PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI PENYULUHAN PENGENDALIAN GEMINIVIRUS TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum Annuum L.)
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF EDUKASI PENYULUHAN PENGENDALIAN GEMINIVIRUS TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum Annuum L.)
SELVIANA BR BANGUN
Selviana br Bangun
NIM F14090019
ABSTRAK
SELVIANA BR BANGUN. Pengembangan Media Interaktif Edukasi Penyuluhan
Pengendalian Geminivirus Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.).
Dibimbing oleh KUDANG BORO SEMINAR dan WIDODO.
Penyakit kuning yang disebabkan oleh Geminivirus pada tanaman cabai sangat
merugikan petani karena dapat menyebabkan kehilangan hasil panen 20-100%.
Oleh karena itu dibutuhkan sumber informasi bagi petani untuk dapat
mengendalikan serangan virus ini. Salah satunya dengan penyampaian informasi
menggunakan media interaktif dalam bentuk animasi. Animasi menjelaskan
tentang sifat virus, tempat hidup virus, proses penularan dan gejala penyakit, serta
cara pengendalian yang baik terhadap geminivirus. Metode penelitian ini
menggunakan Multimedia Development Life Cycle (MDLC) dan pembuatan
animasi ini menggunakan perangkat lunak seperti Adobe Flash, Adobe Premiere,
Adobe Soundbooth, dan Format Factory. Sistem pengembangan animasi diuji
coba dan digunakan oleh responden secara acak yang terdiri dari mahasiswa,
petani dan penyuluh pertanian. Hasil uji coba tampilan animasi menyatakan
bahwa sistem animasi mudah digunakan, mudah dimengerti dan bermanfaat.
ABSTRACT
Chili pepper yellow leaf curl virus caused by Geminivirus in red chili is one of the
most devastated diseases of chili peppers.This virus cause crop loses up to
20-100%. Therefore, farmers need to be assisted with information and provided
with information sources to control this virus attack. One of the methods is to
inform farmers about this virus is through an interactive media in an animation
form. Animation can describe about virus characteristics, virus habitat, virus
spread among the plants, the symptoms of virus attack and technique for
controlling virus attack. The research method used multimedia development life
cycle (MDLC) and animation production used software, like Adobe Flash, Adobe
Premiere, Adobe Soundbooth, and Format Factory. The developed prototype of
the animation system has been tested and used by users (by respondents selected
consisting of students, farmers, and agricultural extention workers). From the
testing it was shown that the system is claimed to be easy to use, easy to
understand, and useful.
SELVIANA BR BANGUN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem
Disetujui oleh
-m�k�
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc Dr. Ir. Widodo, MS
Pembimbing I Pembimbing II
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala berkat-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2013 ini berjudul Pengembangan
Media Interaktif Edukasi Penyuluhan Pengendalian Geminivirus Tanaman Cabai
Merah (Capsicum annuum L.).
Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof. Dr.Ir Kudang Boro Seminar,
M.Sc dan Dr. Ir. Widodo, MS selaku Dosen pembimbing, Dr. Liyantono, S.TP
M.Agr selaku Dosen Penguji. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada D
Bangun, R br Tarigan, Natasia br Bangun, Desnariani br Bangun dan Sinalta
Bangun selaku keluarga dari penulis atas segala doa dan kasih sayangnya,
Kelompok Kecil Tamariska khususnya Apriyani, Mely, Evillya, Febri, Vera selalu
mendoakan selama penelitian berlangsung, Pengurus Permata GBKP Bogor atas
dukungan dan motivasi selalu, teman-teman PMK KPP 46 serta teman-teman
Teknik Mesin dan Biosistem angkatan 46 khususnya Kristen Natashia, Raisa,
Gina Lupita, Tiara, Eti, Citta, Dian, Jenni, Monalhysa, Alfredo, Heri heriyanto
dan Bapak Gojali untuk semangat dukungannya selalu, serta Risnaldi dalam
pembuatan animasi.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Selviana Br Bangun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 1
TINJAUAN PUSTAKA 2
Geminivirus pada Tanaman Cabai Merah 2
Penyebaran Geminivirus 2
Pengendalian Geminivirus 3
Multimedia 4
Animasi 9
Penggunaan Animasi dalam Bidang Pertanian 12
METODE 13
Waktu dan Tempat 13
Alat dan Bahan 13
Metode Pengembangan Media Interaktif 14
HASIL DAN PEMBAHASAN 16
Konsep 16
Media Penyuluhan Tercetak 16
Media Penyuluhan Audio 17
Media Penyuluhan Visual dan Audio-Visual 17
Media Penyuluhan Berupa Objek Fisik 17
Kelayakan Teknik 19
Kelayakan Ekonomi 19
Kelayakan Organisasi 20
Kelayakan Operasional 20
