Anda di halaman 1dari 10

PORTOFOLIO

PRAKTIK PROFESI NERS


STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Disusun Oleh :
DARMA KURNIA, S.Kep
17300032

PROGRAM STUDI NERS TAHAP PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CITRA DELIMA
BANGKA BELITUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
karunia, rahmat dan kasih-Nya saya dapat menyelesaikan portofolio ini dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan portofolio ini, tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Ns. Rima Berti
S.Kep, M.Kep selaku Pembimbing Akademik Profesi Ners, yang dengan tulus,
ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya hingga terselesaikan portofolio
ini.
Penulis menyadari bahwa portofolio Keperawatan Medikal Bedah ini jauh
dari sempurna, mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan yang ada
sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan.
Semoga portofolio Keperawatan Medikal Bedah ini memberikan manfaat
bagi pembaca, terutama penulis sendiri sebagai salah satu upaya perbaikan dalam
proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.

Pangkalpinang, 21 November 2017

Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PENULIS
1. Nama Lengkap : Darma Kurnia
2. Tempat Tanggal Lahir : Pangkalpinang, 13 September 1978
3. Agama : Islam
4. Suku/Bangsa : Melayu / Indonesia
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Alamat : Jln. Irian RT03 RW01 Kel Gajah Mada
7. Nama Orang tua
a. Ayah : Djusli
b. Ibu : Saiti
8. Jumlah Saudara : 9 ( Sembilan )

B. PENDIDIKAN
SD Negeri 26 Kota Pangkalpinang : Lulus tahun 1991
SMP Negeri 1 Kota Pangkalpinang : Lulus tahun 1994
Madrasah Aliyah Negeri Kota : Lulus tahun 1997
Pangkalpinang
AKPER Pemda Pangkalpinang : Lulus tahun 2000
STIKES Citra Delima Bangka Belitung : Lulus tahun 2013 s.d 2017
C. KONTAK PERSON
Email/ No. Hp : 0813-7396-6836

PERENCANAAN PORTOFOLIO

Kompetensi Keperawatan Medikal Bedah


Setelah mengikuti praktik Keperawatan Medikl Bedah (KMB) Peserta didik
mampu:
1. Melakukan pengkajian
2. Menetukan tujuan keperawatan
3. Merumuskan diagnosa keperawatan
4. Merencanakan tindakan keperawatan
5. Implementasi tindakan keperawatan
6. Evaluasi
7. Membuat rencana pendidikan kesehatan, termasuk rencana pemulangan klien
(discharged planning)
8. Mendiskusikan dengan pembimbing klinik aspek etika dan legal yang terkait
dengan asuhan keperawatan medikal bedah yang diberikan

KEMAJUAN NILAI DAN KARYA TERBAIK

Setelah melakukan praktik Keperawatan Medikal Bedah dari tanggal 5 Oktober


2017 sampai 21 November 2017 di ruang Melati, Kamar Operasi, Haemodialisa
dan Anggrek RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang. Selama saya menjalani
praktik profesi stase Keperawatan Medikal Bedah, saya dapat mengetahui dan
mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah khususnya yang
berhubungan dengan Keperawatan Medikal Bedah. Selain itu dalam memberikan
Asuhan Keperawatan yang komprehensif harus dengan didasari pada ilmu dan
teknologi keperawatan serta etika dan aspek legal keperawatan, sehingga bisa
menjadi bekal kami bila dihadapkan pada klien yang mengalami gangguan
kesehatan pada area Keperawatan Medikal Bedah.

LAMPIRAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN


LAPORAN KASUS
RESUME JURNAL
CASE ANALISIS
MINI C-EX

TOKOH KEPERAWATAN YANG DIKAGUMI DAN ALASAN

Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti Rufaidah adalah perawat muslim pertama


