita hanya mengacu pd S1 dlm kVA Q
tabel yg diberikan halaman berikut untuk dlm
mendapatkan nilai koefisien.
cos ϕ1 = 0.75 yg akan dikoreksi
cos ϕ2= 0.93 setelah koreksi
koefisien = (tan ϕ1 − tan ϕ2 ) = 0.487
neon=20W
ditambahkan ke sebuah lampu fluoresen 20 W,
starter
V =220VAC 220 VAC, 50 Hz dengan faktor daya 0,4;
C=? sehingga faktor dayanya terkoreksi menjadi
0,93
Penyelesaian :
Diketahui : P = 20 W V = 220 VAC
cos ϕ1 = 0,4 cos ϕ2 = 0,93
Dijawab :
Dari tabel sebelumnya: (tan ϕ1 − tan ϕ2) = 1,896
Qc = P. (tan ϕ1 − tan ϕ2)
Qc
= V2 / Xc
ϕ1 P. (tan ϕ1 − tan ϕ2)
ϕ2 C = -------------------------
P 2. π.f.V2
20 . 1,896 39,816
ϕ1 = sebelum perbaikan
= ------------------------- = -------------
ϕ2 = setelah perbaikan
2 . 3,14 . 50 . 2202 15197600
Xc = (2.π.f.C)-1
= 2,62 uF / 250 VAC
Ketentuan :
1. nilai nominal kabel (KHA) harus 1,5 kali arus kapasitor,
arus kapasitor ditentukan oleh :
Ic = Qc/U ---> untuk fase tunggal
Ic = Qc/(U√3) ---> untuk tiga fase
2. nilai nominal minimum pemutus daya 1,5 kali arus kapasitor
3. arus termal rele harus disetel pada 1,3 kali Ic
4. setelah mengetahui nilai arus nominal penghantar, maka langkah selanjutnya adalah
memilih luas penampang penghantar.
Jawab :
124.000
Ic = ----------- = 179 A
400 √3
KHA = 1,5 x Ic
= 1,5 x 179 = 268,5 A
= 95 mm2 di udara terbuka ---> lihat pada Bab 12, Ketentuan Pengawatan
n perlengkapan koreksi faktor daya hanya memperbaiki faktor daya dari titik sambungan
beban kapasitor hingga titik suplai pemasukkan.
Tiga tipe utama kapasitor : q automatisasi banyak tingkat
Dengan pengaturan ini, kapasitor disambungkan ke kontaktor
yang dikendalikan oleh rele reaktif. Cara pengaturan seperti
ini sering digunakan. Tingkat otomatisasi biasanya distep
antara 25 sampai dengan 50 kVAr, dan rele reaktif otomatis
mengendali-kan faktor daya ke level yang diinginkan, sampai
tertinggal 98.
q single un-switched
Cara ini digunakan dari beban kecil sampai dengan
mendekati 60kW, dan tidak praktis menggunakan motor
individu sbg kapasitor perbaikan, karena variasi sifat beban.
Umumnya tidak praktis memasang kapasitor lebih besar dari
25 kVAr.
q perbaikan motor
Dalam forum ini, perbaikan langsung diaplikasikan ke motor
atau ke sumber lain dengan faktor daya yang rendah, yaitu
dengan cara kapasitor disambungkan ke terminal suplai
perlengkapan..
n prinsip
kapasitor dipasang pada panel utama TR
dan menjamin kompensasi instalasi ke-
seluruhan.
n catatan
q arus reaktif (lr) masih tetap ada pd instalasi
antar level 1 dan gawai beban.
q rugi-rugi jaringan sebagai akibat efek Joule
n°1
tidak berkurang, I2Rt (kWh)
n manfaat
q menghilangkan denda akibat konsumsi
daya reaktif yg berlebihan.
q mengubah daya nyata kW yg dibutuhkan
instalasi ke daya kVA
q mengurangi beban transformer TR M M M M
(tersedia daya kW)
q nilai nominal pemutus daya dikurangi.
n prinsip
q kapasitor dipasang pada kawasan panel
distribusi yg terdiri dari beberapa kelompok
beban per workshop dg daya reaktifnya.
n catatan
q arus reaktif (lr) masih ada pd instalasi antara
level 2 dan gawai beban. n°1
q rugi-rugi jaringan sebagai akibat efek Joule
tidak berkurang (kWh) n°2 n°2
n manfaat
q menghilangkan denda akibat konsumsi daya
reaktif yg berlebihan
q mengoptimalkan bagian instalasi, i.e. arus
reaktif tidak lagi muncul antara level 1 dan 2,
q mengurangi beban transformer TR (tersedia
daya kW) M M M M
q nilai pemutus tenaga yg dibutuhkan pd sisi
kapasitor berkurang.
n prinsip
q kapasitor langsung dipasang pada setiap
beban induktif (kebanyakan motor)
Kompensasi individu dilakukan bila daya
motor tinggi dibandingkan daya instalasi.
n catatan
q daya kapasitor kira-kira 25 % daya motor
q sebagai pelengkap di dlm papan hubung
n°1
utama bila dibutuhkan
q arus reaktif tidak ada lagi pd instalasi.