Perancangan 21
Struktur Navigasi 21
Alur Cerita 22
Rancangan Flowchart 25
Rancangan Antarmuka 27
Pengumpulan Bahan 28
Pembuatan 29
Pembuatan Gambar dan Animasi 29
Pembuatan Suara 32
Penggabungan Animasi dan Suara 32
Pendukung Pengubah Format 32
Pengujian 32
Evaluasi 34
SIMPULAN DAN SARAN 40
Simpulan 40
Saran 40
DAFTAR PUSTAKA 41
LAMPIRAN 44
RIWAYAT HIDUP 52
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1 Elemen multimedia 4
2 Struktur Linear 5
3 Struktur Hierarkis 6
4 Struktur Nonlinear 6
5 Struktur komposit 6
6 Contoh Storyboard gambar manual 7
7 Contoh bentuk Flowchart 8
8 Contoh Bentuk lampiran antarmuka 9
9 Elemen animasi 10
10 Alur metode penelitian 16
11 Struktur navigasi media interaktif 22
12 Storyboard Geminivirus 22
13 Storyboard penyebaran Geminivirus 23
14 Storyboard persiapan sebelum tanam cabai 24
15 Storyboard sebelum tanam cabai 24
16 Storyboard setelah tanam cabai 25
17 Flowchart media interaktif 26
18 Desain antarmuka media interaktif 27
19 Tampilan video Scene 1 28
20 Script media interaktif 29
21 Dokumentasi media interaktif 30
22 Halaman depan 33
23 Halaman utama 34
24 Penilaian responden terhadap isi animasi 35
25 Penilaian responden terhadap tampilan animasi 35
26 Penilaian responden terhadap manfaat animasi 36
27 Penilaian responden terhadap kelengkapan animasi 36
28 Penilaian responden terhadap kebutuhan profesi 37
29 Penilaian responden terhadap kekonsistenan 37
30 Penilaian responden terhadap informasi 38
31 Penilaian responden terhadap penyempurnaan 38
32 Penilaian profesi terhadap kategori evaluasi animasi 39
DAFTAR LAMPIRAN
1 Soal Kuesioner 46
2 Hasil Kuesioner terhadap responden 48
3 Gambar dalam bentuk media interaktif 50
4 Dokumentasi Petani Kipl@ 53
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Cabai merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi
yang sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang seperti bidang masakan,
obat-obatan, kosmetik, dan lain-lain. Berdasarkan data produktivitas cabai merah
nasional tahun 2009-2012, produktivitas cabai merah tahun 2009 sebesar
5,89 ton/ha, tahun 2010 sebesar 5,60 ton/ha, tahun 2011 sebesar 6,19 ton/ha, dan
tahun 2012 sebesar 6,84 ton/ha (BPS 2012). Produktivitas tanaman cabai
ditemukan belum optimal karena rata-rata nasional hanya 6 ton/ha, padahal
potensinya bisa mencapai 15-20 ton/ha. Penurunan produktivitas cabai merah
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah anomali iklim, serangan hama
dan penyakit, bencana alam di wilayah sentra produksi cabai merah dan
penurunan minat petani untuk menanam cabai (Syukur 2013).
Penyakit kuning merupakan salah satu penyakit yang menyerang tanaman
cabai merah. Penyakit ini dianggap penyakit penting pada tanaman cabai karena
dapat menurunkan produktivitas hasil tanaman cabai mencapai 20-100%
(Sulandari et al. 2006). Tingginya nilai kerugian yang diakibatkan oleh penyakit
kuning ini dipengaruhi oleh rendahnya informasi dan pengetahuan petani tentang
penanggulangan dan pengendalian penyakit kuning serta ketidaktepatan dalam
pengendalian penyakit tersebut.
Pemberian informasi kepada petani cabai tidak cukup dalam bentuk tulisan,
pemanfaatan dalam bentuk visual berupa gambar juga diperlukan. Menurut
Rustam dan Eka (2005) informasi yang disampaikan dengan komunikasi tulisan
paling banyak hanya akan ditangkap orang sekitar 15%, sedangkan lewat
komunikasi gambar pesan yang tersaji dapat dipahami oleh orang lain sampai
70%. Multimedia secara umum merupakan alat yang dapat menciptakan
presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik,
animasi, audio, dan gambar video sehingga informasi yang disajikan dapat terlihat
menarik, mudah di mengerti dan efektif untuk menjadikan pelayanan yang
atraktif.
Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian yang memanfaatkan teknologi
multimedia dalam bentuk animasi. Animasi yang dibuat dikhususkan untuk
melihat gambaran mengenai penyakit kuning pada tanaman cabai yang
disebabkan oleh Geminivirus. Hasil animasi diharapkan dapat memberikan
informasi yang sederhana dan interaktif sehingga mudah dipahami khususnya oleh
para petani. Selain itu, animasi dapat dijadikan media komunikasi pilihan yang
kreatif para penyuluh kepada para petani.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan membangun media penyampaian
informasi secara interaktif tentang pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai
dalam bentuk animasi. Secara khusus, penelitian ini bertujuan memvisualisasikan
pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai dalam bentuk aplikasi animasi.