didunia, ia sudah ada jauh sebelum Pioneer of Modern Nurse lahir kedunia.
Semoga sekelumit kisah ini bisa menambah pengetahuan kita tentang orang-orang
yang berjasa dalam bidang keperawatan. Di Indonesia, nama Rufaidah sendiri
masih terasa asing dibandingkan dengan tokoh-tokoh keperawatan dunia yang
berasal dari golongan barat. Namun dikalangan Negara arab dan timur tengah,
nama Florence Nightingale tidak lebih terkenal dari Rufaidah Binti Saad /
Rufaidah Al-Asalmiya.
Rufaidah Al-Asalmiya memiliki nama lengkap Rufaidah Binti Saad Al-Bani
Aslam Al-Khazraj. Ia lahir di Yatrhrib, Madinah pada tahun 570 M dan wafat pada
tahun 632 M. Rufaidah hidup pada masa Rasulullah SAW pada abad pertama
Hijriah atau abad ke-8 Masehi. Ia termasuk golongan kaum Anshor (Golongan
pertama yang menganut agama Islam di Madinah).
Ayah Rufaidah adalah seorang dokter, Rufaidah mempelajari ilmu
keperawatan saat ia bekerja membantu ayahnya. Saat kota madinah berkembang,
ia mengabdikan diri merawat kaum muslimin yang sakit. Saat tidak terjadi
peperangan, Rufaidah membangun tenda diluar Masjid Nabawi untuk merawat
kaum muslimin yang sakit. Pada saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dan perang
Khaibar Rufaidah menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat
perang. Ia mendirikan rumah sakit lapangan, sehingga Rasulullah SAW
memerintahkan korban yang terluka dirawat oleh Rufaidah.
Rufaidah Al-Asalmiya melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi
perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta izin kepada Rasulullah
SAW untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat para mujahid yang
terluka. Tugas ini digambarkan mulia oleh Rufaidah, dan merupakan pengakuan
awal untuk pekerjaannya dibidang keperawatan dan medis.
Selain berkontribusi dalam merawat mereka yang terluka saat peperangan,
Rufaidah Al-Asalmiya juga terlibat dalam aktifitas sosial dikomunitasnya. Dia
memberi perhatian kepada setiap muslim, orang miskin, anak yatim, atau
penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberi bekal pendidikan.
Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik dan teliti. Ia
digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus sekolah keperawatan pertama
didunia islam meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan. Ia juga merupakan
penyokong advokasi pencegahan penyakit atau yang lebih dikenal dengan
Preventive Care serta menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (Health
Education).
Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan
memotivasi orang lain. Ia digambarkan memiliki pengalaman klinik yang dapat
diajarkan kepada perawat lain yang dilatih dan bekerja dengannya. Dia tidak
hanya melaksanakan peran perawat dalam hal klinikal saja, ia juga melaksanakan
peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan
timbulnya berbagai macam penyakit. Sehingga Rufaidah sering juga disebut
sebagai Public Health Nurse dan Social Worker yang menjadi inspirasi bagi
perawat di dunia islam.
Sejarah islam memcatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah Al-
Asalmiya seperti: Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiat, Ummu
Sulaiman, dan Hindun. Sedangkan beberapa wanita musim yang terkenal sebagai
perawat saat masa Rasulullah SAW saat perang dan damai adalah: Rufaidah binti
Saad Al-Aslamiyyat, Aminah binti Qays Al-Ghifariyat, Ummu Atiyah Al-
Anasaiyat, Nusaibat binti Kaab Al Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad yang
ahli dalam penyakit dan bedah mata).
Sebagai tambahan pengetahuan, perkembangan keperawatan didunia islam
atau lebih tepatnya lagi di negara Arab Saudi dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Masa penyebaran islam /The Islamic Periode ( 570 632 M). pada masa ini
keperawatan sejalan dengan peperangan yang terjadi pada kaum muslimin
(Jihad). Rufaidah Al-Asalmiya adalah perawat yang pertama kali muncul
pada mas ini.
2. Masa setelah Nabi / Post Prophetic Era (632 1000 M). pada masa ini lebih
didominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh-tokoh kedokteran islam
seperti Ibnu Sinna, Abu Bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi (dr. Ar-Razi).
3. Masa pertengahan/ Late to Middle Age (1000 1500 M). pada masa ini
negara-negara arab membangun rumah sakit dengan baik, pada masa ini juga
telah dikenalkan konsep pemisahan antara ruang rawat laki-laki dan ruang
rawat perenpuan. Juga telah dikenalkan konsep pasien laki-laki dirawat oleh
perawat laki-laki dan pasien perempuan dirawat oleh perempuan.
Masa modern (1500 sekarang). Pada masa ini perawat-perawat asing dari
dunia barat mulai berkembang dan mulai masuk kenegara arab. Namun, pada
masa ini salah seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama
Lutfiyyah Al-Khateeb yang merupakan perawat bidan arab Saudi pertama yang
mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo, ia mendirikan institusi
keperawatan di Arab Saudi.

Alasan Saya Terinspirasi Pada Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti Rufaidah


Tokoh yang menginspirasi saya adalah Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti
Rufaidah, karena tekadnya yang bulat untuk menjadi seorang perawat walaupun
ayahnya seorang dokter pada masa itu. Ia juga merupakan perawat pertama dari
kaum muslim dan beliau tidak membeda bedakan pasien berdasarkan agama,
selain itu ia tidak hanya merawat pasien yang datang kerumah sakit tetapi ia juga
mendatangi rumah rumah orang yang sakit bersama beberapa temannya. Dari
sekian banyaknya hal yang telah dilakukan Rufaidah Al-Asalmiya atau Siti
Rufaidah itulah yang menginspirasi saya untuk menjadi perawat

SURAT PERNYATAAN
KEABSAHAN PORTOFOLIO

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Darma Kurnia, S.Kep
NIM : 17300032
Praktik profesi : Keperawatan Medikal Bedah
Tahun Ajaran : 2017 / 2018
Program Studi : Ners

Dengan ini menyatakan bahwa Portofolio saya Adalah benar karya saya sendiri
atau bukan plagiat hasil karya orang lain dan saya ajukan sebagai bahan
penilaian dalam evaluasi akhir praktik profesi.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Mengetahui,
Koordinator Profesi Ners Yang Membuat,
Keperawatan Medikal Bedah

( Ns. Kgs. M. Faizal S.Kep, M.Kep ) ( Darma Kurnia , S.Kep )

Anda mungkin juga menyukai