n manfaat n°2
q menghilangkan denda akibat konsumsi
daya reaktif yg berlebihan n°3 n°3 n°3
q mengurangi beban transformer TR
(tersedia daya kW)
q dimungkinkannya menggunakan luas M M M
penampang kabel lebih kecil.
q rugi-rugi jaringan sebagai akibat efek Joule
berkurang, I2Rt
q
Psc > 240 ---> kapasitor normal
R
Psc
q 120 < < 240 ---> kapasitor dengan terisolasi lebih
R
Psc < 120
q R ---> kapasitor dengan reaktor anti harmonik
q standar internasional terbaru (IEC 831 parts 1 & 2) menyatakan bahwa kapaisitor harus
mampu tahan terhadap tegangan lebih permanen 10 % dan arus lebih terus-menerus 30 %.
q apabila menggunakan derated capacitor untuk pengaman harmonik, maka nilai nominal
tegangan harus dinaikkan sekurang-kurangnya 10%.
Pengaman ini memberikan dua cara:
a) ketebalan dielektrika dinaikkan, dan kapasitor masih mampu menahan lebih besar tegangan
beban lebih
b) kuat dielektrik dinaikkan dengan menggunakan material lebih tebal, sehingga keluaran
kapasitor berkurang, menurunkan jumlah arus setiap elemen diminta untuk membawa
q dgn menyambungkan sbh induktor secara seri ke setiap tingkat kapasitor, sirkit LC yang
terbentuk dpt disetel ke frekwensi jauh dari frekwensi resonansi, dan jauh dari frekwensi
menyebabkan harmonik. Cara ini mencegah penguatan level harmonik dan juga menghentikan
arus harmonik yang mengalir dari kapasitor dan mencegah kondisi beban lebih.
ustomer Training – Januari 05 - Indonesia
perlengkapan
pembangkit perbaikan
H H I5, I7 etc
harmonisa faktor daya
Soal-soal
1. Buktikan bahwa faktor daya yang jelek menyebabkan rugi-rugi jaringan bertambah besar!
2. Bila diketahui bahwa daya nominal trafo 500 kVA, tegangan hubung singkat 4%, total
daya yang disearahkan 50 kVA. Tentukan:
a. Daya hubung singkat, Psc,
b. Tentukan golongan kapasitor, apakah standar, terisolasi lebih, atau dengan reaktor
anti harmonik
3. Bila diketahui bahwa daya nominal trafo 1000 kVA, tegangan hubung singkat 4%, total
daya yang disearahkan 150 kVA. Tentukan:
a. Daya hubung singkat, Psc,
b. Tentukan golongan kapasitor, apakah standar, terisolasi lebih, atau dengan reaktor
anti harmonik
4. Bila diketahui bahwa daya nominal trafo 630 kVA, tegangan hubung singkat 4%, total
daya yang disearahkan 200 kVA. Tentukan:
a. Daya hubung singkat, Psc,
b. Tentukan golongan kapasitor, apakah standar, terisolasi lebih, atau dengan reaktor
anti harmonik
5. Bila diketahui kapasitor Varplus dengan spesifikasi 50 kVAr, 440 V/50 Hz. Dapatkah
kapasitor tersebut dipasangkan ke jaringan yang membutuhkan 50 kVAr dengan
tegangan nominal 400 V/50 Hz? Mengapa demikian ?
Jawaban
1. S = (V.A) / cos ϕ
Faktor daya jelek terjadi bila cos ϕ < 0,93
Bila cos ϕ semakin kecil, maka S semakin besar, dengan demikian:
a. KHA penghantar yang dibutuhkan juga semakin besar
b. beban tagihan rekening listrik juga semakin besar, karena rekening listrik dihitung per VAh
2. a. Psc = 500.000/0,04
= 12.500 kVA
b. Scc/240 = 12500/240
= 52 kVA
Bila daya yang disearahkan adalah 50 kVA, maka nilai ini lebih kecil dari nilai rasio
Scc/240,
dengan demikian digunakan solusi kesatu, yaitu kapasitor normal.
3. a. Psc = 1.000.000/0,04
= 25.000 kVA
b. Scc/240 = 25.000/240
= 104 kVA
Scc/120 = 25.000/120
= 208 kVA
Bila daya yang disearahkan adalah 150 kVA, maka nilai ini berada di antara nilai rasio
Scc/240 dan Scc/120, dengan demikian digunakan solusi kedua, yaitu kapasitor terisolasi
lebih.
Jawaban
4. a. Psc = 630.000/0,04
= 15.750 kVA
b. Scc/120 = 15750/120
= 131 kVA
Bila daya yang disearahkan adalah 200 kVA, maka nilai ini lebih besar dari nilai rasio
Scc/120, dengan demikian digunakan solusi ketiga, yaitu kapasitor dengan reaktor anti
harmonik.
5. Dapat, karena 50 kVAr/440 V menunjukkan tegangan isolasi kapasitor, asalkan tegangan
nominal jaringannya adalah 400 V. Konsekwensinya, semakin tinggi tegangan isolasi
kapasitor yang dipasang, maka dari segi ekonomi harga kapasitor semakin mahal. Dengan
demikian, apabila tegangan nominal jaringan adalah 400 V, maka harus dipilih tegangan
isolasi kapasitor 400 V juga.