2
TINJAUAN PUSTAKA
Penyebaran Geminivirus
Penyakit kuning yang disebabkan oleh Geminivirus tidak dapat ditularkan
secara mekanis, tetapi hanya dapat ditularkan dengan bantuan serangga vektor.
Bemicia tabaci merupakan serangga vektor yang efektif dalam menularkan virus,
persentase infeksi penularan virus oleh Bemicia tabaci mencapai 80% pada
varietas cabai. Bemicia tabaci merupakan kelompok serangga yang berukuran
kecil berwarna putih dan bertubuh lunak. Serangga ini dinamakan kutu kebul
karena kelompok serangga ini apabila berterbangan seperti “kebul” (“kebul”
dalam bahasa Jawa berarti asap). Kutu kebul menularkan virus secara persisten
(tetap) artinya sekali kutu kebul makan tanaman yang mengandung virus, maka
selama hidupnya dapat menularkan virus ke tanaman yang akan dihinggapinya.
Tanaman inang adalah tanaman yang dapat memenuhi kebutuhan hidup serangga
baik yang berhubungan dengan makanan maupun dalam hubungannya dengan
perilaku. Serangga kutu kebul yang hidup pada tanaman inang yang sesuai
berkembang biak lebih cepat dari pada yang hidup pada tanaman inang yang
kurang sesuai.
Bemicia tabaci merupakan faktor pembatas dalam penyebaran virus di
lapangan. Walaupun sumber inokulum melimpah di lapangan, jika serangga ini
tidak ada maka ledakan kejadian penyakit tidak akan terjadi.
3
Pengendalian Geminivirus
Multimedia
Broadcasting Publishing
Graphic
Multimedia
Processing
Product
Animationn
Video
software
Music
Tujuan
Multimedia digunakan untuk bermacam-macam bidang pekerjaan,
tergantung dari kreatifitas untuk mengembangkannya. Adapun tujuan multimedia
adalah sebagai berikut:
a. Multimedia dalam penggunaanya dapat meningkatkan efektifitas dari
penyampaian suatu informasi.
b. Penggunaan multimedia dalam lingkungan dapat mendorong partisipasi,
keterlibatan serta eksplorasi pengguna tersebut.
c. Aplikasi multimedia dapat merangsang panca indera, karena dengan
penggunaannya multimedia akan merangsang beberapa indera penting
manusia seperti: penglihatan, pendengaran, aksi maupun suara.
d. Pengaplikasian multimedia akan sangat membantu pengguna, terutama bagi
pengguna awam.
Struktur Navigasi
Struktur navigasi adalah struktur alur cerita dari sebuah program. Sebelum
menyatukan semua elemen-elemen yang digunakan dalam aplikasi multimedia,
diharuskan mendefinisikan objek-objek, dan merancang tampilan agar semua
objek berada dalam suatu tampilan yang dapat menjelaskan informasi. Vaughan
(2006) menyebutkan empat macam bentuk navigasi yang biasa digunakan di
dalam proses pembuatan aplikasi multimedia yaitu:
a. Linear
Linear merupakan strukur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita
yang berurut. Bentuk struktur linear (Gambar 2) menampilkan satu demi satu
tampilan layar secara berurut. Biasanya struktur ini digunakan untuk membuat
multimedia presentasi karena tidak terlalu menuntut keinteraksian, tetapi
hanya memerlukan keindahan dan kemudahan menampilkan data.
menarik perhatian penonton dan isi informasi dapat diterapkan oleh penonton
setelah menonton (Gambar 6).
Proses
Mempresentasikan operasi
Hitung upah
kotor
Penghubung
Keluar atau masuk dari bagian Keluar
lain flowchart khususnya
halaman yang sama
Masuk
Anak Panah
Mempresentasikan Alur Kerja Hitung upah
Kotor
a
Sumber: Suyanto (2003)
Rancangan Antarmuka
Rancangan antarmuka merupakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan
langsung dengan pengguna yang berfungsi untuk menghubungkan antara
pengguna dengan sistem operasi, sehingga komputer bisa digunakan. Tujuan dari
interaksi antarmuka adalah menghasilkan sistem yang bermanfaat (usable) dan
aman (safe), artinya sistem dapat berfungsi dengan baik. Berikut contoh tampilan
antarmuka expert system konsultasi penyakit (Gambar 7).
9
Menu utama
Konsultasi
Penyakit Login
Animasi
awal atau sebelum produksi (pre-production), produksi, dan tahap akhir (post
production).
