N21016006
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019-2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “Sejarah dan tokoh-tokoh keperawatan” tepat pada waktunya.Dalam
penulisan makalah ini penulis ingin mengucapkan terima kasih. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna,untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun.Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan siapa saja yang membacanya.
TOKOH KEPERAWATAN
Sejarah islam memcatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah Al-
Asalmiya seperti: Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiat, Ummu Sulaiman,
dan Hindun. Sedangkan beberapa wanita musim yang terkenal sebagai perawat saat
masa Rasulullah SAW saat perang dan damai adalah: Rufaidah binti Sa’ad Al-
Aslamiyyat, Aminah binti Qays Al-Ghifariyat, Ummu Atiyah Al-Anasaiyat, Nusaibat
binti Ka’ab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit
dan bedah mata).
Sebagai tambahan pengetahuan, perkembangan keperawatan didunia islam atau
lebih tepatnya lagi di negara Arab Saudi dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Masa penyebaran islam /The Islamic Periode ( 570 – 632 M). pada masa ini
keperawatan sejalan dengan peperangan yang terjadi pada kaum muslimin (Jihad).
Rufaidah Al-Asalmiya adalah perawat yang pertama kali muncul pada mas ini.
2. Masa setelah Nabi / Post Prophetic Era (632 – 1000 M). pada masa ini lebih
didominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh-tokoh kedokteran islam seperti
Ibnu Sinna, Abu Bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi (dr. Ar-Razi).
3. Masa pertengahan/ Late to Middle Age (1000 – 1500 M). pada masa ini negara-
negara arab membangun rumah sakit dengan baik, pada masa ini juga telah
dikenalkan konsep pemisahan antara ruang rawat laki-laki dan ruang rawat
perenpuan. Juga telah dikenalkan konsep pasien laki-laki dirawat oleh perawat laki-
laki dan pasien perempuan dirawat oleh perempuan.
Masa modern (1500 – sekarang). Pada masa ini perawat-perawat asing dari dunia
barat mulai berkembang dan mulai masuk kenegara arab. Namun, pada masa ini salah
seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah Al-
Khateeb yang merupakan perawat bidan arab Saudi pertama yang mendapatkan
Diploma Keperawatan di Kairo, ia mendirikan institusi keperawatan di Arab Saudi.
Faye Glenn Abdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919. Abdellah adalah
petugas perawat pertama yang mendapatkan peringkat dari laksamana bintang dua.
Dia adalah perawat pertama dan wanita pertama untuk melayani sebagai Wakil
Surgeon General. Karyanya mengubah fokus keperawatan dari penyakit yang
berpusat untuk berpusat pada pasien, dan mulai memasukkan perawatan keluarga dan
orang tua dalam asuhan keperawatan. The Patient Assessment of Care Evaluation
developed dikembangkan oleh Abdellah sekarang menjadi standar yang digunakan di
Amerika Serikat.
Publikasi nya termasuk Better Nursing Care Through Nursing Research and
Patient-Centered Approaches to Nursing. Dia juga mengembangkan materi
pendidikan di banyak bidang kesehatan masyarakat, termasuk AIDS, perawatan
rumah sakit, dan kecanduan narkoba.
Dia dilantik ke dalam National Women's Hall of Fame pada tahun 2000.
Pekerjaan tambahan yang ditulis oleh Faye Abdellah meliputi:
3. FLORENCE NIGHTINGALE
Florence Nightingale (12 Mei 1820-13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat
modern, penulis dan ahli statistik.Florence Nightingale lahir di Firenze, Italia pada 12
Mei 1820. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze
dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Semasa kecilnya ia tinggal di
Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang
merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara
ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga
terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan bernama
Parthenope.
Sebagai keluarga yang berasal dari kalangan mapan, keinginan Florence untuk
berkarier sebagai perawat mendapat tantangan keras. Ibu dan kakaknya sangat
keberatan dengan jalur yang hendak ditempuh Florence. Sedangkan ayahnya, meski
mendukung kegiatan kemanusiaan yang dilakukan putrinya ini, juga tidak ingin
Florence menjadi perawat.
