Sastra drama adalah khayalan pengarang tentang kehidupan manusia. Para penonton drama
juga sadar bahwa yang ditontonnya hanyalah fiksi bukan realitas yang sebenarnya, namun
kadang-kadang penonton hanyut dalam jalinan cerita.
1. Pertama, yang harus diperhatikan adalah struktur cerita dalam sebuah naskah. Adegan
mana yang akan disimpan di bagian permulaan atau diawal serta adegan mana yang akan
disimpan pada bagian akhir dalam cerita di sebuah naskah drama. Hal ini harus
dipertimbangkan demi terwujudnya sebuah struktur dramatik yang baik dan menarik.
2. Kedua, yang harus diperhatikan selanjutnya adalah karakter, yaitu perwatakan yang
terdapat dalam tokoh-tokoh sebuah cerita yang dibuat. Apakah akan menghadirkan tokoh
jahat dengan perangai yang buruk atau juga bisa sebaliknya dilakukan. Selain dari itu,
berapa tokoh yang terdapat dalam cerita atau naskah yang akan dibuat atau disajikan.
Apakah dalam naskah yang telah dibuat itu hanya ada satu tokoh, sehingga dimainkan
oleh satu orang, atau beberapa tokoh sehingga memerlukan beberapa orang pemain dalam
pementasannya nanti. Di samping hal itu, berapa babak drama yang akan dibuat atau
disusun. Apakah hanya satu babak yang terdiri dari beberapa adegan? Atau lebih dari satu
babak yang sudah tentu harus disesuaikan dengan kemampuan kerja dari sebuah tim
pementasan. Terlalu banyak babak otomatis akan menyita waktu lebih lama serta tenaga
yang lebih banyak juga. Pertunjukan yang terlalu panjang akan membuat penonton
merasa bosan. Selain itu pula, para penonton juga belum tentu siap untuk tetap bertahan
mengikuti jalannya pertunjukan sampai pertunjukan tersebut selesai. Tokoh-tokoh cerita
tersebut jika dikelompokan yaitu menjadi, sebagai berikut: Peran utama atau disebut
protagonist, Peran lawan yaitu antagonis, Peran ketiga yang mendukung protagonis atau
antagonis yaitu disebut tritagonis, Peran pembantu atau peran pendukung.
3. Ketiga, yang harus diperhatikan adalah diksi atau bahasa di dalam sebuah naskah drama.
Diksi yang dimaksud di sini adalah bahasa verbal atau bahasa kata-kata yang diucapkan
oleh pemain sebagai salah satu bahasa ungkapan dalam drama tersebut. Apakah akan
membuat naskah dengan bahasa puisi? Atau dengan bahasa sehari-hari dalam kehidupan
seperti yang digunakan sehari-hari. Dalam bahasa drama sebenarnya tidak terbatas pada
bahasa kata per katanya, tetapi dapat juga bahasa visual atau bahasa yang dapat dilihat,
bahasa gerak yang dilakukan oleh pemain, serta bahasa musik yang dimainkan oleh
pemusik atau pemain aau tokoh dari pementasan drama itu sendiri. Adapun pertunjukan
drama yang baik adalah pertunjukan yang memiliki keseimbangan dalam menggunakan
media untuk ungkapan. Dengan demikian di samping tidak menjenuhkan bagi para
penonton, juga karya drama tersebut akan terkesan lebih bervariasi.
4. Keempat, yang harus diperhatikan dalam menyusun naskah drama adalah ide atau
gagasan. Gagasan apa yang ingin penulis atau pengarang sampaikan kepada penonton?
5. Kelima, yang harus diperhatikan dalam naskah drama adalah perlengkapan di dalam
pementasan tersebut. Ada beberapa jenis perlengkapan dalam pertunjukan drama, yaitu
perlengkapan yang digunakan oleh para pemain atau disebut dengan aktor dan aktris dan
juga perlengkapan panggung yang biasanya disimpan di atas panggung sebagai
pelengkap dalam pertunjukan drama atau biasa juga disebut dengan properti.
Perlengkapan yang digunakan oleh pemain lazim disebut dengan sebutan handprop,
sedangkan perlengkapan panggung lazim disebut stageprop.