Penggunaan
elemen teks
Penggunaan
Penggunaan Penggunaan elemen grafik
elemen video elemen animasi dan visual
Penggunaan
elemen audio
media kompresi yang lebih baik untuk mempermudah cepatnya muncul tampilan
video.
Amelia (2003) membangun perangkat lunak sistem informasi penyakit
anthrax berbasis internet dan multimedia dengan memanfaatkan teks, gambar,
animasi sebagai penyampaian informasi ke pengguna. Penyampaian informasi
melalui animasi disertai penjelasan suara pada halaman web menggunakan
program Macromedia Flash 5.0 berakhiran swf.
Taurisia (2002) membangun sistem pakar diagnosa penyakit tanaman pisang
berbasis internet dan multimedia. Basis pengetahuan didapat langsung dari
pengamatan langsung di lapangan dan hasil dari studi pustaka. Tahap desain
sistem menghasilkan halaman statis dan dinamis yang dilengkapi dengan aplikasi
teknologi multimedia berupa gambar maupun video yang dibuat dengan
Macromedia Flash.
Suryadi (2002) mengembangkan sistem pakar diagnosa penyakit tanaman
cabai besar merah (Capsicum annuum L.) berbasis internet dan multimedia.
Desain user interface pada setiap halaman web yang dibangun, selain
menampilkan gambar dengan format jpg juga dilengkapi dengan animasi yang
dibuat melalui program Macromedia Flash 5. File animasi yang dibuat memiliki
akhiran swf dan hanya dapat dijalankan pada komputer yang telah melakukan
instalasi Macromedia Flash.
METODE PENELITIAN
Konsep
Tahap ini menentukan tujuan termasuk identifikasi audiens, macam aplikasi
(presentasi, interaktif, dan lain-lain), tujuan aplikasi, dan spesifikasi umum serta
dasar aturan untuk penentuan target dan ukuran aplikasi. Konsep dibuat meliputi
empat kategori, antara lain :
- Kelayakan Organisasi
Kelayakan organisasi menjawab pertanyaan bagaimana sistem yang
dikembangkan nanti mendukung tujuan dan rencana strategi organisasi.
- Kelayakan Ekonomi
Kelayakan ekonomi bertujuan untuk menilai murah mahalnya
mendapatkan akses informasi.
- Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis dapat digambarkan sebagai kemampuan developer dan
hardware memenuhi kebutuhan dan sistem yang dibangun bisa
dikembangkan sesuai dengan tujuan (O’Brien 1999).
- Kelayakan Operasional
Kelayakan operasional adalah keinginan dan kemampuan manajemen
organisasi untuk mengoperasikan, mengembangkan dan mendukung sistem
yang dibangun (O’Brien 1999).
Perancangan
Perancangan terdiri dari struktur navigasi, rancangan storyboard, rancangan
flowchart, rancangan antarmuka.
- Struktur Navigasi
Memetakan struktur proyek multimedia merupakan tugas yang harus
dimulai pada tahap awal perencanaan karena struktur navigasi
menggambarkan koneksi atau hubungan diantara berbagai macam isi.
15
- Rancangan Storyboard
Merancang storyboard menetapkan gambar, transisi animasi, dan audio
dalam perancangan. Storyboard merupakan visual test yang pertama-tama
dari gagasan dimana secara keseluruhan dapat dilihat apa yang akan
disajikan. Selain itu storyboard merupakan pedoman dari aliran pekerjaan
yang harus dilakukan.
- Rancangan Flowchart
Pembuatan Flowchart merupakan aturan visualisasi konsep menjadi
gambaran alur pembuatan tampilan yang dapat dilihat komponen dalam satu
scene.
- Rancangan Antarmuka
Gambaran alur menyajikan pembuatan satu alur tampilan ke tampilan
selanjutnya agar setiap tampilan teratur dan terlihat komunikatif.
Pengumpulan Bahan
Mengumpulkan bahan-bahan seperti gambaran, audio, font yang dipakai
dalam scene tampilan.
Pembuatan
Pembuatan merupakan tahap dimana seluruh obyek multimedia dibuat.
Pembuatan aplikasi berdasarkan struktur navigasi, storyboard, flowchart yang
berasal dari tahap desain. Pada tahap ini Software yang digunakan adalah Adobe
Flash untuk pembuatan gambar dan animasi, Adobe Soundbooth untuk
pembuatan suara pengisi gambar animasi, Adobe Premiere digunakan untuk
menyatukan animasi dan suara, Format Factory merupakan software pelengkap
untuk mengubah format video.
Pengujian
Tahap ini dilakukan setelah tahap pembuatan selesai. Proses ini diberikan
kepada beberapa responden dan menggunakan media interaktif tersebut. Setelah
itu diberikan kuesioner untuk menilai tampilan, isi, dan manfaat multimedia.
