Anda di halaman 1dari 2

RESUME DOMBA

Domba atau biri-biri (Ovis) adalah ruminansia dengan rambut tebal dan dikenal oleh
banyak orang. Domba dipelihara untuk dimanfaatkan rambut (disebut wol), daging, dan susunya.
Yang paling dikenal orang adalah domba peliharaan (Ovis aries), yang diduga keturunan dari
moufflon liar dari Asia Tengah bagian Selatan dan Barat Daya. Domba memiliki bulu yang
keriting dan dicukur jika sudah tebal lalu dijadikan wol.

Domba Sapudi berasal dari kawasan Asia Barat Daya yang dibawa pedagang Gujarat pada
abad ke-18 yang dibudidaya oleh masyarakat di pulau Sapudi Kabupaten Madura dan tersebar di
Jawa Timur. Ciri khas dari domba ini memiliki warna dominan bulu putih, dengan kepala juga
warna putih, garis muka agak cembung, telinga cukup besar, panjang dan lebar serta tegak
kesamping dengan sudut 45-90 derajat, Tidak bertanduk, Garis punggung melengkung agak
cekung dan bagian belakang lebih tinggi dari bagian depan. Ekor bervariasi dari bentuk segitiga
sampai sigmoid, tebal, panjang dan lebar, bagian pangkal tengah lebar dan sering berkelok
(sigmoid) dan meruncing pada bagian ujungnya. Temperamen atau sifat domba sapudi tenang dan
tidak agresif. Domba Sapudi dapat dikembangkan sebagai sumber pedaging dengan tingkat adaptif
tinggi serta daya tahan terhadap penyakit cukup baik.
Domba Palu merupakan jenis ternak ruminansia kecil yang memiliki ciri khas berekor
gemuk (tebal). Domba ini merupakan sumber daya lokal yang spesifik lokasi yang hanya dapat
berkembang di kawasan Lembah Palu dan sekitarnya. Ciri khas domba ini memiliki ekor yang
tebal tapi tidak gemuk dan memiliki warna bulu didominasi putih, terkadang hitam, dan sedikit
coklat, bahkan ketiganya. Domba Palu memiliki keunggulan dibanding jenis domba lainnya,
diantaranya dapat beradaptasi pada lingkungan yang beriklim ekstrim, dapat beradaptasi di padang
penggembalaan dengan ketersediaan hijauan pakan dan air terbatas, relative tahan terhadap
serangan parasit dan penyakit. Keunggulan Domba Palu lainnya adalah kualitas dagingnya cukup
baik dengan sebaran partikel lemak (marbling) yang rendah dan tidak berbau khas sehingga daging
domba ini sangat digemari oleh konsumen meskipun harga jual hidup maupun dagingnya cukup
tinggi.

Domba Batur (atau Domas) sebenarnya merupakan domba hasil persilangan dari domba
lokal yaitu domba Ekor Tipis (Gembel), domba Suffolk dan domba Texel. Tubuhnya besar dan
panjang, kaki cenderung pendek dan kuat, domba jantan maupun betinanya tidak memiliki tanduk,
kulitnya relatif lebih tipis dibandingkan domba garut, kibas, atau gembel, namun bulunya tebal,
warna bulu dominan putih dan menutupi seluruh tubuhnya hingga bagian muka domba. Domba
batur jantan maupun betina adalah tipe domba potong yang merupakan penghasil daging yang
baik. Dagingnya lebih empuk dan lemaknya lebih tinggi.

Domba kisar merupakan salah satu rumpun domba lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli
di Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Ciri khas domba ini warna tubuh dominan
kombinasi warna polos dan belang putih-hitam, kepala dominasi hitam, dan belang putih, warna
sekitar mata umumnya hitam., telinga mengikuti warna tubuh dominan. Domba ini juga memiliki
daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.

Domba wonosobo merupakan salah satu rumpun domba lokal Indonesia yang mempunyai
sebaran asli di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Domba wonosobo merupakan hasil
persilangan antara domba texel yang didatangkan sejak tahun 1957 dengan domba ekor tipis dan
atau domba ekor gemuk dan secara turun temurun dikembangkan masyarakat di wilayah
Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Ciri khas domba ini memiliki bulu dominan putih
berupa wol halus sampai sedang yang menutupi sebagian besar permukaan tubuh, kecuali muka,
perut bagian bawah dan kaki, bentuk ekor kecil dan pendek dengan ujung ekor meruncing. Domba
ini memiliki sifat yang tenang dan tidak agresif.

Anda mungkin juga menyukai