Pada masa itu, pekerjaan sebagai perawat memang dianggap pekerjaan yang
hina, alasannya:
Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga tentara
yang miskin) yang mengikuti ke mana tentara pergi;
Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan
terbuka sehingga profesi ini dianggap sebagai profesi yang kurang sopan
untuk wanita baik-baik, selain itu banyak pasien memperlakukan wanita yang
tidak berpendidikan yang berada di rumah sakit dengan tidak senonoh;
Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan
karena alasan-alasan tersebut di atas;
Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.
Namun hasrat Florence adalah tetap menjadi perawat. Ketika berumur 20
tahun ia meminta ijin kepada orang tuanya untuk memasuki rumah sakit dan
mempelajari keperawatan, tetapi orang tuanya tetap tidak mengijinkan karena rumah
sakit pada saat itu keadaannya sangat memprihatinkan. Walaupun dilarang, semangat
Florence untuk menjadi perawat tidak pupus.
Tercatat dalam sejarah, Florence menjadi satu-satunya wanita yang mendaftarkan diri
menjadi relawan pada tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis mengumumkan perang
terhadap Rusia untuk menguasai Krimea dan Konstantinopel (pintu gerbang menuju
Timur Tengah). Banyak prajurit yang gugur dalam pertempuran, namun yang lebih
menyedihkan lagi adalah tidak adanya perawatan untuk para prajurit yang sakit dan
luka-luka. Selain sebagai tokoh di bidang keperawatan, Florence juga merupakan
tokoh di bidang kepalang merahan khususnya relawan-relawan palang merah.
Dari ringkasan cerita tentang The Lady With The Lamp diatas, sudah
selayaknya kita berhenti membangga-banggakan kemapanan dan kemewahan yang
dimiliki. Karena kebahagiaan tidak selamanya di dapat dari kedua hal itu, seperti
Florence yang meninggalkan kemapanan untuk benar-benar menjadi manusia yang
diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Rasa sebagai makhluk
sosial yang beliau memiliki lebih besar daripada rasa ke-individuan-nya. Apakah rasa
seperti itu juga yang ada pada diri kita? Atau sebaliknya?
Sebagai seorang gadis, Maria Sewall Gardner pindah dengan dia baik-untuk-
melakukan keluarga dari Massachusetts ke Providence, di mana dia tinggal dan
bekerja sepanjang hidupnya. Gardner dikreditkan ayahnya dan saudara tiri, keduanya
pengacara dan hakim, dengan mengajar dia untuk berpikir jernih dan merasa rasa
tanggung jawab kewarganegaraan.Pada tahun 1890, Gardner lulus dari Miss Porter's
School di Farmington, Connecticut. Dia memasuki Newport Rumah Sakit Pelatihan
Sekolah Perawat ketika ia lebih dari tiga puluh.
Pada tahun 1905, segera setelah lulus, Gardner menjadi direktur Providence
Kabupaten Keperawatan Dasar, yang ia menuju hingga pensiun di tahun 1931.
Worried that the boom in public-health work was leading to employment of poorly
trained nurses, Lillian D. Wald, Gardner, and others prodded the two national nurses'
groups to establish a standard-setting body. Khawatir bahwa boom dalam pekerjaan
kesehatan masyarakat memimpin untuk kerja perawat kurang terlatih, LiLillian D.
Wald, Gardner, dan lain-lain menusuk kelompok dua perawat nasional 'untuk
mendirikan suatu badan standar. Hasilnya adalah Organisasi Nasional Perawatan
Kesehatan Masyarakat (NOPHN), didirikan pada tahun 1912. Gardner membantu
rancangan konstitusi, adalah aktif di dewan direksi pertama, dan berhasil Wald
sebagai presiden NOPHN 1913-1916.