Tahap ini memastikan apakah hasilnya seperti yang diinginkan.
16
Konsep
Perancangan
Pengumpulan
bahan
Pembuatan
Pengujian
Konsep
Kelayakan Teknik
Pembuatan media interaktif dari sisi kelayakan teknik meliputi ketersediaan
informasi mengenai pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai yang akurat
dan mudah diakses menjadi penting bagi masyarakat yang membutuhkan
informasi tersebut (Tabel 3). Media interaktif pengendalian Geminivirus pada
tanaman cabai merah. secara teknis layak untuk dikembangkan karena di buat
menjadi dua bentuk format animasi yaitu pertama file swf. File ini dapat disimpan
di media penyimpanan yang menggunakan memori sebesar 3,46 MB, bentuk file
ini dikategorikan ringan bisa dijalankan oleh komputer dengan spesifikasi apapun.
Format kedua berbentuk mpg yang dapat dijalankan dengan menggunakan
aplikasi pemutar video pada komputer. Media interaktif ini juga memberi nilai
tambah untuk mempermudah sosialisasi tentang pengendalian Geminivirus pada
tanaman cabai merah ke masyarakat luas.
Kelayakan Ekonomi
Pengoperasian media interaktif pengendalian Geminivirus pada tanaman
cabai merah tidak memerlukan investasi peralatan yang mahal. Semua peralatan
dapat dengan mudah dan murah, hanya dibutuhkan seperangkat komputer dengan
menggunakan beberapa software. Media ini hanya butuh pembelajaran khusus
pembuatan animasi dan pengumpulan gambar-gambar pendukung pengendalian
Geminivirus pada tanaman cabai. Sistem ini dapat memberi keuntungan nyata
secara ekonomis dimana biaya untuk mengakses media interaktif tidak terlalu
20
Kelayakan Organisasi
Media interaktif pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai merah dapat
dikelola oleh pihak-pihak yang berkecimpung dalam dunia pertanian baik
pemerintah maupun swasta. Bagi para penyuluh pertanian, media ini dapat
digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi yang efektif dan
memudahkan penyampaian tanpa dibatasi oleh ruang, waktu dan panca indera
manusia. Bagi para petani hal tersebut dapat membantu agar mudah memahami
cara pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai dengan tepat dan baik serta
tidak membosankan untuk dilihat karena disajikan dengan gambar animasi yang
menarik. Informasi sistem ini dapat digunakan sebagai media penyampaian
informasi dengan mudah melalui internet dan media untuk penyuluhan ke
masyarakat.
Kelayakan Operasional
Studi kelayakan operasional mencakup beberapa permasalahan yang harus
dipertimbangkan untuk menentukan layak atau tidaknya sistem dioperasikan.
Secara operasional sistem yang dibangun ini layak untuk diaplikasikan karena
mempertimbangkan beberapa aspek antara lain :
- Media interaktif dalam penggunaannya dapat meningkatkan efektivitas dari
penyampaian suatu informasi.
- Penggunaan media interaktif dalam lingkungan dapat mendorong partisipasi,
keterlibatan serta eksplorasi pengguna tersebut.
- Aplikasi media ini dapat merangsang panca indera, karena dengan
penggunaannya akan merangsang beberapa indera manusia seperti penglihatan,
pendengaran, dan aksi maupun suara.
- Aplikasi ini hanya membutuhkan waktu yang singkat dalam penyampaian
informasi sehingga dapat mengefektifkan penggunaan waktu dalam memahami
informasi yang disampaikan.
Pembuatan media interaktif yang dilengkapi dengan gambar, animasi dan
suara untuk menyampaikan informasi tentang pengendalian Geminivirus pada
tanaman cabai merah secara sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat pada
umumnya dan petani cabai pada khususnya.
21
Perancangan
Struktur Navigasi
Struktur navigasi pada pembuatan media interaktif pengendalian Geminivirus
pada tanaman cabai menggunakan sistem navigasi komposit (Vaughan 2006)
yaitu struktur yang bebas menampilkan informasi. Struktur ini digunakan dalam
pembuatan media interaktif pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai karena
memberikan keinteraksian yang lebih tinggi, sehingga pengguna dapat melakukan
navigasi dengan bebas (secara nonlinear) tetapi dibatasi oleh presentasi atau
informasi linear ( Gambar 11). Gambar dibuat dalam bentuk format jpg untuk
memudahkan pembuatan animasi, suara dalam format wav hasil dari rekaman
suara, dan animasi dalam format mpg dan swf. Format ini dirancang agar
kompatibel dengan menggunakan berbagai jenis komputer yang tidak
membutuhkan kelengkapan processor yang tinggi.
22
Media
interaktif
virus di lapangan serta dapat mengenali bentuk fisik tanaman yang terkena virus.
Penyampaian dalam bentuk cerita disajikan pada Gambar 13.
0 1
Mulai
Pembuatan kata/gambar/animasi
Uji animasi
Tidak
Berhasil
Ya
Pemberian suara
Uji suara
Tidak
Berhasil
Ya
Pembuatan script navigasi
Uji program
Tidak
Berhasil
Ya
Selesai
Rancangan Antarmuka
Rancangan antarmuka merupakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan
langsung dengan pengguna (user). Rancangan tampilan diperlukan untuk
mengetahui seperti apa bentuk tampilan yang akan digunakan pada media
interaktif ini. Gambar 18 menunjukkan halaman-halaman yang terdapat di dalam
media interaktif dimana tanda panah pada masing-masing kotak menunjukkan
kesinambungan arah alur cerita dan menyatakan pilihan yang dapat diambil.
Halaman depan dan dalan halaman utama merupakan halaman dinamis. Halaman
depan berisi judul yang bersifat dinamis karena bergerak langsung menuju ke
halaman utama. Halaman utama terdiri dari lima video animasi yang berikon
gambar yang telah diatur posisi urutan sesuai pengendalian Geminivirus pada
tanaman cabai dan satu video untuk tampilan keseluruhan gambar. Adapun isi
dari setiap video disajikan pada Tabel 5. Bentuk tampilan video scene 1 disajikan
pada Gambar 19.
Halaman depan
Judul media interaktif
Halaman Utama
Scene 4 Scene 5
Penyebaran Pengendalian Seluruh
virus virus
kembali keluar
Video 1
Geminivirus
Pengumpulan Bahan
Hasil dokumentasi gambar animasi pada penelitian ini adalah berupa foto
yang dapat di lihat pada Gambar 20. Gambar tersebut terdiri dari gambar tanaman
caba, mikroskop elektron, tanaman inang, dan plastik mulsa hitam perak.
Tanaman cabai merupakan objek pengamatan dalam pengendalian Geminivirus.
Mikroskop elektron merupakan alat untuk melihat Geminivirus dengan perbesaran
minimal 10.000 kali. Tanaman inang Geminivirus terdiri dari gulma babadotan,
tanaman cabai, tanaman kacang panjang, tanaman terong, tanaman tomat, dan
29
(a) (b)
(c) (d)
Pembuatan
dapat disimpan dalam berbagai bentuk seperti avi, gif, mov, maupun file dalam
format lain. Ukuran file media interaktif ini 3,46 MB dalam animasi merupakan
ukuran file yang masih kecil. Hasil gambar disajikan pada Tabel 6 yang
menunjukkan desain penggambanran secara manual dan secara flash.
Pembuatan gambar dan animasi masih tunggal yaitu berdiri sendiri dan
belum interaktif masih secara manual pemanggilan animasi. Oleh karena itu
dibutuhkan script untuk mengubah animasi tunggal menjadi animasi yang
interaktif. Adapun script yang digunakan dalam flash membuat animasi interaktif
adalah pemanggilan video (Gambar 21 a), tombol navigasi kembali
(Gambar 21 b) dan tombol navigasi keluar (Gambar 21 c).
Gambar 21 Script media interaktif (a) Pemanggilan video, (b) Pembuatan tombol
kembali, (c) Pembuatan keluar
31
Menochillus sexmacullaus :
serangga predator
Bemicia tabaci
32
Pembuatan Suara
Software yang digunakan untuk membuat dan mengubah suara adalah
Adobe Soundbooth. Suara dibutuhkan dalam memberi penjelasan pembuatan
media interaktif ini dalam pemahaman gambar yang telah disajikan. Suara ini
berasal dari rekaman teks yang terdapat di naskah storyboard manual
menggunakan software Soundbooth. Alasan pemilihan Adobe Soundbooth
merupakan software yang ringan dan mudah dalam penggunaannya serta cepat
dalam mengubah dan menjernihkan kualitas suara. Software ini dapat
membersihkan kebisingan suara yang terjadi ketika proses perekaman selesai.
Pengujian
membutuhkan banyak gambar yang digunakan. Secara umum animasi ini banyak
menggunakan teknik motion tween dibandingkan frame by frame, hal ini karena
penyampaian gambar dengan motion tween lebih mudah dimengerti dan proses
pembuatan gambarnya lebih cepat.
Keseluruhan tampilan gerakan animasi menggunakan motion tween
sedangkan frame by frame digunakan untuk gerakan mulut, gerakan sayap,
gerakan air, dan gerakan mata. Media interaktif dibuat dalam dua bentuk yaitu
bentuk file swf berbasis script dan file video berekstensi seperti mpg berbasis
durasi waktu. Media interaktif ini terdiri dari dua halaman, halaman pertama
adalah halaman depan berisi keterangan judul animasi (Gambar 22). Pembuatan
halaman ini bersifat statis, yang artinya tidak dapat diubah secara langsung tetapi
harus membuka software pembuat media interaktif ini terlebih dahulu untuk
memperbaiki kesalahan tulisan dan gambar yang ada. Selanjutnya halaman ini
dikatakan dinamis karena ada pergerakan menuju ke halaman selanjutnya yaitu
halaman utama (Gambar 23).