Setelah dia pensiun, Gardner menerbitkan dua karya fiksi. Jadi Build Kami
(1942) menyajikan episode dalam kehidupan Maria Melton, direktur asosiasi
keperawatan kabupaten. Episode menanamkan prosedur yang benar dan kesadaran
faktor sosial, dan percakapan kadang-kadang berubah menjadi eksposisi tak
bernyawa masalah administratif, tapi buku itu melampaui kecenderungan akan
pendidikan dalam penggambaran sebuah dunia yang semua-perempuan.Melton
murah hati menuntun, wanita bawahan, masing-masing memberikan bimbingan dia
butuhkan. Jadi Membangun Kami menggambarkan dunia di mana niat baik
perempuan, kecerdasan, profesionalisme, dan merawat cukup untuk menciptakan
harmoni. Ketiadaan konflik dan referensi lebih-dari-sekilas untuk penderitaan-
menakjubkan dalam studi keperawatan-memperlemah buku tetapi menyarankan
Gardner visi tentang kehidupan yang ideal. Katharine Kent (1946), sebuah buku yang
lebih baik, berikut seorang perawat dari kelulusan sampai usia menengah.Seperti
Gardner, Katharine Kent adalah kelas atas New Englander, seorang anak perempuan
dan saudara perempuan dari pengacara yang akhirnya mengepalai sebuah asosiasi
publik kesehatan keperawatan di kota sendiri. Seperti Gardner, ia menulis sebuah
buku berpengaruh saat sakit dan membuat sebuah program untuk melatih perawat
kesehatan masyarakat di Italia.(Gardner menggunakan bagian dari surat dia menulis
setelah Perang Dunia I ketika dia melayani dengan Palang Merah Amerika Komisi
Tuberkulosis di Italia di account nya usaha Eropa Kent menyusui.) Elemen lain dalam
buku ini rupanya berasal kurang dari otobiografi dari dari konsepsi Gardner dari karir
yang ideal.Buku ini berakhir, seperti yang dilakukan Jadi Build Kami, dengan
pahlawan yang menegaskan senang di dipilih pekerjaannya fiksi Gardner dan banyak
dari pidato nya, artikel, dan laporan merayakan nilai pekerjaan dalam kehidupan
perempuan. bekerja Profesional menciptakan dihargai ikatan perkawanan dan
pemuridan antara perempuan, dan hubungan egaliter antara perempuan dan laki-laki
atau perempuan dan keluarga mereka. Gardner mencoba untuk menggambarkan
wanita yang bahagia sebagai istri tinggal di rumah dan ibu, tetapi mereka tetap tokoh
bayangan, hidup hanya dalam pelayanan sukarela mereka untuk perawatan kesehatan
masyarakat.Dalam buku-bukunya itu adalah partisipasi dalam "perang panjang
melawan penyakit dan penderitaan dan kematian" jompo yang membuat wanita
senang.
5. BETTY NEUMAN
A. Biografi dan Latar belakang teori
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio 1924. Beliau telah banyak sekali
bekerja di banyak praktek-praktek keperawatan. Pada tahun 1947 beliau sekolah
perawat di Feopies Hospital, pada tahun 1957 BS dalam keperawatan kemudian tahun
1966 MS di keperawatan jiwa dan menjadi konsultan kesehatan masyarakat di
UCLA,PhD di psikologi klinik. Dan pada tahun itu juga beliau bekerja sebagai
konsultan kesehatan mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi keluarga.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model Whole
Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di
UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan.
C. Model Keperawatan
adalah konsep “Healt care system” yaitu model konsep yang menggambarkan
aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan
dnegan sasaran pelayana adalah komunitas. Serta Betty Newman mendefinisikan
manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan
system terbuka.
Konsep keperawatan ini juga memiliki dasar pemikiran yang terkait dnegan
kompaknya paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang
selalu mencari keseimbangan dan merupakan suatu kesatuan dari variable yang utuh
di antaranya fisiologis, psikologis, sosio cultural dan spiritual juga memandang
pelayanan keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang
sehat sebagai kondisi terbebasnya dari gngguan pemenuhan kebutuhan dan
merupakan keseimbangan yang dinamis dari menghindari stress.
PENDIDIKAN KESEHATAN
N21016006
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019-2020