Halaman utama bersifat statis dan dinamis sama seperti halaman depan.
Halaman utama terdiri dari video-video yang telah diurut posisinya sesuai dengan
proses alur cerita pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai. Setiap video
terdiri dari tombol yang berikon gambar yang akan disampaikan dalam animasi
serta tombol keluar dan kembali. Video pertama menampilkan tokoh-tokoh yang
digunakan dalam media interaktif dan bentuk fisik Geminivirus dengan durasi
waktu 44 detik. Video kedua menampilkan habitat Geminivirus dengan durasi 17
detik. Video ketiga menampilkan proses penularan virus serta bentuk fisik
tanaman yang terjadi akibat serangan Geminivirus selama 31 menit 14 detik.
Video empat menampilkan faktor- faktor Penyebab Geminivirus virus tetap
bertahan dilahan selama 42 detik. Video lima merupakan video yang memiliki
durasi waktu yang lama yaitu 4 menit 2 detik. Hal ini karena sumber informasi
utama terdapat pada video ini yaitu bentuk kegiatan pengendalian Geminivirus
pada lahan tanaman cabai. Keseluruhan durasi waktu video pengendalian
Geminivirus pada tanaman cabai adalah 7 menit 35 detik. Lampiran keseluruhan
tampilan animasi terdapat pada Lampiran 3.
34
Adapun cara penggunaan media interaktif ini sangat sederhana. File ini bisa
dibuka dengan aplikasi pemutar video yang terdapat di komputer dan langsung
melihat serta mendengar informasi yang disampaikan, ketika terlalu cepat
penyampaian animasi bisa dihentikan sejenak dengan tombol pause dan
dilanjutkan kembali. Selain itu media ini bisa di ulang kembali jika sekali
menonton belum mengerti apa isi tampilannya.
Evaluasi
Pada tahap ini mendemokan hasil rancangan media interaktif ke ahli pakar
dan ke beberapa masyarakat serta memberikan lembar kuesioner tentang tampilan,
isi, dan manfaat media tersebut. Pendistribusian dilakukan secara langung dan
tidak langsung. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja media interaktif
terhadap pengguna. Pengujian dilakukan terhadap 30 pengguna yang terdiri dari 8
Petani dari komunitas Petani Liwa bernama Kipl@, 4 Pegawai Penyuluh dari
Bogor, 18 mahasiwa dari IPB. Pendistribusian media interaktif untuk petani Liwa
dilakukan dengan bantuan Bapak Johan melalui pengiriman email dan
memberikan bukti dokumentasi ketika petani sedang mengamati media interaktif
di laptop (Lampiran 4). Responden mahasiswa dan Penyuluh dilakukan dengan
pertemuan secara langung. Pengujian dilakukan dengan cara menonton animasi
dan pengisian kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan animasi. Kuesioner pertanyaan responden dapat dilihat pada Lampiran 1
dan hasil jawaban responden dapat dilihat pada Lampiran 2.
Penilaian responden tentang isi cerita dari animasi menyatakan 76%
mengerti dan 16% sangat mengerti, serta 4% untuk biasa dan tidak mengerti. Hal
ini karena penyampaian animasi mengunakan bahasa sehari-hari yang alur
penceritaannya jelas dengan disertai gambar yang mudah dipahami. Hasil evaluasi
dari pengguna terdapat pada Gambar 24.
35
4%
4%
16%
sangat mengerti
mengerti
biasa
tidak mengerti
76%
4%
21%
17%
sangat menarik
menarik
biasa
tidak menarik
58%
0%
8%
28%
Sangat informatif
informatif
biasa
tidak informatif
64%
16% 12%
sangat lengkap
lengkap
24% biasa
tidak lengkap
48%
0%
12%
32%
sangat mendukung
mendukung
biasa
tidak mendukung
56%
14%
18%
sangat konsisten
14%
konsisten
kurang konsisten
tidak konsisten
54%
0%
32% 28%
sangat banyak
banyak
biasa
tidak banyak
40%
4%
29%
4
kategori penilaian
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5 responden mahasiswa
0
responden penyuluh
responden petani
Kategori evaluasi
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Vaughan T. 2004. Multimedia: Making It Work 6th Edition. New York (US):
McGraw-Hill Companies.
44
Animasi ini disajikan dalam bentuk cerita dengan gambar yang dibuat
sendiri dan ada mencantumkan gambar asli. Keterangan animasi disampaikan
melalui suara yang telah direkam dengan durasi 6 menit. Penyampaian animasi ini
disadur dari studi pustaka karya ilmiah dan ahli Pakar yang dibahasakan dengan
bahasa sehari-hari yang bisa dimengerti oleh petani. Harapan pembuatan animasi
ini adalah untuk menyampaikan informasi dengan interaktif, sederhana, mudah
dimengerti dan dapat diaplikasikan pada lapangan secara langsung untuk
pengendalian Geminivirus pada tanaman cabai.
Kuesioner Evaluasi
Mohon isikan jawaban dengan memberi tanda silang (X) atau lingkari (O)
pada pilihan pertanyaan ini !
Nama :
Pekerjaan :
Pertanyaan
Alasan
2. Bagaimana tampilan dari animasi?
a. Sangat menarik
b. Menarik
c. Biasa
d. Tidak menarik
45
Alasan
3. Bagaimana manfaat yang diberikan dari animasi ini?
a. Sangat informatif
b. Informatif
c. Biasa
d. Tidak informatif
Alasan
4. Apakah animasi ini dapat menjadi metode penyuluhan yang efektif ?
a. Sangat mendukung
b. Mendukung
c. Biasa
d. Tidak mendukung
Alasan
5. Bagaimana kelengkapan isi animasi ini?
a. Sangat lengkap
b. Lengkap
c. Biasa
d. Kurang lengkap
e. Tidak lengkap
Alasan
6. Bagaimana tentang kekonsistenan penggambaran animasi ini?
a. Sangat konsistensi
b. konsistensi
c. Kurang konsistensi
d. Tidak konsistensi
Alasan
7. Apakah ada informasi baru yang diperoleh?
a. Sangat banyak
b. Banyak
c. Biasa
d. Tidak ada
Alasan
8. Bagian apa penyempurnaan yang perlu dilakukan?
a. Data dan informasi
b. Gambar pendukung
c. Animasi dan desain
d. Lain…….. (boleh di isi)
Alasan
9. Apakah Saran untuk pengembangan aplikasi animasi ini?
46
2 Irma Mahasiswa B B A A B A A A
3 Apri Mahasiswa B B B B B B B A
4 Indri Mahasiswa B B A A B B A B
5 Silvia Mahasiswa B A B A B A B C
6 Evillya Mahasiswa B A A A A A B C
7 Silvia P Mahasiswa A A A A A A A -
8 Vera Mahasiswa A B A A B B A B
9 Chyntia Mahasiswa B C B B B C B C
10 Ria Mahasiswa A B B B C D A B
11 Mely Mahasiswa B B B B B B B C
12 Oriza Mahasiswa A A B B B B A A
13 Sergi Mahasiswa B B B B C B C A
14 Pingkan Mahasiswa B C B B D B C C
15 Aan Penyuluh B B B B B B C A
16 Heri Penyuluh B C B B C B B C
17 Desri Penyuluh B B A A B B A A
18 Johan Petani B B B A D B B A
19 Yudiondo Petani C B B B B B C D
20 Agus Petani B B B B B C B B
21 Ponidi Petani B B C C D D C B
22 Ngateno Petani B A B C A B B B
23 Rohmat Petani D C C B C C C B
24 Roni Petani B D B B C D C A
Hidaya
25 Sukoyo Petani B B B B D B C A
47
No Nama Pekerjaan 1 2 3 4 5 6 7 8
26 Hardi Mahasiswa C C B C C B C C
28 Nurul Mahasiswa B B B B A B B C
30 Silvia Mahasiswa A C A B B B B C
Keterangan
A=4
B=3
C =2
D=1
(A,B,C,D) merupakan jawaban dari hasil kuesioner
48
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 26 Mei 1991 dari ayah Daniel
Bangun dan ibu Rosani br Tarigan. Penulis adalah anak pertama dari empat
bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus SMA Negeri 1 Kabanjahe kabupaten Karo,
Sumatera utara dan pada tahun yang sama Penulis lulus seleksi masuk Institut
Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan
diterima di Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian yang kini
telah berubah nama menjadi Departemen Teknik Mesin dan Biosistem.
Kegiatan penulis diluar akademik aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Persekutuan Mahasiswa Kristen ( PMK ) pada tahun 2009-2013, penulis menjadi
asisten agama Kristen protestan TPB pada tahun ajaran 2010/2011. Penulis
menerima Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) mulai tahun 2010 sampai 2013.
Penulis melakukan Praktek kuliah Lapang di Perkebunan Tinggi Pengelolaaan
Negara (PTPN IV) Sawit Adolina di Perbaungan pada bulan Juli-Agustus 2012
dengan judul Pemanfaatan Sistem Informasi Perkebunan Sawit PTPN IV Adolina.
53